Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara akuntansi dengan sistem pengendalian manajemen. Ia menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah memperoleh laba maksimal dan meningkatkan kekayaan pemegang saham, serta mendefinisikan akuntansi sebagai seni mengumpulkan, mengklasifikasi, mencatat, dan menghasilkan laporan keuangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan sistem pengendalian manajemen menurut
Akuntansi Keuangan Lanjutan materi Akuntansi untuk operasi cabang. Menjelaskan tentang pencatatan ayat jurnal pada pembuak kantor pusat dan kantor cabang.
Akuntansi Keuangan Lanjutan materi Akuntansi untuk operasi cabang. Menjelaskan tentang pencatatan ayat jurnal pada pembuak kantor pusat dan kantor cabang.
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Katri Aaltonen ja Jaana Martikainen: Ehdotukset lääkekorvausmenojen säästötoimiksi – vaikutukset potilaiden omavastuisiin. Esitys Kelan tutkimuksen aamukahvitietoiskussa 11.11.2015. Kela, Helsinki.
Рецепт само-мотивации на личном опыте. Какими вопросами стоит задаться для постановки цели, как заставить себя дойти до финиша будучи только на старте... Надеюсь мой опыт будте вам полезен.
Erikoistutkija Markku Laadun esitys "Seurantatutkimus sosiaalitoimen ja Kelan palveluyhteistyöstä Vantaalla" 27.2.2014 pidetystä tiedotustilaisuudesta, jonka aiheena oli toimeentulotuen siirto Kelaan.
A presentation on UX Research delivered to a 40-person technology company.
The purpose was to summarize the UX research that I've initiated over the past couple of months, to explain the methods used to collect data (especially qualitative findings), and to give a snapshot of some of the preliminary findings.
More than half of the organization is currently unfamiliar with UX, so it was also an opportunity to explain basic UX concepts and give a sense of how UX research fits into the product design and development process.
I framed the presentation by speaking to user insights desired by various teams within the company. I did this to show how UX research can surface valuable and actionable insights and drive innovation across teams.
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...Asep Muhamad Ferdiana
Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya auditing hanya dimaksudkan untuk mencari dan menemukan kecurangan serta kesalahan, kemudian berkembang menjadi pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan.
Pada mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen terdapat Bab mengenai Komponen Sistem Pengendalian Manajemen. Kami dari kelompok 5 mencoba menganalisis sebuah organisasi Mahasiswa yaitu PMII Komisaris UIN Sunan Kalijaga dengan menerapkan analisis mengenai komponen sistem pengendakian pada orgamisasi tersebut.
Terimkasih
2. A. Tujuan Perusahaan
Untuk memperoleh laba yang sebesar-
besarnya dan untuk meningkatkan kekayaan
bersih para pemegang saham.
3. B. Akuntansi
Definisi Akuntansi, sebagai seni untuk
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat
dan menghasilkan laporan, yaitu laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders) baik
didalam perusahaan atau pihak diluar
perusahaan.
4. C. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan satu sama lain.
Kriteria dari sistem adalah :
1. Sistem harus dirancang untuk mencapai tujuan
2. Elemen dari sistem harus mempunyai rencana yang
ditetapkan
3. Elemen dalam sistem harus berhubungan dan berkaitan
dalam pencapaian tujuan organisasi pada umumnya dan
pencapaian divisi atau departemen pada khususnya
4. Unsur dasar dari proses lebih penting daripada elemen
sistem
5. Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan divisi atau
tujuan departemen
5. D. Manajemen
Manajemen diartikan sebagai seni dalam proses
perencanaan,.pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan/sasaran.
Jadi fungsi manajemen meliputi planning,
organizing, actuating, dan controlling (POAC).
Fungsi controlling bertujuan untuk mendeteksi
potensi adanya penyimpangan atau atau
kelemahan yang terjadi sebagai umpan balik bagi
manajemen dari suatu kegiatan yang dimulai dari
tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan.
6. Gambar : hubungan antara perencanaan dengan
hasil (output)
Pelaksanaan
Umpan Balik
PERENCANAAN HASIL (OUTPUT)
7. E. Pengendalian (Controlling)
Dalam akuntansi, pengendalian didefinisikan sebagai
hubungan antara prosedur dan sistem yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan perusahaan.
Pengendalian akuntansi meliputi:
• Penyusunan anggaran dan perencanaan berfungsu sebagai
alat untuk mencapai tujuan dan sebagai alat untuk mengukur
kinerja perusahaan
• Pelaksana rencana
• Pemantauan kinerja
• Mengevaluasi kinerja aktual terhadap rencana
• Memperbaiki pengendalian terhadap hal yang terjadi diluar
situasi
8. Perancangan sistem pengendalian sebuah
perusahaan meliputi perilaku yang tepat dan
unsur-unsur teknis. Pertimbangan perilaku
mencakup:
• Etika
• Sebuah langkah keseimbangan antara jangka
pendek dan jangka panjang perusahaan
• Keseimbangan antara ukuran kualitatif dan
kuantitatif
• Pemberdayaan pekerja
• Pemberian insentif dan pengakuan
9. F. Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu rangkaian
tindakan dan aktivitas yang terjadi pada seluruh kegiatan
organisasi dan berjalan secara terus-menerus.
Committee of Sponsoring Organizations (COSO)
memperkenalkan 5 elemen kebijakan dan prosedur yang
dirancang dan diimplementasikan untuk memberikan jaminan
bahwa tujuan pengendalian manajemen akan dapat dicapai.
Kelima pengendalian internal tersebut adalah:
1. Lingkungan pengendalian (control environment)
2. Penilaian risiko manajemen (management risk assessment)
3. Sistem komunikasi dan informasi ( information and
communication system)
4. Aktivitas pengendalian (control activities)
5. Monitoring
10. G. Keterbatasan Sistem Pengendalian
Manajemen
1. Kurang matangnya suatu pertimbangan
2. Kegagalan menjalankan perintah
3. Pengabaian manajemen
4. Adanya kolusi
11. H. Tujuan Sistem Pengendalian
Manajemen
1. Diperolehnya keandalan dan integritas
informasi
2. Kepatuhan pada
kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan
ketentuan yang berlaku
3. Melindungi harta perusahaan
4. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan
efisien
12. I. Unsur-unsur Sistem Pengendalian
Manajemen
a. Keahlian karyawan (pegawai) sesuai dengan tanggung
jawabnya
b. Pemisahan tugas
c. Sistem pemberian wewenang, tujuan dan tekhnik
serta pengawasan yang wajar untuk mengadakan
pengendalian atas harta, utang, penerimaan, dan
pengeluaran.
d. Pengendalian terhadap penggunaan harta dan
dokumen serta formulir yang penting
e. Periksa fisik harta dengan catatan- catatan harta dan
utang, atau yang benar- benar ada, dan mengadakan
tindakan koreksi jika dijumpai adanya perbedaan
13. J. Fungsi dari Controller
a. Menyusun dan mengawasi semua pencatatan
akuntansi perusahaan
b. Menganalisis biaya produksi
c. Menganalisis biaya penjualan, administrasi dan umum
d. Menyusun anggaran perusahaan
e. Memastikan bahwa semua harta perusahaan telah
diasuransikan
f. Menyusun laporan yang berhubungan dengan
pemerintah
g. Memastikan bahwa penilaianj persediaan barang
dagang sesuai dengan kebijakan perusahaan
14. h. Melakukan cek fisik perusahaan
i. Melakukan cek fisik aktiva tetap
j. Memberikan nomor pada setiap aktiva tetap
k. Memastikan dan mengotorisasi pengeluaran yang
nilainya
l. Memperbaiki sistem dan standar prosedur
perusahaan
m. Mengembangkan dan mengotorisasi kebijakan
dan prosedur akuntansi
n. Membantu pimpinan dengan menyajikan analisis
dan membuat rekomendasi dari persepsinya untuk
memecahkan masalah organisasi
15. Jadi, fungsi dari seorang manajer atau controller
adalah untuk meyakinkan kinerja perusahaan
secara transparan dengan mengkoordinasikan
rencana dan tujuan perusahaan secara keseluruhan
dengan merancang sistem pelaporan yang
berorientasi masa depan dan secara terus-menerus
mengembangkan sistem pengendalian perusaahan.
16. Pertanyaan
1. Diskusikan tujuan anggaran (perencana
keuangan) sebagai alat untuk melakukan
pengendalian dalam perusahaan.
2. Diskusikan keterbatasan dari sistem
pengendalian manajemen.
3. Jelaskan konsep sistem pengendalian
manajemen!
4. Jelaskan apa hubungan antara akuntansi
dengan sistem pengendalian manajemen!
17. 5. faktor- faktor apakah yang harus dipertimbangkan
jika merancang sebuah sistem pengendalian
manajemen?
6. Apakah manfaat dari sistem pengendalian
manajemen?
7. Jelaskan bagaimana hubungan antara pengendalian
dengan pencapaian tujuan perusahaan!
8. Sistem pengendalian manajemen yang baik
memiliki unsur- unsur, jelaskan unsur-unsur yang
baik untuk pengendalian perusahaan?
Nb: dikerjakan per individu,diketik, dikumpulkan
, diprint (tdk boleh tulis tangan) minggu depan!