SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
AUDIT INTERN
Burhanudin, M.E., Ak
Definisi
Pengawasan Intern
Sumber: Agents of Change: Internal Auditors in an Era of Disruption (iiaghana.com.gh)
"seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan Iain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan
yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan
yang baik."
DEFINISI
Internal auditing is an independent,
objective assurance and consulting activity
designed to add value and improve an
organization’s operations.
It helps an organization accomplish its objectives by
bringing a systematic, disicplined approach to
evaluate and improve the effectiveness of:
risk management, control, and governance
processes (IIA 1999)
AUDIT INTERN
Kegiatan yang independen dan obyektif dalam
bentuk pemberian keyakinan [assurance activities]
dan konsultansi [consulting activities], yang
dirancang untuk memberi nilai tambah dan
meningkatkan operasional sebuah organisasi
[auditi]. Kegiatan ini membantu organisasi [auditi]
mencapai tujuannya dengan cara menggunakan
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses
manajemen risiko, kontrol [pengendalian], dan tata
kelola [sektor publik].
(SA-AAIPI)
Evaluasi
Rekomendasi
MISI APIP (KP3PI)
memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan pemerintah
pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan dan
ruang lingkupnya, dengan:
 memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi (3E dan 1K)
 memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dan pengendalian intern dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi;
 memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi.
Three Lines of Defense
Recognizing that assurance can come from different
activities inside and outside the organization, many
organizations have implemented a technique of
assurance layering to achieve the risk mitigation
needed or desired to operate within the
organization’s tolerance levels. Often, this strategy
is referred to as a "multiple lines of defense" model.
One common example of this strategy is the
Three Lines of Defense model.
Urton L. Anderson, Michael J. Internal Audit
KONSEP PERTAHANAN TIGA LINI
10
Strategi Perlindungan Nilai
Three Lines Model (IIA, 2020)
Kapabilitas APIP
• Satuan Kerja Pengawasan Intern harus secara
berkelanjutan meningkatkan kapabilitasnya:
Kompetensi
Kapasitas
pelayanan APIP
kepada Organisasi
dapat dinilai dengan model Peningkatan Kapabilitas APIP (PK-APIP) yang dikembangkan
BPKP (IACM – IIA)
Kapabilitas APIP - IACM
APIP belum
dapat
memberikan
jaminan atau
proses tata
kelola sesuai
peraturan dan
belum dapat
mencegah
korupsi.
APIP mampu
menjamin
proses tata
kelola sesuai
dengan
peraturan dan
mampu
mendeteksi
terjadinya
korupsi.
APIP mampu
menilai
efisiensi,
efektivitas,
keekonomisan
suatu kegiatan
dan mampu
memberikan
konsultansi
pada tata
kelola,
manajemen
risiko, dan
pengendalian
intern.
APIP mampu
memberikan
assurance
secara
keseluruhan
atas tata
kelola,
manajemen
risiko, dan
pengendalian
intern (GRC)
APIP menjadi
agen
perubahan.
1. Awal
(initial)
2. Infrastruktur
(infrastructure)
3. Terintegrasi
(Integrated)
4. Terkelola
(managed)
5. Optimal
(Optimizing)
Kapabilitas APIP - IACM
Key Process Area (KPA) atau area proses kunci  bangunan utama yang menentukan
kapabilitas suatu APIP yang mengidentifikasi apa yang seharusnya ada dan
berkelanjutan pada tingkat kapabilitas tertentu sebelum penyelenggaraan aktivitas
pengawasan intern bisa meningkat pada level berikutnya.
Kapabilitas APIP - IACM
Kapabilitas APIP - IACM
A number of principles underlie the IA-CM
 An organization has an obligation to determine the optimum level
of IA capability to support its governance needs and to achieve
and maintain the desired capability.
 Not every organization requires the same IA capability or
sophistication. The appropriate level will be commensurate the
nature and complexity of the organization and the risks to which the
organization may be exposed. “No one size fits all.”
 The capability of the IA activity is directly related to the actions
taken by the CAE to establish the processes and practices needed to
achieve and maintain the internal audit capabilities and the
measures taken by the organization’s management to establish a
supportive environment for IA.
 Internal auditing must be delivered in a cost-effective manner.
PIAGAM AUDIT
BLUE PRINT/landasan bagi organisasi yang mengatur bagaimana
audit intern dapat melakukan tugasnya dan membantu fungsi
oversight memberi sinyal yang jelas atas independensi audit
intern (The IIA, 2019)
Ideal:
 memberikan penegasan atas garis pelaporan CAE yang mendukung independensi
audit intern dengan melaporkan secara fungsional kepada fungsi oversight dan
secara administratif kepada manajemen.
 memberikan kewenangan yang diperlukan audit intern untuk menjalankan tugasnya
 memiliki hak akses tanpa batas kedalam catatan, personel, dan properti
organisasi yang relevan sehingga dapat menjalankan tugasnya (dapat memberikan
dengan sangat terperinci)
 berfungsi sebagai referensi untuk mengukur efektivitas kegiatan audit intern.
Kerangka Praktik Profesional Pengawasan
Intern Pemerintah (KP3IP)
Tujuan:
memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota
AAIPI mengenai praktik profesional pengawasan
intern; dan
memandu AAIPI dalam merumuskan, menetapkan,
dan mengembangkan acuan praktik profesional
pengawasan intern.
Kerangka Praktik Profesional Pengawasan
Intern Pemerintah (KP3IP)
International
Professional
Practice
Framework
(IPPF, 2017)
MISI
Meningkatkan dan melindungi
nilai organisasi, dengan
memberikan keyakinan (assurance),
saran (advice), dan pandangan
(insight) yang objektif dan berbasis
risiko.
MANDATORI GUIDANCE
Memuat persyaratan yang harus
(“must”) dipenuhi dalam praktik
audit internal, yang terdiri atas:
prinsip utama, definisi, standar, dan
kode etik audit intern.
PRINSIP UTAMA
1. Mendemostrasikan integritas
2. Mendemostrasikan kompetensi dan
kecermatan profesional
3. Objektif dan bebas dari pengaruh
yang tidak semestinya (independen)
4. Selaras dengan strategi, tujuan dan
risiko organisasi
5. Diposisikan secara layak dan
didukung sumber daya memadai
PRINSIP UTAMA
6. Mendemonstrasikan kualitas dan
perbaikan berkelanjutan
7. Berkomunikasi secara efektif
8. Memberikan assurance berbasis risiko
9. Berwawasan, proaktif, dan fokus
pada masa depan
10. Mendorong perbaikan organisasi
Sumbangan Fungsi Audit Intern
Bagi Organisasi:
Auditor Intern
Auditor Intern
IA provides assurance on the
organization’s governance, risk
management, and control processes to
help the organization achieve its
strategic, operational, financial, and
compliance objectives
Internal auditing is a
catalyst for improving an
organization’s
effectiveness and
efficiency by providing
insight and
recommendations based
on analyses and
assessments of data and
business processes
With commitment to integrity and accountability,
internal auditing provides value to governing
bodies and senior management as an independent
source of objective advice.
KODE ETIK
IPPF: 4 Prinsip
Perilaku Etika:
 Integritas
 Objektivitas
 Kerahasiaan
 Kompetensi
AAIPI: 6 Prinsip
Perilaku Etika:
 Integritas
 Objektivitas
 Kerahasiaan
 Kompetensi
 Akuntabel
 Perilaku Profesional
PELANGGARAN KODE ETIK
1. Pelanggaran terhadap KE-AIPI dapat mengakibatkan auditor
intern pemerintah diberi peringatan atau diberhentikan dari
tugas pengawasan dan/atau organisasi.
2. Tindakan yang tidak sesuai dengan KE-AIPI tidak dapat
diberi toleransi meskipun dengan alasan tindakan tersebut
dilakukan demi kepentingan organisasi atau diperintahkan
oleh pejabat yang lebih tinggi.
3. Auditor intern pemerintah tidak diperbolehkan untuk
melakukan atau memaksa karyawan lain melakukan
tindakan melawan hukum atau tidak etis.
4. Pemeriksaan, investigasi, dan pelaporan pelanggaran KE-
AIPI ditangani oleh Komite Kode Etik. Komite Kode Etik
melaporkan hasil pemeriksaan dan investigasi kepada
pimpinan APIP. Pimpinan APIP harus melaporkan
pelanggaran KE-AIPI oleh auditor intern pemerintah kepada
pimpinan organisasi.
PROSES PEMBERIAN SANKSI
• Melaporkan
pelanggaran
anggotanya
Pimpinan APIP
• Membahas dan
memberikan
rekomendasi
sanksi
Majelis kode
etik • Memberikan
sanksi
Pimpinan APIP
STANDAR
 Standar merupakan persyaratan utama yang bersifat
principle-based dan wajib diterapkan dalam praktik
profesional audit intern.
 Standar ini berlaku bagi organisasi audit intern
maupun individu auditor intern dalam
melaksanakan fungsi dan kegiatan audit intern.
 Standar juga mengatur kewajiban kepala audit
intern (CAE) untuk mengembangkan dan
memelihara program assurans dan peningkatan
kualitas audit intern.
RECOMMENDED
GUIDANCE
Pedoman yang membantu auditor intern
dalam menerapkan standar, serta
memberikan wawasan yang lebih luas bagi
auditor intern, atau memberikan penjelasan
mengenai isu penting yang tidak terkait
langsung dengan standar tertentu.
RECOMMENDED
GUIDANCE
 Implementation Guidance, adalah pedoman
implementasi yang ada untuk setiap standar yang
bertujuan untuk memberikan panduan bagi praktisi
agar dapat menerapkan standar.
 Supplemental Guidance, memberikan panduan yang
rinci dalam melakukan kegiatan audit intern.
Pedoman ini terkait dengan area topik tertentu, isu
sektoral tertentu, proses, prosedur, teknik, alat
bantu, pendekatan per langkah serta contoh
penerapannya.
Controls –
based Auditing
Process –
based Auditing
Risk – based
Auditing
Risk
Management –
based Auditing
Evolusi Pendekatan Internal
Auditing
Sumber: Sobel, Paul J., AUDITOR’S RISK MANAGEMENT GUIDE, Integrating Auditing and ERM, 2015
33
Perbandingan Pendekatan Audit Internal
OBJECTIVE
Control-based
Auditing
Process-based
Auditing
Risk-based
Auditing
RM-based
Auditing
Ketaatan
terhadap
peraturan
yang berlaku
Efektivitas
dan efisiensi
operasi
Efektivitas
sistem
pengendalian
intern dalam
memitigasi
risiko-risiko
utama
Efektivitas
kegiatan
manajemen
risiko dlm
mencapai
tujuan
organisasi
serta dalam
memitigasi
risiko
34
Control-based
Auditing
Process-based
Auditing
Risk-based
Auditing
RM-based Auditing
Memahami
peraturan
yang berlaku
dan
melakukan
audit ketaatan
terhadap
aturan yang
berlaku
Membandingk
an proses yang
berlaku dengan
best-practices
Mengidentifi
kasi risiko
kunci serta
mengevaluasi
pengendalian
terkait
Memahami
tujuan,
mengidentifikasi
risiko, memahami
tingkat toleransi,
mengidentifikasi
ukuran kinerja &
risiko, dan menilai
efektivitas
manajemen risiko
35
Perbandingan Pendekatan Audit Internal
APPROACH
Control-based
Auditing
Process-based
Auditing
Risk-based
Auditing
RM-based
Auditing
Menemukan
ketidakpatuh
an tehadap
aturan dan
kesalahan
Menemukan
gaps antara
proses yg
berlaku
dengan best
practices
Mengenali
pengendalian
dan prosedur
yang tdk
berfungsi dlm
memitigasi
risiko kunci
Mengenali
gaps
efektivitas
proses
manajemen
risiko antara
yang berlaku
dengan yang
direncanakan
36
Perbandingan Pendekatan Audit Internal
FOCUS
Control-based
Auditing
Process-based
Auditing
Risk-based
Auditing
RM-based
Auditing
Tes statistik
untuk menguji
pengendalian
dan menguji
kebenaran
substansi,
termasuk uji
kepatuhan
Evaluasi
dengan basis
konsultasi thd
praktek yang
berlaku
dengan best
practices,
dengan
tambahan uji
kepatuhan
Kombinasi
pengujian
kepatuhan
dan pengujian
substantif
dengan fokus
terhadap
risiko kunci
saja
Kombinasi
pengujian
kepatuhan
dan pengujian
substantif
dengan fokus
terhadap
tujuan utama
organisasi dan
risiko yang
terkait
37
Perbandingan Pendekatan Audit Internal
TESTING APPROACH
Control-based
Auditing
Process-based
Auditing
Risk-based
Auditing
RM-based
Auditing
Berkaitan
dengan
kelemahan
atau
kesalahan
dihubungkan
dengan
aturan yang
berlaku
Berkaitan dgn
kegagalan
pencapaian tujuan
dan operasional
tertentu dengan
menekankan pada
dampak yang
harus ditanggung
jika tidak
dilakukan koreksi
operasional
Berkaitan
dengan
kelemahan
atau
kesalahan
pengendalia
n atas risiko
kunci
tertentu
Berkaitan
dengan
kegagalan
efektivitas
proses
manajemen
risiko atas
risiko dan
tujuan utama
organisasi
38
Perbandingan Pendekatan Audit Internal
RECOMMENDATION
Risk Management Based Audit
Penjelasan
• akhir 1990... Berkembang Enterpise Risk Management  Lingkungan ERM
• Risiko nya bukan dari sisi pertimbangan auditor  Risiko dari pertimbangan
manajemen.
• Manajemen yang melakukan:
• Identifikasi Risiko
• Analisis Risiko
• Evaluasi Risiko (termasuk menetapkan tolerable risk)
• Perlakuan Risiko
• When risk-based approaches are paired with a service delivery mind- set,
it becomes apparent that internal audit should not use a one-size-fits-all
approach. An effective audit department can create a palette of
approaches, making it possible to select the optimal approach on a case-
by-case basis.
TAHAPAN
AIBR
Standar Internasional Praktik Profesional
Audit Internal 2017
Aktivitas audit internal harus melakukan
evaluasi dan memberikan kontribusi dalam
peningkatan proses tata kelola, manajemen
risiko, dan pengendalian organisasi dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis,
teratur berbasis risiko.
PERAN APIP
 Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah
(assurance activities).
 Memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi instansi pemerintah (anti corruption
activities).
 Memberikan masukan yang dapat memelihara dan
meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan
tugas dan fungsi instansi pemerintah (consulting
activities).
Practice Guide:
Developing the Internal Audit Strategic Plan
Recommended Guidance
• Understand the relevant industry(ies) and the
organization’s objectives.
• Consider the IPPF Standards and Guidance.
• Understand stakeholder expectations.
• Update the internal audit vision and mission.
• Define the critical success factors.
• Perform a SWOT analysis.
• Identify key initiatives.
Kode Etik dan Standar Audit
Pengertian
KE - AIPI
Komponen Dasar KE - AIPI
KE Auditor Internasional
KE
Komponen Dasar :
Prinsip Etika dan Aturan Perilaku
(Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan,
Kompetensi, Akuntabel, Perilau
Profesional)
KE Internasional : AICPA, US-GAO, IFAC,
INTOSAI, IIA
AIPI : Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Indonesia
Pengertian
SA - AIPI
SA Auditor Internasional
SA
1. Standar Atribut
• Prinsip – Prinsip Dasar
1000- Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan, dan
Tanggung Jawab APIP (Audit Charter)
1100- Independensi dan Objektivitas
1200- Kepatuhan terhadap Kode Etik
• Standar Umum
2000- Kompetensi dan Kecermatan Profesional
2100- Kewajiban Auditor
2200- Program Pengembangan dan Penjaminan
Kualitas
2. Standar Pelaksanaan
• Standar Pelaksanaan Audit Intern
3000- Mengelola Kegiatan Audit Intern
3100- Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern
3200- Perencanaan Penugasan Audit Intern
3300- Pelaksanaan Penugasan Audit Intern
• Standar Komunikasi Audit Intern
4000- Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern
4100- Pemantauan Tindak Lanjut
Kualitas Pengawasan Intern – PP 60/2008
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mengatur beberapa hal berikut:
Pelaksanaan audit intern di
lingkungan instansi
pemerintah dilakukan oleh
pejabat yang telah
memenuhi syarat
kompetensi keahlian .
Ps 51
Untuk menjaga perilaku,
auditor wajib mentaati kode
etik yang disusun oleh
organisasi profesi.
Ps 52
Untuk menjaga mutu hasil
audit intern disusun standar
audit oleh organisasi profesi..
Ps. 53
Untuk menjaga mutu audit
yang dilaksanakan aparat
pengawasan intern
pemerintah, secara berkala
dilakukan telaahan sejawat
sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan oleh organisasi
profesi.
Ps 55
Frame Work QAIP - IIA
Frame Work QAIP - IIA
IACM-QAIP
IACM : suatu kerangka kerja yang mengindentifikasi aspek-aspek fundamental yang
dibutuhkan bagi terwujudnya unit audit intern yang efektif di sektor publik
Unsur Temuan
• Condition atau kondisi, menjawab pertanyaan: apa
masalah/issue-nya? apa yang terjadi?
• Criteria atau kriteria ingin menjawab pertanyaan:
kata siapa? Siapa yang berkata itu masalah?
• Cause atau sebab, menjawab pertanyaan: bagaimana
atau mengapa kondisi tersebut terjadi?
• Effect atau akibat, menjawab pertanyaan So What?
Mengapa pembaca harus peduli dengan kondisi itu?
Apa dampaknya?
• Recommendation 1: Bagaimana kita
memecahkan/menghilangkan kondisi yang
dihadapi?
• Recommendation 2: Bagaimana kita
memecahkan/menghilangkan penyebab (cause)?
Atribut Temuan
Practice Advisory 2410-1: Communication Criteria
• Criteria: The standards, measures, or expectations used in making
an evaluation and/or verification (the correct state).
• Condition: The factual evidence that the internal auditor found in
the course of the examination (the current state).
• Cause: The reason for the difference between expected and actual
conditions
• Effect: The risk or exposure the organization and/or others
encounter because the condition is not consistent with the criteria
(the impact of the difference). In determining the degree of risk or
exposure, internal auditors consider the effect their engagement
observations and recommendations may have on the organization’s
operations and financial statements.
• Observations and recommendations can include engagement
client accomplishments, related issues, and supportive information.
Isi Laporan Hasil Penugasan (SAIPI):
“hasil audit intern berupa kesimpulan, fakta, dan rekomendasi”

More Related Content

Similar to AUDIT INTERN _versi 2024, Februari 2024, Ciawi Bogor

Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
Mhd. Abdullah Hamid
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
Afrizal Yusril
 

Similar to AUDIT INTERN _versi 2024, Februari 2024, Ciawi Bogor (20)

Prinsip, Tujuan & Manfaat "Satuan Pengawasan Internal (Internal Auditor)"
Prinsip, Tujuan & Manfaat  "Satuan Pengawasan Internal (Internal Auditor)"Prinsip, Tujuan & Manfaat  "Satuan Pengawasan Internal (Internal Auditor)"
Prinsip, Tujuan & Manfaat "Satuan Pengawasan Internal (Internal Auditor)"
 
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas...
 
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
Audit & Internal Control BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Audit & Inte...
 
01 self assessment model iacm
01 self assessment model iacm01 self assessment model iacm
01 self assessment model iacm
 
Materi I Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi I Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi I Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi I Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
 
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Audit bab 1 konsep dasar audit
Audit bab 1 konsep dasar auditAudit bab 1 konsep dasar audit
Audit bab 1 konsep dasar audit
 
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
Panduan Juruaudit Dalaman ISO 9001
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Audit dan Internal Kontrol, Universitas Mer...
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Hubungan atau pengaruh antara Business Et...
 
audit
auditaudit
audit
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
 
SI & PI 11, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Internal control over financial...
SI & PI 11, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Internal control over financial...SI & PI 11, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Internal control over financial...
SI & PI 11, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Internal control over financial...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Contro...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Contro...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Contro...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Business Ethics & GG Audit Internal Contro...
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2
 
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN.pdf
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN.pdfKONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN.pdf
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN.pdf
 
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
1-PENGERTIAN-AMI-Final-after-Best-Western-1feb2019.pdf
 
Training sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepriTraining sai se baznas provinsi kepri
Training sai se baznas provinsi kepri
 
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
Be&gg, basrizal, hapzi ali, audit & internal control, universitas mer...
 

AUDIT INTERN _versi 2024, Februari 2024, Ciawi Bogor

  • 2. Definisi Pengawasan Intern Sumber: Agents of Change: Internal Auditors in an Era of Disruption (iiaghana.com.gh) "seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan Iain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik."
  • 3. DEFINISI Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disicplined approach to evaluate and improve the effectiveness of: risk management, control, and governance processes (IIA 1999)
  • 4. AUDIT INTERN Kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian keyakinan [assurance activities] dan konsultansi [consulting activities], yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi [auditi]. Kegiatan ini membantu organisasi [auditi] mencapai tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol [pengendalian], dan tata kelola [sektor publik]. (SA-AAIPI)
  • 6. MISI APIP (KP3PI) memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan dan ruang lingkupnya, dengan:  memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi (3E dan 1K)  memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan pengendalian intern dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi;  memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi.
  • 7. Three Lines of Defense Recognizing that assurance can come from different activities inside and outside the organization, many organizations have implemented a technique of assurance layering to achieve the risk mitigation needed or desired to operate within the organization’s tolerance levels. Often, this strategy is referred to as a "multiple lines of defense" model. One common example of this strategy is the Three Lines of Defense model. Urton L. Anderson, Michael J. Internal Audit
  • 8.
  • 10. 10 Strategi Perlindungan Nilai Three Lines Model (IIA, 2020)
  • 11. Kapabilitas APIP • Satuan Kerja Pengawasan Intern harus secara berkelanjutan meningkatkan kapabilitasnya: Kompetensi Kapasitas pelayanan APIP kepada Organisasi dapat dinilai dengan model Peningkatan Kapabilitas APIP (PK-APIP) yang dikembangkan BPKP (IACM – IIA)
  • 12. Kapabilitas APIP - IACM APIP belum dapat memberikan jaminan atau proses tata kelola sesuai peraturan dan belum dapat mencegah korupsi. APIP mampu menjamin proses tata kelola sesuai dengan peraturan dan mampu mendeteksi terjadinya korupsi. APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, keekonomisan suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultansi pada tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern. APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern (GRC) APIP menjadi agen perubahan. 1. Awal (initial) 2. Infrastruktur (infrastructure) 3. Terintegrasi (Integrated) 4. Terkelola (managed) 5. Optimal (Optimizing)
  • 13. Kapabilitas APIP - IACM Key Process Area (KPA) atau area proses kunci  bangunan utama yang menentukan kapabilitas suatu APIP yang mengidentifikasi apa yang seharusnya ada dan berkelanjutan pada tingkat kapabilitas tertentu sebelum penyelenggaraan aktivitas pengawasan intern bisa meningkat pada level berikutnya.
  • 16. A number of principles underlie the IA-CM  An organization has an obligation to determine the optimum level of IA capability to support its governance needs and to achieve and maintain the desired capability.  Not every organization requires the same IA capability or sophistication. The appropriate level will be commensurate the nature and complexity of the organization and the risks to which the organization may be exposed. “No one size fits all.”  The capability of the IA activity is directly related to the actions taken by the CAE to establish the processes and practices needed to achieve and maintain the internal audit capabilities and the measures taken by the organization’s management to establish a supportive environment for IA.  Internal auditing must be delivered in a cost-effective manner.
  • 17. PIAGAM AUDIT BLUE PRINT/landasan bagi organisasi yang mengatur bagaimana audit intern dapat melakukan tugasnya dan membantu fungsi oversight memberi sinyal yang jelas atas independensi audit intern (The IIA, 2019) Ideal:  memberikan penegasan atas garis pelaporan CAE yang mendukung independensi audit intern dengan melaporkan secara fungsional kepada fungsi oversight dan secara administratif kepada manajemen.  memberikan kewenangan yang diperlukan audit intern untuk menjalankan tugasnya  memiliki hak akses tanpa batas kedalam catatan, personel, dan properti organisasi yang relevan sehingga dapat menjalankan tugasnya (dapat memberikan dengan sangat terperinci)  berfungsi sebagai referensi untuk mengukur efektivitas kegiatan audit intern.
  • 18.
  • 19. Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP) Tujuan: memberikan kesamaan pemahaman bagi anggota AAIPI mengenai praktik profesional pengawasan intern; dan memandu AAIPI dalam merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan acuan praktik profesional pengawasan intern.
  • 20. Kerangka Praktik Profesional Pengawasan Intern Pemerintah (KP3IP)
  • 22. MISI Meningkatkan dan melindungi nilai organisasi, dengan memberikan keyakinan (assurance), saran (advice), dan pandangan (insight) yang objektif dan berbasis risiko. MANDATORI GUIDANCE Memuat persyaratan yang harus (“must”) dipenuhi dalam praktik audit internal, yang terdiri atas: prinsip utama, definisi, standar, dan kode etik audit intern.
  • 23. PRINSIP UTAMA 1. Mendemostrasikan integritas 2. Mendemostrasikan kompetensi dan kecermatan profesional 3. Objektif dan bebas dari pengaruh yang tidak semestinya (independen) 4. Selaras dengan strategi, tujuan dan risiko organisasi 5. Diposisikan secara layak dan didukung sumber daya memadai
  • 24. PRINSIP UTAMA 6. Mendemonstrasikan kualitas dan perbaikan berkelanjutan 7. Berkomunikasi secara efektif 8. Memberikan assurance berbasis risiko 9. Berwawasan, proaktif, dan fokus pada masa depan 10. Mendorong perbaikan organisasi
  • 25. Sumbangan Fungsi Audit Intern Bagi Organisasi: Auditor Intern
  • 26. Auditor Intern IA provides assurance on the organization’s governance, risk management, and control processes to help the organization achieve its strategic, operational, financial, and compliance objectives Internal auditing is a catalyst for improving an organization’s effectiveness and efficiency by providing insight and recommendations based on analyses and assessments of data and business processes With commitment to integrity and accountability, internal auditing provides value to governing bodies and senior management as an independent source of objective advice.
  • 27. KODE ETIK IPPF: 4 Prinsip Perilaku Etika:  Integritas  Objektivitas  Kerahasiaan  Kompetensi AAIPI: 6 Prinsip Perilaku Etika:  Integritas  Objektivitas  Kerahasiaan  Kompetensi  Akuntabel  Perilaku Profesional
  • 28. PELANGGARAN KODE ETIK 1. Pelanggaran terhadap KE-AIPI dapat mengakibatkan auditor intern pemerintah diberi peringatan atau diberhentikan dari tugas pengawasan dan/atau organisasi. 2. Tindakan yang tidak sesuai dengan KE-AIPI tidak dapat diberi toleransi meskipun dengan alasan tindakan tersebut dilakukan demi kepentingan organisasi atau diperintahkan oleh pejabat yang lebih tinggi. 3. Auditor intern pemerintah tidak diperbolehkan untuk melakukan atau memaksa karyawan lain melakukan tindakan melawan hukum atau tidak etis. 4. Pemeriksaan, investigasi, dan pelaporan pelanggaran KE- AIPI ditangani oleh Komite Kode Etik. Komite Kode Etik melaporkan hasil pemeriksaan dan investigasi kepada pimpinan APIP. Pimpinan APIP harus melaporkan pelanggaran KE-AIPI oleh auditor intern pemerintah kepada pimpinan organisasi.
  • 29. PROSES PEMBERIAN SANKSI • Melaporkan pelanggaran anggotanya Pimpinan APIP • Membahas dan memberikan rekomendasi sanksi Majelis kode etik • Memberikan sanksi Pimpinan APIP
  • 30. STANDAR  Standar merupakan persyaratan utama yang bersifat principle-based dan wajib diterapkan dalam praktik profesional audit intern.  Standar ini berlaku bagi organisasi audit intern maupun individu auditor intern dalam melaksanakan fungsi dan kegiatan audit intern.  Standar juga mengatur kewajiban kepala audit intern (CAE) untuk mengembangkan dan memelihara program assurans dan peningkatan kualitas audit intern.
  • 31. RECOMMENDED GUIDANCE Pedoman yang membantu auditor intern dalam menerapkan standar, serta memberikan wawasan yang lebih luas bagi auditor intern, atau memberikan penjelasan mengenai isu penting yang tidak terkait langsung dengan standar tertentu.
  • 32. RECOMMENDED GUIDANCE  Implementation Guidance, adalah pedoman implementasi yang ada untuk setiap standar yang bertujuan untuk memberikan panduan bagi praktisi agar dapat menerapkan standar.  Supplemental Guidance, memberikan panduan yang rinci dalam melakukan kegiatan audit intern. Pedoman ini terkait dengan area topik tertentu, isu sektoral tertentu, proses, prosedur, teknik, alat bantu, pendekatan per langkah serta contoh penerapannya.
  • 33. Controls – based Auditing Process – based Auditing Risk – based Auditing Risk Management – based Auditing Evolusi Pendekatan Internal Auditing Sumber: Sobel, Paul J., AUDITOR’S RISK MANAGEMENT GUIDE, Integrating Auditing and ERM, 2015 33
  • 34. Perbandingan Pendekatan Audit Internal OBJECTIVE Control-based Auditing Process-based Auditing Risk-based Auditing RM-based Auditing Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku Efektivitas dan efisiensi operasi Efektivitas sistem pengendalian intern dalam memitigasi risiko-risiko utama Efektivitas kegiatan manajemen risiko dlm mencapai tujuan organisasi serta dalam memitigasi risiko 34
  • 35. Control-based Auditing Process-based Auditing Risk-based Auditing RM-based Auditing Memahami peraturan yang berlaku dan melakukan audit ketaatan terhadap aturan yang berlaku Membandingk an proses yang berlaku dengan best-practices Mengidentifi kasi risiko kunci serta mengevaluasi pengendalian terkait Memahami tujuan, mengidentifikasi risiko, memahami tingkat toleransi, mengidentifikasi ukuran kinerja & risiko, dan menilai efektivitas manajemen risiko 35 Perbandingan Pendekatan Audit Internal APPROACH
  • 36. Control-based Auditing Process-based Auditing Risk-based Auditing RM-based Auditing Menemukan ketidakpatuh an tehadap aturan dan kesalahan Menemukan gaps antara proses yg berlaku dengan best practices Mengenali pengendalian dan prosedur yang tdk berfungsi dlm memitigasi risiko kunci Mengenali gaps efektivitas proses manajemen risiko antara yang berlaku dengan yang direncanakan 36 Perbandingan Pendekatan Audit Internal FOCUS
  • 37. Control-based Auditing Process-based Auditing Risk-based Auditing RM-based Auditing Tes statistik untuk menguji pengendalian dan menguji kebenaran substansi, termasuk uji kepatuhan Evaluasi dengan basis konsultasi thd praktek yang berlaku dengan best practices, dengan tambahan uji kepatuhan Kombinasi pengujian kepatuhan dan pengujian substantif dengan fokus terhadap risiko kunci saja Kombinasi pengujian kepatuhan dan pengujian substantif dengan fokus terhadap tujuan utama organisasi dan risiko yang terkait 37 Perbandingan Pendekatan Audit Internal TESTING APPROACH
  • 38. Control-based Auditing Process-based Auditing Risk-based Auditing RM-based Auditing Berkaitan dengan kelemahan atau kesalahan dihubungkan dengan aturan yang berlaku Berkaitan dgn kegagalan pencapaian tujuan dan operasional tertentu dengan menekankan pada dampak yang harus ditanggung jika tidak dilakukan koreksi operasional Berkaitan dengan kelemahan atau kesalahan pengendalia n atas risiko kunci tertentu Berkaitan dengan kegagalan efektivitas proses manajemen risiko atas risiko dan tujuan utama organisasi 38 Perbandingan Pendekatan Audit Internal RECOMMENDATION
  • 39. Risk Management Based Audit Penjelasan • akhir 1990... Berkembang Enterpise Risk Management  Lingkungan ERM • Risiko nya bukan dari sisi pertimbangan auditor  Risiko dari pertimbangan manajemen. • Manajemen yang melakukan: • Identifikasi Risiko • Analisis Risiko • Evaluasi Risiko (termasuk menetapkan tolerable risk) • Perlakuan Risiko • When risk-based approaches are paired with a service delivery mind- set, it becomes apparent that internal audit should not use a one-size-fits-all approach. An effective audit department can create a palette of approaches, making it possible to select the optimal approach on a case- by-case basis.
  • 40. TAHAPAN AIBR Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal 2017 Aktivitas audit internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi dalam peningkatan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian organisasi dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, teratur berbasis risiko.
  • 41. PERAN APIP  Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah (assurance activities).  Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah (anti corruption activities).  Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah (consulting activities).
  • 42. Practice Guide: Developing the Internal Audit Strategic Plan Recommended Guidance • Understand the relevant industry(ies) and the organization’s objectives. • Consider the IPPF Standards and Guidance. • Understand stakeholder expectations. • Update the internal audit vision and mission. • Define the critical success factors. • Perform a SWOT analysis. • Identify key initiatives.
  • 43. Kode Etik dan Standar Audit Pengertian KE - AIPI Komponen Dasar KE - AIPI KE Auditor Internasional KE Komponen Dasar : Prinsip Etika dan Aturan Perilaku (Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi, Akuntabel, Perilau Profesional) KE Internasional : AICPA, US-GAO, IFAC, INTOSAI, IIA AIPI : Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Pengertian SA - AIPI SA Auditor Internasional SA 1. Standar Atribut • Prinsip – Prinsip Dasar 1000- Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab APIP (Audit Charter) 1100- Independensi dan Objektivitas 1200- Kepatuhan terhadap Kode Etik • Standar Umum 2000- Kompetensi dan Kecermatan Profesional 2100- Kewajiban Auditor 2200- Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas 2. Standar Pelaksanaan • Standar Pelaksanaan Audit Intern 3000- Mengelola Kegiatan Audit Intern 3100- Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern 3200- Perencanaan Penugasan Audit Intern 3300- Pelaksanaan Penugasan Audit Intern • Standar Komunikasi Audit Intern 4000- Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern 4100- Pemantauan Tindak Lanjut
  • 44. Kualitas Pengawasan Intern – PP 60/2008 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mengatur beberapa hal berikut: Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang telah memenuhi syarat kompetensi keahlian . Ps 51 Untuk menjaga perilaku, auditor wajib mentaati kode etik yang disusun oleh organisasi profesi. Ps 52 Untuk menjaga mutu hasil audit intern disusun standar audit oleh organisasi profesi.. Ps. 53 Untuk menjaga mutu audit yang dilaksanakan aparat pengawasan intern pemerintah, secara berkala dilakukan telaahan sejawat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh organisasi profesi. Ps 55
  • 47. IACM-QAIP IACM : suatu kerangka kerja yang mengindentifikasi aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan bagi terwujudnya unit audit intern yang efektif di sektor publik
  • 48. Unsur Temuan • Condition atau kondisi, menjawab pertanyaan: apa masalah/issue-nya? apa yang terjadi? • Criteria atau kriteria ingin menjawab pertanyaan: kata siapa? Siapa yang berkata itu masalah? • Cause atau sebab, menjawab pertanyaan: bagaimana atau mengapa kondisi tersebut terjadi? • Effect atau akibat, menjawab pertanyaan So What? Mengapa pembaca harus peduli dengan kondisi itu? Apa dampaknya? • Recommendation 1: Bagaimana kita memecahkan/menghilangkan kondisi yang dihadapi? • Recommendation 2: Bagaimana kita memecahkan/menghilangkan penyebab (cause)?
  • 49. Atribut Temuan Practice Advisory 2410-1: Communication Criteria • Criteria: The standards, measures, or expectations used in making an evaluation and/or verification (the correct state). • Condition: The factual evidence that the internal auditor found in the course of the examination (the current state). • Cause: The reason for the difference between expected and actual conditions • Effect: The risk or exposure the organization and/or others encounter because the condition is not consistent with the criteria (the impact of the difference). In determining the degree of risk or exposure, internal auditors consider the effect their engagement observations and recommendations may have on the organization’s operations and financial statements. • Observations and recommendations can include engagement client accomplishments, related issues, and supportive information. Isi Laporan Hasil Penugasan (SAIPI): “hasil audit intern berupa kesimpulan, fakta, dan rekomendasi”