Artikel ini membahas Australasian Triage Scale (ATS) yang terdiri dari lima tingkat triase dan digunakan di Australia dan Selandia Baru. ATS memiliki reliabilitas gabungan sebesar 0,428 berdasarkan meta analisis terhadap validitas dan reliabilitas skala tersebut untuk pasien dewasa dan anak-anak.
Teks tersebut membahas sistem triase berbasis bukti bernama Emergency Severity Index (ESI) yang dikembangkan di Amerika Serikat. ESI mengelompokkan pasien IGD dalam lima kategori berdasarkan kondisi kesehatan dan sumber daya yang dibutuhkan, berbeda dengan sistem triase konvensional yang hanya memiliki tiga kategori. Tulisan tersebut menjelaskan bahwa ESI lebih cocok diterapkan di Indonesia karena perawat triase dapat dengan
Bahan ajar ini memberikan panduan bagi mahasiswa keperawatan dalam mata kuliah keperawatan gawat darurat. Isinya mencakup konsep dasar, peran perawat, triase, asuhan keperawatan untuk berbagai kondisi darurat.
Penelitian ini membandingkan sistem triase empat tingkat Taiwan (TTS) dengan sistem triase lima tingkat Kanada (CTAS) untuk menilai kemampuan masing-masing dalam memprioritaskan pasien di departemen darurat. Hasilnya menunjukkan CTAS memberikan diskriminasi yang lebih baik untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan pasien dan lebih akurat dalam memprediksi rawat inap, lama tinggal, dan konsumsi sumber daya kesehatan
Studi ini melakukan uji coba acak, terbuka untuk membandingkan efektivitas dan keamanan pengobatan antiretroviral dolutegravir dengan terapi standar pada anak dan remaja yang terinfeksi HIV-1. Total 707 partisipan secara acak menerima dolutegravir atau terapi standar. Hasilnya menunjukkan bahwa dolutegravir unggul dalam mencegah kegagalan terapi dibandingkan terapi standar selama 96 minggu follow up.
Pasien dengan gagal jantung memiliki risiko tinggi untuk dirawat kembali di rumah sakit. Penelitian ini menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap tingkat readmission pada pasien gagal jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi seperti telemonitoring dan interaksi melalui telepon dapat menurunkan tingkat readmission selama 30-180 hari dengan memungkinkan pasien melakukan pemantauan kondisi sendiri.
Teks tersebut membahas sistem triase berbasis bukti bernama Emergency Severity Index (ESI) yang dikembangkan di Amerika Serikat. ESI mengelompokkan pasien IGD dalam lima kategori berdasarkan kondisi kesehatan dan sumber daya yang dibutuhkan, berbeda dengan sistem triase konvensional yang hanya memiliki tiga kategori. Tulisan tersebut menjelaskan bahwa ESI lebih cocok diterapkan di Indonesia karena perawat triase dapat dengan
Bahan ajar ini memberikan panduan bagi mahasiswa keperawatan dalam mata kuliah keperawatan gawat darurat. Isinya mencakup konsep dasar, peran perawat, triase, asuhan keperawatan untuk berbagai kondisi darurat.
Penelitian ini membandingkan sistem triase empat tingkat Taiwan (TTS) dengan sistem triase lima tingkat Kanada (CTAS) untuk menilai kemampuan masing-masing dalam memprioritaskan pasien di departemen darurat. Hasilnya menunjukkan CTAS memberikan diskriminasi yang lebih baik untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan pasien dan lebih akurat dalam memprediksi rawat inap, lama tinggal, dan konsumsi sumber daya kesehatan
Studi ini melakukan uji coba acak, terbuka untuk membandingkan efektivitas dan keamanan pengobatan antiretroviral dolutegravir dengan terapi standar pada anak dan remaja yang terinfeksi HIV-1. Total 707 partisipan secara acak menerima dolutegravir atau terapi standar. Hasilnya menunjukkan bahwa dolutegravir unggul dalam mencegah kegagalan terapi dibandingkan terapi standar selama 96 minggu follow up.
Pasien dengan gagal jantung memiliki risiko tinggi untuk dirawat kembali di rumah sakit. Penelitian ini menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap tingkat readmission pada pasien gagal jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi seperti telemonitoring dan interaksi melalui telepon dapat menurunkan tingkat readmission selama 30-180 hari dengan memungkinkan pasien melakukan pemantauan kondisi sendiri.
Triage adalah proses memilah korban kegawatdaruratan berdasarkan tingkat keparahannya untuk menentukan prioritas perawatan. Proses ini meliputi pengkajian singkat kondisi korban, penentuan klasifikasi berdasarkan gejala klinis, dan dokumentasi hasil triase.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis penelitian epidemiologi. Terdapat dua kategori penelitian epidemiologi yaitu deskriptif dan analitik. Penelitian deskriptif berfokus pada deskripsi distribusi penyakit sedangkan penelitian analitik bertujuan menguji hipotesis dan mengestimasi hubungan antara paparan dan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa desain studi epidemiologi seperti studi kasus
TIK 1 KONSEP KGD DAN PROSES KEPERAWATAN.pptxAlfiRaihana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konsep keperawatan gawat darurat meliputi proses triage, pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi untuk memberikan perawatan cepat dan tepat bagi pasien darurat di unit gawat darurat. Proses tersebut bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien dan menstabilkan kondisinya.
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...Nanang Soleh
Penelitian ini menguji pengaruh senam Taichichuan terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1 Cipayung. Hasilnya menunjukkan bahwa senam Taichichuan dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole secara signifikan pada lansia dengan hipertensi.
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawataidil fitrisyah
soal uji kompetensi (UKOM) perawat dan kunci jawaban beserta pembahasannya, dapatkan lebih banyak lagi di https://perawatkitasatu.blogspot.co.id/ dan https://kumpulanukom.blogspot.co.id/
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi hasil studi diagnostik dalam praktik keperawatan. Terdapat penjelasan mengenai nilai rujukan dan satuan hasil studi laboratorium, penjelasan mengenai abnormal hasil studi diagnostik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta contoh nilai rujukan dan kemungkinan penyebab temuan abnormal hasil studi diagnostik tertentu.
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Masalah Keselamatan Utama Dalam Perawatan Ibu Dan Bayi
2. Beban Perawatan Ibu Dan Bayi Yang Tidak Aman
Tujuan dokumen tersebut adalah untuk menjelaskan prosedur triase di departemen darurat rumah sakit guna memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat sesuai urgensi klinisnya dalam waktu yang sesuai. Dokumen tersebut menjelaskan skala triase Australasia beserta kategori dan deskripsinya serta prosedur triase mulai dari penilaian awal, pengkajian ulang, pendokumentasian, hingga alokasi pasien.
Emergency Severity Index (ESI) adalah sistem triase lima tingkat yang digunakan untuk mengkategorikan pasien di instalasi gawat darurat berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan sumber daya yang dibutuhkan. Sistem ini membantu mengidentifikasi pasien kritis dan memprioritaskan perawatan mereka. Namun demikian, penggunaan ESI juga berisiko kesalahan kategorisasi seperti overtriage dan undertriage jika tidak diterapkan dengan ben
Triage adalah proses memilah korban kegawatdaruratan berdasarkan tingkat keparahannya untuk menentukan prioritas perawatan. Proses ini meliputi pengkajian singkat kondisi korban, penentuan klasifikasi berdasarkan gejala klinis, dan dokumentasi hasil triase.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis penelitian epidemiologi. Terdapat dua kategori penelitian epidemiologi yaitu deskriptif dan analitik. Penelitian deskriptif berfokus pada deskripsi distribusi penyakit sedangkan penelitian analitik bertujuan menguji hipotesis dan mengestimasi hubungan antara paparan dan penyakit. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa desain studi epidemiologi seperti studi kasus
TIK 1 KONSEP KGD DAN PROSES KEPERAWATAN.pptxAlfiRaihana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konsep keperawatan gawat darurat meliputi proses triage, pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi untuk memberikan perawatan cepat dan tepat bagi pasien darurat di unit gawat darurat. Proses tersebut bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien dan menstabilkan kondisinya.
PENGARUH SENAM TAICHICHUAN TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTEN...Nanang Soleh
Penelitian ini menguji pengaruh senam Taichichuan terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1 Cipayung. Hasilnya menunjukkan bahwa senam Taichichuan dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole secara signifikan pada lansia dengan hipertensi.
Soal, kunci jawaban dan pembahasan ukom perawataidil fitrisyah
soal uji kompetensi (UKOM) perawat dan kunci jawaban beserta pembahasannya, dapatkan lebih banyak lagi di https://perawatkitasatu.blogspot.co.id/ dan https://kumpulanukom.blogspot.co.id/
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi hasil studi diagnostik dalam praktik keperawatan. Terdapat penjelasan mengenai nilai rujukan dan satuan hasil studi laboratorium, penjelasan mengenai abnormal hasil studi diagnostik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta contoh nilai rujukan dan kemungkinan penyebab temuan abnormal hasil studi diagnostik tertentu.
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Masalah Keselamatan Utama Dalam Perawatan Ibu Dan Bayi
2. Beban Perawatan Ibu Dan Bayi Yang Tidak Aman
Tujuan dokumen tersebut adalah untuk menjelaskan prosedur triase di departemen darurat rumah sakit guna memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat sesuai urgensi klinisnya dalam waktu yang sesuai. Dokumen tersebut menjelaskan skala triase Australasia beserta kategori dan deskripsinya serta prosedur triase mulai dari penilaian awal, pengkajian ulang, pendokumentasian, hingga alokasi pasien.
Emergency Severity Index (ESI) adalah sistem triase lima tingkat yang digunakan untuk mengkategorikan pasien di instalasi gawat darurat berdasarkan tingkat keparahan penyakit dan sumber daya yang dibutuhkan. Sistem ini membantu mengidentifikasi pasien kritis dan memprioritaskan perawatan mereka. Namun demikian, penggunaan ESI juga berisiko kesalahan kategorisasi seperti overtriage dan undertriage jika tidak diterapkan dengan ben
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. Journal of Borneo Holistic Health, Volume 3 No. 1 Juni 2020 hal 20-25
P ISSN 2621-9530 e ISSN 2621-9514
AUSTRALASIAN TRIAGE SCALE (ATS): LITERATURE REVIEW
Joko Tri Atmojo1, Anggie Pradana Putri1, Aris Widiyanto1,
Rina Tri Handayani 1, Aquartuti Tri Darmayanti2
1, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba'ul 'Ulum, Surakarta
2, Program Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Sebelas Maret
*E-mail: jokotriatmojo1@gmail.com
Abstrak
Australasian triage scale (ATS) adalah algoritma triage gawat darurat yang terdiri dari lima tingkat
yang terus dikembangkan di Australia, yang memiliki koefisien keandalan gabungan adalah 0,428
(95% CI 0,340-0,509). Review ini menjelaskan pembagian sistem triase ATS, cara kerja, dan tingkat
keandalannya pada unit gawat darurat. Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan menseleksi data
dari beberapa database diantaranya : PubMed, Science Direct, Web of Science, Springer Link dan
Cochrane Database. Dengan menggunakan kata kunci: national triage scale ATAU australasian triage
scale ATAU Skala Triase Australia ATAU Reliability and australasian triage scale ATAU Validity
and australasian triage scale ATAU Guideline and australasian triage scale. Penelitian dilakkan pada
bulan Oktober 2019. Sebanyak 5 artikel telah memenuhi kriteria untuk dibahas lebih lanjut. Kategori
ATS menggunakan warna antara lain: Merah (Kategori 1), Oranye (Kategori 2), Hijau (Kategori 3),
Biru (Kategori 4) dan Putih (Kategori 5) dengan waktu penentuan kategori dan penanganan segera
hingga batas waktu maksimal 120 menit sejak kedatangan pasien pada unit gawat darurat.
Kata Kunci : Australasian triage scale, ATS, Review
Abstract
Australasian Triage Scale (ATS): Literature Review. Australasian Triage Scale (ATS) is an emergency triage
algorithm consisting of five levels that continues to be developed in Australia, which has a combined reliability
coefficient of 0.428 (95% CI 0.340-0.509). This review explains the division of the ATS triage system, how it
works, and its level of reliability in the emergency department. This research was conducted by searching and
selecting data from several databases including: PubMed, Science Direct, Web of Science, Springer Link and
Cochrane Database. By using keywords: national triage scale OR Australian triage scale OR Australian Triage
scale OR Reliability and Australian triage scale OR Validity and Australian triage scale OR Guideline and
Australian triage scale. The study was conducted in October 2019. A total of 5 articles met the criteria for
further discussion. The ATS category uses colors such as: Red (Category 1), Orange (Category 2), Green
(Category 3), Blue (Category 4) and White (Category 5) with the time for category determination and
immediate handling up to a maximum time limit of 120 minutes from arrival of patients at the emergency
department.
Key word : Australasian triage scale, ATS, Review
2. Atmojo, Joko Tri, dkk. Australasian Triage Scale (Ats): Literature Review. Journal of Borneo
Holistic Health, Vol.3, No. 1 Juni 2020 hal 20-25
21
Pendahuluan
Skala Triase Australasia (ATS)
adalah algoritma triage gawat darurat yang
terdiri dari lima tingkat yang terus
dikembangkan di Australia. 5 poin skala
triase, telah disahkan dan diadopsi di
Australia dan dinyatakan sesuai dengan
Standar Kesehatan dan diberi nama skala
triage nasional/ National Triage Scale
(NTS) dan mulai diimplementasikan pada
tahun 1993. Pada akhir 1990-an, NTS
menjalani revisi dan kemudian namanya
diganti menjadi skala triase australasia
/Australasian Triage Scale (ATS) (Gerdtz
et al., 2008; Ebrahimi, 2015).
Penilaian triase ini melibatkan
kombinasi masalah yang muncul, kondisi
umum pasien, dan dapat dikombinasikan
dengan pengamatan fisiologis. Tanda-
tanda vital hanya diukur pada triase jika
diperlukan untuk memperkirakan urgensi,
atau jika waktu memungkinkan.
Berbagai penelitian telah menyelidiki
validitas dan reliabilias ATS pada populasi
dewasa dan anak-anak. Namun beberapa
penelitian melaporkan konsistensi sedang
untuk ATS, tetapi itu perlu dipelajari
secara luas dalam hal peserta, statistik
yang digunakan dalam pengukuran,
instrumen dan kriteria lain yang
mempengaruhi (Farrohknia et al., 2011).
Pasien dikategorikan berdasarkan
kondisi klinis saat datang ke unit gawat
darurat/ emergency department (ED)
sehingga pasien yang lebih kritis akan
mendapatkan perawatan yang lebih awal.
Penelitian terkait keandalan ATS
menunjukkan nilai kappa berkisar dari
0,25 (adil) hingga 0,56 (sedang) (Mirhaghi
et al., 2015).
Namun, hasil ini masih menunjukan
variasi yang cukup besar sehingga terdapat
kesenjangan nyata dalam keandalan skala
triase. Hal ini membuat penulis tertarik
untuk membuat review yang menjelaskan
menjelaskan pembagian sistem triase ATS,
cara kerja, dan tingkat keandalannya pada
unit gawat darurat pada unit gawat darurat.
Metode
Penelitian ini merupakan literature
review, dimana peneliti akan membuat
suatu ringkasan dari berbagai laporan
medis yang speifik sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
(Biondi-Zoccai et al., 2011), Penelitian ini
dilakukan dengan mencari dan menseleksi
data dari beberapa database diantaranya :
PubMed, Science Direct, Web of Science,
Springer Link dan Cochrane Database.
Dengan menggunakan kata kunci: national
triage scale ATAU australasian triage
scale ATAU Skala Triase Australia ATAU
Reliability and australasian triage scale
ATAU Validity and australasian triage
scale ATAU Guideline and australasian
3. Atmojo, Joko Tri, dkk. Australasian Triage Scale (Ats): Literature Review. Journal of Borneo
Holistic Health, Vol.3, No. 1 Juni 2020 hal 20-25
22
triage scale. Penelitian dilakukan pada
bulan Oktober 2019.
Hasil
Sebanyak 60 artikel didapatkan
pada pencarian awal, dengan menerapkan
kriteria inklusi dan ekslusi maka didapat 5
artikel yang memenuhi syarat kualitatif
untuk dibahas lebih lanjut.
Gambar 1. Alur penelitian
Pembahasan
Departemen gawat darurat di seluruh
Australia dan Selandia Baru menggunakan
berbagai sistem informasi/emergency
deparment information system (EDIS)
Dengan menggunakan sistem ini, ED dapat
memilih untuk mengidentifikasi setiap
Kategori ATS menggunakan warna antara
lain: Merah (Kategori 1), Oranye
(Kategori 2), Hijau (Kategori 3), Biru
(Kategori 4) dan Putih (Kategori 5)
(Australasian College For Emergency
Medicine, 2016).
1. Merah (Kategori 1)
- Deskripsi kategori : Kondisi yang
mengancam kehidupan atau
memiliki risiko kecacatan dan
membutuhkan intervensi agresif
segera.
- Response: Segera, serentak,
penilaian dan perawatan
- Deskriptor Klinis: Gagal jantung,
henti napas, risiko langsung
terhadap jalan napas (laju
pernapasan <10 / mnt, gangguan
pernapasan ekstrem, Blood
pressure (BP) <80 (dewasa) atau
anak / bayi yang sangat terkejut,
Tidak responsif atau hanya
merespons nyeri (GCS <9), Kejang
yang sedang berlangsung/
berkepanjangan, overdosis dan
Bukan open access = 18
Artikel tidak sesuai dengan topik = 17
Artikel tidak berbahasa Inggris/Indonesia = 10
Artikel teks lengkap yang dinilai
untuk kelayakannya (n = 40)
Artikel yang memenuhi syarat
kualitatif (n = 5 )
Diidentifikasi melalui pencarian
basis data (n = 60 )
Penghapusan data ganda = 20
4. Atmojo, Joko Tri, dkk. Australasian Triage Scale (Ats): Literature Review. Journal of Borneo
Holistic Health, Vol.3, No. 1 Juni 2020 hal 20-25
23
tidak responsif atau hipoventilasi,
gangguan perilaku parah dengan
ancaman kekerasan berbahaya.
2. Oranye (Kategori 2)
- Deskripsi kategori : Kondisi pasien
cukup serius atau memburuk
dengan sangat cepat sehingga ada
potensi ancaman terhadap
kehidupan, atau kegagalan sistem
organ, jika tidak dirawat dalam
waktu sepuluh menit setelah
kedatangan atau nyeri yang sangat
parah.
- Response: Penilaian dan perawatan
dalam 10 menit (penilaian dan
perawatan sering bersamaan)
- Deskriptor Klinis: Risiko jalan
nafas, tridor parah, gangguan
pernapasan parah, gangguan
peredaran darah (Kulit lembab atau
berbintik-bintik, perfusi buruk,
SDM <50 atau> 150 (dewasa),
Hipotensi dengan efek
hemodinamik, kehilangan darah
yang parah), Nyeri dada, Rasa sakit
yang sangat parah, dugaan sepsis),
Neutropenia demam, trauma berat,
fraktur mayor, torsi testis,
konsumsi, diseksi aorta, kehamilan
ektopik
- Perilaku / Psikiatri:
- kasar atau agresif
- Ancaman langsung terhadap diri
sendiri atau orang lain
- agitasi atau agresi yang parah
- Stroke akut, percikan asam atau
alkali ke mata, endophthalmitis
yang dicurigai (pasca katarak,
injeksi pasca-intravitreal), dan
multi trauma besar (membutuhkan
respons tim yang terorganisir
dengan cepat).
3. Hijau (kategori 3)
- Deskripsi kategori : Berpotensi
Mengancam kehidupan kondisi
pasien dapat mengancam anggota
tubuh, atau dapat menyebabkan
morbiditas yang signifikan, jika
penilaian dan pengobatan tidak
dimulai dalam waktu tiga puluh
menit.
- Response: Penilaian dan perawatan
dimulai dalam 30 menit.
- Deskriptor Klinis: Hipertensi berat,
kehilangan darah yang cukup
parah, kejang, muntah yang
persisten, dehidrasi, cidera kepala
dugaan sepsis, nyeri yang cukup
parah, nyeri perut tanpa fitur risiko
tinggi atau usia pasien> 65 tahun,
cidera ekstremitas sedang,
deformitas, laserasi parah, himpitan
tanpa fitur berisiko tinggi lainnya,
anak yang berisiko mengalami
pelecehan
5. Atmojo, Joko Tri, dkk. Australasian Triage Scale (Ats): Literature Review. Journal of Borneo
Holistic Health, Vol.3, No. 1 Juni 2020 hal 20-25
24
- Perilaku / Psikiatri:
-Sangat tertekan, risiko
membahayakan diri sendiri
- Psikotik akut atau pikiran kacau
- Krisis situasional,
- Gelisah yang berpotensi agresif
4. Biru (Kategori 4)
- Deskripsi kategori: Berpotensi
serius, kondisi pasien dapat
memburuk, atau hasil yang
merugikan dapat terjadi, jika
penilaian dan pengobatan tidak
dimulai dalam satu jam setelah
kedatangan di UGD. Mungkin
membutuhkan pemeriksaan dan
konsultasi yang rumit dan / atau
manajemen rawat inap
- Respone : Penilaian dan perawatan
dimulai dalam 60 menit
- Deskriptor klinis: Perdarahan
ringan, aspirasi benda asing, tidak
ada gangguan pernapasan, cidera
dada tanpa nyeri tulang rusuk,
kesulitan menelan, cidera kepala
ringan, nyeri sedang, muntah atau
diare tanpa dehidrasi, peradangan
mata, trauma tungkai,
kemungkinan patah tulang, laserasi
tanpa komplikasi , nyeri perut non-
spesifik
- Perilaku / Psikiatri:
- Masalah kesehatan mental semi
mendesak
- Di bawah pengamatan dan / atau
tidak ada risiko langsung terhadap
diri sendiri atau orang lain.
5. Putih (Kategori 5)
- Deskripsi kategori : Kurang mendesak,
kondisi pasien cukup kronis atau minor
sehingga gejala atau hasil klinis tidak
akan terpengaruh secara signifikan.
- Respone : Penilaian dan perawatan
dimulai dalam 120 menit
- Deskriptor klinis : Nyeri minimal tanpa
fitur risiko tinggi, gejala minor penyakit
yang stabil, gejala minor dari kondisi
berisiko rendah, luka ringan, laserasi
minor (tidak perlu dijahit)
Perilaku / Psikiatri:
- Pasien yang dikenal dengan gejala kronis
- Krisis sosial, sabar secara klinis.
Uji Keandalan ATS
Studi meta analisis yang dilakukan
(Ebrahimi, 2015) memberikan hasil yang
lebih meyakinkan yakni koefisien
gabungan untuk ATS adalah 0,428 (95%
CI 0,340-0,509) dimana reliabilitas untuk
dewasa lebih tinggi dari anak-anak.
Dengan demikian, ATS telah
menunjukkan tingkat keandalan
keseluruhan yang dapat diterima dalam
departemen gawat darurat (Atmojo,
Widiyanto and Yuniarti, 2019).
6. Atmojo, Joko Tri, dkk. Australasian Triage Scale (Ats): Literature Review. Journal of Borneo
Holistic Health, Vol.3, No. 1 Juni 2020 hal 20-25
25
Kesimpulan
Australasian triage scale (ATS)
merupakan triase yang dikembangkan di
Australia dan Selandia baru, terdiri dari 5
kategori dengan waktu penentuan kategori
dan penanganan segera hingga batas waktu
maksimal 120 menit sejak kedatangan
pasien pada unit gawat darurat. ATS
secara global telah diterima dengan nilai
reliabilitas sedang dimana reliabilitas ini
lebih akurat untuk dewasa lebih tinggi dari
anak-anak.
Referensi
Atmojo, J. T., Widiyanto, A. and Yuniarti,
T. (2019) ‘RELIABILITAS SISTEM
TRIASE DALAM PELAYANAN
GAWAT DARURAT : A
REVIEW’. Jurnal Keperawatan
Intan Husada. 7(2) .
Australasian College For Emergency
Medicine (2016) ‘Guidelines on the
Implementation of the ATS in
Emergency Departments’, pp. 1–8.
Biondi-Zoccai, G. et al. (2011) ‘The rough
guide to systematic reviews and
meta-analyses.’, HSR proceedings in
intensive care & cardiovascular
anesthesia, 3, pp. 161–73.
Ebrahimi, M. (2015) ‘The reliability of the
Australasian Triage Scale: a meta-
analysis’, World Journal of
Emergency Medicine.
Farrohknia, N. et al. (2011) ‘Emergency
Department Triage Scales and Their
Components: A Systematic Review
of the Scientific Evidence’,
Scandinavian Journal of Trauma,
Resuscitation and Emergency
Medicine. BioMed Central Ltd,
19(1), p. 42.
Gerdtz, M. F. et al. (2008) ‘Optimizing
triage consistency in Australian
emergency departments: The
Emergency Triage Education Kit’,
EMA - Emergency Medicine
Australasia.
Mirhaghi, A. et al. (2015) ‘Reliability of
the emergency severity index: Meta-
analysis’, Sultan Qaboos University
Medical Journal, 15(1), pp. e71–e77.
.