Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan mata perioperatif, mulai dari persiapan pasien sebelum operasi (pre-operatif), selama operasi (intra-operatif), hingga pasca operasi (post-operatif). Mencakup pengkajian kesehatan pasien, diagnosis keperawatan, dan intervensi-intervensi yang diberikan untuk mencegah komplikasi dan memastikan kesembuhan pasien.
Materi MK Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan dengan bahan kajian Persiapan dan Perawatan Operasi dalam praktik Kebidanan. Dosen Pengampu Astri Yulia Sari Lubis, SST., M.Kes
Materi MK Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan dengan bahan kajian Persiapan dan Perawatan Operasi dalam praktik Kebidanan. Dosen Pengampu Astri Yulia Sari Lubis, SST., M.Kes
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Masalah Keselamatan Utama Dalam Perawatan Ibu Dan Bayi
2. Beban Perawatan Ibu Dan Bayi Yang Tidak Aman
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Masalah Keselamatan Utama Dalam Perawatan Ibu Dan Bayi
2. Beban Perawatan Ibu Dan Bayi Yang Tidak Aman
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
3. TINDAKAN OPERASI
Tindakan operasi atau pembedahan merupakan
peristiwa komplek yang dilakukan dikamar operasi
rumah sakit oleh dokter bersama team operasi
bertujuan untuk melakukan pemeriksaan,
pengobatan serta tujuan lainnya sesuai kaidah dan
kepentingan pasien
Pada prosedur yang lebih sederhana tidak
memerlukan rawat inap
4. Tindakan pembedahan akan
mencakup tindakan lainnya seperti
persiapan psikologis, persiapan
pembedahan, perawatan
perioperative dan tindakan anestesi,
5. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF
Keperawatan perioperatif merupakan
gambaran keragaman fungsi
keperawatan yang berkaitan dengan
pengalaman pembedahan pasien yang
mencakup beberapa fase
6. Masing masing fase
dimulai pada waktu
tertentu dan berakhir
di waktu tertentu
Pre Operatif
Intra Operatif
Post Operatif
7. ASUHAN KEPERAWATAN MATA PERIOPERATIF
Pengkajian optalmik merupakan komponen
sistem nerovisual dan pemeriksaan sensoris
berisikan tinjauan ringkas sebagai komponen
pemeriksaan fisik atau pemeriksaan selektif
pada bagian mata.
PRE OPERATIF
8. PEMERIKSAAN FISIK
Nama, alamat, umur, nomor CM, tanggal masuk
Rumah Sakit.
Pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi,
perkusi, tanda-tanda vital.
Pemeriksaan penunjang, USG, Biometri
Keratometri, Retinometri, perimetri, tonometri
Pemeriksaan Kolaboratif, labolatorium, koreksi
refraksi
9. Pengkajian psikososial dimana
pasien akan mengalamai kecemasan
menghadapi tindakan operasi
sehingga diperlukan intervensi
keperawatan untunk mengurangi
tingkat kecemasan
10. DIAGNOSE KEPERAWATAN
Cemas berhubungan dengan takut kehilangan
penglihatan
Resiko terjadinya cedera akibat keterbatasan
visualisasi
Rasa cemas berhubungan dengan tindakan
operatif
Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan
adanya luka operasi
11. Perencanaan Keperawatan
PRE OPERATIF
Memperhatikan ada tidaknya tanda
kecemasan
Mengidentifikasi ada tidaknya resiko cedera
pada lingkungan pasien
Mengidentifikasi adanya rasa cemas
menghadapi tindakan pembedahan
Mengidentifikasi tanda tanda infeksi
12. Tindakan keperawatan
Pemberian pendidikan kesehatan yang perlu dijelaskan adalah
sebagai informasi yang disampaikan kepada pasien untuk
menghindari atau mengurangi tingkat kecemasan.
Latihan mobilisasi pada pasien dilakukan untuk memberikan
orientasi pasien pada lingkungannya sehingga tidak terjadi cedera
akibat keterbatasan fungsi penglihatan.
Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain
Latihan bernapas dalam
Mengidentifikasi dan melaksanakan kerjasama dengan keluarga
tentang hygiene personal
13. INTRA OPERATIF
Mengidentifikasi kelengkapan hasil pemeriksaan diagnostik dan konsultasi.
Pengkajian
Dilakukan oleh team perawat yang bertugas di kamar bedah, meliputi
kelengkapan data-data prosedur operasi, kesiapan dari pasien, kebutuhan
oksigenasi dan kebutuhan cairan serta mobilisasi untuk menentukan area
operasi dengan menentukan site marking .
Telaah hukum tindakan medis yang ditandatangani oleh pasien, keluarga,
dan pihak rumah sakit atau dokter
Kenyamanan dan keamanan baik petugas maupun pasien ditentukan pula saat
pelayanan perioperatif berhubungan dengan keselamatan pasien.
Ketersediaan alat instrument serta sterilitas alat dan bahan habis pakai
direncanakan sesuai dengan kebutuhan saat perencanaan tindakan.
14. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terhadap cedera berhubungan
dengan keadaan lingkungan.
2. Resiko infeksi.
3. Resiko keseimbangan volume cairan tubuh
kurang dari kebutuhan.
15. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Resiko cedera
Periksa kembali alat bantu atau alat yang digunakan yang melekat ditubuh
klien.
Pastikan semua perhiasan tidak ada lagi yang digunakan oleh klien.
Periksa dan cocokkan persiapan obat, pasien dengan label dan daftar klien.
Posisikan meja operasi sesuai dengan tindakan.
Cek ulang keamanan elektrikal selama operasi.
Lindungi sekitar saat menggunakan diatermi atau alat koagulasi.
Pastikan dan catat jumlah pemakaian kasa, alat, jarum, dan pisau dengan
benar.
Komunikasikan baik secara lisan dan tertulis dengan staf ruang status darurat
saat pemindahan dari ruang operasi.
16. 2. Resiko infeksi
Periksa kembali label steril pada instrument atau linen yang akan
dilakukan setiap prosedur operasi..
Periksa kembali hasil pemeriksaan labolatorium.
Pergunakan alat sesuai prosedur dan tekhnik aseptic.
Lakukan pencucian dengan larutan DTT sesuai takaran yang tepat.
Menggunakan jas steril dengan benar
Tehnik Hand scrub atau cuci tangan yang benar.
Menggunakan sarung tangan dengan tekhnik steril.
Kolaborasi pemberian antibiotic profilaksis.
17. 3 .Resiko keseimbangan volume cairan tubuh kurang dari
kebutuhan.
Kaji tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan.
Catat dan monitor pemasukan dan pengeluaran cairan.
Kaji sirkulasi perifer dengan memonitor denyut nadi dan
mengidentifikasi tanda-tanda syok.
18. POST OPERATIF
Pengkajian
1. Aktifitas Istirahat: Perubahan aktifitas biasanya/hobi
sehubungan dengan gangguan penglihatan.
2. Neurosensori: Gangguan penglihatan kabur/tak jelas, sinar
terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap
penglihatan, kesulitan memfokuskan kerja merasa diruang
gelap. Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran
cahaya/pelangi di sekitar sinar (hallo), perubahan kacamata,
pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. Tanda: Tampak
kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), pupil
menyempit dan merah/mata keras dan kornea berawan
(glukoma akut).
19. 3. Nyeri/Kenyamanan : Ketidaknyamanan ringan/mata
berair. Nyeri tiba-tiba/menetap atau tekanan pada
atau sekitar mata, sakit kepala
4. Pola aktivitas/istirahat: perubahan aktivitas
biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan
penglihatan.
5. Pola nutrisi: Mual/muntah (glaukoma akut)
20. POST OPERATIF
Pengkajian
1. Aktifitas Istirahat: Perubahan aktifitas biasanya/hobi
sehubungan dengan gangguan penglihatan.
2. Neurosensori: Gangguan penglihatan kabur/tak jelas, sinar
terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap
penglihatan, kesulitan memfokuskan kerja merasa diruang
gelap. Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran
cahaya/pelangi di sekitar sinar, perubahan kacamata,
pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. Tanda: Tampak
kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), pupil
menyempit dan merah/mata keras dan kornea berawan
(glukoma akut).
21. PENGKAJIAN POST OPERASI
Dilakukan di ruang pemulihan setelah
pasien di transfer dari ruangan operasi
meliputi pengkajian keadaan umum
pasien , tingkat kesadaran pasien
tingkat kebutuhan cairan pasien .
22. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kehilangan
lapang pandang, perdarahan intraokuler, peningkatan tekanan
intra okuler.
2. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan
berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/status
organ indera, lingkungan secara terapetik dibatasi.
3. Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang kondisi,
prognosis, pengobatan dan penyakitnya berhubungan dengan
kurang informasi dan keterbatasan kognitif.
4. Ansietas yang berhubungan dengan kerusakan sensori dan
kurangnya pemahaman mengenai perawatan pasca operatif,
pemberian obat.
23. 5. Resiko terhadap cedera yang berhubungan dengan
kerusakan penglihatan atau kurang pengetahuan.
6. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan trauma
jaringan akibat prosedur invasive/ tindakan operatif
dan adanya proses inflamasi luka post operasi
7. Nyeri yang berhubungan dengan trauma, peningkatan
tekanan intra okuler dan proses inflamasi
pembedahan katarak.
8. Potensial terhadap kurang perawatan diri yang
berhubungan dengan kerusakan penglihatan.
24. Intervensi keperawatan post operasi
Observasi tanda tanda vital yang merupakan
pedoman terhadap perubahan pada kondisi
pasien dan abnormalitas kondisi pasien
Mengkaji skala nyeri dengan memperhatikan
respek rangsang nyeri dari pada pasien
Laksanakan medikasi luka steril / bersih tiap hari
dan memperhatikan tekhnik aseptik dan
antiseptik perawatan luka.