SlideShare a Scribd company logo
Askep Gastritis
Definisi Gastritis
 Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal
dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti
perut/lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan.
 Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung.
(Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal 492).
 Gastritis adalah segala radang mukosa lambung(
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
,Edisi Kedelapan hal 1062).
 Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan
atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus atau
local(Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).
Klasifikasi Gastritis
Gastritis menurut jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu (David
Ovedorf 2002) :
 Gastritis akut
 Gastritis Eksogen akut ( biasanya disebabkan oleh faktor-
faktor dari luar, seperti bahan kimiamisal :
lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid , mekanis iritasi
bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin
(aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung) ).
 Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan
oleh kelainan badan ).
Next,…
 Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh
ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri
Helicobacter pylory (H. Pylory). Gastritis kronik
dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan
imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar
lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi
gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa
berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih
lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori
yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
Etiologi
Lambung adalah sebuah kantung otot
yang kosong, terletak pada bagian kiri atas
perut tepat dibawah tulang iga. Lambung
orang dewasa mempunyai panjang
berkisar antara 10 inchi dan dapat
mengembang untuk menampung makanan
atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila
lambung dalam keadaan kosong, maka ia
akan melipat, mirip seperti sebuah
akordion. Ketika lambung mulai terisi dan
mengembang, lipatan – lipatan tersebut
secara bertahap membuka.
Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan
terjadinya gastritis antara lain :
 Infeksi bakteri
 Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus
menerus
 Penggunaan alkohol secara berlebihan
 Penggunaan kokain
 Stress fisik
 Kelainan autoimmune
 Crohn’s disease
 Radiasi dan Kemoteraphi
 Penyakit bile reflux
 Faktor-faktor lain
patofisiologi
 Gastritis Akut
o Pengaruh efek samping obat-obat NSAIDs atau Non-
Steroidal Anti Inflamatory Drug seperti aspirin juga dapat
menimbulkan gastritis.Obat analgesik anti inflamasi
nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen
dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan
cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi
dinding lambung.
o Alkohol berlebih, terlalu sering memakan makanan yang
mengandung nitrat (bahan pengawet) atau terlalu asam
(cuka), kafein seperti pada teh dan kopi serta kebiasaan
merokok dapat memicu terjadinya gastritis.
o Kemudian stress psikologis maupun fisiologis yang lama
dapat menyebabkan gastritis. Stress seperti
syok, sepsis, dan trauma menyebabkan iskemia mukosa
lambung.
 Gastritis Kronis
o Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan
dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atropi dan
infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan dengan penyakit
otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus
atau korpus dari lambung.
o Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) Ini
dihubungkan dengan bakteri H. pylory, faktor diet seperti minum
panas atau pedas, penggunaan obat-obatan dan
alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam lambung. H.
Pylori termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun bakteri
jenis ini dapat mengamankan dirinya pada lapisan mukosa
lambung. Keberadaan bakteri ini dalam mukosa lambung
menyebabkan lapisan lambung melemah dan rapuh sehingga
asam lambung dapat menembus lapisan tersebut. Dengan
demikian baik asam lambung maupun bakteri menyebabkan
luka atau tukak.
Manifestasi Klinis
 Gastritis akut sangat bervariasi , mulai dari yang sangat ringan
asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian.
Pada kasus yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah :
1) Hematemetis dan melena
2) Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan
asimtomatis. Keluhan – keluhan itu misalnya nyeri timbul pada
uluhati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat
lokasinya.
3) Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.
4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.
5) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai
darah samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda – tanda
anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
6) Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali
mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga
menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata
seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan
kesadaran.
 Gastritis kronis
 Bervariasi dan tidak jelas
 Perasaan penuh, anoreksia
 Distress epigastrik yang tidak nyata
 Cepat kenyang
Komplikasi pada Gastritis
 Gastritis Akut
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah
perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa
hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syock
hemoragik.
 Gastritis Kronis
Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan
penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12
menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis
Kronis jika dibiarkan dibiarkan tidak terawat, gastritis akan
dapat menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada
lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat
meningkatkan resiko kanker lambung
Penatalaksanaan Medis
 Gastritis Akut
 Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah
menjadi diet yang tidak mengiritasi.
 Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.
 Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan
netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium
hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan
sukralfat (untuk sitoprotektor).
 Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang
encer atau cuka yang di encerkan.
 Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
 Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau
tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan.
Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat
asam lambung dengan cepat.
 Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit
tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti
cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam
lambung yang diproduksi.
Gastritis Kronis
 Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
 Cytoprotective agents : Obat-obat golongan ini membantu
untuk melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung
dan usus kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah
sucraflate dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS
secara teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya
menganjurkan untuk meminum obat-obat golongan ini.
Cytoprotective agents yang lainnya adalah bismuth
subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. Pylori.
 Penghambat pompa proton : Cara yang lebih efektif
untuk mengurangi asam lambung adalah dengan cara
menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil
asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam
dengan cara menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang
termasuk obat golongan ini adalah
omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan
esomeprazole. Obat-obat golongan ini juga menghambat
kerja H. pylori.
Next
 H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau amoxicillin)
dan garam bismuth (pepto bismol) atau terapi H.Phylory. .Terapi terhadap H.
Pylori. Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H. pylori. Yang
paling sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat
pompa proton. Terkadang ditambahkan pula bismuth subsalycilate. Antibiotik
berfungsi untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi untuk
meringankan rasa sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan
efektifitas antibiotik. Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu
berhasil, kecepatan untuk membunuh H. pylori sangat beragam, bergantung
pada regimen yang digunakan. Akan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya
lebih efektif daripada kombinasi dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang
lama (terapi selama 2 minggu dibandingkan dengan 10 hari) juga tampaknya
meningkatkan efektifitas. Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat
dilakukan pemeriksaan kembali setelah terapi dilaksanakan. Pemeriksaan
pernapasan dan pemeriksaan feces adalah dua jenis pemeriksaan yang sering
dipakai untuk memastikan sudah tidak adanya H. pylori. Pemeriksaan darah
akan menunjukkan hasil yang positif selama beberapa bulan atau bahkan lebih
walaupun pada kenyataanya bakteri tersebut sudah hilang.
Farmakologis
 Obat yang dipergunakan untuk gastritis adalah Obat yang
mengandung bahan-bahan yang efektif menetralkan
asam dilambung dan tidak diserap ke dalam tubuh
sehingga cukup aman digunakan (sesuai anjuran pakai
tentunya). Semakin banyak kadar antasida di dalam obat
maag maka semakin banyak asam yang dapat
dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit
gastritis dengan baik.
 Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya.
Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan kopi
berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok
dapat sembuh dengan menghentikan konsumsi bahan
tersebut. Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori
dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi
eradikasi ini terdiri dari pemberian 2 macam antibiotik dan
1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI
(proton pump inhibitor).
Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh
asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat
yang menetralkan atau mengurangi asam
lambung, misalnya (Mayo Clinic,2007) :
 Antasid : Obat bebas yang dapat
berbentuk cairan atau tablet dan
merupakan obat yang umum dipakai
untuk mengatasi gastritis ringan.
 Penghambat asam (acid blocker) : Jika
antasid tidak cukup untuk mengobati
gejala, dokter biasanya meresepkan
obat penghambat asam antara lain
simetidin, ranitidin, atau famotidin.
Next,….
 Proton pump inhibitor (penghambat
pompa proton) : Obat ini bekerja
mengurangi asam lambung dengan cara
menghambat pompa kecil dalam sel
penghasil asam.
Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan output
cair yang berlebih ( mual dan muntah).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan penurunan
intake asupan gizi.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik.
4. Kurang pengetahuan tentang penyakit
berhubungan dengan kurangnya
informasi.
Intervensi keperawatan
1.Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat dan output cair yang berlebih ( mual dan
muntah ).
- Tujuan :
Mencegah output yang berlebih dan
mengoptimalkan intake cair.
Kriteria Hasil :
Mempertahankan volume cairan adekuat dengan
dibuktikan oleh mukosa bibir lembab, turgor kulit
baik, pengisian kapiler berwarna merah muda,
input dan output seimbang.
Intervensi
 Penuhi kebutuhan individual. Anjurkan
klien untuk minum ( Dewasa : 40-60
cc/kg/jam).
 Berikan cairan tambahan IV sesuai
indikasi.
 Awasi tanda-tanda vital, evaluasi turgor
kulit, pengisian kapiler dan membran
mukosa.
 Kolaborasi pemberian cimetidine dan
ranitidine
 Intake cairan yang adekuat akan mengurangi
resiko dehidrasi pasien.
Rasional
 Mengganti kehilangan cairan dan memperbaiki keseimbangan
cairan dalam fase segera.
 Menunjukkan status dehidrasi atau kemungkinan kebutuhan
untuk peningkatan penggantian cairan.
 Cimetidine dan ranitidine berfungsi untuk menghambat sekresi
asam lambung
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan intake asupan gizi.
 Tujuan :
 Gangguan nutrisi teratasi
 Kriteria Hasil :
 Antoprometri: Berat badan, lingkar lengan atas kembali normal.
 Albumin,hemoglobin normal.
 Klinis : terlihat segar.
 Porsi makan habis.
Intervensi
 Reduksi stress dan farmakoterapi seperti
cytoprotective agent, penghambat pompa
proton, anatasida.
 Koloborasi transfusi albumin.
 Konsul dengan ahli diet untuk menentukan
kalori / kebutuhan nutrisi .
 Tambahan vitamin seperti B12.
 Batasi makanan yang menyebabkan
peningkatan asam lambung berlebih, dorong
klien untuk menyatakan perasaan masalah
tentang makan diet.
 Berikan nutrisi melalui IV sesuai indikasi.
Rasional
 Stress menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, untuk
klien dengan gastritis penggunaan penghambat pompa proton
membantu untuk mengurangi asam lambung dengan cara menutup
pompa asam dalam sel lambung penghasil asam. Kemudian untuk
penggunaan cytoprotective agent membantu untuk melindungi
jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. pada klien dengan
gastritis antasida berfungsi untuk menetralisir asam lambung dan
dapat mengurangi rasa sakit.
 Dengan tranfusi albumin diharapkan kadar albumin dalam darah
kembali normal sehingga kebutuhan nutrisi kembali normal.
 Pemasukan individu dapat dikalkulasikan dengan berbagai
perhitungan yang berbeda, perlu bantuan dalam perencanaan diet
yang memenuhi kebutuhan nutrisi.
 Mencegah terjadinya anemia.
 Keragu-raguan untuk makan mungkin diakibatkan oleh takut
makanan yang menyebabkan terjadinya gejala.
 Program ini mengistirahatkan saluran pencernaan sementara , dan
memenuhi nutrisi sangat penting dan dibutuhkan.
SEKIAN
Terimakasi
h

More Related Content

What's hot

Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Amee Hidayat
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
Septian Muna Barakati
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
yayax911
 
Gastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaGastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannya
Muhammad Munandar
 
Peradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambung
Peradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambungPeradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambung
Peradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambung
AnisaDwiAyuFebriani
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
Sulai Sulaiman
 
Gastritis
GastritisGastritis

What's hot (15)

Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep gastritis 2
Askep gastritis 2Askep gastritis 2
Askep gastritis 2
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritisAsuhan keperawatan pasien dengan gastritis
Asuhan keperawatan pasien dengan gastritis
 
Gastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaGastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannya
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Peradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambung
Peradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambungPeradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambung
Peradangan gastritis-adalah-peradangan-pada-mukosa-lambung
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 

Viewers also liked

Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Arif WR
 
Peran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawatPeran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawatrizkytrikaruna
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatUwes Chaeruman
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Amee Hidayat
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatanners alia
 

Viewers also liked (6)

Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat DaruratPerspektif Keperawatan Gawat Darurat
Perspektif Keperawatan Gawat Darurat
 
Peran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawatPeran dan fungsi perawat
Peran dan fungsi perawat
 
Peran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas PerawatPeran Fungsi dan tugas Perawat
Peran Fungsi dan tugas Perawat
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
 

Similar to Askep pencernaan

Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
Nde Java
 
Penyakit gastritis.pptx
Penyakit gastritis.pptxPenyakit gastritis.pptx
Penyakit gastritis.pptx
sodiqin diqin
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh) REISA Class
 
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdfSindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
AchmadRifaldiTriatmo1
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
Warnet Raha
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
Warnet Raha
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
fikri asyura
 
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNAILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNANovita Damaiyanti
 
Gastritis.pptx
Gastritis.pptxGastritis.pptx
Gastritis.pptx
NurulLaili35
 

Similar to Askep pencernaan (20)

Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
Penyakit gastritis.pptx
Penyakit gastritis.pptxPenyakit gastritis.pptx
Penyakit gastritis.pptx
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh)
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdfSindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
Sindrom Dispepsia Organik_Achmad Rifaldi Triatmojo_1710211123.pdf
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
Makalah gastritis (3)
Makalah gastritis (3)Makalah gastritis (3)
Makalah gastritis (3)
 
Makalah gastritis (2)
Makalah gastritis (2)Makalah gastritis (2)
Makalah gastritis (2)
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Askep gastritis 2
Askep gastritis 2Askep gastritis 2
Askep gastritis 2
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNAILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
ILMU DASAR KEPERAWATAN 2 OBAT SALURAN CERNA
 
Gastritis.pptx
Gastritis.pptxGastritis.pptx
Gastritis.pptx
 

More from Rizky maulana

Gangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptGangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptRizky maulana
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalRizky maulana
 
Prinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanPrinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanRizky maulana
 
Nutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolNutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolRizky maulana
 
Nutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensiNutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensiRizky maulana
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalRizky maulana
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaRizky maulana
 
Kajian hukum islam
Kajian hukum islamKajian hukum islam
Kajian hukum islam
Rizky maulana
 

More from Rizky maulana (17)

Arsip yang kacau
Arsip yang kacauArsip yang kacau
Arsip yang kacau
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Gangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.pptGangguan kelenjar adrenal.ppt
Gangguan kelenjar adrenal.ppt
 
Asuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektalAsuhan keperawatan colorektal
Asuhan keperawatan colorektal
 
Askep gout
Askep goutAskep gout
Askep gout
 
Askep epilepsi
Askep epilepsiAskep epilepsi
Askep epilepsi
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Askep dhf
 
Prinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupanPrinsip prinsip kehidupan
Prinsip prinsip kehidupan
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Nutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterolNutrisi pada pasien kolesterol
Nutrisi pada pasien kolesterol
 
Nutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensiNutrisi pada pasien hipertensi
Nutrisi pada pasien hipertensi
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renal
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
 
Asam urat
Asam uratAsam urat
Asam urat
 
File download
File downloadFile download
File download
 
Kajian hukum islam
Kajian hukum islamKajian hukum islam
Kajian hukum islam
 

Askep pencernaan

  • 2. Definisi Gastritis  Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.  Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. (Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal 492).  Gastritis adalah segala radang mukosa lambung( Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ,Edisi Kedelapan hal 1062).  Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local(Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).
  • 3. Klasifikasi Gastritis Gastritis menurut jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu (David Ovedorf 2002) :  Gastritis akut  Gastritis Eksogen akut ( biasanya disebabkan oleh faktor- faktor dari luar, seperti bahan kimiamisal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid , mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung) ).  Gastritis Endogen akut (adalah gastritis yang disebabkan oleh kelainan badan ).
  • 4. Next,…  Gastritis Kronik Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H. Pylory). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
  • 5. Etiologi Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong, terletak pada bagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa mempunyai panjang berkisar antara 10 inchi dan dapat mengembang untuk menampung makanan atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam keadaan kosong, maka ia akan melipat, mirip seperti sebuah akordion. Ketika lambung mulai terisi dan mengembang, lipatan – lipatan tersebut secara bertahap membuka.
  • 6. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain :  Infeksi bakteri  Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus  Penggunaan alkohol secara berlebihan  Penggunaan kokain  Stress fisik  Kelainan autoimmune  Crohn’s disease  Radiasi dan Kemoteraphi  Penyakit bile reflux  Faktor-faktor lain
  • 7. patofisiologi  Gastritis Akut o Pengaruh efek samping obat-obat NSAIDs atau Non- Steroidal Anti Inflamatory Drug seperti aspirin juga dapat menimbulkan gastritis.Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. o Alkohol berlebih, terlalu sering memakan makanan yang mengandung nitrat (bahan pengawet) atau terlalu asam (cuka), kafein seperti pada teh dan kopi serta kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya gastritis. o Kemudian stress psikologis maupun fisiologis yang lama dapat menyebabkan gastritis. Stress seperti syok, sepsis, dan trauma menyebabkan iskemia mukosa lambung.
  • 8.  Gastritis Kronis o Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan dengan penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari lambung. o Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) Ini dihubungkan dengan bakteri H. pylory, faktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam lambung. H. Pylori termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun bakteri jenis ini dapat mengamankan dirinya pada lapisan mukosa lambung. Keberadaan bakteri ini dalam mukosa lambung menyebabkan lapisan lambung melemah dan rapuh sehingga asam lambung dapat menembus lapisan tersebut. Dengan demikian baik asam lambung maupun bakteri menyebabkan luka atau tukak.
  • 9. Manifestasi Klinis  Gastritis akut sangat bervariasi , mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah : 1) Hematemetis dan melena 2) Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis. Keluhan – keluhan itu misalnya nyeri timbul pada uluhati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya. 3) Kadang – kadang disertai dengan mual- mual dan muntah. 4) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala. 5) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda – tanda anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas. 6) Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.
  • 10.  Gastritis kronis  Bervariasi dan tidak jelas  Perasaan penuh, anoreksia  Distress epigastrik yang tidak nyata  Cepat kenyang
  • 11. Komplikasi pada Gastritis  Gastritis Akut Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik.  Gastritis Kronis Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis Kronis jika dibiarkan dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung
  • 12. Penatalaksanaan Medis  Gastritis Akut  Kurangi minum alkohol dan makan sampai gejala-gejala menghilang; ubah menjadi diet yang tidak mengiritasi.  Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV.  Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk sitoprotektor).  Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan.  Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.  Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan cepat.  Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.
  • 13. Gastritis Kronis  Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.  Cytoprotective agents : Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS secara teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk meminum obat-obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah bismuth subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. Pylori.  Penghambat pompa proton : Cara yang lebih efektif untuk mengurangi asam lambung adalah dengan cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel lambung penghasil asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole. Obat-obat golongan ini juga menghambat kerja H. pylori.
  • 14. Next  H. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (mis; tetrasiklin atau amoxicillin) dan garam bismuth (pepto bismol) atau terapi H.Phylory. .Terapi terhadap H. Pylori. Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H. pylori. Yang paling sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat pompa proton. Terkadang ditambahkan pula bismuth subsalycilate. Antibiotik berfungsi untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi untuk meringankan rasa sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik. Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu berhasil, kecepatan untuk membunuh H. pylori sangat beragam, bergantung pada regimen yang digunakan. Akan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih efektif daripada kombinasi dua obat. Terapi dalam jangka waktu yang lama (terapi selama 2 minggu dibandingkan dengan 10 hari) juga tampaknya meningkatkan efektifitas. Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan pemeriksaan kembali setelah terapi dilaksanakan. Pemeriksaan pernapasan dan pemeriksaan feces adalah dua jenis pemeriksaan yang sering dipakai untuk memastikan sudah tidak adanya H. pylori. Pemeriksaan darah akan menunjukkan hasil yang positif selama beberapa bulan atau bahkan lebih walaupun pada kenyataanya bakteri tersebut sudah hilang.
  • 15. Farmakologis  Obat yang dipergunakan untuk gastritis adalah Obat yang mengandung bahan-bahan yang efektif menetralkan asam dilambung dan tidak diserap ke dalam tubuh sehingga cukup aman digunakan (sesuai anjuran pakai tentunya). Semakin banyak kadar antasida di dalam obat maag maka semakin banyak asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit gastritis dengan baik.  Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan kopi berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok dapat sembuh dengan menghentikan konsumsi bahan tersebut. Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi eradikasi ini terdiri dari pemberian 2 macam antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI (proton pump inhibitor).
  • 16. Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya (Mayo Clinic,2007) :  Antasid : Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan.  Penghambat asam (acid blocker) : Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan obat penghambat asam antara lain simetidin, ranitidin, atau famotidin.
  • 17. Next,….  Proton pump inhibitor (penghambat pompa proton) : Obat ini bekerja mengurangi asam lambung dengan cara menghambat pompa kecil dalam sel penghasil asam.
  • 18. Diagnosa Keperawatan 1. Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih ( mual dan muntah). 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake asupan gizi. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. 4. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
  • 19. Intervensi keperawatan 1.Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih ( mual dan muntah ). - Tujuan : Mencegah output yang berlebih dan mengoptimalkan intake cair. Kriteria Hasil : Mempertahankan volume cairan adekuat dengan dibuktikan oleh mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler berwarna merah muda, input dan output seimbang.
  • 20. Intervensi  Penuhi kebutuhan individual. Anjurkan klien untuk minum ( Dewasa : 40-60 cc/kg/jam).  Berikan cairan tambahan IV sesuai indikasi.  Awasi tanda-tanda vital, evaluasi turgor kulit, pengisian kapiler dan membran mukosa.  Kolaborasi pemberian cimetidine dan ranitidine  Intake cairan yang adekuat akan mengurangi resiko dehidrasi pasien.
  • 21. Rasional  Mengganti kehilangan cairan dan memperbaiki keseimbangan cairan dalam fase segera.  Menunjukkan status dehidrasi atau kemungkinan kebutuhan untuk peningkatan penggantian cairan.  Cimetidine dan ranitidine berfungsi untuk menghambat sekresi asam lambung  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan intake asupan gizi.  Tujuan :  Gangguan nutrisi teratasi  Kriteria Hasil :  Antoprometri: Berat badan, lingkar lengan atas kembali normal.  Albumin,hemoglobin normal.  Klinis : terlihat segar.  Porsi makan habis.
  • 22. Intervensi  Reduksi stress dan farmakoterapi seperti cytoprotective agent, penghambat pompa proton, anatasida.  Koloborasi transfusi albumin.  Konsul dengan ahli diet untuk menentukan kalori / kebutuhan nutrisi .  Tambahan vitamin seperti B12.  Batasi makanan yang menyebabkan peningkatan asam lambung berlebih, dorong klien untuk menyatakan perasaan masalah tentang makan diet.  Berikan nutrisi melalui IV sesuai indikasi.
  • 23. Rasional  Stress menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, untuk klien dengan gastritis penggunaan penghambat pompa proton membantu untuk mengurangi asam lambung dengan cara menutup pompa asam dalam sel lambung penghasil asam. Kemudian untuk penggunaan cytoprotective agent membantu untuk melindungi jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. pada klien dengan gastritis antasida berfungsi untuk menetralisir asam lambung dan dapat mengurangi rasa sakit.  Dengan tranfusi albumin diharapkan kadar albumin dalam darah kembali normal sehingga kebutuhan nutrisi kembali normal.  Pemasukan individu dapat dikalkulasikan dengan berbagai perhitungan yang berbeda, perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi.  Mencegah terjadinya anemia.  Keragu-raguan untuk makan mungkin diakibatkan oleh takut makanan yang menyebabkan terjadinya gejala.  Program ini mengistirahatkan saluran pencernaan sementara , dan memenuhi nutrisi sangat penting dan dibutuhkan.