SlideShare a Scribd company logo
ASKEP KLIEN DENGAN
GANGGUAN IMUNITAS
Oleh
KADRI, S.Kep.Ns
-

Tubuh manusia secara terus menerus terancam
berbagai benda asing, agen infeksi atau sel-sel
abnormal.
Tubuh memiliki mekanisme pertahanan tubuh
baik secara nonspesifik maupun spesifik
Respon nonspesifik → kulit, air mata bersin,
pagositosis oleh lekosit.
Respon spesifik → imunitas humoral dan
imunitas cell- mediated
Sistem imunitas tidak memiliki kemampuan →
penurunan kemampuan berespon → infeksi
berat, immunodeficiency.
Sistem imunitas bereaksi berlebihan → hipersen
sitifitas → alergi , penyakit autoimmun.
Sistem imunitas ad: mekanisme pertahanan utama
yang melawan organisme infeksi, sel abnormal atau
sel yang rusak.
Penting bagi perawat:
pengetahuan fungsi dan respon dari sistem
immunitas → perawat:
- Pencegahan
- peningkatan homeostatis
- membantu klien mempertahankan tkt kes. Secara
optimal.
- Mengantisipasi kemungkinan masalah yang berhub
dgn fungsi imun.
Melalui pengetahuan ttg sistem imunitas →
membantu perawat memberikan penjelasan
klien/keluarga agar mampu mengikuti
pengobatan, meningkatkan/mempertahankan
status kes dan mencegah penyakit.
IMUNITAS
Ad: respon protektif tubuh yang spesifik terhdp
benda asing dan mikroorganisme.
Respon imunitas → 3 fungsi (Lewis, 2000)
1. Pertahanan → tubuh menghambat perlawanan
invasi o/ kuman dan mencegah perkembangn
infeksi o/ serangan antigen asing dan
kemampuan patogennya.
2. Homeostatis → merusak substansi selular dgn
cara mencerna dan membuang melelui,
Mekanisme ini, tubuh dgn berbagai selnya tetap
menyatu dan tdk berobah.
3. Penyelidikan (surveillance): Perubahan secara
terus menerus akan dpt mengenal sel-2 asing
dan kemudian dirusak/dihancurkan.
Menurut Lemone (1996) → sistem imunitas
memiliki fungsi:
1. Mempertahankan dan melindungi tubuh dari
infeksi → bakteri, virus, jamur dan parasit
2. Membuang dan merusak atau membunuh sel
Mengidentifikasi dan merusak sel-2 ganas, shg
dpt mencegah perkembangan tumor.
Respon sistem imunitas dpt berupa :
• Respon nonspesifik → mencegah atau

membatasi masuknya benda asing/kuman
kedalam tubuh. Inflamasi adalah bentuk
respon.
• Apabila proses inflamasi tdk dpt merusak
organisme yang masuk, maka akan terjadi
aktivasi respon spesifik.
Macam-macam imunitas :
• Imunitas alami → tdk diproduki o/ respon imun.
Terdpt pd seseorang tanpa kontak dgn antigen
→ bayi baru lahir memiliki kemampuan
immunitas utk agen infeksi tertentu.
• Imunitas yang diperoleh → aktif dan pasif.
Imunitas aktif → sbg akibat invasi substansi
asing dan mengakibatkan perkembangan
antibodi dan sensitifitas limfosit. Apabila terjadi
invasi ulang kuman kedlm tubuh maka tubuh
akan berespon secara cepat guna melawan
kuman yang masuk. Immunisasi →pemberian
antigen yang virulensinya lemah (aktif).
Imunisasi jenis ini tdk dpt berlangsung lama.
• Imunitas pasif → tubuh menerima

antibodi. Spr pula perpindahan
immunoglobulin melalui membran
plasenta dari ibu ke fetus. Imun

ANTIGEN.
Ad; substansi yang menghasilkan respon
immunitas. Banyak antogen yang
mengandung protein. Semua sel tubuh
memiliki antigen permukaan yang unik
dan cukup bagi tubuh guna mengenal
dirinya.
Komponen sistem imunitas :
•
Sistem imunitas termasuk molekul, sel dan
organ yang berfungsi memperoduksi respon
immunitas. Komponen ini dpt berupa respon
peradangan nonspesifik, respon immunologi
yang spesifik atau keduanya.
•
Leukosit :
- Leukosit mrp sel utama tubuh yang memiliki
respon immunitas spesifik dan nonspesifik
- lekosit berasal dari stem cell yaitu
hemositoblast dlm sumsum tulang.
- lekosit memiliki kemampuan mobilitas mll
sirkulasi menuju kedaerah sasaran yang
berguna mendeteksi, menyerang dan merusak
berbagai benda asing yang dikenalnya.
- Memiliki kemampuan bergerak kedlm

ruang jaringan dimana kerusakan terjadi
atau infeksi guna berespon.
- Jumlah lekosit yang bersirkulasi secara
normal : 4000 – 10.000/mm3 darah.
- Banyak lekosit yang berada dipinggir
dimana dia melekat pd sel epitel dinding
pemb darah, keruang jaringan tubuh atau
kesistem limfe.
- Lekosit granuler atau granulosit (disebut
karena sitoplasmanya terdpt granuler)
mencakup: neutrofil. Eosinofil dan basofil.
60 % - 80 % dari total jml lekosit.
Neutrofil (juga disebut polimorfonuklear/PMN
karena nukleusnya terdiri dari beberapa lobus).
- sel pertama yang tiba pada tempat terjadinya
inflamasi.
- 55 ,5 – 70 % dari total jumlah lekosit yang
bersirkulasi.
- netrofil mrp sel yang bersifat fagosit yang
bertanggungjwb menelan dan merusak benda
asing terutama bakteri dan partikel-2 yang lebih
kecil
- neutrofil diproduksi o/ susmsum tulang dan
dilepas kedlm sirkulasi saat matur.
Eosinofil →
- 1% - 4% dari jumlah lekosit yang
bersirkulasi.
- Matur dlm susmsum tlg selama 3-6 hari
sbl dilepas kedlm sirkulasi.
- Mrp sel fagosit. Ditemukan dlm jumlah
yang banyak pd saluran pernafasan dan
sal cerna
- Bertanggung jwb mencegah adanya
cacing, Juga berperan pd respon
hipersensitifitas.
Basofil
- 0,5% - 1% dr jml lekosit yang bersirkulasi.
- Sel ini tdk fagosit, mengandung protein dan zat kimia
seperti heparin, histamin, bradikinin, serotinin. Substansi
ini dilepaskan kedlm aliran darah pd keadaan reaksi
hipersensitifitas akut atau respon stress.
Monosit dan makrofag.
- Monosit → 2% - #% dari lekosit yang bersirkulasi. Stl
dilepaskan dari sumsum tlg akan bertahan selama 1-2
hr. monosit bila sdh matur akan menjadi makrofag sbm
masuk ke jaringan.
- Histiosit ad; jaringan makrofag dlm kulit dan jaringan
subkutan.Sel kuffer ditemukan dlm hati. Alveolar
macrofag dlm paru-2. microglia dalam otak. Jaringan
makrifag juga ditemukan dlm limfe, tonsil, kel. Linfe dan
sumsum tulang..
Monosit dan makrofag aktif fagosit
memiliki kemampuan fagosit terhdp
partikel asing yang lebih besar.
Seperti halnya dgn neutrofil, makrofag
berada didaerah inflamasi dan
melepaskan zat kimia ke jaringan rusak →
kemoktaksis.
Monosit dan makrofag berperan pd infeksi
kronik seperti TBC, infeksi virus dan
infeksi parasit.
Limfosit
- 20% - 40% dari jumlah lekosit yang bersirkulasi.
- Limfosit melindungi tubuh dari mikroorganisme,
jaringan asing, mutasi sel
- Berfungsi utk mengeleminasi dan merusak zat-2
asing
- Berasal dari stem cell dalam sumsum tulg.
- Bersirkulasi secara menetap dlm jaringan limfe
→ kel. Limfe, kel.tymus, mucosa usus dan
eppendik.
- Apabila kontak dgn antigen, substansi ini
memeiliki kemampuan menimbulkan respon
immun spesifik. Limfosit dewasa masuk kedlm
efektorsel yaitu pd sel plasma atau sel sitotoksis.
3 jenis limfosit:
- Limfosit T (T cell). Limfosit B ( B cell) dan natural
killer cell (NK cell atau null cell).
- Sel dewasa dlm kel tymus, sedangkan sel B
dewasa dlm sumsum tlg.
- Sel Nk lebih banyak ditemukan dlm limfe, kel
limfe, sumsum tlg, dan darah. 5% - 10% yang
bersirkulasi.
- Sel Nk menimbulkan immunitas dan resisten
terhdp infeksi. Memainkan peranan penting
merusak lebih dini pd sel-sel ganas.
- Seperti halnya dgn sel T dan B, sel Nk bersifat
cytotoksic.
Pengkajian sistem imunitas
Sistem immun menyebar diseluruh tubuh dlm
berbagai jenis.
Fungsi immun secara optimal bergantung pada
kontak pada kulit dan mucosa membran.
Produk sel darah yang adekuat dan berbagai
jenisnya, fungsi sistem limfatik
Kemampuan membedakan jaringan asing dan
tubuh yang normal, oleh berbagai organ dan
fungsinya, maka pengkajian sistem immun
sering diintegrasikan dgn riwayat kesehatan dan
pengkajian fisik.
Batasan Interview.
Data biografi, mencakup usia, jenis kelamin, ras dan
latar belakang etnis. Informasi ini akan memberikan
informasi kemungkinan gangguan sistem immun
→misalnya penyakit autoimmun sering terjadi pd wanita
dari pd pria.
Riwayat keluarga juga penting akrena komponen genetik
merupakan penyebab berbgai gangguan yang
mempengaruhi sistem immun. Banyak pertanyaan yang
dpt diajukan tetapi sangat sensitif o/ karena itu
perhatikan kepentingan privasi klien dlm interview.
Ciptakan trust dgn klien, mis pd penggunaan obatobatan atau aktifitas selsual.
Pertanyaan yang berhubungan dgn pola
penanganan kesehatan klien dan persepsi klien
ttg kesehatannya:
- Apa yang dirasakan o/ klien, bagaimana klien
menangani kesehatannya.
- perubahan status kesehatan
- pernakah dirawat di RS, saat itu apakah
ditrasfusi, transpalntasi organ, reaksi saat
transfusi
- riwayat alergi; hipersensitifitas terhdp zat
tertentu termasuk obat jenis alergi yang dialami,
apakah klien mengalami asma atau dermatitis.
- status imunisasi
- pekerjaan: lingkungan pekerjaan
- obat yang sering digunakan.
Nutrisi dan metabolik
Tanyakan diet dan perubahan berat badan
Adakah lesi pd kulit, atau adanya luka
Aktifitas dan olah raga.
• Toleransi aktifitas klien dan keluhan yang berlebihan
atau kelelahan yang tdk biasa dirasakan atau kelemahan
• Sering mengalami gangguan tenggorokan dan penyakit
jalan nafas atas
• Pembengkakan kel.pd leher, ketiak atau lipatan paha
• Mudah timbul bisul, atau perdarahan yang berlebihan
bila terjadi trauma atau gusi
• Nyeri pd sendi atau bengkak, kaku pagi hari atau neyri
bagian belakang.
Pola hubungan dan seksual reproduksi.
• Cari info situasi dimana klien hidup termasuk SO
dan hubungan dgn org lain.
• Tanya klien suhubungan dgn hubungan seksual,
tanyakan perilaku seksual misalnya anal
intercuse
Riwayat spiritual.
• Tanyakan klien ttg agama dan bagaimana ia
melakukannya
• Hubungan agama dgn penggunaan obat dan
imunisasi
-

Pengkajian fisik.
Tehnik inspeksi dan palpasi penting utk
mengkaji gangguan sistem imun.
Kajipenampilan umum klien dan hubungkan dgn
usianya
Bil aterjadi keluhan kelemahan dpt berindikasi
penyakit kronis atau akut atau immunodefisiensi.
Kaji tinggi badan, berat badan, apakah
kehilangan BB atau kurus.
Observai gerakan-2 klien, dan catat adanya
kekauan sendi atau kasukaran bergerak.
Catat tanda-2 vital, kenaikan temperatur dan
berindikasi adanya infeksi atau repon inflamasi.
Kaji warna kulit, temperatur kulit dan
kelembaban kulit.
- Pucat atau adanya ikterus dapat berindikasi reaksi
-

hemolitik. Pucat dpt berindikasi supresi pd sumsum
tulang sehubungan dgn immunodefisiensi.
Inspeksi kulit dan keadaan adanya rash atau lesi,
misalnya petekhia, dan bisul atau luka, catat lokasi dan
distribusi lesi atau rash.
Inspeksi membran mucosa pd hidung dan mulut →
warna dan kondisi pucat atau edema mukosa hidung
menunjukkan alergi kronik.
Catat adanya petechia atau luka pd mukosa mulut → dpt
berindikasi hemolisisi atau immunodefisiensi.
Inspeksi dan palpasi kel limfe leher → limphadenopaty
(bengkak) atau kekerasannya. Palpasi kel pd axilla dan
lipat paha.
Kaji muskuloskeletal → inspeksi atau palpasi sendi
adanya nampak kemerahan, bengkak, atau deformitas
→ rheumatoid artritis atau sistemik lupus eryhematosus
(SLE). Cek ROM sendi termasuk tlg belakang.

More Related Content

What's hot

Bahan ajar 3 pengantar imunologi
Bahan ajar 3 pengantar imunologiBahan ajar 3 pengantar imunologi
Bahan ajar 3 pengantar imunologidesiaulia7
 
Anatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupusAnatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupusAllo Buntu Rya
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunCatatan Medis
 

What's hot (7)

Bahan ajar 3 pengantar imunologi
Bahan ajar 3 pengantar imunologiBahan ajar 3 pengantar imunologi
Bahan ajar 3 pengantar imunologi
 
Hiper.................................
Hiper.................................Hiper.................................
Hiper.................................
 
Anatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupusAnatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupus
 
Saad alergi makanan AKPER PEMKAB MUNA
Saad alergi makanan AKPER PEMKAB MUNA Saad alergi makanan AKPER PEMKAB MUNA
Saad alergi makanan AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
Sistem Pertahanan Tubuh (IMUN)
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
anti body
anti bodyanti body
anti body
 

Similar to Askep imun

Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Ronald Siregar
 
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptxkuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptxIDewaAyuX3
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akpermateri-x2
 
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuhanatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuhDidikSusetiyanto
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdfChanKyoto
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptxNiko Satria
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxKlinikHanin
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
IMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptxIMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptxZackyA3
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxavita12
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)Shelfi Steiv
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhSMAN 2 Indramayu
 
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxGerlhyReynaldoWaworu
 

Similar to Askep imun (20)

Modulhistologi blok imunologi
Modulhistologi  blok imunologiModulhistologi  blok imunologi
Modulhistologi blok imunologi
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
 
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptxkuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
kuliahs12021_prinsip_hystory_sistem imun non spesifik.pptx
 
Sistem imun 1
Sistem imun 1Sistem imun 1
Sistem imun 1
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuhanatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
anatomi fisiologi sistem imunologi dan ketahanan tubuh
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7Sistem imun kel 7
Sistem imun kel 7
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
IMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptxIMUNOLOGI DASAR.pptx
IMUNOLOGI DASAR.pptx
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.ppt
 
Makalah imunologi2
Makalah imunologi2Makalah imunologi2
Makalah imunologi2
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
SISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptxSISTEM IMUN 1 .pptx
SISTEM IMUN 1 .pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep imun

  • 1. ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN IMUNITAS Oleh KADRI, S.Kep.Ns
  • 2. - Tubuh manusia secara terus menerus terancam berbagai benda asing, agen infeksi atau sel-sel abnormal. Tubuh memiliki mekanisme pertahanan tubuh baik secara nonspesifik maupun spesifik Respon nonspesifik → kulit, air mata bersin, pagositosis oleh lekosit. Respon spesifik → imunitas humoral dan imunitas cell- mediated Sistem imunitas tidak memiliki kemampuan → penurunan kemampuan berespon → infeksi berat, immunodeficiency.
  • 3. Sistem imunitas bereaksi berlebihan → hipersen sitifitas → alergi , penyakit autoimmun. Sistem imunitas ad: mekanisme pertahanan utama yang melawan organisme infeksi, sel abnormal atau sel yang rusak. Penting bagi perawat: pengetahuan fungsi dan respon dari sistem immunitas → perawat: - Pencegahan - peningkatan homeostatis - membantu klien mempertahankan tkt kes. Secara optimal. - Mengantisipasi kemungkinan masalah yang berhub dgn fungsi imun.
  • 4. Melalui pengetahuan ttg sistem imunitas → membantu perawat memberikan penjelasan klien/keluarga agar mampu mengikuti pengobatan, meningkatkan/mempertahankan status kes dan mencegah penyakit. IMUNITAS Ad: respon protektif tubuh yang spesifik terhdp benda asing dan mikroorganisme. Respon imunitas → 3 fungsi (Lewis, 2000) 1. Pertahanan → tubuh menghambat perlawanan invasi o/ kuman dan mencegah perkembangn infeksi o/ serangan antigen asing dan kemampuan patogennya. 2. Homeostatis → merusak substansi selular dgn cara mencerna dan membuang melelui,
  • 5. Mekanisme ini, tubuh dgn berbagai selnya tetap menyatu dan tdk berobah. 3. Penyelidikan (surveillance): Perubahan secara terus menerus akan dpt mengenal sel-2 asing dan kemudian dirusak/dihancurkan. Menurut Lemone (1996) → sistem imunitas memiliki fungsi: 1. Mempertahankan dan melindungi tubuh dari infeksi → bakteri, virus, jamur dan parasit 2. Membuang dan merusak atau membunuh sel Mengidentifikasi dan merusak sel-2 ganas, shg dpt mencegah perkembangan tumor.
  • 6. Respon sistem imunitas dpt berupa : • Respon nonspesifik → mencegah atau membatasi masuknya benda asing/kuman kedalam tubuh. Inflamasi adalah bentuk respon. • Apabila proses inflamasi tdk dpt merusak organisme yang masuk, maka akan terjadi aktivasi respon spesifik.
  • 7. Macam-macam imunitas : • Imunitas alami → tdk diproduki o/ respon imun. Terdpt pd seseorang tanpa kontak dgn antigen → bayi baru lahir memiliki kemampuan immunitas utk agen infeksi tertentu. • Imunitas yang diperoleh → aktif dan pasif. Imunitas aktif → sbg akibat invasi substansi asing dan mengakibatkan perkembangan antibodi dan sensitifitas limfosit. Apabila terjadi invasi ulang kuman kedlm tubuh maka tubuh akan berespon secara cepat guna melawan kuman yang masuk. Immunisasi →pemberian antigen yang virulensinya lemah (aktif). Imunisasi jenis ini tdk dpt berlangsung lama.
  • 8. • Imunitas pasif → tubuh menerima antibodi. Spr pula perpindahan immunoglobulin melalui membran plasenta dari ibu ke fetus. Imun ANTIGEN. Ad; substansi yang menghasilkan respon immunitas. Banyak antogen yang mengandung protein. Semua sel tubuh memiliki antigen permukaan yang unik dan cukup bagi tubuh guna mengenal dirinya.
  • 9. Komponen sistem imunitas : • Sistem imunitas termasuk molekul, sel dan organ yang berfungsi memperoduksi respon immunitas. Komponen ini dpt berupa respon peradangan nonspesifik, respon immunologi yang spesifik atau keduanya. • Leukosit : - Leukosit mrp sel utama tubuh yang memiliki respon immunitas spesifik dan nonspesifik - lekosit berasal dari stem cell yaitu hemositoblast dlm sumsum tulang. - lekosit memiliki kemampuan mobilitas mll sirkulasi menuju kedaerah sasaran yang berguna mendeteksi, menyerang dan merusak berbagai benda asing yang dikenalnya.
  • 10. - Memiliki kemampuan bergerak kedlm ruang jaringan dimana kerusakan terjadi atau infeksi guna berespon. - Jumlah lekosit yang bersirkulasi secara normal : 4000 – 10.000/mm3 darah. - Banyak lekosit yang berada dipinggir dimana dia melekat pd sel epitel dinding pemb darah, keruang jaringan tubuh atau kesistem limfe. - Lekosit granuler atau granulosit (disebut karena sitoplasmanya terdpt granuler) mencakup: neutrofil. Eosinofil dan basofil. 60 % - 80 % dari total jml lekosit.
  • 11. Neutrofil (juga disebut polimorfonuklear/PMN karena nukleusnya terdiri dari beberapa lobus). - sel pertama yang tiba pada tempat terjadinya inflamasi. - 55 ,5 – 70 % dari total jumlah lekosit yang bersirkulasi. - netrofil mrp sel yang bersifat fagosit yang bertanggungjwb menelan dan merusak benda asing terutama bakteri dan partikel-2 yang lebih kecil - neutrofil diproduksi o/ susmsum tulang dan dilepas kedlm sirkulasi saat matur.
  • 12. Eosinofil → - 1% - 4% dari jumlah lekosit yang bersirkulasi. - Matur dlm susmsum tlg selama 3-6 hari sbl dilepas kedlm sirkulasi. - Mrp sel fagosit. Ditemukan dlm jumlah yang banyak pd saluran pernafasan dan sal cerna - Bertanggung jwb mencegah adanya cacing, Juga berperan pd respon hipersensitifitas.
  • 13. Basofil - 0,5% - 1% dr jml lekosit yang bersirkulasi. - Sel ini tdk fagosit, mengandung protein dan zat kimia seperti heparin, histamin, bradikinin, serotinin. Substansi ini dilepaskan kedlm aliran darah pd keadaan reaksi hipersensitifitas akut atau respon stress. Monosit dan makrofag. - Monosit → 2% - #% dari lekosit yang bersirkulasi. Stl dilepaskan dari sumsum tlg akan bertahan selama 1-2 hr. monosit bila sdh matur akan menjadi makrofag sbm masuk ke jaringan. - Histiosit ad; jaringan makrofag dlm kulit dan jaringan subkutan.Sel kuffer ditemukan dlm hati. Alveolar macrofag dlm paru-2. microglia dalam otak. Jaringan makrifag juga ditemukan dlm limfe, tonsil, kel. Linfe dan sumsum tulang..
  • 14. Monosit dan makrofag aktif fagosit memiliki kemampuan fagosit terhdp partikel asing yang lebih besar. Seperti halnya dgn neutrofil, makrofag berada didaerah inflamasi dan melepaskan zat kimia ke jaringan rusak → kemoktaksis. Monosit dan makrofag berperan pd infeksi kronik seperti TBC, infeksi virus dan infeksi parasit.
  • 15. Limfosit - 20% - 40% dari jumlah lekosit yang bersirkulasi. - Limfosit melindungi tubuh dari mikroorganisme, jaringan asing, mutasi sel - Berfungsi utk mengeleminasi dan merusak zat-2 asing - Berasal dari stem cell dalam sumsum tulg. - Bersirkulasi secara menetap dlm jaringan limfe → kel. Limfe, kel.tymus, mucosa usus dan eppendik. - Apabila kontak dgn antigen, substansi ini memeiliki kemampuan menimbulkan respon immun spesifik. Limfosit dewasa masuk kedlm efektorsel yaitu pd sel plasma atau sel sitotoksis.
  • 16. 3 jenis limfosit: - Limfosit T (T cell). Limfosit B ( B cell) dan natural killer cell (NK cell atau null cell). - Sel dewasa dlm kel tymus, sedangkan sel B dewasa dlm sumsum tlg. - Sel Nk lebih banyak ditemukan dlm limfe, kel limfe, sumsum tlg, dan darah. 5% - 10% yang bersirkulasi. - Sel Nk menimbulkan immunitas dan resisten terhdp infeksi. Memainkan peranan penting merusak lebih dini pd sel-sel ganas. - Seperti halnya dgn sel T dan B, sel Nk bersifat cytotoksic.
  • 17. Pengkajian sistem imunitas Sistem immun menyebar diseluruh tubuh dlm berbagai jenis. Fungsi immun secara optimal bergantung pada kontak pada kulit dan mucosa membran. Produk sel darah yang adekuat dan berbagai jenisnya, fungsi sistem limfatik Kemampuan membedakan jaringan asing dan tubuh yang normal, oleh berbagai organ dan fungsinya, maka pengkajian sistem immun sering diintegrasikan dgn riwayat kesehatan dan pengkajian fisik.
  • 18. Batasan Interview. Data biografi, mencakup usia, jenis kelamin, ras dan latar belakang etnis. Informasi ini akan memberikan informasi kemungkinan gangguan sistem immun →misalnya penyakit autoimmun sering terjadi pd wanita dari pd pria. Riwayat keluarga juga penting akrena komponen genetik merupakan penyebab berbgai gangguan yang mempengaruhi sistem immun. Banyak pertanyaan yang dpt diajukan tetapi sangat sensitif o/ karena itu perhatikan kepentingan privasi klien dlm interview. Ciptakan trust dgn klien, mis pd penggunaan obatobatan atau aktifitas selsual.
  • 19. Pertanyaan yang berhubungan dgn pola penanganan kesehatan klien dan persepsi klien ttg kesehatannya: - Apa yang dirasakan o/ klien, bagaimana klien menangani kesehatannya. - perubahan status kesehatan - pernakah dirawat di RS, saat itu apakah ditrasfusi, transpalntasi organ, reaksi saat transfusi - riwayat alergi; hipersensitifitas terhdp zat tertentu termasuk obat jenis alergi yang dialami, apakah klien mengalami asma atau dermatitis. - status imunisasi - pekerjaan: lingkungan pekerjaan - obat yang sering digunakan.
  • 20. Nutrisi dan metabolik Tanyakan diet dan perubahan berat badan Adakah lesi pd kulit, atau adanya luka Aktifitas dan olah raga. • Toleransi aktifitas klien dan keluhan yang berlebihan atau kelelahan yang tdk biasa dirasakan atau kelemahan • Sering mengalami gangguan tenggorokan dan penyakit jalan nafas atas • Pembengkakan kel.pd leher, ketiak atau lipatan paha • Mudah timbul bisul, atau perdarahan yang berlebihan bila terjadi trauma atau gusi • Nyeri pd sendi atau bengkak, kaku pagi hari atau neyri bagian belakang.
  • 21. Pola hubungan dan seksual reproduksi. • Cari info situasi dimana klien hidup termasuk SO dan hubungan dgn org lain. • Tanya klien suhubungan dgn hubungan seksual, tanyakan perilaku seksual misalnya anal intercuse Riwayat spiritual. • Tanyakan klien ttg agama dan bagaimana ia melakukannya • Hubungan agama dgn penggunaan obat dan imunisasi
  • 22. - Pengkajian fisik. Tehnik inspeksi dan palpasi penting utk mengkaji gangguan sistem imun. Kajipenampilan umum klien dan hubungkan dgn usianya Bil aterjadi keluhan kelemahan dpt berindikasi penyakit kronis atau akut atau immunodefisiensi. Kaji tinggi badan, berat badan, apakah kehilangan BB atau kurus. Observai gerakan-2 klien, dan catat adanya kekauan sendi atau kasukaran bergerak. Catat tanda-2 vital, kenaikan temperatur dan berindikasi adanya infeksi atau repon inflamasi. Kaji warna kulit, temperatur kulit dan kelembaban kulit.
  • 23. - Pucat atau adanya ikterus dapat berindikasi reaksi - hemolitik. Pucat dpt berindikasi supresi pd sumsum tulang sehubungan dgn immunodefisiensi. Inspeksi kulit dan keadaan adanya rash atau lesi, misalnya petekhia, dan bisul atau luka, catat lokasi dan distribusi lesi atau rash. Inspeksi membran mucosa pd hidung dan mulut → warna dan kondisi pucat atau edema mukosa hidung menunjukkan alergi kronik. Catat adanya petechia atau luka pd mukosa mulut → dpt berindikasi hemolisisi atau immunodefisiensi. Inspeksi dan palpasi kel limfe leher → limphadenopaty (bengkak) atau kekerasannya. Palpasi kel pd axilla dan lipat paha. Kaji muskuloskeletal → inspeksi atau palpasi sendi adanya nampak kemerahan, bengkak, atau deformitas → rheumatoid artritis atau sistemik lupus eryhematosus (SLE). Cek ROM sendi termasuk tlg belakang.