Sistem imun memiliki tiga fungsi utama yaitu pertahanan terhadap agen penginvasi, surveilans untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel tubuh sendiri yang bermutasi, serta memelihara homeostasis dengan membersihkan sisa sel dan zat buangan. Sistem ini terdiri atas imunitas bawaan dan adaptif yang bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Respon imun non spesifik terdiri dari pertahanan fisik, biokimiawi, humoral, dan selular yang secara tidak selektif melindungi tubuh dari berbagai benda asing atau abnormal. Sistem ini meliputi komplemen, interferon, sel fagositik seperti makrofag, dan mediator peradangan. Sel natural killer juga turut berperan dengan menghancurkan sel terinfeksi.
Sistem imunitas ikan merupakan pengetahuan mendasar untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan. Sistem ini terdiri atas kekebalan non-spesifik dan spesifik. Kekebalan non-spesifik meliputi pertahanan fisik dan humoral seperti lisozim dan interferon, sedangkan spesifik melibatkan limfosit, sel B, dan antibodi. Faktor lingkungan, nutrisi, dan stres dapat mempengaruhi sistem imunitas ikan.
Sistem imun bertugas melindungi tubuh dari patogen seperti bakteri dan virus serta menghilangkan sel-sel abnormal. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang memberikan respon awal dan sistem kekebalan spesifik yang memberikan respon lebih tepat sasaran. Keduanya bekerja sama untuk menghancurkan patogen dan menjaga kesehatan tubuh.
Sistem imun memiliki tiga fungsi utama yaitu pertahanan terhadap agen penginvasi, surveilans untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel tubuh sendiri yang bermutasi, serta memelihara homeostasis dengan membersihkan sisa sel dan zat buangan. Sistem ini terdiri atas imunitas bawaan dan adaptif yang bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Respon imun non spesifik terdiri dari pertahanan fisik, biokimiawi, humoral, dan selular yang secara tidak selektif melindungi tubuh dari berbagai benda asing atau abnormal. Sistem ini meliputi komplemen, interferon, sel fagositik seperti makrofag, dan mediator peradangan. Sel natural killer juga turut berperan dengan menghancurkan sel terinfeksi.
Sistem imunitas ikan merupakan pengetahuan mendasar untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan. Sistem ini terdiri atas kekebalan non-spesifik dan spesifik. Kekebalan non-spesifik meliputi pertahanan fisik dan humoral seperti lisozim dan interferon, sedangkan spesifik melibatkan limfosit, sel B, dan antibodi. Faktor lingkungan, nutrisi, dan stres dapat mempengaruhi sistem imunitas ikan.
Sistem imun bertugas melindungi tubuh dari patogen seperti bakteri dan virus serta menghilangkan sel-sel abnormal. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang memberikan respon awal dan sistem kekebalan spesifik yang memberikan respon lebih tepat sasaran. Keduanya bekerja sama untuk menghancurkan patogen dan menjaga kesehatan tubuh.
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan alamiah (nonspesifik) dan pertahanan spesifik. Pertahanan alamiah meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang dapat mengenali dan menghancurkan patogen tertentu."
1. Sistem imun bawaan atau nonspesifik merupakan pertahanan dasar tubuh yang bersifat nonselektif terhadap semua zat asing
2. Terdiri atas pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan selular yang bekerja secara bersamaan untuk menghancurkan patogen
3. Termasuk fagosit, makrofag, sel NK, dan molekul seperti komplemen, interferon, CRP yang berperan dalam pengenalan dan eliminasi patogen
Sistem imun bertugas mengenali dan merespon zat antigenik yang terkait dengan patogen mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau reaksi alergi. Sistem imun memberikan pertahanan tubuh melalui respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan sel darah putih seperti makrofag dan limfosit untuk membasmi zat asing dan mencegah penyakit.
Sistem imun membentuk sistem pertahanan tubuh terhadap bahan asing seperti mikroorganisme dan sel-sel tidak normal. Sistem ini terdiri atas sistem imun bawaan dan diperoleh, dimana sistem imun bawaan bereaksi secara non-spesifik sedangkan sistem imun diperoleh bereaksi secara spesifik terhadap antigen. Kedua sistem ini bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem pertahanan nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, protein antimikroba, dan respon peradangan. Sistem pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi. Kekebalan dapat berupa aktif atau pasif, sedangkan disfungsi kekebalan meliputi alergi, autoimunitas, dan AIDS.
Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri atas sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Respon imun terhadap parasit meliputi respons imun non-spesifik dan spesifik. Respons imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral seperti komplemen dan interferon. Respons imun spesifik melibatkan limfosit B dan T. Limfosit B memproduksi antibodi sedangkan limfosit T memicu aktivasi sel-sel efektor seperti makrofag untuk membunuh parasit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun terdiri atas sistem imun non-spesifik yang bereaksi secara cepat terhadap patogen, dan sistem imun spesifik yang mampu mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kedua sistem ini saling berkolaborasi untuk memberikan perlindungan yang efektif bagi tubuh.
Presentasi ini merupakan rangkuman dari Bab Sistem Imun dari buku The Human Body in Health and Illness 2nd Editiion yang ditulis oleh Barbara Herlihy, PhD, RN dan Nancy K. Maebius, PhD, RN
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi tentang biodata dan kurikulum vitae Prof. Dr. Dr. Hj. Eryati Darwin, serta penjelasan mengenai imunofisiologi dan sistem kekebalan tubuh.
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
Sistem imun terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik yang bekerja sama untuk melawan infeksi. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan seluler seperti fagosit yang siap melawan patogen, sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk melawan patogen tertentu."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh manusia yang terdiri dari imunitas alami dan adaptif untuk melawan patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun melibatkan berbagai sel dan molekul yang bekerja sama untuk mengenali dan menghancurkan zat asing yang masuk ke tubuh.
Sistem imun manusia melindungi tubuh dari berbagai patogen seperti bakteri, virus, parasit, dan sel tumor. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang melibatkan sel-sel dan molekul seperti makrofag, neutrofil, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, serta sistem kekebalan spesifik yang melibatkan limfosit B untuk produksi antibodi dan limfosit T untuk respons seluler. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, men
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari sel darah putih, sistem makrofag jaringan, dan jaringan limfoid untuk mencegah infeksi dengan menghancurkan agen penyerang dan membentuk antibodi. Sistem ini terdiri dari respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan berbagai sel seperti sel B, T, makrofag, dan sel NK beserta sitokin sebagai mediator.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari pertahanan alamiah (nonspesifik) dan pertahanan spesifik. Pertahanan alamiah meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari patogen. Pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi yang dapat mengenali dan menghancurkan patogen tertentu."
1. Sistem imun bawaan atau nonspesifik merupakan pertahanan dasar tubuh yang bersifat nonselektif terhadap semua zat asing
2. Terdiri atas pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan selular yang bekerja secara bersamaan untuk menghancurkan patogen
3. Termasuk fagosit, makrofag, sel NK, dan molekul seperti komplemen, interferon, CRP yang berperan dalam pengenalan dan eliminasi patogen
Sistem imun bertugas mengenali dan merespon zat antigenik yang terkait dengan patogen mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau reaksi alergi. Sistem imun memberikan pertahanan tubuh melalui respon imun spesifik dan non-spesifik yang melibatkan sel darah putih seperti makrofag dan limfosit untuk membasmi zat asing dan mencegah penyakit.
Sistem imun membentuk sistem pertahanan tubuh terhadap bahan asing seperti mikroorganisme dan sel-sel tidak normal. Sistem ini terdiri atas sistem imun bawaan dan diperoleh, dimana sistem imun bawaan bereaksi secara non-spesifik sedangkan sistem imun diperoleh bereaksi secara spesifik terhadap antigen. Kedua sistem ini bekerja sama untuk melindungi tubuh.
Sistem pertahanan tubuh terdiri dari sistem pertahanan nonspesifik dan spesifik. Sistem pertahanan nonspesifik meliputi kulit, sel fagosit, protein antimikroba, dan respon peradangan. Sistem pertahanan spesifik melibatkan limfosit B dan T serta antibodi. Kekebalan dapat berupa aktif atau pasif, sedangkan disfungsi kekebalan meliputi alergi, autoimunitas, dan AIDS.
Dokumen tersebut membahas tentang respon imun adaptif (spesifik) yang melibatkan aktivasi sel B dan sel T terhadap antigen serta proses pembentukan antibodi dan pematangan sel B dan sel T. Respon imun adaptif membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap patogen tetapi memberikan perlindungan jangka panjang setelah terpapar sebelumnya.
Sistem imun melindungi tubuh dari invasi patogen dan menghilangkan sel dan jaringan yang rusak. Terdiri atas sistem kekebalan alami dan spesifik, yang bekerja melalui sel fagosit, sitokin, antibodi, dan sel T untuk mendeteksi dan menghancurkan patogen serta membersihkan debris sel. Gangguan sistem imun dapat berupa kekurangan respon, respon yang salah menyerang jaringan sendiri, atau respon berlebihan menyebabkan alergi.
Respon imun terhadap parasit meliputi respons imun non-spesifik dan spesifik. Respons imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, seluler, dan humoral seperti komplemen dan interferon. Respons imun spesifik melibatkan limfosit B dan T. Limfosit B memproduksi antibodi sedangkan limfosit T memicu aktivasi sel-sel efektor seperti makrofag untuk membunuh parasit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun terdiri atas sistem imun non-spesifik yang bereaksi secara cepat terhadap patogen, dan sistem imun spesifik yang mampu mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kedua sistem ini saling berkolaborasi untuk memberikan perlindungan yang efektif bagi tubuh.
Presentasi ini merupakan rangkuman dari Bab Sistem Imun dari buku The Human Body in Health and Illness 2nd Editiion yang ditulis oleh Barbara Herlihy, PhD, RN dan Nancy K. Maebius, PhD, RN
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi tentang biodata dan kurikulum vitae Prof. Dr. Dr. Hj. Eryati Darwin, serta penjelasan mengenai imunofisiologi dan sistem kekebalan tubuh.
Sistem pertahanan tubuh terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, kimiawi, dan seluler seperti fagositosis. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk mengenali dan menghancurkan patogen secara spesifik. Kelainan sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat autoimunitas, alergi, atau penurunan daya tahan tubuh.
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
Sistem imun terdiri atas sistem imun nonspesifik dan spesifik yang bekerja sama untuk melawan infeksi. Sistem imun nonspesifik meliputi pertahanan fisik, biokimia, humoral, dan seluler seperti fagosit yang siap melawan patogen, sedangkan sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta antibodi untuk melawan patogen tertentu."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh manusia yang terdiri dari imunitas alami dan adaptif untuk melawan patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun melibatkan berbagai sel dan molekul yang bekerja sama untuk mengenali dan menghancurkan zat asing yang masuk ke tubuh.
Sistem imun manusia melindungi tubuh dari berbagai patogen seperti bakteri, virus, parasit, dan sel tumor. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang melibatkan sel-sel dan molekul seperti makrofag, neutrofil, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, serta sistem kekebalan spesifik yang melibatkan limfosit B untuk produksi antibodi dan limfosit T untuk respons seluler. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, men
Sistem imun manusia melindungi tubuh dari berbagai patogen seperti bakteri, virus, parasit, dan sel tumor. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang melibatkan sel-sel dan molekul seperti makrofag, neutrofil, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, serta sistem kekebalan spesifik yang melibatkan limfosit B untuk produksi antibodi dan limfosit T untuk respons seluler. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, men
Sistem imunitas tubuh manusia meliputi berbagai sel dan organ yang berfungsi memproduksi respon imunitas untuk melindungi tubuh dari invasi organisme asing dan sel-sel abnormal. Sistem ini terdiri atas respon nonspesifik dan spesifik yang melibatkan berbagai jenis sel darah putih seperti neutrofil, limfosit, dan makrofag. Gangguan sistem imunitas dapat menyebabkan infeksi berulang atau penyakit autoimun.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang kompleks yang terdiri atas komponen seluler dan nonseluler yang berperan melindungi tubuh dari berbagai zat asing dan patogen. Sistem ini terdiri atas sistem imun alami yang bersifat nonspesifik dan sistem imun didapat yang bersifat spesifik. Pemeriksaan Widal test digunakan untuk mendiagnosis infeksi Salmonella Typhi dengan memanfaatkan reaksi antara antigen bakteri dan antibodi yang di
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunologi rongga mulut yang mencakup mekanisme pertahanan tubuh melalui imunitas alami dan imunitas adaptif.
2. Saliva dan cairan sulkus gingival berperan sebagai pertahanan humoral dan seluler di rongga mulut.
3. Komponen-komponen seperti lisozim, laktoferin, peroksidase saliva, protein antimikrobial dan imunoglobulin A
Sistem imun bertugas untuk melindungi tubuh dari patogen dengan tiga cara: (1) mendeteksi sel asing dan abnormal, (2) berkomunikasi antar sel untuk merespons, dan (3) mengalahkan penyerang melalui produksi antibodi. Peran MHC dan interferon (IFN) juga penting dalam merespons infeksi dengan meningkatkan ekspresi MHC, aktivasi sel-sel pertahanan, dan menghambat replikasi virus.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi dasar yang mencakup definisi, sistem imun, jenis respon imun, antibodi, antigen, dan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kekebalan terbagi menjadi kekebalan bawaan dan diperoleh, sistem kekebalan humoral didukung oleh 5 jenis antibodi yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE, serta antibodi IgE bertanggung jawab
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan mikroorganisme dan benda asing lainnya. Terdiri atas sistem imun spesifik dan nonspesifik, bekerja melalui sel-sel dan molekul untuk mendeteksi, menghancurkan, dan menghilangkan patogen serta membentuk memori untuk respons yang lebih cepat di masa depan. Gangguan pada sistem imun dapat menyebabkan hipersensitivitas, autoimunitas, atau defisiensi.
2. FUNGSI IMUN
Pertahanan : resistensi thd agen
penginvasi
Surveilans : mengidentifikasi &
menghancurkan sel tbh sendiri yg bermutasi
dan berpotensi mjd neoplasma
Homeostasis : membersihkan sisa sel dan
zat buangan shg tipe sel tetap seragam dan
tidak berubah
3. Suatu molekul atau sel yang mampu
merangasang respon imun.
Karakteristik suatu bahan berfungsi sbg
antigen:
◦ Harus besar, kompleks & asing bagi penjamu
◦ Jumlahnya memadai
◦ Biasanya mrpk protein dg berat molekul
>10.000 dalton
◦ Epitopnya (determinasi antigen) harus
mudah di akses
4. Mempertahankan tbh dr agen penginvasi
melalui pemanfaatan dua respon imunitas
humoral dan seluler
Organ limfoid primer adl sumsum tlg
tempat perkembangan sel B dituntaskan
dan timus tempat perkembangan sel T
dituntaskan
Jaringan limfoid skunder; kel. Getah bening,
tonsil, limpa, jar mukosa di kulit, sal nafas,
sal cerna dan saluran perkemihan
5. Fgs sistem imun adl membedakan “diri
sendiri” dari “asing”
Setiap individu /organisme harus mampu
melindungi diri dari ancaman baik dr luar
(virus dan bakteri yang terhirup dan
tertelan) dan dari dalam (neoplasma,
tumor)
Untuk melindungi diri tubuh manusia
mengembangkan reaksi pertahanan
seluler yang disebut respon imun
6.
7.
8. RESPON IMUN HUMORAL
• Bersifat tdk lgs dan dilaksanakan oleh imunoglobulin spesifik
(antibodi) yang dihasilkan sel B aktif (sel plasma) & dibantu
o/sistem komplemen
– IgG (gama) plg banyak di tubuh, mampu menembus plasenta
melindungi tbh dr bakteri
– IgM plg besar bertanggung jawab dalam respon imun primer
– IgA tdpt dlm sekresi tbh; kolostrum, air mata, air liur, sekresi
sal nafas, GIT, sal kemih. Fgs utama mempertahankan
permukaan mukosa thd virus dan bakteri
– IgE melekat ke sel mast dan basofil, terlibat dalam reaksi
hipersensitifitas tipe I
– IgD tdpt dlm jml kcl di serum, kemungkinan mempengaruhi
defisiensi limfosit B kendati peranannya blm jelas
9. Fungsi Imunoglobulin
Menyebabkan sitotoksisitas
Memungkinkan imunisasi pasif
Meningkatkan opsonisasi
(pengendapan komplemen pd suatu
antigen shg kontak lekat dg sel fagositik
mjd lbh stabil)
Mengaktifkan komplemen
Dapat menyebabkan anafilaksis
10. 1.Menyebabkan lisis sel
komplemen berinteraksi satu sama
lain membentuk membrane attack
complex (MAC) di permukaan sel
sasaran => memasukkan molekul
pembuat pori di membaran sel
imunogen => membran rusak => air
dan elektrolit masuk sel => sel pecah
dan mati
11. Fungsi utama Komplemen
2.Pembentukan berbagai
mediator imun, berperan dalam
proses peradangan
3.Opsonisasi ; sel fagositik akan
lbh mampu menelan apabila
bahan imunogen dilapisi
komplemen.
=> ex; histamin, bradikinin
12. RESPON IMUN SELULER
• Respon imun yang dilaksanakan oleh
limfosit T
• Peran sel T ;
–Fungsi pengendali; sel T penolong
/CD4 (cluster of deferentiation 4)
–Fungsi pelaksana; sel T sitotoksik
(pemusnah) / CD8 => mampu
mematikan sel terinfeksi virus, sel
tumor
13. Fungsi Sel CD4
Pengendali ; mengaitkan sist monosit-
makrofag ke sist limfoid
berinteraksi dg sel penyaji antigen
untuk mengendalikan Ig
Menghasilkan sitokin yang
memungkin tumbuhnya sel CD4 dan
CD8
Berkembang menjadi sel pengingat
14. Fungsi imunitas seluler
Sel CD8 mematikan scr langsung sel
sasaran
Sel T menyebabkan reaksi
hipersensitifitas tipe lambat
Sel T memiliki kemampuan
menghasilkan sel pengingat
Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8
memfasilitasi dan menekan respon
imun seluler dan humoral
15. Imunitas alami
◦ Aktif=> didapat stlh sembuh dari peny (ex;
cacar air)
◦ Pasif => antibodi yang sdh jadi diperoleh bayi
mll plasenta atau kolostrum
Imunitas buatan
◦ Aktif => pembentukan stlh vaksinasi
◦ Pasif => imunitas yang sdh jadi (ex;
antitoksin tetanus)
16. Imunodefisiensi (respon imun
berkurang)
Ex; AIDS, leukemia
Hepersensitifitas (respon imun
berlebihan)
Ex; alergi, asma, rx transfusi
Penyakit autoimun (rx sistem imun
thdp Ag jar sendiri)
Ex; sistemik lupus eritematosus, AIHA,
miastenia gravis
18. Biografi / demografi
Keluhan utama
Penyakit saat ini
Penyakit masa lalu
Penyakit keluarga
Riwayat psikososial
19. PEMERIKSAAN FISIK
Rambut
Kulit dan membran mukosa
Kel. Limfe servikal anterior dan posterior, aksilaris, dan
inguinalis dipalpasi untuk mengetahui pembesaran kel
limfe
Hidung
Sendi (adanya nyeri, bengkak, batas kisaran gerak)
Paru
Kardiovaskuler
Gastrointestinal
Urogenital
Neurosensorik
20. Uji lekosit dan limfosit
Hitung jenis dan hitung sel darah putih
Biopsi sumsum tulang
Pemeriksaan imunitas humoral
Total globulin dan immunoglobulin
Uji imunitas seluler
Hitung total limfosit
Uji fungsi sel fagosit
Nitroblue tetrazolium reductase assay
Uji hipersensitifitas
Stratch test, Pacth test, Tes intra dermal,
Radio allergosorbent test (RAST)
21. Uji antigen antibody spesifik
Radioimmunoassay, Imunofluoresensi,
aglutinasi, test fiksasi komplemen.
Uji infeksi HIV
ELISA (Enzyme linked immunoabsorbent
assay)
sample yg positif dpt dikonfirmasi dgn
Western blot
Hitung sel CD 4 dan CD 8
Test antigent P24
Reaksi rantai polymerase (PCR:
Polymerase chain reaction)