Dokumen tersebut merupakan jadwal dan pedoman pelaksanaan praktikum Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013. Praktikum dilaksanakan selama 10 pertemuan dan mencakup 5 materi, yaitu suspensi, emulsi, salep, suppositoria dan sirop. Dokumen ini juga menjelaskan tata tertib, penilaian, dan rincian pelaksanaan praktikum untuk masing-masing materi.
Lokakarya 4 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan coaching para peserta dengan melakukan praktik coaching dan supervisi akademik menggunakan pola pikir coaching. Lokakarya ini terdiri dari reviu materi coaching, praktik coaching, umpan balik, dan praktik supervisi akademik dengan pola pikir coaching.
Dokumen berisi petunjuk dan daftar peralatan, komponen, dan bahan untuk mengerjakan soal ujian praktik kejuruan farmasi. Peserta diminta membuat jurnal kerja dan mengerjakan empat resep farmasi yang diberikan sesuai dengan petunjuk keselamatan.
Lokakarya 4 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan coaching para peserta dengan melakukan praktik coaching dan supervisi akademik menggunakan pola pikir coaching. Lokakarya ini terdiri dari reviu materi coaching, praktik coaching, umpan balik, dan praktik supervisi akademik dengan pola pikir coaching.
Dokumen berisi petunjuk dan daftar peralatan, komponen, dan bahan untuk mengerjakan soal ujian praktik kejuruan farmasi. Peserta diminta membuat jurnal kerja dan mengerjakan empat resep farmasi yang diberikan sesuai dengan petunjuk keselamatan.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut merupakan prosedur evaluasi sediaan dry sirup eritromicin yang mencakup uji pra dan pasca rekonstitusi. Uji pra rekonstitusi meliputi kecepatan alir, sudut istirahat, dan kandungan lengas. Sedangkan uji pasca rekonstitusi meliputi organoleptis, pH, viskositas, berat jenis, distribusi ukuran partikel, kemampuan redispersibilitas, volume sedimentasi, dan penetapan kadar eritromicin. Evaluasi ini bertu
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat laboratorium kimia dan cara penggunaannya dalam praktikum, (2) Alat-alat laboratorium kimia yang dijelaskan meliputi gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, dan lain-lain, (3) Diberikan pula penjelasan tentang fungsi dan cara penggunaan masing-masing alat laboratorium.
Dokumen tersebut merangkum laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan kimia Universitas Cenderawasih di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura pada tahun 2014. Laporan ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan hasil pengujian berbagai sampel obat, kosmetik, pangan, dan bahan kimia lainnya di laboratorium BBPOM untuk memenuhi syarat keamanan dan kualitas
Dokumen tersebut merupakan rencana pembelajaran blok nursing process pada program studi keperawatan yang mencakup visi dan misi, area kompetensi, kegiatan pembelajaran seperti jadwal kuliah, tutorial, dan praktikum, metode evaluasi, nilai blok, daftar pustaka, dan suplemen seperti uraian tugas.
Panduan praktikum ini memberikan petunjuk tentang prosedur kerja praktikum karbohidrat di laboratorium biokimia. Terdapat definisi karbohidrat, tujuan praktikum, alat dan bahan yang digunakan, serta prosedur kerja untuk mengidentifikasi karbohidrat pada bahan pangan menggunakan metode uji yang sesuai.
(1) Dokumen tersebut berisi pedoman verifikasi kelayakan sekolah dalam melaksanakan Ujian Praktik Kejuruan bidang Farmasi, (2) Terdapat standar persyaratan peralatan utama dan pendukung, tempat/ruang pelaksanaan, serta tim penguji internal dan eksternal, (3) Hasil verifikasi akan menentukan kelayakan sekolah sebagai tempat penyelenggaraan Ujian Praktik Kejuruan bidang Farmasi.
Pelatihan ini membahas cara melakukan pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular seperti tekanan darah dan gula darah. Peserta akan belajar menggunakan alat seperti tensimeter digital dan glukometer, serta menafsirkan hasil pemeriksaan. Kegiatan belajar mengajar meliputi penjelasan, demonstrasi, dan simulasi untuk memastikan peserta dapat melakukan pemeriksaan dengan benar.
Dokumen tersebut berisi pedoman verifikasi kelayakan sekolah menengah kejuruan kompetensi keahlian farmasi dalam melaksanakan Ujian Praktik Kejuruan. Pedoman tersebut mencakup standar persyaratan peralatan utama dan pendukung, tempat/ruang pelaksanaan ujian, serta persyaratan tim penguji internal dan eksternal. Sekolah dinyatakan layak jika memenuhi kriteria minimum pada masing-masing unsur yang diverifikasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah jadwal pelatihan asesor kompetensi selama 6 hari yang mencakup berbagai materi pelatihan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan peserta.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi. Metode yang digunakan adalah metode lempeng silinder dan turbidimetri untuk menentukan kadar hambatan minimum (KHM) antibiotik terhadap mikroba patogen. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pengujian potensi antibiotik secara mikrobiologi mulai dari persiapan bahan sampai perhitungan hasil.
Dokumen tersebut merupakan prosedur evaluasi sediaan dry sirup eritromicin yang mencakup uji pra dan pasca rekonstitusi. Uji pra rekonstitusi meliputi kecepatan alir, sudut istirahat, dan kandungan lengas. Sedangkan uji pasca rekonstitusi meliputi organoleptis, pH, viskositas, berat jenis, distribusi ukuran partikel, kemampuan redispersibilitas, volume sedimentasi, dan penetapan kadar eritromicin. Evaluasi ini bertu
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat laboratorium kimia dan cara penggunaannya dalam praktikum, (2) Alat-alat laboratorium kimia yang dijelaskan meliputi gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, dan lain-lain, (3) Diberikan pula penjelasan tentang fungsi dan cara penggunaan masing-masing alat laboratorium.
Dokumen tersebut merangkum laporan praktik kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa jurusan kimia Universitas Cenderawasih di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura pada tahun 2014. Laporan ini menjelaskan tujuan, prosedur, dan hasil pengujian berbagai sampel obat, kosmetik, pangan, dan bahan kimia lainnya di laboratorium BBPOM untuk memenuhi syarat keamanan dan kualitas
Dokumen tersebut merupakan rencana pembelajaran blok nursing process pada program studi keperawatan yang mencakup visi dan misi, area kompetensi, kegiatan pembelajaran seperti jadwal kuliah, tutorial, dan praktikum, metode evaluasi, nilai blok, daftar pustaka, dan suplemen seperti uraian tugas.
Panduan praktikum ini memberikan petunjuk tentang prosedur kerja praktikum karbohidrat di laboratorium biokimia. Terdapat definisi karbohidrat, tujuan praktikum, alat dan bahan yang digunakan, serta prosedur kerja untuk mengidentifikasi karbohidrat pada bahan pangan menggunakan metode uji yang sesuai.
(1) Dokumen tersebut berisi pedoman verifikasi kelayakan sekolah dalam melaksanakan Ujian Praktik Kejuruan bidang Farmasi, (2) Terdapat standar persyaratan peralatan utama dan pendukung, tempat/ruang pelaksanaan, serta tim penguji internal dan eksternal, (3) Hasil verifikasi akan menentukan kelayakan sekolah sebagai tempat penyelenggaraan Ujian Praktik Kejuruan bidang Farmasi.
Pelatihan ini membahas cara melakukan pemeriksaan faktor risiko penyakit tidak menular seperti tekanan darah dan gula darah. Peserta akan belajar menggunakan alat seperti tensimeter digital dan glukometer, serta menafsirkan hasil pemeriksaan. Kegiatan belajar mengajar meliputi penjelasan, demonstrasi, dan simulasi untuk memastikan peserta dapat melakukan pemeriksaan dengan benar.
Dokumen tersebut berisi pedoman verifikasi kelayakan sekolah menengah kejuruan kompetensi keahlian farmasi dalam melaksanakan Ujian Praktik Kejuruan. Pedoman tersebut mencakup standar persyaratan peralatan utama dan pendukung, tempat/ruang pelaksanaan ujian, serta persyaratan tim penguji internal dan eksternal. Sekolah dinyatakan layak jika memenuhi kriteria minimum pada masing-masing unsur yang diverifikasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah jadwal pelatihan asesor kompetensi selama 6 hari yang mencakup berbagai materi pelatihan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan peserta.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. TIME LINE
Keterangan: Diskusi 1: materi P1-P2; Diskusi 2: materi P3-
P4; Diskusi 3: materi P1-P4; dan Diskusi Akhir: materi P5
KELAS HARI JAM
PERTEMUAN, ACARA DAN TANGGAL PRAKTIKUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Asistensi P1 P2 Diskusi 1 P3 P4 Diskusi 2 Diskusi 3 P5 Diskusi Akhir
A SENIN
10.30 -
13.30
16 Sep '13
23 Sep '13 7 Okt '13 11 Nop '13 18 Nop '13 2 Des '13 16 Des '13 23 Des '13 30 Des '13 4 Jan '13
B SENIN
10.30 -
13.30 30 Sep '13 21 Okt '13 11 Nop '13 25 Nop '13 9 Des '13 16 Des '13 23 Des '13 30 Des '13 4 Jan '13
C RABU
07.00 -
10.00
18 Sep '13
25 Sep '13 9 Okt '13 23 Okt '13 13 Nop '13 27 Nop '13 11 Des '13 ? 18 Des '13 ?
D RABU
07.00 -
10.00 2 Okt '13 16 Okt '13 23 Okt '13 20 Nop '13 4 Des '13 11 Des '13 ? 18 Des '13 ?
E RABU
12.30 -
15.30
18 Sep '13
25 Sep '13 9 Okt '13 23 Okt '13 13 Nop '13 27 Nop '13 11 Des '13 ? 18 Des '13 ?
F RABU
12.30 -
15.30 2 Okt '13 16 Okt '13 23 Okt '13 20 Nop '13 4 Des '13 11 Des '13 ? 18 Des '13 ?
G SENIN
07.00 -
10.00
16 Sep '13
23 Sep '13 30 Sep '13 7 Okt '13 21 Okt '13 11 Nov '13 18 Nov '13 26 Nov '13 2 Des '13 16 Des '13
3. TATA TERTIB PRAKTIKUM
Hadir 5 menit sebelum acara praktikum dimulai, keterlambatan > 15
menit tidak diperkenankan mengikuti acara praktikum (tidak ada
praktikum susulan)
Mengenakan jas praktikum & ID card, membawa lap bersih, masker dan
kalkulator
Asistensi dan pretest bersifat wajib, setiap praktikan harus sudah
memahami mata praktikum yang akan dilakukan.
Laporan sementara dan laporan resmi sesuai format, pengumpulan
laporan resmi 1 minggu setelah praktikum bersamaan dengan diskusi hasil
praktikum.
Wajib mengikuti seluruh acara praktikum, minimal kehadiran 75% (jika
berhalangan hadir harap membuat surat izin kepada dosen pengampu
dengan alasan yang jelas dan praktikan wajib mengganti praktikum di
hari lain)
Dll. Silahkan baca Buku Panduan Praktikum FTS Non Solid 2013 hal v-vi!
Baca juga panduan umum keselamatan kerja lab!
4. Praktikum FTS Non Solid dilaksanakan selama 3 jam (180 menit), dengan perincian :
• persiapan : 5 menit
• Pretest : 10 menit
• Briefing : 10 menit
• Kerja : 2 jam 20 menit
• Evaluasi : 15 menit
Penilaian praktikum didasarkan pada kerja praktikan baik secara individu maupun tim
Pretest dilakukan secara tertulis pada awal acara praktikum.
Tidak ada inhal. Materi pretest adalah materi yang akan
dipraktekkan pada hari itu.
PRETES
PRAKTIKUM
DESAIN PRAKTIKUM
6. A B C D
15%
20%
25%
40%
A. PRETES, PRAKTIKUM
B. LAPORAN
C. DISKUSI, PRESENTASI & D.PROD
D. UJIAN TULIS (RESPONSI)
KOMPONEN PENILAIAN PRAKTIKUM
100%
7. FORMAT LAPORAN DAN
PENILAIAN LAPORAN
A.Laporan Sementara (skor 25):
Judul dan tujuan praktikum 5
Tinjauan pustaka (min 2 lbr maks 5 lbr) 10
Alat dan bahan 5
Cara kerja skematis 5
Total 25
8. Lanjutan …
A.Laporan Resmi (skor 75):
a. Laporan Sementara
b. Judul praktikum
c. Tujuan praktikum
d. Tinjauan Pustaka
e. Alat dan bahan 25
f. Pembahsan cara kerja 5
g. Hasil dan perhitungan 15
h. Pembahasan 25
i. Kesimpulan 10
j. Daftar pustaka (minimal 3 sumber pustaka) 5
k. Lampiran : 5
a. Pustaka yang dipakai (materi digaris bawahi/stabilo)
b.Lembar hasil praktikum yang telah di ACC
TOTAL 100
9. Laporan sementara dibuat individu dan ditulis
tangan
Laporan resmi dibuat kelompok (satu
kelompok satu laporan) dan diketik dengan
aturan sbb:
• Jenis huruf times new roman ukuran huruf
12, kecuali tabel atau gambar
• Spasi 1,5 (gambar & tabel spasi 1)
Laporan resmi dikumpulkan 1 minggu setelah
praktikum bersamaan dengan diskusi hasil
praktikum
Lanjutan …
12. Tujuan Percobaan
Memberikan pengalaman kepada
mahasiswa dalam memformulasi sediaan
suspensi
Melakukan kontrol kualitas (evaluasi)
sediaan suspensi meliputi: menghitung
derajat flokulasi, perbedaan metode
pembuatan suspensi dan pengaruh tipe
alat terhadap stabilitas suspensi.
13. Formula A B C D E
Sulfadiazina (g) 6 6 6 6 6
SLS (mg) 60 60 60 60 60
AlCl3 (mg) - 6 12 18 30
Akuades (ml) 60 60 60 60 60
1. Menghitung derajat Flokulasi ()
14. 1. Menghitung derajat Flokulasi ()
lasi
terdefloku
suspensi
akhir
endapan
Volume
si
terflokula
suspensi
akhir
endapan
Volume
Suspensi
(5 Formula)
Catat tinggi pengenapan
(0’, 5, 10, 15, 20, 25, 30 dan
60 menit)
Buat grafik F vs Waktu
(untuk 5 Formula)
Hitung derajat flokulasi
(β)
15. 2. MENGENAL CARA PEMBUATAN
SUSPENSI
CARA PRESIPITASI CARA DISPERSI
EVALUASI SEDIAAN
Volume sedimentasi
Diameter rata2 (hari 0, 1, 2 dan 3)
Redispersibilitas (hari ke 1 dan 3)
17. TUJUAN PRAKTIKUM
Memberikan pengalaman kepada mahasiswa
dalam memformulasi sediaan emulsi
Melakukan kontrol kualitas (evaluasi)
sediaan emulsi, meliputi:
Mengetahui pengaruh HLB terhadap stabilitas
emulsi
Mengetahui pengaruh alat terhadap stabilitas emulsi
Mengetahui sifat alir sediaan plastik
Menentukan tipe emulsi
18. 1. Pengaruh HLB terhadap
stabilitas emulsi
R/ Oleum arachidis 100 gram
Tween 80 25 gram
Span 80
Aquadest ad 500 gram
Zat I II III
Tween 80 75 50 25 bagian
Span 80 25 50 75 bagian
Dibuat 3 Formulasi emulsi dengan perbandingan Tween
dan span 80 sebagai berikut
19. 1. Pengaruh HLB terhadap
stabilitas emulsi
Emulsi
Masukkan dalam
Tabung reaksi berskala
Evaluasi
Viskositas
(viskosimeter Brookfield)
Stabilitas emulsi tinggi pemisahan
• Hari ke -1 (15, 30 dan 60 menit)
• Hari ke 2 dan 3
20. 2. Pengaruh alat terhadap
stabilitas emulsi
R/ Oleum arachidis 166.67
CMC-Na 1 %
Aquadest ad 1000
Emulsi
Mixer Blender Homogenizer
Evaluasi
sediaan
Stabilitas
•0, 15, 30 dan 60 menit
•Hari ke 2 dan ke 3
Pengukuran diameter partikel
Menggunakan mikroskop
21. 3. Penetapan sifat alir
Yang ditetapkan: Larutan CMC-
Na 1% dan 0,5%
Alat viskosimeter stormer
Beri beban
Hitung kecepatan putar (rpm)
Buat grafik antara beban vs
Kecepatan putar (rpm)
Beban (gram)
(rpm)
Viskosimeter stormer
22. 4. Penetapan tipe emulsi
Dikerjakan untuk emulsi pada cara
kerja 1 dan 2
Ditetapkan dengan metode warna
dan metode cincin
24. TUJUAN:
Memberikan pengalaman mahasiswa
dalam memformulasi sediaan salep
Melakukan kontrol kualitas (evaluasi)
sediaan salep, meliputi: daya menyebar,
daya melekat, daya proteksi dan
kecepatan pelepasan obat dari salep.
25. 1. Daya menyebar salep
Buat grafik
Beban vs luas sebar salep
Salep diletakkan di tengah
Kaca bulat
Tekan dengan
penutupnya
Beri beban 50 mg selama
1 menit
Ukur diameter sebar
Dari berbagai sisi
Lanjutkan pemberian beban
(5 titik)
26. 2. Daya melekat salep
Gunakan alat uji daya
lekat
Jumlah salep yang
digunakan harus tetap
untuk tiap kali replikasi
Beban yang digunakan
80 gram
Alat uji daya lekat salep
27. 3. Daya proteksi salep
1. Kertas saring dibasahi larutan
fenolpthalein (PP) dan dikeringkan
2. Salep dioleskan pada kertas saring
yang telah mengandung PP
3. Tempelkan kertas saring yang
bersih diatas kertas saring yang
mengandung PP
4. Basahi dengan KOH
5. Amati ada tidaknya noda merah
pada kertas saring (menit ke 3, 5,
15 dan 30)
28. 4. Pelepasan obat dari sediaan
salep
Salep asam salisilat 10%
Salep dimasukkan
Sel disolusi
Masukkan dalam
500 ml medium
Disolusi (37ºC)
Sampling medium (5 ml)
dalam waktu 5, 10, 15, 25,
35 dan 45 menit
Hitung harga DE
29. 4. Pelepasan obat dari
sediaan salep
A
B
100%
T (waktu)
%
100
)
(
x
B
A
bidang
Luas
A
bidang
Luas
DE
30. 4. Pelepasan obat dari
sediaan salep
Waktu
(menit)
Jumlah
terdisolusi
(mg)
Faktor Koreksi Jumlah terdisolusi
terkoreksi
(mg)
5 17,657 0 17.657
10 34,322 (5/500 x 17,657)+0 = 0,177 34.498
15 37,672 (5/500 x 34,322)+0,177= 0,520 38.192
20 42,274 (5/500 x 36,672)+0,520= 0,897 43.171
30 35,841 (5/500 x 42,274)+0,897= 1,319 37.160
…………. ………………. ………………………………….. …………………….
Faktor koreksi pada uji disolusi
Volume sampling
Volume medium
Jumlah terdisolusi terkoreksi = Jumlah terdisolusi + faktor koreksi
32. Tujuan praktikum:
Provide experience to students in
formulating suppository preparation
To evaluate quality control of
suppository such as mechanical
strength, liquefaction time and drug
release from suppository
SUPPOSITORIA
33. 1. KEKERASAN SUPPOSITORIA
Letakkan suppositoria pada alat uji
Diberi beban mulai 600 g, tiap 1 menit tambah
200 g selama suppo belum hancur
Catat waktunya, hentikan jika suppo sudah
hancur
Antara 0-20 detik : beban tambahan dianggap tidak ada
Antara 21-40 detik : beban tambahan dihitung setengahnya
Antara 41-60 detik : beban tambahan dihitung penuh
34. 2. Waktu leleh suppositoria
Suppo di masukkan dalam bagian spiral
Atur batang kaca hingga menyentuh suppo
Masukkan bagian alat tersebut kedalam tabung untuk air
mengalir hingga skala nol sejajar dengan permukaan air
diluarnya
Mulai jalankan stopwatch saat air menyentuh suppositoria
Catat waktu yang diperlukan agar seluruh massa suppo
meleleh
35. 3. Pelepasan obat
Suppo Na salisilat 100 mg
Suppo ditimbang
Masukkan dalam
500 ml medium
Disolusi (37ºC)
Sampling medium (5 ml)
dalam waktu 5, 10, 15
dan 30 menit
Hitung harga DE
38. Cara kerja:
Timbang semua bahan sesuai takaran
Buat larutan gula (65%) dengan cara gula dimasukkan ke
dalam sebagian air, dipanaskan diaduk-aduk ad larut semua.
Larutkan diphenhidramin HCl dan ammonium HCl ke dalam
sebagian air.
Larutkan asam sitrat dengan sebagian air dan tambahkan
sedikit larutan gula.
Larutkan menthol, metil paraben sodium, propil paraben
sodium ke dalam sebagian air.
Campurkan bagian c, d dan e kemudian aduk sampai
homogen.
Tambahkan bagian f dengan b aduk sampai homogen.
Tambahkan gliserin ke dalam campuran sirup, aduk ad
homogen.
Terakhir tambahkan semua corigen dan aduk sampai
homogen.
39. Kontrol kualitas
Evaluasi Fisika meliputi:
Evaluasi organoleptik: bau, rasa, warna.
Evaluasi sediaan: etiket, brosur, wadah dan peralatan
pelengkap seperti sendok, no batch dan leaflet.
Evaluasi kejernihan: FI IV hal 998 <881> dibutuhkan 5 mL
Derajat keasaman (pH): FI IV hal 1039 <1071> dengan pH
meter (bukan stik)
Berat jenis : FI IV hal 1030 <981> (tidak dilakukan)
Viskositas (sifat aliran): dengan viscometer Rion
membutuhkan 120 mL (2 botol)
Volume terpindahkan : FI IV hal 1089 <1201> dibutuhkan
30 wadah (dapat dipakai untuk uji-uji lain)
Volume terpindahkan.
41. Tujuan percobaan:
Melatih mahasiswa dalam menyiapkan suatu
rancangan formulasi sediaan non solid
emulsi/suspensi/salep/suppositoria
sebagaimana sediaan yang beredar di
pasaran.
42. Ketentuan:
Penentuan sediaan berdasarkan undian (setelah P II
selesai)
Dikerjakan secara berkelompok sesuai kelompok
praktikum
Pengerjaan dilakukan setelah kegiatan P I – P IV
selesai
Konsultasi dan ACC dari dosen pembimbing dapat
dilakukan setelah praktikum P II selesai
Produk dibuat seperti produk yang siap dipasarkan
(termasuk wadah, etiket dan kemasan sekunder)
Diskusi dan presentasi P 5 dilaksanakan sesuai
jadwal yang telah ditentukan (sebagai syarat
mengikuti responsi)
43. Cara kerja:
Carilah formula lengkap sesuai sediaan
suspensi/emulsi/salep/suppositoria yang telah ditentukan.
Tuliskan cara pembuatan lengkap (menurut pengetahuan anda)
Persiapkan leaflet yang harus disertakan dalam wadah nantinya.
Leaflet biasanya berisi informasi tentang: Komposisi bahan aktif,
Farmakologi, Dosis pemakaian dan aturan pakai, Bentuk sediaan,
Nama Produsen, ED, Nomer registrasi, Nomor Batch/Lot, Efek
Samping, Peringatan (kalau ada).
Persiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
Buatlah sediaan sesuai prosedur yang telah anda tentukan.
Rancanglah wadah (botol, etiket dan wadah luar) untuk sediaan
tersebut. Etiket dan wadah luar biasanya berisi: Nama sediaan,
volume sediaan, komposisi bahan aktif, aturan pakai, nomor
batch/lot, nomor registrasi, nama pabrik, peringatan, tanggal ED.
Tempatkan suspensi/emulsi dalam wadah yang telah disediakan dan
serahkan dalam bentuk lengkap (seperti sediaan yang ada di dalam
perdagangan)
44. Alur Pengerjaan Percobaan V:
Penentuan
bentuk sediaan
Pengajuan formula,
Metode pembuatan,
desain kemasan dan leaflet
ACC Dosen pembimbing
NO
YES
Pengerjaan bentuk sediaan
Pengumpulan hasil,
Laporan dan diskusi
45. Hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan formula:
Sifat fisika kimia zat aktif
berhubungan dengan stabilitas
sediaan
Inkompatibilitas antara bahan aktif
dan bahan tambahan
Metode pembuatan perhatikan
stabilitas zat aktif selama
pembuatan
46. Format laporan percobaan V:
Cover laporan mencantumkan
nama dan bentuk sediaan
Formula
Pemerian tiap bahan
Metode kerja
Pembahasan
Referensi
48. Soal pretes FTS Non Solid:
1. Tuliskan hukum Stokes dan penjelasan rumusnya!
2. Apa fungsi penambahan SLS dan AlCl3 dalam formula
suspense tsb!
3. Apa fungsi NaOH dan NaCMC dalam formula suspense tsb!
4. Apa yang dimaksud HLB!
5. Apa fungsi tween dan span dalam formula emulsi tsb!
6. Apa tujuan penentuan uji pH sediaan emulsi!
7. Apa keuntungan dan kerugian sediaan sirup?
8. Apa fungsi Na sitrat dalam sediaan sirup tsb?
9. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi pelepasan
salep dari basis!
10.Sebutkan evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan salep!
11.Sebutkan macam-macam uji sediaan suppositoria!