2. Tatkala Roda Dhamma telah diputar oleh Sang Bhagavā, dewa-dewa Bumi,Dewa-Dewa dari Surga
Catumaharajika dan Surga Tavatimsa berseru serempak: “Di dekat Benares, di Isipatana, di Migadāya,
telah diputar Roda Dhamma yang tiada bandingannya oleh Sang Bhagavā,yang tidak dapat dihentikan,
baik oleh seorang Samaṇa,Brahmana, Devā, Māra, Brahma, maupun oleh siapapun di dunia!”
(Dhammacakkappavattana Sutta)
3.
4. Kelahiran adalah dukkha ( jatipi dukkha ),
Usia tua adalah dukkha ( jarapi dukkha ),
Kematian adalah dukkha ( maranampi dukkham ),
Kesedihan, ratap-tangis, penderitaan (jasmani), kepedihan hati, dan keputus-asaan
adalah dukkha ( sokaparidevadukkha-domanassupayasapi dukkha ),
Berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah dukkha ( appiyehi sampayaga
dukkha),
Terpisah dari yang dicintai adalah dukkha ( piyehi vippayogo dukkho ).
Tidak memperoleh apa yang diinginkan adalah dukkha ( yampiccham na labhati
tampi dukkham ),
Singkatnya Lima Kelompok Kemelekatan (Pancakkhandha) adalah dukkha (
sankhittena pancupadanakkhandha dukkha ).
Kebenaran Mulia tentang Dukkha ini harus dimengerti (parinneyya).
5.
6. Keinginan memuaskan nafsu indrawi ( Kamatanha ).
Keinginan untuk "menjadi" ( Bhavatanha ).
Keinginan untuk memusnahkan diri ( Vibhavatanha ).
Kebenaran Mulia tentang Asal Mula Dukkha ini harus dilenyapkan
(pahatabba)