Rangkaian arus bolak-balik dan tegangan AC dapat terdiri dari hambatan murni, induktor, kapasitor atau kombinasinya. Hubungan antara tegangan dan arus tergantung pada komponen rangkaian, seperti fase yang sama untuk hambatan murni dan berbeda fase untuk induktor dan kapasitor. Daya listrik AC ditentukan oleh tegangan efektif, arus efektif, dan faktor daya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik yang terdiri atas hambatan murni, induktif, kapasitif, dan kombinasinya. Juga membahas tentang konsep resonansi, hubungan antara nilai maksimum dan efektif, serta rumus perhitungan daya pada arus bolak-balik.
Dokumen berisi 6 soal latihan tentang rangkaian listrik arus bolak-balik (AC). Soal-soal tersebut meliputi penghitungan tegangan, arus, impedansi, sudut fasa, daya dan hubungan antara komponen rangkaian seperti resistor, kapasitor dan induktor yang dihubungkan secara seri dan paralel pada sumber tegangan dan arus AC.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Rangkaian arus bolak-balik dan tegangan AC dapat terdiri dari hambatan murni, induktor, kapasitor atau kombinasinya. Hubungan antara tegangan dan arus tergantung pada komponen rangkaian, seperti fase yang sama untuk hambatan murni dan berbeda fase untuk induktor dan kapasitor. Daya listrik AC ditentukan oleh tegangan efektif, arus efektif, dan faktor daya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik yang terdiri atas hambatan murni, induktif, kapasitif, dan kombinasinya. Juga membahas tentang konsep resonansi, hubungan antara nilai maksimum dan efektif, serta rumus perhitungan daya pada arus bolak-balik.
Dokumen berisi 6 soal latihan tentang rangkaian listrik arus bolak-balik (AC). Soal-soal tersebut meliputi penghitungan tegangan, arus, impedansi, sudut fasa, daya dan hubungan antara komponen rangkaian seperti resistor, kapasitor dan induktor yang dihubungkan secara seri dan paralel pada sumber tegangan dan arus AC.
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan konsep arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Terdapat contoh soal dan pembahasan mengenai perhitungan arus, beda potensial, dan hambatan pada rangkaian listrik sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang arus listrik, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta alat ukur listrik. Dibahas pula hubungan antara tegangan dengan kuat arus, hambatan jenis bahan, serta susunan seri dan paralel pada rangkaian listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis, termasuk arus listrik, beda potensial, hukum Ohm, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat.
Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir dalam penghantar per satuan waktu. Secara matematis dituliskan sebagai kuat arus (I) sama dengan muatan (Q) dibagi waktu (t). Arus hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup. Arah aliran elektron berlawanan dengan arah konvensi arus. Alat untuk mengukur arus adalah amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan adalah voltmeter.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis, rangkaian seri dan paralel, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Dijelaskan cara mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan pada rangkaian seri dan paralel.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar listrik seperti arus listrik, hukum Ohm, rangkaian arus searah dan bolak-balik, serta komponen-komponen dasar seperti resistor, induktor, dan kapasitor. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan sifat-sifat fisika dasar dari arus listrik dan komponen-komponen rangkaian listrik.
Rangkaian arus bolak-balik dan tegangan AC melibatkan rangkaian hambatan murni, induktor, kapasitor, serta kombinasi antara R-L, R-C, dan R-L-C. Hubungan antara tegangan dan arus bergantung pada jenis komponen, dan dapat berfase sama atau berbeda. Rangkaian resonansi terjadi ketika hambatan induktif sama dengan kapasitif, menghasilkan arus maksimum. Daya listrik AC dipeng
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik yang terdiri atas hambatan murni, induktif, kapasitif, dan kombinasinya. Juga membahas tentang konsep resonansi, hubungan antara nilai maksimum dan efektif, serta rumus perhitungan daya pada arus bolak-balik.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik yang terdiri atas hambatan murni, induktif, kapasitif, dan kombinasinya. Juga membahas tentang konsep resonansi, hubungan antara nilai maksimum dan efektif, serta rumus perhitungan daya pada arus bolak-balik.
Rangkaian arus bolak-balik dihasilkan oleh generator listrik bolak-balik yang mengubah energi mekanik menjadi listrik berbentuk sinusoidal. Arus dan tegangan bolak-balik berubah secara periodik sesuai fungsi sinus. Arus dan tegangan efektif adalah ukuran yang konstan untuk mengukur daya dalam rangkaian ini. Rangkaian seri R, L, dan C dianalisis menggunakan diagram fasor dan rumus impedansi untuk menentukan ar
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC seri dan bagaimana menghitung beberapa parameter listriknya seperti impedansi, arus, tegangan pada setiap komponen, sudut fasa, dan daya. Diberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan cara penyelesaian masalah rangkaian RLC seri.
Rangkaian R-L terdiri dari resistor dan induktor yang dihubungkan secara seri. Arus bolak-balik yang mengalir melalui rangkaian ini akan menghasilkan tegangan pada kedua komponen yang memiliki fasa yang berbeda, di mana tegangan induktor mendahului tegangan resistor sebesar 90 derajat. Besarnya impedansi, reaktansi induktor, dan tegangan antara ujung-ujung induktor dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan konsep arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Terdapat contoh soal dan pembahasan mengenai perhitungan arus, beda potensial, dan hambatan pada rangkaian listrik sederhana.
Dokumen tersebut membahas tentang arus listrik, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, serta alat ukur listrik. Dibahas pula hubungan antara tegangan dengan kuat arus, hambatan jenis bahan, serta susunan seri dan paralel pada rangkaian listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis, termasuk arus listrik, beda potensial, hukum Ohm, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat.
Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir dalam penghantar per satuan waktu. Secara matematis dituliskan sebagai kuat arus (I) sama dengan muatan (Q) dibagi waktu (t). Arus hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup. Arah aliran elektron berlawanan dengan arah konvensi arus. Alat untuk mengukur arus adalah amperemeter, sedangkan untuk mengukur tegangan adalah voltmeter.
Dokumen tersebut membahas tentang listrik dinamis, rangkaian seri dan paralel, hukum-hukum dasar listrik seperti hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Dijelaskan cara mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan pada rangkaian seri dan paralel.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar listrik seperti arus listrik, hukum Ohm, rangkaian arus searah dan bolak-balik, serta komponen-komponen dasar seperti resistor, induktor, dan kapasitor. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan sifat-sifat fisika dasar dari arus listrik dan komponen-komponen rangkaian listrik.
Rangkaian arus bolak-balik dan tegangan AC melibatkan rangkaian hambatan murni, induktor, kapasitor, serta kombinasi antara R-L, R-C, dan R-L-C. Hubungan antara tegangan dan arus bergantung pada jenis komponen, dan dapat berfase sama atau berbeda. Rangkaian resonansi terjadi ketika hambatan induktif sama dengan kapasitif, menghasilkan arus maksimum. Daya listrik AC dipeng
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik yang terdiri atas hambatan murni, induktif, kapasitif, dan kombinasinya. Juga membahas tentang konsep resonansi, hubungan antara nilai maksimum dan efektif, serta rumus perhitungan daya pada arus bolak-balik.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik yang terdiri atas hambatan murni, induktif, kapasitif, dan kombinasinya. Juga membahas tentang konsep resonansi, hubungan antara nilai maksimum dan efektif, serta rumus perhitungan daya pada arus bolak-balik.
Rangkaian arus bolak-balik dihasilkan oleh generator listrik bolak-balik yang mengubah energi mekanik menjadi listrik berbentuk sinusoidal. Arus dan tegangan bolak-balik berubah secara periodik sesuai fungsi sinus. Arus dan tegangan efektif adalah ukuran yang konstan untuk mengukur daya dalam rangkaian ini. Rangkaian seri R, L, dan C dianalisis menggunakan diagram fasor dan rumus impedansi untuk menentukan ar
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian RLC seri dan bagaimana menghitung beberapa parameter listriknya seperti impedansi, arus, tegangan pada setiap komponen, sudut fasa, dan daya. Diberikan contoh soal untuk mendemonstrasikan cara penyelesaian masalah rangkaian RLC seri.
Rangkaian R-L terdiri dari resistor dan induktor yang dihubungkan secara seri. Arus bolak-balik yang mengalir melalui rangkaian ini akan menghasilkan tegangan pada kedua komponen yang memiliki fasa yang berbeda, di mana tegangan induktor mendahului tegangan resistor sebesar 90 derajat. Besarnya impedansi, reaktansi induktor, dan tegangan antara ujung-ujung induktor dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Dokumen tersebut membahas tentang arus dan tegangan bolak-balik, termasuk definisi frekuensi dan periode, persamaan tegangan dan arus bolak-balik, nilai efektif tegangan dan arus, serta rangkaian arus bolak-balik untuk rangkaian resistif, induktif, dan kapasitif.
Materi Rangkaian Arus Bolak - Balik (AC) lengkap (kelas 12 SMA)MayangPuspita2
Powerpoint ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir Fisika kelas 12 Mipa
.
Sub BAB :
A. Arus dan Tegangan Bolak - Balik (AC)
B. Rangkaian RLC
Sifat dan diagram Fasor
rumus lengkap beserta keterangannya
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar tentang rangkaian listrik dan elektromagnetik, mulai dari hukum Coulomb, hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian AC, impedansi, resonansi, dan elektromagnet.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis beban arus bolak-balik yaitu beban resistif, induktif, dan kapasitif. Beban resistif memiliki tegangan dan arus yang sefase. Beban induktif memiliki arus yang tertinggal 90 derajat dari tegangan. Beban kapasitif memiliki arus yang mendahului tegangan 90 derajat.
1) Rangkaian seri mengalami resonansi pada kapasitor 11,2 μF dengan arus maksimum 19 mA. 2) Rangkaian paralel mengalami resonansi pada kapasitor 176,2 μF dengan arus minimum 400 mA. 3) Data percobaan akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan frekuensi resonansi dan faktor kualitas Q dari kedua rangkaian.
Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Curren adalah arus yang sipatnya mempunya dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya mempunya ground (bumi). Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50 hertz, ini adalah tegangan standard untuk Indonesia.
Maju rangkaian-arus-bolak-balik-fix-binggoYuliana Surya
1. Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian arus bolak-balik (AC) dan konsep-konsep dasarnya seperti generator AC, frekuensi, nilai efektif, dan rangkaian-rangkaian dasar seperti rangkaian hambatan, induktor, dan kapasitor.
2. Dibahas pula konsep fasor, sudut fase, beda fase, reaktansi, dan rangkaian seri RC serta RL.
3. Beberapa latihan soal juga diberikan untuk mema
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan dan arus bolak-balik (AC), termasuk cara kerja generator AC, grafik sinusoidal arus dan tegangan AC, persamaan arus dan tegangan AC, diagram fasor, dan rangkaian listrik AC seperti rangkaian resistif, induktif, kapasitif, serta kombinasinya.
Similar to Arus bolak-balik (Alternating Current) (20)
2. 10.1 Rangkaian Hambatan Murni
10.2 Rangkaian Hambatan Induktif
Sebuah kumparan induktor mempunyai induktansi diri L
dipasangkan tegangan bolak-balik V, maka pada ujung2
kumparan timbul GGL induksi
Hambatan induktif XL mempunyai harga :
XL = hambatan induktif (Ohm)
tii
tVV
m
m
ω
ω
sin
sin
=
=
dt
di
L−=ε
)sin(
sin
2
1
πω
ω
−=
=
tii
tVV
m
m
LfLXL .2. πω ==
3. 10.3 Rangkaian Hambatan Kapasitif
Sebuah kapasitor dengan kapasitas C dihubungkan dg
tegangan bolak-balik V, maka pada kapasitor itu
menjadi bermuatan, sehingga pada plat2nya
mempunyai beda potensial sebesar
Besar hambatan kapasitif XC :
C
Q
V =
)sin(
sin
2
1
πω
ω
+=
=
tii
tVV
m
m
CfC
XC
.2
1
.
1
πω
==
4. 10.4 Rangkaian R-L Seri
Hambatan seri R dan XL dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR = beda potensial antara ujung2 R
VL = beda potensial antara ujung2 XL
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
Hambatan R dan XL juga dijumlahkan secara vektor :
Z = impedansi (Ohm)
Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah :
LL
R
iXV
iRV
=
=
22
LXR
V
Z
V
i
+
==
22
LR VVV +=
22
LXRZ +=
5. 10.5 Rangkaian R-C Seri
Hambatan seri R dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR = beda potensial antara ujung2 R
VC = beda potensial antara ujung2 XC
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
Hambatan R dan XC juga dijumlahkan secara vektor :
Z = impedansi (Ohm)
Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah :
CC
R
iXV
iRV
=
=
22
CXR
V
Z
V
i
+
==
22
CR VVV +=
22
CXRZ +=
6. 10.6 Rangkaian R-L-C Seri
Hambatan seri R, XL dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik V.
Hukum Ohm I :
VR = beda potensial antara ujung2 R
VC = beda potensial antara ujung2 XC
VL = beda potensial antara ujung2 XL
Besar tegangan total V ditulis secara vektor :
Hambatan R, XL dan XC juga dijumlahkan secara vektor :
Z = impedansi (Ohm)
Kuat arus yg mengalir pada rangkaian ini adalah :
CC
LL
R
iXV
iXV
iRV
=
=
=
22
)( CL XXR
V
Z
V
i
−+
==
22
)( CLR VVVV −+=
22
)( CL XXRZ −+=
7. 10.7 Rangkaian Resonansi
Jika dalam rangkaian RLC seri XL = XC maka
Arus efektif pada rangkaian akan mencapai harga terbesar
yaitu pada
Dikatakan rangkaian dalam keadaan resonansi. Dalam hal ini
berlaku
Jadi frekuensi resonansinya adalah
C
L
XX CL
ω
ω
1
=
=
R
V
i =
LC
f
π2
1
=
RRZ =+= 02
8. Hubungan antara harga maksimum dan efektif
Vef = tegangan efektif (V)
Vm = tegangan maksimum (V)
ief = arus efektif (A)
im = arus maksimum (A)
Hubungan antara harga maksimum dan rata-rata
Vr = tegangan rata-rata (V)
Vm = tegangan maksimum (V)
ir = arus rata-rata (A)
im = arus maksimum (A)
2
2
m
ef
m
ef
V
V
i
i
=
=
π
π
m
r
m
r
V
V
i
i
2
2
=
=
9. 10.8 Daya Arus Bolak-balik
Daya dalam arus searah dirumuskan P = V.i, dengan V dan i
harganya selalu tetap.
Tetapi untuk arus bolak-balik daya listriknya dinyatakan
sebagai : perkalian antara tegangan, kuat arus dan
faktor daya.
Dengan :
P = daya listrik bolak-balik (Watt)
V = tegangan efektif (V)
i = kuat arus efektif (A)
Z = impedansi rangkaian (Ohm)
Cos θ = faktor daya =
θθ cosataucos 2
ZiPViP ==
Z
R
=θcos
10. Contoh :
1. Jala2 listrik di rumah mempunyai beda tegangan 220 V,
berapakah harga tegangan maksimumnya ?
2. Pada rangkaian RLC seri dengan R = 80 Ohm, XL = 100 Ohm,
dan XC = 40 Ohm, disambungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik yang mempunyai tegangan maksimum 120 V.
Tentukan arus maksimum pada rangkaian.
3. Pada frekuensi 100 Hz, reaktansi dari sebuah kapasitor
adalah 4000 Ohm dan reaktansi dari sebuah induktor
adalah 1000 Ohm. Jika kapasitor dan induktor itu dipasang
pada sebuah rangkaian, maka pada frekuensi berapakah
resonansi terjadi ?
4. Pada rangkaian RLC seri dengan R = 40 Ohm, XL = 50 Ohm,
dan XC = 20 Ohm, disambungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik yang mempunyai tegangan efektif 110 V.
Tentukan daya yang digunakan oleh seluruh rangkaian.