Teks tersebut membahas manfaat meditasi bagi remaja dan anak dalam mengurangi stres. Meditasi dapat meningkatkan fokus, rasa percaya diri, dan ketahanan emosi pada remaja serta anak. Teknik meditasi yang dianjurkan untuk anak dan remaja lebih bersifat visual dan imajinatif agar mudah dipahami. Secara rutin, meditasi dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental pada jangka panjang.
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)Lautan Jiwa
Buku kecil yang menginformasikan obat-obatan kesehatan jiwa, termasuk manfaat, efek samping, dan bagaimana mengatasi efek sampingnya. Ditulis oleh Prof. David Castle (guru besar di psikiatri di Universitas Melbourne) dan Nga Tran (seorang apoteker senior di RS St. Vincent, Melbourne). Buku kecil ini aslinya dalam Bahasa Inggris, diterjemahkan dan disebarluaskan dengan izin Prof. Castle.
Buku kecil ini mengandung informasi tanda dan gejala dari depresi, pengobatan dan pilihan dukungan yang bisa diambil, dan daftar sumber-daya tambahan lainnya. Buku kecil ini ditulis dengan tujuan hanya sebagai informasi dan hendaknya jangan dijadikan sebagai panduan untuk membuat keputusan. Mohon tinjau informasi ini dan diskusikanlah dengan dokter atau dengan layanan kesehatan Anda.
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)Lautan Jiwa
Sebuah panduan dalam bahasa yang sangat sederhana yang membahas tentang apa itu depresi, apa saja jenis-jenisnya, bagaimana cara mengatasinya, dan ke mana harus mencari pertolongan jika diri atau orang terdekat kita mengalami depresi.
Merupakan terjemahan Bahasa Indonesia dari brosur berbahasa Inggris yang dibuat oleh Institut Nasional Kesehatan Jiwa, Amerika Serikat.
Panduan ini berada pada domain publik dan boleh disebarkan seluas-luasnya.
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)Lautan Jiwa
Buku kecil ini ditujukan kepada siapa saja yang mengalami kecemasan. Buku ini melihat penyebab kecemasan, dampaknya, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalahnya sehingga berada dalam kadar yang dapat dikelola dengan baik. Buku ini juga menyediakan informasi tentang kecemasan akut, termasuk serangan panik dan gangguan panik. Kawan-kawan dan kerabat dari orang dimaksud juga akan menganggap buku kecil ini sebagai buku yang berguna.
Booklet (buku kecil) dalam Bahasa Indonesia sederhana yang menjelaskan gangguan jiwa skizofrenia, termasuk apa saja gejalanya, cara penanganannya, serta harapan akan pengobatan skizofrenia di masa depan.
Karena booklet ini dibuat oleh NIMH maka berkasnya berada pada ranah publik dan dapat dibagikan dan disebarluaskan tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.
Informasi Obat-obatan Kesehatan Jiwa (Edisi ke-4)Lautan Jiwa
Buku kecil yang menginformasikan obat-obatan kesehatan jiwa, termasuk manfaat, efek samping, dan bagaimana mengatasi efek sampingnya. Ditulis oleh Prof. David Castle (guru besar di psikiatri di Universitas Melbourne) dan Nga Tran (seorang apoteker senior di RS St. Vincent, Melbourne). Buku kecil ini aslinya dalam Bahasa Inggris, diterjemahkan dan disebarluaskan dengan izin Prof. Castle.
Buku kecil ini mengandung informasi tanda dan gejala dari depresi, pengobatan dan pilihan dukungan yang bisa diambil, dan daftar sumber-daya tambahan lainnya. Buku kecil ini ditulis dengan tujuan hanya sebagai informasi dan hendaknya jangan dijadikan sebagai panduan untuk membuat keputusan. Mohon tinjau informasi ini dan diskusikanlah dengan dokter atau dengan layanan kesehatan Anda.
Depresi, Sebuah Panduan Ringkas (NIMH, v2, 6.0)Lautan Jiwa
Sebuah panduan dalam bahasa yang sangat sederhana yang membahas tentang apa itu depresi, apa saja jenis-jenisnya, bagaimana cara mengatasinya, dan ke mana harus mencari pertolongan jika diri atau orang terdekat kita mengalami depresi.
Merupakan terjemahan Bahasa Indonesia dari brosur berbahasa Inggris yang dibuat oleh Institut Nasional Kesehatan Jiwa, Amerika Serikat.
Panduan ini berada pada domain publik dan boleh disebarkan seluas-luasnya.
Mengenal Kecemasan dan Serangan Panik (9.0, fr Mind UK Booklet)Lautan Jiwa
Buku kecil ini ditujukan kepada siapa saja yang mengalami kecemasan. Buku ini melihat penyebab kecemasan, dampaknya, dan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalahnya sehingga berada dalam kadar yang dapat dikelola dengan baik. Buku ini juga menyediakan informasi tentang kecemasan akut, termasuk serangan panik dan gangguan panik. Kawan-kawan dan kerabat dari orang dimaksud juga akan menganggap buku kecil ini sebagai buku yang berguna.
Booklet (buku kecil) dalam Bahasa Indonesia sederhana yang menjelaskan gangguan jiwa skizofrenia, termasuk apa saja gejalanya, cara penanganannya, serta harapan akan pengobatan skizofrenia di masa depan.
Karena booklet ini dibuat oleh NIMH maka berkasnya berada pada ranah publik dan dapat dibagikan dan disebarluaskan tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
PowerPoint yang menjelaskan secara dasariah macam-macam gangguan kejiwaan. Berkas dipresentasikan pada Seminar Awam III Tahun II Yayasan Cahaya Jiwa pada tanggal 17 Juli 2017 di Cianjur, Jawa Barat.
Permasalahan antara pasangan bukan lagi sekadar persoalan biasa, tetapi mulai mengarah pada hal yang destruktif, bahkan saling menghancurkan. Biasanya toxic relationship menjadi awal malapetaka keluarga yang bermuara pada perceraian.
Ada beberapa ciri apakah hubungan anda dengan pasangan anda termasuk dalam Toxic Relationship atau tidak? temukan ciri dan bagaimana cara mengatasi serta tips praktis untuk menghadapinya disini.
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
PowerPoint yang menjelaskan secara dasariah macam-macam gangguan kejiwaan. Berkas dipresentasikan pada Seminar Awam III Tahun II Yayasan Cahaya Jiwa pada tanggal 17 Juli 2017 di Cianjur, Jawa Barat.
Permasalahan antara pasangan bukan lagi sekadar persoalan biasa, tetapi mulai mengarah pada hal yang destruktif, bahkan saling menghancurkan. Biasanya toxic relationship menjadi awal malapetaka keluarga yang bermuara pada perceraian.
Ada beberapa ciri apakah hubungan anda dengan pasangan anda termasuk dalam Toxic Relationship atau tidak? temukan ciri dan bagaimana cara mengatasi serta tips praktis untuk menghadapinya disini.
1. 1. Kenali Tanda-Tanda Toxic Relationship
Sebuah hubungan diharapkan bisa memberikan rasa cinta, nyaman dan bahagia.
Namun bagaimana jika Anda mengalami toxic relationship?
Kenali Tanda-Tanda Toxic Relationship (Wavebreakmedia/Shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Apa pun dengan embel-embel “toxic” pastilah bukan
sesuatu yang baik, begitu juga dengan toxic relationship. Meski kerap tak
disadari, kondisi hubungan yang “beracun” ini tak jarang terjadi. Sebagai
gambaran, sudah nonton film berjudul “Posesif” yang meraih penghargaan
Festival Film Indonesia tahun lalu? Itulah sedikit gambaran mengenai toxic
relationship.
Sebetulnya tak hanya Anda dan pasangan, istilah toxic relationship merujuk pada
kondisi ketika hubungan Anda dan pihak lain, seperti teman atau rekan kerja,
sudah tak sehat lagi. Lillian Glass, ahli komunikasi dari psikologi asal Amerika
Serikat (AS) dalam bukunya yang berjudul “Toxic People” menyatakan bahwa,
2. “Toxic relationship adalah hubungan antara satu sama lain yang sudah tak saling
mendukung, yang mana ketika terjadi suatu konflik salah satu dari mereka
berusaha untuk melemahkan yang lain. Selalu ada persaingan tak sehat, sikap tak
hormat, dan kurangnya kekompakan,” terangnya seperti dikutip di laman Time.
Baca Juga
Yuk, Kenali Lebih Jauh tentang Depresi Musiman
Ini Dia, Tips Raih Hidup Lebih Bahagia!
Sering Baca Berita Buruk Bisa Berbahaya untuk Kesehatan
Sebuah hubungan, baik hubungan percintaan maupun pertemanan, memang
dinamikanya bisa pasang surut. Namun, apa yang terjadi dalam toxic
relationship amat berbeda. Kondisi ini bisa terjadi secara tidak menyenangkan
dan perlahan menguras momen kebahagiaan secara konsisten. Pada akhirnya,
yang Anda rasakan hanyalah serangkaian hal-hal negatif.
Kristen Fuller, seorang dokter asal AS yang mengkhususkan diri pada kesehatan
mental, menambahkan bahwa hubungan “beracun” secara mental, emosional, dan
bahkan mungkin dialami secara fisik dapat merusak tak hanya satu pihak, tapi
bisa kedua belah pihak.
Penyebab dan ciri toxic relationship
Kristen juga turut mengatakan bahwa seseorang yang secara konsisten
melemahkan hingga membahayakan pasangan atau orang lain, biasanya memiliki
alasan tersendiri. Bahkan, seseorang dapat melakukannya secara tak sadar.
“Mungkin pelaku toxic relationship tidak dibesarkan oleh pendidikan moral yang
mendukung dan penuh cinta. Mereka bisa saja pernah jadi korban perundungan
3. (bullying), menderita gangguan kesehatan mental yang tidak terdiagnosis seperti
depresi, kecemasan, gangguan bipolar, gangguan makan, dan segala bentuk
trauma lainnya,” kata Kristen.
Beberapa kasus perselisihan berujung pada pertengkaran hebat yang melibatkan
kontak fisik, seperti sebuah pukulan, kekerasan, dan pelecehan. Namun, sebagian
kasus toxic relationship terjadi secara halus, perlahan, dan sifatnya seperti parasit
dari waktu ke waktu.
Ciri paling sederhana dari hubungan beracun adalah ketidakbahagiaan yang
persisten. Jika suatu hubungan berhenti membawa kegembiraan dan justru lebih
sering membuat Anda merasa sedih, marah, atau cemas, ini bisa jadi adalah
indikasi toxic relationship.
Perubahan negatif pada kesehatan mental, kepribadian, atau harga diri juga
merupakan tanda-tanda toxic relationship lebih lanjut. Perubahan-perubahan ini
dapat berkisar dari kondisi klinis yang dapat didiagnosis, seperti depresi,
kecemasan, gangguan makan, hingga selalu merasa gugup atau tidak nyaman—
terutama di sekitar pasangan atau pihak lain.
Sadari dan atasi bahaya toxic relationship
Jika Anda berada pada posisi korban, maka sebaiknya hindari pelaku atau minta
bantuan orang sekitar. Toxic relationship biasanya membutuhkan kurun waktu
tertentu hingga pihak-pihak yang terdampak benar-benar “bersih”.
Sementara itu, jika Andalah pelaku atau sumber dari toxic relationship, sadarilah
bahwa sifat tersebut merugikan dan bisa menyakiti orang-orang di sekitar Anda.
4. Jika Anda kesulitan mengandalikannya, Anda dapat mencari bantuan misalnya
dengan mengunjungi psikolog untuk mengonsultasikan ini.
“Mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan yang “beracun” memang tak
mudah, apalagi jika Anda sudah bersama pasangan bertahun-tahun,” ujar dr.
Nadia Octavia dari KlikDokter.
Jika mungkin atau bisa, perbaiki atau bahkan tinggalkan saja toxic
relationship yang Anda alami. Saatnya untuk memprioritaskan kebahagiaan diri
dan kembali mencintai diri sendiri. Lebih lanjut, dr. Nadia turut mengingatkan
bahwa diri Anda terlalu berharga untuk menjadi korban dalam
sebuah toxic relationship. Anda berhak untuk memiliki hubungan yang sehat,
penuh cinta, dan nyaman. Dengan mengenali tanda-tanda toxic relationship yang
disebutkan di atas, sadarilah bahwa hubungan “beracun” ini buruk untuk
kesehatan jiwa dan tubuh Anda, serta orang-orang di sekitar.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3564180/kenali-tanda-tanda-toxic-
relationship
5. 2. Kenali 3 Tanda Pria Mengalami Depresi
Para pria, sebaiknya perhatikan tanda depresi ini agar lebih waspada dengan
perubahan emosi yang terjadi.
(Gambar : Pria Depresi Panjat Tiang Tower)
Kenali 3 Tanda Pria Mengalami Depresi (Rante Images/Shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Depresi memang lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan pria. Namun bukan berarti pria akan terbebas dari gangguan mental
ini. Baik wanita dan pria sama-sama berisiko mengalami depresi.
Pada pria, depresi bisa lebih sulit untuk terdeteksi ketimbang pada wanita. Ini
karena kebanyakan pria tidak dapat mengekspresikan emosinya secara terbuka
seperti wanita. Jika sedang marah atau kecewa, pria cenderung mengalihkan
6. emosinya pada hal-hal lain seperti bekerja, berolahraga ekstrem atau bahkan
penyalahgunaan obat dan alkohol.
Padahal jika dibiarkan, depresi dapat berujung pada hal yang lebih fatal, seperti
bunuh diri. Menurut studi yang dilakukan oleh American Foundation for Suicide
Prevention, pria yang meninggal karena bunuh diri 3,5 kali lipat lebih tinggi
dibandingkan wanita. Untuk itu, ketahuilah tanda-tanda pria mengalami depresi
sebagai berikut:
1. Malas berkumpul dengan teman-teman
Belakangan ini, apakah Anda menjadi malas berkumpul dengan teman-teman?
Padahal biasanya Anda tidak pernah menolak ajakan menonton bola atau
nongkrong dengan sahabat akrab? Jika Anda mulai menarik diri dari pergaulan,
bisa jadi Anda sedang mengalami depresi.
Menarik diri dari lingkungan sosial merupakan salah satu tanda klasik depresi,
baik pada pria maupun wanita. Namun pada pria tanda ini biasanya lebih sering
terlihat, karena pria rata-rata memiliki tingkat keakraban antar teman yang lebih
tinggi dibandingkan wanita.
Sayangnya, para pria tidak banyak berbagi soal masalahnya dengan teman seperti
halnya wanita. Hal itulah yang membuat pria menjadi rentan depresi.
2. Tidur berlebihan
Di akhir pekan setelah lima hari penuh bekerja, memang paling menyenangkan
bila “membalas dendam” waktu tidur yang kurang dengan seharian tidur di
rumah. Namun, jika tidur berlebih tersebut Anda lakukan hampir setiap hari
7. hingga melebihi 16 jam setiap malamnya, bisa jadi Anda sedang mengalami
depresi.
Ya, ketika Anda mengalami depresi, waktu tidur dapat mengalami perubahan. Di
waktu seharusnya Anda tidur, Anda malah terbangun dan tidak bisa tidur.
Sementara itu, pada waktu dimana Anda seharusnya bangun, Anda malah tidur
berlebihan.
Menurut National Institute of Mental Health Amerika Serikat, selain tidur
berlebihan, gejala depresi juga bisa berupa insomnia atau susah tidur. Jadi
waspadalah jika Anda mengalami pola tidur yang berbeda dari biasanya, apalagi
jika menetap dalam waktu lama (misalnya berminggu-minggu).
3. Mudah marah
Menurut American Psychiatric Association, gejala yang sering muncul pada
sebagian besar pria dan wanita yang mengalami depresi adalah terlihat murung,
sedih dan hilangnya minat terhadap aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari
(paling tidak selama 2 minggu).
Namun terkadang pada pria, kesedihan sering kali tidak ditampakkan dan malah
terlihat sebagai kemarahan atau mudah tersinggung. Kemarahan tersebut bisa
berupa adu mulut dengan pasangan atau orang terdekat, yang bahkan dapat
berujung pada kekerasan fisik dengan orang lain.
Hal ini bisa terjadi karena sejak kecil pria dididik untuk tidak mengungkapkan
emosinya, agar tidak dibilang lemah atau cengeng. Alhasil, emosi yang tidak
mampu diekspresikan itu keluar dalam bentuk lain, seperti kemarahan dan
8. kekecewaan. Lama-kelamaan, hal tersebut sangat bisa berujung pada stres bahkan
depresi.
Jika Anda seorang pria atau memiliki keluarga atau teman yang mengalami tanda-
tanda di atas, waspadalah. Bisa jadi pria tersebut mengalami gangguan depresi.
Hal yang penting untuk dilakukan adalah mengonsultasikan kondisi yang dialami
dengan psikiater. Tak perlu segan atau malu karena kesehatan jiwa sesungguhnya
sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3557884/kenali-3-tanda-pria-
mengalami-depresi
9. 3. Meditasi, Cara Sehat agar Remaja Bebas Stres
Tak hanya orang dewasa, meditasi bisa menjadi cara sehat bagi anak dan remaja
agar bebas stres.
Meditasi, Cara Sehat agar Remaja Bebas Stres (VGStockstudio/Shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Banyak orang yang kini tertarik untuk latihan meditasi.
Aktivitas yang satu ini memang menyehatkan, dan cocok untuk dilakukan segala
usia dari anak, remaja, hingga orang tua. Manfaatnya banyak jika Anda rajin
melakukan meditasi setiap hari.
Dilansir Newsweek, Lorraine Murray, pendiri program pelatihan Connected
Kids dan penulis Calm Kids and Connected Kids, telah mendedikasikan lebih dari
10 tahun untuk mengajarkan orang dewasa bagaimana cara memberdayakan anak
melalui meditasi.
Bekerja bersama orang tua dan pendidik, Murray sadar tentang pentingnya
menerapkan unsur ketenangan pada anak, remaja, dan orang muda dengan
10. kebutuhan khusus. Ia menjelaskan bagaimana meditasi bisa sama bergunanya
untuk anak dan remaja.
Meditasi untuk anak dan remaja
Seperti yang Anda ketahui, anak dan remaja masih berada dalam tahap
perkembangan. Namun, tumbuh kembang mereka bisa saja terhambat akibat
peningkatan stres sebagai imbas dari gaya hidup. Salah satunya penggunaan
teknologi seperti media sosial.
“Mengajari remaja dan anak meditasi penting untuk membantu mengurangi
dampak stres. Saat otak terbebani, fungsi penyimpanan informasinya tidak akan
berjalan secara efektif sehingga memengaruhi tingkat belajar dan konsentrasi
mereka,” kata Murray.
Di sisi lain, meditasi juga membantu anak dan remaja membangun rasa percaya
diri serta ketahanan. Saat mereka belajar memahami sinyal dalam tubuh akibat
stres, maka mereka dapat menggunakan teknik meditasi untuk mengatasi
permasalahan internal tersebut.
Lalu bagaimana cara mengajarkan meditasi untuk anak dan remaja? Butuh
pendekatan yang bersifat segar, muda dan kreatif agar mereka dapat memahami
cara-caranya dengan baik. Pilihlah subjek yang menarik minat mereka agar
terstimulus untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu.
Selain pendekatan khusus, teknik meditasi yang diterapkan pada anak dan remaja
juga bisa dibilang berbeda. “Pertama, napas adalah konsep yang cukup abstrak
untuk dipahami anak-anak. Oleh karena itu, saya menggunakan sejumlah teknik
dan alat agar daya visual anak terbantu, misalnya sikat gigi,” jelas Murray.
11. Ia tahu bahwa menggunakan imajinasi dapat menjadi cara yang sangat baik untuk
membantu anak memahami meditasi, sekaligus menghilangkan beban pikiran
akibat stres.
Manfaat meditasi untuk anak dan remaja
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, ada banyak sekali manfaat meditasi.
Khusus pada remaja dan anak, mereka bisa mendapatkan emosi yang lebih stabil.
“Dengan meditasi, Anda akan memiliki perspektif baru dalam melihat situasi,
merasa lebih waspada, dapat menangkal energi negatif, lebih sabar dan tenang.
Bahkan, meditasi yang dilakukan secara rutin dan teratur juga disebut mampu
meningkatkan imajinasi dan kreativitas,” ujarnya.
Selain itu, menurut beberapa penelitian, meditasi dinyatakan sebagai kegiatan
yang sangat efektif untuk memperbaiki gejala gangguan cemas dan depresi. Pada
akhirnya, ia mampu meningkatkan kesehatan mental itu sendiri.
Bagaimana dengan penanganan stres? Riset yang dilakukan oleh University of
Wisconsin di Amerika Serikat menyebutkan bahwa responden yang melakukan
meditasi selama delapan minggu secara rutin mengalami penurunan tingkat stres.
“Selain penurunan stres, mereka cenderung lebih optimis dalam menjalani hidup.
Hal ini pada akhirnya membuat mereka terhindar dari beragam penyakit
berbahaya yang dicetuskan oleh stres,” kata dr. Nadia.
Menariknya, meditasi tak perlu dilakukan sambil duduk. Anda juga dapat
melakukannya sambil duduk, makan, bahkan menggosok gigi. Karena inti dari
meditasi adalah napas dan kesadaran (contohnya, Anda menyadari bahwa Anda
sedang duduk, makan, menggosok gigi, dll).
12. Supaya lebih seru, jangan hanya anak dan remaja yang bermeditasi untuk
mengurangi stres. Anda juga dapat melakukannya bersama-sama dengan anak.
Carilah informasi mengenai tempat-tempat yang menyediakan kursus
pelatihan meditasi di area terdekat rumah Anda. Selamat mencoba!
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3537787/meditasi-cara-sehat-agar-
remaja-bebas-stres
13. 4. 9 Cara Ilmiah Dongkrak Kebahagiaan Anda
Ada banyak faktor untuk menciptakan kebahagiaan.
9 Cara Ilmiah Dongkrak Kebahagiaan Anda (Bogoljubb/Shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Kebahagiaan adalah hak seluruh manusia di dunia, tak
terkecuali Anda. Perasaan tersebut dapat muncul sesuai dengan kondisi dalam diri
maupun lingkungan sekitar. Jika keadaan mendukung, maka bukan tidak mungkin
rasa bahagia menghiasi kehidupan Anda sehari-hari. Terkait kebahagiaan, dr.
Alvin Nursalim dari KlikDokter, menjelaskan bahwa hal tersebut bisa diciptakan
sejak dalam pikiran.
Menurut dr. Alvin, Anda bisa mengendalikan diri untuk menghadapi berbagai
situasi. Bagaimanapun juga, setiap individu adalah orang yang paling bertanggung
jawab untuk kebahagiaan diri sendiri.
Baca Juga
5 Fakta Seputar Tertawa yang Perlu Anda Tahu
14. Ingin Lebih Bahagia? Ini Cara yang Bisa Anda Coba
Gemar Sedekah Bikin Hidup Cerah
Membuat kebahagiaan tersendiri, bukan berarti Anda harus memaksakannya dan
berpura-pura seolah tidak terjadi masalah apa-apa. Jika seperti itu terus, justru
Anda malah membiarkan emosi dan pengalaman negatif terus bergulir. Sains
membuktikan bahwa Anda memiliki kekuatan untuk mengubah pandangan hidup
Anda. Dilansir dari CNN, simak 9 cara ilmiah untuk mendongkrak kebahagiaan
Anda:
1. Olahraga
Ya, olahraga mampu melepaskan endorfin ke seluruh tubuh Anda dan
menciptakan perasaan bahagia yang berguna untuk memerangi suasana hati yang
sedang buruk. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa olahraga dapat membantu
meringankan gejala depresi. Aktivitas fisik apa pun seperti lari, bersepeda dalam
ruangan, yoga, menari, dapat dilakukan selama itu membuat tubuh berkeringat.
Bahkan jalan cepat selama 20 hingga 30 menit pun akan membantu.
2. Yoga
Ketika amarah mulai terasa dalam hati, Anda mungkin ingin mengalirkan
emosinya dengan cara yang tepat. Yoga dapat membantu meringankan gejala
depresi serta kecemasan, frustrasi, serta menenangkan diri dari segala masalah
yang tengah menerpa.
3. Makan sayuran berdaun hijau tua
Bayam dan sejumlah sayuran berdaun hijau tua kaya akan folat. Nutrisi ini terkait
dengan penurunan mood negatif dan depresi karena membantu menghasilkan
15. dopamin di otak. Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa orang lanjut usia
yang mengonsumsi folat paling banyak, memiliki risiko terkena gejala depresi
lebih rendah daripada mereka yang makan sedikit atau tidak sama sekali.
4. Murah senyum
Meskipun Anda menganggap tersenyum sebagai reaksi perasaan bahagia,
beberapa peneliti menyarankan bahwa tersenyum juga bisa menimbulkan
kegembiraan. Tindakan sederhana seperti sengaja senyum, dapat membantu
mengaktifkan pusat kebahagiaan di otak dan membuat Anda berada dalam
suasana hati yang lebih baik.
5. Pergi ke luar
Anda merasa sedih? Pergilah ke luar untuk menikmati sinar matahari. Tubuh
manusia menghasilkan vitamin D ketika terpapar sinar matahari, dan sebuah
penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin lebih mungkin
mengalami depresi, cemas, serta lelah. Jadi, biarkan tubuh terpapar sinar matahari
selama 20 hingga 25 menit untuk mencerahkan suasana hati Anda secara alami.
6. Aroma jeruk
Wewangian beragam jenis jeruk, seperti lemon dan jeruk bali, mampu
menghasilkan reaksi kimia positif di otak Anda serta bekerja secara signifikan
dalam mengurangi stres. Jika Anda ingin merasa lebih segar, gunakan beberapa
tetes minyak esensial jeruk pada titik-titik tertentu pada tubuh. Anda juga bisa
mencampurnya dengan aroma yang lain seperti bunga melati untuk meningkatkan
efek positif.
16. 7. Mendengarkan musik
Pernahkah Anda mendengar lagu di radio lalu pikiran terasa enak? Atau apakah
Anda pernah menyalakan CD lama hanya untuk mengenang memori terdahulu?
Ya, fakta tersebut memang benar adanya karena musik diketahui menjadi
pendorong suasana hati. Musik dapat melepaskan dopamin kimia yang terasa
nyaman ke dalam sistem Anda, lalu membawa nostalgia.
8. Bermain dengan hewan peliharaan
Memiliki anjing atau kucing dapat meningkatkan kualitas hidup Anda. Ada
sejumlah alasan mengapa hewan peliharaan menunjang kesehatan Anda. Sebuah
penelitian menemukan bahwa mengelus anjing hanya selama 15 menit, mampu
melepaskan hormon serotonin, prolaktin, dan oksitosin. Semuanya adalah hormon
peningkat suasana hati yang mampu menurunkan hormon stres kortisol.
9. Bangunlah hubungan antar manusia
Letakkan ponsel atau perangkat elektronik milik Anda sejenak, lalu pergilah
berinteraksi secara langsung dengan sesama. Sebuah penelitian dari University of
North Carolina di Chapel Hill menemukan bahwa sentuhan manusia mampu
melepaskan hormon seperti serotonin, serta mengurangi tekanan darah dan denyut
jantung Anda sehingga terasa lebih rileks.
Kebahagiaan dapat ditingkatkan dengan cara apa pun, termasuk sederet hal di
atas. Jika Anda masih merasa belum bahagia serta ingin meningkatkan kesehatan
jiwa, lakukan kiat-kiat tersebut. Jadi, sudahkah Anda bahagia hari ini?
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3411475/9-cara-ilmiah-dongkrak-
kebahagiaan-anda
17. 5. Dampak Buruk Perselingkuhan bagi Kesehatan
Selain menyakiti perasaan seseorang yang diselingkuhi, perselingkuhan juga
dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Dampak Buruk Selingkuh Bagi Kesehatan (Antonio Guillem/Shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Menurut survei nasional yang dilakukan oleh American
Association for Marriage and Family Therapy, disebutkan bahwa 15% wanita dan
25% pria yang sudah menikah pernah melakukan perselingkuhan.
Definisi perselingkuhan memang bisa berbeda–beda bagi setiap pasangan.
Namun, sering kali arti dari selingkuh adalah mencakup perilaku yang menjurus
ke arah seksual (baik disertai dengan hubungan seksual atau tidak), pornografi,
menggoda orang lain yang bukan pasangannya, atau hubungan emosional dengan
orang lain (dengan atau tanpa kontak seksual).
Apapun definisinya, perselingkuhan dapat membuat seseorang yang diselingkuhi
tersakiti atau mengalami patah hati. Tak berhenti sampai di situ, faktanya
selingkuh juga bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan.
18. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Nevada, Amerika Serikat,
pada 232 mahasiswa yang telah diselingkuhi selama 3 bulan terakhir (yang rata-
rata menjalin hubungan asmara selama 1,76 tahun), perselingkuhan dapat
memberikan dampak bagi orang yang diselingkuhi tak hanya secara mental, tapi
juga fisik.
Menurut penelitian tersebut ditemukan bahwa 'korban' yang diselingkuhi tak
hanya mengalami stres secara psikis, namun juga memiliki kecenderungan untuk
melakukan perilaku yang berisiko seperti penyalahgunaan alkohol, obat-obatan
terlarang, melakukan seks yang berisiko, gangguan pola makan (anoreksia,
bulimia, atau makan berlebihan), atau olahraga secara berlebihan.
Selain itu, sikap negatif (seperti disalahkan oleh pasangan, menyalahkan diri
sendiri, tidak percaya diri) dapat berujung pada stres, gangguan kecemasan, dan
depresi. Menurut studi yang dilansir di Journal of Social and Personal
Relationships, wanita cenderung mengalami stres yang lebih berat saat
diselingkuhi dibandingkan pria.
Ketika seseorang mengalami stres emosional yang mendadak (seperti ketika
mengetahui bahwa pasangannya berselingkuh), kondisi ini dapat memicu atau
meningkatkan risiko serangan jantung, aritmia (gangguan irama jantung) dan
bahkan kematian mendadak. Meski risiko ini lebih sering terjadi pada orang yang
sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit jantung, tapi sering kali banyak
orang yang tidak menyadari bahwa mereka memilikinya sampai ketika mereka
mengalami stres mendadak.
19. Seperti pada penelitian yang dipublikasikan di Annual Review of Psychology,
disebutkan bahwa hampir 50% responden yang mengalami stres kronis (akibat
sakit hati mendalam oleh perselingkuhan) sering mengalami nyeri kepala kronis.
Selain itu, bila berlangsung terus menerus, stres yang kronis dapat berujung pada
depresi dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Selain risiko penyakit jantung, menurut survei yang dilakukan oleh American
Psychological Association tahun 2012, ketika Anda merasakan sakit hati oleh
perselingkuhan dan mengalami stres, 40% orang cenderung mengalami kesulitan
tidur pada malam hari. Akibatnya, ketika Anda kurang tidur, maka pada siang hari
Anda akan kesulitan berkonsentrasi, tidak fokus dalam bekerja atau beraktivitas,
serta mudah lelah dan kurang berenergi. Tak hanya itu, stres yang kronis juga bisa
menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, obesitas,
dan diabetes.
Rasa kecewa, sedih, marah, dan tersakiti adalah respons alami ketika Anda
mengetahui bahwa pasangan Anda selingkuh. Meski demikian, jangan
jadikan perselingkuhan tersebut sebagai pusat kehidupan Anda. Cobalah untuk
perlahan melupakan luapan emosi negatif yang Anda rasakan, agar Anda tidak
dilanda stres yang berkepanjangan sehingga berdampak buruk pada kesehatan
mental dan fisik Anda. Yakinlah bahwa perlahan waktu akan menyembuhkan luka
di hati, dan di kemudian hari Anda akan mendapatkan pengganti yang jauh lebih
baik.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3280679/dampak-buruk-
perselingkuhan-bagi-kesehatan
20. 6. 5 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Jiwa
Selain berguna bagi kesehatan fisik, olahraga juga bermanfaat untuk kesehatan
jiwa.
5 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Jiwa (Rawpixel-com/shutterstock)
Klikdokter.com, Jakarta Olahraga merupakan kegiatan positif yang sangat baik
untuk menjaga kondisi fisik secara keseluruhan. Di balik itu, tahukah Anda bahwa
aktivitas ini juga bisa mendatangkan segudang manfaat untuk kesehatan jiwa?
Beberapa dekade terakhir, para pakar di bidang kesehatan meneliti berbagai
manfaat olahraga bagi tubuh manusia. Serangkaian penelitian yang ada
menunjukkan bahwa aktivitas ini tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatan
fisik, namun juga bagi kesehatan jiwa.
Apa saja manfaat olahraga untuk kesehatan jiwa?
1. Mengurangi stres
21. Baru saja menjalani hari yang melelahkan di kantor? Cobalah berjalan jauh atau
mengunjungi pusat kebugaran untuk berolahraga.
Salah satu manfaat dari olahraga adalah menurunkan tingkat stres. Ini karena
berolahraga dapat meningkatkan kadar hormon norepinefrin, yaitu zat kimiawi
yang berperan dalam respons otak terhadap stres.
2. Meningkatkan mood
Selain mengurangi stres, olahraga juga dapat meningkatkan suasana hati. Karena
aktivitas positif ini dapat menunjang pelepasan hormon endorfin pada tubuh, yang
berhubungan dengan perasaan bahagia dan euforia.
Penelitian yang ada menunjukkan bahwa olahraga juga dapat membantu
mengatasi gejala depresi secara klinis. Oleh sebab itu, orang-orang yang depresi
atau mengalami gangguan cemas dianjurkan untuk berolahraga secara rutin dan
teratur.
3. Meningkatkan rasa percaya diri
Kebugaran fisik dapat meningkatkan rasa percaya diri serta membuat seseorang
memiliki persepsi yang lebih positif terhadap dirinya sendiri. Terlepas dari berat
badan, bentuk tubuh, jenis kelamin, atau usia, olahraga dapat membuat seseorang
tampil prima dan merasa lebih percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Menunjang kemampuan otak
Berbagai penelitian dengan subjek hewan maupun manusia menunjukkan bahwa
olahraga kardiovaskular dapat meningkatkan kecepatan produksi sel otak, dan
meningkatkan performa otak secara keseluruhan.
22. Selain itu, berolahraga secara rutin juga diketahui dapat meningkatkan daya ingat
maupun kemampuan belajar.
5. Memperbaiki pola tidur
Olahraga tingkat sedang dapat membantu Anda untuk tidur lebih nyenyak. Hal ini
sangat bermanfaat, terutama bagi Anda yang mengalami insomnia atau kesulitan
memejamkan mata di malam hari.
Berolahraga sekitar lima atau enam jam sebelum waktu tidur dapat meningkatkan
suhu di dalam tubuh. Ketika suhu tubuh mulai turun beberapa jam kemudian, hal
ini dapat mempermudah seseorang untuk tertidur.
Mengetahui bahwa olahraga juga sangat bermanfaat untuk kesehatan jiwa, maka
lakukanlah aktivitas sehat ini paling tidak selama tiga puluh menit per hari,
sebanyak lima kali dalam seminggu. Agar manfaatnya benar-benar terasa,
pastikan jenis olahraga yang dilakukan sesuai dengan minat dan kondisi tubuh
Anda. Selamat berolahraga!
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3259418/5-manfaat-olahraga-untuk-
kesehatan-jiwa
23. 7. Kesehatan Mental
sejumlah penelitian tentang dzikir menunjukkan manfaat terutama bagi kesehatan jiwa
dan Mental
Tidak seorangpun yang tidak ingin menikmati ketenangan hidup, dan
semua orang akan berusaha mencarinya, meskipun tidak semuanya dapat
mencapai yang diinginkannya itu. Bermacam sebab dan rintangan yang mungkin
terjadi sehingga banyak orang yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan
ketidak puasan.
Keadaan yang tidak menyenangkan itu tidak terbatas kepada golongan
tertentu saja, tetapi tergantung pada cara orang menghadapi sesuatu persoalan.
Misalnya ada orang miskin yang gelisah karena banyak keinginannya yang tidak
tercapai, bahkan orang kaya yang juga gelisah, cemas dan merasa tidak tentram
24. dalam hidupnya yang diakibatkan faktor lain seperti kebosanan atau ingin
menambah hartanya lebih banyak lagi.
Setiap orang, baik yang berpangkat tinggi atau tidak berpangkat bahkan
seorang pesuruh, menemui kesukaran dalam berbagai bentuk.Hanya satu hal yang
sama-sama dirasakan yaitu ketidaktenangan jiwa. Sesungguhnya ketenangan
hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak tergantung kepada faktor-
faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dsb. Akan
tetapi lebih tergantung dari cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut.
Jadi yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah
kesehatan mental. Kesehatan mental itulah yang menentukan tanggapan seseorang
terhadap suatu persoalan, dan kemampuannya menyesuaikan diri. Kesehatan
mental pulalah yang yang menentukan apakah orang akan menpunyai kegairahan
untuk hidup, atau akan pasif atau tidak bersemangat.
Orang yang sehat mentalnya tidak akan lekas merasa putus asa, pesimis
atau apatis, karena ia dapat mengahadapi semua rintangan atau kegagalan
hidupnya dengan tenang. Apabila kegagalan itu dihadapi dengan tenang, akan
dapatlah dianalisa, dicari sebab-sebab yang dimenimbulkannya, atau ditemukan
faktor-faktor yang tidak pada tempatnya. Dengan demikian akan dapat dijadikan
pelajaran yaitu menghindari semua hal-hal yang membawa kegagalan pada waktu
yang lain.
Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya,
tidaklah mudah. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan atau tanda-tanda
dari kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan. Karenanya
25. seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi kegoncangan emosi,
kelainan tingkah laku atau tindakannya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien-pasien yang
terganggu kesehatan mentalnya, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental yang
terganggu dapat mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang. Pengaruh itu dibagi
dalam empat kelompok yaitu ; perasaan, pikiran/kecerdasan, kelakuan dan
kesehatan badan. Hal ini semua tergolong kepada gangguan jiwa, sedangkan sakit
jiwa adalah jauh lebih berat.
Perasaan
Diantara gangguan perasaan yang disebabkan oleh kesehatan mental ialah rasa
cemas, iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu dsb. Untuk jelasnya
marilah kita tinjau tiap-tiap persoalan dengan contohnya.
Rasa Cemas
Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui ada yang ditakutkan dan
tidak dapat menghilangkan perasan gelisah dan mencemaskan itu. Terlalu banyak
hal-hal yang banyak menyebabkan gelisah yang tidak pada tempatnya.
Iri Hati
Seringkali orang mrrasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasan ini bukan
karena kebusukan hatinya seprti biasa di sangka orang, akan tetapi karena ia
sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.
Rasa Sedih
Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang
menyedihkannya sehingga air mukannya selalu membanyangkan kesedihan,
26. kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya.
Sesungguhnya perasaan sedih ini banyak sekali terjadi. Banyak kita melihat orang
yang tidak pernah gembira dalam hidupnya. Sebabnya bermacam-macam, ada ibu
yang merasa kesepian karena anak-anaknya sudah, tidak memerlukannya lagi,
sedang bapak tidak lagi seperti dulu. Sebaliknya ada bapak yang merasa sedih
karena istrinya yang dulu selalu memperhatikan makanan dan minumannya,
sekarang telah sibuk mengurus rumah tangga dan anaknya. Kesedihan-kesedihan
seperti itu, tidak disebabkan oleh sesuatu hal atau persoalan secara langsung, akan
tetapi oleh kesehatan mental yang terganggu.
Rasa rendah Diri
Rasa rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada remaja. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi dan tidak mendapat
penyelesaian dan pengertian dari orang tua. Disamping itu mungkin pula akibat
pengaruh pendidikan dan perlakuan yang diterimanya waktu masih kecil. Rasa
rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia mungkin akan
menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani
mengemukakan pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau
mengambil suatu inisiatif (takut tidak diterima orang). Lama kelamaan akan
hilang kepercayaan pada dirinya, dan selanjutnya ia juga kurnag percaya kepada
orang. Ia akan lekas marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis. Bahkan
rasa rendah diri itu mungkin akan menyebabkan ia suka mengeritik orang lain,
dan tingkah lakunya mungkin akan terlihat sombong. Dalam pergaulan ia menjadi
27. kaku, kurang disenangi oleh kawan-kawannya, karena mudah tersinggung dan
tidak banyak ikut aktif dalam pergaulan atau pekerjaan.
Pemarah
Sesungguhnya orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan
tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak
seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada
hubungannya dengan kesehatan mental. Marah sebenarnya adalah ungkapan dari
perasan hati yang tidak enak, biasanya akibat kekecewaan, ketidakpuasan, tidak
tercapai yang diinginkannya. Apabila orang yang sedang merasa tidak enak, tidak
puas terhadap dirinya, maka sedikit saja suasana luar mengganggu ia akan
menjadi marah. Mungkin anak, istri atau siapapun akan menjadi sasaran
kemarahannya yang telah lama ditumpuknya itu.
Sumber : http://www.saberiroy.com
http://kelompok4psikiatri.blogspot.com/p/artikel-kesehatan-jiwa_02.html
28. 8. Depresi di Sekitar Kita
Penderita Depresi dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar tempat
tinggal kita
Penyebab dan Faktor Resiko
Sampai saat ini mekanisme munculnya depresi sebetulnya belum diketahui secara
cukup jelas. Namun dari penelitian lanjutan diketahui bahwa gangguan ini terkait
dengan interaksi multifaktor hingga bisa bermanifestasi secara klinis. Pada
seorang penderita depresi, umumnya ditemui gangguan pengaturan sistem
hormonal di otak yang dikenal sebagai neurotransmitter. Neurotransmitter yang
bermasalah berasal dari kelompok neurotransmitter mono amin yaitu serotonin,
dopamin, dan nor epinefrin. Beberapa penyakit klinis juga diketahui dapat
memicu munculnya depresi. Selain itu, umumnya didapatkan adanya riwayat
gangguan yang sama dalam keluarga pada pasien penderita depresi. Depresi dapat
muncul dengan stresor yang jelas ataupun tidak. Stresor adalah faktor pemicu
29. munculnya gangguan jiwa, umumnya berupa suatu peristiwa yang membekas
secara psikologis pada penderita.
Terdapat beberapa faktor yang memperbesar resiko munculnya gangguan depresi
mayor pada seseorang, di antaranya : berjenis kelamin wanita, kulit putih dan
berwarna (orang kulit hitam lebih jarang terkena), wanita yang single atau
bercerai. Usia rata-rata penderita depresi mayor umumnya berkisar antara 20
hingga 50 tahun namun tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak, remaja,
dan manula untuk dapat menderita gangguan ini. Pada anak-anak tidak didapati
perbedaan yang mencolok antara anak laki-laki dan perempuan yang menderita
depresi. Pada manula, keluhan fisik dan gangguan fungsi kognitif lebih menonjol
dibandingkan suasana perasaan yang depresif sehingga perlu untuk lebih
diwaspadai.
Gambaran Klinis
Kriteria diagnostik klinis gangguan depresi mayor menurut DSM IV-TR
(Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, 4th edition, text revision)
adalah adanya suatu keadaan mood yang terdepresi baik yang dirasakan sendiri
atau yang diamati oleh orang lain dan menghilangnya atau berkurangnya minat
dan kesenangan pada hampir semua aktivitas yang dikerjakan. Kedua kondisi
tersebut berlangsung hampir setiap hari selama sekurangnya dua minggu berturut-
turut. Kedua kondisi tersebut diikuti dengan sekurangnya 3 dari kondisi berikut
yang juga berlangsung selama sekurangnya dua minggu berturut-turut dan nyaris
berlangsung tiap hari :
30. 1.Berkurangnya berat badan secara dratis walaupun tidak sedang diet atau
bertambahnya berat badan secara signifikan (kenaikan berat badan lebih dari 50%
dalam satu bulan) akibat penurunan atau peningkatan nafsu makan.
2.Insomnia (sulit tidur) atau hipersomnia (tidur berlebihan).
3.Agitasi (mengamuk) atau retardasi psikomotor (malas bergerak).
4.Merasa lesu atau hilang tenaga.
5.Merasa tidak berharga atau adanya rasa bersalah yang berlebihan atau tidak
sesuai dengan kondisinya.
6.Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi dan
ketidakmampuan untuk memutuskan sesuatu.
7.Adanya pikiran berulang mengenai kematian, atau pikiran berulang mengenai
ide-ide bunuh diri tanpa rencana yang spesifik, atau percobaaan bunuh diri, atau
rencana bunuh diri yang spesifik.
Gejala-gejala tersebut harus menyebabkan suatu penderitaan atau gangguan fungsi
yang signifikan dalam bidang sosial, pekerjaan, atau bidang lain yang penting
dalam fungsi hidup sehari-hari. Gejala yang muncul juga bukan akibat langsung
dari penggunaaan zat (contoh: penggunaan obat dalam jangka waktu lama) atau
kondisi medis tertentu (contoh:hipotiroid). Gejala yang muncul juga bukan reaksi
yang muncul akibat suatu reaksi berduka akibat kehilangan orang yang dicintai.
Anjuran Penanganan
Saat ini penatalaksanaan yang dilakukan untuk gangguan depresi mayor meliputi
penanganan dengan farmakologi (obat-obatan) dan non farmakologi. Penanganan
31. secara farmakologi dilakukan dengan pemberian obat-obat anti depresan
sedangkan penanganan secara non farmokologis meliputi pemberian psikoterapi
dan ECT. Hasil terbaik umumnya diperoleh dengan terapi kombinasi antara
pemberian obat-obatan dengan psikoterapi.
Penanganan terhadap gangguan depresi mayor yang sukses dapat dicapai dengan
follow-up yang baik paska meredanya episode akut dari gangguan ini. Gangguan
depresi mayor yang tidak diterapi dengan benar memiliki tingkat kemungkinan
kekambuhan yang tinggi, sekitar 50-60% kasus dari episode tunggal bisa
mengalami pengulangan di masa depan, sekitar 70% yang sudah mengalami
kekambuhan ke-2 kali dapat mengalami kekambuhan lagi bila tidak diterapi, dan
sekitar 90% yang sudah mengalami kekambuhan ke-3 kalinya dapat mengalami
kekambuhan berikutnya. Dapat kita lihat bahwa kemungkinan kekambuhan
semakin meningkat seiring dengan semakin seringnya seseorang mengalami
gangguan ini.
Seringkali walaupun gejala-gejala sudah mereda, terapi tetap akan dipertahankan
selama sekitar 6 bulan sampai dengan 1 tahun untuk mencegah terjadinya
kekambuhan gejala. Kekambuhan gejala dapat dicegah hingga 70-80% dengan
terapi yang benar. Oleh sebab itu jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala-
gejala gangguan depresi mayor, segeralah berkonsultasi dengan psikiater terdekat
untuk mendapatkan penanganan yang tepat secepatnya.
https://health.detik.com/ulasan-khas/1242625/depresi-di-sekitar-kita
32. 9. Pertolongan Pertama untuk Masalah Kesehatan Jiwa
Mendekatkan diri Kepada Sang Pencipta adalah Cara Terbaik Untuk Masalah
Kesehatan Jiwa
Masalah kesehatan jiwa ada di sekitar kita, mulai dari yang ringan sampai yang
berat dan membahayakan jiwa. Menurut World Federation of Mental Health, satu
dari empat orang dewasa akan mengalami masalah kesehatan jiwa suatu waktu
dalam hidupnya. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Eka
Viora, SpKJ mengatakan, mereka yang mengalami masalah kesehatan jiwa sangat
butuh dukungan orang-orang terdekat maupun orang di sekitarnya. "Gangguan
jiwa bisa dicegah dengan mengenali tanda-tandanya dan memberi bantuan kepada
mereka," kata Eka dalam jumpa pers Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
2016 di Gedung Kementerian Kesehatan, Rabu (5/10/2016). Seperti halnya
masalah fisik, pada kesehatan jiwa juga bisa dilakukan pertologan pertama untuk
mencegah perburukan kondisi. Ketika melihat orang terdekat kita stres atau
menunjukkan tanda-tanda depresi, kita bisa melakukan pertolongan secara
psikologis. Eka memaparkan, pertolongan pertama yang bisa dilakukan antara
lain. 1. Mendekati secara aktif 2. Mendengarkan apa yang mereka ceritakan 3.
33. Berempati dan hindari simpati 4. Menghargai martabat mereka 5. Menerima dan
menghargai pandangan merereka terhadap masalahnya 6. Ketahui kebutuhan
mereka untuk hal yang bersifat pribadi dan rahasia. Sementara itu, ada pula hal-
hal yang jangan dilakukan, yaitu: 1. Memaksakan dukungan dan bantuan kepada
mereka 2. Terlalu mengasihani 3. Menghakimi dan menyalahkan 4. Menyebarkan
rumor tentang masalah kesehatannya 5. Melakukan interupsi saat mereka sedang
menyampaikan keresahan emosinya 6. Melabel mereka dengan gangguan jiwa.
Kita juga bisa mendorong mereka untuk mendapat bantuan dari profesional
kesehatan, tanpa memaksa.
literatur
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/10/06/062000323/pertolongan.pertama.un
tuk.masalah.kesehatan.jiwa.
34. 10. Bukan Gila, Bicara Sendiri Justru Tanda Jiwa Sehat
bicara kepada diri sendiri sebenarnya mampu membantu seseorang untuk
mengembangkan pandangan positif.
Liputan6.com, Jakarta Sebuah kabar baik muncul bagi mereka yang kerap
berbicara dengan diri sendiri. Pasalnya, menurut pakar kesehatan tidak berarti
Anda gila.
Bahkan, kondisi tersebut bisa menjadi sebuah pertanda bahwa tubuh dan jiwa
Anda sehat. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Mengutip Times of India pada Rabu (27/6/2018), seringkali kita berbicara dengan
diri sendiri. Kalimat-kalimat seperti: "Di mana kunciku?", "Saya akan terlambat!",
atau, "Apakah aku terlihat baik," merupakan kata-kata yang sering terlintas dalam
pikiran sadar atau tidak sadar, terucap atau hanya terbayang.
Beberapa ahli mengatakan bahwa cara ini sesungguhnya membantu seseorang
untuk mengembangkan pandangan positif. Bahkan, beberapa pakar kesehatan
menggunakan praktik berbicara dengan diri sendiri ketika membantu klien
mereka.
35. Ketika kita menceritakan pikiran batin kita pada diri sendiri, bicara sendiri itu
mengekspresikan pilihan perilaku, keadaan emosi, hingga pikiran-pikiran yang
pernah muncul dalam diri kita.
Efek Positif Bicara Sendiri
Sebuah penelitian dilakukan di Michigan State University, Amerika Serikat
dengan memonitor aktivitas otak pada 29 mahasiswa.
Para peneliti meminta peserta untuk melihat sekilas beberapa gambar yang netral
atau membuat mereka tidak nyaman. Mereka juga diminta untuk menjelaskan
bagaimana perasaan mereka saat berbicara sendiri dengan sudut pandang orang
pertama dan ketiga.
Disimpulkan bahwa mereka yang melakukan "pembicaraan pribadi orang ketiga"
memungkinkan peserta untuk bisa mengatur emosi dan menghilangkan stres.
Para ahli mengatakan bahwa hal ini adalah cara sehat untuk menjaga kesehatan
mental. Salah satunya adalah dengan menliskan kekuatan Anda, memberikan
afirmasi positif, syukuri apa yang didapatkan, berdiri di depan cermin dan katakan
keinginan tersebut.
Walaupun Anda tidak menyukainya, namun akan ada perbedaan yang dirasakan
secara positif dalam kehidupan jika melakukan ini.
https://www.liputan6.com/health/read/3570359/bukan-gila-bicara-sendiri-justru-
tanda-jiwa-sehat
36. 12. Apa itu gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi seseorang yang mengalami perubahan suasana
hati secara fluktuatif dan drastis,misalnya tiba-tiba menjadi sangat bahagia dari
yang sebelumnya murung
Jika memang benar gangguan mental yang dialami Kanye West adalah gangguan
bipolar, lantas gangguan mental seperti apakah itu?
Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah salah satu jenis gangguan
kejiwaan. Istilah bipolar sendiri mengacu pada adanya dua kutub yang melanda
suasana hati pasien bipolar secara bergantian, yaitu kutub manik dan kutub
depresi.
"Manik adalah mood yang meningkat. Dia merasa gembira luar biasa. Dia punya
tenaga luar biasa, tidak merasakan capai. Dia bisa berbicara banyak sehingga kita
tidak bisa menyela perbincangannya. Idenya sangat banyak. Dia bisa punya
percaya diri luar biasa. Dia bisa tidak tidur tanpa ada rasa lelah. Dan keinginan
37. seksualnya pun tak terbendung," tutur dokter spesialis kejiwaan dari Departemen
Psikiatri FKUI/RSCM DR. dr. Nurmiati Amir SpKJ(K) .
"Dia pun bisa melakukan tindakan menyerempet bahaya," terang dokter Nurmiati
Amir dalam Diskusi Bulanan IDI di Jakarta beberapa saat lalu.
Namun suatu saat ia akan merasakan perasaan depresi. Ia akan merasakan suasana
hatinya sedih luar biasa sepanjang hari selama berhari-hari.
"Berkebalikan dengan manik, ia akan merasa murung, menangis terus-menerus,
merasa tidak ada tenaga sampai-sampai untuk mengangkat sendok dia tidak
berdaya," terang Nurmiati.
https://www.liputan6.com/health/read/3557544/didiagnosis-gangguan-
mental-kanye-west-ini-kekuatan-super
38. 13. PengobatanGangguanBipolarMariahCarey
Gangguan bipolar juga menyerang penyanyi kondang asal Amerika Serikat,
Mariah Carey. Pelantun lagu Hero didiagnosis mengalami gangguan bipolar
pada 2001.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (13/4/2018), penyanyi kelahiran Huntington,
New York, Amerika Serikat 27 Maret 1970 ini baru-baru ini mencari pengobatan
guna mengatasi gangguan bipolar yang dialaminya. Berpisah dengan suaminya,
Nick Cannon pada 2014, Carey mengaku hal tersebut menjadi masa tersulit yang
pernah dijalaninya.
"Hingga saat ini, saya hidup dalam penyangkalan dan ketakutan pada seseorang
yang akan mengekspos hal ini," ujarnya pada Magazine.
Mariah Carey mengaku hal ini menjadi beban yang sangat berat, dan membuatnya
tak berdaya. Oleh sebab itu, dia mencari cara untuk bisa melakukan perawatan
39. terkait gangguan bipolar tersebut, berada di lingkungan yang positif, dan tetap
menjalankan apa yang disukainya yaitu menulis lagu dan membuat musiknya.
Menurut Carey, saat ini dia sedang berada pada posisi yang sangat baik.
Membagikan pengalaman menjadi salah satu cara Mariah Carey untuk
mengatasi gangguan bipolar yang dialaminya.
https://www.liputan6.com/health/read/3451279/ini-pengobatan-gangguan-bipolar-
mariah-carey
40. 14. Depresi, Apa Saja Ciri-cirinya?
Salah satu gangguan mental terbesar yang dialami orang-orang modern di abad ini
adalah depresi.
Liputan6.com, Jakarta “Saya merasa hidup saya tidak berguna… sudah sebulan
ini saya selalu merasa sedih setiap hari.. pikiran saya dipenuhi rasa bersalah…
saya tidak bisa tidur…. saya kehilangan nafsu makan… saya
ingin….menyerah…”
Pernahkah Anda mengalami gejala-gejala depresi seperti di atas?
Sudah saatnya kita lebih peduli pada kesehatan jiwa. Sehat bukan hanya tentang
kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental.
41. Salah satu gangguan mental terbesar yang dialami orang-orang modern di abad ini
adalah depresi. Bahkan WHO memprediksi bahwa depresi sebagai salah satu
penyebab utama berbagai gangguan kesehatan dan kematian dini.
Depresi merupakan gangguan yang meliputi gangguan emosi, pikiran, fisik, dan
juga hubungan sosial.
Apa sajakah ciri-ciri depresi?
Ciri-ciri Depresi
Pikiran
Orang-orang yang mengalami depresi biasanya mengalami kelambatan dalam
proses berpikir. Ini karena terlalu banyak hal dipikirkan seseorang saat dia
mengalami depres, seperti misalnya bayangan ketakutan akan masa depan ataupun
momen-momen masa lalu yang disesali.
Orang-orang depresi juga tidak dapat mengambil keputusan yang tegas karena
banyaknya ketidakseimbangan dalam pikiran. Kondisi terparah ialah saat
seseorang berpikir untuk mengakhiri hidup.
Emosi
Emosi seseorang ketika mengalami depresi sangat tidak stabil. Mungkin Anda,
atau kerabat yang biasanya tidak begitu sensitif mendadak menjadi mudah marah.
Ciri-ciri lain dari orang yang mengalami depresi adalah selalu terlihat murung,
memiliki banyak perasaan bersalah, pesimis, merasa tidak berharga dan kosong.
Orang-orang dengan depresi merasa bahwa sudah tidak ada harapan lagi di dunia
ini yang mampu membuat hidupnya lebih baik.
Fisik
42. Dari segi fisik, depresi juga dapat diketahui dari beberapa gejala seperti
munculnya gangguan tidur. Seseorang dengan depresi juga menjadi pasif, mudah
lelah dan tak berenergi.
Selain itu, nafsu makan seseorang juga terpengaruhi saat mengalami depresi. Ada
yang nafsu makannya bertambah besar, ada yang justru malah tidak ingin makan
sama sekali. Hal ini tergantung dari reaksi tubuh seseorang. Pada orang yang
sudah berumah tangga, depresi juga dapat dilihat dari berkurangnya gairah
seksual.
Seseorang yang mengalami depresi juga bisa dilihat dari gangguan-gangguan fisik
seperti sakit kepala, sakit tulang belakang, atau gangguan pencernaan yang
sebenarnya berakar dari gangguan psikologis. Pada perempuan, perubahan pada
siklus menstruasi juga dapat menjadi salah satu gejala.
Sosial
Terakhir, depresi juga dapat dilihat dari perubahan hubungan sosial seseorang.
Seseorang yang dahulunya bersikap riang dan aktif bisa jadi tiba-tiba menarik diri
(social withdrawal). Orang tersebut akan seperti hilang ditelan bumi dan tidak ada
yang mengetahui kabarnya.
Seseorang yang mengalami depresi biasanya memiliki masalah dalam hubungan
sosial dalam berbagai konteks seperti keluarga, teman sekolah, ataupun dunia
kerja. Ia pun kehilangan minat pada hal-hal yang dahulu ia sukai seperti misal
hobi atau sesuatu yang digemari.
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami beberapa gejala seperti yang
telah disebutkan di atas lebih dari dua minggu, maka hal yang terbaik dapat
43. dilakukan yakni hadirlah untuk orang tersebut karena siapa tahu ia membutuhkan
teman untuk berbicara.
Jika Anda merasa permasalahannya terlalu berat, Anda dapat merekomendasikan
psikolog terdekat atau curhat melalui layanan konsultasi psikologi gratis
melalui pijarpsikologi.org.
https://www.liputan6.com/health/read/3383827/depresi-apa-saja-ciri-cirinya
44. 15. Kenali 10 Tanda Gangguan Mental
Kenali tanda-tanda seseorang alami gangguan mental
Liputan6.com, Jakarta Seseorang dengan gangguan mental bisa tampak baik-
baik saja. Namun, ketika sendiri, mereka bisa merasakan kecemasan dan putus
asa.
Menurut Direktur Eksekutif National Alliance on Mental Illness (NAMI), Mary
Giliberti, ada 1 dari 5 remaja mengidap kondisi gangguan mental seperti dilansir
dari nami.org. Tapi hanya kurang dari setengahnya yang memutuskan cari
bantuan.
Sedihnya lagi, 4.000 remaja tewas karena bunuh diri setiap tahunnya. "Komunitas
keagamaan dan organisasi lain yang memfasilitasi kelompok anak-anak muda
punya posisi strategis untuk membuka percakapan para remaja," paparnya lagi.
45. Secara umum, ada 10 gejala seseorang mengidap gangguan mental. Kalau kamu
mengalami salah satu atau sebagian dari tanda ini, sebaiknya segera cari bantuan
ya dengan ke psikolog atau psikiater.
1. Merasa sedih dan tak punya harapan
Kalau kamu merasakan perasaan sedih, tak punya harapan, dan cenderung
mengucilkan diri selama lebih dari dua minggu, waspadai kalau sebenarnya
kesehatan mentalmu sedang bermasalah.
2. Muncul niat mengakhiri hidup
Tanda ini juga harus diwaspadai. Kalau kamu punya keinginan atau niatan untuk
bunuh diri atau mengakhiri hidup, bisa jadi saat ini kamu mengalami gangguan
mental.
3. Tak bisa mengendalikan diri
Susah diatur dan suka melakukan berbagai tindakan yang berisiko.
4. Takut tanpa alasan
Sering merasa tiba-tiba takut tanpa alasan yang pasti? Sering sesak napas atau
jantung yang tiba berdetak lebih cepat? Mungkin penyebabnya adalah kondisi
mentalmu yang sedang tidak stabil.
5. Perubahan pola makan ekstrem
Tidak makan atau lebih sering memuntahkan makanan atau mengonsumsi
pencahar untuk menurunkan berat badan bisa jadi tanda gangguan mental. Berat
badan yang naik atau turun secara ekstrem juga bisa jadi salah satunya gejalanya.
46. Suasana hatimu susah ditebak. Kadang bisa mendadak bahagia, mendadak sedih,
gampang tersinggung, dan marah-marah enggak jelas.
7. Penyalahgunaan narkoba dan minum minuman beralkohol
Hati-hati bila kamu mulai coba-coba narkoba atau melampiaskan emosi dengan
minum minuman beralkohol secara berlebihan. Bisa jadi kesehatan mentalmu
sedang bermasalah.
8. Perubahan perilaku yang esktrem
Pola tidur berubah (seperti insomnia atau bahkan susah sekali untuk bangun tidur
setiap pagi) dan perubahan kepribadian juga bisa jadi gejala mentalmu sedang
terganggu.
9. Susah konsentrasi
Makin susah konsentrasi bisa jadi tanda kesehatan mentalmu terganggu. Apalagi
kalau kamu selalu kesulitan untuk tenang, biasanya ini jadi gejala paling umum
kalau mentalmu sedang bermasalah.
10. Takut melakukan aktivitas sosial
Sekadar jalan-jalan atau bertemu teman membuatmu takut. Pergi ke kelas atau
bertemu orang banyak membuatmu cemas berlebihan. Jika hal ini terjadi dalam
kadar ekstrem, bisa jadi kamu sedang mengalami gangguan mental.
Kalau kamu sering merasakan sebagian besar tanda dan gejala itu, jangan ragu
untuk segera mencari bantuan ya. Jangan sampai terlambat dan membuatmu
kehilangan harapan hidup.
https://www.liputan6.com/health/read/3556915/kenali-10-tanda-gangguan-mental
47. 16. Rektor Ini Usulkan UU Kesehatan Jiwa Jadi Topik Debat Pilkada dan Pilpres
Firmanzah, Rektor Universitas Paramadina.
Kesehatan Jiwa disisipkan menjadi topik debat capres pada pilpres atau pilkada,
sehingga elite negara dan masyarakat tersosialisasikan
Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mendesak
pelaksanaan Undang Undang No 18 Tahun 2018 tentang Kesehatan
Jiwa disosialisasikan secara masif ke masyarakat dan elit negara. Selain itu, perlu
dibentuk task force atau gugus tugas untuk dapat dterapkan lebih baik ke publik.
"Tidak kalah penting, soal kesehatan jiwa kita berharap dapat disisipkan menjadi
topik debat capres pada pilpres atau pilkada, sehingga elite negara dan masyarakat
tersosialisasikan," ujar Firmanzah pada diskusi "Mengidentifikasi Peran dan
Tanggungjawab Kolektif dalam Implementasi UU No 18 tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa" di kampus Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu 2 April 2018.
48. Turut hadir dalam diskusi Ketua Dewan Pakar Badan Kesehatan Jiwa (Bakeswa)
Nova Riyanti Yusuf, Sarwono Kusumaatmadja Dewan Penasihat Bakeswa, Diah
S dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Acep Iwan Saidi dari Pusat Bahasa dan
Budaya ITB, serta dosen senior Psikologi Unika Atma Jaya,Irwanto.
Dalam acara itu, Bakeswa, Universitas Paramadina, Universitas Katolik Atma
Jaya menandatangani jalinan kerjasama atau MoU untuk memantapkan langkah
program menjalankan gugus tugas yang dibentuk guna menyosialisasikan
UU Kesehatan Jiwa tersebut.
"Semoga dengan kerja sama kita dapat lebih bersinergi," tegas Firmanzah.
Tujuan psikiater Nova Riyanti Yusuf masuk menjadi anggota DPR RI periode
2009-2014 tercapai. UU Kesehatan Jiwa Terbentuk
Sementara itu, Nova Riyanti Yusuf dari Bakeswa yang juga Ketua Panitia Kerja
RUU Kesehatan Jiwa tahun 2012-2104 mengingatkan, apalah artinya sebuah
Undang Undang tanpa implementasi.
Menurut dia sejak 4 tahun lalu saat RUU ini disetujui menjadi Undang Undang
pada 8 Juli 2014 hingga kini belum ada tindak lanjut.
Dia juga menyoroti anggaran yang kecil karena pada 2016 untuk anggaran
kesehatan jiwa di Kemenkes dari Rp 31 miliar terblokir Rp 11 miliar sehingga
hanya menjadi Rp 20 miliar.
Senada, Diah dari BNN mengakui minimnya anggaran untuk kesehatan jiwa di
setiap pemerintah provinsi yang hanya menganggarkan Rp 30 juta per tahun.
Diah yang pernah menjadi Direktur Kesehatan Jiwa di Kemenkes ini juga
mengeluhkan di era otonomi daerah belum berjalan maksimal pelaksanaan
49. kesehatan jiwa di daerah. Ia mencontohkan telah berusaha untuk pembiayaan dana
obat suntik bagi penderita pasung namun tersimpan di gudang provinsi dan tidak
tersebar di daerah.
https://www.liputan6.com/news/read/3498648/rektor-ini-usulkan-uu-kesehatan-
jiwa-jadi-topik-debat-pilkada-dan-pilpres
50. 17. Kesehatan Jiwa di Indonesia dan Penyebabnya
Gangguan mental adalah kelainan serius yang memengaruhi cara seseorang
berpikir, mengendalikan emosi, serta caranya berperilaku. Kelainan ini dapat
sangat menghambat kemampuan seseorang untuk memahami atau
memperlakukan orang lain secara normal. Pengidap gangguan mental juga
seringkali tidak mampu menghadapi tantangan hidup sehari-hari, bahkan yang
sederhana sekalipun.
Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan salah satu masalah yang baru -
baru ini mulai mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat , terutama sejak
munculnya kasus - kasus terkait kesehatan jiwa yang pada akhirnya menyebabkan
hal - hal yang berdampak negatif. Salah satu yang menjadi sorotan media adalah
kasus - kasus bunuh diri yang beberapa waktu lalu banyak memicu perdebatan di
forum - forum dan media sosial.
Diseluruh dunia , diperkirakan sekitar 10-15% dari populasi anak - anak dan
dewasa muda mengalami gangguan mental (Kieling, Baker-Henningham et al.
51. 2011) . Sementara itu , salah satu dari dampak gangguan kesehatan yang menjadi
salah satu sorotan masalah untuk diselesaikan, yaitu bunuh diri, merupakan
penyebab kematian nomor 2 di dunia untuk kelompok usia 15-29 tahun , setelah
kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Namun , berdasarkan data yang dimiliki
WHO , laporan kasus bunuh diri yang diterima belum tentu merupakan
keseluruhan kasus , sebab pada beberapa masyarakat , terdapat aturan , norma ,
nilai , dan tabu yang dapat mempengaruhi beberapa orang untuk melaporkan
kasus (WHO , 2016). Oleh karena itu mungkin masalah tersebut jauh lebih
penting untuk diperhatikan dibandingkan dengan laporan yang diterima.
Di Indonesia sendiri , berdasarkan laporan dari riskesdas , didapatkan prevalensi
gangguan kesehatan untuk usia 15 tahun keatas mencapai 14 juta orang , yaitu
sekitar 6% dari jumlah seluruh penduduk di Indonesia. Selain itu terdapat sekitar
1,7 orang per 1000 penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat , salah
satunya skizofrenia.
Penyebab dari gangguan kesehatan jiwa bersifat multifaktorial , dengan kata lain ,
berbagai hal dapat menyebabkan kesehatan jiwa , baik faktor internal , maupun
faktor eksternal. Faktor internal yang diketahui dapat menyebabkan gangguan
kesehatan jiwa adalah faktor genetik. Beberapa penyakit kongenital ( penyakit
yang dimiliki dari lahir ) dapat menyebabkan gangguan kesehatan jiwa , terutama
penyakit kongenital yang menyebakan gangguan pada sistem saraf. Sementara itu
, untuk beberapa penyakit , meskipun bukan merupakan faktor definitif , faktor
genetik dapat meningkatkan risiko gangguan jiwa. Selain itu , juga terdapat faktor
eksternal yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jiwa. Faktor eksternal
52. yang seringkali berpengaruh besar terhadap kesehatan jiwa seseorang antara lain :
asuhan orangtua , pengaruh teman - teman , seperti bullying , serta pemakaian dan
konsumsi zat - zat tertentu , seperti rokok , alkohol , serta obat-obatan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh WHO dengan subjek siswa usia 13-
17 tahun pada tahun 2016 di Indonesia , berdasarkan faktor eksternal penyebab
gangguan kesehatan jiwa , didapatkan bahwa hanya 36% dari responden
mendapat asuhan / perhatian dari orangtua , dan sebanyak 20,7% responden
mengalami bullying . Selain itu , WHO juga menemukan kaitan yang kuat
antara bullying dan penggunaan zat - zat yang berdampak pada kesehatan jiwa
(WHO , 2016).
Dari hasil penelitian - penelitian tersebut , dapat disimpulkan bahwa asuhan
orangtua memiliki peran yang sangat besar terhadap kesehatan jiwa seseorang,
begitu pula dengan bullying yang juga memiliki keterkaitan dengan penggunaan
zat - zat seperti rokok dan alkohol. Oleh karena itu , kunci dari penyelesaian
masalah kesehatan jiwa mungkin terletak pada orangtua dan juga sekolah yang
merupakan gerbang pertama yang membentuk kepribadian seseorang sejak masa
kecilnya.
https://www.kompasiana.com/gjallarhorn/59aa7b5a5039331c43572522/kesehatan
-jiwa-di-indonesia-dan-penyebabnya
53. 18. Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda Rentan Alami
Gangguan Mental
Pikiran dan kebiasaan Anda, meskipun sering kali disepelekan, dapat
memengaruhi suasana hati dan mengganggu kesehatan mental Anda
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan mental
Anda:
1. Pesimis
Orang yang pesimis cenderung tidak mempunyai harapan baik dan mudah putus
asa. Karena itu, pesimisme tidak hanya memengaruhi cara Anda memandang
hidup, tetapi juga mengganggu kesehatan mental Anda. Hilang harapan dan rasa
putus asa, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa menjadi salah satu gejala
gangguan mood, yaitu depresi.
54. Maka, belajarlah untuk berpikir positif. Kenali kelemahan dan kekuatan Anda,
dan fokuslah pada kekuatan Anda tersebut. Jangan hanya berkutat pada
kelemahan Anda atau situasi buruk yang sedang dihadapi.
2. Perfeksionis
Sikap perfeksionis cenderung membuat seseorang menginginkan semua hal
sempurna, berjalan sesuai rencana, dan tanpa cacat cela. Standar yang sempurna
ini tidak jarang membuat seseorang kecewa dan sedih, terlebih jika apa yang
direncanakan tidak menjadi nyata. Bila tidak dikendalikan, Anda menjadi rentan
terhadap gangguan kecemasan (anxiety disorder).
Tetapkan tujuan yang realistis, lebih dapat dicapai, dan hadapi kesalahan atau
kegagalan sebagai bentuk pembelajaran. Jika Anda sudah mulai cemas, tenangkan
diri Anda dengan teknik-teknik relaksasi, misalnya menarik napas panjang.
3. Pikiran obsesif
Obsesi adalah pikiran negatif yang muncul dan tidak terkendali serta berulang
akan suatu kejadian masa lalu atau yang sedang dihadapi.
Misalnya Anda terobsesi untuk selalu mengecek HP atau media sosial, tak mau
ketinggalan informasi seremeh apa pun. Tidak pegang HP sebentar saja, dalam
pikiran Anda sudah muncul hal-hal negatif seperti, “Bagaimana kalau tadi
pasangan menelepon karena ada apa-apa?” atau, “Jangan-jangan daritadi ada klien
yang menghubungi untuk menjadwalkan meeting penting?”.
Ini akan membuat tubuh dan otak Anda stres, membuat napas dan denyut jantung
Anda meningkat cepat, dan tubuh akan melepaskan hormon stres adrenalin dan
kortisol. Semua ini akan berdampak pada kesehatan fisik dan emosional Anda.
55. 4. Rendah diri
Cara Anda menilai diri sendiri juga bisa mendukung atau justru mengganggu
kesehatan mental Anda. Orang yang cenderung rendah diri, menilai dirinya serba
kurang, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan terlalu sering
menyalahkan diri sendiri akan mudah stres dan depresi.
Lebih baik fokus pada apa yang Anda punya, maksimalkan potensi yang Anda
miliki, buktikan pada diri sendiri kalau Anda punya segudang kemampuan, dan
jangan terlalu memikirkan komentar orang lain tentang diri Anda.
5. Kurang tidur
Tidur adalah cara tubuh melakukan regenerasi. Karena itu, kurang tidur tidak
hanya membuat Anda mudah mengantuk, tetapi juga dapat mengacaukan kinerja
sistem tubuh. Ini tentu akan mengganggu kesehatan mental Anda. Sejumlah
penelitian telah membuktikan kaitan kurang tidur dengan berbagai jenis gangguan
mental seperti depresi, bipolar disorder, dan ADHD.
Biasakan diri Anda untuk tidur 8 jam sehari. Atau jika Anda mengalami gangguan
tidur, segera periksa ke dokter agar mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
6. Malas gerak
Studi yang dilakukan oleh para ahli dari University College London menemukan
adanya hubungan antara aktivitas fisik dan depresi. Studi tersebut menyebutkan
bahwa orang yang aktif cenderung tidak mengalami depresi, karena aktivitas fisik
akan menurunkan risiko depresi.
56. Mulailah dengan aktivitas fisik sederhana. Misalnya berjalan keluar rumah, naik-
turun tangga, bersepeda, atau aktivitas apa pun yang dapat membuat tubuh dan
pikiran Anda senantiasa aktif.
7. Memendam amarah
Jangan salah, memendam amarah juga bisa mengganggu kesehatan mental
seseorang. Dalam jurnal Advancestahun 2017, para ahli di Inggris menemukan
bahwa orang-orang yang tidak bisa meluapkan amarahnya secara sehat lebih
rentan mengalami berbagai gejala depresi.
Karena itu, belajarlah untuk meluapkan emosi dan mengungkapkan rasa marah,
kecewa, dan perasaan negatif lainnya dengan baik. Jangan hanya dipendam
sendirian, apalagi kalau sampai mengganggu kesehatan mental Anda. Berceritalah
pada orang-orang yang Anda percayai atau tuangkan perasaan Anda dalam buku
harian.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/mengganggu-kesehatan-mental/
57. 19. Dampak Kurang Tidur Pada Kondisi Kejiwaan Anda:
Dari Cepat Pikun Sampai Depresi
Akibat kurang tidur tidak hanya membuat Anda jadi lesu dan mengantuk sepanjang hari,
fungsi otak juga ikut merosot tajamsehingga dapat memicu munculnya beragammasalah
kesehatan mental
Berbagai masalah kejiwaan yang mungkin terjadi akibat kurang tidur
1. Otak jadi lemot
Para peneliti telah menemukan bahwa akibat kurang tidur dapat menyebabkan
kewaspadaan dan konsentrasi otak menurun. Tak heran jika setelah berjam-jam
(atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, Anda jadi suka bingung sendiri,
gampang lupa, dan sulit berpikir jernih. Dalam dunia medis, kondisi gangguan
berpikir akibat otak yang kelelahan ini sering disebut sebagai brain fog. Tapi
58. Anda mungkin lebih familiar dengan istilah lemot. Otak yang lemot membuat
Anda kesulitan mengambil keputusan penting.
Meski terkesan sepele, brain fog ini tidak boleh disepelekan. Brain fog bisa jadi
merupakan gejala awal dari penyakit demensia.
2. Gampang lupa
Ketika Anda mengantuk, Anda cenderung gampang lupa. Selain karena
konsentrasi dan fokus otak yang memburuk, akibat kurang tidur, ingatan juga
perlahan memburuk.
Pasalnya selama Anda tidur, saraf-saraf dalam otak yang menyimpan ingatan
semakin diperkuat. Seorang ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland
di Amerika Serikat (AS), dr. Avelino Verceles, mengatakan, “Saat tidur, otak
merekam berbagai hal yang telah kita pelajari dan alami seharian ke dalam
ingatan jangka pendek.” (Itu sebabnya Anda juga tidak boleh pergi tidur dalam
keadaaan murka)
3. Sulit menerima informasi baru
Kurang tidur bisa memengaruhi kemampuan Anda untuk memahami informasi
baru lewat dua cara. Pertama, Anda akan menjadi tidak fokus sehingga sulit untuk
menerima informasi baru. Dengan begitu, Anda tidak dapat belajar dengan
efisien.
Kedua, seperti yang telah disebutkan di atas, kurang tidur berdampak
pada kemampuan mengingat. Daya ingat yang lemah akan mempersulit Anda
untuk menyimpan informasi baru yang Anda pelajari ke dalam ingatan.
59. 4. Memicu penyakit mental
Kurang tidur memang bukan penyebab langsung dari gangguan kejiwaan.
Meskipun begitu, beragam penelitian menemukan adanya potensi besar
kemunculan beberapa penyakit mental, seperti depresi, ADHD, gangguan
kecemasan, dan gangguan bipolar sebagai akibat kurang tidur.
Sebuah penelitian di Michigan, AS, mengamati seribu orang berusia 21 hingga 30
tahun. Hasilnya, mereka yang mengidap insomnia pada wawancara pertama
memiliki risiko empat kali lebih besar menderita depresi ketika diwawancara lagi
tiga tahun setelahnya. Studi lain menemukan bahwa masalah gangguan tidur
terjadi sebelum munculnya depresi. Selain itu, penderita depresi yang mengalami
insomnia akan lebih sulit disembuhkan dibandingkan dengan mereka yang tidak
mengalami insomnia.
Pada sebuah penelitian, para ahli menemukan bahwa insomnia dan gangguan tidur
lainnya mungkin memperparah episode mania (manic) atau
depresi (depressive) pada pasien dengan gangguan bipolar. Kurang tidur itu
sendiri dipercaya dapat memicu episode mania, yaitu fase ledakan emosi atau
perilaku yang tak terkendali.
Akibat kurang tidur juga dapat memicu gangguan kecemasan. Satu studi
melaporkan bahwa sekitar 27 persen pasien dengan gangguan kecemasan diawali
dengan insomnia yang membuat seseorang susah tidur.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/penyakit-mental-akibat-kurang-tidur/
60. 20. Mengenali dan Melawan Stigma Mengenai Gangguan
Jiwa
gangguan jiwa berada di sekitar kita dan masyarakat tidak menyadarinya.
Gangguan jiwa dapat menyerang siapa saja
Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna dan
berkaitan dengan stres (distress) dalam fungsi kehidupan . Penyakit ini ternyata diderita
oleh 43,8 juta orang di Amerika atau 1 dari 5 dewasa. DiIndonesia, ada 6% orang di
indonesia dengan gejala depresi dan kecemasan serta 400.000 penderita skizofrenia.
Masyarakat Indonesia masih menganggap gangguan jiwa hanyalah penyakit yang diderita
oleh orang di Rumah Sakit Jiwa. Padahalgangguan jiwa bisa menyerang siapa saja, tidak
terkecuali diri kita dan orang-orang terdekat. Sayangnya, kesadaran dan pengetahuan
mengenai keadaan ini masih rendah, terutama di Indonesia. Jadi, jangan heran bila
banyak tidak menyadari bahwa mereka mengalami gejala dari gangguan jiwa.
61. Stigma bahwa orang dengan gangguan jiwa adalah orang gila
Masih ada stigma di masyarakat sehingga orang yang mengalami gejala ini
enggan berobat karena tidak ingin dikatakan “gila”. Padahal gangguan jiwa dapat
muncul dalam bentuk yang ringan dan mungkin hanya berupa kecemasan dan rasa
sedih.
Bila gejala yang muncul sudah mengganggu fungsi Anda dalam bekerja dan
bersosialisasi, misalnya, Anda sudah dapat dikatakan memiliki gangguan jiwa.
Meskipun orang-orang mungkin hanya bilang bahwa Anda hanya “capek” atau
“jenuh”. Anda mungkin tidak menyadari bahwa yang Anda alami jauh lebih serius
dari itu.
Stigma ini juga berkaitan karena anggapan bahwa terdapat perbedaan antara
penyakit fisik dan penyakit kejiwaan. Sehingga, orang enggan berobat karena
merasa bahwa gangguan yang dialaminya tidak akan bisa sembuh dengan berobat.
Padahal gangguan jiwa diketahui berkaitan erat dengan ketidakseimbangan
neurotransmitter atau kimiawi otak. Misalnya saja orang dengan depresi diketahui
memiliki serotonin yang rendah. Untuk itulah, pada kasus tertentu, dokter
meresepkan obat untuk membantu kimiawi otak kembali seimbang. Ini biasanya
diberikan bersamaan dengan terapi-terapi lainnya.
Stigma ini menyebabkan gejala gangguan jiwa tidak disadari dan ditangani yang
kemudian akan semakin berat yang bahkan bisa berakhir ke bunuh diri. Karena
itu, perlu dimulai adanya kesadaran mengenai gangguan jiwa agar kita semua bisa
menangani dan mencegah sebelum menjadi berat
62. Apa saja gejala gangguan jiwa?
Gejala gangguan jiwa bisa sangat bervariasi dan muncul pada kegiatan sehari-hari.
gejala ini biasanya muncul dengan adanya perubahan pada emosi, pikiran ataupun
perilaku. Contoh gejala yang muncul seperti:
Merasa sedih
Kesulitan konsentrasi
Cemas atau takut yang berlebihan
Mengindar dari teman dan keluarga
Merasa selalu lelah atau kesulitan tidur
Kesulitan untuk menghadapi stres sehari-hari
Penggunaan alkohol atau obat-obatan berlebihan
Perubahan kebiasaan makan
Timbulnya marah dan kekerasan yang berlebihan
Timbulnya halusinasi
Rasa bersalah dan tidak berguna
Gejala yang harus diwaspadai adalah timbulnya pikiran untuk bunuh diri. Apabila
hal ini muncul atau adanya orang terdekat yang menunjukkan ini, segera minta
bantuan orang lain atau dokter psikiatri.
Jangan malu untuk mencari bantuan
Apabila hal ini terjadi pada diri kita, janganlah merasa malu ataupun berkecil diri.
Gangguan jiwa merupakan hal yang bisa terjadi dan tidak berbeda dengan
gangguan fisik. Bila gejala ini tidak kunjung hilang, jangan ragu untuk berbicara
dengan orang-orang terdekat karena beban yang ditanggung bersama akan terasa
63. lebih ringan. Janganlah takut meminta bantuan profesional, karena gangguan yang
dialami bisa terkontrol dan membaik. Ini dibuktikan dengan banyaknya orang
dengan gangguan jiwa yang bisa kembali beraktivitas secara optimal.
Bila orang terdekat mengalami gangguan jiwa
Apabila hal ini terjadi pada orang terdekat, anda bisa melakukan mental health
first aid yang terdiri dari:
1. Melakukan pendekatan, deteksi gejala berbahaya, dan membantu orang terdekat
pada berbagai keadaan. Gejala berbahaya yang muncul seperti pikiran bunuh diri,
ingin melukai diri sendiri atau orang lain, atau menghindar dari keluarga, teman
atau aktivitas sosial.
2. Mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi.
3. Memberi dukungan dan informasi.
4. Mendorong penderita untuk mendapat bantuan profesional,
5. Membantu dalam hal lain seperti olahraga, terapi relaksasi, mengajak diskusi
dalam support group, dan mengajak mereka dalam aktivitas sosial dengan teman
ataupun keluarga.
Gangguan jiwa memang merupakan masalah yang serius yang belum dipahami
oleh kebanyakan orang sehingga menimbulkan stigma. Karena itu, marilah kita
bersama-sama menghadapi hal ini. Ini bisa dimulai dengan memberi info yang
benar mengenai gangguan jiwa, sehingga masyarakat bisa mengenali dan
menghilangkan stigma yang ada.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/melawan-stigma-gangguan-jiwa/
65. Tanpa disadari, media sosial telah membentuk persepsi cantik dan ideal
tersendiri. Hal ini ternyata dapat berujung pada gangguan jiwa body dysmorphic
disorder.
Media sosial kini berperan penting dalam kehidupan. Berkat media sosial,
kegiatan sehari-hari artis idola dan para model dengan tubuh ideal dan paras
cantiknya dapat dengan mudahnya diketahui. Tanpa disadari, media sosial telah
membentuk persepsi cantik dan ideal tersendiri. Hal ini dapat berujung pada
gangguan jiwa body dysmorphic disorder.
Media sosial dan masalah kesehatan
Berdasarkan data dari National Eating Disorders Association di Amerika Serikat,
sebanyak hampir 20 juta wanita dan 10 juta pria di Amerika Serikat pernah
mengalami gangguan makan (eating disorder) selama hidup mereka. Proporsi
terbesar ditempati hampir setengahnya oleh remaja.
66. Para remaja rentan mengalami gangguan perilaku makan, seperti diet terlalu ketat,
atau konsumsi obat pencahar tanpa berkonsultasi dengan dokter. Mereka bahkan
bisa mengalami bulimia, yaitu memuntahkan kembali makanan yang dikonsumsi.
Media sosial berperan besar pada berbagai gangguan perilaku tersebut. Pada
pusat eating disorder di Chicago, Amerika Serikat, ditemukan bahwa 30 – 50%
remaja yang mengalami gangguan makan, penyebab utamanya adalah media
sosial.
Penelitian lain yang dilakukan oleh University of Haifa, Israel, melaporkan bahwa
remaja perempuan yang banyak menghabiskan waktu di media
sosial seperti Facebook mengalami peningkatan risiko untuk mengalami
gangguan makan dan memiliki persepsi tubuh yang negatif, salah satunya adalah
gangguan jiwa body dysmorphic disorder.
Gangguan jiwa body dysmorphic disorder
Body dysmorphic disorder (BDD) atau body dysmorphia merupakan suatu
gangguan jiwa dimana seseorang menghabiskan banyak waktu untuk
mengkhawatirkan kekurangan penampilannya. Kekurangan ini sering tidak
disadari oleh orang lain.
Semisal seseorang merasa bahwa hidungnya terlalu pesek atau merasa bahwa
pipinya terlalu tembam, padahal orang lain menganggap baik – baik saja. Kondisi
gangguan jiwa ini dapat dialami oleh segala rentang usia, namun paling sering
dialami oleh remaja dan orang usia produktif, baik pria maupun wanita.
Orang yang mengalami BDD tidak menyukai bagian tertentu tubuhnya. Orang
tersebut akan selalu merasa ada yang salah dengan rambut, kulit, hidung, dada,
67. perutnya, dan bagian tubuh lainnya. Padahal pada kenyataannya, kekurangan
tersebut tidak diperhatikan oleh orang lain.
Di Amerika Serikat sendiri, berdasarkan data dari American Psychiatric
Association di tahun 2013, BDD dialami pada 2.5% pria dan 2.2% oleh wanita,
dimulai dari usia 12 – 13 tahun.
Orang yang mengalami BDD akan terobsesi dengan penampilannya hingga
berjam – jam bahkan bisa menghabiskan waktu seharian untuk mengkhawatirkan
penampilannya. Jika dibiarkan, BDD dapat menyebabkan seseorang mengalami
rendah diri, menghindari kegiatan sosial dan mengalami masalah berkomunikasi
dengan orang lain.
Selain itu kondisi gangguan jiwa ini juga dapat berujung pada gangguan makan
(seperti anoreksia, bulimia, dsb), gangguan cemas dan obsesive – compulsive
disorder (OCD).
Kini Anda telah mengetahui bahwa ternyata media sosial dapat berdampak buruk
hingga menyebabkan gangguan jiwa seperti di atas. Untuk itu, gunakanlah media
sosial dengan bijak. Penggunaan media sosial berlebihan dapat membuat Anda
berisiko mengalami body dysmorphic disorder dan bahkan bisa berujung pada
depresi.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3515032/body-dysmorphic-disorder-
gangguan-jiwa-akibat-media-sosial
Rumitnya Kesehatan Mental Para Millenials
68. Berkomunikasi saudara/teman/rekan beda benua bukan lagi soal. Semua berada dalam
genggaman. Namun, apakah konektivitas ini sehat?
Pada satu sisi, kesehatan fisik para milenials "ternutrisi" dengan informasi kesehatan di
sosmed. Baik itu info kesehatan palsu atau benar, semua bisa diklarifikasi jika bijak
berinternet. Info dokter bisa dilihat dari deretan tweet para dokter. Konsultasi gratis pun
kadang bisa dilakukan via Instagram.
Namun di sisi lain, kesehatan yang menyangkut mental kadang terabaikan. Alih-alih
mengajurkan olahraga outdoor, sebuah info di FB malah mendistorsi aktivitas itu sendiri.
Sedikit-sedikit info tersebut dilihat sembari men-share foto berkeringat, map history lari 1
Km barusan, dan sibuk berbalas komen. Olahraganya 30 menit, bersosmednya 2 jam
sendiri.
Atau jika sedang sedih, kita malah memposting foto kita saat tersenyum. Pada satu sisi,
bisa jadi ini adalah mood booster. Namun di lain sisi, ada kecemasan yang timbul. Saat
69. foto bahagia kita tidak ada yang like bagaimana? Jika belum ada juga yang komen, apa
kurang bahagia saya? Alih-alih mood menjadi baik, malah terjadi mood swing.
Yang tercipta dari model seperti ini adalah loneliness atau kesendirian. Secara fisik
seseorang didampingi banyak orang. Namun merasa sendiri dengan gadget masing-
masing. Atau adagiumnya, being lonely together. Dampaknya, banyak ikatan-ikatan
pertemanan ini semu alias pseudo-relationship.
Bisa jadi like atau komen adalah basa-basisemata. Kita tidak pernah tahu teman kita
berkomen/me-like dengan sikon seperti apa. Berkomentar sedang sedih pun, siapa yang
tahu. Dariposting tadi, yang timbul pun bukan sekadar motivasi untuk teman kita. Bisa
saja kita dianggap sombong, sok pamer, atau sekadar pengen eksis.
Pola komunikasi via sosmed pun bisa sarkas. Karena posting kita bersifat publik, maka
tak ayal siapapun bisa membubuhi komentar. Baik realuser atau sekadar akun anonim,
semua bisa me-reply. Kadang yang terjadi, karena bersembunyi di balik identitas palsu
akun anonim, komentar serampangan pun terjadi. Bagi yang ter-bully bisa celaka dua
belas. Kesehatan mental bisa terimbas cukup signifikan. Karena malu postingnya menjadi
olok-olok. Seorang remaja bisa saja lebih stress daripada menghadapi UN.
Selain kesendirian dan cyberbully, adiksi pada like, komen, atau heart bisa berbahaya.
Rekognisi ala sosmed tidak seasli dunia nyata. Di dunia nyata kita bisa tahu dengan
segera seseorang mengapresiasikita atau tidak. Darimulai tatapan mata sampai gesture,
ada saja terselip rasa tidak suka. Namun tidak dengan pola rekognisi di sosmed.
Agar bisa terkenal dan trending, seseorang kadang menempuh beragam cara. Darimulai
membuat konten konyol atau plagiasi bisa saja dilakukan. Semua agar akunnya viral.
Lebih spesifik, kadang menunggu like/komen di posting di Facebook bisa menimbulkan
kecemasan. Karena tombol like sudah serupa pengakuan ala FB. Semakin banyak,
70. semakin ngartis seseorang. Sesampai, ada yang buat/beli ribuan akun palsu di FB
demi like.
Dampaknya di dunia nyata, bisa saja mengucilkan diri. Karena stres yang timbul akibat
sosmed, maka memantau sosmed 24/7 menjadi konsumsi seari-hari. Bukan saja sosmed,
bahkan online gaming pun sudah menimbulkan kasus-kasus yang memprihatinkan. Mulai
dari kecanduan akut sampai isu kesehatan pun timbul.
Adalah sebuah tantangan bagi kita dan para milenial memahami dunia digital. Karena
mau tak mau, dunia digital berpengaruh ke semua aspek kehidupan. Mulai dari sosial
sampai kesehatan sudah terdampak. Sayangnya, literasi mengenai dunia ini seolah
ditinggalkan khususnya di Indonesia. Banyak yang hanyut dan tersesat di dunia maya.
Kesehatan psikis yang menjadi indikator generasi sehat jiwa dan raga menjadi isu
generasi milenials. Mereka meraba sendiri cara dan solusi mengatasisnya. Sedang riset
dan medikasi psikis isu mental health di dunia digital masih terus dijalankan. Para
milenials yang tidak banyak tahu, kini mengalami kesulitan memahami kesehatan
mentalnya sendiri.
https://www.kompasiana.com/girilu/5adcb860cbe523579e7defd3/rumitnya-kesehatan-
mental-para-millenials