[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas mengenai penyesuaian pekerjaan dan kehidupan pada usia madya. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diantaranya perbedaan gender, faktor lingkungan kerja, keluarga, dan penyesuaian diri dengan masa pensiun. Dokumen ini juga membahas berbagai aspek penyesuaian seperti seksual, ekonomi, sosial, dan psikologis pada masa usia madya.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik usia madya (40-60 tahun) yang mencakup periode transisi fisik dan psikologis, penyesuaian diri terhadap perubahan, serta perubahan minat seperti agama, kemasyarakatan, dan simbol status.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian emosi menurut Daniel Goleman dan Chaplin serta bentuk-bentuk emosi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja seperti perubahan fisik, keadaan anak, perubahan hubungan dengan teman dan lingkungan, serta usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi positif dan meredam emosi negatif pada remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, perkembangan, perubahan, dan permasalahan yang dihadapi remaja. Remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial serta dihadapkan pada berbagai masalah seperti kesehatan, alkohol, dan pengaruh lingkungan. Orang tua perlu mendengarkan dan mendukung remaja.
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
Makalah ini membahas tentang perkembangan dewasa awal dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dewasa awal didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa yang ditandai dengan semakin mandirinya seseorang baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan. Ciri-ciri dewasa awal meliputi berorientasi pada tugas, tujuan yang jelas, mengendalikan emosi, dan fleksibilitas. Pen
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik usia madya (40-60 tahun) yang mencakup periode transisi fisik dan psikologis, penyesuaian diri terhadap perubahan, serta perubahan minat seperti agama, kemasyarakatan, dan simbol status.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian emosi menurut Daniel Goleman dan Chaplin serta bentuk-bentuk emosi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja seperti perubahan fisik, keadaan anak, perubahan hubungan dengan teman dan lingkungan, serta usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi positif dan meredam emosi negatif pada remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, perkembangan, perubahan, dan permasalahan yang dihadapi remaja. Remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial serta dihadapkan pada berbagai masalah seperti kesehatan, alkohol, dan pengaruh lingkungan. Orang tua perlu mendengarkan dan mendukung remaja.
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
Makalah ini membahas tentang perkembangan dewasa awal dan penyesuaian terhadap pekerjaan. Dewasa awal didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa yang ditandai dengan semakin mandirinya seseorang baik secara ekonomi maupun pengambilan keputusan. Ciri-ciri dewasa awal meliputi berorientasi pada tugas, tujuan yang jelas, mengendalikan emosi, dan fleksibilitas. Pen
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan masa bayi, mulai dari periode neonatal hingga bayi usia 2 tahun. Termasuk didalamnya tugas perkembangan, ciri-ciri bayi neonatal, penyesuaian diri neonatal, kemampuan sensorik, refleks, dan perkembangan fisik, intelegensi, bicara, emosi, sosial, bermain, serta implikasinya dalam bidang pendidikan.
Beberapa perilaku seksual yang mungkin dialami remaja dalam perkembangannya adalah berdandan untuk menarik perhatian lawan jenis, mempelajari hubungan seks melalui berbagai sumber, dan masturbasi untuk memenuhi dorongan seksual. Pada masa ini, remaja juga sering berpacaran yang dilakukan dengan berbagai bentuk sentuhan fisik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Masa dewasa madya (40-60 tahun) merupakan masa menurunnya fisik dan psikologis. Tugas perkembangannya meliputi penyesuaian diri terhadap perubahan fisik, kehidupan keluarga, dan minat serta kegiatan. Masa ini juga ditandai dengan berbagai sindrom seperti menopause pada wanita dan klimakterik pada pria. Persiapan menuju usia lanjut meliputi aspek kesehatan, sosial, e
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan intim yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu kelekatan emosional, pemenuhan kebutuhan psikologis, dan saling ketergantungan. Hubungan intim berkembang melalui proses pengungkapan diri secara bertahap antara pasangan. Terdapat perbedaan dalam tingkat pengungkapan diri antara pria dan wanita.
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pernikahan dan dampak negatif pernikahan dini.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif pernikahan dini dan peraturan perkawinan.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan masa bayi, mulai dari periode neonatal hingga bayi usia 2 tahun. Termasuk didalamnya tugas perkembangan, ciri-ciri bayi neonatal, penyesuaian diri neonatal, kemampuan sensorik, refleks, dan perkembangan fisik, intelegensi, bicara, emosi, sosial, bermain, serta implikasinya dalam bidang pendidikan.
Beberapa perilaku seksual yang mungkin dialami remaja dalam perkembangannya adalah berdandan untuk menarik perhatian lawan jenis, mempelajari hubungan seks melalui berbagai sumber, dan masturbasi untuk memenuhi dorongan seksual. Pada masa ini, remaja juga sering berpacaran yang dilakukan dengan berbagai bentuk sentuhan fisik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Masa dewasa madya (40-60 tahun) merupakan masa menurunnya fisik dan psikologis. Tugas perkembangannya meliputi penyesuaian diri terhadap perubahan fisik, kehidupan keluarga, dan minat serta kegiatan. Masa ini juga ditandai dengan berbagai sindrom seperti menopause pada wanita dan klimakterik pada pria. Persiapan menuju usia lanjut meliputi aspek kesehatan, sosial, e
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan intim yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu kelekatan emosional, pemenuhan kebutuhan psikologis, dan saling ketergantungan. Hubungan intim berkembang melalui proses pengungkapan diri secara bertahap antara pasangan. Terdapat perbedaan dalam tingkat pengungkapan diri antara pria dan wanita.
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pernikahan dan dampak negatif pernikahan dini.
Laporan ini membahas edukasi pernikahan dini di Desa Gunung Rejo Kecamatan Singosari. Pernikahan dini dipengaruhi oleh faktor sosial budaya dan ekonomi. Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif pernikahan dini dan peraturan perkawinan.
Dokumen tersebut membahas tentang masa remaja dan tekanan yang dialami remaja. Masa remaja dijelaskan sebagai periode peralihan antara anak-anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Lingkungan keluarga, pendidikan, kerja, dan hubungan sosial dapat menjadi sumber tekanan bagi remaja.
Materi tentang Pacaran oleh PIK R SMANSAKA 2018Mustofa Hidayat
Dokumen tersebut membahas tentang pacaran yang sehat dan tidak sehat pada remaja. Pacaran sehat ditandai dengan saling menghormati privasi, terbuka, dan mengendalikan emosi, serta tidak melanggar norma sosial. Sebaliknya, pacaran yang tidak sehat ditandai dengan posesif, intimidasi seksual, dan kekerasan fisik/verbal. Dokumen ini menyarankan remaja untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat dan memperkenalkan pac
Remaja cenderung bergaul dengan jantina yang sama pada awal perkembangan sosial mereka. Remaja lelaki dan perempuan memiliki karakteristik berbeda dalam bergaul dan mengekspresikan diri. Pada usia 14 tahun, remaja lelaki mulai tertarik berteman dengan lawan jenis meskipun persahabatan antar jenis dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dan budaya. Masa remaja merupakan periode penting untuk membangun
Dokumen tersebut memberikan panduan persediaan rohani, fizikal, ekonomi dan sosial yang perlu diperhatikan oleh bakal pasangan sebelum berkahwin. Antaranya termasuklah persediaan mental untuk berkongsi, menerima risiko dan masalah perkahwinan, serta memiliki kesihatan dan kematangan fizikal yang baik. Juga pentingnya kemampuan ekonomi untuk menyara keluarga dan persediaan untuk menerima perubahan peranan
Dokumen ini membahas tentang remaja dan perubahan fisik, emosi, dan psikologi yang mereka alami selama masa peralihan antara kanak-kanak dan dewasa. Perubahan ini dapat menimbulkan banyak pertanyaan dan perasaan takut pada remaja. Dokumen ini juga memberikan nasihat kepada remaja untuk menghargai diri sendiri, menetapkan tujuan, dan menghindari tindakan merugikan.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga bahagia, seperti kesatuan dengan Tuhan, komitmen, kerjasama, dan hubungan seks yang sehat. Dokumen juga membahas tentang usia ideal menikah, yaitu 20-35 tahun untuk wanita dan 25-40 tahun untuk pria. Selain itu, dibahas pula ciri-ciri kepribadian pria dan wanita yang bahagia dan tidak bahagia dalam
Dokumen tersebut membahas tentang keluarga bahagia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk kewajiban antara suami istri dan anak kepada orang tua. Faktor penting keluarga bahagia adalah kesatuan dengan Tuhan, komitmen, kerjasama, dan hubungan seks yang sehat. Kewajiban suami meliputi memimpin keluarga dan memberi nafkah, sementara istri patuh pada suami dalam batas-batas agama.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap residivisme di kalangan pelaku juvana, termasuk faktor internal seperti lemahnya jati diri, faktor keluarga, dan faktor eksternal seperti tekanan dari teman sebaya, sosio-ekonomi, dan media. Dokumen tersebut juga membahas peranan penting keluarga dan masyarakat dalam mendidik dan mendukung remaja.
Perkawinan pada usia anak memiliki berbagai dampak negatif secara biologis, psikologis, sosial, dan dapat mengganggu harmoni pasangan serta menimbulkan dampak buruk pada anak-anak. Upaya pencegahan perlu dilakukan antara lain dengan sosialisasi hukum perkawinan, pengawasan orang tua, dan penanganan dampaknya.
Dampak perceraian bagi perkembangan psikologis anakade fikri
Dokumen tersebut membahas dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikologis anak, termasuk perasaan sedih, takut, kehilangan, dan adaptasi yang sulit. Dokumen juga menyarankan peran penting orang tua dalam mendukung anak, menjawab pertanyaan, dan memastikan anak merasa tidak bersalah atas perceraian.
Dokumen membahas tentang memilih pasangan hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan hubungan pasangan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan antara lain kebutuhan saling melengkapi, karakter, dan kebudayaan. Ada tujuh faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasangan menurut Hurlock yaitu konsep peran, konsep pasangan ideal, pemenuhan kebutuhan, kesamaan latar belakang, minat bersama, k
Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk keluarga seperti keluarga inti, keluarga extended, keluarga patrilineal, dan matrilineal. Juga dibahas faktor yang mempengaruhi keluarga tegang dan retak seperti masalah ekonomi, perselingkuhan, dan komunikasi yang buruk, serta dampaknya pada anak. Dokumen ini juga membahas cara mencegah ketegangan keluarga dengan berkomunikasi secara baik dan mencari bantuan profesional
Dokumen tersebut membahas tentang topik percakapan dan jenis-jenis topik yang ada pada percakapan sehari-hari, seperti topik lama dan baru, topik nyata, topik imajinasi, topik yang tidak berkelanjutan, dan topik berkelanjutan. Contoh dialog pendek juga diberikan untuk mengilustrasikan topik nyata.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan guru, mulai dari model pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, permainan peran, hingga debat. Beberapa langkah umum yang dijelaskan meliputi pembentukan kelompok siswa, penyampaian materi oleh guru, diskusi kelompok, dan penutup berupa kesimpulan.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai model-model pembelajaran yang dapat digunakan guru, diantaranya pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, pembelajaran kooperatif, dan demonstrasi. Setiap model disertai langkah-langkah pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi sintaksis dalam bahasa Indonesia yang mencakup subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan, dan jenis-jenis frasa. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa kata kerja atau frasa verba, sedangkan objek dan pelengkap berada di belakang predikat dan berkategori nomina.
Proses manajemen pendidikan terdiri dari penetapan tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pengisian jabatan, penggerakan bawahan, pengarahan, koordinasi, dan pengendalian kegiatan."
Puisi "Surat dari Ibu" karya Asrul Sani dan puisi-puisi lainnya yang dibahas menggambarkan tema-tema sosial, agama, dan kemanusiaan. Puisi "Surat dari Ibu" mengisahkan seorang ibu yang menasihati anaknya untuk mengejar mimpi dan ambisi di luar namun tetap kembali pulang, sementara puisi "Yang Kami Minta Hanyalah" oleh Taufik Ismail mengkritik tanggapan pemerintah terhad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian dan bentuk-bentuk nilai moral serta latar belakang munculnya pendekatan moral dalam menganalisis karya sastra
2. Pendekatan moral bertolak dari asumsi bahwa tujuan karya sastra adalah meningkatkan martabat manusia secara berbudaya, berpikir, dan berketuhanan
3. Dokumen tersebut juga membahas konsep, met
Dokumen menjelaskan tentang metode pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) yang membagi waktu untuk berpikir secara individu, berdiskusi berpasangan, dan berbagi hasil diskusi di depan kelas guna meningkatkan partisipasi siswa dan pemahaman konsep. Dokumen juga menyebutkan tujuan, keunggulan, kelemahan, langkah-langkah, dan contoh penerapan TPS di kelas.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang terdiri dari pengertian, komponen, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan model STAD. Model ini dirancang untuk menghadapi heterogenitas siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling membantu untuk menguasai materi pembelajaran.
Metode Number Head Together adalah metode pembelajaran kooperatif di mana siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan jawaban atas pertanyaan guru dan melaporkannya secara bergiliran, bertujuan meningkatkan prestasi dan keterampilan sosial siswa.
1. Penyesuaian Pekerjaan
Pada Usia Madya
Perbedaan jenis kelamin dalam penyesuaian
pekerjaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyesuaian pekerjaan pada usia madya
Penilaian terhadap penyesuaian pekerjaan
Penyesuaian diri dengan ambang masa
pensiun
Bahaya pekerjaan pada usia madya
Next
2. Kondisi yang Mempengaruhi
Penyesuaian Pekerjaan
Kepuasan pekerjaan
Kesempatan promosi
Harapan pekerjaan
Meningkatnya pengunaan otomatisasi
Sikap pasangan
Sikap terhadap usaha besar
Sikap terhadap teman sekerja
Relokasi Back
3. Perubahan Kondisi Bekerja
yang Mempengaruhi
Pekerjaan Berusia Madya
Sikap sosial yang tidak
menyenangkan
Strategi perekrutan karyawan
Meningkatnya penggunaaan
otomatisasi
Kerja kelompok
Peranan istri
Masa pensiun wajib
Kekuasaan bisnis besar
Relokasi Back
4. Bahaya Pekerjaan
Kegagalan dalam mencapai cita-cita awal
Mandirinya kreativitas
Kebosanan
Keagungan
Perasaan Terperangkap
Pengangguran
Mobilitas geografis
Back
5. Penyesuaian Keluarga Pada
Usia Madya
Penyesuaian terhadap perubahan pola
keluarga
Masa dewasa dini sebagai masa kreatif
Penyesuaian diri dengan pasangan
Penyesuaian seksual
Penyesuaian terhadap pihak keluarga
pasangan
Penyesuaian diri dengan masa kakek
atau nenek
Penyesuaian diri dengan hidup sendiri
Penyesuaian diri dengan hilangnya
pasangan
Bahaya perkawinan pada usia madya
6. Kondisi yang Merumitkan Penyesuaian
Diri Terhadap Perubahan Pola Keluarga
Pada Usia Madya
Perubahan fisik
Hilangnya peran sebagai orangtua
Kurangnya persiapan
Perasaan Kegagalan
Merasa tidak berguna lagi
Kekecewaan terhadap perkawinan
Merawat anggota keluarga berusia lanjut
Back
7. Penyesuaian Seksual
Kepuasan seksual bagi pria dan wanita
bertambah besar, apabila pada waktu suami istri
melakukan hubungan seksual dapat diselesaikan
dengan sempurna oleh kedua pihak, sedangkan
bagi yang penyesuaian seksualnnya tidak
memuaskan tidak perlu mengakibatkan
perceraian. Berikut ini masalah yang dialami pada
proses penyesuaian seksual yang tidak
memuaskan.
Penyebab dari penyesuaian seksual yang buruk
Efek kepuasan yang diperoleh dari hubungan
seksual
8. Penyebab dari Penyesuaian
Seksual yang Buruk
Faktor yang mengakibatkan
penyesuaian hubungan seksual tidak
memuaskan, antara lain:
1. Keinginan untuk melakukan hubungan
seksual bagi pria berbeda dengan
wanita.
2. Penyesuaian seksual yang buruk sering
terjadi apabila pria menjadi
kehilangan gairah dan keperkasaan
seksualnya.
9. 3. Selama usia empat puluhan dan awal lima
puluhan, hambatan seksual bagi wanita hilang
dan gairah seksual lebih besar
4. Beberapa wanita usia tengah baya, menyadari
bahwa hal itu merupakan kesempatan terakhir
untuk mempunyai anak
5. Wanita usia tengah baya memperoleh sedikit
kepuasan seksual dari hubungan seksual yang
dilakukannya, atau mereka merasa tidak tertarik
lagi pada suaminya, atau karena keperluan
tertentu dalam pernikahannya sehingga dia
berinisiatif untuk menghentikan hubungan
seksual.
10. Efek Kepuasan yang Diperoleh
dari Hubungan Seksual
Gairah dan kepuasan seksual
wanita selama usia tengah
baya menurun, terutama
karena disebabkan oleh sikap
dan perilaku suaminya.
Sebaliknya menurunnya
gairah dan kepuasan seksual
pria terutama disebabkan oleh
kondisi di dalam dirinya
sendiri.
Back
11. Kondisi yang Mempengaruhi Penyesuaian
Diri dalam Merawat Orang Tua Usia Lanjut
Pembalikan
Tempat tinggal
Tingkat tanggung jawab
Hubungan orang tua usia lanjut dengan orang
berusia madyaJenis kelamin orangtua usia
lanjut
Pengalaman awal bersama orangtua usia
lanjut
Sikap terhadap orang tua usia lanjut
12. Peranan yang Dimainkan
Orang Tua Usia Lanjut
Dewasa Ini
Peran formal
Peran berusaha lucu
Peran orang tua pengganti
Peran “Danau Sumber Kebijaksanaan
Keluarga”
Peran tokoh jarak jauh
Back
13. Penyesuaian Diri dengan
Hidup Sendiri
Pada usia madya, kebanyakan pria dan
wanita telah menyesuaikan diri sebagai
single dan selalu bahagia dengan pola hidup,
tang telah ia bangin bagi dirinya sendiri.
Pada umumnya wanita cukup realis untuk
mengetahui bahwa usia mereka lewat 40,
kesempatan mereka untuk menikah semakin
kecil. Sedangkan pria yang lajang pada usia
madya menghendaki atas dasar
pertimbangan sosial, mereka labih beruntung
dan mereka tahu bahwa mereka dapat
menikah kapan saja mereka mau.
14. Apalagi jika mereka mempunyai aspirasi yang tinggi
untuk berhasil dalam karir mereka akan lebih senang
mempersembahkan waktu dan tenaganya untuk terus
bekerja demi kemajuannya. Selama perkawinan,
mereka beranggapan bahwa perkawinan justru
banyak menimbulkan masalah baik pria maupun
wanita usia tengah baya, mereka memilih tetap
membujang pada usia tersebut.
Back
15. Penyesuaian Diri dengan
Hilangnya Pasangan
Kehilangan pasangan karena
perceraian
Kehilangan pasangan karena
kematian
Menikah lagi
16. Masalah Umum Masa Menjanda
Masalah ekonomi
Masalah sosial
Masalah keluarga
Masalah praktis
Masalah seksual
Masalah tempat tinggal
Back
17. Bahaya Perkawinan
Bagi usia madya serupa dengan orang yang berusia dewasa dini,
sebagian besar bahaya tersebut berasal dari perubahan dalam pola
kehidupan keluarga yang terjadi pada waktu usia madya.
Perubahan Peran
Perubahan peran pada waktu anak-anak meninggalkan rumah, dia
menemukan dirinya pada posisi yang hampir sama dengan pria dimasa
pensiunan atau masa menganggur.
Kebosanan
Seorang pekerja biasanya meras bosan ketika terasa rutin karena
otomatisasi atau bosan dengan pekerjaan dimana hanya terdapat sedikit
kesempatan untuk pengembangan karier.
18. Oposisi terhadap Perkawinan Anak
Orang tua yang tidak setuju dengan perkawinan anaknya akan menjadi
penghalang dalam menyeseuaikan diri dengan cara meninggalkan rumah. Hal ini
bisa menjadi penghalang antara pihak orang tua dengna pihak anaknya.
Ketidakmampuan Membangun Hubungan yang Memuaskan dengan
Pasangan Pribadi
Banyak pria dan wanita dapat melakuakan penyesuaian perkawinan ini
dengan berhasil dn bahkan lebih bahagia dalam perkawinanya dari pada yang
dialaminya selama masih merawat anak-anak tetpi bagi orang lain hal ini
merupakan transisi yang membahanyakan.
Penyesuaian Seksual
Faktor tersebut membahayakan penyesuaian perkawinan dan sangat
menambah kekecewaan terhadap perkawinan selama periode tersebut.
19. Merawat Orang Tua Usia Lanjut
Merawat orang tua usia lanjut di rumah sendiri meruapakan bahaya yang
serius bagi kebanyakan pasangan usia madya karena tugas tersebut menganggu
penyesuaian mereka satu sama lain setelah anak-anak mulai meninggalkan rumah
Hilangnya Pasangan
Hilanganya pasangan karena kematian atau percerian selam usia madya
meruapakan bahaya terhadap penyesuaian sosial dan pribadi yang baik, karena
banyakny masalah, yanga telah dbahas diatas, yang berasal dari akibat kematian
atau perceraian.
Kawin Lagi
Kawin lagi pada usia madya nampaknya menjadi berbahaya, khususnya
apabila karena perceraian. Perkawinan denga alasan demikian akan berakhir dengan
perceraian dari pada perkawina orang yang berusia lebih muda yang kawin lagi
setelah cerai.
20. Penilaian Penyesuaian Diri
Dengan Usia Madya
Usia madya seyogyanya merupakan masa “purna” dan masa kebebasan baru
bukan hanya dari perawatan dan tanggung jawab akan rumah, tetapi juga
dari masalah dan beban eakonomi.
Banya orang pada usia madya menganggap sebagai masa penyealan,
kekecewaan, dan secara umum tidak bahagia. Ada empat kriteria yanga
digunkan untuk mengukur tingkat kemudahan penyesuaian seseorang
tehadap usia madya, yaitu: prestasi, tingkat emosional, efek pada
kepribadian, dan kebahagiaan.
21. Sikap yang Menentang Pemantapan
Hbungan Baik Dengan Pasangan
Sikap Suami
Tidak Puas dengan penyesuaian dalam hidup sesksual.
Jika suami berhasil dalam karier, ia merasa bahwa istrinya
tidak mendukung keberhasilanya.
Apabila ia gagal dalam kariernya maka ia beranggapan
bahwa istrinya tidak mendukung pengembangan suaminya.
Perasaan bahwa istrinya mempunyai perbedaan sikap dan
kesenangan yang besar, kerna istrinya sering menolak untuk
tertarik sesuatu yang dianggap penting baginya.
Sikap mengkritik terhadap cara pengeloalaan rumah dan
keuangan oleh strinya dan suatu kepercayaan bahwa metode
pelatihan bagianaknya telah dilakukan dengan cara serba
membolehkan atau sangat longgar.
Tidak puas terhadap penampilan istri.
Perasaan bahwa istrinya mendominasi dirinya dan
memperakukanya seperti anka kecil.
22. Sikap Istri
Tidak puas dengan penyesuaian seksual
Kehilangan fantasi dengan suaminya karena ia tidak berhasil
dalam kariernya.
Merasa dijadikan budak di rumah atau oleh saudaranya yang
lebih tua.
Menduga bahwa suaminya kikir dalam membelanjakan uang
untuk berpakain dan rekreasi.
Keyakinan bahwa suaminya tidak menghargai waktu dan usaha
yang telah dilakukan untuk kegiatan rumah tangga.
Perasaan bahwa suaminya lebih tertarik pada karier daripada
dirinya
Perasaan bahwa suaminnya menggunakan terlalu banak waktu
dan uang untuk saudara-saudarannya.
Perasaan curiga bhwa suaminnya terlibat dengan perempan lain
dengan hubungan cinta.