SlideShare a Scribd company logo
POKOK-POKOK PIKIRAN DAN ASPIRASI DPRD PROVINSI BANTEN
TENTANG PERLINDUNGAN dan PENGOLAHAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2016
Pada Acara :
FORUM SKPD BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2015
Anyer, 4 Maret 2015
Disampaikan Oleh :
HM. SAYUTI S.Sos I
KETUA KOMISI IV DPRD BANTEN
1
• UUD 1945
• Bab VI : Pemerintahan Daerah Pasal 18 Ayat (1), (3) , (7) : “Unsur
Pemerintahan Daerah adalah Kepala Daerah dan DPRD”
• UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3)
• Bab V Pasal (315) : DPRD Provinsi merupakan Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah Provinsi
• UUD 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Bab VIII : Perangkat Daerah
Pasal (208) Ayat (1) : Kepala Daerah dan DPRD dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan dibantu oleh Perangkat
Daerah atau SKPD
2
Landasan Konseptual
POKOK-POKOK PIKIRAN
I. OPTIMALISASI PAD
II. REVISI RPJMD 2012-2017
III. REVISI PERDA TATA RUANG 2010 - 2030
IV. REFORMASI BIROKRASI
5
TUGAS & FUNGSI
KEWENANGAN DPRD
BUDGETING
Optimalisasi PAD
Sumber-Sumber
Pendapatan
Pemanfaatan
Potensi SDA
Optimalisasi
Infrastruktur
Terbangun
Perencanaan dan
Penganggaran
APBD
LEGISLASI
Revisi RPJMD
Basis TRISAKTI
dan Prioritas
Nawacita
Penyesuaian
Prioritas
Pemb.DaerahKeterpaduan
Target Program
Pemerintah di
Daerah Revisi Target
Kinerja Berdasar
Tupoksi
KelembagaanDinamika dan
Aspirasi
Masyarakat
Revisi Tata Ruang
Pra Kondisi dgn
Pem Kab/Kota,
(Paduserasi
Ruang)
MOU dgn
Kab/Kota
Arahan Ruang dr
Pem.Pusat
Koordinasi Tata
Ruang DKI, Jabar,
Lampung
Dunia Usaha dan
Aktivitas Ekonomi
Masyarakat
Data Spatial
Kawasan
Ekonomi
PENGAWASAN
Evaluasi
Pelaksanaan APBD
Evaluasi PERDA dan
Keputusan Kepala
Daerah
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah :
UU No 17 Tahun 2014 (MD3)
UU No 23 Tahun 2014 (Pemda)
6
LANGKAH-LANGKAH OPTIMALISASI PAD
1. Identifikasi Potensi Alam
GEOGRAFI
Luas
Wilayah
8.651,20 Km2 (UU No. 23 Tahun 2000)
Pembagian
Wilayah
Administra
si
• 4 Kabupaten dan 4 kota
• 155 Kecamatan
• 278 Kel. & 1.273 Desa
• 1.551 Desa/Kel
Letak
Wilayah
1050 01’11” - 1060 07’’12” BT
050 07’50” - 07001’01” LS
Batas
Wilayah
Utara : Laut Jawa
Timur : DKI Jakarta & Jabar
Selatan : Samudera Hindia
Barat : Selat Sunda
Panjang
Pantai
: 517,42 Km
Jumlah
Pulau Kecil
: 61 pulau
DEMOGRAFI WILAYAH ADMINISTRASI
Jumlah
Penduduk
2012
: 11.248.947 Jiwa
(BPS)
1. Kab.
Lebak
5. Kota
Tangerang
LPP 2000-
2010
: 2,16 % 2. Kab.
Pandeglan
g
6. Kota
Cilegon
Kepadatan
Penduduk
: 1.300 jiwa/
Km²
3. Kab.
Serang
7. Kota
Serang
4. Kab.
Tangerang
8. Kota
Tangsel
Cibaliung
Malingping
Bayah
Gn Kencana
Cipanas
Panimbang
Labuan
Pasauran
Anyer
Saketi
Pontang
Merak
Terate/Bojonegara
Dadap
Ciruas
Maja /
Kota Kekerabatan
2. Identifikasi Infrastruktur Buatan
BANDARA
UDARA
PELABUHAN
LAUT /
DERMAGA
BANDARA SOEKARNO – HATTA :
Pengembangan Bandara Soekarno
Hatta dari ± 1.800 ha menjadi ± 2.400
ha untuk Runway dan Terminal
BANDARA CURUG :
Pengembangan fungsi sebagai Pusat
Pendidikan Penerbang dan bandara
yang melayani ‘General Aviation’ dan
Pusat Perawatan Pesawat Terbang.
PELABUHAN BINUANGEUN :
Peningkatan Fasilitasi dan Prasarana
Penampungan Ikan
BANDARA TANJUNG LESUNG
(BANTEN SELATAN) :
Pembangunan Bandara baru untuk
mendukung pariwisata sekaligus untuk
evakuasi bencana
PELABUHAN INTERNASIONAL HUB
BOJONEGARA :
Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan
di Kawasan Inti Pelabuhan (500 Ha)
2. Identifikasi Infrastruktur Buatan
9
LANGKAH-LANGKAH REVISI RPJMD
REVISI
RPJMD
Basis
Pembangunan
Daerah
(TRISAKTI)
Kedaulatan
Dalam Politik
Berdikari dalam
Ekonomi
Kepribadian
dalam
Kebudayaan
Revisi Target
Kinerja
Berdasarkan
Tupoksi
Aspirasi
Masyarakat
1. Keterpaduan Arah dan Kebijakan Pusat Daerah :
- Mainstreaming TRISAKTI Sebagai Wadah Dalam
Menyusun Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah
- Penyusunan Prioritas Pembangunan Daerah yang
Bersinergi Dengan NAWACITA (9 Prioritas)
2. Revisi Target Kinerja Berdasarkan Tupoksi :
- Capaian Target Program pada Masing2 Kelembagaan
- Menyusun Target Kinerja Program Berdasarkan
NAWACITA pada Masing2 Kelembagaan
3. Aspirasi Masyarakat :
- Memaksimalkan Hasil Reses Anggota DPRD Dalam
Penyusunan Jaring Aspirasi Masyarakat ke Dalam
RKPD
- Mengemas Program Kebutuhan Masyarakat Dengan
Kemampuan Keuangan Pembangunan
10
LANGKAH-LANGKAH MEREVISI RTRW
1. Membangun Keterpaduan Ruang dengan Pemerintah Kab/Kota
:
- Raker Bidang / SKPD Provinsi Dengan Kab/Kota
- MOU Bersama Tentang Fakta dan Rencana Ruang
2. Memperhatikan Arahan Ruang Nasional :
- Pengembangan Ruang Kawasan Ekonomi / Khusus / Pariwisata
dsb
- Arahan Ruang Wilayah Banten Dalam Skala Ekonomi dan
Pertahanan Nasional
- Arahan Ruang Wilayah Banten Dalam Mendukung Ibu Kota
Negara
3. Keterpaduan Ruang Dengan Aktivitas Ekonomi Masyarakat :
- Kepemilikan Tanah dan Bangunan Oleh Masyarakat / Dunia
Usaha
- Kelonggaran Ruang Untuk Aktivitas Dunia Usaha
- Evaluasi Pemanfaatan Ruang Dunia Usaha
DALAM MEREVISI TATA RUANG HENDAKNYA DIPAHAMI BAHWA KEGIATAN INI
DIMAKSUDKAN UNTUK REVITALISASI RUANG BUKAN MEREVISI BUKU RTRW
SEHINGGA ADA LANGKAH-LANGKAH PRA KONDISI DENGAN KAB/KOTA
REVISI
RTRW
Keterpaduan
Ruang
Dengan
Pem.Kab/Kota
Arahan
Ruang
Nasional
Keterpaduan
Ruang Dengan
Aktivitas
Ekonomi
Masyarakat
SLHD
Status lingkungan hidup merupakan salah satu jenis informasi yang wajib diinformasikan
kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah,
sehingga daerah sesuai dengan kewenangannya menjadi sumber data utama dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
TUJUAN
1. Memberikan arahan tentang cara penyusunan SLHD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Adanya keseragaman SLHD Provinsi maupun SLHD Kabupaten/Kota.
3. Memperjelas informasi yang diperlukan dalam penyusunannya
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Kualitas lingkungan hidup berdasarkan media air, udara, dan lahan
2. Kualitas dan kuantitas sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati
3. Kualitas penduduk dan sosial ekonomi
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD)
LATAR BELAKANG
Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan
Pembangunan (the United Nations Conference on Environment and
Development - UNCED) di Rio de Janeiro, tahun 1992, telah menghasilkan
strategi pengelolaan lingkungan hidup yang dituangkan ke dalam Agenda
21. Dalam Agenda 21 Bab 40, disebutkan perlunya kemampuan
pemerintahan dalam mengumpulkan dan memanfaatkan data dan informasi
multisektoral pada proses pengambilan keputusan untuk melaksanakan
pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut menuntut ketersediaan data,
keakuratan analisis, serta penyajian informasi lingkungan hidup yang
informative.
Pada pasal 28F Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa setiap
orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
Secara rutin menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan kini dan prospeknya di masa
mendatang yang akurat, berkala, dan terjangkau bagi publik, pemerintah, organisasi non-
pemerintah, serta pengambil keputusan;
Memfasilitasi pengembangan, penilaian dan pelaporan himpunan indikator dan indeks
lingkungan yang disepakati pada tingkat nasional;
Menyediakan peringatan dini akan masalah potensial, serta memungkinkan adanya evaluasi
akan rencana mendatang;
Melaporkan keefektifan kebijakan dan program yang dirancang untuk menjawab perubahan
lingkungan, termasuk kemajuan dalam mencapai standard dan target lingkungan;
Memberikan sumbangan dalam menelaah kemajuan bangsa dalam menjamin keberlanjutan
ekologis;
Merancang mekanisme integrasi informasi lingkungan, sosial, dan ekonomi, dengan tujuan
untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang keadaan bangsa;
Mengidentifikasi adanya jeda (gap) pengetahuan tentang kondisi dan kecenderungan
lingkungan, serta merekomendasikan strategi penelitian dan pemantauan untuk mengisi jeda
tersebut; serta
Membantu pengambil keputusan untuk membuat penilaian yang terinformasi mengenai
konsekuensi luas dari kebijakan dan rencana sosial, ekonomis dan terkait lingkungan, serta
untuk memenuhi kewajiban bangsa untuk pelaporan lingkungan
MANFAAT PELAPORAN SLHD
PENGGUNA POTENSIAL SLHD
Berikut ini adalah daftar beberapa pengguna potensial
tersebut:
1. Masyarakat umum, termasuk juga beberapa
kelompok masyarakat dengan kepentingan tertentu;
2. Sekolah, pada tingkat dasar, menengah, serta
tingkat lanjut;
3. Kelompok industri;
4. Pengambil keputusan pemerintahan;
5. Perencana dan pengelola sumber daya alam;
6. Media cetak dan elektronik; serta
7. Lembaga internasional.
15
Prioritas Penanganan 2016
berdasarkan Kawasan Strategis Provinsi
Banten Water Front City
KSE Bojonegara
Kota Kekerabatan Maja
Kawasan AKARSARI
Tanjung Lesung
Water Front City
Sport City
Kawasan Cibaliung Kawasan Malingping
KP3B
KSE Cilegon
PLTU Suralaya
PLTU Lontar
Kawasan Baduy
PLTU Labuan
PLT Panas Bumi Gn. Karang
Waduk Karian
DAS Cidanau
Waduk Sindang Heula
Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt.
Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt.
Kepentingan Fungsi Dan Daya
Dukung LH
Kawasan Bayah
Kawasan Teluk Naga
Bandara Panimbang
Bandara Soetta
Rencana TPSA Regional
Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt.
Kepentingan Pendayagunaan
Sumber Daya Alam dan Teknologi
Tinggi
Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt.
Kepentingan Sosial Budaya
Banten Lama
Renja 2016 harus memperhatikan rancangan isu-isu strategis dan prioritas Pembangunan 2016
Membuat untuk Renja 2016 berdasarkan urutan prioritas SKPD
Penyusunan Renja 2016 harus sudah mempertimbangkan dokumen perencanaan, ketersediaan lahan, kendala/permasalahan
program/kegiatan TA 2014
Penyusunan Renja 2016 harus sudah mempertimbangkan kendala/permasalahan program/kegiatan TA 2014
Penyusunan Renja Berdasarkan Kewenangan memperhatikan UU No. 23 Tahun 2014
Penyusunan Renja 2016
Visi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Banten
Visi adalah pandangan atau wawasan jauh ke depan, merupakan arah kemana dan
bagaimana suatu organisasi dalam mewujudkan tahapan pencapaian tujuan secara
konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk
mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana
pelayanan harus dilaksanakan. Sementara itu, menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan mewujudkan Visi Provinsi
Banten serta mewujudkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagai mana amanah dari Undang Undang Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2007
Pasal 5 ayat (1), maka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari
pengampu kepentingan (stakeholders) agar Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Banten memiliki pandangan ke depan secara konsisten, antisipatif, inovatif serta produktif,
maka dirumuskan Visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 –
2017 sebagai berikut :
“BERSATU MEWUJUDKAN BANTEN
BERWAWASAN LINGKUNGAN”
Pada visi BLHD Provinsi Banten 2012-2017 terdapat kata kunci utama
yakni berwawasan lingkungan. Berwawasan lingkungan, mempunyai
pengertian bahwa berbagai pertimbangan arah pembangunan daerah,
kebijakan, program, kegiatan dan anggaran harus didasarkan atas
pertimbangan kondisi daya dukung lingkungan dan dalam upaya
meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Lingkungan mempunyai
ruang lingkup lingkungan fisik yang akan memberi nilai kehidupan
yang lebih baik bagi masyarakat baik saat ini dan masa yang akan
datang dengan lebih memperhatikan kesinambungan. Pengertian
berwawasan lingkungan adalah berbagai hasil pembangunan yang
bersifat prasarana fisik diharapkan menghasilkan suatu kondisi
lingkungan dengan kualitas yang tidak melebihi batas ambang baku
mutu lingkungan.
Misi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Banten
Sementara itu, Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah
sebagai penjabaran dan upaya mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan
misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders)
dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi
pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Misi pertama Pembangunan Provinsi Banten 2012 –2017 sebagai upaya dalam mewujudkan
visi seperti tercantum pada Dokumen RPJMD Provinsi Banten 2012 –2017 adalah
“Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung Pengembangan
Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan, ditujukan untuk konektivitas pengembangan
wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Banten serta
meningkatkan layanan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah
dengan prinsip pembangunan berkelanjutan”.
Pernyataan misi mengandung secara eksplisit apa yang harus dicapai oleh organisasi dan
kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam upaya mencapai visi. Pernyataan misi
BLHD Provinsi Banten yang dirumuskan, juga sekaligus mencerminkan pandangan organisasi
tentang kemampuan dirinya, dan hal yang sangat penting untuk mengarahkan organisasi agar
eksis dan dapat mengikuti perkembangan lingkungan eksternal, global dan semangat otonomi
daerah, serta harus senantiasa berusaha mewujudkan keselarasan hubungan antara
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas secara umumnya melalui kaidah-kaidah utama
yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.
Sejalan dengan pemikiran tersebut maka BLHD Propinsi Banten memiliki misi :
Meningkatkan penataan lingkungan yang berkelanjutan.
Meningkatkan pengendalian pencemarandan pemulihan lingkungan hidup serta adaptasi
perubahan iklim.
Meningkatkan konservasi sumberdaya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup.
MeningkatkanKapasitas SDM, Kelembagaan dan Pelayanan Informasi Lingkungan Hidup.
MeningkatkanPembinaan dan Penaatan Hukum Lingkungan
LANGKAH-LANGKAH YANG DISIAPKAN
EKSEKUTIF DALAM PENCAPAIAN REFORMASI
BIROKRASI
1. Evaluasi Kelembagaan
2. Evaluasi Kualitas & Jumlah Pegawai
3. Beban Kerja Sesuai Tupoksi
4. Pemetaan SDM
5. Penempatan Pegawai
PERLUNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN
22
Paparan blhd banten ketua komisi iv

More Related Content

What's hot

Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Jhon Blora
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
Jhon Blora
 
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
rizkiriki12
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
Amien Saliwu
 
Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016
Pajeg Lempung
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
CIFOR-ICRAF
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Penataan Ruang
 
Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019
Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019
Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019
Osc Gerhat
 
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Penataan Ruang
 
PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002
CIkumparan
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
Hendramulyanabappeda
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
Jhon Blora
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Joy Irman
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
People Power
 
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Oswar Mungkasa
 
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kota
Pp 63 tahun  2002  ttg hutan kotaPp 63 tahun  2002  ttg hutan kota
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kotawalhiaceh
 

What's hot (19)

Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
 
Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012Perda no 20 thn 2012
Perda no 20 thn 2012
 
Buku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKmBuku Panduan Perizinan HKm
Buku Panduan Perizinan HKm
 
Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016
Permen desapdt trans nomor 8 tahun 2016
 
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan ber...
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
 
Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019
Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019
Permen LHK No. P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2019
 
Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017Perpres Nomor 88 tahun 2017
Perpres Nomor 88 tahun 2017
 
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...Peraturan Menteri LHK Tentang  Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
Peraturan Menteri LHK Tentang Pengakuan dan Perlindungan Kearifan Lokal dala...
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002PP No 63 th 2002
PP No 63 th 2002
 
KKL
KKLKKL
KKL
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
 
P49 08 Hutan Desa
P49 08   Hutan DesaP49 08   Hutan Desa
P49 08 Hutan Desa
 
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
Permen PU Nomor 21 Tahun 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengemb...
 
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kota
Pp 63 tahun  2002  ttg hutan kotaPp 63 tahun  2002  ttg hutan kota
Pp 63 tahun 2002 ttg hutan kota
 

Similar to Paparan blhd banten ketua komisi iv

Mater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptx
Mater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptxMater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptx
Mater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptx
AyuAnggraini76
 
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptxPresentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
jokosudarsono2
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
CIFOR-ICRAF
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
infosanitasi
 
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)ESP Indonesia
 
PP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
PP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan HidupPP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
PP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
LAKSMI WIJAYANTI
 
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
oswarmungkasa1
 
Pagu indikatif kewilayahan1
Pagu indikatif kewilayahan1Pagu indikatif kewilayahan1
Pagu indikatif kewilayahan1
Petrus Poling Wairmahing
 
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSPAdvokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
infosanitasi
 
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008
Tatang Taufik
 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
windalimbanadi
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
infosanitasi
 
Dewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologi
Dewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologiDewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologi
Dewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologi
Surana Ir, MSc, PU-SDA
 
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan KabupatenSumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
infosanitasi
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Oswar Mungkasa
 
#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...
#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...
#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...
Rustam Effendy
 
Lap temu ilmiah rev2
Lap temu ilmiah rev2Lap temu ilmiah rev2
Lap temu ilmiah rev2
Ahyu Ghangsari
 
Laporan_Besusu Tengah.doc
Laporan_Besusu Tengah.docLaporan_Besusu Tengah.doc
Laporan_Besusu Tengah.doc
SitiRahmiOktavia
 
E Development Kota Bogor 11 Sept 2008
E Development Kota Bogor   11 Sept 2008E Development Kota Bogor   11 Sept 2008
E Development Kota Bogor 11 Sept 2008
Tatang Taufik
 

Similar to Paparan blhd banten ketua komisi iv (20)

Mater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptx
Mater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptxMater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptx
Mater Rapat Kab. Sehat Tahun 2016.pptx
 
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptxPresentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
 
PP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
PP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan HidupPP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
PP No 46/2017 Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup
 
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
Mewujudkan Kota Sehat. Pembelajaran Mancanegara bagi Penyempurnaan Kota Sehat...
 
Pagu indikatif kewilayahan1
Pagu indikatif kewilayahan1Pagu indikatif kewilayahan1
Pagu indikatif kewilayahan1
 
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSPAdvokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
Advokasi dan Pemberdayaan dalam Program PPSP
 
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008
Strategi E Development ~ Pemantapan OTDA 25 Ags 2008
 
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
Implementasi Program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Kemang Agung Keca...
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
 
Dewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologi
Dewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologiDewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologi
Dewan SDA NTB & Pengelolaan Hidrometeorologi hidrologi dan hidrogeologi
 
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan KabupatenSumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
 
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
 
#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...
#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...
#1 Materi Pengantar Rapat Persiapan Advokasi percepatan Penyelenggaraan KKS 2...
 
Lap temu ilmiah rev2
Lap temu ilmiah rev2Lap temu ilmiah rev2
Lap temu ilmiah rev2
 
Mck
MckMck
Mck
 
Laporan_Besusu Tengah.doc
Laporan_Besusu Tengah.docLaporan_Besusu Tengah.doc
Laporan_Besusu Tengah.doc
 
E Development Kota Bogor 11 Sept 2008
E Development Kota Bogor   11 Sept 2008E Development Kota Bogor   11 Sept 2008
E Development Kota Bogor 11 Sept 2008
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 

Recently uploaded (11)

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 

Paparan blhd banten ketua komisi iv

  • 1. POKOK-POKOK PIKIRAN DAN ASPIRASI DPRD PROVINSI BANTEN TENTANG PERLINDUNGAN dan PENGOLAHAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2016 Pada Acara : FORUM SKPD BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2015 Anyer, 4 Maret 2015 Disampaikan Oleh : HM. SAYUTI S.Sos I KETUA KOMISI IV DPRD BANTEN 1
  • 2. • UUD 1945 • Bab VI : Pemerintahan Daerah Pasal 18 Ayat (1), (3) , (7) : “Unsur Pemerintahan Daerah adalah Kepala Daerah dan DPRD” • UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) • Bab V Pasal (315) : DPRD Provinsi merupakan Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi • UUD 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah • Bab VIII : Perangkat Daerah Pasal (208) Ayat (1) : Kepala Daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan dibantu oleh Perangkat Daerah atau SKPD 2
  • 4. POKOK-POKOK PIKIRAN I. OPTIMALISASI PAD II. REVISI RPJMD 2012-2017 III. REVISI PERDA TATA RUANG 2010 - 2030 IV. REFORMASI BIROKRASI
  • 5. 5 TUGAS & FUNGSI KEWENANGAN DPRD BUDGETING Optimalisasi PAD Sumber-Sumber Pendapatan Pemanfaatan Potensi SDA Optimalisasi Infrastruktur Terbangun Perencanaan dan Penganggaran APBD LEGISLASI Revisi RPJMD Basis TRISAKTI dan Prioritas Nawacita Penyesuaian Prioritas Pemb.DaerahKeterpaduan Target Program Pemerintah di Daerah Revisi Target Kinerja Berdasar Tupoksi KelembagaanDinamika dan Aspirasi Masyarakat Revisi Tata Ruang Pra Kondisi dgn Pem Kab/Kota, (Paduserasi Ruang) MOU dgn Kab/Kota Arahan Ruang dr Pem.Pusat Koordinasi Tata Ruang DKI, Jabar, Lampung Dunia Usaha dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat Data Spatial Kawasan Ekonomi PENGAWASAN Evaluasi Pelaksanaan APBD Evaluasi PERDA dan Keputusan Kepala Daerah Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah : UU No 17 Tahun 2014 (MD3) UU No 23 Tahun 2014 (Pemda)
  • 6. 6 LANGKAH-LANGKAH OPTIMALISASI PAD 1. Identifikasi Potensi Alam GEOGRAFI Luas Wilayah 8.651,20 Km2 (UU No. 23 Tahun 2000) Pembagian Wilayah Administra si • 4 Kabupaten dan 4 kota • 155 Kecamatan • 278 Kel. & 1.273 Desa • 1.551 Desa/Kel Letak Wilayah 1050 01’11” - 1060 07’’12” BT 050 07’50” - 07001’01” LS Batas Wilayah Utara : Laut Jawa Timur : DKI Jakarta & Jabar Selatan : Samudera Hindia Barat : Selat Sunda Panjang Pantai : 517,42 Km Jumlah Pulau Kecil : 61 pulau DEMOGRAFI WILAYAH ADMINISTRASI Jumlah Penduduk 2012 : 11.248.947 Jiwa (BPS) 1. Kab. Lebak 5. Kota Tangerang LPP 2000- 2010 : 2,16 % 2. Kab. Pandeglan g 6. Kota Cilegon Kepadatan Penduduk : 1.300 jiwa/ Km² 3. Kab. Serang 7. Kota Serang 4. Kab. Tangerang 8. Kota Tangsel
  • 8. BANDARA UDARA PELABUHAN LAUT / DERMAGA BANDARA SOEKARNO – HATTA : Pengembangan Bandara Soekarno Hatta dari ± 1.800 ha menjadi ± 2.400 ha untuk Runway dan Terminal BANDARA CURUG : Pengembangan fungsi sebagai Pusat Pendidikan Penerbang dan bandara yang melayani ‘General Aviation’ dan Pusat Perawatan Pesawat Terbang. PELABUHAN BINUANGEUN : Peningkatan Fasilitasi dan Prasarana Penampungan Ikan BANDARA TANJUNG LESUNG (BANTEN SELATAN) : Pembangunan Bandara baru untuk mendukung pariwisata sekaligus untuk evakuasi bencana PELABUHAN INTERNASIONAL HUB BOJONEGARA : Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan di Kawasan Inti Pelabuhan (500 Ha) 2. Identifikasi Infrastruktur Buatan
  • 9. 9 LANGKAH-LANGKAH REVISI RPJMD REVISI RPJMD Basis Pembangunan Daerah (TRISAKTI) Kedaulatan Dalam Politik Berdikari dalam Ekonomi Kepribadian dalam Kebudayaan Revisi Target Kinerja Berdasarkan Tupoksi Aspirasi Masyarakat 1. Keterpaduan Arah dan Kebijakan Pusat Daerah : - Mainstreaming TRISAKTI Sebagai Wadah Dalam Menyusun Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah - Penyusunan Prioritas Pembangunan Daerah yang Bersinergi Dengan NAWACITA (9 Prioritas) 2. Revisi Target Kinerja Berdasarkan Tupoksi : - Capaian Target Program pada Masing2 Kelembagaan - Menyusun Target Kinerja Program Berdasarkan NAWACITA pada Masing2 Kelembagaan 3. Aspirasi Masyarakat : - Memaksimalkan Hasil Reses Anggota DPRD Dalam Penyusunan Jaring Aspirasi Masyarakat ke Dalam RKPD - Mengemas Program Kebutuhan Masyarakat Dengan Kemampuan Keuangan Pembangunan
  • 10. 10 LANGKAH-LANGKAH MEREVISI RTRW 1. Membangun Keterpaduan Ruang dengan Pemerintah Kab/Kota : - Raker Bidang / SKPD Provinsi Dengan Kab/Kota - MOU Bersama Tentang Fakta dan Rencana Ruang 2. Memperhatikan Arahan Ruang Nasional : - Pengembangan Ruang Kawasan Ekonomi / Khusus / Pariwisata dsb - Arahan Ruang Wilayah Banten Dalam Skala Ekonomi dan Pertahanan Nasional - Arahan Ruang Wilayah Banten Dalam Mendukung Ibu Kota Negara 3. Keterpaduan Ruang Dengan Aktivitas Ekonomi Masyarakat : - Kepemilikan Tanah dan Bangunan Oleh Masyarakat / Dunia Usaha - Kelonggaran Ruang Untuk Aktivitas Dunia Usaha - Evaluasi Pemanfaatan Ruang Dunia Usaha DALAM MEREVISI TATA RUANG HENDAKNYA DIPAHAMI BAHWA KEGIATAN INI DIMAKSUDKAN UNTUK REVITALISASI RUANG BUKAN MEREVISI BUKU RTRW SEHINGGA ADA LANGKAH-LANGKAH PRA KONDISI DENGAN KAB/KOTA REVISI RTRW Keterpaduan Ruang Dengan Pem.Kab/Kota Arahan Ruang Nasional Keterpaduan Ruang Dengan Aktivitas Ekonomi Masyarakat
  • 11. SLHD Status lingkungan hidup merupakan salah satu jenis informasi yang wajib diinformasikan kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, sehingga daerah sesuai dengan kewenangannya menjadi sumber data utama dalam pengelolaan lingkungan hidup. TUJUAN 1. Memberikan arahan tentang cara penyusunan SLHD Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Adanya keseragaman SLHD Provinsi maupun SLHD Kabupaten/Kota. 3. Memperjelas informasi yang diperlukan dalam penyusunannya RUANG LINGKUP Ruang lingkup pedoman ini meliputi: 1. Kualitas lingkungan hidup berdasarkan media air, udara, dan lahan 2. Kualitas dan kuantitas sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati 3. Kualitas penduduk dan sosial ekonomi
  • 12. STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) LATAR BELAKANG Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan (the United Nations Conference on Environment and Development - UNCED) di Rio de Janeiro, tahun 1992, telah menghasilkan strategi pengelolaan lingkungan hidup yang dituangkan ke dalam Agenda 21. Dalam Agenda 21 Bab 40, disebutkan perlunya kemampuan pemerintahan dalam mengumpulkan dan memanfaatkan data dan informasi multisektoral pada proses pengambilan keputusan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut menuntut ketersediaan data, keakuratan analisis, serta penyajian informasi lingkungan hidup yang informative. Pada pasal 28F Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
  • 13. Secara rutin menyediakan informasi tentang kondisi lingkungan kini dan prospeknya di masa mendatang yang akurat, berkala, dan terjangkau bagi publik, pemerintah, organisasi non- pemerintah, serta pengambil keputusan; Memfasilitasi pengembangan, penilaian dan pelaporan himpunan indikator dan indeks lingkungan yang disepakati pada tingkat nasional; Menyediakan peringatan dini akan masalah potensial, serta memungkinkan adanya evaluasi akan rencana mendatang; Melaporkan keefektifan kebijakan dan program yang dirancang untuk menjawab perubahan lingkungan, termasuk kemajuan dalam mencapai standard dan target lingkungan; Memberikan sumbangan dalam menelaah kemajuan bangsa dalam menjamin keberlanjutan ekologis; Merancang mekanisme integrasi informasi lingkungan, sosial, dan ekonomi, dengan tujuan untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang keadaan bangsa; Mengidentifikasi adanya jeda (gap) pengetahuan tentang kondisi dan kecenderungan lingkungan, serta merekomendasikan strategi penelitian dan pemantauan untuk mengisi jeda tersebut; serta Membantu pengambil keputusan untuk membuat penilaian yang terinformasi mengenai konsekuensi luas dari kebijakan dan rencana sosial, ekonomis dan terkait lingkungan, serta untuk memenuhi kewajiban bangsa untuk pelaporan lingkungan MANFAAT PELAPORAN SLHD
  • 14. PENGGUNA POTENSIAL SLHD Berikut ini adalah daftar beberapa pengguna potensial tersebut: 1. Masyarakat umum, termasuk juga beberapa kelompok masyarakat dengan kepentingan tertentu; 2. Sekolah, pada tingkat dasar, menengah, serta tingkat lanjut; 3. Kelompok industri; 4. Pengambil keputusan pemerintahan; 5. Perencana dan pengelola sumber daya alam; 6. Media cetak dan elektronik; serta 7. Lembaga internasional.
  • 15. 15 Prioritas Penanganan 2016 berdasarkan Kawasan Strategis Provinsi Banten Water Front City KSE Bojonegara Kota Kekerabatan Maja Kawasan AKARSARI Tanjung Lesung Water Front City Sport City Kawasan Cibaliung Kawasan Malingping KP3B KSE Cilegon PLTU Suralaya PLTU Lontar Kawasan Baduy PLTU Labuan PLT Panas Bumi Gn. Karang Waduk Karian DAS Cidanau Waduk Sindang Heula Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Fungsi Dan Daya Dukung LH Kawasan Bayah Kawasan Teluk Naga Bandara Panimbang Bandara Soetta Rencana TPSA Regional Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi Kawasan Strategis Berdasarkan Sdt. Kepentingan Sosial Budaya Banten Lama
  • 16. Renja 2016 harus memperhatikan rancangan isu-isu strategis dan prioritas Pembangunan 2016 Membuat untuk Renja 2016 berdasarkan urutan prioritas SKPD Penyusunan Renja 2016 harus sudah mempertimbangkan dokumen perencanaan, ketersediaan lahan, kendala/permasalahan program/kegiatan TA 2014 Penyusunan Renja 2016 harus sudah mempertimbangkan kendala/permasalahan program/kegiatan TA 2014 Penyusunan Renja Berdasarkan Kewenangan memperhatikan UU No. 23 Tahun 2014 Penyusunan Renja 2016
  • 17. Visi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Banten Visi adalah pandangan atau wawasan jauh ke depan, merupakan arah kemana dan bagaimana suatu organisasi dalam mewujudkan tahapan pencapaian tujuan secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sementara itu, menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan mewujudkan Visi Provinsi Banten serta mewujudkan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai mana amanah dari Undang Undang Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2007 Pasal 5 ayat (1), maka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari pengampu kepentingan (stakeholders) agar Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten memiliki pandangan ke depan secara konsisten, antisipatif, inovatif serta produktif, maka dirumuskan Visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 – 2017 sebagai berikut :
  • 18. “BERSATU MEWUJUDKAN BANTEN BERWAWASAN LINGKUNGAN” Pada visi BLHD Provinsi Banten 2012-2017 terdapat kata kunci utama yakni berwawasan lingkungan. Berwawasan lingkungan, mempunyai pengertian bahwa berbagai pertimbangan arah pembangunan daerah, kebijakan, program, kegiatan dan anggaran harus didasarkan atas pertimbangan kondisi daya dukung lingkungan dan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Lingkungan mempunyai ruang lingkup lingkungan fisik yang akan memberi nilai kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat baik saat ini dan masa yang akan datang dengan lebih memperhatikan kesinambungan. Pengertian berwawasan lingkungan adalah berbagai hasil pembangunan yang bersifat prasarana fisik diharapkan menghasilkan suatu kondisi lingkungan dengan kualitas yang tidak melebihi batas ambang baku mutu lingkungan.
  • 19. Misi Badan Lingkungan Hidup Provinsi Banten Sementara itu, Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah sebagai penjabaran dan upaya mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi pertama Pembangunan Provinsi Banten 2012 –2017 sebagai upaya dalam mewujudkan visi seperti tercantum pada Dokumen RPJMD Provinsi Banten 2012 –2017 adalah “Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan, ditujukan untuk konektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah
  • 20. dengan prinsip pembangunan berkelanjutan”. Pernyataan misi mengandung secara eksplisit apa yang harus dicapai oleh organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam upaya mencapai visi. Pernyataan misi BLHD Provinsi Banten yang dirumuskan, juga sekaligus mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya, dan hal yang sangat penting untuk mengarahkan organisasi agar eksis dan dapat mengikuti perkembangan lingkungan eksternal, global dan semangat otonomi daerah, serta harus senantiasa berusaha mewujudkan keselarasan hubungan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat luas secara umumnya melalui kaidah-kaidah utama yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Sejalan dengan pemikiran tersebut maka BLHD Propinsi Banten memiliki misi : Meningkatkan penataan lingkungan yang berkelanjutan. Meningkatkan pengendalian pencemarandan pemulihan lingkungan hidup serta adaptasi perubahan iklim. Meningkatkan konservasi sumberdaya alam dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup. MeningkatkanKapasitas SDM, Kelembagaan dan Pelayanan Informasi Lingkungan Hidup. MeningkatkanPembinaan dan Penaatan Hukum Lingkungan
  • 21. LANGKAH-LANGKAH YANG DISIAPKAN EKSEKUTIF DALAM PENCAPAIAN REFORMASI BIROKRASI 1. Evaluasi Kelembagaan 2. Evaluasi Kualitas & Jumlah Pegawai 3. Beban Kerja Sesuai Tupoksi 4. Pemetaan SDM 5. Penempatan Pegawai
  • 22. PERLUNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN 22