CPKB merupakan pedoman untuk memastikan mutu kosmetik yang diproduksi sesuai standar. Dokumen ini menjelaskan bahwa sanitasi dan higiene merupakan aspek penting dalam CPKB, meliputi sanitasi personil, bangunan, peralatan, serta prosedur pembersihan dan validasi. Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi perlu diterapkan dalam seluruh proses produksi kosmetik untuk mencegah kontaminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) yang merupakan pedoman wajib bagi industri kosmetik untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan serta mampu bersaing di pasar global. CPKB mencakup aspek-aspek seperti sistem manajemen mutu, personalia, fasilitas produksi, sanitasi, kontrol mutu, dan dokumentasi.
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) memberikan pedoman bagi industri kosmetik untuk memproduksi produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan. CPKB mencakup aspek organisasi, personalia, fasilitas produksi, pengawasan mutu, dan dokumentasi untuk memastikan produksi kosmetik yang aman dan berkualitas.
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan pedoman cara pembuatan kosmetik yang baik untuk memastikan mutu dan keamanan produk kosmetik. Pedoman ini mencakup ketentuan umum, persyaratan personalia, fasilitas produksi, pengawasan mutu bahan baku dan proses produksi, serta dokumentasi. Tujuannya untuk melindungi konsumen dan meningkatkan daya saing industri kosmetik Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) yang merupakan pedoman wajib bagi industri kosmetik untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan serta mampu bersaing di pasar global. CPKB mencakup aspek-aspek seperti sistem manajemen mutu, personalia, fasilitas produksi, sanitasi, kontrol mutu, dan dokumentasi.
Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) memberikan pedoman bagi industri kosmetik untuk memproduksi produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan. CPKB mencakup aspek organisasi, personalia, fasilitas produksi, pengawasan mutu, dan dokumentasi untuk memastikan produksi kosmetik yang aman dan berkualitas.
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan menetapkan pedoman cara pembuatan kosmetik yang baik untuk memastikan mutu dan keamanan produk kosmetik. Pedoman ini mencakup ketentuan umum, persyaratan personalia, fasilitas produksi, pengawasan mutu bahan baku dan proses produksi, serta dokumentasi. Tujuannya untuk melindungi konsumen dan meningkatkan daya saing industri kosmetik Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang studi biofarmasi sediaan obat melalui kulit (perkutan). Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang anatomi dan fungsi kulit, rute transportasi obat melalui kulit, faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan, optimasi sediaan perkutan, dan evaluasi ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dalam mikrobiologi, termasuk definisi sterilisasi, tujuan, dan berbagai metode sterilisasi seperti pemanasan, radiasi, dan bahan kimia. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dan tahapan sterilisasi.
Praktikum ini membuat medium PDA alami untuk membiakan bakteri. Tahapannya meliputi: (1) merebus kentang dan campuran nutrisi lain, (2) menambahkan agar, (3) mensterilisasi larutan di autoklaf, (4) memasukkan medium ke laminar air flow. Medium PDA alami berfungsi sebagai media tumbuh bakteri dan jamur dengan sumber karbon dari kentang dan dextrose.
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Vaksin adalah suatu kuman (bakteri/virus) yang sudah dilemahkan yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh (imunitas) secara aktif.
Sera adalah suatu cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kekebalan terhadap kuman yang sama (imunitas pasif).
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi farmasi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem dua fase dimana salah satu cairan terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk butiran kecil yang distabilkan oleh zat pengemulsi. Jenis emulsi meliputi oral, topikal, dan injeksi. Komponen utama emulsi adalah fase dispersi, fase pendispersi, dan emulgator. Metode pembuatan emulsi meliputi metode gom basah
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik yaitu beta-laktam dan makrolida. Antibiotik beta-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui cincin beta-laktamnya, sedangkan makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui ikatan dengan situs spesifik pada ribosom. Kedua golongan antibiotik ini memiliki hubungan antara struktur kimia dengan aktivitasnya
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
Laporan praktikum kimia ini memberikan ringkasan singkat tentang sintesis asam benzoat dari oksidasi toluena menggunakan KMnO4. Prosesnya melibatkan reaksi oksidasi toluena menjadi aldehida lalu asam benzoat dalam kondisi basa. Hasil akhir adalah kristal asam benzoat berbentuk panjang tajam berwarna putih seberat 0,171 gram.
Dokumen tersebut membahas tentang obat tetes hidung atau guttae nasales, termasuk definisi, komposisi, dan evaluasi sediaannya. Obat tetes hidung bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler di hidung untuk mengurangi pembengkakan dan membantu mengeringkan sekresi. Sediaan umumnya terdiri atas efhedrin, natrium klorida, klorobutanol, propilenglikol, dan air suling. Evaluasi sediaan meliputi pen
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Bedak digunakan sebagai kosmetik untuk mempercantik wajah dan membantu memberi rona. Terdapat dua jenis bedak, yaitu bedak dewasa dan bayi. Bedak dewasa terdiri dari bedak tabur, padat, shimmering powder, meteorite powder, dan two way cake powder. Sedangkan bedak bayi biasanya digunakan untuk menyerap keringat. Proses pembuatan bedak meliputi penambahan warna, pembuatan dasar, dan pengempaan. Bedak harus mampu
Dokumen tersebut membahas tentang studi biofarmasi sediaan obat melalui kulit (perkutan). Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang anatomi dan fungsi kulit, rute transportasi obat melalui kulit, faktor yang mempengaruhi absorpsi perkutan, optimasi sediaan perkutan, dan evaluasi ketersediaan hayati obat yang diberikan melalui kulit.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dalam mikrobiologi, termasuk definisi sterilisasi, tujuan, dan berbagai metode sterilisasi seperti pemanasan, radiasi, dan bahan kimia. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip dasar dan tahapan sterilisasi.
Praktikum ini membuat medium PDA alami untuk membiakan bakteri. Tahapannya meliputi: (1) merebus kentang dan campuran nutrisi lain, (2) menambahkan agar, (3) mensterilisasi larutan di autoklaf, (4) memasukkan medium ke laminar air flow. Medium PDA alami berfungsi sebagai media tumbuh bakteri dan jamur dengan sumber karbon dari kentang dan dextrose.
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Vaksin adalah suatu kuman (bakteri/virus) yang sudah dilemahkan yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh seseorang untuk membentuk kekebalan tubuh (imunitas) secara aktif.
Sera adalah suatu cairan tubuh yang mengandung sistem kekebalan terhadap suatu kuman yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, maka orang tersebut akan mempunyai kekebalan terhadap kuman yang sama (imunitas pasif).
Dokumen tersebut membahas tentang emulsi farmasi. Emulsi didefinisikan sebagai sistem dua fase dimana salah satu cairan terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk butiran kecil yang distabilkan oleh zat pengemulsi. Jenis emulsi meliputi oral, topikal, dan injeksi. Komponen utama emulsi adalah fase dispersi, fase pendispersi, dan emulgator. Metode pembuatan emulsi meliputi metode gom basah
Antibiotik beta Laktam dan Makrolida - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
Dokumen tersebut membahas tentang dua golongan antibiotik yaitu beta-laktam dan makrolida. Antibiotik beta-laktam bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri melalui cincin beta-laktamnya, sedangkan makrolida bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri melalui ikatan dengan situs spesifik pada ribosom. Kedua golongan antibiotik ini memiliki hubungan antara struktur kimia dengan aktivitasnya
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
Laporan praktikum kimia ini memberikan ringkasan singkat tentang sintesis asam benzoat dari oksidasi toluena menggunakan KMnO4. Prosesnya melibatkan reaksi oksidasi toluena menjadi aldehida lalu asam benzoat dalam kondisi basa. Hasil akhir adalah kristal asam benzoat berbentuk panjang tajam berwarna putih seberat 0,171 gram.
Dokumen tersebut membahas tentang obat tetes hidung atau guttae nasales, termasuk definisi, komposisi, dan evaluasi sediaannya. Obat tetes hidung bekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler di hidung untuk mengurangi pembengkakan dan membantu mengeringkan sekresi. Sediaan umumnya terdiri atas efhedrin, natrium klorida, klorobutanol, propilenglikol, dan air suling. Evaluasi sediaan meliputi pen
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dalam bidang farmasetika dasar yang mencakup penggolongan obat, resep, dosis, penyiapan sediaan farmasi, serta pustaka yang relevan. Pokok bahasannya meliputi peraturan penggolongan obat, buku acuan farmasi, serta pedoman kefarmasian Departemen Kesehatan.
Bedak digunakan sebagai kosmetik untuk mempercantik wajah dan membantu memberi rona. Terdapat dua jenis bedak, yaitu bedak dewasa dan bayi. Bedak dewasa terdiri dari bedak tabur, padat, shimmering powder, meteorite powder, dan two way cake powder. Sedangkan bedak bayi biasanya digunakan untuk menyerap keringat. Proses pembuatan bedak meliputi penambahan warna, pembuatan dasar, dan pengempaan. Bedak harus mampu
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdfardi245796
S e c a r a g a r i s b e s a r , r u a n g l i n g k u p
Permen 72/2016 adalah 1) penerbitan
SKP; 2) persyaratan dan tata cara
penerbitan SKP; 3) pengawasan mutu;
d a n 4 ) p e m b i n a a n . T e r h a d a p U n i t
Pengolahan Ikan (“UPI”) yang telah
menerapkan Cara Pengolahan Ikan yang
B a i k d a n m e m e n u h i p e r s y a r a t a n
prosedur Operasi Sanitasi Standar,
diberikan SKP oleh Menteri.
Penerapan Cara Pengolahan Ikan yang
Baik pada UPI meliputi: a) seleksi bahan
baku; b) penanganan dan pengolahan; c)
penanganan dan penggunaan bahan
tambahan, bahan penolong dan bahan
kimia; d) pengemasan; dan e) penyimp a n a n . S e d a n g k a n p e r s y a r a t a n
Prosedur Operasi Sanitasi Standar
meliputi: a) keamanan air dan es; b)
kondisi dan kebersihan permukaan yang
kontak dengan bahan pangan; c) pencegahan kontaminasi silang; d) menjaga
fasilitas pencuci tangan, sanitasi, dan
toilet; e) proteksi dari bahan-bahan
kontaminan; f) pelabelan, penyimpanan,
dan penggunaan bahan toksin yang
benar; g) pengawasan kondisi kesehatan
personil; dan h) pengendalian binatang
pengganggu
Dokumen tersebut membahas tentang etika penelitian kesehatan yang mencakup pedoman nasional etik penelitian kesehatan, etika penelitian pada manusia, etika penelitian kedokteran di masyarakat, etika penggunaan hewan coba pada penelitian biomedis.
Bab 2 Personalia CPOB di Industri Farmasi .pdfSinta Lestari
Pada Bab 2 , membahas tentang detail peran Personalia pada Proses CPOB di Industri Farmasi. Berisi tentang prinsip, pembahasan umum, personil kunci, hygiene perorangan dan konsultan.
Point penting dari pembahasan Bab 2 tentang Personalia pada Proses CPOB di Industri Farmasi ini yaitu :
1. Industri Farmasi yang melakukan proses CPOB perlu memiliki SDM atau Personil yang terkualifikasi, terlatih dan memadai,
2. Manajemen puncak harus memiliki tanggung jawab tertinggi untuk mamastikan efektifitas penerapan Sistem Mutu Industri Farmasi,
3. Personel kunci atau kepala bagian yang hendaknya ditunjuk oleh manajemen puncak serta memerhatikan peran, tanggung jawab serta kewenangannya masing-masing,
4. Pelatihan tentang dasar teori, praktik Sistem Mutu Industri Farmasi dan CPOB, serta peran tugasnya bagi seluruh personil hendaknya dilakukan,
5. Hygiene personal atau perorangan perlu dilakukan untuk menjaga kualitas produk.
6. Konsultan pun diperlukan agar dapat memberikan saran atas subjek yang mereka kuasai terhadap menjaga kualitas mutu SDM dan produk yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi pengolahan makanan, termasuk peran penting penjamah makanan dalam mencegah kontaminasi makanan, persyaratan kesehatan dan kebersihan penjamah makanan, serta metode penelitian untuk mengetahui tingkat kontaminasi bakteri pada tangan dan rambut penjamah makanan melalui uji mikrobiologi.
Mengembangkan industri berwawasan lingkungan pada hakekatnya adalah membangun
industri sehingga industri itu menguntungkan kehidupan rakyat banyak , meningkatkan
pemerataan kesejahteraan ekonomi penduduk , meningkatkan kualitas budaya bangsa, dan
membuat lingkungan hidup semakin sehat serta menjamin kelangsungan pembangunan di
masa mendatang.
Dr.Ir.Gatot Trimulyadi
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxBaniTamimAlHaq
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan perundang-undangan dan dasar-dasar K3 di fasyankes. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa fasyankes wajib menerapkan prinsip-prinsip K3 untuk mengendalikan risiko terkait K3 guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh stakeholder fasyankes."
Fungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan ked
Dokumen tersebut membahas pedoman pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas Tambun. Pedoman tersebut mencakup kebijakan, metode, dan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi serta struktur organisasi yang melaksanakan program tersebut.
Dokumen tersebut merangkum pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik yang mencakup aspek organisasi, personalia, bangunan, peralatan, proses produksi, pengawasan mutu, dan dokumentasi untuk menjamin mutu produk obat tradisional.
Penyehatan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman by muhammad toriq, stikes ...Toriq Pavana
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi lingkungan rumah sakit, termasuk sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman. Dokumen menjelaskan bahwa sanitasi lingkungan rumah sakit bertujuan untuk melindungi pasien, tenaga medis, dan masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang berasal dari aktivitas rumah sakit. Dokumen juga menjelaskan persyaratan sanitasi bangunan, ruangan, dan halaman rumah sakit se
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah rumah sakit dan dampaknya terhadap lingkungan. Secara garis besar, dokumen menjelaskan jenis-jenis limbah rumah sakit, pengaruh limbah terhadap lingkungan dan kesehatan, serta upaya penanganan limbah rumah sakit di Indonesia.
Pedoman ini menjelaskan cara pembuatan obat tradisional yang baik untuk menjamin mutu produk. Hal-hal yang diatur meliputi persyaratan personalia, bangunan, peralatan, prosedur operasi standar, pengawasan mutu, dan dokumentasi untuk memastikan proses produksi dan hasil akhir sesuai standar. Penerapan pedoman ini diharapkan meningkatkan daya saing produk obat tradisional Indonesia.
Sistem ini memberikan panduan penggunaan sistem sertifikasi halal online CEROL-SS23000 yang dikelola oleh LPPOM MUI. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengajukan permohonan sertifikasi halal secara online tanpa batas waktu dan tempat. Panduan ini menjelaskan proses pendaftaran, pengunggahan dokumen, pembayaran, dan monitoring proses sertifikasi melalui sistem ini.
Industrial noise can negatively impact human health. It is defined as unwanted sounds that are sensed by the ear due to fluctuations in air pressure. The key characteristics of noise are intensity, frequency, and exposure duration. Prolonged or frequent exposure to loud noise can cause both temporary and permanent hearing loss. It can also increase blood pressure and heart rate. Those most at risk are industrial workers who are regularly exposed to high noise levels. Noise is measured using sound level meters and dosimeters to evaluate exposure levels and implement effective noise controls.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin dan jaringan target yang berkomunikasi melalui hormon. Hormon dapat berupa peptida atau steroid dan bekerja dengan mengikat reseptor di sel target untuk memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi organ. Kelenjar endokrin utama meliputi pituitari, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, dan gonad yang bekerja sama untuk menjaga homeostasis tubuh.
ISO 14001 bertujuan untuk membantu organisasi mengelola dampak lingkungan dari operasinya dengan kerangka manajemen lingkungan. Standar ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, menetapkan tujuan, melaksanakan tindakan, dan meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan. Sertifikasi ISO 14001 dapat memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, termasuk menurunkan biaya dan risiko lingkungan serta mening
Dokumen tersebut membahas tentang pewarna makanan alami dan buatan/sintetik beserta kandungan kimianya. Pewarna alami berasal dari ekstrak tumbuhan seperti kunyit, pandan, wortel, daun jati, dan buah coklat, sedangkan pewarna sintetik meliputi Allura Red, Brilliant Blue FCF, Fast Green FCF, Carmoisine, Indigo Carmin, Ponceau 4R, dan Quinoline Yellow. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur analisis k
Dokumen tersebut membahas tentang analisis lipid dalam pangan. Terdapat beberapa jenis analisis lipid yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif meliputi uji kelarutan, akrolein, ketidakjenuhan, dan ketengikan lipid untuk mengetahui sifat-sifatnya. Sedangkan teknik kromatografi seperti kromatografi lapisan tipis dan HPLC digunakan untuk memisahkan komponen lipid.
Modul ini membahas tentang merancang dan menguji validitas serta reliabilitas instrumen penelitian. Terdapat dua jenis data yaitu primer dan sekunder, dimana data primer diperoleh langsung dari responden. Kualitas data akan mempengaruhi hasil penelitian, oleh karena itu perlu merancang instrumen pengumpulan data dan menguji validitas serta reliabilitasnya. Contohnya dengan mendesain kuesioner untuk mengukur sikap masyarakat
1. Artikel ini membahas bacaan doa Qunut dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Doa Qunut adalah sunnah yang dilakukan dalam shalat Subuh atau shalat Dhuha.
2. Dijelaskan 11 kalimat doa Qunut beserta artinya dalam bahasa Indonesia. Diakhiri dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Artikel ini bermanfaat bagi pembaca untuk memahami bacaan doa Qunut dan maknanya
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Apa itu cpkb
1. SANITASI & HYGIENE
Dalamsistemmutu : CPKB
By. Erwin Yamashita
Internal Training Modul
Apaitu CPKB??
Bagiseorangfarmasistentutidakasinglagimendengaristilah CPKB,
namunbagimasyarakatumumbelumtentutahuapaitu CPKB. CPKB sendirikepanjangandariCara
PembuatanKosmetik yang Baik.CPKB
secarasingkatdapatdidefinisikansuatuketentuanbagiindustriKosmetik yang
dibuatuntukmemastikan agar mutukosmetik yang dihasilkansesuaipersyaratan yang
ditetapkandantujuanpenggunaannya.Pedoman CPKB
disusunsebagaipetunjukdancontohbagiindustrikosmetikdalammenerapkancarapembuatankosmeti
k yang baikuntukseluruhaspekdanrangkaian proses pembuatankosmetik. CPKB
mencakupseluruhaspekproduksidanpengendalianmutu .
CPKB merupakansuatukonsepdalamindustrikosmetikmengenaiprosedurataulangkah-langkah
yang dilakukandalamsuatuindustrifarmasiuntukmenjaminmutukosmetikjadi, yang
diproduksidenganmenerapkan “Good Manufacturing Practices ”
dalamseluruhaspekdanrangkaiankegiatanproduksisehinggakosmetik yang
dihasilkansenantiasamemenuhipersyaratanmutu yang
ditentukansesuaidengantujuanpenggunaannya.
Berikutadalahaspek-aspek yang diaturdalamCPKB :
1. SistemMutu,
2. Personalia
3. BangunandanSaranaPenunjang,
4. Peralatan,
5. SanitasidanHigiene
6. Produksi,
7. PengawasanMutu,
8. InspeksiDiridan Audit Mutu,
9. PenangananKeluhanTerhadapProduk, PenarikanKembaliProdukdanProdukKembalian,
10. Dokumentasi,
11. PembuatandanAnalisisBerdasarkanKontrak,
12. KualifikasidanValidasi
2. Sanitasidan Hygiene (Aspekke 5 yang diaturdalam CPKB)
Menurut Prescott (2002), hygienemenyangkutduaaspekyaitu:
Yang menyangkutindividu (personal hygiene) dan Yang menyangkutlingkungan (environment).
Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and professional care practices
related to most aspects of living although it is most often associated with cleanliness and
preventative measures. MenurutDr.AzrulAzwar, MPH,
sanitasiadalahcarapengawasanmasyarakat yang
menitikberatkankepadapengawasanterhadapberbagaifaktorlingkungan yang
mungkinmempengaruhiderajatkesehatanmasyarakat (Azwar,1998 ; Prescott, 2002).
Dari beberapapengertiantersebut di atas, dapatdisimpulkanbahwa yang
dimaksuddengansanitasiadalahsuatuusahapencegahanpenyakit yang
menitikberatkankegiatannyakepadausaha-usahakesehatanlingkunganhidupmanusia.Sedangkan
hygiene adalahbagaimanacara orang memeliharadanjugamelindungidiri agar tetapsehat.
Tingkat sanitasidan hygiene yang
tinggihendaklahditerapkanpadasetiapaspekpembuatanobat.Ruanglingkupmeliputipersonalia,
bangunan, peralatan, danperlengkapan, bahanproduksisertawadahnya, dansetiaphal yang
dapatmerupakansumberpencemaranproduk.
PRINSIP
Tingkatansanitasidanhigiene yang tinggi
hendaklahditerapkanpadasetiapaspekpembuatankosmetik. Ruanglingkupsanitasidan hygiene
meliputipersonil, bangunan, peralatandanperlengkapan, bahanproduksisertawadahnya,
dansegalasesuatu yang
dapatmerupakansumberpencemaranpotensialhendaklahdihilangkanmelaluisuatu program
sanitasidanhigiene yang menyeluruhdanterpadu (Anonim,2006)
HIGIENE PERORANGAN
3. Gambarpekerjapabrikmengenakanpakaiandanperlengkapanpelindung
1. Tiappersonil yang masukkeareapembuatanhendaklahmengenakanpakaianpelindung yang
sesuaidengankegiatan yang dilaksanakannya.
2. Prosedurhigienperorangantermasukpersyaratanuntukmengenakanpakaianpelindunghenda
klahdiberlakukanuntukpersonilbaikkaryawanpurnawaktu, paruhwaktu.
3. Untukmenjaminperlindunganprodukdaripencemaranpakaiankerjakotordan lap
pembersihkotorhendaklahdisimpandalamwadahtertutuphinggasaatpencucian.
4. Program higien yang rincidibuatdandiadaptasikanterhadapberbagaikebutuhandidalam
area pembuatan.
5. Semuapersonilmenjalanipemeriksaankesehatanpadasaatdirekrut,
sebelumdanselamabekerja, danpemeriksaanmatasecaraberkala.
6. Semuapersonilmenerapkanhigienperorangan yang baik.
7. Tiappersonil yang mengidappenyakitatau yang
dapatmerugikanmutuprodukdilarangmenanganibahanawal.
8. Semuapersonildiperintahkandandidoronguntukmelaporkankepadaatasanlangsungtiapkead
aan.
9. Dihindarkanpersentuhanlangsungantaratangan operator denganbahanawal
10.Personildiintruksikansupayamenggunakansaranamencucitangansebelum
memasukidaerahproduksi
4. 11. Merokok, makan, minum, mengunyah, memeliharatanaman, menyimpanmakanan
minumanhanyadiperbolehkan di area tertentu
12.PersyaratankhususuntukpembuatanproduksterildicakupdalamAneks 1 (Anonim,
2006)
SANITASI BANGUNAN DAN FASILITAS
Gambarkonstruksiruangan di pabrik, letakpintu, jendelakacadanlantai
1. Bangunan yang digunakanuntukpembuatankosmetik di
desaiandandikontruksidengantepat
2. Hendaklahtersediadalamjumlah yang cukup, sarana toilet denganventilasi yang baik.
3. Disediakansarana yang memadaiuntukpenyimpanan
pakaianpersonildanmilikpribadinyaditempat yang tepat.
5. Gambarruanggantidantempatmenyimpanpakaian di pabrik
4. Penyiapanpenyimpanandankonsumsidibatasi di area khusus
5. Sampahtidakbolehdibiarkanmenumpuk
6. Rodentisida, insektisida, agenfumigasidanbahansanitasitidakbolehmencemari
peralatanbahanawalbahanpengemas, bahan yang sedangdiproses
7. Padaprosedurtertulisuntukpemakaianrodentisida, insektisida, fungisida, agenfumigasi,
pembersihdansanitasi yang tepat
8. Prosedurtertulis yang menunjukkanpenanggungjawabuntuksanitasimengenaijadwal, metode,
peralatandanbahanpembersih yang harusdigunakan
9. Prosedursanitasiberlakuuntukpekerjaan yang dilaksanakanolehkontraktor
10. Segalapraktektidakhigienis di area pembuatandapatmerugikanmutuproduk
11.PersyaratankhususuntukpembuatanproduksterildicakupdalamAneks 1 (Anonim,2006)
PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN
6. Gambarpembersihandansanitasi peralatan yang telahdigunakan
1. Setelahdigunakanperalatandibersihkanbaikbagianluarmaupundalamsesuaiprosedur
2. Metodepembersihandengancaravakumataucarabasahlebihdianjurkan.
3. Pembersihandanpenyimpananperalatan yang dapatdipindah-
pindahkandanpenyimpananbahanpembersihdilaksanakandalamruanganterpisahdariruanga
npengelolaan.
4. Prosedurtertulis yang cukuprinciuntukpembersihandansanitasiperalatan yang
digunakandalampembuatanobatdibuatdivalidasidanditaati.
5. Catatanmengenaipelaksanaanpembersihan, sanitasi,
sterilisasidaninspeksisebelumpenggunaanperalatandisimpansecarabenar.
6. Disinfektandanditerjendipantauterhadappencemaranmikroba ( Anonim,2006)
VALIDASI PROSEDUR PEMBERSIHAN DAN SANITASI
Prosedurpembersihan,
sanitasidanhigienehendaklahdivalidasidandievaluasisecaraberkalauntukmemastikanevektivitaspr
osedurmemenuhipersyaratan (Anonim,2006)
KESIMPULAN
PembuatanKosmetik Yang Baik (CPKB)
menyangkutseluruhaspekproduksidanpengendalianmutudanbertujuanuntukmenjaminbahwaprodu
7. kobatdibuatsenantiasamemenuhipersyaratanmutu yang
telahditentukansesuaidengantujuanpenggunaannya
Tingkatansanitasidanhigiene yang tinggi hendaklahditerapkanpadasetiapaspekpembuatanobat.
Ruanglingkupsanitasidan hygiene meliputipersonil, bangunan, peralatandanperlengkapan,
bahanproduksisertawadahnya, dansegalasesuatu yang
dapatmerupakansumberpencemaranpotensialhendaklahdihilangkanmelaluisuatu program
sanitasidanhigiene yang menyeluruhdanterpadu.
Referensi
Anonim, 2006.PedomanPenerapan Cara PembuatanKosmetik yang
Baik.BadanPengawasanObatdanMakanan : Jakarta
Anonim, 2006.PetunjukOperasionalPenerapan Cara PembuatanKosmetik yang
Baik.BadanPengawasanObatdanMakanan : Jakarta
Azwar, Azrul. Dr. 1998. KesehatanMasyarakat
Indonesia.IkatanAhliKesehatanMasyarakatIndonesia : Jakarta
Prescott, L.M., Harley, J.P. dan Klein, D.A. 2002. Microbiology.fifth edition. McGraw Hill: New
York
Suma’mur P.K. 1988. Higene Perusahaan danKesehatanKerja. CV Haji Masagung :Jakarta