SlideShare a Scribd company logo
ANALISIS VARIAN SATU ARAH




             Disusun oleh :
            1. Kayis Kurnia Putra
            2. Nuruljanah
            3. Ranny Novitasari
            4. Ria Puspita Sari
            5. Rina Anggraini
            6. Rusmaini




      PENDIDIKAN MATEMATIKA
 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
       UNIVERSITAS SRIWIJAYA
            INDARALAYA
ANALISIS VARIANS SATU ARAH


10.1 Pengantar

        Prosedur penentuan apakah dua buah populasi memiliki rata-rata yang sama
atau tidak telah dibahas di dalam pembahasan tentang hipotesis. Tetapi, sering terjadi
bahwa masalah-masalah manajemen meliputi beberapa populasi, dan pembuat
keputusan ingin mengetahui apakah rata-rata dari populasi, dan pembuat keputusan
ingin mengetahui apakah rata-rata dari populasi-populasi itu sama atau tidak.
(Soegyarto,2004:309)
        Mula-mula kita akan menerapkan sebuah pengujian yang disebut: “Pengujian
Analisis Varian (Analisys of Variance Test – ANOVA Test)”. Seperti diketahui,
varian adalah kuadrat dari simpang baku. Jadi, (atau s) merupakan simpang baku,
maka       (atau s2) merupakan sebuah varian. Pengujian ini disebut analisis varian
karena di dalam pembentukannya, kita menentukan apakah menerima atau menolak
hipotesis mengenai rata-rata populasi yang sama dengan menganalisis variasi (varian)
di dalam rata-rata cuplikan. Menurut Mendehall, prosedur analisis varian bertujuan
untuk menganalisis variasi dari sebuah jawaban (response) dan untuk menentukan
bagian daripada variasi ini bagi setiap kelompok variabel bebas.
(Soegyarto,2004:309)
        Tujuan daripada analisis varian adalah untuk menempatkan variabel-variabel
bebas penting di dalam suatu studi dan untuk menentukan bagaimana mereka
berinteraksi dan mempengaruhi jawaban. (Mendehall & Reinmuth, 1982; hlm. 542).

10.2 Konsepsi Dasar dan Hipotesis

        Teknik ANOVA berasal dari penelitian pertanian (agricultural research).
Tetapi, di tahun-tahun terakhir ini ia telah dikembangkan sebagai alat yang ampuh di
dalam menganalisis masalah-masalah ilmiah lainnya. Seperti dalam masalah-masalah
bisnis dan ekonomi. (Soegyarto,2004:310)
        Di dalam sebuah analisis varian, dua buah taksiran mengenai varian populasi,
    , dihitung atas dasar dua buah pendekatan perhitungan yang bebas.Pendekatan
pertama adalah menghitung sebuah penaksir dari              yang tetap sesuai tanpa
memandang adanya perbedaan-perbedaan antara rata-rata dari beberapa populasi.
Dengan kata lain, rata-rata dari beberapa populasi dapat berlainan, tetapi penaksir
daripada      ini tidak akan dipengaruhi oleh kenyataan yang mungkin bahwa Ho itu
adalah palsu. Dikarenakan oleh kenyataan ini, dengan sendirinya, nilai hitungan ini
tidak dapat dipergunakan untuk menguji keabsahan dari Ho. Jadi, diperlukan unsur
kedua. (Soegyarto,2004:310).
        Pendekatan kedua akan menghasilkan perhitungan mengenai sebuah taksiran
    yang sesuai jika rata-rata populasi itu sama. Pendekatan ini menghasilkan sebuah
taksiran yang akan berisi pengaruh-pengaruh dari setiap perbedaan-perbedaan antara
semua rata-rata populasi.Singkatnya, apa yang diuraikan di atas dapat diringkaskan
dengan decision rule’s berikut ini:
        Jika dua buah taksiran yang dihitung diperkirakan sama, maka kita dapat
menyimpulkan bahwa kemungkinan tidak terdapat perbedaan-perbedaan antara rata-
rata populasi. Jadi, hipotesis nol harus diterima.
        Jika taksiran itu dihitung dengan pendekatan kedua secara signifikan berbeda
dari taksiran dari pendekatan pertama, kita dapat menyimpulkan bahwa taksiran
kedua berisikan penaruh dari perbedaan-perbedaan rata-rata populasi. Jadi, Ho harus
ditolak. (Sanders et.al, 1985; hlm.280-281).
        Selanjutnya, dasar pemikiran yang mendasari analisis varian dapat lebih baik
ditunjukkan dengan suatu pembahasan simbolis. Analisis yang nyata dapat
digambarkan dengan sebuah contoh.
        Ingat kembali bahwa variabilitas dari sekelompok n ukuran adalah
proporsional terhadap jumlah kuadrat simpangan-simpangan (sum of squares of
deviations)


dan jumlah ini dipergunakan untuk menghitung varian cuplikan (sample variance).
        Jika sebuah model regresi linear multivariabel ditulis untuk jawaban Y, bagian
dari jumlah keseluruhan kuadrat simpangan-simpangan yang ditentukan untuk
kesalahan (error) merupakan jumlah kuadrat simpangan-simpangan dari nilai Y
sekitar nilai prakiraan mereka masing-masing yang diperoleh dari persamaan
prakiraan Yc. Jumlah ini dinyatakan sebagai SSE, dan digambarkannya dengan
jumlah kuadrat simpangan-simpangan dari nilai Y sekitar sebuah garis lurus.
        Bagi kasus-kasus yang kita perhatikan, bila variabel-variabel bebastidak
berhubungan dengan jawaban ia dapat menunjukkan bahwa masing-masing potongan
dari jumlah keseluruhan kuadrat simpangan-simpangan, dibagi dengan sebuah
bilangan konstan yang sesuai, memberikan sebuah penaksir          yang bebas dan tidak
berat sebelah, varian dari kesalahan eksperimental.
        Bila sebuah variabel, sangat berhubungan dengan jawaban, bagiannya (sebut
“jumlah kuadrat” bagi variabel itu) akan dibesarkan (inflated). Kondisi ini dapat
dideteksi dengan membandingkan taksiran           untuk memakai sebuah uji F. Jika
taksiran bagi variabel bebas secara signifikan lebih besar, uji F akan menolak sebuah
hipotesis tentang “tidak ada pengaruh bagi variabel bebas” dan menghasilkan bukti
untuk menunjukkan suatu hubungan dengan jawaban.
        Hipotesis untuk ANOVA adalah rata-rata dari populasi-populasi yang
disebarkan secara normal seperti: tiga buah populasi A, B,dan C, adalah sama, atau

        Di dalam analisis varian, asumsi-asumsi berikut harus dibuat:
Pertama: Cuplikan-cuplikan itu ditarik secara acak, dan masing-masing cuplikan
            independen dari cuplikan-cuplikan lain.
Kedua:      Populasi-populasi yang diteliti memiliki sebaran-sebaran yang mendekati
            kurva normal.
Ketiga:     Populasi-populasi darimana nilai-nilai cuplikan diperoleh semuanya
            memiliki varian populasi yang sama (     . Jadi, asumsi ketiga ini adalah:

Di mana k = jumlah populasi.

10.3 Prosedur Perhitungan

       Untuk menjelaskan bagaimana prosedur perhitungan dilakukan, marilah kita
mengambil sebuah cuplikan acak: a,b, dan c, dari masing-masing ketiga buah
populasi A, B, dan C. (Soegyarto,2004:314)
       Taksiran yang tidak berat sebelah dari varian (      populasi besar yang
didasarkan pada cuplikan-cuplikan di atas dapat diperoleh dengan salah satu dari
ketiga metode berikut:
1) Memakai varian antar-kelas (atau antar-cuplikan) (Variance Between)




Atau dinyatakan dalam bentuk umum:


Dimana: i = kelas-kelas atau cuplikan-cuplikan indicidual, a, b , dan c
ni = besaran kelas i atau besaran cuplikan yang ditarik dari populasi i




r = jumlah kelas

                                 Tabel : X-1
                    Data Cuplikan Disusun Menurut Kolom
 Pengamatan dalam Setiap                       Cuplikan
       Cuplikan                   a               b                        c
           1                     Xa               Xb                       Xc
           2                     Xa               Xb                       Xc
           3                     Xa               Xb                       Xc
           4                     Xa               Xb                       Xc
           5                      -               Xb                       -
        Jumlah

     Rata-rata cuplikan

                                    Tabel : X-2
                        Data Cuplikan Disusun Menurut Baris
   Cuplikan           Pengamatan dalam Setiap Cuplikan             Total        Rata-
                    1       2       3        4       5                           rata
                                                                               cuplikan
       A           Xa       Xa       Xa       Xa         -
       b           Xb       Xb       Xb       Xb        Xb
       c           Xc       Xc       Xc       Xc         -




   2) Memakai Varian dalam kelas (atau dalam cuplikan individual) (Variance
      Within)




Dimana Xi = bagian-bagian individual dalam kelas i.
n = na + nb + nc = jumlah bagian-bagian dalam cuplikan tunggal besar.
3) Memakai Varian dari cuplikan besar tunggal (Total Variance)




Contoh:
       Seorang manajer sebuah bank sedang meninjau kinerja dari para karyawan
bagi kemungkinan menaikkan gaji dan mempromosikan jabatan. Di dalam
mengevaluasi para petugas kasir, manajer menentukan bahwa kriterion yang penting
dari kinerja mereka adalah jumlah pelanggan yang dilayani setiap hari. Manajer
mengharapkan bahwa setiap kasir diperkirakan akan menangani jumlah pelanggan
yang sama setiap hari. Sebaliknya, setiap kasir harus diberi hadiah atau hukuman
yang sesuai dengan itu.
       Enam hari kerja perusahaan dicuplik secara acak, pelanggan yang melewati
masing-masing ketiga kasir bank itu dicatat. Datanya tampak di bawah. Anda diminta
untuk:
    1) Menyusun data di atas dalam sebuah tabel menurut kolom.
    2) Membuat taksiran atas varian populasi besar yang tidak berat sebelah   .
       Hari ke:           Kasir 1              Kasir 2             Kasir 3
                          Nuryati              Yuniar              Ahmad
       1                  45                   55                  54
       2                  56                   50                  61
       3                  47                   53                  54
       4                  51                   59                  58
       5                  50                   58                  52
       6                  45                   49                  51


Pemecahan :
   1) Menyusun tabel menurut kolom.

                                   Tabel: X-3
                           Data Evaluasi 3 Orang Kasir
                                (Menurut Kolom)
       Hari ke:           Kasir 1            Kasir 2             Kasir 3
                          Nuryati            Yuniar              Ahmad
       1                  45                 55                  54
       2                  56                 50                  61
       3                  47                 53                  54
       4                  51                 59                  58
       5                  50                 58                  52
       6                  45                 49                  51
       Jumlah             294                324                 330
       Rata-rata          49                 54                  55
       Cuplikan
2) Menaksir Varian Populasi
      Menaksir varian populasi dengan memakai 3 cara seperti yang dijelaskan di
      atas.

       a) Cara Pertama (Variance Between)




       b) Cara Kedua (Variance Within)

                                      +




                                       +




       c) Cara Ketiga (Total Variance)




10.4 Pengujian Hipotesis

        Untuk mengkaji hipotesis di dalam analisis varian (ANOVA) dipergunakan
peralatan Uji-F. Pengujian ANOVA didasarkan pada asumsi bahwa cuplikan-
cuplikan acak sederhana yang secara bebas ditarik dari sebaran normal memiliki
varian yang sama.Dari asumsi ini, para matematisi menurunkan sebaran kemungkinan
dari statistik F cuplikan. Sebaran itu memiliki dua buah parameter. Mereka itu adalah
dua derajat bebas (db) untuk F cuplikan, db1 untuk pembilang dan db2 untuk
penyebut. (Soegyarto,2004:319)
        Prosedur pengujian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

Langkah ke 1 : Menetapkan Hipotesis
        Sebagaimana telah dijelaskan di depan, di dalam pengujian ANOVA hipotesis
ditetapkan sebagai berikut:
Ho :
        Ha : Tidak seluruh rata-rata populasi adalah sama.

Langkah ke 2 : Menentukan F Cuplikan
      F cuplikan (atau statistik F atau Critical Ratio, CR) ditentukan dengan
perumusan berikut:




Langkah ke 3 : Mencari Titik Kritis
          Untuk mencari titik kritis atau F tabel perlu ditetapkan tingkat signifikansi
yang akan dipakai, misalnya = 1% atau = 5%. Sesudah itu mengacu pada kedua
derajat bebas (db1 dan db2), nilai titik kritis dicari dalam tabel “F-distribution”.
          Titik kritis dinyatakan dengan notasi:
F , db1, db2 , ......

Langkah ke 4: Pengambilan Keputusan
        Penagmbilan keputusan dilakukan dengan titik kritis F tabel atau F . Dari
hasil perbandingan itu diambil keputusan berikut:
        Apabila ternyata F cuplikan < F , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
        Apabila ternyata F cuplikan ≥ F , maka Ho ditolak dan Ha diterima.


Langkah ke 5:
       Terakhir, setelah diambil suatu keputusan atas dasar perbandingan kedua nilai
tersebut, kemudian ditariklah suatu kesimpulan.
       Jika Ho diterima, kita simpulkan bahwa semua rata-rata populasi adalah sama.
       Jika Ho ditolak, kita simpulkan bahwa tidak semua rata-rata populasi adalah
sama.

Contoh:
Melanjutkan contoh di atas, marilah kita lakukan Pengujian ANOVA
Langkah 1:
Hipotesi yang akan diuji adalah:
Ho:    Rata-rata populasi pelanggan yang ditangani oleh ketiga kasir bank setiap
       harunya adalah sama.
Ha:    Rata-rata populasi pelanggan yang ditangani oleh ketiga kasir bank setiap
       harinya tidak seluruhnya sama.

Langkah 2 :
Diketahui:


(r - 1) = 3 – 1 = 2




r(n – 1) = 3(6 – 1) = 15
F cuplikan = 63/16,4 = 3,84

Langkah 3 :
Dalam pengujian ini dipergunakan tingkat signifikansi = 1% dan        = 5%, dengan
db1 = 2 dan db2 = 15. Atas dasar itu, maka
F = 5%, db1=2, db2=15 = 3,68 dan
F =1%, db1=2, db2=15 = 6,36.
Sekarang kita bandingkan antara F cuplikan dengan F ,
   1) Ternyata bahwa F cuplikan = 3,84 ≥ F =5% = 3,68
   2) Ternyata bahwa F cuplikan = 3,84 < F =1% = 6,36

Langkah 4:
Dari hasil perbandingan diatas diambil keputusan sebagai berikut:
   a) Menolak Ho pada tingkat signifikansi = 5%
   b) Menerima Ho pada tingkat signifikansi =1%


Langkah 5 :
Sebagai berikut langkah terakhir, kita menarik kesimpulan-kesimpulan berikut:
Pertama :     Dengan menolak Ho pada = 5%, dapat disimpulkan bahwa jumlah
              rata-rata pelanggan yang dilayani oleh masing-masing kasir per hari
              tidak lah sama.
Kedua :       Dengan menerima Ho pada = 1%, dapat disimpulkan bahwa jumlah
              rata-rata pelanggan yang dilayani oleh masing-masing kasir per hari
              adalah sama.

        Masalah sekarang adalah kesimpulan mana yang akan diikuti atau dipakai
oleh manager bank tersebut tergantung pada tingkat signifikansi mana yang diyakini
akan dapat dijadikan landasan bagi kebijaksanaannya. Karenanya diperlukan
penelitian susulan untuk menentukan secara tepat perbedaan di dalam kinerja mereka.

       Berikut ini diberikan contoh lain dimana data ditabulasikan menurut baris dan
besaran cuplikan tidak sama.

Contoh no 3:
Seorang peneliti menarik sebuah cuplikan tentang penghasilan dari 14 orang tenaga
ahli disebuah kota selama periode tertentu. tertentu. Ia ingin mengklasifikasikan
penghasilan bulanan itu menurut keahlian mereka masing-masing, yaitu: notaries,
akuntan, konsultan, seperti Nampak pada table: X – 4.
        Ia ingin mengetahui apakah ada atau tidak ada perbedaan yang berarti antara
rata-rata dari penghasilan bulanan yang diklasifikasikan dengan tiga pekerjaan yang
berlainan. Untuk keperluan uji F, ia memakai tingkat signifikansi (a) α = 5% dan (b)
α = 1%. ((Soegyarto,2004:324)
                                     Tabel: X – 4
                               Data untuk contoh No. 3
 Pekerjaan                       Penghasilan Bulanan (Rp 100.000)
                                 Anggota Cuplikan (ni)                         Jumlah
                   1           2           3             4          5
Notaris           7,9         7,5         7,6           7,8         -           30,8
Akuntan             7,7          7,6          7,1           7,4   7,2           37,0

Konsultan           6,7          6,2          7,1           6,6   6,4           33,0

 Jumlah besar
100,8

Rata-rata Cuplikan Besar (X):
(100,8 + 14) x Rp 100.000,- = Rp 720.000,-

Pemecahan:

   (1) Menetapkan Hipotesis
       H0 : Rata-rata penghasilan bulanan dari ketiga pekerjaan yang berbeda itu
                 adalah sama,atau µa = µb = µc.
       Catatan : a = notaries, b = akuntan, c = konsultan.
       Diasumsikan bahwa ketiga populasi (penghasilan bulanan) itu disebarkan
   secara normal.
   (2) Mencari nilai F cuplikan.

       2.1 Menghitung Rata-rata Cuplikan:
                                    Penghasilan Bulanan (Rp)
           Notaris                         Akuntan                 Konsultan
            ( )                               ( )                     ( )
          790.000,-                        770.000,-               670.000,-
          750.000,-                        760.000,-               620.000,-
          760.000,-                        710.000,-               710.000,-
          780.000,-                        740.000,-               660.000,-
                                           720.000,-               640.000,-
        3.080.000,-                       3.700.000               3.300.000,-
       Rata-rata = 770.000,-

       Rata-rata      = 740.000,-

       Rata-rata      = 660.000,-

       2.2 menghitung varian antar-cuplikan.

       a. Notaris

            (   –         = 4 (770.000 – 720.000    = 4(50.000

                          =10.000.000.000,-
       b. Akuntan
           ( –            = 5(740.000 – 720.000     = 5(20.000
                          =2.000.000.000,-
       c. konsultan
           ( –        = 5 (660.000 – 720.000        = 5(-60.000
                      =18.000.000.000,-
       2.3 menghitung varian dalam cuplikan
(a). notaris

                                                           –
   1               (790.000 – 770.000                      =        400 jt
   2               (750.000 – 770.000                      =        400jt
   3               (760.000 – 770.000                      =        100jt
   4               (780.000 – 770.000                      =        100jt
   5                    ................................
Jumlah                                                              1.000 jt

    (b) Akuntan:
      n1                                          (Xb – X(rata-rata)b)2
      1                                      (770000 – 740000)2 = 900 jt
      2                                      (760000 – 740000)2 = 400 jt
      3                                      (710000 – 740000)2 = 900 jt
      4                                      (740000 – 740000)2 = 0 jt
      5                                      (720000 – 740000)2 = 400 jt
   Jumlah:                                           Rp 2600,- jt

    (c) Konsultan:
      n1                                          (Xc – X(rata-rata)c)2
      1                                     (670000 – 660000)2 = 100 jt
      2                                     (620000 – 660000)2 = 1600 jt
      3                                     (710000 – 660000)2 = 2500 jt
      4                                     (660000 – 660000)2 =        0 jt
                                                                 2
      5                                     (640000 – 660000) = 400 jt
   Jumlah:                                          Rp 4600,- jt

2.4 Menghitung Variasi Total

    (a) Notaris:
      n1                                          (Xa – X(rata-rata))2
      1                                     (790000 – 720000)2 = 4900 jt
      2                                     (750000 – 720000)2 = 900 jt
      3                                     (760000 – 720000)2 = 1600 jt
      4                                     (780000 – 720000)2 = 3600 jt
      5                                               - - - -
   Jumlah:                                         Rp 11.000,- jt

    (b) Akuntan:
      n1                                           (Xb – X(rata-rata))2
      1                                     (770000 – 720000)2 = 2500 jt
      2                                     (760000 – 720000)2 = 1600 jt
      3                                     (710000 – 720000)2 = 100 jt
      4                                     (740000 – 720000)2 = 400 jt
      5                                      (720000 – 720000)2 = 0 jt
   Jumlah:                                           Rp 4600,- jt

    (c) Konsultan:
      n1                                          (Xc – X(rata-rata))2
      1                                    (670000 – 720000)2 = 2500 jt
      2                                    (620000 – 720000)2 = 10000 jt
      3                                    (710000 – 720000)2 = 100 jt
      4                                    (660000 – 720000)2 = 3600 jt
      5                                    (640000 – 720000)2 = 6400 jt
   Jumlah:                                         Rp 22600,- jt
2.5 Menghitung Jumlah Besar (Grand Total)

       Cuplikan           Variasi Antar         Variasi Dalam         Variasi Total
                           (Rp juta)              (Rp juta)            (Rp juta)
  Notaris                    10.000                 1.000               11.000

  Akuntan                     2.000                 2.600                 4.600

  Konsultan                  18.000                 4.600                 22.600
  Jumlah Besar               30.000                 8.200                 38.200


Db1 = 3-1=2
Db2 = (4+5+5)-3=11
Db total= 14-1=13




       2.6 Mencari Nilai Cuplikan

       F cuplikan =

   (3) Pengambilan Keputusan dan Penarikan Kesimpulan
               Dengan Db1= 3-1 = 2 dan Db2 = 14-3 = 11, nilai F secara signifikan
       besar jika, berdasarkan pengujian pihak kanan, diketahui :
       F berada di atas 3,98 pada tingkat
       F berada di atas 7,21 pada tingkat
       Karena nilai F cuplikan 25,61 jauh di atas 7,21, dapat diambil keputusan H0
       harus ditolak, baik pada tingkat         maupun pada           .
               Atas dasar keputusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
       populasi dari penghasilan bulanan ketiga tenaga ahli tersebut (notaris,
       akuntan, dan konsultan) tidak sama. Populasi ketiga tenaga ahli tersebut
       merupakan sesuatu yang berbeda.
       ((Soegyarto,2004:328)

10.5   Tabel Anova

       Hasil dari seluruh proses perhitungan di atas, dapat disajikan secara ringkas di
dalam sebuah tabel yang disebut : “Tabel Anova”. Adapun format umum dari tabel
tersebut dapat ditampakkan seperti berikut : ((Soegyarto,2004:328)
Tabel : X-5

                          Tabel Analisis Varian (Anova)

       Sumber         Variasi     Derajat      Varian                   F Rasio
       Variasi       (Sum of      Bebas        (Maen             Cuplikan α =                    α=
                     Aquares)      (db)       Squares)                     5%                    1%
                      *) (SS)                   (MS)
   AntarCuplikan                   r– 1


   Dalam                          r(
   Cuplikan


   Total                            n-1     Hasil pengujian
                                            H0
                                            ............................................................


                                    Tabel : X-6

                   Tabel Anova Hasil Perhitungan Contoh No 3

       Sumber        Variasi    Derajat       Varian             F Rasio
       Variasi      (Sum of     Bebas         (Maen      Cuplikan α =                            α=
                    Aquares)     (db)        Squares)                 5%                         1%
                     *) (SS)                   (MS)
   AntarCuplikan       Rp       3-1 = 2     Rp 30.000/
                                                             Rp
                    30.000,-                  2 = Rp
                                                          15.000+
                                              15.000
                                                             Rp      3,98                       7,21
   Dalam               Rp        14-3=          Rp
                                                          585,714
   Cuplikan          8.200,-      11        8.200/11=
                                                          = 25,61
                                            Rp 585,714
   Total               Rp         14-                  Hasil pengujian
                     38.200,-    1=13                    H0 ditolak
*) Dalam jutaan rupiah

Catatan : Rumusan derajat bebas di dalam tabel :X-5 untuk variasi dalam cuplikan
diberikan 2 macam : r(       bila         = ; n-1 bila
((Soegyarto,2004:329)

10.6   Model Anova Satu Arah

       Di dalam model Anova satu arah perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

       1. Data yang diklasifikasikan menurut klasifikasi satu arah
       2. Hanya terdapat satu variabel di dalam analisis itu.

        Gambaran yang disajikan pada contoh 3 didasarkan pada pengklasifikasian
satu-arah dari data tertentu, klasifikasi yang berupa tiga buah cuplikan yang
berlainan. Akan tetapi analisis varian satu-arah akan memperpanjang prosedur yang
semula dipergunakan untuk memasukkan setiap jumlah dari cuplikan-cuplikan. Juga,
besaran-besaran daripada cuplikan-cuplikan, kelas-kelas, adalah tidak sama didalam
contoh 3 di atas. Bilamana besaran-besaran cuplikan adalah sama, metode
menghitung varian-varian yang diinginkan dapat disederhanakan. Metode yang
disederhanakan itu disajikan di bawah ini : ((Soegyarto,2004:330)
Tabel : X-7

     Data Cuplikan Diklasifikaskan Menurut Baris Untuk Anova Satu Arah

      Cuplikan-         Pengamatan di masing-
                                                                          Cuplikan
      cuplikan        masing cuplikan pengamatan           Cuplikan
                                                                         (baris) rata-
     (i=1,2,...,r)                ke-j                   (baris) Total
                                                                             rata
                              (j=1,2,...,c)                  ΣXi
                       1        2         ... c

          1                               ...
          2                               ...
          .             .         .        .      .            .
          .             .         .        .      .            .               .
          .             .         .        .      .            .               .
          r                               ...                                  .



       Simbol yang dipakai di dalam tabel di atas dijelaskan berikut

i      = baris kelas atau cuplikan individual, 1,2,3,...,r

j      = kolom individual, 1,2,3,...,c

r      = jumlah baris, atau jumlah cuplikan

c      = jumlah kolom, atau besaran masing-masing cuplikan

       Perumusan yang dipergunakan di dalam penyelesaian pengujian secara
bertahap dijelaskan sebagai berikut :

    1) Kita memiliki persamaan dasar seperti berikut :
                  Variasi Total        = Variasi Dalam + Variasi Antar




    2) Dinyatakan dengan notasi : St = Sw + Sr
    3) Bilamana setiap variasi dibagi dengan derajat bebas masing-masing, maka
       akan diperoleh perumusan lain seperti berikut:
       St / (n-1)    = S2            = Varian Total
                         2
       Sw / (n-r)    = S within      = Varian dalam
                         2
       Sr / (r-1)    = S between = Varian antar
    4) Di dalam kaitannya dengan penyelesaian Anova satu-arah, perlu dilakukan
       penyederhanaan perhitungan variasi total dan variasi antar kelas. Jadi:



       Dimana :
       c = jumlah kolom, atau besara masing-masing cuplikan. C adalah bilangan
       konstan.
       r = jumlah baris, atau jumlah cuplikan
       n = c.r = jumlah nilai X dari cuplikan yang disatukan. Misalkan: c =4 dan r
          =3, maka n=cr=12
          = nilai X dalam baris ke-i, dim mana i= 1,2,3,...,r
5) F cuplikan (F rasio) dicari dengan rumusan :
       F cuplikan      = Sr / (r-1) + Sw / (n-r)
                      = S2 antar + S2 dalam
       (324)

         Marilah kita perhatikan contoh berikut ini :

        Sebuah perusahaan besar menawarkan sebuah kursus pelatihan manajemen
kepada stafnya. Staf- staf itu dibagi kedalam tiga kelompok dan diajar oleh tiga orang
instruktur yang berlainan, yaitu : Arsyad, Bunyamin, dan Ganda. Bahan pelajaran
yang diberikan didalam kursus itu sama untuk masing – masing kelompok.

        Pada akhir pelatihan, sebuah ujian yang seragam diberikan kepada para staf
itu. Sebuah cuplikan yang berisikan 4 orang staf diambil secara acak dari setiap
kelompok. Nilai ujiian, maksimum 10 point, dari kedua belas orang staf didalam
ketiga cuplikan diberikan dibawah ini.



                                         Tabel X – 8

                                Data untuk Contoh Ini

  Instruktur                          Staf-staf                   Total      Rata-rata
                     1           2                3     4          Σxi       X(rata-rata)i
                                       Nilai
 Arsyad              6            7                9    10         32             8
 Bunyamin            2            2                5     7         16             4
 Ganda               7            9               10    10         36             9
  Total ΣXj         15           18               24    27       ΣX = 84
  Rata-rata          5            6                8     9                    X(rata-
  X(rata-rata)j                                                              rata) = 7


Direktur pendidikan dan perusahaan itu ingin mengukur apakah rata-rata nilai-nilai
yang dikelompokkan menurut ketiga instruktur yang berlainan itu berbeda secara
signifikan atau tidak. Pergunakan tingkat signifikansi (a) α = 5% dan (b) α = 1%.

Pemecahan:

    (1) Merumuskan Hipotesis nol:
        H0 : Rata-rata nilai yang diklasifikasikan menurut ketiga instruktur yang
                  berlainan adalah sama.
        Ha    : Tidak semua rata-rata nilai sama.
    (2) Mencari F rasio.
        (a) Hitunglah jumlah-jumlah yang diperlukan:
                                Arsyad                  Bunyamin                Ganda
            ΣXi         :          32                      16                     36
            Σ(ΣXi)      : 32 + 16 + 36 = 84
                 2
            (ΣXi)       : (32)2 = (16)2 = (36)2 =
                          1024 256 1296
               2
            ΣX          : 62 + 72 + 92 + 102 + 22 + 22 + 52 + 72 + 72 + 92 + 102 + 102
                          = 36 + 49 + 81 + 100 + 4 + 4 + 25 + 79 + 79 + 81 + 100 + 100
                          = 678
(b) Masukkan hasil (a) ke dalam rumus:
           St = ΣX2 –          /n] = 678 – [(84)2/12] = 678 – 588 = 90
           Sr                  -         /n] = (2576/4) –
              = 644 – 588 = 56
               = St Sr
       (c) Hitunglah F rasio :
           F cuplikan = S r / (r – 1) +      / (n – r)
                       = antar +         dalam = 56 / (3 – 1) + 34 / (12 – 3 )
                       = 28 + 3,778 = 7,41 dengan            = 3 – 1 = 2 dan      = 12 – 3 =
                      9
   (3) Mengambil Keputusan dan Kesimpulan
            Di dalam tabel F 5%, nilai Fa = 5% dengan              = 2 dan       = 9 adalah
       4,26. Karena nilai F cuplikan = 7,41 ternyata lebih besar daripada nilai maka
           harus ditolak. Didalam tabel F 1%, nilai Fa = 5% dengan            = 2 dan      =
       9 adalah 8,02. Karena nilai F cuplikan = 7, 41 ternyata lebih kecil daripada
       nilai Fa’ maka      harus diterima. Jadi, ditolak pada tingkat signifikan 5%,
       tetapi diterima pada tingkat signifikan 1%. Dengan demikian, pengujian
       perbedaan antara rata- rata memperlihatkan signifikansi pada tingkat 5% tetapi
       tidak signifikan pada tingkat 1%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah
       bahwa hasil yang diperoleh ini mungkin dapat dipertimbangkan sebagai
       signifikan. Kita dapat menyatakan bahwa rata – rata nilai yang
       diklasifikasikan menurut instruktur mungkin tidak sama. Keefektifan
       perlakuan ketiga instruktur mungkin berlainan. Keseluruhan prosedur
       perhitungan diatas termuat didalam tabel ANOVA dibawah ini.
            (333)
                                            Tabel : X – 9
                                Tabel ANOVA Hasil Perhitungan
        Sumber       Variasi      Derajat       Varian                   F Rasio
         Variasi    (Sum of        Bebas        (Maen        Cuplikan α = 5% α = 1%
                    Aquares)        (db)       Squares)
                     *) (SS)                     (MS)
         Antar       Sr = 56     3 – 1 = 2 56 : 2 = 28/ 3,778               4,26      8,02
          kelas                                    28         = 7,41
          baris
         Dalam          = 34     12 – 3 =       34 : 9 =
          kelas                       9          3,778
          baris
          Total         = 90     12 – 1 =                     Hasil pengujian
                                     11                  ditolak pada tingkat α = 5%
                                                        diterima pada tingkat α = 1%


(Soegyarto,2004:333)
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Drs. Soegyarto Mangkuatmodjo, Statistik Lanjutan, 2004, Jakarta, Rineka Cipta.

More Related Content

What's hot

2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxKOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
SyaifulArif76
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
CARLES HUTABARAT
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaMuhammad Umari
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Rendi Fahreza
 
6 perencanaan saluran
6  perencanaan saluran6  perencanaan saluran
6 perencanaan saluran
Yudith Rambulangi
 
Rpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunanRpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunan
nadhilaame
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
kahar pasca
 
Sejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi Bangunan
Sejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi BangunanSejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi Bangunan
Sejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi Bangunan
Jemiran Sanbakri
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
yurika mariani
 
RPP Matematika kelas 5 semester 1-2
RPP Matematika kelas 5 semester 1-2RPP Matematika kelas 5 semester 1-2
RPP Matematika kelas 5 semester 1-2
Alfan Fazan Jr.
 
Soal soal volume bangun ruang sisi lengkung
Soal soal volume bangun ruang sisi lengkungSoal soal volume bangun ruang sisi lengkung
Soal soal volume bangun ruang sisi lengkung
Melina Sulistiyani
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 
TUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILA
TUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILATUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILA
TUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILA
Stephanus Turnip
 
(Mekflu 6) kinematika zat cair
(Mekflu 6) kinematika zat cair(Mekflu 6) kinematika zat cair
(Mekflu 6) kinematika zat cairHertna Cahyani
 
Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Randy Ikas
 
Kuat tekan beton
Kuat tekan betonKuat tekan beton
Kuat tekan beton
Ari Saputra
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
nissayyo
 
RPP REFLEKSI KELAS XI K13
RPP REFLEKSI KELAS XI K13RPP REFLEKSI KELAS XI K13
RPP REFLEKSI KELAS XI K13
randiramlan
 
Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)
Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)
Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)Desy Aryanti
 

What's hot (20)

2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptxKOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
KOLOM (ANALISA KOLOM LANGSING DAN PENDEK.pptx
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Laporan kerja batu reza
Laporan kerja batu rezaLaporan kerja batu reza
Laporan kerja batu reza
 
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi IITugas Besar Rekayasa Irigasi II
Tugas Besar Rekayasa Irigasi II
 
6 perencanaan saluran
6  perencanaan saluran6  perencanaan saluran
6 perencanaan saluran
 
Rpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunanRpp konstrksi bangunan
Rpp konstrksi bangunan
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
 
Sejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi Bangunan
Sejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi BangunanSejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi Bangunan
Sejarah Baja dan Penggunaanya di Konstruksi Bangunan
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
 
RPP Matematika kelas 5 semester 1-2
RPP Matematika kelas 5 semester 1-2RPP Matematika kelas 5 semester 1-2
RPP Matematika kelas 5 semester 1-2
 
Soal soal volume bangun ruang sisi lengkung
Soal soal volume bangun ruang sisi lengkungSoal soal volume bangun ruang sisi lengkung
Soal soal volume bangun ruang sisi lengkung
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
TUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILA
TUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILATUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILA
TUGAS BESAR ANALISIS STRUKTUR 3 TEKNIK SIPIL UNILA
 
(Mekflu 6) kinematika zat cair
(Mekflu 6) kinematika zat cair(Mekflu 6) kinematika zat cair
(Mekflu 6) kinematika zat cair
 
Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa matematika Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Kuat tekan beton
Kuat tekan betonKuat tekan beton
Kuat tekan beton
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
RPP REFLEKSI KELAS XI K13
RPP REFLEKSI KELAS XI K13RPP REFLEKSI KELAS XI K13
RPP REFLEKSI KELAS XI K13
 
Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)
Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)
Pemecahan Masalah MTK SD (Volume dan debit bangun ruang)
 

Viewers also liked

EN 102 - Barrio Triste
EN 102 - Barrio TristeEN 102 - Barrio Triste
EN 102 - Barrio Triste
etiquetanegraperu
 
Sickle cell anemia
Sickle cell anemiaSickle cell anemia
Sickle cell anemiaAnely13
 
Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...
Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...
Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...
Gijs Houwen
 
4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm
Boyhaki Erby
 
Cosmo presentation
Cosmo presentationCosmo presentation
Cosmo presentationbgonz05
 
Ipi89787
Ipi89787Ipi89787
Ipi89787
Boyhaki Erby
 
Tugas pmri kelompok kelas 1 a
Tugas pmri kelompok kelas 1 aTugas pmri kelompok kelas 1 a
Tugas pmri kelompok kelas 1 aRanny Novitasari
 
Rpp matematika smp kelas vii
Rpp matematika smp kelas viiRpp matematika smp kelas vii
Rpp matematika smp kelas viiRanny Novitasari
 
ENVIRONMENTAL IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTS
ENVIRONMENTAL                   IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTSENVIRONMENTAL                   IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTS
ENVIRONMENTAL IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTSMr. Mrunal Raut
 
Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)
Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)
Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)Ranny Novitasari
 
ignition system
ignition systemignition system
ignition system
Mr. Mrunal Raut
 

Viewers also liked (16)

EN 102 - Barrio Triste
EN 102 - Barrio TristeEN 102 - Barrio Triste
EN 102 - Barrio Triste
 
Sickle cell anemia
Sickle cell anemiaSickle cell anemia
Sickle cell anemia
 
Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...
Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...
Getting started with Open Education: Open & Online Education for Capacity Bui...
 
4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm4614 10053-1-sm
4614 10053-1-sm
 
Cosmo presentation
Cosmo presentationCosmo presentation
Cosmo presentation
 
Ipi89787
Ipi89787Ipi89787
Ipi89787
 
Hlt
HltHlt
Hlt
 
Flow chart
Flow chartFlow chart
Flow chart
 
Pmritask1
Pmritask1Pmritask1
Pmritask1
 
Tugas pmri kelompok kelas 1 a
Tugas pmri kelompok kelas 1 aTugas pmri kelompok kelas 1 a
Tugas pmri kelompok kelas 1 a
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rpp matematika smp kelas vii
Rpp matematika smp kelas viiRpp matematika smp kelas vii
Rpp matematika smp kelas vii
 
Bangun ruang kubus
Bangun ruang kubusBangun ruang kubus
Bangun ruang kubus
 
ENVIRONMENTAL IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTS
ENVIRONMENTAL                   IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTSENVIRONMENTAL                   IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTS
ENVIRONMENTAL IMPACT OF EMISSION OF POWER PLANTS
 
Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)
Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)
Contoh soal statistika dasar (tabel distribusi frekuensi)
 
ignition system
ignition systemignition system
ignition system
 

Similar to Anova

Anava 1 arah
Anava 1 arahAnava 1 arah
Anava 1 arahyositria
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
Feri Chandra
 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
Levina Lme
 
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
AhmadRiduanRiduan
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateGantyo Suhartono
 
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
Repository Ipb
 
makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.rezkiyurika
 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
rajazulvan1
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
RIZKYSETIABUDI
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
lutfiamaulidina
 
KONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptx
KONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptxKONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptx
KONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptx
22154JeremiSabatianP
 
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptxTM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
rubi678124
 
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptxTM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
AmeliaManatar
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
Wan Na
 
Analisis ANAVAR.ppt
Analisis ANAVAR.pptAnalisis ANAVAR.ppt
Analisis ANAVAR.ppt
PanjiPurnomo5
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
Rani Nooraeni
 

Similar to Anova (20)

Anava 1 arah
Anava 1 arahAnava 1 arah
Anava 1 arah
 
Anava dua-jalan1
Anava dua-jalan1Anava dua-jalan1
Anava dua-jalan1
 
analisis varians
analisis varians analisis varians
analisis varians
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
 
Analisis varians
Analisis variansAnalisis varians
Analisis varians
 
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
1-materip12parametrikanalisisofvariansanova-180509075222.pdf
 
Chap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasiChap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasi
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
FUNGSI MASSA PELUANG PADA POLA TITIK SPASIAL KELOMPOK SERTA FUNGSI STATISTIK ...
 
makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.makalah varians satu arah.
makalah varians satu arah.
 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 
KONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptx
KONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptxKONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptx
KONSEP ANOVA yang bisa di terbutkan.pptx
 
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptxTM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
 
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptxTM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
TM_13_Uji_Fisher_Exact.pptx
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
 
Analisis ANAVAR.ppt
Analisis ANAVAR.pptAnalisis ANAVAR.ppt
Analisis ANAVAR.ppt
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
 

Anova

  • 1. ANALISIS VARIAN SATU ARAH Disusun oleh : 1. Kayis Kurnia Putra 2. Nuruljanah 3. Ranny Novitasari 4. Ria Puspita Sari 5. Rina Anggraini 6. Rusmaini PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDARALAYA
  • 2. ANALISIS VARIANS SATU ARAH 10.1 Pengantar Prosedur penentuan apakah dua buah populasi memiliki rata-rata yang sama atau tidak telah dibahas di dalam pembahasan tentang hipotesis. Tetapi, sering terjadi bahwa masalah-masalah manajemen meliputi beberapa populasi, dan pembuat keputusan ingin mengetahui apakah rata-rata dari populasi, dan pembuat keputusan ingin mengetahui apakah rata-rata dari populasi-populasi itu sama atau tidak. (Soegyarto,2004:309) Mula-mula kita akan menerapkan sebuah pengujian yang disebut: “Pengujian Analisis Varian (Analisys of Variance Test – ANOVA Test)”. Seperti diketahui, varian adalah kuadrat dari simpang baku. Jadi, (atau s) merupakan simpang baku, maka (atau s2) merupakan sebuah varian. Pengujian ini disebut analisis varian karena di dalam pembentukannya, kita menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai rata-rata populasi yang sama dengan menganalisis variasi (varian) di dalam rata-rata cuplikan. Menurut Mendehall, prosedur analisis varian bertujuan untuk menganalisis variasi dari sebuah jawaban (response) dan untuk menentukan bagian daripada variasi ini bagi setiap kelompok variabel bebas. (Soegyarto,2004:309) Tujuan daripada analisis varian adalah untuk menempatkan variabel-variabel bebas penting di dalam suatu studi dan untuk menentukan bagaimana mereka berinteraksi dan mempengaruhi jawaban. (Mendehall & Reinmuth, 1982; hlm. 542). 10.2 Konsepsi Dasar dan Hipotesis Teknik ANOVA berasal dari penelitian pertanian (agricultural research). Tetapi, di tahun-tahun terakhir ini ia telah dikembangkan sebagai alat yang ampuh di dalam menganalisis masalah-masalah ilmiah lainnya. Seperti dalam masalah-masalah bisnis dan ekonomi. (Soegyarto,2004:310) Di dalam sebuah analisis varian, dua buah taksiran mengenai varian populasi, , dihitung atas dasar dua buah pendekatan perhitungan yang bebas.Pendekatan pertama adalah menghitung sebuah penaksir dari yang tetap sesuai tanpa memandang adanya perbedaan-perbedaan antara rata-rata dari beberapa populasi. Dengan kata lain, rata-rata dari beberapa populasi dapat berlainan, tetapi penaksir daripada ini tidak akan dipengaruhi oleh kenyataan yang mungkin bahwa Ho itu adalah palsu. Dikarenakan oleh kenyataan ini, dengan sendirinya, nilai hitungan ini tidak dapat dipergunakan untuk menguji keabsahan dari Ho. Jadi, diperlukan unsur kedua. (Soegyarto,2004:310). Pendekatan kedua akan menghasilkan perhitungan mengenai sebuah taksiran yang sesuai jika rata-rata populasi itu sama. Pendekatan ini menghasilkan sebuah taksiran yang akan berisi pengaruh-pengaruh dari setiap perbedaan-perbedaan antara semua rata-rata populasi.Singkatnya, apa yang diuraikan di atas dapat diringkaskan dengan decision rule’s berikut ini: Jika dua buah taksiran yang dihitung diperkirakan sama, maka kita dapat menyimpulkan bahwa kemungkinan tidak terdapat perbedaan-perbedaan antara rata- rata populasi. Jadi, hipotesis nol harus diterima. Jika taksiran itu dihitung dengan pendekatan kedua secara signifikan berbeda dari taksiran dari pendekatan pertama, kita dapat menyimpulkan bahwa taksiran
  • 3. kedua berisikan penaruh dari perbedaan-perbedaan rata-rata populasi. Jadi, Ho harus ditolak. (Sanders et.al, 1985; hlm.280-281). Selanjutnya, dasar pemikiran yang mendasari analisis varian dapat lebih baik ditunjukkan dengan suatu pembahasan simbolis. Analisis yang nyata dapat digambarkan dengan sebuah contoh. Ingat kembali bahwa variabilitas dari sekelompok n ukuran adalah proporsional terhadap jumlah kuadrat simpangan-simpangan (sum of squares of deviations) dan jumlah ini dipergunakan untuk menghitung varian cuplikan (sample variance). Jika sebuah model regresi linear multivariabel ditulis untuk jawaban Y, bagian dari jumlah keseluruhan kuadrat simpangan-simpangan yang ditentukan untuk kesalahan (error) merupakan jumlah kuadrat simpangan-simpangan dari nilai Y sekitar nilai prakiraan mereka masing-masing yang diperoleh dari persamaan prakiraan Yc. Jumlah ini dinyatakan sebagai SSE, dan digambarkannya dengan jumlah kuadrat simpangan-simpangan dari nilai Y sekitar sebuah garis lurus. Bagi kasus-kasus yang kita perhatikan, bila variabel-variabel bebastidak berhubungan dengan jawaban ia dapat menunjukkan bahwa masing-masing potongan dari jumlah keseluruhan kuadrat simpangan-simpangan, dibagi dengan sebuah bilangan konstan yang sesuai, memberikan sebuah penaksir yang bebas dan tidak berat sebelah, varian dari kesalahan eksperimental. Bila sebuah variabel, sangat berhubungan dengan jawaban, bagiannya (sebut “jumlah kuadrat” bagi variabel itu) akan dibesarkan (inflated). Kondisi ini dapat dideteksi dengan membandingkan taksiran untuk memakai sebuah uji F. Jika taksiran bagi variabel bebas secara signifikan lebih besar, uji F akan menolak sebuah hipotesis tentang “tidak ada pengaruh bagi variabel bebas” dan menghasilkan bukti untuk menunjukkan suatu hubungan dengan jawaban. Hipotesis untuk ANOVA adalah rata-rata dari populasi-populasi yang disebarkan secara normal seperti: tiga buah populasi A, B,dan C, adalah sama, atau Di dalam analisis varian, asumsi-asumsi berikut harus dibuat: Pertama: Cuplikan-cuplikan itu ditarik secara acak, dan masing-masing cuplikan independen dari cuplikan-cuplikan lain. Kedua: Populasi-populasi yang diteliti memiliki sebaran-sebaran yang mendekati kurva normal. Ketiga: Populasi-populasi darimana nilai-nilai cuplikan diperoleh semuanya memiliki varian populasi yang sama ( . Jadi, asumsi ketiga ini adalah: Di mana k = jumlah populasi. 10.3 Prosedur Perhitungan Untuk menjelaskan bagaimana prosedur perhitungan dilakukan, marilah kita mengambil sebuah cuplikan acak: a,b, dan c, dari masing-masing ketiga buah populasi A, B, dan C. (Soegyarto,2004:314) Taksiran yang tidak berat sebelah dari varian ( populasi besar yang didasarkan pada cuplikan-cuplikan di atas dapat diperoleh dengan salah satu dari ketiga metode berikut:
  • 4. 1) Memakai varian antar-kelas (atau antar-cuplikan) (Variance Between) Atau dinyatakan dalam bentuk umum: Dimana: i = kelas-kelas atau cuplikan-cuplikan indicidual, a, b , dan c ni = besaran kelas i atau besaran cuplikan yang ditarik dari populasi i r = jumlah kelas Tabel : X-1 Data Cuplikan Disusun Menurut Kolom Pengamatan dalam Setiap Cuplikan Cuplikan a b c 1 Xa Xb Xc 2 Xa Xb Xc 3 Xa Xb Xc 4 Xa Xb Xc 5 - Xb - Jumlah Rata-rata cuplikan Tabel : X-2 Data Cuplikan Disusun Menurut Baris Cuplikan Pengamatan dalam Setiap Cuplikan Total Rata- 1 2 3 4 5 rata cuplikan A Xa Xa Xa Xa - b Xb Xb Xb Xb Xb c Xc Xc Xc Xc - 2) Memakai Varian dalam kelas (atau dalam cuplikan individual) (Variance Within) Dimana Xi = bagian-bagian individual dalam kelas i. n = na + nb + nc = jumlah bagian-bagian dalam cuplikan tunggal besar.
  • 5. 3) Memakai Varian dari cuplikan besar tunggal (Total Variance) Contoh: Seorang manajer sebuah bank sedang meninjau kinerja dari para karyawan bagi kemungkinan menaikkan gaji dan mempromosikan jabatan. Di dalam mengevaluasi para petugas kasir, manajer menentukan bahwa kriterion yang penting dari kinerja mereka adalah jumlah pelanggan yang dilayani setiap hari. Manajer mengharapkan bahwa setiap kasir diperkirakan akan menangani jumlah pelanggan yang sama setiap hari. Sebaliknya, setiap kasir harus diberi hadiah atau hukuman yang sesuai dengan itu. Enam hari kerja perusahaan dicuplik secara acak, pelanggan yang melewati masing-masing ketiga kasir bank itu dicatat. Datanya tampak di bawah. Anda diminta untuk: 1) Menyusun data di atas dalam sebuah tabel menurut kolom. 2) Membuat taksiran atas varian populasi besar yang tidak berat sebelah . Hari ke: Kasir 1 Kasir 2 Kasir 3 Nuryati Yuniar Ahmad 1 45 55 54 2 56 50 61 3 47 53 54 4 51 59 58 5 50 58 52 6 45 49 51 Pemecahan : 1) Menyusun tabel menurut kolom. Tabel: X-3 Data Evaluasi 3 Orang Kasir (Menurut Kolom) Hari ke: Kasir 1 Kasir 2 Kasir 3 Nuryati Yuniar Ahmad 1 45 55 54 2 56 50 61 3 47 53 54 4 51 59 58 5 50 58 52 6 45 49 51 Jumlah 294 324 330 Rata-rata 49 54 55 Cuplikan
  • 6. 2) Menaksir Varian Populasi Menaksir varian populasi dengan memakai 3 cara seperti yang dijelaskan di atas. a) Cara Pertama (Variance Between) b) Cara Kedua (Variance Within) + + c) Cara Ketiga (Total Variance) 10.4 Pengujian Hipotesis Untuk mengkaji hipotesis di dalam analisis varian (ANOVA) dipergunakan peralatan Uji-F. Pengujian ANOVA didasarkan pada asumsi bahwa cuplikan- cuplikan acak sederhana yang secara bebas ditarik dari sebaran normal memiliki varian yang sama.Dari asumsi ini, para matematisi menurunkan sebaran kemungkinan dari statistik F cuplikan. Sebaran itu memiliki dua buah parameter. Mereka itu adalah dua derajat bebas (db) untuk F cuplikan, db1 untuk pembilang dan db2 untuk penyebut. (Soegyarto,2004:319) Prosedur pengujian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: Langkah ke 1 : Menetapkan Hipotesis Sebagaimana telah dijelaskan di depan, di dalam pengujian ANOVA hipotesis ditetapkan sebagai berikut:
  • 7. Ho : Ha : Tidak seluruh rata-rata populasi adalah sama. Langkah ke 2 : Menentukan F Cuplikan F cuplikan (atau statistik F atau Critical Ratio, CR) ditentukan dengan perumusan berikut: Langkah ke 3 : Mencari Titik Kritis Untuk mencari titik kritis atau F tabel perlu ditetapkan tingkat signifikansi yang akan dipakai, misalnya = 1% atau = 5%. Sesudah itu mengacu pada kedua derajat bebas (db1 dan db2), nilai titik kritis dicari dalam tabel “F-distribution”. Titik kritis dinyatakan dengan notasi: F , db1, db2 , ...... Langkah ke 4: Pengambilan Keputusan Penagmbilan keputusan dilakukan dengan titik kritis F tabel atau F . Dari hasil perbandingan itu diambil keputusan berikut: Apabila ternyata F cuplikan < F , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila ternyata F cuplikan ≥ F , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Langkah ke 5: Terakhir, setelah diambil suatu keputusan atas dasar perbandingan kedua nilai tersebut, kemudian ditariklah suatu kesimpulan. Jika Ho diterima, kita simpulkan bahwa semua rata-rata populasi adalah sama. Jika Ho ditolak, kita simpulkan bahwa tidak semua rata-rata populasi adalah sama. Contoh: Melanjutkan contoh di atas, marilah kita lakukan Pengujian ANOVA Langkah 1: Hipotesi yang akan diuji adalah: Ho: Rata-rata populasi pelanggan yang ditangani oleh ketiga kasir bank setiap harunya adalah sama. Ha: Rata-rata populasi pelanggan yang ditangani oleh ketiga kasir bank setiap harinya tidak seluruhnya sama. Langkah 2 : Diketahui: (r - 1) = 3 – 1 = 2 r(n – 1) = 3(6 – 1) = 15
  • 8. F cuplikan = 63/16,4 = 3,84 Langkah 3 : Dalam pengujian ini dipergunakan tingkat signifikansi = 1% dan = 5%, dengan db1 = 2 dan db2 = 15. Atas dasar itu, maka F = 5%, db1=2, db2=15 = 3,68 dan F =1%, db1=2, db2=15 = 6,36. Sekarang kita bandingkan antara F cuplikan dengan F , 1) Ternyata bahwa F cuplikan = 3,84 ≥ F =5% = 3,68 2) Ternyata bahwa F cuplikan = 3,84 < F =1% = 6,36 Langkah 4: Dari hasil perbandingan diatas diambil keputusan sebagai berikut: a) Menolak Ho pada tingkat signifikansi = 5% b) Menerima Ho pada tingkat signifikansi =1% Langkah 5 : Sebagai berikut langkah terakhir, kita menarik kesimpulan-kesimpulan berikut: Pertama : Dengan menolak Ho pada = 5%, dapat disimpulkan bahwa jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani oleh masing-masing kasir per hari tidak lah sama. Kedua : Dengan menerima Ho pada = 1%, dapat disimpulkan bahwa jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani oleh masing-masing kasir per hari adalah sama. Masalah sekarang adalah kesimpulan mana yang akan diikuti atau dipakai oleh manager bank tersebut tergantung pada tingkat signifikansi mana yang diyakini akan dapat dijadikan landasan bagi kebijaksanaannya. Karenanya diperlukan penelitian susulan untuk menentukan secara tepat perbedaan di dalam kinerja mereka. Berikut ini diberikan contoh lain dimana data ditabulasikan menurut baris dan besaran cuplikan tidak sama. Contoh no 3: Seorang peneliti menarik sebuah cuplikan tentang penghasilan dari 14 orang tenaga ahli disebuah kota selama periode tertentu. tertentu. Ia ingin mengklasifikasikan penghasilan bulanan itu menurut keahlian mereka masing-masing, yaitu: notaries, akuntan, konsultan, seperti Nampak pada table: X – 4. Ia ingin mengetahui apakah ada atau tidak ada perbedaan yang berarti antara rata-rata dari penghasilan bulanan yang diklasifikasikan dengan tiga pekerjaan yang berlainan. Untuk keperluan uji F, ia memakai tingkat signifikansi (a) α = 5% dan (b) α = 1%. ((Soegyarto,2004:324) Tabel: X – 4 Data untuk contoh No. 3 Pekerjaan Penghasilan Bulanan (Rp 100.000) Anggota Cuplikan (ni) Jumlah 1 2 3 4 5 Notaris 7,9 7,5 7,6 7,8 - 30,8
  • 9. Akuntan 7,7 7,6 7,1 7,4 7,2 37,0 Konsultan 6,7 6,2 7,1 6,6 6,4 33,0 Jumlah besar 100,8 Rata-rata Cuplikan Besar (X): (100,8 + 14) x Rp 100.000,- = Rp 720.000,- Pemecahan: (1) Menetapkan Hipotesis H0 : Rata-rata penghasilan bulanan dari ketiga pekerjaan yang berbeda itu adalah sama,atau µa = µb = µc. Catatan : a = notaries, b = akuntan, c = konsultan. Diasumsikan bahwa ketiga populasi (penghasilan bulanan) itu disebarkan secara normal. (2) Mencari nilai F cuplikan. 2.1 Menghitung Rata-rata Cuplikan: Penghasilan Bulanan (Rp) Notaris Akuntan Konsultan ( ) ( ) ( ) 790.000,- 770.000,- 670.000,- 750.000,- 760.000,- 620.000,- 760.000,- 710.000,- 710.000,- 780.000,- 740.000,- 660.000,- 720.000,- 640.000,- 3.080.000,- 3.700.000 3.300.000,- Rata-rata = 770.000,- Rata-rata = 740.000,- Rata-rata = 660.000,- 2.2 menghitung varian antar-cuplikan. a. Notaris ( – = 4 (770.000 – 720.000 = 4(50.000 =10.000.000.000,- b. Akuntan ( – = 5(740.000 – 720.000 = 5(20.000 =2.000.000.000,- c. konsultan ( – = 5 (660.000 – 720.000 = 5(-60.000 =18.000.000.000,- 2.3 menghitung varian dalam cuplikan
  • 10. (a). notaris – 1 (790.000 – 770.000 = 400 jt 2 (750.000 – 770.000 = 400jt 3 (760.000 – 770.000 = 100jt 4 (780.000 – 770.000 = 100jt 5 ................................ Jumlah 1.000 jt (b) Akuntan: n1 (Xb – X(rata-rata)b)2 1 (770000 – 740000)2 = 900 jt 2 (760000 – 740000)2 = 400 jt 3 (710000 – 740000)2 = 900 jt 4 (740000 – 740000)2 = 0 jt 5 (720000 – 740000)2 = 400 jt Jumlah: Rp 2600,- jt (c) Konsultan: n1 (Xc – X(rata-rata)c)2 1 (670000 – 660000)2 = 100 jt 2 (620000 – 660000)2 = 1600 jt 3 (710000 – 660000)2 = 2500 jt 4 (660000 – 660000)2 = 0 jt 2 5 (640000 – 660000) = 400 jt Jumlah: Rp 4600,- jt 2.4 Menghitung Variasi Total (a) Notaris: n1 (Xa – X(rata-rata))2 1 (790000 – 720000)2 = 4900 jt 2 (750000 – 720000)2 = 900 jt 3 (760000 – 720000)2 = 1600 jt 4 (780000 – 720000)2 = 3600 jt 5 - - - - Jumlah: Rp 11.000,- jt (b) Akuntan: n1 (Xb – X(rata-rata))2 1 (770000 – 720000)2 = 2500 jt 2 (760000 – 720000)2 = 1600 jt 3 (710000 – 720000)2 = 100 jt 4 (740000 – 720000)2 = 400 jt 5 (720000 – 720000)2 = 0 jt Jumlah: Rp 4600,- jt (c) Konsultan: n1 (Xc – X(rata-rata))2 1 (670000 – 720000)2 = 2500 jt 2 (620000 – 720000)2 = 10000 jt 3 (710000 – 720000)2 = 100 jt 4 (660000 – 720000)2 = 3600 jt 5 (640000 – 720000)2 = 6400 jt Jumlah: Rp 22600,- jt
  • 11. 2.5 Menghitung Jumlah Besar (Grand Total) Cuplikan Variasi Antar Variasi Dalam Variasi Total (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) Notaris 10.000 1.000 11.000 Akuntan 2.000 2.600 4.600 Konsultan 18.000 4.600 22.600 Jumlah Besar 30.000 8.200 38.200 Db1 = 3-1=2 Db2 = (4+5+5)-3=11 Db total= 14-1=13 2.6 Mencari Nilai Cuplikan F cuplikan = (3) Pengambilan Keputusan dan Penarikan Kesimpulan Dengan Db1= 3-1 = 2 dan Db2 = 14-3 = 11, nilai F secara signifikan besar jika, berdasarkan pengujian pihak kanan, diketahui : F berada di atas 3,98 pada tingkat F berada di atas 7,21 pada tingkat Karena nilai F cuplikan 25,61 jauh di atas 7,21, dapat diambil keputusan H0 harus ditolak, baik pada tingkat maupun pada . Atas dasar keputusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata populasi dari penghasilan bulanan ketiga tenaga ahli tersebut (notaris, akuntan, dan konsultan) tidak sama. Populasi ketiga tenaga ahli tersebut merupakan sesuatu yang berbeda. ((Soegyarto,2004:328) 10.5 Tabel Anova Hasil dari seluruh proses perhitungan di atas, dapat disajikan secara ringkas di dalam sebuah tabel yang disebut : “Tabel Anova”. Adapun format umum dari tabel tersebut dapat ditampakkan seperti berikut : ((Soegyarto,2004:328)
  • 12. Tabel : X-5 Tabel Analisis Varian (Anova) Sumber Variasi Derajat Varian F Rasio Variasi (Sum of Bebas (Maen Cuplikan α = α= Aquares) (db) Squares) 5% 1% *) (SS) (MS) AntarCuplikan r– 1 Dalam r( Cuplikan Total n-1 Hasil pengujian H0 ............................................................ Tabel : X-6 Tabel Anova Hasil Perhitungan Contoh No 3 Sumber Variasi Derajat Varian F Rasio Variasi (Sum of Bebas (Maen Cuplikan α = α= Aquares) (db) Squares) 5% 1% *) (SS) (MS) AntarCuplikan Rp 3-1 = 2 Rp 30.000/ Rp 30.000,- 2 = Rp 15.000+ 15.000 Rp 3,98 7,21 Dalam Rp 14-3= Rp 585,714 Cuplikan 8.200,- 11 8.200/11= = 25,61 Rp 585,714 Total Rp 14- Hasil pengujian 38.200,- 1=13 H0 ditolak *) Dalam jutaan rupiah Catatan : Rumusan derajat bebas di dalam tabel :X-5 untuk variasi dalam cuplikan diberikan 2 macam : r( bila = ; n-1 bila ((Soegyarto,2004:329) 10.6 Model Anova Satu Arah Di dalam model Anova satu arah perlu diperhatikan hal-hal berikut ini : 1. Data yang diklasifikasikan menurut klasifikasi satu arah 2. Hanya terdapat satu variabel di dalam analisis itu. Gambaran yang disajikan pada contoh 3 didasarkan pada pengklasifikasian satu-arah dari data tertentu, klasifikasi yang berupa tiga buah cuplikan yang berlainan. Akan tetapi analisis varian satu-arah akan memperpanjang prosedur yang semula dipergunakan untuk memasukkan setiap jumlah dari cuplikan-cuplikan. Juga, besaran-besaran daripada cuplikan-cuplikan, kelas-kelas, adalah tidak sama didalam contoh 3 di atas. Bilamana besaran-besaran cuplikan adalah sama, metode menghitung varian-varian yang diinginkan dapat disederhanakan. Metode yang disederhanakan itu disajikan di bawah ini : ((Soegyarto,2004:330)
  • 13. Tabel : X-7 Data Cuplikan Diklasifikaskan Menurut Baris Untuk Anova Satu Arah Cuplikan- Pengamatan di masing- Cuplikan cuplikan masing cuplikan pengamatan Cuplikan (baris) rata- (i=1,2,...,r) ke-j (baris) Total rata (j=1,2,...,c) ΣXi 1 2 ... c 1 ... 2 ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . r ... . Simbol yang dipakai di dalam tabel di atas dijelaskan berikut i = baris kelas atau cuplikan individual, 1,2,3,...,r j = kolom individual, 1,2,3,...,c r = jumlah baris, atau jumlah cuplikan c = jumlah kolom, atau besaran masing-masing cuplikan Perumusan yang dipergunakan di dalam penyelesaian pengujian secara bertahap dijelaskan sebagai berikut : 1) Kita memiliki persamaan dasar seperti berikut : Variasi Total = Variasi Dalam + Variasi Antar 2) Dinyatakan dengan notasi : St = Sw + Sr 3) Bilamana setiap variasi dibagi dengan derajat bebas masing-masing, maka akan diperoleh perumusan lain seperti berikut: St / (n-1) = S2 = Varian Total 2 Sw / (n-r) = S within = Varian dalam 2 Sr / (r-1) = S between = Varian antar 4) Di dalam kaitannya dengan penyelesaian Anova satu-arah, perlu dilakukan penyederhanaan perhitungan variasi total dan variasi antar kelas. Jadi: Dimana : c = jumlah kolom, atau besara masing-masing cuplikan. C adalah bilangan konstan. r = jumlah baris, atau jumlah cuplikan n = c.r = jumlah nilai X dari cuplikan yang disatukan. Misalkan: c =4 dan r =3, maka n=cr=12 = nilai X dalam baris ke-i, dim mana i= 1,2,3,...,r
  • 14. 5) F cuplikan (F rasio) dicari dengan rumusan : F cuplikan = Sr / (r-1) + Sw / (n-r) = S2 antar + S2 dalam (324) Marilah kita perhatikan contoh berikut ini : Sebuah perusahaan besar menawarkan sebuah kursus pelatihan manajemen kepada stafnya. Staf- staf itu dibagi kedalam tiga kelompok dan diajar oleh tiga orang instruktur yang berlainan, yaitu : Arsyad, Bunyamin, dan Ganda. Bahan pelajaran yang diberikan didalam kursus itu sama untuk masing – masing kelompok. Pada akhir pelatihan, sebuah ujian yang seragam diberikan kepada para staf itu. Sebuah cuplikan yang berisikan 4 orang staf diambil secara acak dari setiap kelompok. Nilai ujiian, maksimum 10 point, dari kedua belas orang staf didalam ketiga cuplikan diberikan dibawah ini. Tabel X – 8 Data untuk Contoh Ini Instruktur Staf-staf Total Rata-rata 1 2 3 4 Σxi X(rata-rata)i Nilai Arsyad 6 7 9 10 32 8 Bunyamin 2 2 5 7 16 4 Ganda 7 9 10 10 36 9 Total ΣXj 15 18 24 27 ΣX = 84 Rata-rata 5 6 8 9 X(rata- X(rata-rata)j rata) = 7 Direktur pendidikan dan perusahaan itu ingin mengukur apakah rata-rata nilai-nilai yang dikelompokkan menurut ketiga instruktur yang berlainan itu berbeda secara signifikan atau tidak. Pergunakan tingkat signifikansi (a) α = 5% dan (b) α = 1%. Pemecahan: (1) Merumuskan Hipotesis nol: H0 : Rata-rata nilai yang diklasifikasikan menurut ketiga instruktur yang berlainan adalah sama. Ha : Tidak semua rata-rata nilai sama. (2) Mencari F rasio. (a) Hitunglah jumlah-jumlah yang diperlukan: Arsyad Bunyamin Ganda ΣXi : 32 16 36 Σ(ΣXi) : 32 + 16 + 36 = 84 2 (ΣXi) : (32)2 = (16)2 = (36)2 = 1024 256 1296 2 ΣX : 62 + 72 + 92 + 102 + 22 + 22 + 52 + 72 + 72 + 92 + 102 + 102 = 36 + 49 + 81 + 100 + 4 + 4 + 25 + 79 + 79 + 81 + 100 + 100 = 678
  • 15. (b) Masukkan hasil (a) ke dalam rumus: St = ΣX2 – /n] = 678 – [(84)2/12] = 678 – 588 = 90 Sr - /n] = (2576/4) – = 644 – 588 = 56 = St Sr (c) Hitunglah F rasio : F cuplikan = S r / (r – 1) + / (n – r) = antar + dalam = 56 / (3 – 1) + 34 / (12 – 3 ) = 28 + 3,778 = 7,41 dengan = 3 – 1 = 2 dan = 12 – 3 = 9 (3) Mengambil Keputusan dan Kesimpulan Di dalam tabel F 5%, nilai Fa = 5% dengan = 2 dan = 9 adalah 4,26. Karena nilai F cuplikan = 7,41 ternyata lebih besar daripada nilai maka harus ditolak. Didalam tabel F 1%, nilai Fa = 5% dengan = 2 dan = 9 adalah 8,02. Karena nilai F cuplikan = 7, 41 ternyata lebih kecil daripada nilai Fa’ maka harus diterima. Jadi, ditolak pada tingkat signifikan 5%, tetapi diterima pada tingkat signifikan 1%. Dengan demikian, pengujian perbedaan antara rata- rata memperlihatkan signifikansi pada tingkat 5% tetapi tidak signifikan pada tingkat 1%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hasil yang diperoleh ini mungkin dapat dipertimbangkan sebagai signifikan. Kita dapat menyatakan bahwa rata – rata nilai yang diklasifikasikan menurut instruktur mungkin tidak sama. Keefektifan perlakuan ketiga instruktur mungkin berlainan. Keseluruhan prosedur perhitungan diatas termuat didalam tabel ANOVA dibawah ini. (333) Tabel : X – 9 Tabel ANOVA Hasil Perhitungan Sumber Variasi Derajat Varian F Rasio Variasi (Sum of Bebas (Maen Cuplikan α = 5% α = 1% Aquares) (db) Squares) *) (SS) (MS) Antar Sr = 56 3 – 1 = 2 56 : 2 = 28/ 3,778 4,26 8,02 kelas 28 = 7,41 baris Dalam = 34 12 – 3 = 34 : 9 = kelas 9 3,778 baris Total = 90 12 – 1 = Hasil pengujian 11 ditolak pada tingkat α = 5% diterima pada tingkat α = 1% (Soegyarto,2004:333)
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Prof.Drs. Soegyarto Mangkuatmodjo, Statistik Lanjutan, 2004, Jakarta, Rineka Cipta.