Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Komposisi pakan musang rase di hutan wanagama dan hutan wanasadi.pptxGentaSenaSantosa
this research was conducted to further study the ecology of the civet race and its feed in Indonesia, especially in the Wanagama Educational Forest and the Wonosadi Traditional Forest.
2. Vegetasi → populasi atau komunitas
yang menempati suatu
ekosistem
Analisis Vegetasi → Cara untuk mengetahui
komposisi dan struktur
vegetasi
3. Metode kuadrat
Metode yang dipakai dengan menggunakan sampling
total
Bentuk
Persegi panjang
Lingkaran
Bujur sangkar
Pohon 20m x 20m
Tihang 10m x 10m
Pancang 5m x 5m
Herba 1m x 1m
4. Pola metode kuadrat
I
II
III
IV
Luas kuadrat 20m x 20m = 400 m2
Luas total area = 2000 m2
V
5. • Pohon
– Diameter > 20 cm
– Keliling > 62.8 cm
– Pengukuran batang pohon 130 cm diatas permukaan tanah
– Luas batang pohon =
K2
4Π
• Luas basal Area Luasan pohon yang menempati
suatu area
LBA = Luas batang pohon
6. No Kuadrat Nama Spesies Nama
Lokal
Keliling
Batang
(cm)
Luas
Basal
Area
(m2)
1 I Polyaltia platyclada G. tiang 70 0.03901
2 Polyaltia platyclada G. tiang 80 0.050905
3 II
Swietenia
macrophylla
Mahoni 80 0.050905
4 III
Adenanthera
pavonina
Saga 70
0.03901
5 Cocos nucifera Kelapa 80 0.050905
6 IV Polyaltia platyclada G. tiang 70 0.03901
7
Swietenia
macrophylla
Mahoni 80 0.050905
8
Adenanthera
pavonina
Saga 80 0.050905
9
Adenanthera
pavonina
Saga 80 0.050905
10 V
Cocos nucifera
Kelapa 70
0.03901
8. Kerapatan
• Jumlah individu yang menempati suatu
wilayah
Kerapatan (K) = Jumlah Individu Jenis
Luas contoh
Kerapatan Relatif (KR) = Kerapatan dari suatu jenis x 100 %
Kerapatan seluruh jenis
9. Frekuensi
• Nilai besaran yang menyatakan derajat
penyebaran jenis di dalam komunitasnya.
Frekuensi (F) = Jumlah plot ditemukan suatu Jenis
Jumlah seluruh plot
Frekuensi Relatif (FR) = Frekuensi dari suatu jenis x 100 %
Frekuensi seluruh jenis
10. Dominansi
Besaran yang menyatakan derajat penguasaan
ruang atau tempat tumbuh.
Dominansi (D) = Luas Bidang Dasar
Luas area
Dominansi Relatif (DR) = Dominansi dari suatu jenis x 100 %
Dominansi seluruh jenis
11. No Nama Spesies KM KR (%) FM FR (%) DM DR (%)
1 P.platyclada 0.0015 30 0.4 25 0.0000644625 28
2 S.macrophylla 0.001 20 0.4 25 0.000050905 22
3 A.pavonina 0.0015 30 0.4 25 0.0000449575 20
4 C.nucifera 0.001 20 0.4 25 0.00007041 30
0.005 1.6 0.000230735
12. Indeks nilai penting
• Angka yang menggambarkan tingkat peranan,
penguasaan dan kontribusi jenis dalam suatu
ekosistem
• INP = KR + FR + DR
No Nama Spesies
KR
(%)
FR
(%)
DR
(%)
INP
(%)
1 P.platyclada 30 25 28 83
2 S.macrophylla 20 25 22 67
3 A.pavonina 30 25 20 75
4 C.nucifera 20 25 30 75
13. Indeks keanekaragaman
• Melihat kaenekaragaman vegetasi yang diteliti
• Indeks keanekaragaman Shanon – wienner
H’ = - Σpi.lnpi
Interpretasi indeks keanekaragaman
• 0-1 Sangat Rendah
• 1.1-2 Rendah
• 2.1-3 Sedang
• 3.1-4 Tinggi
• > 4 Sangat Tinggi
14. No Nama Spesies
Jumlah
Individu
pi ln pi Pi. ln pi
1 P.platyclada 3 0.375 -0.98083 -0.36
2 S.macrophylla 2 0.25 -1.38629 -0.34
3 A.pavonina 3 0.375 -0.098083 -0.36
4 C.nucifera 2 0.25 -1.38629 -0.34
10 -1.4
• Nilai Indeks keanekaragaman 1.4 yang
menunjukkan keanekaragaman pada vegetasi
tersebut RENDAH