SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN ANGKATA KE-III
PROGRAM DOCTORAL (S-3) PASCASARJANA UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA BEKERJASAMA DENGAN PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEMESTER GENAP TA. 2013/2014
ANALISIS PELAKSANAAN LEARNING ORGANIZATION (LO)
PRODI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QUALITY
UNIVERSITAS QUALITY MEDAN
UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
OLEH :
JAINAB
ANALISIS PELAKSANAAN LEARNING ORGANIZATION (LO) PRODI
PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QUALITY
OLEH;
JAINAB
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN (S3)
PASCA SARJANA UNJ BEKERJASAMA DENGAN UNIMED
Abstrak
Universitas Quality adalah merupakan salah satu universitas yang ada di Kabupaten Karo yang
terdiri dari lima Faklutas yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi ,
Fakultas Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan terdiri dari tiga Prodi yaitu PPKn, Pendidikan Matematika dan Prodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD). Prodi PGSD merumuskan visi dan misi disesuaikan dengan visi
dan misi FKIP , dan Universitas Quality, Visi Prodi PGSD yaitu menyiapkan guru sekolah
dasar yang profesional, mampu memberi keteladaan, membangun kemauan dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dan terkemuka di Sumatera Utara. Untuk mengetahui pelaksanaan
Learning Organization (LO) di digunakan instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem
Learning Organisasi Profile (Buku “Building The Learning Organization”) oleh Michael J.
Marquardt (1996), antara lain: (1) Learning Dynamics; (2) Organization Transformation; (3)
People Empowerment; (4) Knowledge Management; dan (5) Technology Application. Instrumen
ini menggunakan skor dengan empat skala, yaitu: skor 4 (benar-benar terlaksana), skor 3
(terlaksana sebagian besar), skor 2 (terlaksana sebagian), dan skor 1 (terlaksana sedikit/tidak),
Setiap subsystem Learning Organisasi Profile terdiri dari 10 indikator. Adapun total jumlah skor
sebagai hasil akhir yang diperoleh secara keseluruhan dari instrumen pengukuran (kuesioner)
dari 5 (lima) subsystem Learning Organization Profile di Prodi PGSD adalah 158, artinya 79%
Learning Organisasi (LO) Prodi PGSD sudah terlaksana dengan baik.
Kata Kunci : Profil Universitas Quality, Profil Prodi PGSD FKIP Universitas Quality, The
Fifth Discipline Learning Organization (LO), Instrumen Learning Organization Profile
A. PENDAHULUAN
Universitas Quality dulu namanya Universitas Karo yang didirikan oleh orang – orang
karo yang cinta akan pendidikan pada tahun 1986 dengan S.K. No.302/SK/KOP.I/86 dari
Kopertis Wilayah -I yang terdiri dari lima Fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik,
Fakultas Ekonomi , Fakultas Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdiri dari tiga Prodi yaitu PPKn, Pendidikan Matematika dan
prodi PGSD belum ada.
Beberapa hal yang merupakan pendorong berdirinya Universitas Karo (UKA) di
Kabanjahe adalah: (1). Adanya rumusan Musyawarah Mufakat Pembangunan dari pemerintah
Kabupaten Karo yang terlaksana pada tanggal 1- 3 Oktober tentang perlunya Perguruan Tinggi
di Tanah Karo , (2). Adanya minat, kemauan dan saran dari tokoh masyarakat alumni SMA
Negeri Kabanjahe untuk mendirikan Perguruan Tinggi di Tanah Karo, (3). Adanya Panel Diskusi
pendirian Perguruan Tinggi di Kabanjahe yang menyimpulkan perlu adanya mendirikan
Universitas dan membentuk Yayasan pembina dari swadaya masyarakat.(4). Adanya
kemampuan dan kemauan dari perintis dan pendiri dari Universitas Karo (UKA) yang kemudian
membuat Yayasan Universitas Karo Simelem.
Universitas Karo (UKA) pada mulanya berkantor di gedung Nasional jalan Pahlawan No.1
yang juga dipergunakan sebagai ruang kuliah dan gedung kuliah selain di gedung Nasional
adalah gedung SD V.Jl Kapten Mumah Purba, gedung GBKP dan ada gedung AULA SPPH
untuk kuliah gabungan dibeberapa Fakultas. Perpindahan sepenuhnya dari Universitas Karo
(UKA) dan baru Universitas Karo Kampus Bukit Barisan di JL. Jamin Ginting terlaksana tahun
1989 yang terdapat 56 ruangan yang terdiri permanen dan gedung semi permanen, laboratorium
praktikum.
Tujuannya mendirikan Universitas Karo (UKA) adalah membantu masyarakat yang kurang
mampu dari segi finalsial agar mampu kuliah di daerahnya sendiri dengan biaya yang sangat
murah, menjadikan masyarakat Karo menjadi masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan,
begitu mulianya cita – cita para pendiri Universitas Karo (UKA)
Awalnya UKA mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, dimana mahasiswa
bertambah terus dan dosen – dosen yang ada di UKA digaji dengan yang murah sekali yaitu
dosen dari UNIMED dan USU yang mau mengabdi untuk di daerahnya sendirinya dan cinta
dengan pendidikan ditambah dengan dosen yayasan dan dosen dpk Kopertis yan ditempatkan di
UKA, hubungan kerjasama antara sesama dosen sangat familiar karena kebanyakan dosen suku
Karo dan di kampus pun selalu menggunakan bahasa Karo. Sayangnya UKA tidak bisa
bertahan dikarenakan karena sistem manajmen yang kurang baik dan karena budaya dari
masyarakat Karo merasa kurang bergengsi apabila kuliah di Universita Karo, anak – anak yang
tamat SMA sederajat lebih memilih kuliah di swasta asal diluar Tanah Kato , mereka merasa
malu apabila kuliah di Univeristas Karo sehingga mahasiswa tidak ada satu kelas hanya tidak
lebih 20 orang, bahkan ada yang yang satu kelas hanya 5 orang Dengan jumlah mahasiswa yang
begitu sedikit dan tidak mampu untuk menggaji dosen dan menjalankan sebuah organisasi,
sungguh sangat menyedikan, kalau dilihat dari sejarahnya begitu susah payahnya pendiri
Universitas Karo (UKA) mendirikannya.
Betapapun kuatnya suatu organisasi tidak akan mampu bertahan dan berkembang serta
akan punah apabila tidak melakukan penyesuaian diri selaras dengan perkembangan dan
kemajuan ekonomi , sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, serta lingkungan. Kematian organisasi
yang demikian tidak ubahnya seperti kepunahan dinasaurus, binatang raksasa purba, yang tidak
mampu melakukan adaptasi terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan (Marquard,
1961). Itu yang dialami Universitas Karo (UKA), sungguh menyedihkan sekali penulis rasakan,
karena penulis bekerja di Universitas Karo (UKA selama lima tahun dan merasakan begitu
dekatnya hubungan familiar sesama dosen, dosen senior dan pegawai – pegawai yang ada di
lingkungan Universitas Karo (UKA) yang kami selalu menggunakan bahasa Karo walaupun
penulis tidak suku Karo, tapi penulis lahir di Tanah Karo dan dibesarkan di Tanah Karo dan
mendapatkan suami suku Karo. Sekarang Universitas Karo (UKA) tinggal kenangan dan
gedungnya pun sekarang hanya tempat tinggal pengungsi gunung sinabung.
Kesepakatan dari pendiri UKA akhirnya izin dari UKA dijual kepada Orang Suku
Tionghoa bernama Drs Tiandi Lukman yang suka dan cinta dengan pendidikan pada tahun
2008. Perubahan dari nama dari Univesitas Karo diubah menjadi nama Universitas Quality yang
kemudian gedungnya pun dipindahkan ke desa Peceren dan di Jalan Nibung Medan dan
kemudian pindah Jl.Ngumban Surbakti Medan. Univerisitas Quality membuka di dua daerah
Kampus Creator Jl. Nibing II No. 128 Medan, Kampus Innovator : Peceren – Lau Gumba Kec
Berastagi dengan Lima Fakultas : Fakultas Pertanian dengan Prodi Teknologi Hasil Pertaian No.
Perp.Izin 8750/D/T/K-I/2011, Prodi Agroteknologi No.Perp. Izin 7840/D/T/K-/2010, Prodi
Agrobisnis No.Perp.Izin:7851/D/T/K/-1/2011,Fakultas Teknik dengan Prodi Teknik Sipil
No.Perp.Izin :7839/D/T/K-I/2011, Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum No. Perp Izin
:7842/D/T/K-I/2011, Fakultas Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan No.Perp.Izin
:7822/D/T/K-I/2011, Prodi Manajemen No. Perp.Izin.7841/D/T/K-I/2011, Fakultas Pertanian
Prodi Teknologi Hasil Pertanian No. Perp. Izin 8750/D/T/K-I/2011, Prodi Agroteknologi No.
Perp. : 7849/D/T/K-1/2011 dan Prodi Agribisnis No. Perp. Izin: 7851/D/T/K-1/2011 dan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Prodi Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan No.Perp.Izin:8752/D/T/K/2011 Prodi Pendidikan Matematika
No.Perp.Izin:7843/D/T/K-I/2011 dan Prodi Pendidikan Guru SD SK MENDIKBUD No.
275/E/O/2012. mengalami kemajuan luar bisa, mahasiswa menjadi banyak pertambahan menjadi
berlipat – lipat , dan pada waktu itu saya menjadi PD I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
jumlah mahasiswa khususnya di FKIP Prodi PPKn, dan Pendidikan Matematika bertambah satu
Prodi mencapai 150 tiap Prodi sehingga dibuka kelas pagi karena kelas sudah tidak ada lagi.
Karena pada waktu Universitas Karo (UKA) hanya buka kelas siang perkuliahan dimulai jam
satu sampai jam enam.Uang kuliah naik tapi masyarakat Karo tidak keberatan karena menurut
ketua Yayasan biaya pendidikan yang murah tentu tidak bermutu maka perlu dinaikkan uang
kuliah, semua keuangan terpusat di Yayasan. Pada masa UKA terpusat di Fakultas masing –
masing, sedangkan di Unversitas Quality uang terpusat di Yayasan sehingga tidak ada ada lagi
namnya PD 2 dan PD 3 hanya tinggal Dekan ,Wakil Dekan I, dan penulis diberhentikan menjadi
PD 1 diganti dengan yang lain yang dianggap Ketua Yayasan berkreabilitas dan mampu
membawa perubahan Universitas Quality yang kearah yang lebih maju. Gaji dari pegawai,
dosen semua yang bekerja di Universitas Quality dinaikkan menjadi 3 kali dari sebelumnya,
mana pegawai UKA atau dosen yang dianggap tidak berkreabilitas diberhentikan, dan semua
harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, diberikan pelatihan – pelatihan menggunakan
komputer, semua dilakukan dengan sistem on line, anak kuliah mengisi KRS, KHS melalui
internet dengan sistem on line, awalnya memang agak kesulitan tapi akhirnya semua bisa,dengan
kemajuan yang begitu pesat maka dibukalah Prodi PGSD yang kemudian penulis sebagai dosen
Kopertis Wilayah I dpk Universitas Quality pindah Prodi menjadi Prodi PGSD yang
sebelumnya Prodi PPKn.
Prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeristas Quality yang memiliki
jumlah mahasiswa yang jauh lebih banyak dibanding prodi – prodi yang lain , tiap semester
terdiri dari empat kelas yang dibuat Kode A11, A21, B11, B21 (semester 1) dan semester dua
dibuat kode sesuai dengan semester nya di medan terdiri dari satu kelas, tiap – tiap angkatan.
Prodi PGSD dipimpin oleh Dekan, Wakil dekan , dan Ketua Prodi, tata usaha , Ketua
Prodi mempunyai tanggung jawab yang besar sekali karena setiap hari Ketua Prodi melaporkan
kepada manajer yang bertanggung jawab untuk seluruh prodi – prodi di universitas Quality, apa
yang terjadi di prodi PGSD seperti dosen yang tidak masuk, kapan harus digantikan , karena
setiap dosen yang tidak masuk harus melaporkan dan harus dicari penggantinya kapan hari yang
diganti dan diinformasikan paling lambat 24 jam sebelum perkuliahan dimulai, karena
kebanyakan mahasiswa berasal dari kampung atau luar dari kabanjahe.
Penyelengaraan pendidikan di Program Studi PGSD organisasi yang bersifat top down
yang semua diperintahkan dari yayasan terus ke rektorat, fakultas dan prodi. Kurikulum selama
satu satu ini dilakukan dengan mengacu kurikulum yang ada dari dikti dan disosialisasikan
kepada dosen – dosen yang ada di Prodi PGSD dan rata – rata semua dosen tamatan S2 , dan
tamatan S1 tidak diterima menjadi dosen untuk Prodi PGSD, untuk S3 memang belum ada.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, Visi yang disesuaikan dengan Visi dan
Misi Universitas Quality yaitu : Visi Unversitas Quality : Universitas Quality mempunyai Visi
menjadi yang terkemuka di Sumatera Utara dalam riset terapan untuk kesejahteraan masyarakat
yang berwawasan kebangsaan. Misi : (a) Secara umum : mempersiapkan organisasi yang sehat
mandiri, menjunjung tinggi, harkat dan martabat dosen, mahasiswa serta pegawai dalam proses
belajar mengajar dan menjunjung nilai kebangsaan berdasarkan Pancasila dan budaya bangsa
Indonesia, (b).Secara khusus : Meningkatkan mutu pembelajaran dan pengabdian pada
masyarakat berbasis riset, dan menyiapkan mahasiswa yang berkualitas dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Visi PGSD : Visi S-1 PGSD FKIP Uiversitas Quality adalah
menjadi pusat pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), menyiapkan Guru Sekolah Dasar yang
profesional, mampu memberi keteladaan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dan terkemuka di Sumatera Utara. Misi : Misi S1 PSGD Universitas Quality adalah
(a).Meningkatkan kualifikasi Pendidikan Guru Sekolah Dasar menjadi sarjana strata S1 (b).
Menyelenggarakan Pendidikan jenjang Strata S1 Program Studi guru Sekolah Dasar Profesional,
(c).Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing.
Untuk meningkatkan kualitas dari pada dosen dan pegawai di lingkungan Prodi PGSD
diberikan pelatihan – pelatihan komputer , pelatihan – pelatihan PTK dll yang sesuai dengan
kebutuhan dan apa yang terbaru dimasyarakat dan setiap satu semester mahasiswa – mahasiswa
diberi kesempatan untuk mengisi angket Quality ICE dengan poin yang sudah diberikan
sehingga mahasiswa tahu kreabilitas dosen dan hasilnya di rekap dan diberikan kepada dosen
seperti dalam laporan kinerja dosen selama satu semester. Dosen juga diharuskan setiap satu
semester mengadakan penelitian dan pengabdian dan memasukkan ke majalah Saitek yang
dibuat oleh Universitas Quality, Yayasan mengadakan penilaian kepada dosen yang dianggap
berkreabilatas dan memberikan suprice dalam bentuk uang tunai Rp. 5.000.000 (Lima Juta
Rupiah ). Dalam bulan 5 ini ada dua dosen diberikan uang sebesar Rp. 5.000.000 (Lima juta
rupiah) untuk memotivasi dosen dalam bekerja.
Kalau penulis bandingkan dengan Universitas Karo (UKA) dahulu Universitas Quality
jauh lebih bersifat dinamis seperti suasana kampus menjadi lebih hidup ditangga – tangga ,
menuju lantai 1, 2 dan 3 , di kantin mahasiswa bebas membuka internet , di perpustakaan , buku
diperpustakaan sudah agak memadai Universitas Quality yang merupakan suatu oragnisasi
belajar menjadi lebih dinamis.
Learning organization (LO) tidak luput dilakukan oleh Prodi : PGSD menghadapi
tantangan dan perubahan lingkungan yang ada. sebagai suatu organisasi yang mengalami
perubahan karena organisasi harus selalu menghadapi berbagai macam tantangan. Tantangan itu
timbul akibat dari perubahan lingkungan. Lingkungan yang terus menerus berubah, memaksa
individu maupun organisasi untuk mengikuti perubahan tersebut. Tantangan timbul akibat dari
perubahan lingkungan. Lingkungan yang terus menerus berubah, memaksa individu maupun
organisasi untuk mengikuti perubahan tersebut. Organisasi sering dianalogikan dengan
organisme atau mahluk hidup yang lahir, tumbuh, berkembang dan pada saatnya akan mati.
Analogi ini terlihat misalnya ketika Simon (1997 :305) mengatakan bahwa tidak suatu resep pun
yang dapat dipergunakan untuk semua organisasi yang sakit karena penyakit organisasi
beraneka ragam. Demikian juga Marquardt (1996 :219 :200) menjelaskan transformasi
organisasi seperti ulat yang mengalami perubahan bentuk melalui proses metamorfosis.
Penggunaan istilah itu organisasi (organizational behavior) dalam teori organisasi menunjukkan
organisasi itu dianggap sebagai suatu mahluk hidup , bergerak, dan bertindak secara terpola.
Agar dapat mencapai tujuan secara efesien dan efektif serta dapat bertahan , tumbuh dan
berkembang maka sebagai mahluk hidup, organisasi perlu membenahi dirnya melalui belajar .
Betapapun kuatnya dan besarnya , sebuah organisasi tidak akan mampu bertahan dan
berkembang serta akan punah apabila tidak melakukan penyesuaian diri selaras dengan
perkembangan dan kemajuan ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, serta lingkungan,
teknologi serta lingkungan. Kematian organisasi yang demikian tidak ubahnya seperti kepunahan
dinosaurus, binatang raksasa purba, yang tidak mampu melakukan adaptasi perubahan dan
perkembangan lingkungannya (Marquardt, 1996 :1) . Agar dapat bertahan , berkembang dan
mampu berkompetensi dan berkolaborasi dengan organisasi lain maka organiasi perlu terus
belajar.
Perubahan lingkungan yang memiliki tantangan dan ketidakpastian, organisasi harus
“berubah” atau “beradaptasi” untuk dapat tetap bertahan. Perubahan lingkungan juga menuntut
organisasi lebih fleksibel dan tanggap (responsiveness) terhadap lingkungan yang berubah.
Fleksibilitas organisasi memerlukan adanya saling kerja sama antar anggota di dalam suatu
organisasi. Dalam kondisi lingkungan yang mengalami perubahan melahirkan kompetisi-
kompetisi di dalamnya, kompetisi muncul dalam rangka untuk menyeleksi organisasi yang dapat
mengikuti arus perubahan tersebut.
Organisasi yang statis, yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan
tidak memenangkan kompetisi dalam lingkungan tersebut, maka organisasi tersebut akan mati.
Keunggulan sebuah organisasi dalam menghadapi ketatnya persaingan sangat tergantung pada
individu yang berada di dalamnya yang memiliki kecepatan, kemampuan daya tanggap,
kelincahan, kemampuan pembelajaran dan kompetensi karyawannya, yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan (Ulrich, 1998). Para
pengelola organisasi harus berpikir bagaimana membangun dan mempertahankan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan dalam persaingan. Perubahan lingkungan yang cepat menuntut
setiap organisasi untuk cepat menanggapi dan beradaptasi dengan perubahan, dan munculnya
perubahan ini bukan dengan dilawan atau ditentang, namun justru harus dikelola.
Perubahan-perubahan lingkungan yang dialami oleh suatu organisasi mengharuskan
organisasi tersebut melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian diri menjadi suatu keharusan.
Kemampuan organisasi pemerintah untuk menjawab semua tantangan saat ini dan kedepan
menjadi salah satu kekuatan yang harus dimiliki oleh organisasi. Untuk mewujudkannya,
organisasi membutuhkan konsep konkrit yang menjadi alat untuk menaklukan perubahan. Salah
satunya adalah “Learning Organization (LO)”. Pitts (1996) mengemukakan bahwa keunggulan
kompetitif organisasi bisa dibangun dan dipertahankan melalui strategi mengelola perubahan,
yaitu dengan membangun Learning Organization atau LO.
Peter Senge (1990 : 3) dalam bukunya yang berjudul “The Fifth Discipline”
mendefinisikan Learning Organization (LO) sebagai organisasi dimana orang-orang yang di
dalamnya meng-expand kapasitas yang dimilikinya. Orang-orang tersebut dibina dan
dikembangkan, sehingga mereka bebas memberikan aspirasi kepada perusahaan. Dalam
Learning Organization (LO), terjadinya proses pembelajaran sangat Organisasi perlu terus
menerus belajar agar dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Charles Darwin
dalam Rhenald Kasali (2007) mengatakan, “bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang,
melainkan yang paling adaptif”, yaitu mereka yang selalu menyesuaikan diri terhadap berbagai
perubahan. Alvin Toffler (1980) mengatakan: “the illiterate of 21th century will not be those
who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and relearn”. Kebodohan di abad
21 seperti saat ini bukan lagi diakibatkan oleh buta huruf semata, tetapi oleh orang-orang yang
tidak mau belajar, tidak mau membuang pengetahuan yang salah yang selama ini diyakininya
dan juga tidak mau mempelajari kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya.
Untuk menjadi sebuah Organisasi Belajar (OB), setiap organisasi harus mampu mendorong
timbulnya suatu kondisi prasyarat yang oleh Peter Senge (1990) disebut 5 (lima) disiplin
Learning Organization (LO) sebagai ciri-ciri Organisasi Belajar (OB). Kelima disiplin yang
dikemukakan oleh Peter Senge tersebut adalah: Pertama, keahlian pribadi (personal mastery)
adalah suatu kecenderungan seseorang untuk bersikap dan memperluas kemampuannya secara
terus menerus, guna menciptakan hasil-hasil yang benar-benar mereka cari di dalam hidupnya.
Hal ini menunjukkan adanya tingkat keahlian/penguasaan seorang individu di bidang profesinya
yang berguna untuk menyelesaikan tugasnya secara baik untuk jangka waktu yang panjang.
Disiplin keahlian pribadi dapat ditanamkan dalam iklim organisasi yang secara terus menerus
memperkuat ide bahwa pertumbuhan pribadi benar-benar dihargai di dalam organisasi. Esensi
dari keahlian pribadi mencakup keberadaan (being), kemampuan menghasilkan (generativeness)
dan keterkaitan (connectedness), yakni adanya keyakinan dan pengakuan, bahwa setiap
kehadiran individu akan memberikan kontribusi pada organisasi sesuai dengan keahliannya yang
dapat dipadukan melalui keterkaitan dengan individu lainnya dalam organisasi.
Kedua, model mental (mental models) adalah suatu prinsip yang mendasar dari organisasi
belajar. Model mental terkait dengan bagaimana seseorang berpikir dengan mendalam tentang
mengapa dan bagaimana dia melakukan tindakan atau aktivitas dalam berorganisasi. Model
mental merupakan suatu pembuatan peta atau model kerangka kerja dalam setiap individu untuk
melihat bagaimana melakukan pendekatan terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan kata
lain, model mental bisa dikatakan sebagai konsep diri seseorang. Dengan konsep diri tersebut dia
akan mengambil keputusan terbaiknya. Dalam pembahasan terdahulu model mental ini
kemudian menghasilan cara berfikir atau mindset. Model mental merupakan asumsi yang
mendalam baik berupa generalisasi ataupun pandangan manusia untuk memahami dunia dan
mengambil keputusan. Pemahamam mengenai model mental berkaitan dengan keterampilan dari
refleksi dan keterampilan mempertanyakan.
Keterampilan dari refleksi dimulai dengan suatu lompatan abstraksi, dimana pikiran kita
secara harfiah bergerak cepat dan melompat untuk segera menggeneralisasi fakta-fakta yang
sebenarnya spesifik, sehingga kita tidak pernah berpikir untuk mengujinya. Hal inilah yang
seringkali memperlambat proses belajar kita (Senge, 1990 : 191-193). Perpaduan berpikir sistem
dengan model mental dapat membuat perubahan dari mental yang selalu berdasarkan kejadian
menjadi model mental yang melihat jangka panjang dan struktur pola tersebut. Oleh karena itu,
unsur pokok model mental adalah tercapainya keterbukaan yang akan mempermudah proses
pengambilan keputusan melalui diskusi yang optimal dan hilangnya mental block yang
menghambat dalam organisasi.
Ketiga, visi bersama (shared vision) adalah suatu gambaran umum dari organisasi dan
tindakan (kegiatan) organisasi yang mengikat orang-orang secara bersama-sama dari keseluruhan
identifikasi dan perasaan yang dituju. Dengan visi bersama, organisasi dapat membangun
komitmen yang tinggi dalam organisasi. Selain itu organisasi dapat pula menciptakan gambaran-
gambaran atau mimpi-mimpi bersama tentang masa depan yang ingin dicapai, serta prinsip-
prinsip dan praktek-praktek penuntun yang akan digunakan dalam mencapai masa depan
tersebut.
Keempat, belajar beregu (team learning) adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian
berpikir kolektif dalam organisasi. Kemampuan organisasi untuk membuat individu-individu
cakap dalam percakapan dan cakap dalam berfikir kolektif tersebut akan dapat meningkatkan
kecerdasan dan kemampuan organisasi. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa kecerdasan
organisasi jauh lebih besar dari jumlah kecerdasan-kecerdasan individunya. Untuk mencapai
kondisi tersebut dibutuhkan individu-individu dalam organisasi yang memiliki emotional
intelligence yang tinggi.
Kelima, berpikir sistem (system thinking) adalah suatu kerangka kerja konseptual, yaitu
suatu cara dalam menganalisis dan berpikir tentang suatu kesatuan dari keseluruhan prinsip-
prinsip organisasi belajar. Tanpa kemampuan menganalisis dan mengintegrasikan disiplin-
disiplin Organisasi Belajar (OB), tidak mungkin dapat menerjemahkan disiplin-displin itu ke
dalam tindakan (kegiatan) organisasi yang lebih luas. Disiplin ini membantu kita melihat
bagaimana kita mengubah sistem-sistem secara lebih efektif, dan bertindak lebih selaras dengan
proses-proses yang lebih besar dari alam dan dunia ekonomi. Berpikir sistem ini pengertiannya
hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh Guthrie (1986) tentang melihat organisasi
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (viewing organization as integrated whole).
Prodi PGSD FKIP Univerisas Quality sudah melakukan LO Untuk mengetahui
pelaksanaan Learning Organization (LO) di fakultas ini, penulis ingin menganalisisnya melalui
instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem Learning Organisasi Profile (Buku “Building The
Learning Organization”) oleh Michael J. Marquardt (1996) dengan menggunakan skor, antara
lain: (1) Learning Dynamics: Individual, Group or Team, and Organizational; (2) Organization
Transformation: Vision, Culture, Strategy, and Structure; (3) People Empowerment: Manager,
Employee, Customer, Partners, Suppliers, and Community; (4) Knowledge Management:
Acquisition, Creation, Storage, Retrieval, Transfer, and Utilization; dan (5) Technology
Application: Knowledge Information Systems, Technology Based Learning, and Electronic
Performance Support Systems.
Untuk memudahkan proses analisis data emperis secara sistematis tentang pelaksanaan
Learning Organization (LO) di Prodi PGSD tersebut, maka penulis merumuskan masalahnya
sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan dinamika belajar di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality ?
2. Bagaimana pelaksanaan transformasi organisasi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality?
3. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan orang di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality?
4. Bagaimana pelaksanaan manajemen/pengelolaan pengetahuan di Prodi PGSD FKIP
Universitas Quality ?
5. Bagaimana pelaksanaan aplikasi teknologi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality ?
Sedangkan tujuannya adalah:
1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan dinamika belajar di Prodi PGSD FKIP Universitas
Quality
2. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan transformasi organisasi di Prodi PGSD FKIP
Universitas Quality
3. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pemberdayaan orang di Fakultas Prodi PGSD FKIP
Universitas Quality
4. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan manajemen/pengelolaan pengetahuan Prodi PGSD
FKIP Universitas Quality
5. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan aplikasi teknologi di Prodi PGSD FKIP Uniersitas
Quality.
B. Pembahasan
Instrumen pengukuran (kuesioner) yang dipakai untuk mengetahui pelaksanaan Learning
Organisasi (LO) di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality yang menggunakan skor dengan
empat skala (Buku “Building The Learning Organization” oleh Michael J. Marquardt, 1996).
Empat skala tersebut adalah: skor 4 (benar-benar terlaksana), skor 3 (terlaksana sebagian besar),
skor 2 (terlaksana sebagian), dan skor 1 (terlaksana sedikit/tidak). Setiap subsystem Learning
Organisasi Profile terdiri dari 10 indikator. Ini berarti pemberian total jumlah skor berada pada
interval 50 – 200 dengan rincian sebagai berikut: (1) Total jumlah skor terendah adalah 50 = 5
(10 x skor 1); dan (2) Total jumlah skor tertinggi adalah 200 = 5 (10 x skor 4).
Adapun total jumlah skor sebagai hasil akhir yang diperoleh secara keseluruhan dari
instrumen pengukuran (kuesioner) dari 5 (lima) subsystem Learning Organization Profile yang
telah dilaksanakan dan dianalisis oleh penulis di di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality
sebagai suatu Organisasi Belajar (OB) adalah sebesar 158. Artinya,79% Learning Organisasi
(LO) di Prodi PGSD sudah terlaksana dengan baik. Untuk lebih lengkapnya, penulis akan
menguraikan pembahasannya sebagai berikut.
Pertama, dinamika belajar secara individu, kelompok atau beregu, dan organisasi dengan
mendapatkan jumlah skor: 31 (31/40 x 100% = 77,5%). Berdasarkan hasil analisis dari
instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem dinamika belajar secara individu, kelompok
atau beregu, dan organisasi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality 77,5 %, maka
pelaksanaan Learning Organisasi (LO) di sudah baik hanya didalam poin 5 menggunakan aneka
metode percepatan belajar mendapat poin dua karena disini penulis melihat dalam metode
percepatan dalam belajar masih kurang telah terlaksana dengan baik sedangkan yang lainnya sudah
terlaksana dengan baik. Di Prodi PGSD, individu, kelompok semuanya bekerja dengan baik dan
membentuk tim untuk mencapai tujuan dari organisasi.
Kedua, transformasi organisasi meliputi visi, budaya, strategi, dan struktur, dengan
mendapatkan jumlah skor: 33 (33/40 x 100% = 82,5%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen
pengukuran (kuesioner) subsystem transformasi organisasi melalui visi, budaya, strategi, dan
struktur di Prodi PGSD sudah berjalan baik karena didalam pelaksanaan organsasi ketua
Yayasan setiap hari turun tangan melihat perkembangan dan dia tidak sepenuhnya menyerahkan
kepada rektorat sehingga Ketua yayasan tahu apa kekurangan yang didalam organisasi. Visi dan
misi dari organisasi terus didukung, beda ketika di UKA Yasayan menyerahkan kepada rektor
dan jarang turun tangan kelapangan, Ketua Yayasan terus memantau jalannya organsasi tersebut
Ketiga, pemberdayaan orang yang mencakup manager, karyawan, pelanggan, mitra,
pemasok, dan masyarakat di Prodi PGSD dengan mendapatkan jumlah skor: 32 (32/40 x 100% =
80%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem
pemberdayaan orang yang mencakup manager, karyawan, pelanggan, mitra, pemasok, dan
masyarakat sudah cukup baik ini penulis perhatihakan bahwa ketua Yayasan suka dengan orang
bekerja dan bagaimana mengembangkan dan memberdayakan tenaga kerja selalu mengajak dari
pihak rektorat, dekanat untuk bekerja keras dan penempatan dosen maupun pegawai sesuai
dengan bidang ilmunya.
Kalau penulis perhatikan dosen – dosen tidak sempat untuk ngerumpi karena terus bekerja
seperti penulis lakukan berangkat jam 8 dari rumah dan sampai jam 8.45 menit dengan
mengendarai mobil sendiri sampai dikampus langsung pinjer dan melapor ke manajer dan
mengajar . kalau yang dari medan di sediakan mobil dari kampus medan , kalau yang dari
kabanjahe tidak disediakan kerana dosen yang dari kabanjahe sedikit ,istirahat hanya setengah
jam sesudah itu masuk lagi sampai jam enam, jadi kita betul bekerja, dan tidak dibedakan antara
dosen honorer dengan dosen dpk yang dari kopertis seperti saya kalau mengajar diberi honor
kalau tidak mengajar tidak diberi honor., dan kalau untuk pegawai dari kabanjahe diberikan
ongkos untuk transport. Dalam mencari mitra kerjasama dengan Kepala Dinas Pendidikan,
Kepala UPT di Kabupaten Karo , Kepala Sekolah dan membuat petemuan dengan Kepala –
Kepala yang terjadwal yang diatur oleh manajer sehingga tahu apa yang diingin dari Steak
Holder mengadakan seminar – seminar apa yang terbaru dimasyarakat , sehingga dikampus ini
suasana menjadi hidup dengan seringnya kegiatan – kegiatan . Ini adalah mengatakan baik
karena dibandingkan dengan Universitas Karo (UKA) dahulu yang ada bekerja selama 5 tahun
sebelum dijual, pada saat itu suasana kampus terasa sepi sekali, masuk jam satu, jam dua pun
mahasiswa belum datang.
Keempat, manajemen/pengelolaan pengetahuan yang meliputi akuisisi, penciptaan,
storage, retrieval, transfer, dan pemanfaatan dengan mendapatkan jumlah skor: 31 (31/40 x
100% = 77,5%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem
manajemen/pengelolaan pengetahuan yang meliputi akuisisi, penciptaan, storage, retrieval,
transfer, dan pemanfaatan di Prodi PGSD sebesar 77,5%, maka pelaksanaan Learning Organisasi
(LO) di sudah terlaksana dengan baik karena penulis analisa orang – orang yang ada di dalam
organisasi secara aktif mencari informasi untuk meningkatan dan mengumpulkan infomasi baik
dia internal dan eksternal dan masing – masing bekerja dengan menggunakan laptop untuk
mencari informasi – informasi yang baru dan membagi pengetahuan bila ada mendapat
pengetahuan yang baru, semua di Prodi PGSD itu belajar setiap hari karena setiap hari diberikan
selalu informasi yang baru dari medan melalui on line.
Kelima, aplikasi teknologi yang mencakup sistem informasi pengetahuan, pembelajaran
berbasis teknologi, dan sistem pendukung kinerja elektronik dengan mendapatkan jumlah skor:
31: (31/40 x 100% = 77,5%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner)
subsystem aplikasi teknologi yang mencakup sistem informasi pengetahuan, pembelajaran
berbasis teknologi, dan sistem pendukung kinerja elektronik di Prodi PGSD sebesar 77,5 %,
maka pelaksanaan Learning Organisasi (LO) di Prodi sudah terlaksana dengan baik. Kerana
semua dosen, pegawai semuanya sudah bisa menggunakan komputer dengan baik karena
semuanya dilakukan dengan sistem email, bahkan untuk mengundang rapat pun dilakukan
dengan email tidak lagi melalui surat undangan.
B. Penutup
Menurut Michael J. Marquardt (1996), hal terpenting dalam melakukan Learning
Organization Profile terletak pada 5 (lima) subsystem, yaitu: (1) dinamika belajar; (2)
transformasi organisasi; (3) pemberdayaan orang; (4) manajemen/pengelolaan pengetahuan; dan
(5) aplikasi teknologi sudah cukup baik hanya perlu lebih ditingkatkan lagi untuk organisasi
belajar di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality agar mencapai hasil yang maksimal
D. Daftar Pustaka
Guthrie, J.W. 1986. School-based Management: The Next Needed Education Reform. Phil Delta
Kappa, Vol 68 No. 4 pp 305-309.
Kasali, Rhenald. 2007. Change. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi.
Marquardt, Michael J. 1996. Building the Learning Organization: A Systems Approach to
Quantum Improvement and Global Success. New York: McBraw-Hill Inc.
Pitts, Robert A. Dan Lei. David. 1996. Startegic Management Building and Sustaining
Competitive Advantage. West Publishing Company, Amerika.
Senge, Peter. 1990. The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization.
New York: Doubleday Currency.
Toffler, Alvin. 1980. The Third Wave. London: Pan Books.
Ulrich. Dave. 1998. Intellectual Capital–Competence X Commitment. Sloan Management
Review. Vol. 39. p. 15-26. Winter Edition.
E. Lampiran (Intrumen Pengukuran / Kuesioner)
ROFIL ORGANISASI BELAJAR (LEARNING ORGANIZATION PROFILE)
PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS QUALITY T.A. 2012 s.d. 2013
LEARNIING ORGANIZATION PROFILE
Below is a list of various statements about your organization. Read each statement carefully and
decide the extent to which it actually applies to your organization. Use the following scale.
4 = applies totally
3 = applies to a great extent
2 = applies to a moderate extent
1 = applies to little or no extent
I . Learning Dynamics : Individual, Group/Team, and organizational
In this organization...
Tabel 1.
3 1 We see continuous learning by all employees as a high business priority.
(belajar secara terus menerus sebagai prioritas)
4 2 We are encouraged and expected to manage our own learning and
development. (didorong dan diharapkan mampu belajar dan
mengembangkan diri)
3
3 People avoid distortion of information and blocking of communication
channels through skills such as active listening and effective feedback
(menghindari distorsi informasi dan terputusnya saluran komunikasi
melalui mendengar aktif dan feedback efektif)
4 4 Individuals are trained and coached in learning how to learn (masing-
masing orang terlatih dan terbimbing untuk belajar bagaimana belajar)
2
5 We use various accelerated learning methodologies (e.g. mind mapping,
mnemonics, peripherals, imagery, music, etc).(menggunakan aneka
metode percepatan dalam belajar)
3
6 People expand knowledge through adaptive anticipatory, and creative
learning approaches (memperluas pengetahuan melalui antisipasi adaptif
dan pendekatan belajar kreatif)
3
7 Teams and individuals use the action-learning process (that is, learning
from careful reflection on the problem or situation, and applying it to
future actions) (menggunakan proses action-learning, belajar dari refleksi
problem atau situasi, untuk masa depan )
3
8 Teams are encouraged to learn from one another and to share learnings in
a variety of ways (e.g. via electronic bulletin board, printed newsletters,
intergroup meetings, etc.) (belajar dari satu sama lain dan berbagi)
3 9 People are able to think and act with a comprehensive system approach
(mampu berfikir dan bertindak dengan pendekatan system yang
komprehensif)
3
10 Team receive training in how to work and learn in groups. ( berlatih
bagaimana bekerja dan belajar dalam kelompok)
31
Total score : Learning Dynamics (maximum score : 40 )
II. Organization Transformations : Vision, Culture, Strategy, and Structure
In this organization…..
Tabel 2.
4 1 The importance of being a learning organization is understood throughout
the organization (pentingnya OB ).
3 2 Top-level management supports the vision of a learning organization.
(managemen puncak mendukung visi OB).
4 3 There is a climate that supports and recognizes the importance of learning
(iklim yang mendukung pentingnya belajar).
4
4 We are committed to continuous learning for improvement (komitmen
untuk terus belajar demi perbaikan).
3 5 We learn from failures as well as successes (belajar dari kegagalan
maupun keberhasilan).
3
6 We reward people and teams for learning and helping others learn
(menghargai bagi yang belajar dan menolong untuk belajar).
3 7 Learning opportunities are incorporated into operations and programs
(kesempatan belajar masuk dalam program dan kegiatan).
3
8 We design ways to share knowledge and enhance learning throughout the
organizations (e.g., systematic job rotation across divisions, structured on-
the-job learning systems).(mendesain cara-cara berbagi pengetahuan dan
meningkatkan belajar di seluruh organisasi)
3
9 The organization is streamlined, with few levels of management, to
maximize communication and learning across levels. (organisasi berjalan
lacar/efisien dalam memaksimumkan komunikasi dan belajar lintas level)
3
10 We coordinate on the basis of goals and learning rather than maintaining
separation in terms of fixed departmental boundaries. (berkordinasi pada
tujuan dan belajar)
33 Total score : Organization Transformation (maximum score : 40 )
III. People Empowerment : Employee, Manager, Customer, Alliances, Partners, and
Community (Pemberdayaan: karyawan, manager, pelanggan, dll)
In this organization…
Tabel 3.
4 1 We strive to develop an empowered work force that is able and committed
to qualitative learning and performance. (usaha keras
mengembangkan/memberdayakan tenaga kerja )
4 2 Authority is decentralized and delegated so as to equal one’s responsibility
and learning capability (desentral dan delegasi untuk meningkatkan /
menyeimbangkan tanggungjawab dan kapabilitas belajar).
3
3 Managers and nonmanagers work together in partnership, to learn and
solve problems together. (kerjasama dalam kemitraan untuk belajar dan
mengatasi permasalahan bersama)
3
4 Managers take on the roles of coaching, mentoring, and facilitating
learning. (manager berperan dalam pelatihan, mentoring, dan fasilitasi
belajar)
3
5 Manager generate and enhance learning opportunities as well as encourage
experimentation and reflection on what was learned so that new
knowledge can be used. (manager membangkitkan dan meningkatkan
peluang-peluang belajar juga mendorong eksperimentasi dan refleksi ata
apa yang dipelajari sehingga pengetahuan baru tersebut dapat
dimanfaatkan)
3
6 We actively share information with our customers, to obtain their ideas
and inputs in order to learn and improve services/products. (aktif berbagi
informasi dengan pelanggan, memperoleh ide dan masukan untuk belajar
dan meningkatkan services/products)
3
7 We give customers and suppliers opportunities to participate in learning
and training activities. (memberikan pelanggan dan suppliers peluang
berpartisipai dalam aktivitas belajar dan berlatih)
3
8 Learning from partners (subcontractors, teammates, and suppliers) is
maximized through up-front planning of resources and strategies devoted
to knowledge and skill acquisition. (belajar dari partners dalam
memaksimumkan pemanfaatan sumberdaya dan strategi untuk
mendapatkan pengetahuan dan memperoleh skill)
3
9 We participate in join learning event with suppliers, community groups,
professional associations, and academic institutions. (berpartisipasi dalam
peristiwa belajar dengan suppliers, kelompok-kelompok di masyarakat,
asociasi profesi, dan lembaga akademis)
3
10 We actively seek learning partners among customers, vendors, and
supplier. (secara aktif mencari partners di antara pelanggang, vendors
dan supplier)
32 Total score : People Empowerment (maximum score : 40 )
IV. Knowledge Management: acquisition, creation, storage/retrieval, and Transfer/
Utilization
In this organization….
Tabel 4.
3 1 People actively seek information that improves the work of the
organization. (secara aktif mencari informasi guna meningkatkan kerja
organisasi)
3 2 We have accessible system for collecting internal and external
information. (punya system akses untuk mengumpulkan informasi internal
dan eksternal)
3
3 People monitor trends outside our organizations by looking at what others
do (e.g. benchmarking best practices, attending conferences, and
examining published research). (memonitor kecenderungan organisasi
lain dengan mengamati apa yang mereka kerjakan, misalnhya mencontoh
prkatik-praktik terbaik, menghadiri konferensi, dan mengkaji riset-riset
yang terpublis)
3 4 People are trained in the skills of creative thinking and experimentation
(terlatih dalam skill berfikir kreatif dan eksperimentasi).
3
5 We often create demonstration projects where new ways of developing a
product and/or delivering a service are tasted. (selalu menciptakan
proyek/program dimana cara-cara baru pengembangan suatu
produk/jasa)
3
6 Systems and structures exits to ensure that important knowledge is coded,
stored, and made available to those who need and can use it. (adanya
system dan struktur yang menjamin bahwa pengetahuan penting tersebut
tersimpan dan mudah diakses bagi yang membutuhkan)
3
7 People are aware of the need to retain important organizational learnings
and share such knowledge with others. (peduli akan kebutuhan
pentingnya belajar dan berbagi pengetahuan tersebut kepada yang lain)
3
8 Cross-functional teams are used to transfer important learning across
groups, department, and divisions. (adanya tim-tim lintas fungsional yang
berguna bagi transfer pembelajaran yang penting lintas kelompok,
departemen dan bagian)
4
9 We continue to develop new strategies and mechanisms for sharing
learning throughout the organization (terus mengembangkan strategi-
strategi dan mekanisme baru untuk berbagi).
3
10 We support specific areas, units, and projects that generate knowledge by
providing people with learning opportunities. (mendukung wilayah, unit,
proyek yang menghasilkan pengetahuan, dengan memberikan peluang
untuk belajar)
31 Total score : Knowledge Management (maximum score : 40 )
V. Technology Application: Information Systems, Technology Based learning, and
Electronic Performance Support Systems
In this organization…..
Tabel 5.
3 1 Learning is facilitated by effective and efficient computer based
information system. (belajar difasilitasi system info berbasis computer
yang efektif dan efisien)
3 2 People have ready access to the information highway (local area networks,
internet, on-line, etc.). (siap mengakses information highway)
3
3 Learning facilities (e.g., training and conference rooms) incorporate
electronic multimedia support and a learning environment based on the
powerful integration of art, color, music and visual. (fasilitas belajar,
misalnya ruangan konferensi dan pelatihan, memasukkan dukungan
multimedia elektronik dan lingkungan belajar berbasis integrasi seni,
tatawarna, music, dan visual)
3
4 People have available to the computer-assisted learning program and
electronic job aids (e.g., just-in-time and flowcharting software). (tersedia
program belajar berbantuan computer dan electronic job aids)
3
5 We us groupware technology to manage group processes (e.g., project
management, team process, meeting management). (menggunakan
teknologi groupware untuk menatalaksana proses-proses kelompok)
3
6 We support just-in-time learning, a system that integrates high-technology
learning system, coaching, and actual work on the job into a single,
seamless process. (mendukung pembelajaran tepatwaktu,
mengintegrasikan system teknologi, pelatihan, kerja aktaul dalam sebuah
proses tunggal)
3
7 Our electronic support performance system enable us to learn and to do
our work better. (dukungan system elektronis yang dimiliki
memungkinkan belajar dan bekerja lebih baik)
3
8 We design and tailor our electronic performance support system to meet
our learning needs. (mendisain dan merajut system dukungan elektronis
untuk mencapai kebutuhan belajar)
4 9 People have full access to the data they need to do their jobs effectively.
(ada kesempatan penuh akses data yang dibutuhkan)
3
10 We can adapt software system to collect, code, store, create and transfer
information in ways best suited to meet our needs. (dapat
mengadaptasikan system software)
31 Total score : Technology Application (maximum score : 40 )
Grand Total for five Subsystem : 158 (maximum score : 200)
Tabel 6. Rekapitulasi Penilaian
No
Learning
Dynamics
Transfor-
mations
People
Empowerment
Knowledge
Management
Technology
1 3 4 4 3 3
2 4 3 4 3 3
3 3 4 3 3 3
4 4 4 3 3 3
5 2 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3
9 3 3 3 4 4
10 3 3 3 3 3
31 33 32 31 31
Jumlah Total 158
Rata-rata 31,6
Akumulasi nilai di atas menghasilkan grand total for five subsystem adalah: 158 dari
maximum score : 200. Bila menggunakan 4 (empat) interval kelas, angka tersebut masuk pada
kategori sangat baik (highest). namun bila dilihat lebih spesifik, masuk pada lower highest.
Tabel 7. Penilaian menggunakan standar sebagai berikut :
No. Tingkat Kualitas
Nilai Akhir
Arti
Huruf Angka
1. 151-200 A 4 Sangat baik
2. 101-150 B 3 Baik
3. 51-100 C 2 Cukup Baik
4. 0-50 E 0 Tidak Baik
Demikianlah profil organisasi belajar (learning organization profile) Prodi PGSD FKIP
Universitas Quality , T.A. 2012 s.d. 2013, walau masuk kategori sangat baik, pada kategori: 4 =
applies totally, namun masih harus lebih belajar lagi untuk meningkatkan kualitasnya. Karena
angka tersebut masih dapat ditingkatkan lagi mengikuti tabel berikut,
Tabel 7. Spesifikasi Detil
No. Tingkat Kualitas Highest
1. 185 -200 Highest Highest
2. 168 - 184 Upper Highest
3. 151-167 Lower Highest

More Related Content

What's hot

Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenPermendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Winarto Winartoap
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010sujiman ae
 
Brosur 2014 STAI ARRIDHA
Brosur 2014 STAI ARRIDHABrosur 2014 STAI ARRIDHA
Brosur 2014 STAI ARRIDHA
Shafwan Nizar
 
Sosiologi Antropologi Pendidikan
Sosiologi Antropologi PendidikanSosiologi Antropologi Pendidikan
Sosiologi Antropologi Pendidikan
Fahma Fahmita
 
Isi Proposal - adminbawean.id.docx
Isi Proposal - adminbawean.id.docxIsi Proposal - adminbawean.id.docx
Isi Proposal - adminbawean.id.docx
annuralmustafa
 
Profil Universitas Diponegoro 2015
Profil Universitas Diponegoro 2015Profil Universitas Diponegoro 2015
Profil Universitas Diponegoro 2015
Dodò Ardiles
 
Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung PMU )
Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung  PMU )Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung  PMU )
Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung PMU )
Kank Hari
 
Permen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulum
Permen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulumPermen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulum
Permen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulum
Nur Yasin
 
P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...
P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...
P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...Nanang Handriyanto
 
PERMEN NO 4 TH 2015 TTG Ekuivalensikegiatanguruperubahankurikulum
PERMEN NO 4 TH 2015 TTG EkuivalensikegiatanguruperubahankurikulumPERMEN NO 4 TH 2015 TTG Ekuivalensikegiatanguruperubahankurikulum
PERMEN NO 4 TH 2015 TTG Ekuivalensikegiatanguruperubahankurikulum
Gito Brahmana
 
(0358) 552525 ppdb smk nganjuk
(0358) 552525 ppdb smk nganjuk(0358) 552525 ppdb smk nganjuk
(0358) 552525 ppdb smk nganjuk
PPDB SMK Nganjuk
 
Unesa presentasi
Unesa presentasiUnesa presentasi
Unesa presentasi
adysintang
 
Uu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggi
Uu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggiUu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggi
Uu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggi
Sungguh Ponten
 
Presentation1 ugm
Presentation1 ugmPresentation1 ugm
Presentation1 ugm
Miftah Farid Bramantyo
 
940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)
940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)
940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)
RAMLAH BINTI A. RANI
 
Sejarah baharu
Sejarah baharuSejarah baharu
Sejarah baharuman din
 

What's hot (16)

Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmenPermendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
Permendikbud tahun2014 nomor119 pendidikan jarak jauh dikdasmen
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
 
Brosur 2014 STAI ARRIDHA
Brosur 2014 STAI ARRIDHABrosur 2014 STAI ARRIDHA
Brosur 2014 STAI ARRIDHA
 
Sosiologi Antropologi Pendidikan
Sosiologi Antropologi PendidikanSosiologi Antropologi Pendidikan
Sosiologi Antropologi Pendidikan
 
Isi Proposal - adminbawean.id.docx
Isi Proposal - adminbawean.id.docxIsi Proposal - adminbawean.id.docx
Isi Proposal - adminbawean.id.docx
 
Profil Universitas Diponegoro 2015
Profil Universitas Diponegoro 2015Profil Universitas Diponegoro 2015
Profil Universitas Diponegoro 2015
 
Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung PMU )
Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung  PMU )Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung  PMU )
Konsep “SMA/K Negeri Terbuka” (Mendukung PMU )
 
Permen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulum
Permen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulumPermen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulum
Permen no 4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegiatan__guru_perubahan_kurikulum
 
P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...
P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...
P2tk.dikdas.kemdikbud.go.id files permen_no_4_tahun_2015_ttg_ekuivalensi_kegi...
 
PERMEN NO 4 TH 2015 TTG Ekuivalensikegiatanguruperubahankurikulum
PERMEN NO 4 TH 2015 TTG EkuivalensikegiatanguruperubahankurikulumPERMEN NO 4 TH 2015 TTG Ekuivalensikegiatanguruperubahankurikulum
PERMEN NO 4 TH 2015 TTG Ekuivalensikegiatanguruperubahankurikulum
 
(0358) 552525 ppdb smk nganjuk
(0358) 552525 ppdb smk nganjuk(0358) 552525 ppdb smk nganjuk
(0358) 552525 ppdb smk nganjuk
 
Unesa presentasi
Unesa presentasiUnesa presentasi
Unesa presentasi
 
Uu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggi
Uu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggiUu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggi
Uu no-234-u-2000-tentang-pedoman-pendirian-perguruan-tinggi
 
Presentation1 ugm
Presentation1 ugmPresentation1 ugm
Presentation1 ugm
 
940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)
940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)
940 Sukatan Pelajaran Sejarah STPM (Baharu)
 
Sejarah baharu
Sejarah baharuSejarah baharu
Sejarah baharu
 

Viewers also liked

Daftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPBDaftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPB
Afdan Rojabi
 
Lecture 6 the learning organisation
Lecture 6 the learning organisationLecture 6 the learning organisation
Lecture 6 the learning organisation
moduledesign
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
Divya Parmar
 
Organizational Learning
Organizational LearningOrganizational Learning
Organizational Learning
ahmad bassiouny
 
Building a learning organization
Building a learning organizationBuilding a learning organization
Building a learning organization
Kinnar Majithia
 
Peter Senge's Learning Organization
Peter Senge's Learning OrganizationPeter Senge's Learning Organization
Peter Senge's Learning Organization
AlyssaGracia
 
Organisational Learning
Organisational LearningOrganisational Learning
Organisational Learning
Hillary Jenkins
 
The learning organization presentation
The learning organization presentationThe learning organization presentation
The learning organization presentation
rosinmary
 
Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...
Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...
Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...
Yuvarajah Thiagarajah
 

Viewers also liked (9)

Daftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPBDaftar Pustaka Standar IPB
Daftar Pustaka Standar IPB
 
Lecture 6 the learning organisation
Lecture 6 the learning organisationLecture 6 the learning organisation
Lecture 6 the learning organisation
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
 
Organizational Learning
Organizational LearningOrganizational Learning
Organizational Learning
 
Building a learning organization
Building a learning organizationBuilding a learning organization
Building a learning organization
 
Peter Senge's Learning Organization
Peter Senge's Learning OrganizationPeter Senge's Learning Organization
Peter Senge's Learning Organization
 
Organisational Learning
Organisational LearningOrganisational Learning
Organisational Learning
 
The learning organization presentation
The learning organization presentationThe learning organization presentation
The learning organization presentation
 
Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...
Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...
Learning Organisation adapted from Peter Senge's 5th Discipline - Philosophy,...
 

Similar to Analisis Pelaksanaan Learning Organization oleh Jainab

INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019
INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019
INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019
Alfian Isnan
 
Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018
Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018
Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018
supian neo
 
Sosialisasi bidik misi dan unhas
Sosialisasi bidik misi dan unhasSosialisasi bidik misi dan unhas
Sosialisasi bidik misi dan unhasErvantogatorop
 
Bersama untan membangun negeri oleh apoteker anda
Bersama untan membangun negeri oleh apoteker andaBersama untan membangun negeri oleh apoteker anda
Bersama untan membangun negeri oleh apoteker anda
Samir Jalali
 
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.pptPeraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
hastonpurnamajaya
 
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas Brawijaya
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas BrawijayaFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas Brawijaya
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas Brawijaya
AtikaMarasabessy
 
pendahuluan minta bangunan 2013.doc
pendahuluan minta bangunan 2013.docpendahuluan minta bangunan 2013.doc
pendahuluan minta bangunan 2013.doc
indrayud
 
Materi Sosialisasi KM 6 universitas .pptx
Materi Sosialisasi KM 6 universitas .pptxMateri Sosialisasi KM 6 universitas .pptx
Materi Sosialisasi KM 6 universitas .pptx
yudisupriyadi7
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker Anda
Bersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker AndaBersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker Anda
Bersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker Anda
Samir Jalali
 
Brosur unswagati 2012
Brosur unswagati 2012Brosur unswagati 2012
Brosur unswagati 2012
Danang Nuswantoro
 
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Joko Prasetiyo
 
Roadmap Penelitian dan PkM Prodi IPII
Roadmap Penelitian dan PkM Prodi IPIIRoadmap Penelitian dan PkM Prodi IPII
Roadmap Penelitian dan PkM Prodi IPII
MuhamadBisriMustofa3
 
Laporan Rektor UNARS 2011
Laporan Rektor UNARS 2011Laporan Rektor UNARS 2011
Laporan Rektor UNARS 2011
Wahyu Aves
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Dadang Solihin
 
Buku Panduan Akademik UNSRIT
Buku Panduan Akademik UNSRITBuku Panduan Akademik UNSRIT
Buku Panduan Akademik UNSRIT
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
HelmiatulHasanah
 
Perkembangan sekolah karangturi semarang
Perkembangan sekolah karangturi semarangPerkembangan sekolah karangturi semarang
Perkembangan sekolah karangturi semarang
Nila Paramita
 
Mbs
MbsMbs
Mbs
xjail
 

Similar to Analisis Pelaksanaan Learning Organization oleh Jainab (20)

INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019
INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019
INTERACTIVE POWERPOINT UI GOES TO SUKABUMI 2019
 
Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018
Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018
Katalog program pascasarjana_universitas_terbuka_2017-2018
 
Sosialisasi bidik misi dan unhas
Sosialisasi bidik misi dan unhasSosialisasi bidik misi dan unhas
Sosialisasi bidik misi dan unhas
 
Bersama untan membangun negeri oleh apoteker anda
Bersama untan membangun negeri oleh apoteker andaBersama untan membangun negeri oleh apoteker anda
Bersama untan membangun negeri oleh apoteker anda
 
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.pptPeraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
Peraturan Akademik Persentasi revisi.ppt
 
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas Brawijaya
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas BrawijayaFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas Brawijaya
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Universitas Brawijaya
 
pendahuluan minta bangunan 2013.doc
pendahuluan minta bangunan 2013.docpendahuluan minta bangunan 2013.doc
pendahuluan minta bangunan 2013.doc
 
Materi Sosialisasi KM 6 universitas .pptx
Materi Sosialisasi KM 6 universitas .pptxMateri Sosialisasi KM 6 universitas .pptx
Materi Sosialisasi KM 6 universitas .pptx
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker Anda
Bersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker AndaBersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker Anda
Bersama UNTAN membangun negeri indonesia oleh Apoteker Anda
 
Brosur unswagati 2012
Brosur unswagati 2012Brosur unswagati 2012
Brosur unswagati 2012
 
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau JawaTuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Pulau Jawa
 
Roadmap Penelitian dan PkM Prodi IPII
Roadmap Penelitian dan PkM Prodi IPIIRoadmap Penelitian dan PkM Prodi IPII
Roadmap Penelitian dan PkM Prodi IPII
 
Laporan Rektor UNARS 2011
Laporan Rektor UNARS 2011Laporan Rektor UNARS 2011
Laporan Rektor UNARS 2011
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Buku Panduan Akademik UNSRIT
Buku Panduan Akademik UNSRITBuku Panduan Akademik UNSRIT
Buku Panduan Akademik UNSRIT
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
Laporan Padang
Laporan PadangLaporan Padang
Laporan Padang
 
Perkembangan sekolah karangturi semarang
Perkembangan sekolah karangturi semarangPerkembangan sekolah karangturi semarang
Perkembangan sekolah karangturi semarang
 
Mbs
MbsMbs
Mbs
 

More from Dwi Budiwiwaramulja

Pengemasan hasil penciptaan ragam hias
Pengemasan hasil penciptaan ragam hiasPengemasan hasil penciptaan ragam hias
Pengemasan hasil penciptaan ragam hias
Dwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
Dwi Budiwiwaramulja
 
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...
Dwi Budiwiwaramulja
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Dwi Budiwiwaramulja
 
Profil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup Barus
Profil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup BarusProfil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup Barus
Profil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup Barus
Dwi Budiwiwaramulja
 
Model Pembelajaran "ANTUSIAS"
Model Pembelajaran "ANTUSIAS"Model Pembelajaran "ANTUSIAS"
Model Pembelajaran "ANTUSIAS"
Dwi Budiwiwaramulja
 
Berbagi dokumen Ms. Word pada Blogspot
Berbagi dokumen Ms. Word pada BlogspotBerbagi dokumen Ms. Word pada Blogspot
Berbagi dokumen Ms. Word pada Blogspot
Dwi Budiwiwaramulja
 
Berbagi Dokumen Ms. Office pada Blogspot
Berbagi Dokumen Ms. Office pada BlogspotBerbagi Dokumen Ms. Office pada Blogspot
Berbagi Dokumen Ms. Office pada Blogspot
Dwi Budiwiwaramulja
 
Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007
Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007
Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007
Dwi Budiwiwaramulja
 
Menyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blog
Menyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blogMenyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blog
Menyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blog
Dwi Budiwiwaramulja
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
Dwi Budiwiwaramulja
 
Resien model interaktif grace
Resien model interaktif graceResien model interaktif grace
Resien model interaktif grace
Dwi Budiwiwaramulja
 
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Dwi Budiwiwaramulja
 
Model pembelajaran pesek
Model pembelajaran pesekModel pembelajaran pesek
Model pembelajaran pesek
Dwi Budiwiwaramulja
 
Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...
Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...
Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...
Dwi Budiwiwaramulja
 

More from Dwi Budiwiwaramulja (15)

Pengemasan hasil penciptaan ragam hias
Pengemasan hasil penciptaan ragam hiasPengemasan hasil penciptaan ragam hias
Pengemasan hasil penciptaan ragam hias
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
 
Profil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup Barus
Profil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup BarusProfil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup Barus
Profil organisasi belajar program studi idola Oleh Sanggup Barus
 
Model Pembelajaran "ANTUSIAS"
Model Pembelajaran "ANTUSIAS"Model Pembelajaran "ANTUSIAS"
Model Pembelajaran "ANTUSIAS"
 
Berbagi dokumen Ms. Word pada Blogspot
Berbagi dokumen Ms. Word pada BlogspotBerbagi dokumen Ms. Word pada Blogspot
Berbagi dokumen Ms. Word pada Blogspot
 
Berbagi Dokumen Ms. Office pada Blogspot
Berbagi Dokumen Ms. Office pada BlogspotBerbagi Dokumen Ms. Office pada Blogspot
Berbagi Dokumen Ms. Office pada Blogspot
 
Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007
Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007
Menggambar dengan Ms.Word oleh Ratih Dewi Syahputri 1122113007
 
Menyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blog
Menyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blogMenyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blog
Menyajikan dokumen Ms. PowerPoint pada blog
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
 
Resien model interaktif grace
Resien model interaktif graceResien model interaktif grace
Resien model interaktif grace
 
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”
 
Model pembelajaran pesek
Model pembelajaran pesekModel pembelajaran pesek
Model pembelajaran pesek
 
Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...
Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...
Rancangan Pengembangan Model Pembelajaran Mopie (Motivation, Observation, Pre...
 

Recently uploaded

Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
ianchin0007
 
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
JatiWidyaIswara
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 

Recently uploaded (20)

Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptxREAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
REAKSI MASYARAKAT TERHADAP PENJAJAHAN BARAT DI MESIR (2).pptx
 
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
Bahan Tayang PPDB Kabupaten Bogor Tahun 2024
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 

Analisis Pelaksanaan Learning Organization oleh Jainab

  • 1. PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN ANGKATA KE-III PROGRAM DOCTORAL (S-3) PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BEKERJASAMA DENGAN PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEMESTER GENAP TA. 2013/2014 ANALISIS PELAKSANAAN LEARNING ORGANIZATION (LO) PRODI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS QUALITY UNIVERSITAS QUALITY MEDAN UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI OLEH : JAINAB
  • 2. ANALISIS PELAKSANAAN LEARNING ORGANIZATION (LO) PRODI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS QUALITY OLEH; JAINAB PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN (S3) PASCA SARJANA UNJ BEKERJASAMA DENGAN UNIMED Abstrak Universitas Quality adalah merupakan salah satu universitas yang ada di Kabupaten Karo yang terdiri dari lima Faklutas yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi , Fakultas Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdiri dari tiga Prodi yaitu PPKn, Pendidikan Matematika dan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Prodi PGSD merumuskan visi dan misi disesuaikan dengan visi dan misi FKIP , dan Universitas Quality, Visi Prodi PGSD yaitu menyiapkan guru sekolah dasar yang profesional, mampu memberi keteladaan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dan terkemuka di Sumatera Utara. Untuk mengetahui pelaksanaan Learning Organization (LO) di digunakan instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem Learning Organisasi Profile (Buku “Building The Learning Organization”) oleh Michael J. Marquardt (1996), antara lain: (1) Learning Dynamics; (2) Organization Transformation; (3) People Empowerment; (4) Knowledge Management; dan (5) Technology Application. Instrumen ini menggunakan skor dengan empat skala, yaitu: skor 4 (benar-benar terlaksana), skor 3 (terlaksana sebagian besar), skor 2 (terlaksana sebagian), dan skor 1 (terlaksana sedikit/tidak), Setiap subsystem Learning Organisasi Profile terdiri dari 10 indikator. Adapun total jumlah skor sebagai hasil akhir yang diperoleh secara keseluruhan dari instrumen pengukuran (kuesioner) dari 5 (lima) subsystem Learning Organization Profile di Prodi PGSD adalah 158, artinya 79% Learning Organisasi (LO) Prodi PGSD sudah terlaksana dengan baik. Kata Kunci : Profil Universitas Quality, Profil Prodi PGSD FKIP Universitas Quality, The Fifth Discipline Learning Organization (LO), Instrumen Learning Organization Profile A. PENDAHULUAN Universitas Quality dulu namanya Universitas Karo yang didirikan oleh orang – orang karo yang cinta akan pendidikan pada tahun 1986 dengan S.K. No.302/SK/KOP.I/86 dari Kopertis Wilayah -I yang terdiri dari lima Fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi , Fakultas Hukum dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas
  • 3. Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdiri dari tiga Prodi yaitu PPKn, Pendidikan Matematika dan prodi PGSD belum ada. Beberapa hal yang merupakan pendorong berdirinya Universitas Karo (UKA) di Kabanjahe adalah: (1). Adanya rumusan Musyawarah Mufakat Pembangunan dari pemerintah Kabupaten Karo yang terlaksana pada tanggal 1- 3 Oktober tentang perlunya Perguruan Tinggi di Tanah Karo , (2). Adanya minat, kemauan dan saran dari tokoh masyarakat alumni SMA Negeri Kabanjahe untuk mendirikan Perguruan Tinggi di Tanah Karo, (3). Adanya Panel Diskusi pendirian Perguruan Tinggi di Kabanjahe yang menyimpulkan perlu adanya mendirikan Universitas dan membentuk Yayasan pembina dari swadaya masyarakat.(4). Adanya kemampuan dan kemauan dari perintis dan pendiri dari Universitas Karo (UKA) yang kemudian membuat Yayasan Universitas Karo Simelem. Universitas Karo (UKA) pada mulanya berkantor di gedung Nasional jalan Pahlawan No.1 yang juga dipergunakan sebagai ruang kuliah dan gedung kuliah selain di gedung Nasional adalah gedung SD V.Jl Kapten Mumah Purba, gedung GBKP dan ada gedung AULA SPPH untuk kuliah gabungan dibeberapa Fakultas. Perpindahan sepenuhnya dari Universitas Karo (UKA) dan baru Universitas Karo Kampus Bukit Barisan di JL. Jamin Ginting terlaksana tahun 1989 yang terdapat 56 ruangan yang terdiri permanen dan gedung semi permanen, laboratorium praktikum. Tujuannya mendirikan Universitas Karo (UKA) adalah membantu masyarakat yang kurang mampu dari segi finalsial agar mampu kuliah di daerahnya sendiri dengan biaya yang sangat murah, menjadikan masyarakat Karo menjadi masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan, begitu mulianya cita – cita para pendiri Universitas Karo (UKA) Awalnya UKA mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, dimana mahasiswa bertambah terus dan dosen – dosen yang ada di UKA digaji dengan yang murah sekali yaitu dosen dari UNIMED dan USU yang mau mengabdi untuk di daerahnya sendirinya dan cinta dengan pendidikan ditambah dengan dosen yayasan dan dosen dpk Kopertis yan ditempatkan di UKA, hubungan kerjasama antara sesama dosen sangat familiar karena kebanyakan dosen suku Karo dan di kampus pun selalu menggunakan bahasa Karo. Sayangnya UKA tidak bisa bertahan dikarenakan karena sistem manajmen yang kurang baik dan karena budaya dari
  • 4. masyarakat Karo merasa kurang bergengsi apabila kuliah di Universita Karo, anak – anak yang tamat SMA sederajat lebih memilih kuliah di swasta asal diluar Tanah Kato , mereka merasa malu apabila kuliah di Univeristas Karo sehingga mahasiswa tidak ada satu kelas hanya tidak lebih 20 orang, bahkan ada yang yang satu kelas hanya 5 orang Dengan jumlah mahasiswa yang begitu sedikit dan tidak mampu untuk menggaji dosen dan menjalankan sebuah organisasi, sungguh sangat menyedikan, kalau dilihat dari sejarahnya begitu susah payahnya pendiri Universitas Karo (UKA) mendirikannya. Betapapun kuatnya suatu organisasi tidak akan mampu bertahan dan berkembang serta akan punah apabila tidak melakukan penyesuaian diri selaras dengan perkembangan dan kemajuan ekonomi , sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, serta lingkungan. Kematian organisasi yang demikian tidak ubahnya seperti kepunahan dinasaurus, binatang raksasa purba, yang tidak mampu melakukan adaptasi terhadap perubahan dan perkembangan lingkungan (Marquard, 1961). Itu yang dialami Universitas Karo (UKA), sungguh menyedihkan sekali penulis rasakan, karena penulis bekerja di Universitas Karo (UKA selama lima tahun dan merasakan begitu dekatnya hubungan familiar sesama dosen, dosen senior dan pegawai – pegawai yang ada di lingkungan Universitas Karo (UKA) yang kami selalu menggunakan bahasa Karo walaupun penulis tidak suku Karo, tapi penulis lahir di Tanah Karo dan dibesarkan di Tanah Karo dan mendapatkan suami suku Karo. Sekarang Universitas Karo (UKA) tinggal kenangan dan gedungnya pun sekarang hanya tempat tinggal pengungsi gunung sinabung. Kesepakatan dari pendiri UKA akhirnya izin dari UKA dijual kepada Orang Suku Tionghoa bernama Drs Tiandi Lukman yang suka dan cinta dengan pendidikan pada tahun 2008. Perubahan dari nama dari Univesitas Karo diubah menjadi nama Universitas Quality yang kemudian gedungnya pun dipindahkan ke desa Peceren dan di Jalan Nibung Medan dan kemudian pindah Jl.Ngumban Surbakti Medan. Univerisitas Quality membuka di dua daerah Kampus Creator Jl. Nibing II No. 128 Medan, Kampus Innovator : Peceren – Lau Gumba Kec Berastagi dengan Lima Fakultas : Fakultas Pertanian dengan Prodi Teknologi Hasil Pertaian No. Perp.Izin 8750/D/T/K-I/2011, Prodi Agroteknologi No.Perp. Izin 7840/D/T/K-/2010, Prodi Agrobisnis No.Perp.Izin:7851/D/T/K/-1/2011,Fakultas Teknik dengan Prodi Teknik Sipil No.Perp.Izin :7839/D/T/K-I/2011, Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum No. Perp Izin :7842/D/T/K-I/2011, Fakultas Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan No.Perp.Izin
  • 5. :7822/D/T/K-I/2011, Prodi Manajemen No. Perp.Izin.7841/D/T/K-I/2011, Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Hasil Pertanian No. Perp. Izin 8750/D/T/K-I/2011, Prodi Agroteknologi No. Perp. : 7849/D/T/K-1/2011 dan Prodi Agribisnis No. Perp. Izin: 7851/D/T/K-1/2011 dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Prodi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan No.Perp.Izin:8752/D/T/K/2011 Prodi Pendidikan Matematika No.Perp.Izin:7843/D/T/K-I/2011 dan Prodi Pendidikan Guru SD SK MENDIKBUD No. 275/E/O/2012. mengalami kemajuan luar bisa, mahasiswa menjadi banyak pertambahan menjadi berlipat – lipat , dan pada waktu itu saya menjadi PD I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jumlah mahasiswa khususnya di FKIP Prodi PPKn, dan Pendidikan Matematika bertambah satu Prodi mencapai 150 tiap Prodi sehingga dibuka kelas pagi karena kelas sudah tidak ada lagi. Karena pada waktu Universitas Karo (UKA) hanya buka kelas siang perkuliahan dimulai jam satu sampai jam enam.Uang kuliah naik tapi masyarakat Karo tidak keberatan karena menurut ketua Yayasan biaya pendidikan yang murah tentu tidak bermutu maka perlu dinaikkan uang kuliah, semua keuangan terpusat di Yayasan. Pada masa UKA terpusat di Fakultas masing – masing, sedangkan di Unversitas Quality uang terpusat di Yayasan sehingga tidak ada ada lagi namnya PD 2 dan PD 3 hanya tinggal Dekan ,Wakil Dekan I, dan penulis diberhentikan menjadi PD 1 diganti dengan yang lain yang dianggap Ketua Yayasan berkreabilitas dan mampu membawa perubahan Universitas Quality yang kearah yang lebih maju. Gaji dari pegawai, dosen semua yang bekerja di Universitas Quality dinaikkan menjadi 3 kali dari sebelumnya, mana pegawai UKA atau dosen yang dianggap tidak berkreabilitas diberhentikan, dan semua harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, diberikan pelatihan – pelatihan menggunakan komputer, semua dilakukan dengan sistem on line, anak kuliah mengisi KRS, KHS melalui internet dengan sistem on line, awalnya memang agak kesulitan tapi akhirnya semua bisa,dengan kemajuan yang begitu pesat maka dibukalah Prodi PGSD yang kemudian penulis sebagai dosen Kopertis Wilayah I dpk Universitas Quality pindah Prodi menjadi Prodi PGSD yang sebelumnya Prodi PPKn. Prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeristas Quality yang memiliki jumlah mahasiswa yang jauh lebih banyak dibanding prodi – prodi yang lain , tiap semester terdiri dari empat kelas yang dibuat Kode A11, A21, B11, B21 (semester 1) dan semester dua dibuat kode sesuai dengan semester nya di medan terdiri dari satu kelas, tiap – tiap angkatan.
  • 6. Prodi PGSD dipimpin oleh Dekan, Wakil dekan , dan Ketua Prodi, tata usaha , Ketua Prodi mempunyai tanggung jawab yang besar sekali karena setiap hari Ketua Prodi melaporkan kepada manajer yang bertanggung jawab untuk seluruh prodi – prodi di universitas Quality, apa yang terjadi di prodi PGSD seperti dosen yang tidak masuk, kapan harus digantikan , karena setiap dosen yang tidak masuk harus melaporkan dan harus dicari penggantinya kapan hari yang diganti dan diinformasikan paling lambat 24 jam sebelum perkuliahan dimulai, karena kebanyakan mahasiswa berasal dari kampung atau luar dari kabanjahe. Penyelengaraan pendidikan di Program Studi PGSD organisasi yang bersifat top down yang semua diperintahkan dari yayasan terus ke rektorat, fakultas dan prodi. Kurikulum selama satu satu ini dilakukan dengan mengacu kurikulum yang ada dari dikti dan disosialisasikan kepada dosen – dosen yang ada di Prodi PGSD dan rata – rata semua dosen tamatan S2 , dan tamatan S1 tidak diterima menjadi dosen untuk Prodi PGSD, untuk S3 memang belum ada. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, Visi yang disesuaikan dengan Visi dan Misi Universitas Quality yaitu : Visi Unversitas Quality : Universitas Quality mempunyai Visi menjadi yang terkemuka di Sumatera Utara dalam riset terapan untuk kesejahteraan masyarakat yang berwawasan kebangsaan. Misi : (a) Secara umum : mempersiapkan organisasi yang sehat mandiri, menjunjung tinggi, harkat dan martabat dosen, mahasiswa serta pegawai dalam proses belajar mengajar dan menjunjung nilai kebangsaan berdasarkan Pancasila dan budaya bangsa Indonesia, (b).Secara khusus : Meningkatkan mutu pembelajaran dan pengabdian pada masyarakat berbasis riset, dan menyiapkan mahasiswa yang berkualitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Visi PGSD : Visi S-1 PGSD FKIP Uiversitas Quality adalah menjadi pusat pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), menyiapkan Guru Sekolah Dasar yang profesional, mampu memberi keteladaan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dan terkemuka di Sumatera Utara. Misi : Misi S1 PSGD Universitas Quality adalah (a).Meningkatkan kualifikasi Pendidikan Guru Sekolah Dasar menjadi sarjana strata S1 (b). Menyelenggarakan Pendidikan jenjang Strata S1 Program Studi guru Sekolah Dasar Profesional, (c).Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing. Untuk meningkatkan kualitas dari pada dosen dan pegawai di lingkungan Prodi PGSD diberikan pelatihan – pelatihan komputer , pelatihan – pelatihan PTK dll yang sesuai dengan kebutuhan dan apa yang terbaru dimasyarakat dan setiap satu semester mahasiswa – mahasiswa
  • 7. diberi kesempatan untuk mengisi angket Quality ICE dengan poin yang sudah diberikan sehingga mahasiswa tahu kreabilitas dosen dan hasilnya di rekap dan diberikan kepada dosen seperti dalam laporan kinerja dosen selama satu semester. Dosen juga diharuskan setiap satu semester mengadakan penelitian dan pengabdian dan memasukkan ke majalah Saitek yang dibuat oleh Universitas Quality, Yayasan mengadakan penilaian kepada dosen yang dianggap berkreabilatas dan memberikan suprice dalam bentuk uang tunai Rp. 5.000.000 (Lima Juta Rupiah ). Dalam bulan 5 ini ada dua dosen diberikan uang sebesar Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah) untuk memotivasi dosen dalam bekerja. Kalau penulis bandingkan dengan Universitas Karo (UKA) dahulu Universitas Quality jauh lebih bersifat dinamis seperti suasana kampus menjadi lebih hidup ditangga – tangga , menuju lantai 1, 2 dan 3 , di kantin mahasiswa bebas membuka internet , di perpustakaan , buku diperpustakaan sudah agak memadai Universitas Quality yang merupakan suatu oragnisasi belajar menjadi lebih dinamis. Learning organization (LO) tidak luput dilakukan oleh Prodi : PGSD menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan yang ada. sebagai suatu organisasi yang mengalami perubahan karena organisasi harus selalu menghadapi berbagai macam tantangan. Tantangan itu timbul akibat dari perubahan lingkungan. Lingkungan yang terus menerus berubah, memaksa individu maupun organisasi untuk mengikuti perubahan tersebut. Tantangan timbul akibat dari perubahan lingkungan. Lingkungan yang terus menerus berubah, memaksa individu maupun organisasi untuk mengikuti perubahan tersebut. Organisasi sering dianalogikan dengan organisme atau mahluk hidup yang lahir, tumbuh, berkembang dan pada saatnya akan mati. Analogi ini terlihat misalnya ketika Simon (1997 :305) mengatakan bahwa tidak suatu resep pun yang dapat dipergunakan untuk semua organisasi yang sakit karena penyakit organisasi beraneka ragam. Demikian juga Marquardt (1996 :219 :200) menjelaskan transformasi organisasi seperti ulat yang mengalami perubahan bentuk melalui proses metamorfosis. Penggunaan istilah itu organisasi (organizational behavior) dalam teori organisasi menunjukkan organisasi itu dianggap sebagai suatu mahluk hidup , bergerak, dan bertindak secara terpola. Agar dapat mencapai tujuan secara efesien dan efektif serta dapat bertahan , tumbuh dan berkembang maka sebagai mahluk hidup, organisasi perlu membenahi dirnya melalui belajar . Betapapun kuatnya dan besarnya , sebuah organisasi tidak akan mampu bertahan dan
  • 8. berkembang serta akan punah apabila tidak melakukan penyesuaian diri selaras dengan perkembangan dan kemajuan ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, serta lingkungan, teknologi serta lingkungan. Kematian organisasi yang demikian tidak ubahnya seperti kepunahan dinosaurus, binatang raksasa purba, yang tidak mampu melakukan adaptasi perubahan dan perkembangan lingkungannya (Marquardt, 1996 :1) . Agar dapat bertahan , berkembang dan mampu berkompetensi dan berkolaborasi dengan organisasi lain maka organiasi perlu terus belajar. Perubahan lingkungan yang memiliki tantangan dan ketidakpastian, organisasi harus “berubah” atau “beradaptasi” untuk dapat tetap bertahan. Perubahan lingkungan juga menuntut organisasi lebih fleksibel dan tanggap (responsiveness) terhadap lingkungan yang berubah. Fleksibilitas organisasi memerlukan adanya saling kerja sama antar anggota di dalam suatu organisasi. Dalam kondisi lingkungan yang mengalami perubahan melahirkan kompetisi- kompetisi di dalamnya, kompetisi muncul dalam rangka untuk menyeleksi organisasi yang dapat mengikuti arus perubahan tersebut. Organisasi yang statis, yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan tidak memenangkan kompetisi dalam lingkungan tersebut, maka organisasi tersebut akan mati. Keunggulan sebuah organisasi dalam menghadapi ketatnya persaingan sangat tergantung pada individu yang berada di dalamnya yang memiliki kecepatan, kemampuan daya tanggap, kelincahan, kemampuan pembelajaran dan kompetensi karyawannya, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan (Ulrich, 1998). Para pengelola organisasi harus berpikir bagaimana membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam persaingan. Perubahan lingkungan yang cepat menuntut setiap organisasi untuk cepat menanggapi dan beradaptasi dengan perubahan, dan munculnya perubahan ini bukan dengan dilawan atau ditentang, namun justru harus dikelola. Perubahan-perubahan lingkungan yang dialami oleh suatu organisasi mengharuskan organisasi tersebut melakukan penyesuaian diri. Penyesuaian diri menjadi suatu keharusan. Kemampuan organisasi pemerintah untuk menjawab semua tantangan saat ini dan kedepan menjadi salah satu kekuatan yang harus dimiliki oleh organisasi. Untuk mewujudkannya, organisasi membutuhkan konsep konkrit yang menjadi alat untuk menaklukan perubahan. Salah satunya adalah “Learning Organization (LO)”. Pitts (1996) mengemukakan bahwa keunggulan
  • 9. kompetitif organisasi bisa dibangun dan dipertahankan melalui strategi mengelola perubahan, yaitu dengan membangun Learning Organization atau LO. Peter Senge (1990 : 3) dalam bukunya yang berjudul “The Fifth Discipline” mendefinisikan Learning Organization (LO) sebagai organisasi dimana orang-orang yang di dalamnya meng-expand kapasitas yang dimilikinya. Orang-orang tersebut dibina dan dikembangkan, sehingga mereka bebas memberikan aspirasi kepada perusahaan. Dalam Learning Organization (LO), terjadinya proses pembelajaran sangat Organisasi perlu terus menerus belajar agar dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Charles Darwin dalam Rhenald Kasali (2007) mengatakan, “bukan yang terkuat yang mampu berumur panjang, melainkan yang paling adaptif”, yaitu mereka yang selalu menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Alvin Toffler (1980) mengatakan: “the illiterate of 21th century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and relearn”. Kebodohan di abad 21 seperti saat ini bukan lagi diakibatkan oleh buta huruf semata, tetapi oleh orang-orang yang tidak mau belajar, tidak mau membuang pengetahuan yang salah yang selama ini diyakininya dan juga tidak mau mempelajari kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk menjadi sebuah Organisasi Belajar (OB), setiap organisasi harus mampu mendorong timbulnya suatu kondisi prasyarat yang oleh Peter Senge (1990) disebut 5 (lima) disiplin Learning Organization (LO) sebagai ciri-ciri Organisasi Belajar (OB). Kelima disiplin yang dikemukakan oleh Peter Senge tersebut adalah: Pertama, keahlian pribadi (personal mastery) adalah suatu kecenderungan seseorang untuk bersikap dan memperluas kemampuannya secara terus menerus, guna menciptakan hasil-hasil yang benar-benar mereka cari di dalam hidupnya. Hal ini menunjukkan adanya tingkat keahlian/penguasaan seorang individu di bidang profesinya yang berguna untuk menyelesaikan tugasnya secara baik untuk jangka waktu yang panjang. Disiplin keahlian pribadi dapat ditanamkan dalam iklim organisasi yang secara terus menerus memperkuat ide bahwa pertumbuhan pribadi benar-benar dihargai di dalam organisasi. Esensi dari keahlian pribadi mencakup keberadaan (being), kemampuan menghasilkan (generativeness) dan keterkaitan (connectedness), yakni adanya keyakinan dan pengakuan, bahwa setiap kehadiran individu akan memberikan kontribusi pada organisasi sesuai dengan keahliannya yang dapat dipadukan melalui keterkaitan dengan individu lainnya dalam organisasi. Kedua, model mental (mental models) adalah suatu prinsip yang mendasar dari organisasi belajar. Model mental terkait dengan bagaimana seseorang berpikir dengan mendalam tentang
  • 10. mengapa dan bagaimana dia melakukan tindakan atau aktivitas dalam berorganisasi. Model mental merupakan suatu pembuatan peta atau model kerangka kerja dalam setiap individu untuk melihat bagaimana melakukan pendekatan terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan kata lain, model mental bisa dikatakan sebagai konsep diri seseorang. Dengan konsep diri tersebut dia akan mengambil keputusan terbaiknya. Dalam pembahasan terdahulu model mental ini kemudian menghasilan cara berfikir atau mindset. Model mental merupakan asumsi yang mendalam baik berupa generalisasi ataupun pandangan manusia untuk memahami dunia dan mengambil keputusan. Pemahamam mengenai model mental berkaitan dengan keterampilan dari refleksi dan keterampilan mempertanyakan. Keterampilan dari refleksi dimulai dengan suatu lompatan abstraksi, dimana pikiran kita secara harfiah bergerak cepat dan melompat untuk segera menggeneralisasi fakta-fakta yang sebenarnya spesifik, sehingga kita tidak pernah berpikir untuk mengujinya. Hal inilah yang seringkali memperlambat proses belajar kita (Senge, 1990 : 191-193). Perpaduan berpikir sistem dengan model mental dapat membuat perubahan dari mental yang selalu berdasarkan kejadian menjadi model mental yang melihat jangka panjang dan struktur pola tersebut. Oleh karena itu, unsur pokok model mental adalah tercapainya keterbukaan yang akan mempermudah proses pengambilan keputusan melalui diskusi yang optimal dan hilangnya mental block yang menghambat dalam organisasi. Ketiga, visi bersama (shared vision) adalah suatu gambaran umum dari organisasi dan tindakan (kegiatan) organisasi yang mengikat orang-orang secara bersama-sama dari keseluruhan identifikasi dan perasaan yang dituju. Dengan visi bersama, organisasi dapat membangun komitmen yang tinggi dalam organisasi. Selain itu organisasi dapat pula menciptakan gambaran- gambaran atau mimpi-mimpi bersama tentang masa depan yang ingin dicapai, serta prinsip- prinsip dan praktek-praktek penuntun yang akan digunakan dalam mencapai masa depan tersebut. Keempat, belajar beregu (team learning) adalah suatu keahlian percakapan dan keahlian berpikir kolektif dalam organisasi. Kemampuan organisasi untuk membuat individu-individu cakap dalam percakapan dan cakap dalam berfikir kolektif tersebut akan dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan organisasi. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa kecerdasan organisasi jauh lebih besar dari jumlah kecerdasan-kecerdasan individunya. Untuk mencapai
  • 11. kondisi tersebut dibutuhkan individu-individu dalam organisasi yang memiliki emotional intelligence yang tinggi. Kelima, berpikir sistem (system thinking) adalah suatu kerangka kerja konseptual, yaitu suatu cara dalam menganalisis dan berpikir tentang suatu kesatuan dari keseluruhan prinsip- prinsip organisasi belajar. Tanpa kemampuan menganalisis dan mengintegrasikan disiplin- disiplin Organisasi Belajar (OB), tidak mungkin dapat menerjemahkan disiplin-displin itu ke dalam tindakan (kegiatan) organisasi yang lebih luas. Disiplin ini membantu kita melihat bagaimana kita mengubah sistem-sistem secara lebih efektif, dan bertindak lebih selaras dengan proses-proses yang lebih besar dari alam dan dunia ekonomi. Berpikir sistem ini pengertiannya hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh Guthrie (1986) tentang melihat organisasi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (viewing organization as integrated whole). Prodi PGSD FKIP Univerisas Quality sudah melakukan LO Untuk mengetahui pelaksanaan Learning Organization (LO) di fakultas ini, penulis ingin menganalisisnya melalui instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem Learning Organisasi Profile (Buku “Building The Learning Organization”) oleh Michael J. Marquardt (1996) dengan menggunakan skor, antara lain: (1) Learning Dynamics: Individual, Group or Team, and Organizational; (2) Organization Transformation: Vision, Culture, Strategy, and Structure; (3) People Empowerment: Manager, Employee, Customer, Partners, Suppliers, and Community; (4) Knowledge Management: Acquisition, Creation, Storage, Retrieval, Transfer, and Utilization; dan (5) Technology Application: Knowledge Information Systems, Technology Based Learning, and Electronic Performance Support Systems. Untuk memudahkan proses analisis data emperis secara sistematis tentang pelaksanaan Learning Organization (LO) di Prodi PGSD tersebut, maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan dinamika belajar di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality ? 2. Bagaimana pelaksanaan transformasi organisasi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality? 3. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan orang di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality? 4. Bagaimana pelaksanaan manajemen/pengelolaan pengetahuan di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality ?
  • 12. 5. Bagaimana pelaksanaan aplikasi teknologi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality ? Sedangkan tujuannya adalah: 1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan dinamika belajar di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality 2. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan transformasi organisasi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality 3. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pemberdayaan orang di Fakultas Prodi PGSD FKIP Universitas Quality 4. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan manajemen/pengelolaan pengetahuan Prodi PGSD FKIP Universitas Quality 5. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan aplikasi teknologi di Prodi PGSD FKIP Uniersitas Quality. B. Pembahasan Instrumen pengukuran (kuesioner) yang dipakai untuk mengetahui pelaksanaan Learning Organisasi (LO) di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality yang menggunakan skor dengan empat skala (Buku “Building The Learning Organization” oleh Michael J. Marquardt, 1996). Empat skala tersebut adalah: skor 4 (benar-benar terlaksana), skor 3 (terlaksana sebagian besar), skor 2 (terlaksana sebagian), dan skor 1 (terlaksana sedikit/tidak). Setiap subsystem Learning Organisasi Profile terdiri dari 10 indikator. Ini berarti pemberian total jumlah skor berada pada interval 50 – 200 dengan rincian sebagai berikut: (1) Total jumlah skor terendah adalah 50 = 5 (10 x skor 1); dan (2) Total jumlah skor tertinggi adalah 200 = 5 (10 x skor 4). Adapun total jumlah skor sebagai hasil akhir yang diperoleh secara keseluruhan dari instrumen pengukuran (kuesioner) dari 5 (lima) subsystem Learning Organization Profile yang telah dilaksanakan dan dianalisis oleh penulis di di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality sebagai suatu Organisasi Belajar (OB) adalah sebesar 158. Artinya,79% Learning Organisasi (LO) di Prodi PGSD sudah terlaksana dengan baik. Untuk lebih lengkapnya, penulis akan menguraikan pembahasannya sebagai berikut. Pertama, dinamika belajar secara individu, kelompok atau beregu, dan organisasi dengan mendapatkan jumlah skor: 31 (31/40 x 100% = 77,5%). Berdasarkan hasil analisis dari
  • 13. instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem dinamika belajar secara individu, kelompok atau beregu, dan organisasi di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality 77,5 %, maka pelaksanaan Learning Organisasi (LO) di sudah baik hanya didalam poin 5 menggunakan aneka metode percepatan belajar mendapat poin dua karena disini penulis melihat dalam metode percepatan dalam belajar masih kurang telah terlaksana dengan baik sedangkan yang lainnya sudah terlaksana dengan baik. Di Prodi PGSD, individu, kelompok semuanya bekerja dengan baik dan membentuk tim untuk mencapai tujuan dari organisasi. Kedua, transformasi organisasi meliputi visi, budaya, strategi, dan struktur, dengan mendapatkan jumlah skor: 33 (33/40 x 100% = 82,5%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem transformasi organisasi melalui visi, budaya, strategi, dan struktur di Prodi PGSD sudah berjalan baik karena didalam pelaksanaan organsasi ketua Yayasan setiap hari turun tangan melihat perkembangan dan dia tidak sepenuhnya menyerahkan kepada rektorat sehingga Ketua yayasan tahu apa kekurangan yang didalam organisasi. Visi dan misi dari organisasi terus didukung, beda ketika di UKA Yasayan menyerahkan kepada rektor dan jarang turun tangan kelapangan, Ketua Yayasan terus memantau jalannya organsasi tersebut Ketiga, pemberdayaan orang yang mencakup manager, karyawan, pelanggan, mitra, pemasok, dan masyarakat di Prodi PGSD dengan mendapatkan jumlah skor: 32 (32/40 x 100% = 80%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem pemberdayaan orang yang mencakup manager, karyawan, pelanggan, mitra, pemasok, dan masyarakat sudah cukup baik ini penulis perhatihakan bahwa ketua Yayasan suka dengan orang bekerja dan bagaimana mengembangkan dan memberdayakan tenaga kerja selalu mengajak dari pihak rektorat, dekanat untuk bekerja keras dan penempatan dosen maupun pegawai sesuai dengan bidang ilmunya. Kalau penulis perhatikan dosen – dosen tidak sempat untuk ngerumpi karena terus bekerja seperti penulis lakukan berangkat jam 8 dari rumah dan sampai jam 8.45 menit dengan mengendarai mobil sendiri sampai dikampus langsung pinjer dan melapor ke manajer dan mengajar . kalau yang dari medan di sediakan mobil dari kampus medan , kalau yang dari kabanjahe tidak disediakan kerana dosen yang dari kabanjahe sedikit ,istirahat hanya setengah jam sesudah itu masuk lagi sampai jam enam, jadi kita betul bekerja, dan tidak dibedakan antara dosen honorer dengan dosen dpk yang dari kopertis seperti saya kalau mengajar diberi honor kalau tidak mengajar tidak diberi honor., dan kalau untuk pegawai dari kabanjahe diberikan
  • 14. ongkos untuk transport. Dalam mencari mitra kerjasama dengan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala UPT di Kabupaten Karo , Kepala Sekolah dan membuat petemuan dengan Kepala – Kepala yang terjadwal yang diatur oleh manajer sehingga tahu apa yang diingin dari Steak Holder mengadakan seminar – seminar apa yang terbaru dimasyarakat , sehingga dikampus ini suasana menjadi hidup dengan seringnya kegiatan – kegiatan . Ini adalah mengatakan baik karena dibandingkan dengan Universitas Karo (UKA) dahulu yang ada bekerja selama 5 tahun sebelum dijual, pada saat itu suasana kampus terasa sepi sekali, masuk jam satu, jam dua pun mahasiswa belum datang. Keempat, manajemen/pengelolaan pengetahuan yang meliputi akuisisi, penciptaan, storage, retrieval, transfer, dan pemanfaatan dengan mendapatkan jumlah skor: 31 (31/40 x 100% = 77,5%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem manajemen/pengelolaan pengetahuan yang meliputi akuisisi, penciptaan, storage, retrieval, transfer, dan pemanfaatan di Prodi PGSD sebesar 77,5%, maka pelaksanaan Learning Organisasi (LO) di sudah terlaksana dengan baik karena penulis analisa orang – orang yang ada di dalam organisasi secara aktif mencari informasi untuk meningkatan dan mengumpulkan infomasi baik dia internal dan eksternal dan masing – masing bekerja dengan menggunakan laptop untuk mencari informasi – informasi yang baru dan membagi pengetahuan bila ada mendapat pengetahuan yang baru, semua di Prodi PGSD itu belajar setiap hari karena setiap hari diberikan selalu informasi yang baru dari medan melalui on line. Kelima, aplikasi teknologi yang mencakup sistem informasi pengetahuan, pembelajaran berbasis teknologi, dan sistem pendukung kinerja elektronik dengan mendapatkan jumlah skor: 31: (31/40 x 100% = 77,5%). Berdasarkan hasil analisis dari instrumen pengukuran (kuesioner) subsystem aplikasi teknologi yang mencakup sistem informasi pengetahuan, pembelajaran berbasis teknologi, dan sistem pendukung kinerja elektronik di Prodi PGSD sebesar 77,5 %, maka pelaksanaan Learning Organisasi (LO) di Prodi sudah terlaksana dengan baik. Kerana semua dosen, pegawai semuanya sudah bisa menggunakan komputer dengan baik karena semuanya dilakukan dengan sistem email, bahkan untuk mengundang rapat pun dilakukan dengan email tidak lagi melalui surat undangan.
  • 15. B. Penutup Menurut Michael J. Marquardt (1996), hal terpenting dalam melakukan Learning Organization Profile terletak pada 5 (lima) subsystem, yaitu: (1) dinamika belajar; (2) transformasi organisasi; (3) pemberdayaan orang; (4) manajemen/pengelolaan pengetahuan; dan (5) aplikasi teknologi sudah cukup baik hanya perlu lebih ditingkatkan lagi untuk organisasi belajar di Prodi PGSD FKIP Universitas Quality agar mencapai hasil yang maksimal D. Daftar Pustaka Guthrie, J.W. 1986. School-based Management: The Next Needed Education Reform. Phil Delta Kappa, Vol 68 No. 4 pp 305-309. Kasali, Rhenald. 2007. Change. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri Abadi. Marquardt, Michael J. 1996. Building the Learning Organization: A Systems Approach to Quantum Improvement and Global Success. New York: McBraw-Hill Inc. Pitts, Robert A. Dan Lei. David. 1996. Startegic Management Building and Sustaining Competitive Advantage. West Publishing Company, Amerika. Senge, Peter. 1990. The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization. New York: Doubleday Currency. Toffler, Alvin. 1980. The Third Wave. London: Pan Books. Ulrich. Dave. 1998. Intellectual Capital–Competence X Commitment. Sloan Management Review. Vol. 39. p. 15-26. Winter Edition.
  • 16. E. Lampiran (Intrumen Pengukuran / Kuesioner) ROFIL ORGANISASI BELAJAR (LEARNING ORGANIZATION PROFILE) PRODI PGSD FKIP UNIVERSITAS QUALITY T.A. 2012 s.d. 2013 LEARNIING ORGANIZATION PROFILE Below is a list of various statements about your organization. Read each statement carefully and decide the extent to which it actually applies to your organization. Use the following scale. 4 = applies totally 3 = applies to a great extent 2 = applies to a moderate extent 1 = applies to little or no extent I . Learning Dynamics : Individual, Group/Team, and organizational In this organization... Tabel 1. 3 1 We see continuous learning by all employees as a high business priority. (belajar secara terus menerus sebagai prioritas) 4 2 We are encouraged and expected to manage our own learning and development. (didorong dan diharapkan mampu belajar dan mengembangkan diri) 3 3 People avoid distortion of information and blocking of communication channels through skills such as active listening and effective feedback (menghindari distorsi informasi dan terputusnya saluran komunikasi melalui mendengar aktif dan feedback efektif) 4 4 Individuals are trained and coached in learning how to learn (masing- masing orang terlatih dan terbimbing untuk belajar bagaimana belajar) 2 5 We use various accelerated learning methodologies (e.g. mind mapping, mnemonics, peripherals, imagery, music, etc).(menggunakan aneka metode percepatan dalam belajar) 3 6 People expand knowledge through adaptive anticipatory, and creative learning approaches (memperluas pengetahuan melalui antisipasi adaptif dan pendekatan belajar kreatif) 3 7 Teams and individuals use the action-learning process (that is, learning from careful reflection on the problem or situation, and applying it to future actions) (menggunakan proses action-learning, belajar dari refleksi problem atau situasi, untuk masa depan ) 3 8 Teams are encouraged to learn from one another and to share learnings in a variety of ways (e.g. via electronic bulletin board, printed newsletters, intergroup meetings, etc.) (belajar dari satu sama lain dan berbagi) 3 9 People are able to think and act with a comprehensive system approach (mampu berfikir dan bertindak dengan pendekatan system yang
  • 17. komprehensif) 3 10 Team receive training in how to work and learn in groups. ( berlatih bagaimana bekerja dan belajar dalam kelompok) 31 Total score : Learning Dynamics (maximum score : 40 ) II. Organization Transformations : Vision, Culture, Strategy, and Structure In this organization….. Tabel 2. 4 1 The importance of being a learning organization is understood throughout the organization (pentingnya OB ). 3 2 Top-level management supports the vision of a learning organization. (managemen puncak mendukung visi OB). 4 3 There is a climate that supports and recognizes the importance of learning (iklim yang mendukung pentingnya belajar). 4 4 We are committed to continuous learning for improvement (komitmen untuk terus belajar demi perbaikan). 3 5 We learn from failures as well as successes (belajar dari kegagalan maupun keberhasilan). 3 6 We reward people and teams for learning and helping others learn (menghargai bagi yang belajar dan menolong untuk belajar). 3 7 Learning opportunities are incorporated into operations and programs (kesempatan belajar masuk dalam program dan kegiatan). 3 8 We design ways to share knowledge and enhance learning throughout the organizations (e.g., systematic job rotation across divisions, structured on- the-job learning systems).(mendesain cara-cara berbagi pengetahuan dan meningkatkan belajar di seluruh organisasi) 3 9 The organization is streamlined, with few levels of management, to maximize communication and learning across levels. (organisasi berjalan lacar/efisien dalam memaksimumkan komunikasi dan belajar lintas level) 3 10 We coordinate on the basis of goals and learning rather than maintaining separation in terms of fixed departmental boundaries. (berkordinasi pada tujuan dan belajar) 33 Total score : Organization Transformation (maximum score : 40 )
  • 18. III. People Empowerment : Employee, Manager, Customer, Alliances, Partners, and Community (Pemberdayaan: karyawan, manager, pelanggan, dll) In this organization… Tabel 3. 4 1 We strive to develop an empowered work force that is able and committed to qualitative learning and performance. (usaha keras mengembangkan/memberdayakan tenaga kerja ) 4 2 Authority is decentralized and delegated so as to equal one’s responsibility and learning capability (desentral dan delegasi untuk meningkatkan / menyeimbangkan tanggungjawab dan kapabilitas belajar). 3 3 Managers and nonmanagers work together in partnership, to learn and solve problems together. (kerjasama dalam kemitraan untuk belajar dan mengatasi permasalahan bersama) 3 4 Managers take on the roles of coaching, mentoring, and facilitating learning. (manager berperan dalam pelatihan, mentoring, dan fasilitasi belajar) 3 5 Manager generate and enhance learning opportunities as well as encourage experimentation and reflection on what was learned so that new knowledge can be used. (manager membangkitkan dan meningkatkan peluang-peluang belajar juga mendorong eksperimentasi dan refleksi ata apa yang dipelajari sehingga pengetahuan baru tersebut dapat dimanfaatkan) 3 6 We actively share information with our customers, to obtain their ideas and inputs in order to learn and improve services/products. (aktif berbagi informasi dengan pelanggan, memperoleh ide dan masukan untuk belajar dan meningkatkan services/products) 3 7 We give customers and suppliers opportunities to participate in learning and training activities. (memberikan pelanggan dan suppliers peluang berpartisipai dalam aktivitas belajar dan berlatih) 3 8 Learning from partners (subcontractors, teammates, and suppliers) is maximized through up-front planning of resources and strategies devoted to knowledge and skill acquisition. (belajar dari partners dalam memaksimumkan pemanfaatan sumberdaya dan strategi untuk mendapatkan pengetahuan dan memperoleh skill) 3 9 We participate in join learning event with suppliers, community groups, professional associations, and academic institutions. (berpartisipasi dalam peristiwa belajar dengan suppliers, kelompok-kelompok di masyarakat, asociasi profesi, dan lembaga akademis) 3 10 We actively seek learning partners among customers, vendors, and supplier. (secara aktif mencari partners di antara pelanggang, vendors dan supplier) 32 Total score : People Empowerment (maximum score : 40 )
  • 19. IV. Knowledge Management: acquisition, creation, storage/retrieval, and Transfer/ Utilization In this organization…. Tabel 4. 3 1 People actively seek information that improves the work of the organization. (secara aktif mencari informasi guna meningkatkan kerja organisasi) 3 2 We have accessible system for collecting internal and external information. (punya system akses untuk mengumpulkan informasi internal dan eksternal) 3 3 People monitor trends outside our organizations by looking at what others do (e.g. benchmarking best practices, attending conferences, and examining published research). (memonitor kecenderungan organisasi lain dengan mengamati apa yang mereka kerjakan, misalnhya mencontoh prkatik-praktik terbaik, menghadiri konferensi, dan mengkaji riset-riset yang terpublis) 3 4 People are trained in the skills of creative thinking and experimentation (terlatih dalam skill berfikir kreatif dan eksperimentasi). 3 5 We often create demonstration projects where new ways of developing a product and/or delivering a service are tasted. (selalu menciptakan proyek/program dimana cara-cara baru pengembangan suatu produk/jasa) 3 6 Systems and structures exits to ensure that important knowledge is coded, stored, and made available to those who need and can use it. (adanya system dan struktur yang menjamin bahwa pengetahuan penting tersebut tersimpan dan mudah diakses bagi yang membutuhkan) 3 7 People are aware of the need to retain important organizational learnings and share such knowledge with others. (peduli akan kebutuhan pentingnya belajar dan berbagi pengetahuan tersebut kepada yang lain) 3 8 Cross-functional teams are used to transfer important learning across groups, department, and divisions. (adanya tim-tim lintas fungsional yang berguna bagi transfer pembelajaran yang penting lintas kelompok, departemen dan bagian) 4 9 We continue to develop new strategies and mechanisms for sharing learning throughout the organization (terus mengembangkan strategi- strategi dan mekanisme baru untuk berbagi). 3 10 We support specific areas, units, and projects that generate knowledge by providing people with learning opportunities. (mendukung wilayah, unit, proyek yang menghasilkan pengetahuan, dengan memberikan peluang untuk belajar) 31 Total score : Knowledge Management (maximum score : 40 )
  • 20. V. Technology Application: Information Systems, Technology Based learning, and Electronic Performance Support Systems In this organization….. Tabel 5. 3 1 Learning is facilitated by effective and efficient computer based information system. (belajar difasilitasi system info berbasis computer yang efektif dan efisien) 3 2 People have ready access to the information highway (local area networks, internet, on-line, etc.). (siap mengakses information highway) 3 3 Learning facilities (e.g., training and conference rooms) incorporate electronic multimedia support and a learning environment based on the powerful integration of art, color, music and visual. (fasilitas belajar, misalnya ruangan konferensi dan pelatihan, memasukkan dukungan multimedia elektronik dan lingkungan belajar berbasis integrasi seni, tatawarna, music, dan visual) 3 4 People have available to the computer-assisted learning program and electronic job aids (e.g., just-in-time and flowcharting software). (tersedia program belajar berbantuan computer dan electronic job aids) 3 5 We us groupware technology to manage group processes (e.g., project management, team process, meeting management). (menggunakan teknologi groupware untuk menatalaksana proses-proses kelompok) 3 6 We support just-in-time learning, a system that integrates high-technology learning system, coaching, and actual work on the job into a single, seamless process. (mendukung pembelajaran tepatwaktu, mengintegrasikan system teknologi, pelatihan, kerja aktaul dalam sebuah proses tunggal) 3 7 Our electronic support performance system enable us to learn and to do our work better. (dukungan system elektronis yang dimiliki memungkinkan belajar dan bekerja lebih baik) 3 8 We design and tailor our electronic performance support system to meet our learning needs. (mendisain dan merajut system dukungan elektronis untuk mencapai kebutuhan belajar) 4 9 People have full access to the data they need to do their jobs effectively. (ada kesempatan penuh akses data yang dibutuhkan) 3 10 We can adapt software system to collect, code, store, create and transfer information in ways best suited to meet our needs. (dapat mengadaptasikan system software) 31 Total score : Technology Application (maximum score : 40 ) Grand Total for five Subsystem : 158 (maximum score : 200)
  • 21. Tabel 6. Rekapitulasi Penilaian No Learning Dynamics Transfor- mations People Empowerment Knowledge Management Technology 1 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 2 3 3 3 3 6 3 3 3 3 3 7 3 3 3 3 3 8 3 3 3 3 3 9 3 3 3 4 4 10 3 3 3 3 3 31 33 32 31 31 Jumlah Total 158 Rata-rata 31,6 Akumulasi nilai di atas menghasilkan grand total for five subsystem adalah: 158 dari maximum score : 200. Bila menggunakan 4 (empat) interval kelas, angka tersebut masuk pada kategori sangat baik (highest). namun bila dilihat lebih spesifik, masuk pada lower highest. Tabel 7. Penilaian menggunakan standar sebagai berikut : No. Tingkat Kualitas Nilai Akhir Arti Huruf Angka 1. 151-200 A 4 Sangat baik 2. 101-150 B 3 Baik 3. 51-100 C 2 Cukup Baik 4. 0-50 E 0 Tidak Baik Demikianlah profil organisasi belajar (learning organization profile) Prodi PGSD FKIP Universitas Quality , T.A. 2012 s.d. 2013, walau masuk kategori sangat baik, pada kategori: 4 = applies totally, namun masih harus lebih belajar lagi untuk meningkatkan kualitasnya. Karena angka tersebut masih dapat ditingkatkan lagi mengikuti tabel berikut, Tabel 7. Spesifikasi Detil No. Tingkat Kualitas Highest 1. 185 -200 Highest Highest 2. 168 - 184 Upper Highest 3. 151-167 Lower Highest