SlideShare a Scribd company logo
Analisis Diskriminan
Kelompok 3
DOSEN PENGAMPU : RANI NOORAENI, S.ST., M.STAT..
Anggota
Afika Choirrun Nisa
Alvi Nur Laily
Inas Labibah Asahy
Lego Sekar Sari
M. Yogie Pratama Putra
Muh Faishal Nur Kamal
Risnawati
Sepliana Nur Santi
Susanti Eka Rahayu
2
Konten
Definisi
Fungsi Diskriminan Linier
Asumsi Model Diskriminan
Estimasi Model Diskriminan
Cutting Score dan Prior Probability
Skor diskriminan
Misclassification
Matriks confusion
Statistik APER
Contoh Soal
3
Definisi
Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bisa digunakan
pada hubungan dependensi (hubungan antar variabel dimana sudah bisa
dibedakan mana variabel respons dan variabel penjelas).
Atau lebih jelasnya variabel responsnya berupa data kategorik, dan variabel
penjelasnya berupa data nonkategorik.
4
Tujuan
1. Membuat suatu fungsi diskriminan atau kombinasi linier dari prediktor atau
variabel bebas yang bisa membedakan kategori variabel tak bebas.
2. Menentukan variabel bebas yang mana yang memberikan sumbangan
terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok.
3. Membuat prosedur untuk mengklasifikasi objek (individu, perusahaan,
produk, dan sebagainya) ke dalam kelompok atas dasar nilai mereka di
set independent variables.
5
Asumsi Analisis Diskriminan
Variabel bebas berdistribusi normal
Matriks varians kovarians sama untuk semua variabel bebas.
Tidak terjadi multikolinieritas antar variable bebas.
Tidak terdapat data ekstrem (outlier).
6
Fungsi Diskriminan Linier Fisher
Fungsi diskriminan linier didefinisikan sebagai:
dan a′ = (Χ1 − Χ2)′𝑆−1
Yjk = a1 X1k + a2 X2k + ...... + an Xnk
Dimana:
Yjk = diskriminan Z score dalam fungsi discriminan j untuk objek k yang
kemudian di-dummy-kan
ai = discriminan weight untuk variabel independen i
Xjk = Variabel pembeda i untuk objek k
7
Estimasi Model Diskriminan
Pada prinsipnya terdapat dua metode dasar untuk membuat fungsi
diskriminan, yakni:
Simultaneus estimation, semua variabel independen dimasukkan secara
bersama-sama kemudian dilakukan proses diskriminan.
Stepwise estimation, variabel independen dimasukkan satu per satu ke
dalam model diskriminan. Pada proses ini akan ada variabel yang tetap ada
dalam model dan ada variabel yang dibuang dari model.
8
Aturan Klasifikasi
Aturan pengelompokkan pada analisis Diskriminan:
1. Cutting Score
2. Prior Probability (untuk meminumkan misklasifikasi)
3. Memininumkan biaya misklasifikasi
4. Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distant)
9
Cutting Score
Aturan pengelompokkan:
Jika merupakan vektor pengukuran dari px1 dari suatu individu maka
atau
10
Cutting Score (2)
Aturan pengelompokkan:
Jika n1 = n2
Jika n1≠ n2
11
Prior Probability
Prior probability adalah peluang suatu observasi untuk masuk dalam suatu
kelompok sebelum data terkumpul. Jika suatu observasi tidak diketahui nilai
prior probability-nya maka nilai 𝑝𝑖 antar kelompok dikatakan sama.
Contoh:
Suatu observasi diketahui memiliki persentase jenis kelamin wanita (𝜋2)
sebesar 60% dari populasi, maka prior probability jenis kelamin wanita (𝑝2)
adalah sebesar 0,6.
Prior probability (𝑝𝑖) digunakan dalam metode untuk meminumkan
misklasifikasi.
12
Skor Diskriminan
Skor diskriminan juga dikenal sebagai nilai Z. Nilai Z Skor dapat dihitung
untuk setiap objek.
Perbandingan kelompok berarti pada Z skor menyediakan satu ukuran
diskriminan antar kelompok atau menentukan cutting score.
13
Misclassification
Misclasification atau misklasifikasi adalah kesalahan dalam pengklasifikasian
P(1|2) adalah peluang suatu observasi dari 𝜋2 yang misklasifikasi sebagai 𝜋1
P(2|1) adalah peluang suatu observasi dari 𝜋1 yang misklasifikasi sebagai 𝜋2
14
Misclassification (2)
Total Probability Misclassification (TPM)
Nilai minimum dari TPM disebut OER (Optimum Error Rate).
Biaya dari misklasifikasi dapat dilihat dalam matriks biaya:
Expected Cost of Misclassification (ECM)
ECM = c(2|1)P(2|1) 𝒑 𝟏+ c(1|2)P(1|2) 𝒑 𝟐
15
Statistik APER
Ada sebuah ukuran yang tidak bergantung pada bentuk populasi induk dan
bisa dihitung untuk berbagai prosedur klasifikasi. Ukuran ini disebut apparent
error rate (APER)
APER adalah pembagian dari observasi yang misklasifkasi dari fungsi
klasifikasi sampel.
APER bisa dihitung dari matriks confusion yang menunjukkan nilai asli
dibandingkan dengan keanggotaan dari kelompok yang diprediksi.
16
Matriks Confusion
17
APER
Dari matriks confusion, dapat dihitung satistik APER
Statistik APER ini dikenal sebagai proporsi dari item data yang misklasifikasi
18
Contoh
Berikut ini merupakan matriks confusion yang dibentuk dari contoh riding-
mower data
APER yang didapat sebesar 16.7 persen yang artinya ketidaktepatan
klasifikasi sebesar 16.7%. Sementara ketepatan klasifikasi disebut Hit Ratio
sebesar (1-APER)= (1-0.167)x100%= 83.3%
19
Contoh Soal
Di sebuah laboratorium dilakukan penelitian untuk mengetahui apa saja yang
membedakan bunga A dan bunga B yang masih satu species. Untuk itu,
diambil sampel bunga A dan B masing-masing sebanyak 10 buah. Kedua
bunga dihitung lebar kelopaknya (X1)dan lebar daunnya (X2). Diketahui juga
bahwa kedua bunga dapat dijadikan indikator derajat keasaman suatu zat
(pH), maka diteliti juga pada trayek pH berapa saja kedua bunga sensitif
untuk mendeteksinya(X3). Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan
menggunakan analisis diskriminan.
20
Contoh Soal (2)
Tabel 1 Data Karakteristik Bunga A dan Bunga B
21
Contoh Soal (3)
1. Pada menu Analyze, pilih submenu Classify, lalu pilih Discriminant
22
Contoh Soal (4)
2. Kotak dialog Discriminant Analysis, pindahkan y ke dalam Grouping Variable, lalu klik
Define Range, bagian minimum diisi dengan kode terkecil dan maximum diisi dengan
kode terbesar dari variabel respon. Lalu pindahkan x1, x2, dan x3 ke Independents.
Pilih Use stepwise method.
23
Contoh Soal (5)
3. Pilih dan klik Statistics. Centang pada kotak Means, Univariate ANOVA’s, Box’s M,
serta Unstandardized. Pada Matrices, pilih Within-groups correlation. Lalu, klik
Continue.
24
Contoh Soal (6)
4. Kembali ke kotak dialog Discriminant Analysis, lalu pada Classification, lalu diberi
tanda cek di All group equal, Casewise result, Summary table, dan Within-groups. Lalu,
klik Continue.
25
Contoh Soal (7)
Hasil Output
Test Results
Box's M 59.825
F
Approx. 17.558
df1 3
df2 58320.000
Sig. .000
Tests null hypothesis of equal
population covariance matrices.
Skewness And Kurtosis Test
Nama Item Nilai
Variabel V1 , V2 , V3
Skewness Hitung 7.541
Skewness Tabel ( 5 % ) 7.815
Signifikansi Skewness 0.057
Kurtosis Hitung 1.005
Kurtosis Tabel ( 5 % ) 1.96
Signifikansi Kurtosis 0.157
Statistik uji Skewness, pada alpha sebesar 5% Statistik uji Kurtosis
,pada alpha sebesar 5% menyatakan data-data tersebut berdistribusi
Multivariate Normal Distribution
26

More Related Content

What's hot

APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
Rani Nooraeni
 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)
Rani Nooraeni
 
Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 Populasi
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 PopulasiAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 Populasi
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 Populasi
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaAPG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : Manova
Rani Nooraeni
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
Eko Mardianto
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrik
wiwik1354
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
Repository Ipb
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Andriani Widi Astuti
 
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
Rani Nooraeni
 
Analisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiAnalisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensi
Dwi Mardiani
 
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
Rani Nooraeni
 
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSUJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
EDI RIADI
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Silvia_Al
 
Stat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normalStat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normal
Arif Rahman
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
Rani Nooraeni
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
Sriwijaya University
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
Siti Chairrun Nisah
 

What's hot (20)

APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)
 
Analisis faktor
Analisis faktorAnalisis faktor
Analisis faktor
 
Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)Analisis Komponen Utama (2)
Analisis Komponen Utama (2)
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 Populasi
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 PopulasiAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 Populasi
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata 1 Populasi
 
APG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : ManovaAPG Pertemuan 7 : Manova
APG Pertemuan 7 : Manova
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrik
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI  AND RANDOM SAMPLING (2)
APG Pertemuan 3 : SAMPLE GEOMETRI AND RANDOM SAMPLING (2)
 
Analisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensiAnalisis tabel-kontingensi
Analisis tabel-kontingensi
 
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
APG Pertemuan 1 dan 2 (3)
 
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSSUJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
UJI HOMOGENITAS BARTLETT MANUAL VS SPSS
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Stat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normalStat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normal
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 

Similar to Analisis Diskriminan (2)

Narasi
NarasiNarasi
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah Assagaf
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
Aminullah Assagaf
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
Aminullah Assagaf
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
AminullahAssagaf3
 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3
micelia amalia
 
Jurnal hipergonometrik
Jurnal hipergonometrikJurnal hipergonometrik
Jurnal hipergonometrikdestia1512
 
Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )
devi kumala sari
 
14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf
14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf
14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf
lizanora
 
PPT KELOMPOK 1.pptx
PPT KELOMPOK 1.pptxPPT KELOMPOK 1.pptx
PPT KELOMPOK 1.pptx
auliafatmawati5
 
Anova linda makalah
Anova linda makalahAnova linda makalah
Anova linda makalahghavinomum
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
Farida Dadari
 
Lapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indahLapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indah
niairawanstatistika
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
Listiana Retno Wati
 
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah Assagaf
 
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Prima37
 
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptxUji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
MuhammadFaiq465162
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
SMAPLUSN2BANYUASINII
 

Similar to Analisis Diskriminan (2) (20)

Narasi
NarasiNarasi
Narasi
 
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
Aminullah assagaf model multiple discriminant analysis (mda) 19 feb 2021
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
 
38 model multiple discriminant analysis (mda)
38  model multiple discriminant analysis (mda)38  model multiple discriminant analysis (mda)
38 model multiple discriminant analysis (mda)
 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3
 
Jurnal hipergonometrik
Jurnal hipergonometrikJurnal hipergonometrik
Jurnal hipergonometrik
 
Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )
 
Lap41
Lap41Lap41
Lap41
 
14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf
14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf
14&# *analisis diskriminan udayana f.pdf
 
PPT KELOMPOK 1.pptx
PPT KELOMPOK 1.pptxPPT KELOMPOK 1.pptx
PPT KELOMPOK 1.pptx
 
Anova linda makalah
Anova linda makalahAnova linda makalah
Anova linda makalah
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Lapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indahLapres paper 5 nia indah
Lapres paper 5 nia indah
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
Aminullah assagaf p34 multivariate data analysis_19 feb 2021
 
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
P11_Analisis Komparatif (anova) di SPSS
 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametris
 
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptxUji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
 

More from Rani Nooraeni

Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)
Rani Nooraeni
 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)
Rani Nooraeni
 
Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)
Rani Nooraeni
 
Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
Rani Nooraeni
 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
Rani Nooraeni
 

More from Rani Nooraeni (13)

Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)
 
Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)Analisis Klaster (2)
Analisis Klaster (2)
 
Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)Analisis Klaster (1)
Analisis Klaster (1)
 
Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)Analisis Faktor (1)
Analisis Faktor (1)
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
 
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Satu Vektor Rata-rata
 
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
APG Pertemuan 1 dan 2 (2)
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
 

Recently uploaded

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 

Recently uploaded (10)

PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 

Analisis Diskriminan (2)

  • 1. Analisis Diskriminan Kelompok 3 DOSEN PENGAMPU : RANI NOORAENI, S.ST., M.STAT..
  • 2. Anggota Afika Choirrun Nisa Alvi Nur Laily Inas Labibah Asahy Lego Sekar Sari M. Yogie Pratama Putra Muh Faishal Nur Kamal Risnawati Sepliana Nur Santi Susanti Eka Rahayu 2
  • 3. Konten Definisi Fungsi Diskriminan Linier Asumsi Model Diskriminan Estimasi Model Diskriminan Cutting Score dan Prior Probability Skor diskriminan Misclassification Matriks confusion Statistik APER Contoh Soal 3
  • 4. Definisi Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bisa digunakan pada hubungan dependensi (hubungan antar variabel dimana sudah bisa dibedakan mana variabel respons dan variabel penjelas). Atau lebih jelasnya variabel responsnya berupa data kategorik, dan variabel penjelasnya berupa data nonkategorik. 4
  • 5. Tujuan 1. Membuat suatu fungsi diskriminan atau kombinasi linier dari prediktor atau variabel bebas yang bisa membedakan kategori variabel tak bebas. 2. Menentukan variabel bebas yang mana yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya perbedaan antar kelompok. 3. Membuat prosedur untuk mengklasifikasi objek (individu, perusahaan, produk, dan sebagainya) ke dalam kelompok atas dasar nilai mereka di set independent variables. 5
  • 6. Asumsi Analisis Diskriminan Variabel bebas berdistribusi normal Matriks varians kovarians sama untuk semua variabel bebas. Tidak terjadi multikolinieritas antar variable bebas. Tidak terdapat data ekstrem (outlier). 6
  • 7. Fungsi Diskriminan Linier Fisher Fungsi diskriminan linier didefinisikan sebagai: dan a′ = (Χ1 − Χ2)′𝑆−1 Yjk = a1 X1k + a2 X2k + ...... + an Xnk Dimana: Yjk = diskriminan Z score dalam fungsi discriminan j untuk objek k yang kemudian di-dummy-kan ai = discriminan weight untuk variabel independen i Xjk = Variabel pembeda i untuk objek k 7
  • 8. Estimasi Model Diskriminan Pada prinsipnya terdapat dua metode dasar untuk membuat fungsi diskriminan, yakni: Simultaneus estimation, semua variabel independen dimasukkan secara bersama-sama kemudian dilakukan proses diskriminan. Stepwise estimation, variabel independen dimasukkan satu per satu ke dalam model diskriminan. Pada proses ini akan ada variabel yang tetap ada dalam model dan ada variabel yang dibuang dari model. 8
  • 9. Aturan Klasifikasi Aturan pengelompokkan pada analisis Diskriminan: 1. Cutting Score 2. Prior Probability (untuk meminumkan misklasifikasi) 3. Memininumkan biaya misklasifikasi 4. Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distant) 9
  • 10. Cutting Score Aturan pengelompokkan: Jika merupakan vektor pengukuran dari px1 dari suatu individu maka atau 10
  • 11. Cutting Score (2) Aturan pengelompokkan: Jika n1 = n2 Jika n1≠ n2 11
  • 12. Prior Probability Prior probability adalah peluang suatu observasi untuk masuk dalam suatu kelompok sebelum data terkumpul. Jika suatu observasi tidak diketahui nilai prior probability-nya maka nilai 𝑝𝑖 antar kelompok dikatakan sama. Contoh: Suatu observasi diketahui memiliki persentase jenis kelamin wanita (𝜋2) sebesar 60% dari populasi, maka prior probability jenis kelamin wanita (𝑝2) adalah sebesar 0,6. Prior probability (𝑝𝑖) digunakan dalam metode untuk meminumkan misklasifikasi. 12
  • 13. Skor Diskriminan Skor diskriminan juga dikenal sebagai nilai Z. Nilai Z Skor dapat dihitung untuk setiap objek. Perbandingan kelompok berarti pada Z skor menyediakan satu ukuran diskriminan antar kelompok atau menentukan cutting score. 13
  • 14. Misclassification Misclasification atau misklasifikasi adalah kesalahan dalam pengklasifikasian P(1|2) adalah peluang suatu observasi dari 𝜋2 yang misklasifikasi sebagai 𝜋1 P(2|1) adalah peluang suatu observasi dari 𝜋1 yang misklasifikasi sebagai 𝜋2 14
  • 15. Misclassification (2) Total Probability Misclassification (TPM) Nilai minimum dari TPM disebut OER (Optimum Error Rate). Biaya dari misklasifikasi dapat dilihat dalam matriks biaya: Expected Cost of Misclassification (ECM) ECM = c(2|1)P(2|1) 𝒑 𝟏+ c(1|2)P(1|2) 𝒑 𝟐 15
  • 16. Statistik APER Ada sebuah ukuran yang tidak bergantung pada bentuk populasi induk dan bisa dihitung untuk berbagai prosedur klasifikasi. Ukuran ini disebut apparent error rate (APER) APER adalah pembagian dari observasi yang misklasifkasi dari fungsi klasifikasi sampel. APER bisa dihitung dari matriks confusion yang menunjukkan nilai asli dibandingkan dengan keanggotaan dari kelompok yang diprediksi. 16
  • 18. APER Dari matriks confusion, dapat dihitung satistik APER Statistik APER ini dikenal sebagai proporsi dari item data yang misklasifikasi 18
  • 19. Contoh Berikut ini merupakan matriks confusion yang dibentuk dari contoh riding- mower data APER yang didapat sebesar 16.7 persen yang artinya ketidaktepatan klasifikasi sebesar 16.7%. Sementara ketepatan klasifikasi disebut Hit Ratio sebesar (1-APER)= (1-0.167)x100%= 83.3% 19
  • 20. Contoh Soal Di sebuah laboratorium dilakukan penelitian untuk mengetahui apa saja yang membedakan bunga A dan bunga B yang masih satu species. Untuk itu, diambil sampel bunga A dan B masing-masing sebanyak 10 buah. Kedua bunga dihitung lebar kelopaknya (X1)dan lebar daunnya (X2). Diketahui juga bahwa kedua bunga dapat dijadikan indikator derajat keasaman suatu zat (pH), maka diteliti juga pada trayek pH berapa saja kedua bunga sensitif untuk mendeteksinya(X3). Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis diskriminan. 20
  • 21. Contoh Soal (2) Tabel 1 Data Karakteristik Bunga A dan Bunga B 21
  • 22. Contoh Soal (3) 1. Pada menu Analyze, pilih submenu Classify, lalu pilih Discriminant 22
  • 23. Contoh Soal (4) 2. Kotak dialog Discriminant Analysis, pindahkan y ke dalam Grouping Variable, lalu klik Define Range, bagian minimum diisi dengan kode terkecil dan maximum diisi dengan kode terbesar dari variabel respon. Lalu pindahkan x1, x2, dan x3 ke Independents. Pilih Use stepwise method. 23
  • 24. Contoh Soal (5) 3. Pilih dan klik Statistics. Centang pada kotak Means, Univariate ANOVA’s, Box’s M, serta Unstandardized. Pada Matrices, pilih Within-groups correlation. Lalu, klik Continue. 24
  • 25. Contoh Soal (6) 4. Kembali ke kotak dialog Discriminant Analysis, lalu pada Classification, lalu diberi tanda cek di All group equal, Casewise result, Summary table, dan Within-groups. Lalu, klik Continue. 25
  • 26. Contoh Soal (7) Hasil Output Test Results Box's M 59.825 F Approx. 17.558 df1 3 df2 58320.000 Sig. .000 Tests null hypothesis of equal population covariance matrices. Skewness And Kurtosis Test Nama Item Nilai Variabel V1 , V2 , V3 Skewness Hitung 7.541 Skewness Tabel ( 5 % ) 7.815 Signifikansi Skewness 0.057 Kurtosis Hitung 1.005 Kurtosis Tabel ( 5 % ) 1.96 Signifikansi Kurtosis 0.157 Statistik uji Skewness, pada alpha sebesar 5% Statistik uji Kurtosis ,pada alpha sebesar 5% menyatakan data-data tersebut berdistribusi Multivariate Normal Distribution 26