Dokumen ini membahas analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja dengan mendefinisikan beban kerja, menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan mempertimbangkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja. Tujuannya adalah menentukan jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan produktivitas untuk mencapai target produksi.
Menghitung beban kerja karyawan menjadi satu skill penting yang harus dimiliki oleh semua pimpinan dalam perusahaan. Pastikan semua staf, supervisor dan manager mampu dan memiliki kemampuan menghitung beban kerja karyawan.
Menghitung beban kerja karyawan menjadi satu skill penting yang harus dimiliki oleh semua pimpinan dalam perusahaan. Pastikan semua staf, supervisor dan manager mampu dan memiliki kemampuan menghitung beban kerja karyawan.
2. PENDAHULUAN
Mengevaluasikan suatu beban kerja sangat berguna karena akan
mengetahui apakah jumlah tenaga kerja akan sesuai dengan
banyaknya produk yang dikerjakan dan akan dapat diketahui
jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Dengan diketahuinya beban kerja maupun jumlah tenaga
kerja yang diperlukan akan meringankan bagian personalia dalam
melakukan penerimaan tenaga kerja berdasarkan evaluasi beban
kerja dan evaluasi jumlah tenaga kerja yang diperlukan.
• Mengevaluasikan beban kerja adalah menghitung apakah beban
kerja sesuai dengan jumlah tenaga kerja atau tidak. Suatu pekerjaan
yang dikerjakan dengan melebihi kemampuan tenaga kerja dapat
mengakibatkan turunnya kualitas suatu hasil pekerjaan.
3. • Mengevaluasikan jumlah tenaga kerja yang
diperlukan adalah bertujuan untuk menentukan
berapakah tenaga kerja yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan
mengevaluasi beban kerja ataupun jumlah
tenaga kerja yang diperlukan, diharapkan dapat
membantu dalam meningkatkan kemajuan
perusahaan untuk masa sekarang dan masa
yang akan datang.
4. 1. Pengertian Tenaga Kerja
Manpower Loading
Penentuan jumlah tenaga kerja yang meliputi
jangka waktu tertentu untuk keperluan bagi
kegiatan-kegiatan produksi )Wignjosoebroto, 1992:
Membantu kita merencanakan angkatan kerja
Membantu kita selalu berpegang pada kontrak
kerja
5. 2. Penentuan Beban Tenaga Kerja (Work Load
Analysis)
Beban kerja perusahaan dapat ditentukan
dari besarnya jumlah tenaga kerja dibagi
dengan jumlah jam kerja yang tersedia untuk
menyelesaikan kerja tersebut
n
kerja/tahu
hari
x
kerja
jam
orang
1
standar x
aktu
produk x w
jumlah
WLA =
(Handoko, 1988)
6. 3. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja (Work force
Analysis)
Analisis kebutuhan tenaga kerja untuk
mempertahankan kontinuitas perusahaan dengan kata
lain adalah menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Di sini ada dua masalah utama yang
harus dipertimbangkan yaitu tingkat absensi dan
perputaran tenaga kerja.
WFA = WLa + % absensi + % LTO
(Handoko, 1988)
7. 4. Tingkat absensi
Tingkat absensi adalah untuk mengetahui berapa
orang tidak yang tidak masuk kerja atau absen selama
satu bulan. Tingkat absensi makin besar dengan kata lain
makin banyak karyawan yang tidak masuk kerja, akan
semakin banyak menyulitkan perusahaan untuk
mencapai target produksinya. Tingkat absensi
merupakan perbandingan antara hari-hari yang hilang
dengan keseluruhan hari yang tersedia untuk bekerja.
Hal ini bisa dinyatakan dengan rumus ;
8. Tingginya tingkat absensi akan merugikan
perusahaan, meskipun seandainya karyawan tersebut
tidak dibayar sewaktu tidak masuk kerja. Kerugian
ini karena jadwal kerja terpaksa tertunda, mutu
barang cenderung berkurang, terpaksa melakukan
kerja lembur, dan jaminan sosial yang harus masih
dibayarkan. Karena itu perusahaan akan berusaha
menekan tingkat absensi yang terlalu tinggi.
hilang
yang
kerja
hari
bekerja
karyawan
Hari
100%
x
hilang
yang
kerja
Hari
Tingkat Absensi =
9. 5. Perputaran Tenaga Kerja (Labour Turn over)
Labourn turn over diartikan sebagai perputaran atau tenaga
kerja yang masuk dan yang keluar perusahaan. Turn over ini
merupakan petunjuk kestabilan karyawan. Semakin tinggi turn over
berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan. Dalam hal ini
akan merugikan perusahaan sebab apabila seorang karyawan
meninggalkan perusahaan, perusahaan akan membayar biaya
seperti :
Biaya penarikan karyawan menyangkut waktu dan fasilitas untuk
wawancara, penarikan dan mempelajari pergantian.
Biaya latihan dikeluarkan buat karyawan lebih kecil dari yang
dihasilkan karyawan baru tersebut.
Adanya produksi yang hilang semasa pergantian karyawan
Banyaknya pemborosan karena adanya karyawan baru
Adanya produksi yang hilang selama pergantian karyawan.
10. Tingkat perputaran karyawan bisa dinyatakan dengan
berbagai rumusan. Rumusan tersebut menyangkut masalah
penambahan terhadap pengeluaran upah, pemecatan,
pensiunan, meninggal dunia. Jumlah tenaga kerja awal periode
biasanya dalam satu bulan ditambah dengan jumlah tenaga
kerja akhir periode dibagi dua. Adapun rumus untuk
menghitung turn over adalah sebagai berikut :
kerja
aga
Jumlah ten
100%
keluar
kerja
tenaga
masuk
kerja
Tenaga
LTo =