Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxPramuditoHutomo
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebuah kegiatan yang menjadi khas dan salah satu ciri dari implementasi kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di sekolah terutama sekolah penggerak. Untuk sekolah SMP Negeri dan Swasta di Kecamatan Sendang Agung terdapat 9 sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum merdeka di satuan pendidikannya. Permasalahan yang terjadi di sekolah perlu adanya solusi berupa pembelajaran bermakna untuk peserta didik. Dengan adanya pengimbasan narasumber berbagi praktik baik, maka diperlukan sebuah pengimbasan untuk pengenalan kurikulum merdeka. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan serta penguatan terhadap seluruh guru di Sub Rayon Sendang Agung.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...SriWahyuni909323
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah: Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;Dimensi Berkebhinekaan Global; Dimensi Bergotong Royong;Dimensi Mandiri; Dimensi Bernalar Kritis; dan Dimensi Kreatif.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD dilakukan tanggal 22 Oktober 2022 di UPT SD Negeri Wlingi 02
'Pelajar Pancasila' diciptakan oleh Kak Eka Gustiwana dan dinyanyikan oleh Kak Kikan eks band Cokelat. Simak lirik lagu 'Pelajar Pancasila' yang sudah diunggah juga di akun YouTube Kemendikbud pada 11 Januari 2021
Laporan Pengimbasan Narasumber Berbagi Praktik Baik Merdeka Belajar.pptxPramuditoHutomo
Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebuah kegiatan yang menjadi khas dan salah satu ciri dari implementasi kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di sekolah terutama sekolah penggerak. Untuk sekolah SMP Negeri dan Swasta di Kecamatan Sendang Agung terdapat 9 sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum merdeka di satuan pendidikannya. Permasalahan yang terjadi di sekolah perlu adanya solusi berupa pembelajaran bermakna untuk peserta didik. Dengan adanya pengimbasan narasumber berbagi praktik baik, maka diperlukan sebuah pengimbasan untuk pengenalan kurikulum merdeka. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan serta penguatan terhadap seluruh guru di Sub Rayon Sendang Agung.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...SriWahyuni909323
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah: Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;Dimensi Berkebhinekaan Global; Dimensi Bergotong Royong;Dimensi Mandiri; Dimensi Bernalar Kritis; dan Dimensi Kreatif.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD dilakukan tanggal 22 Oktober 2022 di UPT SD Negeri Wlingi 02
'Pelajar Pancasila' diciptakan oleh Kak Eka Gustiwana dan dinyanyikan oleh Kak Kikan eks band Cokelat. Simak lirik lagu 'Pelajar Pancasila' yang sudah diunggah juga di akun YouTube Kemendikbud pada 11 Januari 2021
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. RPP Plus Modul Ajar Seni Rupa Fase-A Kelas 1-2 Kurikulum Merdeka
merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran.
Modul ajar Seni Rupa merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran
dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid
Dalam menggunakan modul ajar, guru memiliki kemerdekaan untuk:
1. Memilih atau memodifikasi modul ajar yang disediakan Pemerintah untuk
disesuaikan dengan karakteristik murid
2. Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
3. RPP Plus Modul Ajar Seni Rupa Fase-A Kelas 1-2 Kurikulum Merdeka
Konsep Modul Ajar
1. Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar.
2. Satuan pendidikan yang menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang
lebih lengkap dibanding RPP.
3. Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebut dapat
dipadankan dengan RPP.
4. Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar termasuk modul ajar atau RPP
dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik.
4. Tujuan pengembangan modul ajar
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran.
Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:
1. memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan
karakteristik peserta didik, atau
2. menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak
terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai
dengan konteks waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.
5. Komponen Modul Ajar
1. Yang dimaksud Komponen modul ajar adalah dasar dalam penyusunan modul ajar dan untuk
kelengkapan persiapan pembelajaran.
2. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhannya.
3. Tidak semua komponen berikut wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
6. Kompetensi Awal
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/ atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari
topik tertentu.
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan
pembentukan karakter peserta didik.
Profil Pelajar Pancasila dapat tercermin dalam konten dan/ atau metode pembelajaran.
Dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu dicantumkan seluruhnya,
tapi dapat dipilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
7. Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitan dan terintegrasi dalam
seluruh mata pelajaran. Hal ini terlihat dengan jelas di dalam:
1. materi/isi pelajaran
2. pedagogi dan/atau
3. kegiatan projek
4. Asesmen
5. Setiap modul ajar mencakup satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah
ditetapkan.
8. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Sarana artinya alat dan bahan yang digunakan.
Prasarana adalah materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Ketersediaan materi sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, baik dengan keterbatasan atau kelebihan.
Teknologi juga termasuk sarana dan prasarana yang perlu dimanfaatkan untuk pembelajaran yang lebih dalam dan
bermakna.
Target Peserta Didik Terdapat 3 (Tiga) kelompok target peserta didik yaitu:
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar seperti gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya (misalnya dengan audio).
kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan
berfikir aras tinggi (HOTS), dan mampu memimpin
9. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan
pembelajaran.Modelnya pun beragam, mulai dari model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan
(PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.
Tujuan Pembelajaran
Pada Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai
bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.
Selain itu, tujuan pembelajaran akan menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan
keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.
Tujuan pembelajaran pun bisa berbagai bentuk, mulai dari pengetahuan (fakta dan informasi), prosedural, pemahaman
konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.
10. Pemahaman Bermakna
Yang dimaksud Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan didapatkan peserta didik setelah
proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat diterapkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kalimat pemahaman bermakna: Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
Pertanyaan Pemantik
Adapun Pertanyaan pemantik bertujuan untuk memandu siswa mendapatkan pemahaman bermakna sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Pertanyaan ini dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta
didik. Misalnya, pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut:
• Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?
• Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?
11. Kegiatan Pembelajaran
Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah konkret, yang disertakan opsi/pembelajaran alternatif
dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, dalam tiga
tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
Asesmen
Keperluan Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan.
Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Ada 3 jenis asesmen:
a. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
b. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
c. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
12. Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:
• Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.
• Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)
• Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).
Pengayaan dan Remedial
Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi supaya mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.
Saat merancang kegiatan pengayaan, Anda perlu memperhatikan diferensiasi, contohnya lembar belajar/kegiatan yang
berbeda dengan kelas.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran
mengulang.
13. Lampiran
A. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk
diberikan kepada peserta didik, termasuk peserta didik nonreguler.
A. Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik bisa digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk
memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.
B. Glosarium
Glosarium adalah kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal lengkap dengan definisi dan artinya.
Biasanya glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.
C. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar.
Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet,
lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)