Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya kalibrasi alat kesehatan untuk menjamin akurasi dan keselamatan pasien.
2. Kalibrasi perlu dilakukan secara berkala menggunakan kalibrator standar untuk memverifikasi keluaran alat kesehatan.
3. Manfaat kalibrasi antara lain menjamin keakuratan hasil pemeriksaan, mendiagnosis dengan benar, dan mengurangi risiko
Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi internasional bagi awak kapal (ABK). Ia menjelaskan persiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dibutuhkan, langkah-langkah pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin, serta jejaring kerja yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
Peraturan ini mengatur tentang kesehatan lingkungan rumah sakit di Indonesia. Tujuannya adalah mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat di rumah sakit dan melindungi sumber daya manusia dari faktor risiko lingkungan. Peraturan ini menetapkan standar mutu lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit serta penyelenggaraan kesehatan lingkungan melalui penyehatan, pengamanan, pengendalian, dan pengawasan.
Laporan ICRA Komite PPIRS RSUD Kota Padang Panjang tahun 2016 mengidentifikasi berbagai risiko infeksi silang di rumah sakit terkait proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk risiko terkait kebersihan tangan, isolasi pasien, penanganan peralatan tajam, dan prosedur invasif. Laporan ini memberikan daftar risiko rinci beserta dampaknya bagi pasien, petugas, dan pengunjung untuk meningkatkan penceg
Dokumen tersebut membahas tentang pemantapan mutu eksternal laboratorium di Puskesmas Nania. Langkah-langkahnya meliputi kunjungan petugas pemantau mutu eksternal dari Dinas Kesehatan Kota Ambon ke laboratorium puskesmas sambil membawa spesimen kontrol, identifikasi dan pemeriksaan spesimen kontrol oleh petugas laboratorium puskesmas, pelaporan hasil ke petugas pemantau mutu eksternal dan kepala puskesmas.
Dokumen tersebut membahas kebijakan kesehatan di Indonesia, termasuk arah pembangunan kesehatan jangka panjang, visi dan misi Kemenkes, isu kesehatan global, reformasi sistem pelayanan kesehatan, dan evaluasi pembinaan upaya kesehatan. Dokumen ini juga menyoroti kondisi fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan tantangan yang dihadapi ke depan.
Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi internasional bagi awak kapal (ABK). Ia menjelaskan persiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dibutuhkan, langkah-langkah pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin, serta jejaring kerja yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
Peraturan ini mengatur tentang kesehatan lingkungan rumah sakit di Indonesia. Tujuannya adalah mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat di rumah sakit dan melindungi sumber daya manusia dari faktor risiko lingkungan. Peraturan ini menetapkan standar mutu lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit serta penyelenggaraan kesehatan lingkungan melalui penyehatan, pengamanan, pengendalian, dan pengawasan.
Laporan ICRA Komite PPIRS RSUD Kota Padang Panjang tahun 2016 mengidentifikasi berbagai risiko infeksi silang di rumah sakit terkait proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk risiko terkait kebersihan tangan, isolasi pasien, penanganan peralatan tajam, dan prosedur invasif. Laporan ini memberikan daftar risiko rinci beserta dampaknya bagi pasien, petugas, dan pengunjung untuk meningkatkan penceg
Dokumen tersebut membahas tentang pemantapan mutu eksternal laboratorium di Puskesmas Nania. Langkah-langkahnya meliputi kunjungan petugas pemantau mutu eksternal dari Dinas Kesehatan Kota Ambon ke laboratorium puskesmas sambil membawa spesimen kontrol, identifikasi dan pemeriksaan spesimen kontrol oleh petugas laboratorium puskesmas, pelaporan hasil ke petugas pemantau mutu eksternal dan kepala puskesmas.
Dokumen tersebut membahas kebijakan kesehatan di Indonesia, termasuk arah pembangunan kesehatan jangka panjang, visi dan misi Kemenkes, isu kesehatan global, reformasi sistem pelayanan kesehatan, dan evaluasi pembinaan upaya kesehatan. Dokumen ini juga menyoroti kondisi fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan tantangan yang dihadapi ke depan.
Dokumen tersebut membahas tentang perizinan dalam pengelolaan limbah B3 di rumah sakit. Terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan limbah medis seperti pembuangan sembarangan dan pembakaran tanpa izin. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan pengelolaan limbah B3 serta sistem pengelolaan limbah rumah sakit yang sesuai."
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran di rumah sakit, termasuk penyebab kebakaran, bahaya kebakaran, prinsip pemadaman api, dan sistem proteksi kebakaran seperti detektor asap, alarm, sprinkler, dan hydrant.
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
Peraturan ini mengatur tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan untuk memastikan alat kesehatan yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar. Alat kesehatan tertentu wajib diuji dan dikalibrasi sekali setahun, dan alat yang lulus akan diberi sertifikat dan label laik pakai.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya higiene karyawan dalam industri pengolahan makanan untuk mencegah kontaminasi bahan pangan. Ia menjelaskan bahwa karyawan dapat mencemari pangan melalui penyakit, perhiasan, atau mikroba pada tubuh. Dokumen tersebut juga memberikan panduan tentang kebiasaan higienis karyawan seperti mencuci tangan, mengenakan pakaian kerja bersih, dan menjaga ling
The document describes radiology activities at health facilities for Hajj pilgrims in Saudi Arabia. It discusses the purpose of radiology services to help medical diagnoses. It outlines the goals of training participants to independently conduct radiology activities. It also details the radiology equipment, procedures, and principles used at the Indonesian Hajj Health Clinic in Saudi Arabia.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan dengan mempercepat waktu penanganan korban dan menurunkan angka kematian. SPGDT terdiri atas sistem komunikasi gawat darurat, penanganan korban darurat, dan transportasi darurat yang diselenggarakan oleh Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (Public Safety Center/PSC). PSC bekerja
OPTIMALISASI PERAN PERAWAT PERKESMAS1.pptxFadelFatan
1. Dokumen tersebut membahas optimalisasi peran perawat dalam pengembangan program perkesmas.
2. Perawat memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat seperti pendidikan kesehatan, pemberian pelayanan kesehatan, penemuan kasus, dan koordinasi.
3. Kerjasama antar tenaga kesehatan diperlukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan dan kebijakan pengelolaan alat kesehatan di rumah sakit, termasuk pemeliharaan rutin, inspeksi, dan perbaikan alat untuk memastikan alat berfungsi dengan aman dan efektif."
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Dokumen ini membahas manajemen pengelolaan peralatan medis dalam rangka memenuhi akreditasi KARS. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pengelolaan peralatan medis mulai dari penilaian kebutuhan, penilaian teknis, pemenuhan standar, instalasi, pemeliharaan preventif dan korektif, serta penggantian peralatan. Dokumen ini juga membahas estimasi biaya pemeliharaan peralatan medis.
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhkLies Dina Liastuti
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan sistem pemeliharaan peralatan medis di RSJPDHK yang meliputi UU Kesehatan, Rumah Sakit, struktur organisasi bidang sarana medis, SDM, peralatan kerja dan kalibrasi, serta prosedur pemeliharaan yang dilakukan oleh pemakai, teknisi, dan pihak ketiga.
Dokumen tersebut membahas tentang perizinan dalam pengelolaan limbah B3 di rumah sakit. Terdapat beberapa masalah dalam pengelolaan limbah medis seperti pembuangan sembarangan dan pembakaran tanpa izin. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan ketentuan pengelolaan limbah B3 serta sistem pengelolaan limbah rumah sakit yang sesuai."
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran di rumah sakit, termasuk penyebab kebakaran, bahaya kebakaran, prinsip pemadaman api, dan sistem proteksi kebakaran seperti detektor asap, alarm, sprinkler, dan hydrant.
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
Peraturan ini mengatur tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan untuk memastikan alat kesehatan yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar. Alat kesehatan tertentu wajib diuji dan dikalibrasi sekali setahun, dan alat yang lulus akan diberi sertifikat dan label laik pakai.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya higiene karyawan dalam industri pengolahan makanan untuk mencegah kontaminasi bahan pangan. Ia menjelaskan bahwa karyawan dapat mencemari pangan melalui penyakit, perhiasan, atau mikroba pada tubuh. Dokumen tersebut juga memberikan panduan tentang kebiasaan higienis karyawan seperti mencuci tangan, mengenakan pakaian kerja bersih, dan menjaga ling
The document describes radiology activities at health facilities for Hajj pilgrims in Saudi Arabia. It discusses the purpose of radiology services to help medical diagnoses. It outlines the goals of training participants to independently conduct radiology activities. It also details the radiology equipment, procedures, and principles used at the Indonesian Hajj Health Clinic in Saudi Arabia.
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawatdaruratan dengan mempercepat waktu penanganan korban dan menurunkan angka kematian. SPGDT terdiri atas sistem komunikasi gawat darurat, penanganan korban darurat, dan transportasi darurat yang diselenggarakan oleh Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (Public Safety Center/PSC). PSC bekerja
OPTIMALISASI PERAN PERAWAT PERKESMAS1.pptxFadelFatan
1. Dokumen tersebut membahas optimalisasi peran perawat dalam pengembangan program perkesmas.
2. Perawat memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat seperti pendidikan kesehatan, pemberian pelayanan kesehatan, penemuan kasus, dan koordinasi.
3. Kerjasama antar tenaga kesehatan diperlukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan dan kebijakan pengelolaan alat kesehatan di rumah sakit, termasuk pemeliharaan rutin, inspeksi, dan perbaikan alat untuk memastikan alat berfungsi dengan aman dan efektif."
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Dokumen ini membahas manajemen pengelolaan peralatan medis dalam rangka memenuhi akreditasi KARS. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan langkah-langkah pengelolaan peralatan medis mulai dari penilaian kebutuhan, penilaian teknis, pemenuhan standar, instalasi, pemeliharaan preventif dan korektif, serta penggantian peralatan. Dokumen ini juga membahas estimasi biaya pemeliharaan peralatan medis.
Pelaksanaan management pemeliharaan peralatan medis pjnhkLies Dina Liastuti
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan sistem pemeliharaan peralatan medis di RSJPDHK yang meliputi UU Kesehatan, Rumah Sakit, struktur organisasi bidang sarana medis, SDM, peralatan kerja dan kalibrasi, serta prosedur pemeliharaan yang dilakukan oleh pemakai, teknisi, dan pihak ketiga.
Rapat koordinasi teknis BPFK Surabaya membahas fungsi dan layanan BPFK dalam pengujian dan kalibrasi alat kesehatan serta sarana prasarana kesehatan di wilayah kerja BPFK Surabaya meliputi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Rapat juga membahas instalasi, ruang lingkup akreditasi, prosedur layanan dan penerbitan sertifikat se
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana penyelenggaraan akreditasi puskesmas, klinik, laboratorium kesehatan, unit transfusi darah, tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter gigi oleh Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dokumen ini menjelaskan persyaratan, proses survei, kriteria penetapan status akreditasi, dan hal-hal terkait lainnya.
Dokumen tersebut merangkum hasil analisis biaya pelayanan kesehatan di Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga yang meliputi identifikasi biaya tetap, biaya variabel, perhitungan biaya total, unit cost, penetapan tarif, titik break even point, dan cost recovery rate.
Sik sistem rekam medis klinik gigi 14523162_14523211_15523068_1Adysta Galang
Sistem Rekam Medis Klinik Gigi memberikan solusi digital untuk mencatat dan mengelola rekam medis pasien secara menyeluruh, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan awal, diagnosa, hingga odontogram secara real-time.
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin, dan etik. Rekam medis dapat dipergunakan di pengadilan sebagai dokumen resmi kegiatan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. Salinan rekam medis dapat diberikan atas permintaan pengadilan, dengan bukti tanda terima dari pengadilan bila yang diminta adalah dokumen aslinya. Apabila terdapat keraguan mengenai isi rekam medis maka saksi ahli dapat dihadirkan oleh pengadilan untuk diminta pendapat ahlinya.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik. Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik. Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan pada perangkat komputernya sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan komputer antara lain
Juknis Pengawasan Toko Alkes dan Optikal.pdfpandu985517
Petunjuk teknis ini memberikan panduan bagi tenaga pengawas kesehatan daerah dalam melakukan pengawasan produk dan sarana di toko alat kesehatan serta produk di optikal. Panduan ini mencakup objek, kriteria produk, tenaga pengawas, pelaksanaan inspeksi, pemeriksaan penandaan produk, dan pemusnahan produk yang tidak memenuhi persyaratan.
Laporan studi kasus PT ITI memberikan ringkasan singkat tentang profil perusahaan, proses produksi, fasilitas kesehatan, program kesehatan, masalah ergonomi, dan sarana P3K.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Alfakes Kalibrasi Alat Kesehatan.pptx
1. Oktober 2022
Dr. H.Hendrana Tjahjadi, S.T., M.Si
Peran Kalibrasi dalam
Meningkatkan
Keselamatan Alkes di
Klinik Pratama
2. Nama : Dr. Hendrana Tjahjadi. S.T, M.Si
Tlp : 0818235971
Alamat : Legenda Wisata, Cluster Cleopatra,Cibubur.
Riwayat Pendidikan :
S1 Teknik Elektro Universitas Indonesia
S2 Teknik BIomedis Universitas Indonesia
S3 Teknik Elektro Universitas Indonesia
Work Experience :
1994 – Present Biomedical Engineer
Dosen Tidak Tetap Program D4 Teknik Elektromedik Poltekes Jakarta 2
Dosen Tidak Tetap Program D4 Teknik Elektromedik Universitas Muhammad Husni Thamrin
Dosen Tetap Fakultas Teknik Elektro Militer (S1) Universitas Pertahanan Indonesia
Dosen Tetap Fakultas Teknik Persenjataan (S2) Universitas Pertahanan Indonesia
Ketum ALFAKES (Asosiasi Laboratorium kalibrasi Alat Kesehatan Swasta)
2021 - Present Asesor kompetensi Profesi Elektromedis (BNSP)
2019 - Present Wakil Ketua Komisi Teknik SNI Peralatan Elektromedik (BSN)
2019 – Present Tenaga Ahli Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X (BAPETEN)
2018 – Present Tenaga Ahli K3RS (BSN)
Direktur Marketing PT Mitra Solusi Elektromedik (MSE)
3. Technical Training Course :
Petugas Paparan Radiasi
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)
April 17 to Mei 4, 1995
Jakarta
X-Ray equipments, VILLA
2nd October to13th October 1995
Italy
USG , ALOKA
25th August 1996
Singapore
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
From 11th January to 19th March 1999
France and Germany
Patient Monitor, SCHILLER
23rd October 2002
France
Radio Frequency Amplifiers MRI, BRUKER
24th October 2002
France
Supra Conductor Magnet BRUKER
28th October 2002
France
High Frequency X-Ray, Hyundai
August 8 to 12 August 2005
South Korea
Quality Anssurance of X-Ray Machine
November 2012
South Korea
Healthcare Technology Management, ECRI
Malaysia 2017
Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X
Agustus 2019
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Calibration of Medical Equipment's
Rigel
United Kingdom 2020
10. A medical device can be any instrument, apparatus, implement, machine,
appliance, implant, reagent for in vitro use, software, material or other
similar or related article, intended by the manufacturer to be used, alone
or in combination for a medical purpose.(WHO)
Alat kesehatan dapat berupa instrumen, aparatus, alat, mesin, alat,
implan, reagen untuk penggunaan in vitro, perangkat lunak, bahan atau
barang serupa atau terkait lainnya, yang dimaksudkan oleh produsen
untuk digunakan, sendiri atau dalam kombinasi untuk tujuan medis. .
11. Medical equipment are defined as medical devices requiring
calibration, maintenance, repair, user training and
decommissioning – activities usually managed by clinical
engineers.(WHO)
Peralatan medis didefinisikan sebagai perangkat medis yang
memerlukan kalibrasi, pemeliharaan, perbaikan, pelatihan
pengguna, dan dekomisioning – kegiatan yang biasanya
dikelola oleh clinical engineers.
12. INFRASTRUKTUR RUMAH SAKIT
37.73% 28.95%
13.76% 13.45%
Medical Equipment Non Medical
Equipment
Building Human
Resource
6.11%
Operational
Source: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, Departemen Kesehatan Indonesia (Depkes 2009)
15. Perkumpulan Teknik Perumahsakitan Indonesia – Memastikan Keselamatan dan Keakurasian Alat Kesehatan di Fasyankes
Logo ini membuat konsumen SPBU merasa
nyaman
16. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Apakah ada logo jaminan keamanan di Rumah
Sakit ?
17. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Apakah alat kesehatannya sdh dikalibrasi ?
27. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Masih percaya dengan angka-angka yang tertera di alat ?
Apakah angka-angka tersebut sama dengan hasil yang
dikeluarkannya atau yang disadapnya ?
28. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Apakah yakin dengan dosis radiasi yang dikeluarkan ?
Sedangkan radiasi tidak terlihat dan berbau
31. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Kalibrasi adalah kegiatan pengujian yang membandingkan
keluaran dari suatu peralatan Kesehatan dengan gold standard
yang terselusur.
32. Hasil kalibrasi menyatakan tingkat akurasi alkes hanya pada
saat kalibrasi itu dilakukan. Pada detik atau menit berikutnya
tidak ada yang menjamin bahwa akurasi alkes tersebut dapat
terjaga.
35. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Sampai hari ini belum ada data valid tentang jumlah KTD
akibat malfunction Alkes di Indonesia.
Berita sulit dicari
36. Salah satu permasalahan terkait
kalibrasi adalah anggaran atau biaya
yang dirasa membebani untuk
rumah sakit dan pemerintah
39. Efesiensi anggaran bukan mengurangi anggaran
maintenance namun dapat dilakukan dengan
mengurangi anggaran pembelian alat Kesehatan.
Optimalkan pemanfaatan / utilisasi alkes yang
sudah ada dan pertahankan kinerja alat hingga
mencapai usia teknisnya
42. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
ALAT KESEHATAN TERKALIBRASI :
ASPAK = 2,88 %
43. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Peralatan medis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian
Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi
pengujian fasilitas kesehatan yang
berwenang.
UU 44 2009 RS pasal 16 ayat 2
44. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Rumah Sakit yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal
11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15,
dan Pasal 16 tidak diberikan izin mendirikan,
dicabut atau tidak diperpanjang izin
operasional Rumah Sakit.
UU 44 2009 RS Pasal 17
52. Indonesian Association of Hospital Engineering – Hospital Engineering Forum
Masing-masing Alkes dikalibrasi
menggunakan kalibrator yang berbeda-
beda sesuai dengan fungsi dari Alkes
tersebut. Contoh; X-Ray Analyzer hanya
dapat digunakan untuk kalibrasi pesawat
sina-X.
57. Benchmarking
NEGARA MALAYSIA AUSTRALIA SINGAPURA
Diuji OLEH LAB
PEMERINTAH
- - -
Diuji OLEH LAB
SWASTA
Perusahaan swasta
terakreditasi oleh
MOH
Lab swasta yang
terakreditasi oleh
NATA
Lab swasta
terakreditasi oleh SAC
UJI OLEH IPSRS - - -
BIAYA UJI&KAL - - -
FINE FOR NOT
CALIBRATED
- - -
58. UNDANG-UNDANG /
REGULASI
2012 Medical Device
Act (Act 737) 2012
Medical Device
Authority (Act 738)
Therapeutic Goods
(Medical Devices)
Regulations 2002
Statutory Rules No.
236, 2002
made under the
Therapeutic Goods
Act 1989
India’s Drugs & Cosmetic
Act and Rules (DCA)
SS 620: 2016
Singapore Standard
for Good Distribution
Practice for Medical
Devices –
Requirements (SS
GDPMDS).
BADAN The medical Device
Authority (MDA)
Division of Ministry
of Health Malaysia
(MOH)
Australian
Government
Department of
Health TGA
(Therapeutic Goods
Administration)
Central Drug
Standards Control
Organization
(CDSCO) The Drug
Controller General of
India (DCGI)
Health Service
Authority (HSA)
SDM KALIBRASI Biomedical engineer Biomedical engineer Biomedical engineer Biomedical engineer
AKREDITASI LAB The medical Device
Authority (MDA)
Division of Ministry
of Health Malaysia
(MOH)
National Association
of Testing Authorities
(NATA)
NABL (National
Accreditation Board
for Testing and
Calibration
Laboratories)
Singapore
Accreditation Council
(SAC)
86. Benefits
INVENTORY WEB BASED : Sebuah sistem informasi manajemen aset rumah sakit
yang dapat menyediakan informasi yang aktual dan valid untuk menunjang
pengambilan keputusan dan juga untuk memudahkan pihak rumah sakit dalam
memantau status kalibrasi dan maintenance alat.Aplikasi ini terhubung dengan ASPAK
secara real time dengan menggunakan teknologi API ( Application Peripheral Interface)
sehingga mempercepat proses verifikasi ASPAK.
87.
88. PADA DESKTOP
APLIKASI MSE,
ADMIN SERVER
MELAKUKAN
VALIDASI ASPAK
DENGAN KLIK
NOMOR BO
INSTANSI. SETELAH
MUNCUL ANGKA
BANYAKNYA
ALAT/ORDER, MAKA
KLIK ANGKA
TERSEBUT
89. LALU AKAN MUNCUL DATA ALAT
YANG DIKERJAKAN, KLIK SEND
MONITORING
90. SETELAH OKE AKAN MUNCUL NOTIF SEPERTI
PADA GAMBAR (TANDA DATA TERKIRIM SEMUA)