Mata kuliah Ekonomi Kesehatan membahas konsep dasar ilmu ekonomi kesehatan dan aplikasinya dalam bidang kesehatan, keterkaitan antara pembangunan ekonomi dan kesehatan, teori permintaan dan pasokan beserta aplikasinya dalam perencanaan kesehatan, serta peran pasar dan pemerintah dalam pembangunan sistem kesehatan.
Promosi Kesehatan-Pentingnya edukasi kesehatan bagi klien. Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik bagi klien. Oleh karena itu, di samping memberikan asuhan keperawatan, perawat juga memberikan edukasi kesehatan yang nantinya dapat mengubah perilaku kesehatan klien menjadi lebih baik sehingga status kesehatan klien meningkat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut merangkum tentang Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan (ICD 10). ICD 10 digunakan untuk mendiagnosa, pelaporan, dan analisis data kesehatan secara internasional. ICD 10 terdiri dari 3 volume yang membahas klasifikasi penyakit, pedoman penggunaan, dan indeks."
Regulasi rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, melindungi pasien dan sumber daya, serta menetapkan standar operasi dan tata kelola klinis dan korporasi rumah sakit. Dokumen ini membahas definisi regulasi rumah sakit, tujuan pengaturannya, serta pedoman untuk peraturan internal, prosedur operasi standar, dan tata kelola klinis dan korporasi.
Mata kuliah Ekonomi Kesehatan membahas konsep dasar ilmu ekonomi kesehatan dan aplikasinya dalam bidang kesehatan, keterkaitan antara pembangunan ekonomi dan kesehatan, teori permintaan dan pasokan beserta aplikasinya dalam perencanaan kesehatan, serta peran pasar dan pemerintah dalam pembangunan sistem kesehatan.
Promosi Kesehatan-Pentingnya edukasi kesehatan bagi klien. Salah satu peran perawat adalah sebagai pendidik bagi klien. Oleh karena itu, di samping memberikan asuhan keperawatan, perawat juga memberikan edukasi kesehatan yang nantinya dapat mengubah perilaku kesehatan klien menjadi lebih baik sehingga status kesehatan klien meningkat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan yang meliputi pendekatan, langkah, dan aspek penilaian mutu pelayanan kesehatan.
2) Terdapat tiga pendekatan utama penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan hasil (outcome).
3) Siklus penjaminan mutu meliputi perencanaan, pengukuran, identifikasi masalah, dan peningkatan mutu secara ber
Dokumen tersebut merangkum tentang Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan (ICD 10). ICD 10 digunakan untuk mendiagnosa, pelaporan, dan analisis data kesehatan secara internasional. ICD 10 terdiri dari 3 volume yang membahas klasifikasi penyakit, pedoman penggunaan, dan indeks."
Regulasi rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, melindungi pasien dan sumber daya, serta menetapkan standar operasi dan tata kelola klinis dan korporasi rumah sakit. Dokumen ini membahas definisi regulasi rumah sakit, tujuan pengaturannya, serta pedoman untuk peraturan internal, prosedur operasi standar, dan tata kelola klinis dan korporasi.
Implementasi Akreditasi di Rumah Sakit (Pra Survei, Survei dan Paska Survei) ...Kanaidi ken
Dokumen tersebut merangkum proses akreditasi rumah sakit mulai dari persiapan, pelaksanaan penilaian, hingga tahapan pasca akreditasi. Proses akreditasi meliputi penilaian dokumen, kunjungan lapangan, penentuan skor pemenuhan standar, hingga penetapan hasil akhir berupa sertifikat dan rekomendasi perbaikan. Lembaga penyelenggara akreditasi memastikan proses berjalan secara independen, objektif, dan transparan.
Teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi pengelolaan arsip dengan memungkinkan otomasi kearsipan, arsip elektronik, dan pengelolaan arsip berbasis TIK. Hal ini membawa berbagai keuntungan seperti penyimpanan dan akses arsip yang lebih efektif dan efisien.
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoAi Risa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dalam institusi pelayanan kesehatan. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penting dalam kerangka kerja clinical governance yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dengan fokus pada kepentingan pasien. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisis, pengelolaan, dan evaluasi risiko secara berkelanjutan guna meminimalkan dampak buruk bagi organisasi maupun individu."
Disiapkan untuk RSUP Dr. Johannes Leimena, Kemenkes RI
Ambon, 14 April 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
KARS mengatur enam sasaran keselamatan pasien untuk meningkatkan keselamatan di rumah sakit. Sasaran-sasaran ini meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, keamanan obat, kepastian prosedur operasi, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien.
Typhoid adalah penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi, dengan gejala utama demam yang berlangsung lebih dari seminggu beserta gangguan pada saluran cerna. Penatalaksanaannya meliputi isolasi, pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, dan perawatan suportif untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan atau perforasi usus.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Perencanaan meliputi analisis kebutuhan, penentuan jenis sarana dan prasarana, anggaran, dan prosedur pengadaan. Pengadaan dilakukan berdasarkan hasil perencanaan dan dapat dilakukan dengan pembelian, hibah, sewa, atau perbaikan. Prosedur pengadaan mengacu pada peraturan dan meliputi pengajuan
Makalah ini membahas sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan merupakan penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah kesehatan antar fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan kemampuan dan kompetensinya. Tujuan sistem rujukan adalah meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan. Sistem rujukan di Indonesia berjenjang dari fasilitas kesehat
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang ditandai dengan batuk produktif sebagai gejala utama. Penyebabnya meliputi virus, bakteri, asap rokok, dan polusi udara. Pada bronkitis terjadi hipertropi kelenjar mukosa dan peningkatan sel goblet yang menumpuk mukus di saluran napas. Komplikasinya dapat berupa pneumonia, pleuritis, atau gangguan pernapasan berat. Penatalaksanaannya meliputi antibiotik, bronkodilator
Dokumen tersebut membahas dasar hukum dan pedoman layanan sterilisasi di rumah sakit, mencakup undang-undang dan peraturan kementerian terkait, serta menjelaskan proses kerja sterilisasi sentral yang meliputi tahapan dekontaminasi, pengemasan, sterilisasi, penyimpanan, dan distribusi peralatan medis untuk mencegah kontaminasi silang dan menjamin keamanan pasien.
1. Rekam medis berisi catatan mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan untuk memudahkan pelayanan kesehatan berikutnya.
2. Rekam medis berguna untuk kontinuitas pelayanan kesehatan, evaluasi mutu, dan pertanggungjawaban medis.
3. Isi rekam medis meliputi identitas pasien, keluhan, diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut untuk memastikan pelayanan terpadu.
Implementasi Akreditasi di Rumah Sakit (Pra Survei, Survei dan Paska Survei) ...Kanaidi ken
Dokumen tersebut merangkum proses akreditasi rumah sakit mulai dari persiapan, pelaksanaan penilaian, hingga tahapan pasca akreditasi. Proses akreditasi meliputi penilaian dokumen, kunjungan lapangan, penentuan skor pemenuhan standar, hingga penetapan hasil akhir berupa sertifikat dan rekomendasi perbaikan. Lembaga penyelenggara akreditasi memastikan proses berjalan secara independen, objektif, dan transparan.
Teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi pengelolaan arsip dengan memungkinkan otomasi kearsipan, arsip elektronik, dan pengelolaan arsip berbasis TIK. Hal ini membawa berbagai keuntungan seperti penyimpanan dan akses arsip yang lebih efektif dan efisien.
Pengorganisasian Sampai Identifikasi Masalah Pada Manajemen RisikoAi Risa
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko dalam institusi pelayanan kesehatan. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penting dalam kerangka kerja clinical governance yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan dengan fokus pada kepentingan pasien. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisis, pengelolaan, dan evaluasi risiko secara berkelanjutan guna meminimalkan dampak buruk bagi organisasi maupun individu."
Disiapkan untuk RSUP Dr. Johannes Leimena, Kemenkes RI
Ambon, 14 April 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH., MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Program kerja tahunan rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan layanan medis, mengembangkan sumber daya manusia, dan meningkatkan fasilitas serta keselamatan pasien dan pegawai melalui berbagai program seperti akreditasi, pelatihan, dan peningkatan sarana prasarana selama tahun 2013.
KARS mengatur enam sasaran keselamatan pasien untuk meningkatkan keselamatan di rumah sakit. Sasaran-sasaran ini meliputi ketepatan identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, keamanan obat, kepastian prosedur operasi, mengurangi risiko infeksi, dan mengurangi risiko jatuh pasien.
Typhoid adalah penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi, dengan gejala utama demam yang berlangsung lebih dari seminggu beserta gangguan pada saluran cerna. Penatalaksanaannya meliputi isolasi, pemberian antibiotik seperti kloramfenikol, dan perawatan suportif untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan atau perforasi usus.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Perencanaan meliputi analisis kebutuhan, penentuan jenis sarana dan prasarana, anggaran, dan prosedur pengadaan. Pengadaan dilakukan berdasarkan hasil perencanaan dan dapat dilakukan dengan pembelian, hibah, sewa, atau perbaikan. Prosedur pengadaan mengacu pada peraturan dan meliputi pengajuan
Makalah ini membahas sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan merupakan penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah kesehatan antar fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan kemampuan dan kompetensinya. Tujuan sistem rujukan adalah meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan. Sistem rujukan di Indonesia berjenjang dari fasilitas kesehat
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang ditandai dengan batuk produktif sebagai gejala utama. Penyebabnya meliputi virus, bakteri, asap rokok, dan polusi udara. Pada bronkitis terjadi hipertropi kelenjar mukosa dan peningkatan sel goblet yang menumpuk mukus di saluran napas. Komplikasinya dapat berupa pneumonia, pleuritis, atau gangguan pernapasan berat. Penatalaksanaannya meliputi antibiotik, bronkodilator
Dokumen tersebut membahas dasar hukum dan pedoman layanan sterilisasi di rumah sakit, mencakup undang-undang dan peraturan kementerian terkait, serta menjelaskan proses kerja sterilisasi sentral yang meliputi tahapan dekontaminasi, pengemasan, sterilisasi, penyimpanan, dan distribusi peralatan medis untuk mencegah kontaminasi silang dan menjamin keamanan pasien.
1. Rekam medis berisi catatan mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan, dan pengobatan yang diberikan untuk memudahkan pelayanan kesehatan berikutnya.
2. Rekam medis berguna untuk kontinuitas pelayanan kesehatan, evaluasi mutu, dan pertanggungjawaban medis.
3. Isi rekam medis meliputi identitas pasien, keluhan, diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut untuk memastikan pelayanan terpadu.
Dokumen tersebut membahas tentang mutu pelayanan kesehatan khususnya asuhan keperawatan di rumah sakit era globalisasi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penerapan standar asuhan keperawatan, evaluasi mutu, dan strategi peningkatan mutu melalui pendidikan berkelanjutan serta sumber daya yang dimanfaatkan secara efisien dan berorientasi pada kepuasan pasien.
PPK dan Clinical Pathways (Hanevi Djasri) RSUP Kariadi.pptxTunPaksiSareharto
Dokumen tersebut membahas pengantar tentang clinical pathways, penyusunan clinical pathways, dan template clinical pathways yang disarankan oleh Dr. Hanevi Djasri. Clinical pathways dijelaskan sebagai rencana pelayanan kesehatan terstruktur untuk menstandardisasi perawatan pasien dengan masalah klinis tertentu.
Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang Puskesmas Kecamatan X yang meliputi lokasi, jumlah penduduk yang ditangani, jumlah pegawai, visi, misi, sasaran kinerja, ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, dan persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Dokumen ini juga menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan sistem manajemen mutu di Puskesmas tersebut.
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan dengan enam pilar transformasi untuk mendukung tujuan kesehatan Indonesia yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan. Salah satu pilar transformasi adalah transformasi mutu pelayanan kesehatan melalui penyelenggaraan akreditasi fasilitas kesehatan. Kemenkes telah menetapkan standar dan lembaga penyelenggara akreditasi serta memanfaatkan sistem informasi dalam pelaksanaan ak
Manajemen mutu pelayanan kesehatan merupakan pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, baik itu rumah sakit, puskesmas, klinik, maupun praktisi mandiri. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan yang aman, efektif, efisien, tepat waktu, berkelanjutan, dan berorientasi pada kepuasan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas program dan kebijakan pemerintah dalam penguatan pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi puskesmas, termasuk peran berbagai pihak dalam proses akreditasi.
2) Konsep mutu pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas sesuai standar akreditasi.
3) Tujuan akreditasi puskesmas antara lain sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu ole
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Practitioners Question :
We all want to do the best for our patients,
but how do we know, what is the best ….?
Richard Bowker et al. 2008
2. The Best is High Quality Care (HQC)
Characteristic of HCC :
• Safety (reducing harm from care)
• Effectiveness (increasing reliability)
• Patient centeredness
• Timeliness
• Efficiency
• Equity
( SEPTEE )
The way to HQC is Application of H.T.A
Bernwick. et al .2010
3. Health Technology
Assesment ( H.T.A )
( Penapisan Teknologi Kesehatan )
di
RSUD Dr.Soetomo-FK UA Surabaya
Joni Wahyuhadi,
Direktur RSUD Dr. Soetomo
2023
8. Penapisan Teknologi Kesehatan
(HTA) sebagai evaluasi
properti, efek dan/ dampak
teknologi serta intervensi
kesehatan yang dilakukan
secara sistematis
WHO
Definisi
9. HTA adalah :
• Proses evaluasi pemakaian teknologi kesehatan
tentang : efek, dampak, efektifitas dan efisiensi.
• Teknologi kesehatan meliputi : tindakan, obat,
produk biologis, peralatan, prosedur medis dan
pembedahan, proses pelayanan, sistem
penunjang pelayanan, sistem organisasi dan
manajerial yang berkaitan dengan pelayanan.
• Proses harus transparan dan adil, yang tidak
memihak tetapi independen yang berdasar
kepada bukti suatu penelitian.
11. Manfaat HTA
• HTA berhubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit.
• HTA dapat mencegah intervensi dan campur tangan pihak lain dalam pelayanan.
• HTA menambah pengetahuan tentang hubungan antara intervensi pelayanan
kesehatan dan hasilnya.
• HTA dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki berbagai standar
(SPO), pedoman dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (
panduan praktis klinis, standar laboratorium klinis, laporan kejadian yang merugikan,
standar desain arsitektur dan fasilitas serta kebijakan lain yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan ).
• Memastikan penggunaan pengetahuan dan tehnologi terbaik untuk pelayanan
kesehatan.
• Melibatkan implementasi dari standar pelayanan kesehatan, termasuk kegiatan untuk
memperbaiki, mengurangi variasi, atau hal lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan.
12. Yang bertanggung jawab untuk
pelaksanaan H.T.A
• Medis
• Paramedis
• Penunjang
• Managemen
13. Tim Teknis Pengkajian dan Penapisan Teknologi
Kesehatan (HTA)
Tim Leader
Working Groups
Sekretariat
Health Care
Procedure
Medis / Paramedis Medical Devices
14. Stages in HTA according to ISPOR
(International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes
Research)
17. Luce et al 2010
“The most important is
that HTA should address
questions : "can it works"
, "does it works" and "is it
worth it" and give the
best to the population.
Arahan penggunaan
teknologi kesehatan.
Evalusi efektifitas dan
efisiensi.
Menyajikan pilihan
metode pelayanan
terbaik bagi masyarakat.
Sebagai alat evaluasi
teknologi kesehatan
yang digunakan.
19. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
SOETOMO
SURABAYA
H T A 2013
PANDUAN HTA
HEALTH TECHNOLOGY
ASSESSMENT
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
SEKSI PENGEMBANGAN
BIDANG PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
UNTUK
KALANGAN
SENDIRI
JL. MAYJEN. PROF. DR. MOESTOPO NO. 6-8 SURABAYA,
TELP. (031)5501071, 5501072, 5501073, 5501164, 5501539
Dituangkan dalam
SK Direktur
No 118.4/3572/301/2010
Revisi no 301.4.2/2/22/2013
Rev.no 118.4/301/2016
Tim Penapisan Tehnologi Kesehatan RSUD Dr.Soetomo
Terdiri dari :
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris dan Sekretariatan
Anggota : Inti dan ad Hoc (KSM Terkait)
Penanggung Jawab Program : Ka bid Libang
20. Prioritas Kajian HTA :
1. Permintaan alat baru, high cost dan high risk
dan inovasi
2. Pembuatan Guideline
Tidak perlu kajian HTA :
1. Penggantian alat yang rusak
2. Studi kelayakan pembangunan gedung
3. Sudah pernah dikaji
4. Penggantian alat lama
25. Value = _____________________________
Cost
(Outcome )( Safety ) ( Satisfaction ) (Acces)
1. Cobalt
2. Linac tipe single
3. Linac tipe dual
4. Linac tipe dual+
Outcome
4
10
10
10
Safety
1
8
8
8
Satisfaction
1
7
9
10
Access
4
10
10
10
Cost
2
4
7
10
QUALITY
16
5600
7200
8000
VALUE
8
1400
1028
800
Evidence Based
Medicine
Cobalt vs Linac
Quality & Value
Contoh
Kajian HTA
26. Value = _________
Quality
Cost
Quality = Outcome + Safety + Service
(Service = Satisfaction +
Access)
Sachdewa RC, Jain S, 2009. Making the case to improve quality & reduce cost in pediatric
health care. Pediatr Clin N Am 56; 731-743
Keputusan Klinik yang ber-NILAI
27.
28. PILOT PROYEK
PPK 10 PENYAKIT TERBANYAK.
PEMBUATAN
GUIDELINE
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD DR SOETOMO
NOMOR: 188.4/2035/301/SK/2016
TENTANG
PENETAPAN 10 PENYAKIT DI RSUD DR SOETOMO
YANG DILAKUKAN IMPLEMENTASI PELAYANAN BERDASARKAN
CLINICAL GUIDELINE DAN AUDIT MEDIK
Diabetes Melitus tipe II SMF Penyakit
Dalam
Tumor Payudara SMF Bedah
Umum
Cedera Otak Ringan & Sedang SMF Bedah
Saraf
Infark Cerebri (Emboli & Trombosis) SMF Saraf
Infark Mycoard Akut SMF
Jantung
TB PARU SMF
Paru
Preeklampsia-eklampsia SMF Obgyn
Penyakit Ginjal Kronik (CKD) Dewasa SMF Penyakit Dalam
HIV Dewasa SMF
Peyakit Dalam
Leukimia akut limfoblastik anak SMF Anak
29. Panduan Praktik Klinis
SMF : .........................................
RSUD Dr Soetomo, Surabaya
Tahun :
DIAGNOSA PENYAKIT (ICD-10) ..........................................
1. Pengertian
(Definisi)
.......................................................................................................
...........................................................................................
2. Anamnesis .......................................................................................................
.......................................................................................................
...............................
3. Pemeriksaan
Fisik
.......................................................................................................
.......................................................................................................
...............................
4. Kriteria
Diagnosis
a. ........................................................................
b. ........................................................................
c. dst
5. Diagnosis
Kerja
.......................................................................................................
......................................................
6. Diagnosis
Banding
a) ........................................................................
b) ........................................................................
c) ........................................................................
d) ........................................................................
e) ........................................................................
7. Pemeriksaan
Penunjang
1. .................. GR: ...
2. .................. GR: ...
3. .................. GR: ...
8. Terapi 1. .................. GR: ...
2. .................. GR: ...
3. .................. GR: ...
9. Edukasi 1. ........................................................................
2. ........................................................................
3. dst
10. Prognosis Ad vitam (hidup) : Dubia ad bonam/malam
Ad Sanationam (sembuh) : Dubia ad bonam/malam
Ad Fungsionam (fungsi) : Dubia ad bonam/malam
11. Penelaah Kritis a. ........................................................................
b. ........................................................................
c. dst
12. Indikator Medis .......................................................................................................
.......................................................................................................
.....................................................................................
13. Kepustakaan a) ........................................................................
b) ........................................................................
c) ........................................................................
d) ........................................................................
e) ........................................................................
Ket :
GR : grade of recommendation
Komite Medik Ketua SMF/ Tim
……………….. ………………..
Direktur
………………….
Template PPK RS.Dr Soetomo
30. Making
RECOMMENDATIONS
(Value Base Medicine)
Komponen yang dipertimbangkan dalam menentukan Rekomendasi
Clinical Evidence (
including consensus ) Patient Views Health
Economics
Clinical
Judgment
Grade of
Recommendatio
n
Monica lakhanpaul,2008
Making Recommendation is an Art, not a Precise science .It is not Easy
31. Grade of Recommendation
I. Strength of recommendation
1. Strong
2. conditional
II. Quality/level of evidence
A. High
B. Moderate
C. Low/very low
33. H.T.A sebagai acuan RSUD Dr. Soetomo
dalam :
• Menentukan pelayanan
yang sesuai dengan
kebutuhan medis pasien.
• Peningkatan efektiftas dan
efisiensi pembiayaan
kesehatan.
• Pemilihan obat dan alat
kesehatan yang efektif dan
efisien.
34. Program lanjutan
• Peningkatan kwantitas dan kompetensi Anggota HTA. (Na HTA -
InaHTA)
• Peningkatan asesibilatas dan ketersediaan referensi ( Uptodate )
serta pemanfaatan IT.
• Sosialisasi secara terus menerus HTA ke seluruh KMF dan
Instalasi.
• Peningkatan kerja sama dengan Instansi terkait (Benchmarking).
• Publikasi
35. Kesimpulan
• HTA menentukan arah kebijakan pelayanan di RSUD Dr.
Soetomo.
• HTA dapat meningkatkan mutu dan keamanan pasien.
• HTA dapat mencegah dis-over use, malpraktek dan gratifikasi di
lingkungan RSUD Dr. Soetomo.
• Penerapan HTA di RSUD Dr. Soetomo akan mencetak mind set
lulusan dokter / dokter spesialis untuk memberikan pelayanan
yang aman dan bermutu tinggi serta terjangkau bagi
masyarakat.
36. Dan barangsiapa yang berbuat Kejahatan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat balasanNya. (QS. Al Zalzalah 99 : 8)
Maka barang siapa mengerjakan Kebaikan seberat zarrah,
niscaya dia akan melihat balasanNya. (QS. Al Zalzalah 99: 7)
YANG HARUS SELALU DOKTER INGAT
37. Terima Kasih
Decision making process is not solely how genius is it,
but moreover derived from good will and the ability
to extract black and white from grey area..