3. Sri dan Tiara sedang bermain membuat menara.
Ketika menara sudah tinggi dan selesai
dibangun, Sri merasa senang dan berteriak
girang:
“Hore, bangunanku tinggi.”
Ibrahim melihat Sri yang kegirangan, muncul ide
isengnya kepada Sri. Ibrahim menghancurkan
menara buatan Sri dengan melemparinya
menggunakan bola plastik yang sejak tadi dia
mainkan. Melihat menaranya hancur Sri
menangis. Tiara melaporkan keusilan Ibrahim
kepada Bu Guru (saya sendiri).
4. Cara/ proses menerapkan segitiga restitusi saya:
-Memanggil anak yang melakukan pelanggaran
-Mengajaknya duduk yang tingginya sejajar dengan saya
dan berhadapan.
-Mengajaknya berbicara dengan baik dan lembut agar
anak tidak terpojokkan.
-Menunjukkan mimik wajah yang bersahabat
-Melakukan segitiga restitusi, dengan Langkah-langkah
restitusi yang saya dilakukan:
Menstabilkan identitas
1.
Validasi tindakan yang salah
2.
Menanyakan keyakinan
3.
5. 1.
Teori Kontrol:
Kita semua akan melakukan hal terbaik yang
bisa kita lakukan.
Kalimat yang digunakan:
Bunda tidak menyalahkan Ibrahim, tapi bunda ingin
membantu Ibrahim menyelesaikan masalah ini.
Menurut Ibrahim bagaimana caranya biar Sri tidak
menangis lagi?
6. Teori Kontrol:
Semua prilaku memiliki alasan
Kalimat yang digunakan:
-Mengapa Ibrahim menghancurkan menara Sri?
-Bolehkah menghancurkan menara teman?
7. Teori Kontrol:
Kita semua memiliki motivasi internal
Kalimat yang digunakan:
-Bagaimana keyakinan kelas kita?
-Bagaimana cara Ibrahim menghargai karya teman?
-Apa yang dilakukan anak yang menghargai karya
teman-temannya?
-Apa yang dilakukan anak yang bertanggung jawab
jika beruat salah?
8. Akhirnya Ibrahim menyadari kesalahannya dan dapat
mensolusi permasalahan yang dihadapinya. Dia merasa
kasian kepada Sri lalu meminta ma'af kepada Sri. Ibrahim
juga bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya. Dia
mengumpulkan gelas-gelas plastik yang dibuat manara
oleh Sri dan membantu membuatnya kembali bersama-
sama Sri. Dari hasil restitusi itu tadi, Ibrahim memahami
bahwa apa yang dilakukannya adalah tidak benar. Dia
dengan percaya diri berinisiatif meminta ma'af kepada Sri
dan membangunkan kembali menara Sri yang tadi
dihancurkannya. Meeka bermain bersama dengan gembira.
9. Sri dan Tiara
membuat manara
Ibrahim
menghancurkan
menara Sri
Sri menangis
dan Tiara
melaporkan
kepadaBu Guru
Ibrahim dipanggil
Bu Guru
10. Bu Guru melakukan
segitiga restitusi
Ibrahim meminta
ma'af kepada Sri
dan Tiara
Ibrahim bertanggung
jawab membuatkan
kembali menara Sri.
Refleksi dan
Umpan Balik anak-
anak
Refleksi dan Umpan
Balik anak-anak
11. Terima Kasih
Tidak ada anak yang nakal, yang ada hanyalah
ANAK YANG BELUM MENGERTI
Tak ada anak yang nakal, yang ada hanyalah
ORANG TUA YANG TIDAK SABAR
Tidak ada anak yang nakal, yang ada hanyalah
PENDIDIK YANG BURU-BURU MELIHAT HASIL
Milawati, S.Pd
TK Negeri 1 Alalak
12. PERTANYAAN UMPAN BALIK
a. ketika gurumu mengajak berbicara tentang pelanggaranmu,
apakah gurumu:
menenangakan perasaanmu dengan menggunakan kalimat yang
baik?
1.
memahami alasan kamu melakukan pelanggaran itu?
2.
memabantumu menyadari kesalahanmu menghubungkannya
dengan keyakinan kelas?
3.
membantumu untuk menemukan solusi atas permasalahanmu ?
4.
b. bagaimana perasaanmu setelah berbicara dengan gurumu
tentang pelanggaran disiplin yang kamu lakukan?
13. Iya, bunda menenangkan saya dengan kalimat yang
baik dan lembut
iya, bunda menanyakan alasan saya dan memahami
alasan saya.
iya, bunda membuat saya menyadari kesalahan saya
dan mengingatkan keyakinan kelas yang kita
sepakati.
iya, bunda membantu saya dengan bertanya apa
yang akan saya lakukan dan memuji saya ketika
saya menceritakan solusi saya
Saya senang, karena bunda tidak memarahi saya ketika
saya berbuat salah.
Ibrahim
14. Iya, kata bunda tidak apa-apa, semua orang pasti
bisa berbuat salah, tapi tidak boleh diulangi lagi.
iya, bunda menanyakan alasannya kenapa berbuat
seperti itu.
iya, bunda menasihati saya dan membuat saya
menyadari kesalahan saya
iya, bunda membantu saya dengan bertanya apa
yang akan saya lakukan dan memuji saya ketika
saya menemukan ide yang akan saya lakukan.
Saya senang, karena bunda baik, bunda tidak memarahi
saya ketika saya berbuat salah.
Sri
15. Iya, kata bunda tidak mengapa kita berbuat salah,
kan kita tidak tahu. Nanti kalau sudah tahu tidak
boleh diulang lagi.
iya, bunda menanyakan alasannya kenapa saya
melakukannya.
iya, bunda mengingatkan kembali keyakinan kelas
kita
iya, bunda membantu saya dengan bertanya apa
yang akan saya lakukan dan memuji saya ketika
saya menemukan ide yang akan saya lakukan.
Saya senang, karena bunda tidak memarahi saya ketika
saya berbuat salah, kata bunda tidak boleh diulang lagi.
Tiara
16. ·Saya merasa sangat senang bisa melakukan segitiga restitusi ini bersama murid2
saya yang sangat luar biasa. Mereka mampu mengungkapkan apa yang ada dibenak
mereka, dan mengutarakan dengan sebenarnya.
·Kendala/ tantangan yang dihadapi adalah membuat pertanyaan pemantik yang
pas, yang dapat membuat anak menyadari kesalahannya tanpa merasa disalahkan/
terpojokkan.
·Hal baru yang saya dapatkan dalam melakukan aksi nyata ini adalah segitiga
restitusi ini, membuat saya terbantukan dalam menyelesaikan permasalahan di kelas
dan mampu membuat saya berpikir kritis, karena dalam menjalankan restitusi saya
harus mampu mengendalikan emosi supaya dapat berpikir apa yang harus saya
lakukan, apa yang akan saya katakan agar membuat murid2 merasa nyaman,
sehingga mereka dapat dengan merdeka menyampaikan apa yang mereka pikirkan
dan mengutarakan solusi yang akan dilakukannya.
·Dalam jangka pendek ini, saya akan melatih diri saya untuk menerapkan segitiga
restitusi dalam menyelesaikan permasalahan baik di kelas maupun di sekolah.