Dokumen tersebut membahas tentang konsep beriman kepada rasul dalam agama Islam. Ia menjelaskan pengertian rasul dan nabi, hukum beriman kepada rasul yang wajib, bilangan rasul yang dikenal dalam Al-Quran sebanyak 25 orang, serta tugas dan sifat-sifat rasul seperti menyeru keimanan kepada Allah, menyampaikan ajaran-Nya, dan membimbing umat manusia. Dokumen tersebut juga menyentuh aktiviti men
Dokumen ini membahasikan tentang sunnah dan bid'ah dalam amalan seharian umat Islam. Ia menjelaskan definisi sunnah dan bid'ah, pandangan ulama terhadap bid'ah, sebab-sebab timbulnya bid'ah, dan cara mengatasinya. Dokumen ini juga membincangkan tentang bulan Muharram, termasuk beberapa hadis berkaitan dengannya, serta bid'ah dukacita kaum Rafidah dan bid'ah sukacita kaum Nashibah pada hari Asyura
Dokumen tersebut membahas tentang sunnah dan bid'ah dalam Islam. Secara ringkas, disebutkan bahwa sunnah merujuk pada tradisi Nabi Muhammad SAW dan khulafaur rasyidin, sedangkan bid'ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru tanpa contoh sebelumnya, dan secara istilah syar'i merujuk pada sesuatu yang tidak disebutkan dalam al-Quran dan hadis. Bid'ah dibagi menjadi beberapa jenis seperti wajib
matakuliah Siroh Nabawiyah, muqoddimah berisi definisi siroh nabawiyah, urgensi mempelajarinya, sumber pengambilan,, kondisi peradaban sebelum kelahiran nabi saw
Berikut adalah ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahasakan tentang rukun iman keempat yaitu beriman kepada 25 orang rasul yang disebutkan dalam Al-Quran. Ia juga menjelaskan pengertian nabi dan rasul, serta tugas-tugas rasul dalam memimpin umat manusia. Termasuk pula daftar 25 orang rasul beserta singkat sejarah masing-masing rasul.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep beriman kepada rasul dalam agama Islam. Ia menjelaskan pengertian rasul dan nabi, hukum beriman kepada rasul yang wajib, bilangan rasul yang dikenal dalam Al-Quran sebanyak 25 orang, serta tugas dan sifat-sifat rasul seperti menyeru keimanan kepada Allah, menyampaikan ajaran-Nya, dan membimbing umat manusia. Dokumen tersebut juga menyentuh aktiviti men
Dokumen ini membahasikan tentang sunnah dan bid'ah dalam amalan seharian umat Islam. Ia menjelaskan definisi sunnah dan bid'ah, pandangan ulama terhadap bid'ah, sebab-sebab timbulnya bid'ah, dan cara mengatasinya. Dokumen ini juga membincangkan tentang bulan Muharram, termasuk beberapa hadis berkaitan dengannya, serta bid'ah dukacita kaum Rafidah dan bid'ah sukacita kaum Nashibah pada hari Asyura
Dokumen tersebut membahas tentang sunnah dan bid'ah dalam Islam. Secara ringkas, disebutkan bahwa sunnah merujuk pada tradisi Nabi Muhammad SAW dan khulafaur rasyidin, sedangkan bid'ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru tanpa contoh sebelumnya, dan secara istilah syar'i merujuk pada sesuatu yang tidak disebutkan dalam al-Quran dan hadis. Bid'ah dibagi menjadi beberapa jenis seperti wajib
matakuliah Siroh Nabawiyah, muqoddimah berisi definisi siroh nabawiyah, urgensi mempelajarinya, sumber pengambilan,, kondisi peradaban sebelum kelahiran nabi saw
Berikut adalah ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahasakan tentang rukun iman keempat yaitu beriman kepada 25 orang rasul yang disebutkan dalam Al-Quran. Ia juga menjelaskan pengertian nabi dan rasul, serta tugas-tugas rasul dalam memimpin umat manusia. Termasuk pula daftar 25 orang rasul beserta singkat sejarah masing-masing rasul.
Hadis ini menjelaskan bahawa berkumpul secara beramai-ramai untuk berzikir kepada Allah bukanlah perbuatan bidaah melainkan sunnah yang digalakkan. Hadis ini menyatakan bahawa para malaikat akan mengelilingi mereka yang berkumpul untuk berzikir sambil menyebarkan rahmat dan kedamaian.
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahasakan maksud bid'ah dari segi bahasa dan syarak, hukum-hukum bid'ah yang bertingkat-tingkat, perbezaan antara adat dan ibadah mengenai bid'ah, contoh-contoh bid'ah, bid'ah menurut persepsi yang bertegas, kesan-kesan bid'ah, dan cara mengatasi bid'ah.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul Allah SWT. Ia menjelaskan bahwa iman kepada rasul adalah meyakini bahwa para rasul dipilih Allah untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat. Dokumen juga menyebutkan sifat-sifat wajib dan mustahil bagi seorang rasul serta manfaat memiliki iman yang kuat kepada rasul.
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamPKN STAN
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi Islam, iman, dan ihsan dalam membentuk insan kamil. Islam, iman, dan ihsan merupakan tiga tingkatan hubungan manusia dengan Allah, dimulai dari melaksanakan ibadah secara lahir (Islam), kemudian beralih ke hati (iman), hingga berlabuh di ruh (ihsan). Insan kamil adalah manusia sempurna tanpa cacat dimata Allah yang dapat dicapai melalui pengintegrasian
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran Muhammad Ibnu Abdul Wahhab dan kritik terhadap ajarannya dari perspektif Ahlussunnah Wal Jamaah.
2. Wahabi menentang berbagai praktik seperti ziarah kubur, perayaan Maulid Nabi, dan meminta syafaat kecuali kepada Allah.
3. Ahlussunnah berpandangan bahwa praktik-praktik tersebut diperbolehkan asalkan tidak menyekutukan Allah
Islam, iman dan ihsan merupakan tiga tingkatan agama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Islam meliputi amalan lahiriah seperti shalat, puasa dan zakat. Iman meliputi kepercayaan batin seperti kepercayaan kepada Allah dan hari akhir. Ihsan adalah tingkat tertinggi yang menuntut ibadah seolah-olah melihat Allah walaupun sebenarnya tidak.
Shalat berjamah sangat penting bagi kaum muslimin. Dengan cara hikmah dan bijaksana, sebagai mubaligh, kita ajak mereka kembali masjid. Bahasa yang santun, tanpa menggurui, adalalah sasaran dari khutbah ini.
Rujukan :
- Tafsir at-Tabaari, Imam at-Tabaari
- Shahih Muslim, Imam Muslim
- Tarikhul khuafa
- Muktarul hadisun nabawiyah, Sayyid Ahmad Al-Hasimy
- Kitab fada'il 'amal, Maulana Zakaria al-Khandahlawi (terj.)
- dan Muntakhab ahadis, Maulana Yusuf al-Khandahlawi
Hadis ini menjelaskan bahawa berkumpul secara beramai-ramai untuk berzikir kepada Allah bukanlah perbuatan bidaah melainkan sunnah yang digalakkan. Hadis ini menyatakan bahawa para malaikat akan mengelilingi mereka yang berkumpul untuk berzikir sambil menyebarkan rahmat dan kedamaian.
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahasakan maksud bid'ah dari segi bahasa dan syarak, hukum-hukum bid'ah yang bertingkat-tingkat, perbezaan antara adat dan ibadah mengenai bid'ah, contoh-contoh bid'ah, bid'ah menurut persepsi yang bertegas, kesan-kesan bid'ah, dan cara mengatasi bid'ah.
Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul Allah SWT. Ia menjelaskan bahwa iman kepada rasul adalah meyakini bahwa para rasul dipilih Allah untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat. Dokumen juga menyebutkan sifat-sifat wajib dan mustahil bagi seorang rasul serta manfaat memiliki iman yang kuat kepada rasul.
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamPKN STAN
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi Islam, iman, dan ihsan dalam membentuk insan kamil. Islam, iman, dan ihsan merupakan tiga tingkatan hubungan manusia dengan Allah, dimulai dari melaksanakan ibadah secara lahir (Islam), kemudian beralih ke hati (iman), hingga berlabuh di ruh (ihsan). Insan kamil adalah manusia sempurna tanpa cacat dimata Allah yang dapat dicapai melalui pengintegrasian
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran Muhammad Ibnu Abdul Wahhab dan kritik terhadap ajarannya dari perspektif Ahlussunnah Wal Jamaah.
2. Wahabi menentang berbagai praktik seperti ziarah kubur, perayaan Maulid Nabi, dan meminta syafaat kecuali kepada Allah.
3. Ahlussunnah berpandangan bahwa praktik-praktik tersebut diperbolehkan asalkan tidak menyekutukan Allah
Islam, iman dan ihsan merupakan tiga tingkatan agama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Islam meliputi amalan lahiriah seperti shalat, puasa dan zakat. Iman meliputi kepercayaan batin seperti kepercayaan kepada Allah dan hari akhir. Ihsan adalah tingkat tertinggi yang menuntut ibadah seolah-olah melihat Allah walaupun sebenarnya tidak.
Shalat berjamah sangat penting bagi kaum muslimin. Dengan cara hikmah dan bijaksana, sebagai mubaligh, kita ajak mereka kembali masjid. Bahasa yang santun, tanpa menggurui, adalalah sasaran dari khutbah ini.
Rujukan :
- Tafsir at-Tabaari, Imam at-Tabaari
- Shahih Muslim, Imam Muslim
- Tarikhul khuafa
- Muktarul hadisun nabawiyah, Sayyid Ahmad Al-Hasimy
- Kitab fada'il 'amal, Maulana Zakaria al-Khandahlawi (terj.)
- dan Muntakhab ahadis, Maulana Yusuf al-Khandahlawi
Akhlak merupakan sifat perilaku yang baik yang diajarkan agama Islam. Islam menganggap akhlak mulia sebagai tolak ukur kesempurnaan iman. Rasulullah diutus khusus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Akhlak yang baik akan membawa kemaslahatan bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak terpuji dan tercela dalam Islam. Akhlak terpuji meliputi sifat-sifat seperti sabar, jujur, dan adil; sedangkan akhlak tercela meliputi dendam dan munafik. Islam meletakkan akhlak sebagai hal penting karena akhlak mencerminkan keimanan seseorang dan merupakan sumber perilaku manusia.
Dokumen tersebut membahasakan tentang akhlak dalam kehidupan pelajar Muslim. Ia menjelaskan definisi akhlak menurut Imam Al-Ghazali dan beberapa ciri akhlak penting seperti wara', memelihara pandangan dan lidah, serta sifat pemalu."
Dokumen tersebut membahas tentang akhlak mahmudah dalam Islam. Ia menjelaskan pengertian akhlak mahmudah, contoh-contoh perilaku akhlak mahmudah seperti kejujuran dan ikhlas, serta manfaat penerapan akhlak mahmudah dalam kehidupan sehari-hari seperti keberuntungan di dunia dan akhirat serta menghilangkan kesulitan.
Dokumen tersebut membahasakan akhlak dalam kehidupan pelajar Muslim. Ia menjelaskan definisi akhlak menurut Imam Al-Ghazali, adab-adab menuntut ilmu, dan ciri-ciri akhlak seorang pelajar Muslim seperti bersifat warak, memelihara penglihatan dan lidah, serta bersifat pemalu dan lemah lembut.
1. Dokumen tersebut membahas tentang akhlak kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk pengertian akhlak, contoh-contoh akhlak Nabi, dan cara berakhlak kepadanya.
2. Juga dijelaskan cara Nabi memperbaiki akhlak manusia dengan menanamkan aqidah yang kuat dan memberikan teladan dalam berperilaku.
3. Beberapa hadis menjelaskan kewajiban beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan di perguruan tinggi dengan menggunakan bukti untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengalokasikan sumber daya secara bijak. Budaya perbaikan melibatkan penggunaan bukti untuk menilai kinerja dan mendukung inovasi, serta pemeliharaan dokumentasi untuk memantau kemajuan secara berkelanjutan.
Define compliance with policies and procedures; Walaupun demikian quality selalu diakaitkanya dengan kriteria (Nabil Tamimi, how firms define and measure quality). Terdiri dalam tiga tahap: (1) Tahap awal Fokus pada stake holder; (2) Tahap kedua Adanya partisipasi dan team work dari setiap orang dalam sekolah; (3) Tahap ketiga Peningkatan terus menerus.
“Khoirunnas Anfauhum Linnas”
(Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Banyak Memberi Manfaat Untuk Manusia)
Menjadi seorang peneliti bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena peneliti adalah seorang yang mempunyai kemauan yang keras untuk menggapai sesuatu yang diinginkannya.
Radikalisme dalam Islam adalah paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik secara ekstrem dan keras. Gerakan radikal Islam telah ada sejak zaman Nabi, namun pada intinya sama dengan gerakan radikal lainnya yaitu mengklaim kebenaran secara eksklusif. Penyebab radikalisme antara lain ketidakadilan, penindasan agama, kebodohan agama, dan pemahaman agama yang ekstrem. Pendidikan dipandang penting
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya yang sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikuler, dan pembinaan siswa/mahasiswa (bimbingan dan konseling) .
Tulisan ini membahas optimalisasi fungsi pembimbing akademik untuk meningkatkan keberhasilan belajar mahasiswa di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pembimbing akademik bertugas membantu mahasiswa dalam perencanaan studi, pemilihan mata kuliah, jumlah SKS, dan menyelesaikan masalah akademik. Tulisan ini menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa serta tujuan bimb
Makalah ini membahas tiga hal utama:
1) Konsep hakikat manusia menurut empat filsuf Muslim kontemporer yaitu Iqbal, Al-Attas, Suhailah Hussein, dan Syed Hussein Nasr.
2) Latar belakang historis konsep-konsep tersebut.
3) Relevansi konsep-konsep tersebut dengan tujuan pendidikan Islam.
3. Garis Pemisah antara
Berakhlak Tidak Berakhlak
agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang
tidak bernyawa karena salah satu misi yang
dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina
kembali akhlak manusia yang telah runtuh
sejak zaman para nabi yang terdahulu mulai
pada jaman penyembahan berhala oleh
pengikutnya yang telah menyeleweng
4. Akhlak manusia telah runtuh
Tradisi meminum arak,
menindas
suka mendzolimi kaum
yang rendah martabatnya
membuang anak,
membunuh
melakukan kezaliman sesuka hati
5.
6. Adapun Tujuan akhlak secara Khusus adalah :
1. Mensucikan Jiwa insaniyah dari iri, dengki,
bohong, khianat, dan lainnya yang termasuk
dalam akhlak yang jelek.
2. Supaya membiasakan diri untuk berakhlak
mulia seperti jujur, bersikap baik, amanah,
pemaaf dan lain nya yang termasuk kedalam
akhlak mahmudah.
7. “Sesungguhnya Allah
mencintai perkara-perkara
yang mulia dan membenci
perkara yang rendahan”
(HR Thobroni: 2894, Ibnu Adi I/114, al-Qudho’i 2/
89. lihat Ash-Shohihah: 1627)
"Sungguh seorang mu'min dapat meraih
derajat orang yang sholat dan puasa karena
akhlaknya yang bagus." (H R. Abu Dawud:
4798, Hakim I/60, Ibnu Hibban: 1927)
8. Imam Ibnul Qoyyim berkata: "Agama ini
seluruhnya adalah akhlak, barangsiapa
memperbaiki akhlaknya maka baik pula
agamanya." (Madarijus Salikin 2/320)
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan serta
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A'rof : 199)
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."
(HR. Ahmad 2/381, Bukhori dalam Adab Mufrod: 273, Hakim 2/613)
Imam Ibnu Sirin رحمه الله mengatakan: "Dahulu para
sahabat mempelajari adab sebagaimana mereka
mempelajari ilmu." (Tadzkirotus Sami'wal
Mutakallim hal. 14, oleh Ibnu Jama'ah al-Kinani, cet. Dar
Kutub llmiyyah. Lihat pula Mausu'ah al-Adab al-lslamiyyah
hal. 13, oleh Abdul Aziz Futuhi, cet. Dar
Thoyyibah)
10. Hubungan Akhlak dengan Islam
A. Nabi Muhammad SAW diutus menjadi Rasul dengan maksud utama untuk
membina dan menyempurnakan akhlak, sebagaimana dinyatakan dalam hadits, Artinya:
“bahwasanya aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak (Budi
pekerti)” (HR. Ahmad)
B. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga Rasulullah
pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik. Pendefinisian agama Islam dengan
akhlak yang baik itu sebanding dengan pendefinisian ibadah haji dengan wuquf di Arafah. Rasulullah saw pernah
menyebutkan,“Haji adalah Wukuf di Arafah.” Artinya tidak sah haji seseorang tanpa wukuf di Arafah.
C. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari
kiamat. Rasulullah saw bersabda:
Artinya: ”Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat
selain dari akhlak yang baik.”
D. Rasulullah menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai ukuran kualitas
imannya.
E. Islam menjadikan akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada
Allah SWT Misalnya: shalat, puasa, zakat dan haji.
F. Nabi Muhammad SAW selalu berdo’a agar Allah SWT membaikkan akhlak beliau.
11. Al-Mawardi berkata, dengan hadits ini dijelaskan bahwa
bagusnya akhlaq itu memasukkan pelakunya ke surga dan
mengharamkannya atas neraka, karena bagusnya akhlaq itu
adalah ungkapan (ekspresi) dari keadaan manusia yang mudah
perangainya, lemah lembut, wajah berseri-seri, tidak membuat
orang lari, bagus ucapannya; tetapi sifat-sifat ini terbatas
seukurannya pada tempat-tempat yang berhak untuk disikapi
demikian. Karena apabila melebihi batas yang baik maka
menjadi merunduk-runduk, dan bila diselewengkan dari
fungsinya maka menjadi pura-pura (kamuflase). Merendah-rendah
adalah hina, sedang pura-pura (kamuflase) adalah
tercela. (Al-Munawi, Faidhul Qadir juz 3/hal. 136).