Define compliance with policies and procedures; Walaupun demikian quality selalu diakaitkanya dengan kriteria (Nabil Tamimi, how firms define and measure quality). Terdiri dalam tiga tahap: (1) Tahap awal Fokus pada stake holder; (2) Tahap kedua Adanya partisipasi dan team work dari setiap orang dalam sekolah; (3) Tahap ketiga Peningkatan terus menerus.
MENCIPTAKAN BUDAYA PERBAIKAN
Resume:
(Linda Suskie, 2015. Five Dimensions of Quality; a Common Sense Guide To Accreditations and Accountability. San Fransisco; Jossey Bass)
The real value of creating a business plan is not in having the finished product in hand; rather, the value lies in the process of researching and thinking about business in a systematic way.
The act of planning helps to think things through thoroughly, study and research if the facts are not sure, and look at ideas critically. It takes time now, but avoids costly, perhaps disastrous, mistakes later.
The business plan consists of a narrative and several financial worksheets.
The narrative template is the body of the business plan.
Work through the sections in any order that you want, except for the Executive Summary, which should be done last.
When you are finished writing your draft, you’ll have a collection of small essays on the various topics of the business plan.
Then edit them into a smooth-flowing narrative.
typically business module designing takes several weeks (to complete a good plan).
Most of that time is spent in research and re-thinking ideas and assumptions.
But then, that’s the value of the process.
Those who do never regret the effort. And finally, be sure to keep detailed notes on sources of information and on the assumptions underlying financial data.
PowerPoint 2007 Design Fashion Trends. The Web 2.0 "look and feel" includes design elements that are crossing over into corporate PowerPoint presentations. Which Web 2.0 design elements will you see (and see abused) in 2007?
MENCIPTAKAN BUDAYA PERBAIKAN
Resume:
(Linda Suskie, 2015. Five Dimensions of Quality; a Common Sense Guide To Accreditations and Accountability. San Fransisco; Jossey Bass)
The real value of creating a business plan is not in having the finished product in hand; rather, the value lies in the process of researching and thinking about business in a systematic way.
The act of planning helps to think things through thoroughly, study and research if the facts are not sure, and look at ideas critically. It takes time now, but avoids costly, perhaps disastrous, mistakes later.
The business plan consists of a narrative and several financial worksheets.
The narrative template is the body of the business plan.
Work through the sections in any order that you want, except for the Executive Summary, which should be done last.
When you are finished writing your draft, you’ll have a collection of small essays on the various topics of the business plan.
Then edit them into a smooth-flowing narrative.
typically business module designing takes several weeks (to complete a good plan).
Most of that time is spent in research and re-thinking ideas and assumptions.
But then, that’s the value of the process.
Those who do never regret the effort. And finally, be sure to keep detailed notes on sources of information and on the assumptions underlying financial data.
PowerPoint 2007 Design Fashion Trends. The Web 2.0 "look and feel" includes design elements that are crossing over into corporate PowerPoint presentations. Which Web 2.0 design elements will you see (and see abused) in 2007?
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
“Khoirunnas Anfauhum Linnas”
(Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Banyak Memberi Manfaat Untuk Manusia)
Menjadi seorang peneliti bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena peneliti adalah seorang yang mempunyai kemauan yang keras untuk menggapai sesuatu yang diinginkannya.
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk menilai hasil kerja dari suatu alat, suatu metode, atau manusi, yang mana hasilnya akan menjadi parameter untuk mengambil keputusan untuk kegiatan selanjautnya.
Beberapa informasi yang didapatkan dari proses evaluasi yaitu:
Tingkat pencapaian suatu kegiatan yang sedang berjalan
Masalah dan gangguan yang terjadi sejak awal hingga waktu evaluasi
Hal yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghindari masalah dan
menjaga produktivitas.
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar perlu di evaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran sudah efektif.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
“Khoirunnas Anfauhum Linnas”
(Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Banyak Memberi Manfaat Untuk Manusia)
Menjadi seorang peneliti bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena peneliti adalah seorang yang mempunyai kemauan yang keras untuk menggapai sesuatu yang diinginkannya.
Paham radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis, sikap ekstrim dalam aliran politik.
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya yang sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikuler, dan pembinaan siswa/mahasiswa (bimbingan dan konseling) .
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya yang sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikuler, dan pembinaan siswa/mahasiswa (bimbingan dan konseling) .
Berikut kami kirimkan makalah Filsafat Pendidikan Islam, sebagai tugas akhir semester genap
dengan judul: "TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DI TENGAH KEANEKARAGAMAN KONSEP TENTANG HAKIKAT MANUSIA; (Latar Historis dan Relevansinya dengan Pemecahan Masalah Umat dan Kemanusiaan)
Magelang, 19 Desember 2016
Terimakasih,
A.n
Lovita Ivan Hidayatullah
NIM : (O 100 160 030)
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Dimension V from Linda Suskiey Theoriy
1. CONCEPT QUALITY OF SCHOOL
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
MELIHAT MUTU DALAM KONTEKS SEKOLAH
Oleh
Lovita Ivan Hidayatullah
DIMENSION V:
SEBUAH BUDAYA PERBAIKAN
Define compliance with policies and procedures; Walaupun demikian quality selalu
diakaitkanya dengan kriteria (Nabil Tamimi, how firms define and measure quality). Terdiri
dalam tiga tahap: (1) Tahap awal Fokus pada stake holder; (2) Tahap kedua Adanya
partisipasi dan team work dari setiap orang dalam sekolah; (3) Tahap ketiga Peningkatan
terus menerus.
A. Menggunakan Bukti Untuk Memastikan Kualitas Terdepan Dan Efektif Diterapkan Di
Perguruan Tinggi
Sebuah perguruan tinggi yang berkualitas pasti selalu belajar tentang mahasiswa,
praktik, para pemangku kepentingan, dan lingkungannya dan menggunakan informasi
tersebut untuk menjadi lebih responsif dan efektif. Bukti ini merupakan wujud dari
kebiasaan/ cara hidup dalam sebuah lembaga pendidikan dalam menyiapkan akreditasi.
Menutup Loop (dari karya W. Edwards Deming (2000)), Bahasan perbaikan terus
menerus, dan peningkatan mutu berkelanjutan. Terdapat ada empat langkah siklus
peningkatan kualitas yang digunakan sebagai perbaikan terus-menerus, perbaikan mutu
berkelanjutan, atau manajemen kualitas total. siklus tersebut adalah:
1.Tetapkan tujuan dan strategi rencana untuk mencapainya.
2.Melaksanakan program, layanan, atau inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut.
3.Kumpulkan bukti seberapa baik program-program, layanan, atau inisiatif yang
mencapai tujuan tersebut.
4.Gunakan bukti bahwa untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan langkah-
langkah dari siklus yang menutup siklus (hambatan) atau lingkaran.
a. Pahami dan Berorientasilah Pada Keberhasilan
Tidak setiap bagian dari bukti menuntut perbaikan. Ketika perguruan tinggi Anda
mencapai tujuan dan memenuhi target, pastilah akan merayakan keberhasilan (biarpun
Akreditor/ penilik mensyaratkan bahwa "penggunaan" bukti merupakan suatu hal yang
wajib.) Kemudian fokus pada berbagi keberhasilan ini lebih efektif dengan para pemangku
kepentingan (Stakeholder).
b. Gunakan Bukti untuk Meningkatkan Kualitas dan Efektivitas
Menggunakan bukti untuk membuat perubahan yang lebih luas atau lebih substantif
lebih sulit, tapi bisa dilakukan. Kepercayaan dalam pendidikan telah berbagi cerita dari
delapan universitas AS yang digunakan analisis bukti sistematis untuk menerapkan
perubahan yang meningkatkan tingkat keberhasilan siswa mereka secara dramatis (Yeado,
Haycock, Johnstone, & Chaplot 2014). Berikut adalah contoh tambahan: terkait
pemeriksaan tingkat retensi dari tahun pertama, tahun kedua, dan mahasiswa pindahan,
2. serta orang-orang dari siswa warna, bersama dengan hasil dari National Survey of Student
Engagement (NSSE) (http: //nsse.iub. edu) dan Fakultas Survei Mahasiswa Engagement
(FSSE) (http://fsse.iub.edu), University of Wisconsin-Oshkosh kurikulum pendidikan
umum didesain ulang untuk membina kurikulum sebelumnya dan lebih luas penggunaan
strategi yang mempromosikan belajar siswa dan keberhasilan (Kuh & O'Donnell, 2013).
c. Gunakan Bukti untuk Menyebarkan Sumber Daya Bijak
Kemajuan yang berarti dalam kualitas dan efektivitas memerlukan investasi sumber
daya. Salah satu karakteristik dari kepengurusan yang baik adalah bahwa bukti yang
digunakan untuk menginformasikan keputusan penyebaran sumber daya, dan Anda dapat
melihat bahwa dalam contoh ini. Sebuah cara penting untuk menghubungkan bukti untuk
keputusan sumber daya adalah dengan mewajibkan "rencana bisnis" untuk setiap inisiatif
yang diusulkan atau sedang dikaji, seperti dibahas dalam Bab 20. Berikut adalah beberapa
saran lain untuk menghubungkan bukti untuk sumber daya keputusan.
Termasuk bukti belajar mahasiswa dalam campuran bukti, seperti yang
ditunjukkan pada contoh di atas. Jika Anda menemukan ini sulit, masalahnya mungkin
bahwa:
• Perguruan tinggi anda belum menilai hasil belajar yang sesuai.
• Perguruan tinggi anda belum jelas apa hasil pembelajaran yang sukses terlihat
(lihat Bab 15).
• Perguruan tinggi anda tidak melihat nilai dalam mengidentifikasi area untuk
perbaikan dalam proses belajar mengajar (lihat Bab 18).
Menggunakan bukti eksternal maupun internal. keputusan manajemen pendaftaran
dapat lebih diinformasikan oleh analisis pasar daripada bukti belajar siswa, misalnya.
Mempersiapkan jeda waktu. Saya telah bergurau bahwa perguruan tinggi harus absen satu
bulan antara akhir satu tahun fiskal dan awal berikutnya, untuk memeriksa bukti-bukti dari
tahun sebelumnya dan menggunakannya untuk mengatur atau memperbaiki tujuan,
rencana, dan sumber daya untuk selanjutnya. Kenyataannya adalah bahwa, di banyak
perguruan tinggi, anggaran tahunan tahun depan harus diletakkan di tempat sebelum bukti
dari tahun saat ini di tangan. Untuk perguruan tinggi yang fiskal tahun berjalan dari 1 Juli-
30 Juni misalnya, anggaran untuk tahun berikutnya sering disatukan di musim semi,
sedangkan bukti belajar siswa sering dikumpulkan pada akhir semester musim semi, dan
bukti lain, seperti sebagai tokoh keuangan akhir, mungkin tidak tersedia sampai setelah
tahun fiskal saat ini berakhir.
Ada beberapa cara untuk menangani hal ini, meskipun tidak sepenuhnya
memuaskan. Salah satunya adalah untuk mengakui lag, memungkinkan waktu para
pengambil keputusan untuk "membuat makna dan merefleksikan hasil penilaian" (Baker,
Jankowski, Provezis, & Kinzie, 2012, Hlm. 7). bukti yang dikumpulkan pada akhir 2017-
2018 tahun akademik belajar siswa, misalnya, mungkin akan dianalisis setelah 2018 -
2019 tahun akademik dimulai dan digunakan untuk menginformasikan anggaran 2019-
2020. Pilihan lain adalah untuk membangun ke dalam setiap anggaran tahunan cadangan
untuk mendanai setiap kebutuhan mendesak diidentifikasi melalui bukti-bukti. Jika Anda
menemukan bahwa kemampuan menulis siswa Anda sengsara, misalnya, Anda akan ingin
untuk mendanai tindakan segera untuk memperbaiki mereka, daripada menunggu untuk
tahun fiskal berikutnya.
3. d. Gunakan Bukti untuk Pertajam Tujuan dan Target
Kadang-kadang, apa yang perlu diperhatikan adalah tidak program Anda, jasa, dan
kegiatan tetapi tujuan dan sasaran. Anggaplah, misalnya, bahwa perguruan tinggi Anda
bertujuan untuk meningkatkan $ 5 juta per tahun ini menuju target lima tahun $ 20 juta,
tapi itu membawa hanya $ 3 juta. Ya, mungkin upaya penggalangan dana dapat
ditingkatkan, tetapi mungkin target $ 20.000.000 adalah terlalu ambisius, terutama jika
Anda dibesarkan hanya $ 1 juta pada tahun lalu (dalam hal ini $ 3 juta tahun ini akan
menjadi prestasi hebat). Di sisi lain, jika Anda mengangkat $ 8 juta pada tahun ini, Anda
mungkin ingin mempertimbangkan peregangan target $ 20.000.000 lima tahun ke sesuatu
yang lebih ambisius.
Sebelum Anda memotong kembali pada apa yang tampaknya menjadi tujuan yang
terlalu ambisius, pertimbangkan ini: sering alasan untuk jatuh pendek tidak bahwa tujuan
Anda adalah terlalu ambisius tetapi Anda memiliki terlalu banyak gol, menyebabkan
perguruan tinggi dan fakultas dan staf kehilangan fokus dan menyebar energi. Apa yang
dapat Anda skala kembali atau ditunda, membebaskan waktu dan sumber daya untuk lebih
fokus pada tujuan penting Anda?
Hal ini berlaku untuk tujuan untuk belajar siswa juga. Jika siswa Anda tidak
menulis serta Anda ingin, misalnya, melihat semua tujuan Anda yang lain untuk mereka.
Apakah Anda mengharapkan mereka untuk belajar terlalu banyak hal? Dapat waktu yang
dihabiskan pada tujuan yang kurang penting turunkan, membebaskan dosen dan
mahasiswa waktu untuk bekerja pada menulis?
e. Gunakan Bukti Cukup, etis, dan Bertanggungjawab
Beberapa prinsip (Suskie, 2009) patut menyoroti sini.
Bukti tidak harus membuat keputusan untuk Anda; hanya harus memberitahu
Anda ketika Anda menggunakan pertimbangan profesional Anda untuk membuat
keputusan yang sesuai.
Jangan mendasarkan keputusan besar pada hanya satu bagian dari bukti,
seperti hasil penilaian tunggal belajar siswa. Jangan menggunakan bukti punitively.
penggunaan masa lalu dari bukti-baik atau buruk-mempengaruhi kesediaan orang untuk
berpartisipasi dalam pengumpulan dan menggunakan bukti sekarang (Petrides & Nodine,
2005). Jangan bereaksi terhadap bukti mengecewakan dengan segera menghilangkan
program atau menyangkal promosi atau kepemilikan ke fakultas yang terlibat. Sebaliknya,
memberikan kesempatan untuk mengatasi masalah diidentifikasi melalui bukti.
Hati-hati bagaimana Anda mengakui dan menghormati bukti keberhasilan.
Hal ini menggoda untuk menghargai hasil yang sukses dengan, katakanlah, jasa kenaikan
gaji, tetapi hal ini dapat menjadi bumerang, menggoda individu untuk mendistorsi, jika
tidak langsung memalsukan bukti untuk melihat sebaik mungkin. Praktek semacam ini
juga dapat memaksa fakultas dan staf untuk bersaing satu sama lain untuk kolam terbatas
dana kenaikan gaji, yang dapat menghancurkan budaya kolaborasi yang merupakan
komponen penting dari kualitas. Ya, bukti keberhasilan harus dirayakan, tapi begitu harus
upaya untuk memahami dan meningkatkan kualitas, terutama upaya kolaboratif, bahkan
jika upaya tersebut awalnya gagal atau menghasilkan hasil yang mengecewakan.
4. B. Mempertahankan Budaya Peningkatan
Seperti yang saya perhatikan di beberapa titik di sepanjang buku ini, sementara
banyak perguruan tinggi saat ini telah terkumpul banyak bukti, banyak yang belum
menggunakannya untuk menginformasikan keputusan dan kualitas muka. Kenapa tidak? Bab
4 membahas kendala saya paling sering melihat ke meresap budaya, abadi perbaikan. Di luar
prasyarat pengaturan yang jelas, target dibenarkan mendefinisikan sukses, dibahas dalam Bab
15, saya tidak memiliki jawaban yang ajaib untuk mendapatkan bukti-bukti dari rak dan
menggunakannya untuk kebaikan. Terlalu banyak tergantung pada budaya perguruan tinggi
Anda dan sejarah. Tapi bab ini akan menawarkan Anda beberapa ide untuk dipertimbangkan.
a. Foster Budaya Masyarakat
Semua lima budaya kualitas memerlukan komunitas perguruan tinggi Anda
untuk bekerja sama untuk mengambil perguruan tinggi Anda pada perjalanannya. Tidak
ada yang lebih penting daripada dengan budaya perbaikan. Bab 7 menawarkan banyak
saran tentang cara untuk mengembangkan budaya masyarakat, termasuk budaya
bangunan hormat, komunikasi, kolaborasi, pertumbuhan dan perkembangan, dan berbagi
pemerintahan kolegial. Bab 7 juga menyarankan menawarkan dukungan seperti
bimbingan, pengembangan profesional, dan umpan balik yang konstruktif.
Salah satu strategi penting adalah untuk memberdayakan pengawasan fakultas
penilaian belajar siswa. Juniata College menemukan, misalnya, bahwa mengubah
penilaian dari "proses yang sangat top-down yang memiliki nuansa politis" untuk satu
dikendalikan oleh fakultas membuatnya "benar-benar berakar dan fakultas-berpusat"
(Jankowski, 2011, Hlm. 3).
Semakin besar peran yang fakultas memiliki dalam mengembangkan dan
melaksanakan penilaian belajar siswa, semakin kepemilikan mereka memiliki proses dan
hasil, dan semakin besar kemungkinan bahwa mereka akan mengambil hasil serius dan
menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menerapkan kemajuan dalam kualitas dan
efektivitas. "Mungkin cara terbaik untuk memastikan bahwa [tindakan penilaian] akan
digunakan adalah dengan melibatkan individu yang harus menggunakannya dalam seleksi
awal dan pengembangan" (Banta & Borden, 1994, Hlm. 103) dan mereka menentukan
"jenis data mereka akan mempertimbangkan kredibel dan bermanfaat "(hal. 98).
b. Nilai Upaya Mengubah, Meningkatkan, dan Inovasi
Beberapa perguruan tinggi memiliki budaya yang berkembang inovasi. visi
Carnegie Mellon University, misalnya, adalah untuk "memenuhi perubahan kebutuhan
masyarakat dengan membangun tradisi inovasi, pemecahan masalah, dan
interdisciplinarity" (t.t., para. 1). Salah satu nilai Excelsior College adalah "inovasi
sebagai sumber peningkatan" (2013, "Nilai," para. 3). Tapi banyak perguruan tinggi
belum memiliki budaya menghargai inovasi dan perbaikan. Beton, insentif yang nyata,
pengakuan, dan imbalan dapat membantu memelihara budaya seperti (Kuh, Jankowski,
Ikenberry, & Kinzie, 2014).
Menggabungkan prioritas perguruan tinggi ke kriteria penilaian kinerja, termasuk
membayar jasa dan promosi fakultas dan kepemilikan (P & T). Kriteria Ulasan harus
menghargai dan menghargai kerja untuk memajukan agenda kualitas perguruan tinggi
Anda. Beberapa contoh:
5. Jika perguruan tinggi Anda berfokus pada memajukan budaya bukti, menetapkan
kriteria evaluasi kinerja untuk wakil presiden dan dekan yang nilai efektivitas
mereka dalam membangun budaya bukti dalam unit mereka, dan memastikan
bahwa fakultas P & T kriteria nilai pekerjaan fakultas substantif pada penilaian
belajar siswa .
Jika perguruan tinggi Anda berfokus pada memajukan budaya masyarakat,
membangun evaluasi kinerja dan P & T kriteria yang menghargai kerja
kolaboratif, terutama untuk memberikan pengalaman pendidikan kohesif.
Jika perguruan tinggi Anda berfokus pada memajukan budaya dari perbaikan,
memungkinkan dosen dan staf tersandung sesekali ketika mereka mencoba yang
terbaik untuk meningkatkan apa yang mereka lakukan. Membangun evaluasi
kinerja dan P & T kriteria bahwa inovasi reward, bahkan jika upaya tersebut
tidak di pertama yang sukses. Mendorong mengajar inovasi dengan menawarkan
fakultas satu semester atau satu tahun rahmat dari evaluasi siswa mengajar ketika
mereka mencoba menerapkan metode pengajaran penelitian-informasi.
Menawarkan tunjangan, beasiswa, atau membayar jasa untuk pekerjaan
luar biasa yang membantu untuk memajukan agenda kualitas perguruan tinggi Anda.
Menilai belajar siswa dalam kursus dan program hanya bagian dari pengajaran, tentu saja,
tetapi di atas-dan-luar pekerjaan, seperti koordinasi penilaian kurikulum pendidikan
umum, layak pengakuan khusus. "Sebelah akreditasi disiplin, dana dari sumber eksternal
mungkin insentif yang paling kuat kedua untuk mengubah fakultas kecemasan dan
bahkan kemarahan tentang penilaian untuk penerimaan, dan bahkan penghargaan" (Banta
2010, Hlm. 3).
Sebuah strategi yang bagus untuk mempromosikan budaya bukti dan perbaikan
adalah untuk menawarkan mini-hibah hanya untuk fakultas yang telah dinilai belajar
siswa dan kecewa dengan hasilnya. Fakultas dapat menggunakan mini-hibah penelitian,
rencana, dan melaksanakan perbaikan dan perubahan yang telah disarankan oleh bukti.
Bisnis dan fakultas komunikasi di LaGuardia Community College, misalnya, digunakan
mini-hibah untuk mengatasi prestasi siswa bisnis 'dalam komunikasi lisan dengan
memasukkan kegiatan baru ke dalam program bisnis pengantar (Provezis, 2012). Khusus
mini-hibah yang tersedia hanya untuk mengatasi bukti mengecewakan adalah tandingan
yang bagus untuk setiap rumor bahwa bukti-bukti tersebut akan diperlakukan punitively.
Menawarkan pengakuan lainnya, seperti surat pujian atau penghargaan dari
pemimpin perguruan tinggi, asalkan ini didasarkan pada adil, kriteria yang konsisten.
Sebuah makan siang, anggur dan keju pesta, barbekyu, acara serupa dengan sesi poster
konferensi, atau acara perayaan lain mungkin juga dihargai, tergantung pada budaya
perguruan tinggi Anda.
Menawarkan insentif lainnya. Beberapa pembantu rektor telah mengatakan
kepada saya, misalnya bahwa mereka telah mengatakan kepada departemen mereka, "Jika
Anda belum mengirimkan laporan penilaian Anda, jangan beri saya permintaan
anggaran."
c. Sempurna Apakah Musuh yang Baik
6. Yang paling sering "digunakan" bukti yang saya lihat adalah menyempurnakan
alat atau proses yang digunakan untuk mengumpulkan bukti. Rubrik tweak untuk
membuat mereka lebih jelas; prosedur administrasi survei direvisi untuk mencapai tingkat
respon yang lebih baik. Di satu sisi, ini masuk akal. Orang-orang di perguruan tinggi
sangat baik pada penelitian, dan penelitian yang baik sering kali berisi menyempurnakan
metodologi setelah pilot studi.
Di sisi lain, itu adalah jauh lebih mudah untuk mengubah kriteria rubrik daripada
menggunakan hasil rubrik untuk membuat banyak perubahan terhadap kurikulum dan
metode pengajaran. protokol penelitian tidak memanggil untuk studi percontohan tak
berujung, dan tidak harus perguruan tinggi dalam mengejar kualitas. perbaikan berulang
alat bukti-koleksi dan proses taktik mengulur, menunda hari ketika bukti yang digunakan
untuk melakukan perbaikan bermakna (Blaich & Wise, 2011).
Tidak ada ukuran yang sempurna kualitas. Setiap jenis bukti- dan setiap
pendekatan untuk mengumpulkan, berbagi, dan menggunakan bukti- memiliki
ketidaksempurnaan yang melekat dan keterbatasan, dan setiap salah satu ukuran saja
memberikan gambaran yang tidak lengkap dan mungkin terdistorsi kualitas. Beberapa
contoh:
Beberapa tujuan penting tidak dapat diukur bermakna dengan indikator kinerja
tunggal. Tidak ada metrik kuantitatif tunggal, misalnya, yang akan memberitahu
Anda seberapa baik perguruan tinggi Anda mencapai tujuan memperbaiki iklim
budaya daerah, yang menghubungkan keputusan anggaran untuk rencana
kelembagaan, memberikan siswa apresiasi seni, atau lulus siswa dengan
komitmen untuk keterlibatan masyarakat (Suskie, 2006).
Sementara beberapa tes diterbitkan keterampilan dan kompetensi tingkat
perguruan tinggi yang menjanjikan, pada saat ini banyak tetap bekerja dalam
kemajuan mengenai validitas mereka, seperti dibahas dalam Bab 14.
Retensi dan kelulusan tarif sendiri tidak memberitahu Anda mengapa siswa
meninggalkan sebelum lulus, informasi yang sangat penting dalam menentukan
apakah tarif yang memadai.
Karena tidak ada ukuran penilaian yang sempurna, mencoba untuk melihat lebih
dari satu sumber bukti. Jika salah satu tujuan Anda adalah untuk memperkuat kesehatan
keuangan perguruan tinggi Anda, misalnya, mengawasi sejumlah langkah keuangan dan
rasio.
Menjaga hal-hal sederhana dan hemat biaya. Bayangkan akreditasi ulasan tim
menjatuhkan di mendadak pada perguruan tinggi Anda tiga tahun setelah ulasan
akreditasi formal. Apa yang akan menemukan? Akan proses dan bukti kualitas di tempat
pada saat yang formil terakhir bertahan?
Jawabannya terletak pada biaya dan kompleksitas proses kualitas perguruan
tinggi Anda. Sederhana, struktur dan proses hemat biaya jauh lebih mungkin untuk
dipertahankan, sementara terlalu rumit atau ambisius struktur atau proses, seperti struktur
pemerintahan berat atau permintaan untuk 20-halaman laporan penilaian tahunan, cepat
runtuh di bawah berat badan mereka sendiri.
7. Upaya untuk menerapkan budaya mutu harus menghasilkan nilai yang
membenarkan waktu dan biaya dimasukkan ke dalamnya. Penilaian belajar siswa tidak
harus mengambil begitu banyak waktu yang mereka mengurangi mengajar. Independen
"buta" scoring pekerjaan siswa adalah praktik penelitian yang baik, misalnya, tetapi
mahal dalam hal waktu dan mungkin uang serta moral. Apakah ini di mana perguruan
tinggi Anda harus mengerahkan sumber daya yang langka? Adalah keyakinan
ditambahkan dalam hasil sepadan dengan biaya tambahan?
Mulai di akhir dan bekerja mundur. Mulailah dengan melihat siswa tak lama
sebelum mereka lulus. Jika Anda puas dengan prestasi mereka dari pembelajaran hasil-
mengatakan, mereka menulis indah tidak perlu untuk menelusuri ke prestasi mereka itu
hasil dalam kursus sebelumnya.
Mencari laba atas investasi terbesar. pengalaman batu penjuru peluang besar
untuk menilai beberapa hasil program belajar kunci sekaligus. Dan, tidak peduli berapa
banyak program pendidikan umum penawaran perguruan tinggi Anda, mungkin ada tidak
lebih dari 15 atau 20 program studi yang sebagian besar siswa mengambil untuk
menyelesaikan persyaratan pendidikan umum. Mulai penilaian Anda hasil belajar
pendidikan umum dengan menilai belajar siswa hanya mereka 15 atau 20 program. Bukti
Anda dari penilaian awal ini dapat memiliki dampak yang luas pada sebagian besar siswa
Anda, dengan jauh lebih sedikit pekerjaan daripada menilai pembelajaran di setiap kursus
pendidikan umum.
Tidak mengumpulkan lebih banyak bukti dari yang Anda dapat menangani.
Sebuah survei alumni tenpage akan menghasilkan sepuluh halaman dari hasil yang
fakultas dan administrator harus tabulasi, menganalisis, dan berdiskusi. Sebuah survei dua
halaman, sementara tidak menghasilkan luasnya informasi yang sama, akan jauh lebih
sedikit waktu untuk melaksanakan, meringkas, berbagi, dan menggunakan.
Meminimalkan beban pelaporan. Melakukan semua yang Anda bisa untuk
menjaga laporan bukti, perbaikan, dan dimensi lain dari kualitas minimal telanjang-
tulang, dan merampingkan dan menyederhanakan proses mempersiapkan mereka. Bagian
berikutnya menawarkan beberapa ide yang spesifik untuk dipertimbangkan.
d. Bukti dokumen
Jika bukti tidak tercatat, itu tidak dapat dibagi; jika tidak dibagi, tidak dapat
dibahas dan digunakan (Bresciani, 2006). Jika catatan bukti dan keputusan mengalir dari
mereka tidak dipelihara, kemajuan tidak dapat dilacak dan memori hilang. Jadi sejumlah
pencatatan dan penyusunan ringkasan dan analisis bukti merupakan bagian tak
terhindarkan dari mengembangkan dan mempertahankan budaya kualitas.
Pada awalnya, template dapat membantu setiap orang memahami praktek
yang baik. Jika perguruan tinggi Anda meluncurkan upaya untuk membangun budaya
bukti dan perbaikan, template untuk mendokumentasikan proses penilaian dan untuk
merekam dan berbagi bukti bisa menjadi alat pengajaran yang berguna. Pada tahap awal
ini, template rinci seperti yang ada di pameran 18.1 mungkin berguna jika hal itu
dibagikan ketika orang mulai merencanakan pengumpulan bukti, seperti rubrik membantu
siswa belajar jika bersama dengan mereka ketika mereka menerima tugas. komite
penilaian dan koordinator, didakwa dengan memastikan dan memajukan budaya bukti
8. dan perbaikan, maka dapat menggunakan template selesai untuk menawarkan umpan
balik kolegial dan dukungan untuk fakultas dan administrator pada usaha mereka.
Sebagai perguruan tinggi Anda mengembangkan budaya bukti dan perbaikan dan
orang-orang di kampus semakin terlibat dalam praktik yang baik untuk mengumpulkan
dan menggunakan bukti, skala kembali laporan pada proses penilaian dan fokus pada apa
yang jauh lebih penting: laporan bahwa bukti saham dan dokumen bagaimana bukti yang
digunakan untuk perbaikan. Komite penilaian dan koordinator dapat berpindah dari
proses untuk meninjau bukti dan catatan keputusan bersama untuk mengkonfirmasi
bahwa budaya bukti dan perbaikan terus maju meninjau.
Pertimbangkan sistem manajemen informasi penilaian untuk merekam dan
mengelola bukti. Mereka dapat menyederhanakan analisis bukti dan melestarikan bukti
melalui terelakkan transisi personel, tetapi mereka juga dapat melemahkan mereka yang
bukti tidak sesuai dengan struktur sistem atau yang menemukan laporan sistem kurang
dari transparan. Kuncinya adalah untuk memilih teknologi yang akan memenuhi
kebutuhan perguruan tinggi Anda, bukan salah satu yang akan membutuhkan praktek
Anda untuk menyesuaikan diri dengan desain dan struktur (Suskie, 2009). Waspadalah
terhadap sebuah sistem yang dirancang terutama untuk mendapatkan Anda melalui
akreditasi; bertujuan untuk satu yang berfokus pada membantu Anda memastikan dan
meningkatkan kualitas dan efektivitas, dengan bukti akreditasi sebagai oleh-produk.
Kecuali accreditor Anda mengharuskan bukti disimpan dalam cara tertentu, fleksibel:
menawarkan sistem sebagai alat, tetapi juga menawarkan pilihan rekaman dan bukti
menyimpan dalam cara-cara alternatif.
BUKTI 18.1. Template sampel untuk Mendokumentasikan Proses Penilaian Learning baru
lahir Mahasiswa
Hasil Belajar Siswa Buat terorganisir,
presentasi visual yang
efektif dari informasi dan
ide-ide
Menulis secara efektif
dalam disiplin
Bagaimana siswa belajar ini?
Dalam apa saja (s) dan / atau
pengalaman co-kurikuler (s)?
Dalam kursus yang
diperlukan ABC 105, ABC
310, dan tentu saja batu
penjuru
Dalam setiap kursus di
kurikulum
Bagaimana dan apa saja yang
mereka menunjukkan bahwa
mereka telah mencapai hasil
ini? Dalam kursus batu
penjuru,
di mana mereka
mengembangkan presentasi
visual dari hasil proyek
penelitian mereka Dalam
kursus batu penjuru,
di mana mereka
mempersiapkan laporan
tertulis hasil proyek
penelitian mereka
Bagaimana dan kapan Anda
menilai pencapaian semua
Dalam kursus batu penjuru,
rubrik untuk mengevaluasi
Dalam kursus batu penjuru,
sebuah rubrik untuk
9. siswa dalam program Anda
sebelum mereka lulus dan
mencatat hasil penilaian
Anda?*
presentasi visual mereka mengevaluasi laporan tertulis
Apa yang Anda anggap
prestasi SEBUAH
memuaskan dari hasil
SEBUAH ini? MENGAPA?
Lihat lampiran rubrik. Kami
berharap semua siswa
SEBUAH mencetak
setidaknya "memuaskan"
pada sebuah
mendokumentasikan sumber
informasi, karena
menghormati kekayaan
intelektual adalah nilai kunci
dari program kami. Kami
berharap 85% untuk
mencetak setidaknya
"memuaskan" pada semua
kriteria lain karena majikan
telah menyarankan bahwa,
sementara mereka secara
kolektif penting, tidak saja
adalah mutlak penting untuk
keberhasilan karyawan.
Lihat lampiran rubrik. Kami
berharap semua siswa untuk
mencetak setidaknya
"memuaskan" pada semua
kriteria. Kami berharap
setidaknya 50% untuk
mencetak gol "yang luar
biasa," karena kita
menganggap efektif menulis
ciri khas dari program kami,
dibandingkan dengan
program rekan di universitas
lain.
Apa hasil terbaru dari
penilaian Anda? Berapa
banyak siswa yang dinilai?
Lihat lampiran rubrik dengan
hasil. Setidaknya 85% dari
siswa mencetak setidaknya
memuaskan pada semua
kriteria kecuali
mendokumentasikan sumber
informasi, di mana 28% dari
siswa mencetak "perlu
perbaikan."
Lihat lampiran rubrik dengan
hasil. Semua siswa mencetak
setidaknya memuaskan pada
semua kriteria untuk menulis
efektif kecuali dalam
mengintegrasikan ide-ide, di
mana 10% dari siswa
mencetak "perlu perbaikan."
Tidak lebih dari 40% dari
siswa mencetak "luar biasa"
pada kriteria apapun.
Bagaimana hasil
membandingkan dengan
harapan Anda untuk belajar
memuaskan? Apakah Anda
puas dengan hasilnya?
Kami tidak puas dengan
seberapa baik siswa kami
mendokumentasikan sumber
informasi. Prestasi di semua
daerah lain memenuhi
standar kami.
Kami tidak puas dengan
seberapa baik siswa kami
mengintegrasikan ide-ide dan
dengan proporsi siswa
dengan keterampilan menulis
"luar biasa". Prestasi dalam
semua hal lain memenuhi
10. Jika Anda terus pekerjaan siswa pada file? Beberapa accreditors khusus memang
membutuhkan perguruan tinggi atau program untuk menjaga karya siswa yang
sebenarnya (ujian, kertas, portofolio, proyek, dan sebagainya) pada file, tetapi sebaliknya
tetap hanya apa yang akan berguna untuk Anda. Sering masuk akal untuk menjaga
beberapa contoh pada file-campuran teratas, yang dapat diterima biasa-biasa saja-tapi-,
dan tidak dapat diterima kerja untuk melacak setiap perubahan dalam standar Anda dari
waktu ke waktu. Contoh biasa-biasa saja-tapi-dapat diterima dan tidak dapat diterima
dapat menjadi contoh yang baik dari kekakuan perguruan tinggi Anda, harus ada yang
bertanya.
e. Berkala berkumpul kembali dan Renungkan
standar kami.
Jika Anda tidak puas dengan
hasilnya, apa yang Anda
lakukan untuk meningkatkan
belajar siswa? Ketika Anda
akan menerapkan perubahan?
Kami telah mengidentifikasi
tugas dalam tiga program
yang diperlukan lainnya yang
akan kita modifikasi untuk
Spring 20 sehingga mereka
termasuk sumber
mendokumentasikan
informasi.
Kami telah mengidentifikasi
tugas dalam tiga program
yang diperlukan lainnya yang
akan kita modifikasi untuk
Spring 20 sehingga mereka
membutuhkan ide-ide
mengintegrasikan. Dengan
Jatuh 20 kita akan
menyelesaikan proposal
untuk lagu kehormatan dalam
program kami yang
menekankan tulisan yang
luar biasa.
Apakah Anda berencana
untuk memodifikasi
penilaian Anda prestasi siswa
dari tujuan ini? Jika
demikian, bagaimana?
Tidak Proporsi yang relatif rendah
dari siswa dengan tulisan
"luar biasa" mungkin
berhubungan dengan
kompleksitas proyek
penelitian. Pada tahun
akademik mendatang, kami
juga akan mengevaluasi
kemampuan menulis dalam
lebih pendek, tugas
sederhana di ABC465, tentu
saja tingkat senior lain yang
diperlukan.
* Jika tidak mungkin atau praktis untuk menilai semua siswa dalam program Anda sebelum
mereka lulus, menjelaskan mengapa dan memberikan jumlah / proporsi siswa dinilai.
11. Menerapkan budaya kualitas adalah pekerjaan abadi berlangsung. perguruan
perubahan; mahasiswa berubah; masyarakat dan kebutuhannya berubah. Aku kadang-
kadang menyarankan perguruan tinggi yang masyarakat telah bekerja keras selama
beberapa tahun pada beberapa budaya kualitas, terutama budaya bukti, untuk mengambil
nafas selama satu semester, berkumpul kembali, dan merefleksikan apa yang telah
dicapai.
Apa yang terjadi dengan baik?
Di mana Anda telah melihat kemajuan yang paling?
Apa yang telah perjuangan?
Apa yang telah membantu tetapi telah mengambil waktu terlalu banyak,
usaha, atau uang?
Dimana kemajuan lambat dari yang Anda diantisipasi?
Rubrik mengevaluasi status budaya perguruan tinggi Anda kualitas dapat
berguna di sini (Fulcher, Swain, & Orem, 2012; Penn, 2012). Pameran 18.2 adalah contoh
dari satu untuk mengevaluasi budaya bukti. Pertimbangkan untuk meminta sampel
fakultas, administrator, dan anggota dewan untuk menyelesaikan rubrik tersebut,
berdasarkan persepsi mereka tentang apa yang terjadi di seluruh perguruan tinggi Anda.
Kemudian ulangi review setiap tahun untuk mengukur dan mendokumentasikan
kemajuan Anda dalam memajukan budaya kualitas.
C. Kesimpulan: Mengintegrasikan dan Memajukan Lima Dimensi Kualitas
a. Mendemonstrasikan Kualitas Untuk Accreditor/ Penilik/ Pengawas
Setiap accreditor memiliki persyaratan sendiri, dan buku ini dan bab ini tidak
berfungsi sebagai pengganti bagi mereka. Sebagaimana dijelaskan dalam Kata
Pengantar, tujuan buku ini adalah untuk membantu Anda memahami mengapa
accreditors memerlukan apa yang mereka lakukan dan memberikan saran praktis
Anda pada pemenuhan persyaratan tersebut. Tapi jika ada saran saya bertentangan
dengan apa accreditor Anda mengatakan, pergi dengan accreditor Anda!
b. Standar Akreditasi, Kriteria, dan Persyaratan
Accreditors menggunakan bahasa yang berbeda untuk menggambarkan
harapan mereka. Apa Tengah Amerika Komisi Pendidikan Tinggi (MSCHE)
(www.msche.org) panggilan standar, misalnya, Komisi Higher Learning (HLC) dari
Asosiasi Tengah Utara (www.ncahlc.org/) menyebut kriteria. Saya menggunakan
persyaratan istilah generik, tetapi menggunakan istilah apa pun accreditor Anda
menggunakan.
c. Gunakan Proses Akreditasi sebagai Alat dan Lever
Percaya atau tidak, akreditasi yang baik untuk Anda (Mark Curchack,
komunikasi pribadi, 11 Juli, 2013). tindakan akreditasi memaksa perguruan tinggi
untuk mengatasi masalah yang telah disembunyikan terlalu lama, seperti kurikulum
usang atau sistem pemerintahan disfungsional. Akreditasi merupakan sebuah wortel
dan tongkat. wortel adalah bahwa tidak ada yang suka ditegur atau "berbunyi" oleh
accreditor atau beban pelaporan tambahan yang berikut; sebagai Rose Mary Healy
telah menjelaskan, "Ini hanya lebih mudah untuk menjadi baik" (komunikasi pribadi,
5 September, 2013). tongkat semakin bahwa ding dan diminta untuk itu laporan
12. tambahan; sementara tidak ada yang suka itu, hampir setiap perguruan tinggi saya
telah bekerja dengan telah akhirnya mengakui bahwa itu adalah tendangan di celana
komunitas perguruan tinggi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan
efektivitas.
Bahkan jika perguruan tinggi Anda tidak memiliki masalah besar, proses
akreditasi adalah kesempatan besar untuk memajukan agenda kualitas dan membawa
perubahan yang dibutuhkan. Dengan pola pikir-bahwa Anda menerapkan budaya
kualitas untuk dirimu, bukan untuk Anda tepat accreditor-tidak peduli seberapa baik
kuliah Anda sekarang, itu akan menjadi lebih baik setelah kajian akreditasi.
d. Memahami Apa Accreditor Anda Apakah Looking For. . . dan mengapa
Apakah saya bertanya accreditors apa cari atau apa praktik yang baik dalam
pendidikan tinggi, saya memberikan jawaban yang sama, karena persyaratan
akreditasi dimaksudkan untuk menjadi prinsip-prinsip praktik yang baik.
Kunci untuk memenuhi persyaratan akreditasi, khususnya dari accreditors
regional, dengan demikian tidak memenuhi membabi buta dengan permintaan khusus
atau persyaratan, namun untuk memahami mengapa accreditors meminta hal-hal.
Setiap kebutuhan akreditasi ada karena suatu alasan. Semakin baik Anda memahami
alasan-prinsip praktik yang baik yang mendasari setiap persyaratan-kemungkinan
Anda lebih baik melakukan apa yang accreditor Anda ingin Anda lakukan dan
menjalani review sukses.
Membaca arah dan mengajukan pertanyaan. Sumber daya yang paling penting
untuk menyiapkan laporan akreditasi adalah informasi dan pedoman yang disediakan
oleh accreditor Anda. Ya, persyaratan bisa menjadi panjang, lambat membaca, tetapi
membaca dengan cermat tetap, setidaknya mereka yang berlaku untuk laporan Anda
sedang mempersiapkan. Baca sama hati-hati pedoman accreditor Anda untuk laporan
Anda sedang mempersiapkan, bersama dengan bahan lain dari accreditor yang
memberikan konteks. Banyak accreditors menawarkan sesi pelatihan atau tempat-
tempat lain untuk menangani pertanyaan-pertanyaan tertentu tidak menjawab melalui
bahan mereka.
Memahami kekhawatiran yang mendasari accreditor Anda dengan perguruan
tinggi Anda. Semua laporan ke accreditors memiliki tujuan mendasar yang sama:
untuk memverifikasi bahwa kuliah Anda memenuhi semua atau beberapa persyaratan
accreditor ini. Tidak peduli apa permintaan accreditor, bahkan sesuatu langsung
seperti laporan keuangan yang telah diaudit, kekhawatiran fundamental accreditor
adalah dengan memenuhi satu atau lebih dari persyaratan. Pastikan Anda memahami
persyaratan adalah subjek dari tinjauan Anda saat ini. Jika Anda diminta untuk
laporan rencana pengelolaan pendaftaran Anda, misalnya, adalah accreditor berkaitan
dengan retensi siswa atau dengan pendapatan kuliah dan kesehatan keuangan
perguruan tinggi Anda? Baca permintaan accreditor untuk laporan dengan hati-hati.
Meninjau laporan sebelum dan korespondensi antara perguruan tinggi dan accreditor
Anda untuk memperoleh rasa sejarah masalah di tangan.
e. Mulai awal, dengan Penilaian Jujur Dimana Anda
Keberhasilan ulasan akreditasi Anda akan sangat tergantung pada kemampuan
Anda untuk jujur dengan diri sendiri, mengenali kualitas dan kepatuhan kekurangan,
13. dan memahami apa yang perlu Anda lakukan untuk mengatasinya sebelum review
dilakukan. Perguruan tinggi yang gagal untuk mengakui bahwa mereka keluar dari
kepatuhan dengan persyaratan sampai poin accreditor mereka ini keluar waktu buang
sering marah dan penolakan sebelum mendapatkan ke bisnis membuat perubahan
yang dibutuhkan oleh tenggat waktu yang ditetapkan.
Berikut kontinum kualitas dapat membantu Anda menentukan di mana
perguruan tinggi Anda adalah mengenai kepatuhan akreditasi.
Level 1: A meresap, budaya abadi kualitas, aktif merangkul semua lima
dimensi. kuliah Anda tidak hanya memiliki dokumentasi menyeluruh kepatuhan di
tangan tetapi menggunakan dokumentasi yang secara teratur untuk menginformasikan
keputusan. Ini adalah skenario terbaik; persiapan untuk ulasan akreditasi terdiri hanya
dari melakukan analisis keseluruhan dokumentasi yang ada. Fakultas yang menilai
pembelajaran siswa secara teratur, misalnya, ada di tangan tubuh yang baik bukti
ditambah dokumentasi yang dihasilkan tindakan yang mereka butuhkan hanya
meringkas dan menganalisis untuk meninjau akreditasi.
Level 2: Sebuah budaya kualitas, tapi satu yang informal, tanpa dokumentasi
sistematis. Seperti beberapa orang mengatakan kepada saya, "Kami melakukan ini;
kita hanya perlu mengatur dan mendokumentasikan lebih baik. "Mengembangkan dan
menerapkan proses dokumentasi dan sistem dapat mengambil beberapa waktu. Untuk
membuat keadaan menjadi lebih buruk, tanpa dokumentasi sistematis, apa yang
dilakukan untuk kajian terakhir mungkin telah hilang atau lupa, waktu jadi ekstra
yang dihabiskan menciptakan kembali roda kualitas.
Sebuah kata dari hati-hati: didokumentasikan persepsi bisa salah. Misalnya,
selama tahun pertama saya penuh waktu konsultasi freelance pada penilaian dan
akreditasi, saya berani bersumpah bahwa saran saya berikan perguruan tinggi yang
paling sering adalah untuk memperjelas tujuan mereka. Kemudian saya melakukan
analisis kualitatif laporan konsultasi saya. Saya terkejut, saran saya yang paling sering
adalah untuk berinvestasi di fakultas pengembangan profesional (Suskie, 2013). Saya
telah melihat cukup banyak contoh lain dari persepsi yang tidak berdokumen tidak
cocok dengan realitas bukti sistematis untuk menyimpulkan penilaian yang tanpa
dokumentasi tidak assessment, dan banyak perguruan tinggi yang berpikir mereka di
Level 2 benar-benar di Level 3. Pada saat mereka datang untuk menyadari ini ,
mereka sering begitu dekat dengan ulasan akreditasi bahwa mereka tidak memiliki
cukup waktu untuk membuat perubahan yang diperlukan.
Level 3: Belum budaya meresap kualitas, sehingga belum melakukan
segalanya accreditor Anda membutuhkan. Mempersiapkan review akreditasi ketika
Anda berada di tingkat ini merupakan tanggung jawab utama. Jika program akademik
belum mulai bekerja pada menilai belajar siswa, misalnya, fakultas harus
mengartikulasikan hasil program pembelajaran kunci, kemudian mengidentifikasi di
mana dalam kurikulum mereka ditangani, kemudian mengidentifikasi atau
mengembangkan peluang penilaian, kemudian mengumpulkan bukti, kemudian
memeriksanya , kemudian menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menerapkan
perbaikan. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam satu semester.
14. Saya sering menyarankan bahwa perguruan tinggi membuat grafik daftar
setiap baris teks dalam persyaratan accreditor mereka: setiap kalimat, frase, atau
klausa. Sebelah setiap baris, daftar sumber perguruan tinggi (s) bukti terdokumentasi
sesuai dengan aspek persyaratan accreditor ini, dan menjelaskannya seberapa baik
bukti menunjukkan kepatuhan. Hal ini dapat membantu orang memahami di mana
perguruan tinggi Anda adalah dalam hal kepatuhan.
Anda mungkin menyimpulkan bahwa kuliah Anda di berbagai tingkat
kepatuhan suatu; beberapa daerah di Level 1, sementara yang lain berada di Level 2
atau mungkin bahkan Level 3. Saya membahas bagaimana menyeluruh kepatuhan
kuliah Anda harus kemudian dalam bab ini.
f. Memahami Penekanan Accreditor Anda pada Lima Budaya Mutu
Dari semua pemangku kepentingan yang ingin melihat bukti dari kualitas dan
efektivitas kuliah Anda, tidak mengharapkan lebih dari accreditors Anda. Banyak
pihak tertarik hanya beberapa aspek kualitas perguruan tinggi Anda, tetapi
kepentingan accreditors 'mencakup semua lima budaya kualitas. accreditor Anda
mungkin menekankan beberapa budaya kualitas lebih dari yang lain, namun. Tetap
up-to-date dengan penekanan accreditor Anda dengan membaca korespondensi dan
menghadiri pertemuan dan lokakarya.
Fokus pada budaya bukti. Ketika accreditors daerah direvisi kebutuhan mereka
di sekitar pergantian abad untuk fokus pada bukti pencapaian tujuan (penilaian hasil),
mereka tahu mereka tidak bisa mematahkan jari-jari mereka dan segera memiliki
semua perguruan tinggi sesuai dengan harapan-harapan tinggi. Jadi mereka awalnya
diharapkan rencana penilaian dan kemudian secara bertahap ditingkatkan harapan
kepatuhan, pindah ke mengharapkan pelaksanaan rencana tersebut, untuk
mengharapkan hasil penilaian: bukti pencapaian tujuan utama. Seperti dibahas dalam
Bab 20, accreditors khusus juga memerlukan perhatian pada budaya bukti, meskipun
penekanan pada itu bervariasi.
Fokus pada budaya perbaikan. Sebagai perguruan tinggi merupakan bukti
semakin mengumpulkan, accreditors regional dan beberapa accreditors lainnya kini
mencari bukti budaya perbaikan: penggunaan meresap bukti sistematis untuk
memastikan dan kualitas muka, termasuk tujuan menginformasikan, rencana, dan
penyebaran sumber daya.
Perhatikan peningkatan penekanan pada budaya relevansi, termasuk
pelayanan, akuntabilitas dan transparansi, integritas, dan kebutuhan stakeholder
pertemuan dan publik, terutama oleh accreditors regional dan nasional.
Menunjukkan meresap, konsisten, budaya abadi kualitas. Accreditors memiliki
tanggung jawab untuk memastikan, misalnya, bahwa semua siswa Anda, tidak peduli
di mana atau bagaimana mereka belajar, mencapai hasil belajar Anda pada tingkat
yang tepat dari kekakuan. Accreditors juga memiliki tanggung jawab untuk
memastikan bahwa perguruan tinggi Anda dapat mempertahankan kepatuhan ke masa
depan. Sebuah accreditor akan khawatir, misalnya, bahwa hadiah satu kali adalah
menyeimbangkan anggaran operasional tahunan atau program penilaian Anda saat ini
didanai oleh hibah tanpa beton, rencana yang layak untuk mempertahankan itu setelah
hadiah atau hibah berakhir.
15. g. Mengatur Laporan dan Pendukung Anda Dokumentasi
Accreditors dapat cukup preskriptif dalam bagaimana mereka ingin laporan
dan dokumentasi pendukung terorganisir, jadi saran mendasar saya di sini adalah
untuk menghadiri pertemuan accreditor Anda, webinar, dan lokakarya dan membaca
dan mengikuti pedoman. Yang mengatakan, mempertimbangkan pendekatan berikut
untuk mengatur laporan jika mereka cocok dengan arahan accreditor Anda.
Mengatur informasi tentang kegiatan Anda dan bukti di sekitar tujuan Anda
dan tujuan utama. accreditors daerah khususnya mulai ulasan mereka dengan misi
perguruan tinggi Anda dan tujuan strategis secara harfiah di tangan, terus
membandingkan bukti Anda terhadap janji-janji yang dibuat dalam laporan keuangan
tersebut. Bukti yang tidak jelas terhubung ke tujuan utama mungkin tidak memiliki
banyak arti bagi mereka. Aku melihat begitu banyak laporan akreditasi
diselenggarakan dengan satu bagian pada tujuan, yang lain pada program dan
kegiatan, lain pada penilaian (dengan mungkin satu ayat pada hasil rubrik dan lain
pada hasil tes yang diterbitkan atau survei), dan yang lain lagi pada perbaikan.
pengulas akreditasi melihat semua ini dan berpikir, "Yah, kami senang bahwa Anda
melakukan semua hal dan bahwa Anda telah mengumpulkan semua bukti itu dan
membuat semua perbaikan tersebut, tapi apa yang kita benar-benar ingin tahu adalah
bagaimana mereka menghubungkan . Apa itu rubrik dan hasil tes memberitahu Anda
tentang prestasi Anda dari tujuan Anda? Bagaimana perbaikan-perbaikan mengalir
dari bukti itu? "
Pertanyaan-pertanyaan ini panggilan untuk mengorganisir dan menyajikan
bukti dan perbaikan oleh tujuan, daripada secara terpisah. Sebuah perguruan tinggi
yang telah diminta oleh accreditor untuk melaporkan penilaian terhadap kurikulum
pendidikan umum, misalnya, mungkin mengatur laporannya seperti yang ditunjukkan
di bawah ini jika memiliki fleksibilitas untuk melakukannya.
h. Organisasi Laporan Akreditasi Umum Penilaian Pendidikan
Pendahuluan, dengan gambaran perguruan tinggi, deskripsi kurikulum
pendidikan umum, dan konteks untuk permintaan accreditor ini.
Sejarah singkat bagaimana dan mengapa perguruan tinggi tiba di struktur dan
hasil belajar kurikulum, menunjukkan bahwa mereka mencerminkan penelitian
dan praktik yang baik bagian terpisah atau sub untuk setiap hasil belajar dari
kurikulum pendidikan umum, masing-masing memberikan:
Hasil belajar
Sebuah deskripsi tentang bagaimana prestasi siswa dari hasil belajar ini
dinilai, dengan dokumentasi, seperti salinan rubrik, dalam lampiran
Ringkasan hasil penilaian untuk hasil belajar ini, seperti skor untuk setiap
kriteria rubrik, disajikan dalam tabel sederhana
Analisis hasil penilaian, membandingkannya dengan definisi perguruan
tinggi dari hasil yang sukses, dengan pembenaran dipertahankan definisi
mereka
16. Kesimpulan keseluruhan mengenai prestasi siswa dari hasil ini (mengikat
bersama-sama, mungkin, skor rubrik, hasil pertanyaan survei yang relevan,
dan uji sub-skor yang relevan)
Kesimpulan keseluruhan dari penilaian dan langkah selanjutnya
Identifikasi hasil yang belajar siswa memuaskan
Kurang dari hasil yang memuaskan, langkah-langkah yang telah atau
sedang diambil untuk meningkatkan belajar siswa
Rencana untuk perbaikan dalam proses penilaian pendidikan umum, yang
sesuai
i. Lihat laporan sebagai sepupu laporan kepada pemimpin perguruan tinggi Anda.
Accreditors harus melihat apa yang tim papan dan pimpinan perguruan tinggi
Anda harus meminta untuk melihat: bukti, bukan jaminan, dari lima budaya kualitas,
disajikan singkat, dengan dokumentasi yang lebih menyeluruh tersedia jika
diperlukan. Memang, jika perguruan tinggi Anda benar-benar merangkul lima budaya
kualitas, laporan akreditasi Anda mungkin sebagian besar terdiri dari laporan bukti
bahwa perguruan tinggi pengambil keputusan melihat dan catatan dari keputusan yang
mereka telah dibuat berdasarkan laporan-laporan tersebut, seperti menit atau e-mail
stream. Jika demikian, satu-satunya hal yang perlu ditambahkan adalah analisis secara
keseluruhan.
Lihat laporan makalah penelitian ilmiah. The struktur yang disarankan
dalam daftar di atas mirip dengan struktur laporan penelitian ilmiah akrab bagi banyak
fakultas. Tabel 19.1 membandingkan keduanya.
TABEL 19.1. Perbandingan Laporan Penelitian dan Laporan Akreditasi
Elemen umum Laporan Penelitian Laporan Akreditasi
Mulailah dengan
pengenalan atau gambaran.
Ikhtisar penelitian Ikhtisar kuliah Anda dan
akreditasi persyaratan
dikaji
Alamat tujuan jelas
diartikulasikan.
Tujuan dari penelitian ini Tujuan kuliah dan Program
/ unit-tingkat yang erat
dengan persyaratan
akreditasi ulasan
target mengartikulasikan
untuk tujuan tersebut.
Hipotesa Target dibenarkan untuk
langkah-langkah kunci
Jelaskan bagaimana bukti
yang dikumpulkan, untuk
memberikan jaminan
kualitas bukti dan untuk
meniru pekerjaan jika
diperlukan.
Metodologi Ringkasan tentang
bagaimana bukti yang
dikumpulkan
17. Menyediakan ringkasan
dari bukti yang berkaitan
dengan tujuan dan target,
sering dalam tabel
sederhana.
hasil Dokumentasi dalam
lampiran pendukung,
cukup untuk menunjukkan
pencapaian tujuan dan
untuk melacak dampak
dari perbaikan berikutnya
menganalisis bukti Analisis Analisis
kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
Mengidentifikasi tindakan
lebih lanjut berdasarkan
bukti.
Rekomendasi untuk studi
lebih lanjut
Perbaikan dilaksanakan
berdasarkan bukti yang
diajukan
Jika Anda menggunakan laporan lain sebagai model? Bab 16 berbicara
tentang pentingnya menceritakan kisah efektivitas kuliah Anda dan kualitas suara
sendiri, dan ini penting untuk accreditors regional, yang mengevaluasi kualitas dan
efektivitas kuliah Anda dalam konteks tujuan dan sasaran. Menggabungkan ini
dengan meningkatnya kekakuan dengan yang accreditors menegakkan persyaratan
mereka, dan itu tidak sulit untuk melihat bahwa laporan tertulis tahun lalu oleh sebuah
perguruan tinggi di jalan (atau bahwa Anda menulis lima tahun yang lalu) mungkin
tidak menjadi model yang baik untuk apa Anda perlu menulis hari ini.
Saya sering membandingkan laporan akreditasi dengan menulis tugas yang
dosen berikan kepada siswa. Beberapa tugas menulis, seperti laporan laboratorium,
berharap semua siswa untuk mengatakan cukup banyak hal yang sama dengan cara
yang sama. Demikian juga, beberapa accreditors berharap semua perguruan tinggi
mereka untuk mengikuti format laporan yang konsisten dan struktur. Dalam kasus ini,
menggunakan laporan terbaru lainnya sebagai model dapat membantu. Tetapi
beberapa tugas menulis mengharapkan siswa untuk berbicara dalam suara mereka
sendiri, mengidentifikasi topik dan tesis mereka sendiri dan mengatur tugas dengan
cara apa pun yang terbaik menyampaikan poin mereka. Jika accreditor Anda
mengharapkan pendekatan ini, model laporan lainnya tidak akan seperti membantu.
Bahkan, mengikuti model laporan orang lain mungkin berdampak negatif terhadap
integritas cerita Anda.
j. Memberikan Baik Kualitas terdokumentasi Bukti untuk Semuanya Anda
Katakan
Accreditors diwajibkan oleh tanggung jawab jaminan kualitas untuk meminta
bukti didokumentasikan dan untuk memverifikasi bukti bahwa. Hampa dan
pernyataan tidak berdasar seperti "Kami telah sesuai dengan standar ini" tidak
memiliki tempat dalam laporan akreditasi; jawaban tanpa dokumentasi tidak jawaban
(George Kuh, komunikasi pribadi, 26 Agustus 2013). Pernyataan seperti di Tabel 19.2
perlu didukung dengan bukti yang kuat atau dihapus.
18. Waspadalah terhadap ungkapan-ungkapan seperti, "kami percaya," "kami
berharap," "kami mengantisipasi," atau "kami yakin itu." Lebih baik untuk
mengatakan, "kami memproyeksikan, berdasarkan bukti ini. . . "Atau" rencana kami,
berdasarkan bukti-bukti dalam Lampiran A, harus. . . . "
Tidak peduli apa jenis bukti yang Anda berikan, itu harus memenuhi
karakteristik bukti yang baik yang dibahas di
TABEL 19.2. Contoh Pernyataan dengan Bukti Cocok di Laporan Akreditasi
Contoh Penegasan Contoh Bukti Cocok
Panduan rencana pengambilan keputusan
strategis.
Pertemuan menit dan / atau laporan tahunan
mendokumentasikan keputusan dan
bagaimana rencana mendukung mereka
Pendanaan diperkirakan akan terus berlanjut. Surat komitmen dari sumber pendanaan
Dewan ini terdiri dari wellrespected, ahli
yang berkualitas di bidangnya masing-
masing.
Daftar anggota dewan dan kualifikasi kunci
masing-masing. ("Well-dihormati" akan sulit
untuk dokumen dan mungkin harus dihapus.)
Fakultas dan staf sesuai ukuran, persiapan,
dan pengalaman untuk memenuhi tanggung
jawab mereka dan untuk mendukung
perguruan tinggi dalam memenuhi misinya.
Tabel meringkas mandat dari fakultas dan
staf dan membandingkan mereka kredensial
terhadap tanggung jawab mereka dan misi
perguruan tinggi
Dewan diri mengevaluasi keseluruhan fungsi
dari Dewan Pembina.
Laporan Dewan proses evaluasi diri, hasil,
dan tindakan berdasarkan hasil tersebut
Bab 14. Bukti harus berguna, saat ini, dan konsisten, mengalir dari tujuan, dan memiliki
target dibenarkan untuk sukses. Laporan Anda harus mendokumentasikan bukan hanya
keberadaan bukti tapi berkelanjutan, budaya meresap bukti.
Memberikan bukti hasil, bukan hanya upaya. Banyak accreditors, termasuk
accreditors regional, lebih fokus pada hasil dari pada struktur atau proses yang
digunakan untuk sampai pada hasil tersebut. Alih-alih membutuhkan struktur
pemerintahan tertentu, misalnya, accreditor Anda mungkin ingin bukti bahwa struktur
tata kelola Anda memenuhi tanggung jawab yang dinyatakannya dan dukungan,
bukan halangan, untuk mencapai maksud dan tujuan kuliah Anda. Demikian pula,
accreditors tidak ingin deskripsi belaka proses penilaian (atau, lebih buruk lagi, hanya
berencana untuk mengembangkan dan menerapkan mereka). kepentingan mereka
dalam apakah proses tersebut yang menghasilkan bukti sistematis yang digunakan
untuk memajukan kualitas dan efektivitas pengajaran, pembelajaran, dan program dan
layanan perguruan tinggi Anda.
Berapa banyak bukti yang cukup? Salah satu pertanyaan yang paling sering
saya diminta adalah, "Apa yang accreditor yang ingin melihat?" Sebenarnya,
19. meskipun, orang tahu jawaban untuk ini: accreditors ingin melihat bukti bahwa
perguruan tinggi Anda memenuhi persyaratan akreditasi. Pertanyaan sesungguhnya
mereka adalah, "Berapa banyak bukti yang cukup untuk memenuhi accreditor itu?"
Dua pertanyaan yang sangat berbeda diminta sini. Salah satunya adalah
bagaimana menyeluruh dokumentasi kuliah Anda harus. Apakah accreditor Anda
harus melihat semua dokumen riwayat hidup fakultas atau ringkasan kredensial
fakultas? Apakah accreditor Anda ingin melihat setiap silabus dan laporan penilaian
dari setiap program akademik, atau akan sampel cukup? Jawabannya adalah, tentu
saja, untuk meminta accreditor Anda.
Sebuah kata dari hati-hati, namun: jika Anda memberikan sampel, Anda perlu
meyakinkan accreditor Anda bahwa sampel Anda benar-benar mewakili apa yang
terjadi di perguruan tinggi Anda. Jika Anda berbagi, mengatakan, mahasiswa bukti
belajar untuk hanya tiga program akademik, accreditor Anda alami mungkin
bertanya-tanya apakah tiga yang benar-benar sampel yang representatif dari apa yang
terjadi di perguruan tinggi Anda, atau upaya terbaik perguruan tinggi Anda, atau
hanya tiga program dimana penilaian adalah kejadian. accreditor Anda juga mungkin
skeptis jika program terbesar Anda dihilangkan atau jika contoh Anda bukti belajar
siswa sebagian besar dari program profesional dengan akreditasi khusus, dengan
sedikit atau tidak ada dari program seni liberal atau kurikulum pendidikan umum
Anda.
Pertanyaan lain bertanya di sini adalah bagaimana menyeluruh kepatuhan
kuliah Anda dengan persyaratan accreditor Anda harus. Akan accreditor Anda puas,
misalnya, jika hanya setengah dari program akademik perguruan tinggi Anda
memiliki bukti sistematis prestasi siswa dari hasil belajar utama mereka? Jika hanya
tiga dari delapan hasil belajar pendidikan umum perguruan tinggi Anda sedang
dinilai? Jika indikator dashboard telah diidentifikasi untuk empat tujuan strategis
Anda tetapi tidak yang lain dua? Jika sebagian besar program dan unit telah
mengumpulkan setidaknya beberapa bukti efektivitas mereka, tetapi kebanyakan
belum bertindak pada bukti itu? Jika setiap program telah memeriksa sepuluh
portofolio siswa? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah, sekali lagi, untuk meminta
accreditor Anda.
Tapi semua pertanyaan-pertanyaan ini adalah pertanyaan yang salah. Mereka
menyiratkan bahwa Anda mengumpulkan bukti-bukti hanya untuk memenuhi sebuah
accreditor, bukan untuk memajukan meresap, budaya abadi kualitas, termasuk budaya
bukti dan perbaikan. Jika Anda hanya mengumpulkan bukti belajar siswa di beberapa
program, di beberapa persyaratan pendidikan umum, atau di beberapa lokasi,
misalnya, perguruan tinggi Anda pada dasarnya mengatakan bahwa Anda peduli
tentang beberapa siswa lebih dari yang lain (Lynn Priddy, komunikasi pribadi, Juli 9 ,
2013).
Jadi jawaban saya untuk pertanyaan ini adalah, "Berapa banyak yang cukup
bagi Anda untuk memahami dan meningkatkan kualitas seluruh perguruan tinggi
Anda dan memastikan abadi, budaya meresap kualitas?" Meskipun ada rumus dan
algoritma untuk menghitung ukuran sampel yang sesuai pekerjaan siswa, untuk
misalnya (Suskie, 2009), saya menemukan bahwa banyak fakultas dan administrator
20. memiliki rasa yang baik dari berapa banyak kertas siswa atau respon survei mereka
perlu melihat untuk menarik kesimpulan yang berarti dan membuat keputusan yang
tepat.
Jika bukti Anda adalah memakan waktu untuk mengumpulkan dan
menganalisis - hal seperti kertas mahasiswa, portofolio, atau wawancara-coba
pendekatan kualitatif untuk memutuskan berapa banyak bukti yang cukup (Suskie,
2009). Menggunakan sampel dari sepuluh makalah atau portofolio untuk menarik
kesimpulan sementara tentang kinerja siswa Anda '. Kemudian mengambil sampel
lain dari sepuluh, dan melihat apakah ia memodifikasi kesimpulan awal Anda. Jika itu
menegaskan kesimpulan awal Anda, Anda selesai. Tetapi jika Anda mendapatkan
wawasan baru dari sampel kedua, melihat sampel ketiga sepuluh. Terus melakukan ini
sampai Anda melihat sampel dari sepuluh yang tidak berubah kesimpulan Anda.
k. Masukan Kekurangan dalam Konteks. . . dengan Integritas
Nowhere adalah budaya keterbukaan dan kejujuran lebih penting daripada
dengan accreditors. Bahkan, jika Anda menggambarkan kuliah Anda untuk Anda
gatekeeper Judul IV (Bab 2), Anda mengekspos kuliah Anda mungkin tuduhan
penipuan Judul IV dan penyalahgunaan, dengan denda yang bisa lari ke jutaan dolar.
Laporan akreditasi, tentu saja, kesempatan untuk merayakan prestasi. Jika
kuliah Anda seperti sebagian besar perguruan tinggi, Anda memiliki banyak yang bisa
dibanggakan, dan laporan akreditasi Anda harus mencerminkan hal itu. Tapi tidak
menimbulkan bendera merah lebih cepat dengan accreditors dari laporan benar-benar
positif, lukisan gambar sebuah perguruan tinggi di mana segala sesuatu besar dan
tidak ada area untuk perbaikan selain tinggal kursus. Tidak ada perguruan tinggi
tersebut ada, sehingga lukisan gambar terdistorsi ini menimbulkan pertanyaan tentang
integritas kuliah Anda. Ketika kuliah Anda glosses atas atau menghilangkan informasi
pada isu kunci dari laporan akreditasi, accreditors tidak bisa tidak bertanya-tanya,
"Apa lagi yang mereka bersembunyi?" Kecurigaan itu sulit untuk memberantas.
Seperti yang saya sebutkan di awal bab ini, itu hanya lebih mudah untuk
menjadi baik. Bingkai laporan Anda untuk memberikan informasi yang lengkap dan
seimbang, berbagi cerita kuliah Anda secara etis dan bertanggung jawab, dan
menyajikan keseimbangan yang tepat antara kekuatan dan prestasi dan daerah yang
memerlukan perhatian.
Bagaimana jika kuliah Anda belum melakukan segalanya accreditor Anda
membutuhkan? Cukup menyatakan niat untuk mematuhi persyaratan di beberapa titik
di masa depan tidak cukup. Sebaliknya, seperti yang disarankan dalam Bab 16,
menempatkan kekurangan dalam konteks, menjelaskan mengapa kemajuan telah
lambat, kemudian fokus pada apa yang Anda lakukan untuk memperbaiki mereka
kekurangan, dengan informasi rinci tentang bagaimana dan kapan solusi akan
dilaksanakan. Jika, misalnya, beberapa program akademik Anda belum menilai
prestasi siswa dari hasil belajar utama mereka, menjelaskan mengapa dan
menyediakan beton, rencana aksi rinci dan jadwal yang cepat menjelaskan persis
bagaimana dan kapan program akan mengartikulasikan hasil belajar, mengidentifikasi
strategi penilaian, melaksanakan penilaian, mengumpulkan hasil, mendiskusikannya,
dan mengidentifikasi dan menerapkan modifikasi. rencana aksi menyeluruh seperti
21. menjamin accreditor bahwa Anda memahami apa yang perlu dilakukan dan bahwa
hal-hal akan diurus secepatnya.
l. Menghormati Waktu Penulis Resensi Buku
Jika Anda memiliki fleksibilitas dalam penyusunan laporan akreditasi Anda,
mungkin tantangan terbesar Anda akan menyeimbangkan kebutuhan untuk ketelitian
dan keringkasan. Di satu sisi, Anda harus menyertakan dalam laporan segala sesuatu
yang accreditor mengharapkan, jelas mendokumentasikan memenuhi setiap
kebutuhan dikaji, dengan luas daripada dokumentasi jerawatan. Di sisi lain, pengulas
akreditasi biasanya relawan dengan pekerjaan sehari-hari. Sementara mereka ingin
memberikan laporan perhatian hati yang layak, ada batas untuk berapa banyak waktu
yang mereka bisa menghabiskan. Tugas Anda adalah untuk kerajinan laporan yang
bersamaan menyeluruh dan ringkas, komprehensif namun ringkas.
Gunakan pengenalan singkat untuk mengarahkan pengulas. Pengulas mungkin
belum pernah mendengar tentang perguruan tinggi atau mungkin hanya memiliki
keakraban lewat dengan itu. Berikan pengulas gambaran karakteristik kuliah Anda
bahwa mereka perlu tahu dalam rangka untuk menghargai cerita akreditasi Anda
berbagi. Berbagi hal-hal seperti ukuran perguruan tinggi Anda, ruang lingkup
penawaran program, dan lokal. Termasuk di sini ringkasan singkat dari setiap praktek
yang mungkin dianggap di luar arus utama pendidikan tinggi, seperti struktur
pemerintahan non-tradisional atau fakultas sistem reward, dan setiap perkembangan
terakhir, seperti omset kepemimpinan, program baru atau kampus, dan tantangan
keuangan. Jauhkan bagian ini singkat; menggunakan link atau referensi silang ke
bagian berikutnya dari laporan ini untuk memberikan informasi yang lebih
menyeluruh.
Menyisihkan informasi yang tidak relevan. Saya telah melihat pengulas
tampak kesal karena harus menyeberang melalui informasi yang tidak berguna. Anda
tidak ingin pengulas kesal! Hanya mencakup dokumen-dokumen atau bukti yang
penting untuk menunjukkan kepatuhan kuliah Anda dengan persyaratan di tangan.
Hindari "dump data" dari segala sesuatu yang tampaknya jauh berlaku, lampiran batas
erat bukti, dan menyisihkan semua dokumentasi yang tidak relevan. Sebagaimana
dibahas sebelumnya dalam bab ini, laporan hanya perbaikan-perbaikan yang jelas
mengalir dari bukti bahwa, pada gilirannya, mengalir dari tujuan utama. Dalam
beberapa kasus, kutipan, ringkasan, atau sampel-tapi perwakilan tidak terisolasi
contoh-bukti mungkin cukup. Dokumentasi tindakan papan, misalnya, mungkin
terdiri dari teks dan tanggal tindakan yang relevan, daripada menit penuh dari
pertemuan di mana tindakan-tindakan yang diambil.
Membuat kasus untuk kepatuhan depan. Jangan hanya mengatakan "Lampiran
1 sampai 25 menunjukkan kepatuhan kami dengan persyaratan penilaian," membuat
pengulas pori melalui bahan pendukung Anda untuk mencari tahu sendiri apakah
Anda memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan kepatuhan. Hadir analisis Anda
sendiri lampiran; pengulas harus perlu merujuk pada lampiran hanya untuk
memverifikasi analisis Anda.
22. Menghubungkan titik-titik. Budaya kualitas yang tidak terpisah, dan tidak
adalah persyaratan akreditasi maupun banyak hal kuliah Anda lakukan. laporan
akreditasi, oleh karena itu, jarang jatuh ke dalam narasi linear sederhana dan dengan
demikian dapat menjadi tantangan untuk mengatur. Sebuah program pertama tahun
pengalaman sukses, misalnya, dapat memberikan bukti kepatuhan dengan persyaratan
akreditasi kurikulum yang terintegrasi, layanan dukungan siswa, penilaian hasil
belajar siswa, dan retensi. Pastikan pengulas dapat dengan mudah melihat
interkoneksi dan hubungan yang tepat antara budaya kualitas. Membangun di banyak
referensi silang antara bagian dari laporan untuk mengingatkan resensi yang Isu X
dibahas lebih teliti kembali pada halaman 4 dan bahwa Initiative Y akan dibahas lebih
mendalam pada halaman 11.
Jauhkan laporan Anda mudah dibaca, mengikuti saran dalam Bab 16. Berikut
adalah beberapa saran tambahan:
o Cari seorang penulis atau editor yang kekuatan yang organisasi dan bisnis atau
menulis teknis. Anda ingin laporan yang "ketat dan tepat," tidak eksposisi
bunga.
o Bantuan pengulas mudah menemukan dokumen pendukung mereka mencari
baik dengan menggunakan hyperlink atau dengan memberikan dokumen
pendukung yang intuitif, nama jelas dan jelas sistem penomoran.
o Hati-hati untuk jargon dan akronim bahwa pengulas mungkin tidak mengerti.
o Mintalah anggota dewan bersedia dan seseorang di perguruan tinggi lain untuk
membaca draft laporan Anda dan menyarankan Anda tentang cara mudah
mereka mencernanya.
D. Ulasan Program; Monitoring dan Evaluasi (Program dan Layanan)
Ulasan program ulasan komprehensif program individu. Mereka sering termasuk tiga
elemen yang sama seperti proses akreditasi: a-belajar mandiri yang dilakukan oleh fakultas
program dan staf, kunjungan oleh satu atau lebih pengulas eksternal, dan rekomendasi untuk
perbaikan berdasarkan kesimpulan dari belajar sendiri dan resensi.
Ulasan program sangat penting untuk memastikan, memajukan, dan menunjukkan
kualitas karena upaya kualitas perguruan-lebar bisa pergi hanya sejauh ini. tim akreditasi
regional, misalnya, tidak mungkin memiliki keahlian untuk melihat ke dalam kualitas dan
efektivitas setiap program dan layanan yang menawarkan kuliah. Beberapa accreditors daerah
karena sekarang memerlukan sistem reguler program review.
Sementara banyak perguruan tinggi fokus pada ulasan program program akademik,
ulasan Program dapat berharga untuk segala sesuatu perguruan tinggi tidak, termasuk
mahasiswa program pembangunan, program dukungan siswa, dan operasi administrasi.
a. Apa Itu Program Kualitas?
Akreditasi khusus dapat menjadi lambang program ulasan. Karena ulasan
khusus akreditasi diawasi oleh organisasi eksternal menggunakan kriteria yang
konsisten dan pengulas dilatih, akreditasi khusus Memiliki kredibilitas yang ulasan
Didorong internal program tidak dapat mencapai.
Mengintegrasikan beberapa akreditasi. Jika kuliah Anda memiliki lebih dari
satu akreditasi (misalnya, akreditasi regional dan beberapa akreditasi khusus),
23. mencari cara untuk mengintegrasikan pekerjaan akreditasi Anda. Sementara
persyaratan dimengerti bervariasi di accreditors (accreditors khusus, misalnya,
memerlukan bukti kompetensi khusus untuk profesi mereka), sebagian besar
kebutuhan pangsa terkait dengan lima dimensi kualitas.
b. Akreditasi khusus sebagai Bentuk Program Ulasan
Ulasan program yang efektif memiliki banyak kesamaan dengan proposal
hibah dan bisnis berencana bahwa pengusaha ambil untuk calon investor Ketika
mencari dana start-up. Ketiga membuat kasus bukti-informasi untuk investasi melalui
bukti-bukti yang sistematis dan Dengan menunjukkan bahwa mur dan baut untuk
menyelesaikan sesuatu telah dipikirkan. Proposal untuk inisiatif baru di kampus Anda,
Seperti menambahkan Sebuah program baru, memperkenalkan persyaratan kurikuler
Baru, menawarkan program online, atau mencari akreditasi khusus, harus Memiliki
Desain yang sama dan Niat juga. Tabel 20.1 daftar pertanyaan yang mungkin dibahas
dalam ulasan Program dan proposal untuk inisiatif baru.
E. ARAH PERGURUAN TINGGI (KEMANA?)
a. ENAM AGENDA UNTUK MEMASTIKAN DAN MEMAJUKAN KUALITAS
OLEH STAKEHOLDER MENUJU PERGURUAN TINGGI YANG RELEVAN
DAN RESPONSIF
Tidak peduli apa tujuan dan budaya perguruan tinggi Anda, Anda memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang relevan dengan tujuan dan rencana
siswa Anda 'dan yang melayani publik. Mengatasi kebutuhan dan kepentingan mahasiswa
Anda dan pemangku kepentingan lainnya dengan memajukan budaya relevansi (Bab 5-6)
dan fokus dan aspirasi (Bab 9-12). Lebih bijaksana tentang terlibat dalam upaya yang
membakukan hasil belajar, kurikulum, dan strategi penilaian di perguruan tinggi;
melakukannya hanya bila dalam kepentingan terbaik siswa Anda '.
1. Mendorong dan Mendukung Besar Pengajaran dan Pembelajaran .
Ada begitu banyak fokus pada penilaian, akuntabilitas, dan menyelesaikan
gelar yang telah mudah untuk melupakan kebutuhan yang lebih mendasar:
memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang baik melalui pengajaran
yang besar dan belajar yang besar peluang (Suskie, 2010). Sebagai Kathleen Wise
telah menunjukkan, kita memiliki "krisis mengajar biasa-biasa saja" (Patel, 2014,
para. 2). Alamat Oleh lagi Memajukan Budaya fokus dan aspirasi. Mengasah maksud
dan tujuan kuliah Anda untuk fokus pada pengajaran dan pembelajaran, dan
berkomitmen untuk menggunakan strategi pengajaran penelitian-informasi dan alat
kurikulum keselarasan yang membantu siswa mencapai mendalam, tahan belajar.
2. Merancang/ Manajemen Sirkulasi Keuangan Lembaga Pendidikan
Satu cara terbaik untuk mengimplementasikan agenda kualitas Anda adalah
merancang segala sesuatu yang Anda lakukan untuk mendukung agenda itu. Ini
berarti memastikan segala sesuatu termasuk penyebaran sumber daya, menyewa,
pengembangan profesional, organisasi, dan struktur-adalah pemerintahan dirancang
untuk membantu mencapai aspirasi Anda.
3. Melawan Kepuasan (Jangan Merasa Puas)
Siapa pun diminta untuk bekerja pada perubahan, inovasi, atau perbaikan
mungkin benar bertanya, "Apa untungnya bagi saya? Mengapa saya harus terlibat
24. dengan ini, mengingat segala sesuatu yang lain di piring saya? "Sebuah budaya
tujuan, perbaikan bukti-informasi, penting untuk sukses di abad ke-21, jauh lebih
mungkin ketika upaya untuk mengubah dan berinovasi dinilai secara nyata.
4. Program Break Down
Program yang memiliki hambatan paling luas, terkait menerapkan lima budaya
kualitas. Cara mengatasinya adalah dengan memajukan budaya masyarakat (lihat Bab
7 dan 8).
5. Bercerita Bermakna dari Keberhasilan Anda
Sebuah perguruan tinggi yang berkualitas memiliki ciri khas, dan masing-
masing kelompok stakeholder memiliki kepentingan sendiri dan kebutuhan mengenai
bukti dan informasi. Pastikan Bahwa informasi yang Anda berikan mencerminkan
suara kuliah Anda dan benar-benar relevan dan bermakna bagi siswa dan para
pemangku kepentingan lainnya.
6. Bagaimana Cara Pemimpin Perguruan Tinggi dan Lainnya Bantuan?
Beberapa tahun yang lalu, saya mencatat: "Ada peningkatan panggilan baik di
dalam maupun di luar akademi untuk melakukan semua yang kami bisa untuk
memastikan bahwa siswa lulus dengan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi
yang mereka butuhkan untuk karir yang sukses dan kaya, hidup memenuhi. Kami
dalam pendidikan tinggi menanggapi dengan memulai tidak kurang dari transformasi
radikal dari apa dan bagaimana kita mengajar siswa kita "(Suskie, 2008, hal. 6).
b. Tiga Ide/ Gagasan Dalam Akreditasi
Saya telah menghabiskan hampir empat puluh tahun di pendidikan tinggi, dan
saya belum pernah melihat sekelompok orang yang mengambil esponsibilities mereka
lebih serius atau sengaja dari accreditors-dan ingat bahwa komisaris akreditasi dan peer
reviewer sebagian besar relawan. dedikasi mereka meyakinkan saya bahwa tidak ada
sistem lain dapat lebih efektif dalam menjamin-dan meyakinkan-kualitas dan efektivitas
AS pendidikan tinggi.
Yang mengatakan, beberapa kekhawatiran tentang akreditasi diringkas dalam Bab
2 adalah sah. Bab ini telah menyarankan cara-cara yang accreditors dapat membantu
seluruh komunitas pendidikan tinggi memastikan dan kualitas muka dan efektivitas, tapi
aku punya tiga ide lagi yang saya pikir perlu ditelusuri.
Mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa peer reviewer dalam
Kajiannya haruslah bisa menafsirkan dan menerapkan persyaratan yang konsisten
dan tepat. Saya tidak memiliki jawaban yang siap pada bagaimana membuat hal ini
terjadi, karena peer reviewer sebagian besar relawan dengan pekerjaan sehari-hari, dan
beberapa akan memiliki waktu untuk pelatihan lebih komprehensif daripada accreditors
sekarang menawarkan. Namun kombinasi yang konsisten dari inti umum prinsip-prinsip
atau harapan di antara accreditors regional, seperti yang disarankan sebelumnya, modul
secara online diikuti dengan penilaian pembelajaran singkat, dan asisten kursi terlatih
untuk setiap tim mungkin pergi jauh.
Membangun reputasi akreditasi nasional sebagai alternatif untuk akreditasi
regional. Usia dan reputasi lama dari perguruan tinggi anggota banyak accreditors daerah
'telah mendorong beberapa perguruan tinggi untuk mencari akreditasi daerah jika tidak
cocok untuk mereka. Tidak setiap kebutuhan siswa atau ingin pendidikan seni liberal,
25. misalnya. Accreditors dan komunitas pendidikan tinggi dapat menyampaikan lebih jelas
nilai perguruan tinggi dan sekolah terakreditasi secara nasional untuk beberapa siswa,
tergantung pada kepentingan dan kebutuhan mereka.
Menciptakan lingkungan yang kompetitif untuk akreditasi regional. Sekolah
dan perguruan tinggi bisnis dapat memilih dari antara tiga accreditors potensial: Asosiasi
untuk Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), Dewan Akreditasi Sekolah
Bisnis dan Program (ACBSP), dan Majelis Internasional untuk Collegiate Bisnis
Pendidikan (IACBE). Masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda dan menarik
berbagai jenis program bisnis. AACSB, misalnya, menarik sekolah bisnis yang
menekankan penelitian dan beasiswa, sedangkan IACBE menarik program bisnis yang
fokus pada menunjukkan prestasi siswa dari hasil belajar.