Jiwa yang tenang, biasanya dimaksudkan untuk nafs muthma’innah, yang menurut Abdul Razak, dalam Mu’jam al-Ishthilahat al-Shufiyyah, sebagai jiwa dengan kesempurnaan cahaya hati (al-qalb), jiwa yang bersih dan suci; atau, berdasarkan al-Qur’an: jiwa yang sudah kembali kepada Tuhannya (QS. Al-Fajr/89: 27-30):
Jiwa yang tenang, biasanya dimaksudkan untuk nafs muthma’innah, yang menurut Abdul Razak, dalam Mu’jam al-Ishthilahat al-Shufiyyah, sebagai jiwa dengan kesempurnaan cahaya hati (al-qalb), jiwa yang bersih dan suci; atau, berdasarkan al-Qur’an: jiwa yang sudah kembali kepada Tuhannya (QS. Al-Fajr/89: 27-30):
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
“Kita harus berjuang untuk Syariah agar umat Islam bisa bangkit”. (Prof. Dr. Istiqlal Amin, Peneliti di Kementerian Pertanian)
"Syariah Islam membawa kehidupan bernegara lebih baik. Dengan sistem demokrasi korupsi tumbuh subur, budaya liberalisasi juga tumbuh subur, bahkan budaya liberal di kalangan remaja semakin menyedihkan." (Prof. Haryono Sigit, Mantan Rektor ITS)
“Masalah bangsa ini seperti kemiskinan, pengangguran, dan krisis sosial adalah masalah sistemik yang disebabkan oleh sistem yang rusak dan merusak, demokrasi” (Tri Wahyu Agustina SP, M.Pd, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
"Sistem kehidupan saat ini sudah sangat bertentangan dengan Islam dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu Khilafah Islamiyah adalah solusi atas kerusakan sistem saat ini yang menjadi hegemoni penjajah." (Prof. Dr. Muhammad Najib, Wakil Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
"Saya harap semua umat bisa mendukung untuk tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi." (Dr. Saharuddin Daming, Mantan Komisioner Komnas HAM)
"Saya mengajak seluruh kaum intelektual untuk bergabung bersama Hizb dan menjadi ujung tombak untuk menegakkan Khilafah." (Prof. Dr. Ir. Hj. Sutinah Made M.Si. Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan UNHAS)
"Saya sudah ikut bersama Hizbut Tahrir dan saya sangat senang dakwah bersama Hizbut Tahrir. Kita berharap para intelektual seluruh Indonesia ikut berjuang bersama Hizbut Tahrir." (Prof. Lukman Atmaja)
"Saya ingin berjuang bersama menegakkan syariah dan Khilafah." (Otong Surasman Kandidat Doktor Institut Perguruan Tinggi al-Quran)
"Sudah saatnya para intelektual mengambil kembali mutiara yang dulu hilang, mengembalikan kejayaan Islam, menerapkan seluruh hukum Islam dalam bingkai Khilafah." (Dr. Ni’matuzzahrah Dosen Universitas Airlangga)
"Para intelektual muslim, marilah kita menjalankan kewajiban kita kepada Allah, berperan serta dalam menegakkan syariah seutuhnya dalam bingkai Khilafah." (Dr. H. Tjipto Subadi, M.Si. Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Agar seorang wanita mampu merekonstruksi masyarakat, maka ia harus memiliki keahlian dan bekal untuk menegakkan perbaikan tersebut. Di bawah ini adalah uraian singkat dari sebagian bekal tersebut.
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27Ustadz Ahmad Ridwan
Riwayat lain menyebutkan: Wabishah bin Ma’bad Radhiyallahu anhu . berkata: Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bertanya: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebajikan?” aku menjawab: “Ya.” Beliau bersabda: “Tanyakan kepada hati kecilmu sendiri. Kebajikan adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu tenteram, sedangkan dosa adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu gelisah meskipun orang lain berulang kali membenarkanmu.”(HR Imam Ahmad bin Hambal dan Imam ad-Darimi. Hadits ini hasan.)
1. MATERI 22 Ahklak adalah Perintah Syara’ “Dan sesungguhnyaEngkau(Muhammad) benar-benarberbudipekerti yang agung” (QS. Al-Qalam: 4)
2. PengertianAkhlak Khuluq (katadasarakhlaq) dalampengertianbahasaberartisifat yang senantiasanampakpadatingkahlakudantelahmenjaditabi’at Sebagaimanafirman Allah SWT:“(Dienkami) initidak lain hanyalahadatkebiasaanorangdahulu” (QS Asy-Syu’araa: 137) Maksudkatakhuluqdalamayatiniadalahtabi’atmanusiadahuludenganadat-istiadatnya. Apabilatingkahlakunyabaikmakadikatakankhuluqnyabaik, begitu pula sebaliknyabilatingkah-lakunyaburukmakakhuluqnyaburuk.
3. Menurutsyara’, khuluqartinyaDien, sebagaimanafirman-Nya:“Dan sesungguhnyakamubenar-benarberbudipekerti yang agung” (QS. Al-Qalam: 4) MaksudkalimahkhuluqdisiniadalahDien yang mulia, disebabkanseruanayatinimenunjukanartikhuluqsebagaiDien. Firman Allah SWT: “Nun. Demikalamdanapa yang merekatulis, berkatni’matRabbmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukanoranggila. Dan sesungguhnyabagikamubenar-benarpahala yang besar yang tidakputus-putusnya. Dan sesungguhnyakamubenar-benarberbudipekerti yang agung. Makakelakkamuakanmelihat. Dan mereka (orang-orangkafir) pun melihatsiapadiantarakamu yang gila ” (QS Al-Qalam: 1-6) Dalampembahasaninimerekamenganggapbahwarisalah yang disampaikanolehRasulullah saw adalah ‘gila’. Yang menjadimasalah (bagikaumkafirMakkah) sebenarnyaadalahDien/ajaran yang dibawaolehRasul, bukansifat (tingkahlaku) Nabiitusendiri (yang bertabiatbaik, terpercayadll.), karenasebelumbeliaudiutusmenjadiRasul pun, orang-orangQuraisytelahmengakuibahwabeliauadalahorang yang baikakhlaqnya (tingkahlakunya) sehinggadiberigelarAl-Amin. OlehkarenaituartikhuluqdalamayatiniadalahDien/agama
4. Sedangkanmenurutistilahkhuluq (akhlak) adalahsifat yang diperintahkan Allah SWT yang harusdisifatiolehseorangmuslimketikamelaksanakanperbuatan. Makasifatkhuluqiyahakannampakpadaseorangmuslimtatkaladiamenegakkanperbuatansepertiibadah, muamalah, dan lain sebagainya. Contohnyakhusyukmerupakansifat yang nampakketikaseseorangmenegakkanshalat, jujursifat yang munculketikaseseorangmelakukanjualbeli, dll.
5. KedudukanAkhlak Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlakuadildanberbuatkebajikan, memberikepadakaumkerabatdan Allah melarangdariperbuatankeji, kemungkarandanpermusuhan. Diamemberipengajarankepadakamu agar kamudapatmengambilpelajaran ” (QS. An-Nahl: 90) Rasulullah saw bersabdadalamhaditsshahihnya: “Sesungguhnya Allah mencintaiakhlaqmuliadanmembenciakhlaq yang buruk” (HR. Al-Hakim) Jugasabdanya yang masyur: “Sesungguhnyaakudiutusuntukmenyempurnakanakhlaq” (HR. Malik, Ahmad dan lain-lain) Nash-nashtersebutmenunjukanbahwaakhlaqtermasukbagiandarihukum-hukum Islam (perintahdanlarangan Allah SWT). Ayatdiatasmisalnyamenerangkantentanghukum Allah mengenaiakhlaq yang menunjukanperintah Allah SWT agar berbuatadildanikhsan, menghidupkansilaturahmi, melarang yang diharamkansertamelarangpermusuhanantarsesamamanusia. Begitu pula denganhadits-haditstadimenunjukanperintahberakhlaqsecaraumum.
6. Hadits-haditsRasulullah saw telahmendorongmanusiauntukmemilikisifat yang baiksecaraumumdanmelarangmanusiaberakhlaqburuk. Nash-nashsyara’bahkanmenerangkansifat-sifatterpujisemisaljujur, amanah, iffah, menepatijanjidansebagainya. Walaupunsemuaituakhlaq yang baik, nash-nashsyara’jugamengisyaratkanhaltersebutsebagaisuatuhukumbahkanharusdilihatsebagaihukumsyara’ (bukanhanyasebagaisuatusifat yang baik/buruksemata). Orang-orang yang memilikiakhlaq yang baik, haruslahdinilaisebagaipelaksanaanperintah Allah SWT. Kita tidakdiperbolehkanmelihatnyahanyasebagaisifat-sifat moral, karenaseorang Muslim telahdiperintahkanuntukmelaksanakanhukum-hukumsyara’walaupunhukum-hukumituberupaakhlaqdantidakdiperintahkanhanyamemilikisifat-sifat moral saja. Hal inidisebabkanbahwaukuranbaikdanburukberkaitandengannash-nashsyara’.
7.
8. Pandangna Islam tentang akhlak bersifat khas, berbeda dengan pandangan masyarakat umumnya. Perbedaan itu dapat dipahami dari beberapa konsep berikut: Islam tidak hanya memahami akhlak dari segi tingkah laku dan sifat moral belaka, tetapi akhlak merupakan salah satu dari berbagai hukum Islam (sifatnya ibadah, muamalah dan sifat-sifat tingkah laku) Islam menentukan bahwa akhlak tidak bisa ditentukan oleh manusia sesuai realitas, perkembangan zaman, maupun suara mayoritas tetapi akhlak merupakan bagian dari hukum syara’ yang bersifat tetap. Sebagaimana aturan peribadatan, maka pelaksanaan aturan akhlak hanya bertujuan untuk mendapat keridhoan Allah SWT, bukan sebatas untuk ketinggian moralitas semata maupun gelar-gelar manusiawi Karena akhlak merupakan ketentuan Allah SWT, maka adakalanya manusia menganggap suatu akhlak itu baik (memberi kemaslahatan) padahal dibenci Allah, atau sebaliknya (misal bersikap tegas dan keras kepada orang kafir, tidak iba terhadap pelaku kejahatan, berbohong dalam beberapa kondisi, dll)
9. Karenaitu, hukum-hukumsyara’tidakbolehdijadikanhanyasekedardiambilsifatakhlaqnyasaja (segimanfaatnya), melainkanharusdiperlakukansebagaisuatuperintahhukum. Dengankata lain perluditekankanbahwaajakankepadamanusiauntukberakhlaqbukanhanyakarenasifatnyasaja (maksudnyasifat yang baik), tetapiharusditekankanbahwahalinitermasukbagiandarihukumsyara’. Allah SWT memerintahkanjujurdanmelarangdustabukanberdasarkansemata-matabahwasifatbaiktersebutpatutdicontoh, tetapikarenaberdasarkanhukumsyara’. Sebagaibuktibahwa Allah SWT melarangseorang Muslim berbohong, namunmembolehkankitaberbuatbohongdimedanperang. Jadiberbohongdisinitermasukbagianhukumsyara’.
10. Apabilaseorang Muslim bersikapjujursemata-matasifatjujurnyasaja, makatidakakanmendapatkanganjaran/pahalaatasperbuatannyasebabiamengerjakan-nyabukanberdasarkansyara’, tetapihanyapadaanggapanbahwasifatjujurdianggapmemilikikebaikanataumanfaatbaginya. KaumMusliminperluberhati-hatimelakukanperbuatandantatkalamengajakorang lain untukberakhlaqmuliasebabbilamerakalalaidantidakmemperhatikanhalinimakamerekatidakdianggapmelakukanhukumsyara’. Lebihdariitu, halinidapatmenjadikanperbuatanmerekasamadenganorangkafir, karenaorang-orangkafir pun mengajakbersifatbaikdanmerekamenjalankansifat-sifat yang dianggapnyaluhurwalaupunsudutpandangdanmotivasinyaberbeda-beda. Ataubisajugamereka, orang-orangkafiritukarenamelihatsegimanfaatnya. OlehsebabituhendaknyakaumMusliminmemilikiakhlaq yang muliakarenadilandasikeyakinanbahwasifat-sifattadiadalahperintah Allah SWT.
11. ContohAkhlakMulia Al-Quran dan As-Sunnahmenggambarkandalambanyaktempatperihalberbagaicontohpraktisakhlaqmulia, diantaranya: JujurRasulullah saw bersabda: “Sesungguhnyakejujuranakanmengantarkankepadakebajikandansesungguhnyakebajikanituakanmengantarkannyakesurga. Dan seseorang yang senantiasaberkatabenardanjujurakantercatatdisisi Allah sebagaiorang yang benardanjujur. Dan sesungguhnyadustaitumembawakepadakejahatan yang akhirnyamenghantarkannyakeneraka. Dan seseorang yang senantiasaberdustaakandicatatdisisi Allah sebagaipendusta” (HR.Bukhari, Muslim ). MenjauhiDengki (hasud) Rasulullah saw bersabda: “Hati-hatilahkamusekalianterhadaphasadkarenasesungguhnyahasadakanmemakanhabisseluruhkebaikansebagaimanaapi yang melahaphabiskayubakar” (HR.AbuDaud). 1 2
12. MenepatiJanjiAllah SWT berfirman: “Haiorang-orang yang beriman, penuhilahikatan-ikatanperjanjianitu” (Q.S. Al-Maidah: 1), jugadijelaskandalam QS. Al-Israa 34, dan An-Nahl 91. Rasulullah saw bersabda: “Ciri-ciriorangmunafiqadatiga: (1) jikaberbicaraiadusta, (2) jikaberjanjiiamengingkari, dan (3) jikadiberiamanatiaberkhianat“ (HR. Mutafaq’alaih) SifatMaluRasulullah saw bersabda: “Abi Said Al-Khudrimeriwayatkan: adalahRasulullah saw sangattinggi rasa malunya, lebihpemaludarigadispingitan, apabilabeliautidakmenyenangisesuatu, kamidapatmengetahuinyadariwajahbeliau“ (HR.Muslim). 3 4
13. SukaMemaafkanAllah SWT berfirman: “... danorang-orang yang menahanamarahnyasertamemaafkanorang lain. Allah mencintaiorang-orang yang berbuatkebajikan (muhsin)“ (QS. Ali Imron: 134). Begitu pula firman Allah SWT dan Al-Quran suratAsy-syuraa’ 39-40, dan 41-43 ; QS.An-Nuur 22; QS. Fushshilat 34-35; QS. Al-HIjr 85; dan QS. Al-A’raf 199. SuatuketikaUqbah bin Amir bertanya:”WahaiRasulullahberitahuakukeutamaanamalseseorang”. Rasulullah saw menjawab: “WahaiUqbahhubungkankembalitalipersaudaraankepadasiapa yang telahmemutuskannyadenganmu, kasihilahorang-orang yang membencimu, berpalinglahdari yang menzhalimimu”. Dalamriwayat lain: “Berilahmaafkepadamereka yang menzhalimimu” (HR.AhmaddanThabrani). Menjauhi Hal yang TidakBermanfaatRasulullah saw bersabda: “Sesungguhnyasetengahdarikebaikan Islam seseorangadalahmeninggalkanhal yang tidakbermanfaatkepadanya” (HR. Malik, Ahmad danThabrani) 5 6
14. MenjauhiPerbuatanMenggunjingdanAduDombaAllah SWT berfirman: “... danjanganlahsebagiandarikamumenggunjingsebagian yang lain. Sukakahsalahseorangkamumemakandagingsaudarasendiri yang sudahmati? Makatentukamujijikkepadanya” (QS. Al-Hujurat: 12). Rasulullah saw bersabda: “Siapasaja yang melindungidirinyadarimenggunjingterhadapsaudaranya, makaiaakanberadadidalamkebenarankarena Allah danakandiselamatkandarineraka” (HR. Ahmad danThabrani). Rasulullah saw jugabersabda: “Tidakakanmasuksurgaorang yang sukamengadudomba” (HR. Mutafaq’alaih). AmarMa’rufNahiMungkarRasulullah saw bersabda: “Sesungguhnyaorang-orangkalanganBaniIsrail; apabilasalahseorangdiantaramerekamelakukansuatukesalahan (dosa), makaorang lain tidakmencegahnya. Sehinggapadapagiharinyamerekaduduk, makandanminumseolah-olahmerekatidakpernahmelihatperbuatandosa yang kemarindilakukan. Melihatkondisimereka, Allah mensifatihatimerekamelaluilisanDauddan Isa ibnuMaryamdenganmengatakan: ‘Demikianituterjadikarenamerekaselaluberbuatdurhakadanmelampauibatas’ (QS. Al-Baqarah: 61). DemiDzat yang jiwaku yang akandalamkekuasaan-Nya, sungguhtelahdiperintahkanatasmuberamarma’rufnahimunkar, mencabutkekuasaanorangjahatdanmeluruskannyapadakebenarandanatauDiaakanmencampakkanhatimudanmengutukmusebagaimanaDiamengutukmereka (BaniIsrail)” (HR. Thabrani). 7 8
15. MengunjungiOrangSakitRasulullah saw bersabda: “Kunjungilaholeh kalian orang yang sakit, berilaholeh kalian makananbagi yang lapar. Dan lepaskanlaholeh kalian paratawanan” (HR Bukhari). JugasabdaRasulullah saw: “Hakseorangmuslimterhadapmuslimlainnyaada lima yaitu (1) menjawabsalam, (2) mengunjungi yang sakit, (3) mengantarkanjenazah, (4) memenuhiundangan, (5) mendoakanorang yang bersin” (HR Mutafaqalaih) MenghormatiTamuRasulullah saw bersabda: “Siapasaja yang berimankepada Allah danHariAkhir, makamuliakanlahtamunyadanselebihnya. Para sahabatbertanya: “SelebihnyaituapayaRasulullah? JawabBeliau: ”Siang danmalamnya, sertamenjamutamuselamatigahari, makabatasdiluaritusedekah’” (HR. Mutafaq’alaih). Menyebar Salam Allah SWT berfirman: “Haiorang-orang yang beriman, janganlah kalian masukkerumahorang lain sehingga kalian mendapatizindanmengucapkansalamkepadapenghuninya” (QS An-Nuur: 27). Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnyaseutama-utamanyamanusiadisisi Allah adalahsiapasajadiantarakamu yang memulaimengucapsalam” (HR. Abu DauddanTirmidzi). Rasulullah saw bersabda: “Apakah kalian mauakutunjukkansesuatu yang jika kalian lakukanakanmendapatkanjalinancintakasih? Yaitusebarkanlahsalamdiantara kalian” (HR. Muslim) 9 10 11
16. Pengrusakan Akhlaq Oleh Musuh-Musuh Islam Berbagai cara yang digunakan antara lain: MengalihkanUmmatkepada Gaya HidupPermisivisme-Materialisme (keserbabolehanmencaridanmencintaiharta/dunia) PergaulanBebas MemperalatKaumWanita MemasyarakatkanMinumanKeras Menciptakan Permainan yang Melalaikan Ummat MenuduhdanMengicuhMuslimahBerjilbab,dll