2. Pengertian Adab
Adab secara bahasa artinya
menerapakan akhlak mulia.
Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar
menyebutkan:
ِف َو ا
ًل أوَق ُدَمأحُي اَم ُلاَمأعِتأسا ُبَدَ أ
اْل َو
أمُهُضأعَب ََّربَع َو ا
ًلأع
أنَع
ُهَّنَأِب ُه
ِق َ
ًلأخَ أ
اْل ِم ِ
ارَكَمِب ُذأخَ أ
اْل
“Al adab artinya menerapkan segala yang
dipuji oleh orang, baik berupa perkataan
maupun perbuatan. Sebagian ulama juga
mendefinsikan, adab adalah menerapkan
akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari,
10/400).
3. Jadi arti adab secara keseluruhan yaitu
segala bentuk sikap, perilaku atau tata
cara hidup yang mencerminkan nilai
sopan santun, kehalusan, kebaikan,
budi pekerti atau akhlak.
Imam Al Bukhari menyebutkan :
العلم فوق اْلدب
Adab itu berada (jauh) di atas ilmu .
4. Kenapa para ulama
mendahulukan mempelajari
adab?
Yusuf bin Al Husain berkata,
العلم تفهم باْلدب
“Dengan mempelajari adab, maka
engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Sebab, kepintaran tidak ada artinya
apabila seseorang tidak memiliki adab
(etika). Ilmu menjadi berbahaya bagi
pemiliknya dan orang lain karena tidak
dihiasi akhlak.
5. “Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu
bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad
tanpa ruh” (Adabul Imla’ wal Istimla’)
Begitu pentingnya adab hingga Allah SWT
menempatkanya sebagai hal yang paling
utama. Sebab, kepintaran pun tidak ada
artinya apabila seseorang tidak memiliki
adab.
Adab dan nilai-nilai ust/zah Rois
berpedoman pada pengamalan islam
6. Adab Berpakaian :
1. Menutup aurat
Aurat laki-laki hukum ialah daripada
pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula
ialah seluruh anggota badannya,
kecuali wajah, tapak tangan dan tapak
kakinya.
7. 2. Tidak menampakkan tubuh
Pakaian yang jarang sehingga
menampakkan aurat tidak memenuhi syarat
menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja
menampak warna kulit, malah boleh
memancing nafsu orang yang melihatnya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Dua
golongan ahli neraka yang belum pernah aku
lihat ialah, satu golongan memegang cemeti
seperti ekor lembu yang digunakan untuk
memukul manusia dan satu golongan lagi
wanita yang memakai pakaian tetapi
telanjang dan meliuk-liukkan badan juga
kepalanya seperti punuk unta yang tunduk.
Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat
mencium baunya walaupun bau syurga itu
dapat dicium daripada jarak yang jauh."
(HR.Muslim)
8. 3. BerPakaian Tidak Ketat.
Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan
bentuk tubuh badan serta ukuran anggota
tubuhnya.
4. Tidak Menimbulkan Perasaan
Riya.
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Siapa
yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan
sombong, Allah SWT tidak akan
memandangnya pada hari kiamat." Dalam
hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa
yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan,
maka Allah akan memberikan pakaian
kehinaan pada hari akhirat nanti." (Ahmad, Abu
Daud, an-Nasa'iy dan Ibnu Majah).
9. 5. Laki-laki dan wanita berbeda.
Rasulullah Saw bersabda:
"Allah melaknat lelaki berpakaian seperti
wanita dan wanita berpakaian seperti laki-
laki.(Abu Daud dan Al-Hakim).
6. Larangan Pakai Sutera.
ISLAM mengharamkan kaum lelaki
memakai sutera. Rasulullah SAW
bersabda bermaksud: "Janganlah kamu
memakai sutera, sesungguhnya orang
yang memakainya di dunia tidak dapat
memakainya di akhirat." (Muttafaq 'alaih).
10. 7. Memanjangkan pakaian.
Hendaknya pakaian menutup kepala dan
rambut, tengkuk atau leher, dada sampai
pinggul
Allah Swt berfirman :
"Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri
dan anak-anak perempuanmu serta
perempuan-perempuan beriman, supaya
mereka memanjangkan pakaiannya bagi
menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka
keluar rumah); cara yang demikian lebih sesuai
untuk mereka dikenal (sebagai perempuan
yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak
diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha
Pengampun dan Maha Penyayang." ?(al-
11. 8. Memilih Warna Sesuai.
Warna pakaian utama adalah putih
kerana ia nampak bersih dan warna ini
sangat disenangi dan sering menjadi
pilihan Rasulullah SAW. Baginda
bersabda bermaksud: "Pakailah
pakaian putih kerana ia lebih baik, dan
kafankan mayat kamu dengannya (kain
putih)." (an-Nasa'ie dan al-Hakim).
Dalam banyak riwayat disebutkan
bahwa Rasulullah saw juga menyukai
warna hijau
12. 9. Larangan memakai emas bagi
laki-laki dan berlebihan bagi
perempuan.
Rasulullah Saw : "Haram kaum lelaki
memakai sutera dan emas, dan
dihalalkan (memakainya) bagi wanita."
13. ADAB PERGAULAN LAWAN JENIS
Fitnah terbesar bagi seorang laki-laki
adalah perempuan, sebagaimana fitnah
terbesar bagi seorang perempuan adalah
lawan jenisnya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
( النساء من الرجال على أضر هي فتنة بعدي تركت ما
(
عليه متفق.
“Saya tidak meninggalkan fitnah lebih
berbahaya bagi kaum lelaki setelahku
melebihi (fitnah) wanita” Hr.Bukhari dan
Muslim.
14. Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
( ًَّلِإ َان ِ
الز َو اَب ِ
الر ٍم أوَق يِف َرَهَظ اَم
َقِع أمِهِسُفأنَأِب واُّلَحَأ
ِ َّ
َّللا َاب
-
َّلَج َو َّزَع
(
اْللباني وحسنه أحمد رواه .
“Tidaklah marak pada sebuah kaum praktek riba
dan zinah kecuali mereka telah menghalalkan
bagi diri mereka sendiri azab Allah ta’ala”
HR.Ahmad dan dihasankan oleh Albani.
Allah Swt berfirman :
( َف َانَك ُۥهَّنِإ ٰٓۖ
َىن ِ
ٱلز أاوُبَرۡقَت َ
ًل َو
و
يًلِبَس َءاَس َو وَةة ِح )
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina)
itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk.” [Sura Al-Isra’, Ayah 32].
15. Adab Pergaulan Lawan Jenis :
1. Menjaga Pandangan
Memandang satu sama lain yang dapat
menimbulkan fitnah.
Allah berfirman:
( ـَصۡبَأ ۡ
نِم ۟واُّضُغَي َينِنِم ۡ
ؤُمۡلِل لُق
َذ ۡۚۡمُهَجوُرُف ۟واُظَف ۡ
حَي َو ۡمِه ِ
ر
َكِل
ۡصَي اَمِب ُُۢيرِبَخ َ َّ
ٱَّلل َّنِإ ۡۚۡمُهَل ىَك ۡ
زَأ
َونُعَن )
“Katakanlah kepada laki laki dari kaum
beriman agar menjaga pandangannya dan
menjaga kemaluannya, yang demikian
lebih baik bagi mereka, sesunggunya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan.”[Surat An-Nur 30].
16. Allah berfirman:
( ۡبَأ ۡ
نِم َن ۡضُضۡغَي ِتَنِم ۡ
ؤُمۡلِل لُق َو
َجوُرُف َنۡظَف ۡ
حَي َو َّنِه ِ
رَص
َّنُه
ۡنِم َرَهَظ اَم َّ
ًلِإ َّنُهَتَني ِ
ز َينِدۡبُي َ
ًل َو
ٰٓۖاَه )
“Dan katakanlah kepada para perempuan
yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya),
kecuali yang (biasa) terlihat.” [Sura An-
Nur:Ayah 31]
17. 2. Tidak menyentuh dan
melakukan kontak fisik dengan
lawan jenis yang bukan mahram.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
( النساء أصافح ًل إني
.(
اْللباني وصححه ماجه وابن النسائي رواه .
“Sesungguhnya saya tidak bersalaman dengan
wanita” HR. Nasai dan Ibnu Majah dan disahihkan
oleh Albani.
Didalam hadis yang lain Aisyah rhadiyallahu anha
mengatakan:
( قط امرأة بيده وسلم عليه هللا صلى هللا رسول مس ما
(
مسلم رواه .
“Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah
menyentuh tangan seorang wanita sedikitpun” HR.
Muslim.
18. Hadits tersebut adalah perkataan Aisyah
rhadiyallahu anha yang menceritakan
tentang cara Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam membaiat para wanita dari
kalangan sahabat kala itu, yaitu dengan
perkataan saja tanpa menyentuh tangan-
tangan mereka, padahal pada dasarnya
baiat dilakukan dengan cara
bersentuhan antata tangan dengan
tangan, namun ketika Rasulullah tidak
melakukan hal itu, maka ini
menunjukkan bahwa bersentuhan antara
tangan dengan tangan lawan jenis yang
bukan mahram adalah tidak
diperbolehkan.
19. Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
( خير حديد من بمخيط أحدكم رأس في يطعن لئن
له تحل ًل امرأة يمس أن من له
.(
الطبراني رواه .
“Ditusuknya seorang laki-laki
dengan jarum dari besi di
kepalanya lebih baik baginya
daripada menyentuh seorang
wanita” HR. At-thabrani.
20. 3. Menghindari Khalwat (ber2-
2an)
Seorang mukmin tidak boleh berdua-
duaan (khalwat) di tempat yang kosong
kecuali ada mahramnya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
( محرم ذو ومعها إًل بامرأة ٌلرج َّن َوُليخ ًل
(
عليه متفق .
“Tidak boleh berdua-duaan seorang lelaki
dengan perempuan kecuali dengan
mahramnya” (Muttafaq alaihi)
Termasuk dalam hal ini berdua-duan
dalam berhubungan media sosial yang
kerap menjadi wasilah kepada fitnah yang
lebih besar lagi.
21. 4. Tidak Menyerupai Lawan
Jenis
Laki-laki dan perempuan berbeda
dalam perkataan maupun perbuatan.
Dalam Abu Hurairah radiyallahu anhu
berkata:
( لبس تلبس والمرأة ،المرأة لبس يلبس الرجل لعن
الرجل
(
داود وأبو أحمد رواه .
“(Nabi shallalahu alaihi wasallam)
melaknat laki-laki yang memakai
pakaian wanita, dan wanita yang
memakai pakaian laki-laki.”
HR. Ahmad dan Abu Dawud.
22. 5. Menghindari perkataan
beresiko Fitnah
Hendaknya seorang muslim/mah tidak
mengucapkan perkataan-perkataan yang
dapat menimbulkan fitnah bagi lawan
jenis. Allah berfirman:
( َّٱل َعَم ۡطَيَف ِل ۡ
وَقۡٱلِب َنۡعَض ۡ
خَت َ
ًلَف
َنۡلُق َو ٞ
ضَرَم ۦِهِبۡلَق يِف يِذ
اووفُرۡعَّم و
ًل ۡ
وَق )
“Maka janganlah kamu melemah-
lembutkan suaramu dalam berbicara
sehingga bangkit nafsu orang-orang yang
di dalam hatinya ada penyakit, dan
ucapkanlah perkataan-perkataan yang
baik.” [Sura Al-Ahzab, Ayah 32]
23. 6. Tidak melakukan perbuatan-
perbuatan yang dapat menimbulkan
fitnah
Allah berfriman:
( َلۡعُيِل َّنِهِلُج ۡ
رَأِب َنۡب ِ
ر ۡضَي َ
ًل َو
َّنِهِتَني ِ
ز نِم َينِف ۡ
خُي اَم َم ).
“Dan janganlah mereka (perempuan-
perempuan) dengan sengaja
menghentakkan kaki-kaki mereka agar
diketahui perhiasan-perhiasan yang ada
di kaki mereka.”[Surat An-Nur 31]
24. Di ayat yang lain Allah berfirman:
( َن ۡ
جَّرَبَت َ
ًل َو َّنُكِتوُيُب يِف َن ۡ
رَق َو
ُ ۡ
ٱْل ِةَّيِلِهَجۡٱل ََُّرَبَت
ٰٓۖ
ىَلو )
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu
dan janganlah kamu berhias dan
(bertingkah laku) seperti orang-orang
jahiliah dahulu.”[Surat Al-Ahzab, Ayah
33].