Teori perkembangan kepercayaan James W. Fowler menyatakan bahwa individu melalui 6 tahapan perkembangan kepercayaan sejak bayi hingga dewasa. Tahapan tersebut meliputi kepercayaan elemental awal, intuitif-proyektif, mitis-harfiah, sintetis-konvensional, individuatif-reflektif, eksistensial konjungtif, dan universalitas. Teori ini membantu memahami perkembangan makna agama seseorang secara ps
Makalah ini membahas tentang pendidikan dan hubungan antar kelompok. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha membentuk kepribadian manusia sesuai nilai budaya, sedangkan kelompok adalah kumpulan orang yang saling berinteraksi. Makalah ini juga membahas jenis-jenis kelompok sosial seperti keluarga, sekolah, dan organisasi. Hubungan antar kelompok dapat berupa konflik atau kerjasama, yang mempengaruhi pendid
Sri Sathya Sai Educare adalah konsep pendidikan yang mengintegrasikan aspek luar dan dalam manusia. Educare bertujuan membangkitkan nilai-nilai spiritual siswa melalui lima unsur alam, lima nilai kemanusiaan, dan proses perubahan diri yang meliputi devosi, disiplin, tugas, diskriminasi, dan ketekunan.
Makalah ini membahas pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) dalam pembentukan karakter manusia. IQ berkaitan dengan kemampuan berpikir, EQ dengan kemampuan mengelola emosi, sedangkan SQ adalah kecerdasan spiritual yang mendasari kedua kecerdasan sebelumnya. Penulis menjelaskan pengertian ketiga jenis kecerdasan tersebut dan bagaimana mindset esens
Teori perkembangan kepercayaan James W. Fowler menyatakan bahwa individu melalui 6 tahapan perkembangan kepercayaan sejak bayi hingga dewasa. Tahapan tersebut meliputi kepercayaan elemental awal, intuitif-proyektif, mitis-harfiah, sintetis-konvensional, individuatif-reflektif, eksistensial konjungtif, dan universalitas. Teori ini membantu memahami perkembangan makna agama seseorang secara ps
Makalah ini membahas tentang pendidikan dan hubungan antar kelompok. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha membentuk kepribadian manusia sesuai nilai budaya, sedangkan kelompok adalah kumpulan orang yang saling berinteraksi. Makalah ini juga membahas jenis-jenis kelompok sosial seperti keluarga, sekolah, dan organisasi. Hubungan antar kelompok dapat berupa konflik atau kerjasama, yang mempengaruhi pendid
Sri Sathya Sai Educare adalah konsep pendidikan yang mengintegrasikan aspek luar dan dalam manusia. Educare bertujuan membangkitkan nilai-nilai spiritual siswa melalui lima unsur alam, lima nilai kemanusiaan, dan proses perubahan diri yang meliputi devosi, disiplin, tugas, diskriminasi, dan ketekunan.
Makalah ini membahas pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) dalam pembentukan karakter manusia. IQ berkaitan dengan kemampuan berpikir, EQ dengan kemampuan mengelola emosi, sedangkan SQ adalah kecerdasan spiritual yang mendasari kedua kecerdasan sebelumnya. Penulis menjelaskan pengertian ketiga jenis kecerdasan tersebut dan bagaimana mindset esens
Idealisme dalam pendidikan bertujuan membentuk karakter manusia yang mulia dan memiliki kehidupan rohani yang tinggi. Kurikulum idealisme lebih fokus pada pengalaman daripada pengajaran tekstual untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman siswa. Guru diharapkan menjadi teladan yang membimbing siswa untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
Bab ini membahas tentang kecerdasan dan kecerdasan personal. Kecerdasan dijelaskan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan sesuatu yang berharga. Kecerdasan personal terdiri atas kecerdasan intrapersonal dan interpersonal. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk mengenali diri sendiri dan mengetahui apa yang diinginkan dan penting bagi diri sendiri.
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan aspek psikologis seperti tingkat kognitif, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Perkembangan moral dan spiritual peserta didik berimplikasi pada pembelajaran yang perlu mendidik peserta didik menjadi manusia yang bermoral dan bermanfaat bagi masyarakat.
Makalah ini membahas tiga aliran psikologi yaitu kognitif, behaviorisme, dan social learning. Aliran kognitif fokus pada proses berpikir manusia seperti persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi. Behaviorisme menekankan pengaruh lingkungan terhadap perilaku. Social learning melihat pengaruh lingkungan sosial dan model dalam belajar.
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompokGiNastia
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok, termasuk definisi kelompok, jenis-jenis kelompok, tujuan kelompok, perkembangan kelompok, dan pemimpin kelompok."
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksAisyah Turidho
Buku ini menganalisis penyampaian materi konsep matriks pada buku Matematika Kelas X Kemendikbud 2013. Analisis ini bertujuan mengetahui apakah pemaparan materi dan kegiatan pada buku tersebut dapat membantu siswa memahami konsep matriks. Teori perkembangan kognitif remaja dan zona perkembangan proksimal Vygotsky digunakan sebagai landasan. Konsep matriks dijelaskan lewat contoh-contoh kehidupan se
Dokumen tersebut membahas konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang pandangan manusia, kepribadian, dan perilaku beragama. Menurut pandangan Freud, manusia dideterminasi oleh faktor-faktor tak sadar seperti insting dan pengalaman masa lalu, kepribadian terdiri dari id, ego, dan superego, dan agama hanyalah ilusi yang diciptakan untuk mengatasi ketakutan manusia.
Implementasi pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 membahas pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter peserta didik, di mana agama dapat mengubah karakter menjadi konstruktif atau destruktif tergantung ajaran apa yang disampaikan. Kurikulum 2013 bertujuan membentuk insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terintegrasi. Fak
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
1. Dokumen tersebut membahas model dan pendekatan yang digunakan dalam supervisi pendidikan menurut STAIMUS. Ada beberapa model supervisi seperti supervisi artistik, klinis, dan pendekatan seperti langsung, tidak langsung, kolaboratif.
2. Pendekatan yang tepat bergantung pada prototype guru yang diawasi, seperti guru profesional, tukang kritik, terlalu sibuk, atau tidak bermutu.
3. Supervisor perlu
Idealisme dalam pendidikan bertujuan membentuk karakter manusia yang mulia dan memiliki kehidupan rohani yang tinggi. Kurikulum idealisme lebih fokus pada pengalaman daripada pengajaran tekstual untuk mengembangkan pengetahuan dan pengalaman siswa. Guru diharapkan menjadi teladan yang membimbing siswa untuk mengembangkan potensi terbaiknya.
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
Bab ini membahas tentang kecerdasan dan kecerdasan personal. Kecerdasan dijelaskan sebagai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan sesuatu yang berharga. Kecerdasan personal terdiri atas kecerdasan intrapersonal dan interpersonal. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk mengenali diri sendiri dan mengetahui apa yang diinginkan dan penting bagi diri sendiri.
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan aspek psikologis seperti tingkat kognitif, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Perkembangan moral dan spiritual peserta didik berimplikasi pada pembelajaran yang perlu mendidik peserta didik menjadi manusia yang bermoral dan bermanfaat bagi masyarakat.
Makalah ini membahas tiga aliran psikologi yaitu kognitif, behaviorisme, dan social learning. Aliran kognitif fokus pada proses berpikir manusia seperti persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi. Behaviorisme menekankan pengaruh lingkungan terhadap perilaku. Social learning melihat pengaruh lingkungan sosial dan model dalam belajar.
Dinamika kelompok kenapa manusia berkelompokGiNastia
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika kelompok, termasuk definisi kelompok, jenis-jenis kelompok, tujuan kelompok, perkembangan kelompok, dan pemimpin kelompok."
Buku sebagai Penunjang Siswa dalam Menemukan Konsep MatriksAisyah Turidho
Buku ini menganalisis penyampaian materi konsep matriks pada buku Matematika Kelas X Kemendikbud 2013. Analisis ini bertujuan mengetahui apakah pemaparan materi dan kegiatan pada buku tersebut dapat membantu siswa memahami konsep matriks. Teori perkembangan kognitif remaja dan zona perkembangan proksimal Vygotsky digunakan sebagai landasan. Konsep matriks dijelaskan lewat contoh-contoh kehidupan se
Dokumen tersebut membahas konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang pandangan manusia, kepribadian, dan perilaku beragama. Menurut pandangan Freud, manusia dideterminasi oleh faktor-faktor tak sadar seperti insting dan pengalaman masa lalu, kepribadian terdiri dari id, ego, dan superego, dan agama hanyalah ilusi yang diciptakan untuk mengatasi ketakutan manusia.
Implementasi pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 membahas pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter peserta didik, di mana agama dapat mengubah karakter menjadi konstruktif atau destruktif tergantung ajaran apa yang disampaikan. Kurikulum 2013 bertujuan membentuk insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terintegrasi. Fak
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
1. Dokumen tersebut membahas model dan pendekatan yang digunakan dalam supervisi pendidikan menurut STAIMUS. Ada beberapa model supervisi seperti supervisi artistik, klinis, dan pendekatan seperti langsung, tidak langsung, kolaboratif.
2. Pendekatan yang tepat bergantung pada prototype guru yang diawasi, seperti guru profesional, tukang kritik, terlalu sibuk, atau tidak bermutu.
3. Supervisor perlu
The document provides 7 steps to overcome making excuses and launch into success. It discusses becoming aware of excuses, understanding that successful people have a no-excuses attitude, confronting fears by taking small steps, visualizing success, allowing internal and external motivations to propel you forward, engaging solutions instead of excuses, and imagining life without excuses holding you back from your dreams. The overall message is that habitual excuse making prevents progress, but by following these steps one can develop an excuse-free mindset and take action toward their goals and aspirations.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar desain pembelajaran yang mencakup pengertian, komponen, teori-teori pembelajaran, dan model-model desain pembelajaran. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa desain pembelajaran bertujuan untuk merancang lingkungan pembelajaran yang efektif dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, strategi, bahan ajar, dan penilaian berdasarkan teori-teori pembel
There are several different types of water sports described in the document. Some of the main ones include swimming, which can be individual or team based and is an Olympic sport, spear fishing which has been practiced for millennia as a method for fishing, and water polo which is a team sport played in deep water where teams try to score goals by throwing the ball into their opponent's goal. Other water sports mentioned include jet skiing, surfing, yacht racing, and underwater football.
The Earth's surface consists of both land and water. A blanket of air surrounding the Earth. it is inhabited of living organisms, both plants and animals. All these elements-land, water, air and living organisms make up the realms of Earth-Lithosphere, Hydrosphere, Atmosphere and Biosphere.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan sosial dan emosional. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, di antaranya:
1. Penjelasan mengenai pembelajaran sosial dan emosional serta tujuannya untuk membangun 5 kompetensi dasar.
2. Latihan kesadaran penuh (mindfulness) yang dapat memperkuat koneksi saraf otak dan bermanfaat untuk fokus, konsentrasi, dan kesadaran.
3. Implementasi pembelaj
Buku ini membahas tentang pendidikan moral melalui 5 bab, diantaranya membahas mengenai karakteristik siswa, penalaran moral, kepercayaan eksistensial, empati, dan interaksi sosial yang dapat mengembangkan moral seseorang. Buku ini juga menjelaskan tahap-tahap perkembangan moral seseorang mulai dari tingkat pra-konvensional hingga pasca-konvensional.
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarRiva Warid
Pandangan sebelumnya menyatakan bahwa faktor penetu keberhasilan seseorang dilihat berdasarkan kecerdasan intelektualnya akan tetapi seiring berjalannya waktu kecerdasan emosional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang. Perbandingannya adalah 20 : 80, 20 untuk kecerdasan intelektual dan 80 untuk kecerdasan emosional.
Dokumen ini membahas tentang kecerdasan sosial, yang didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan, membangun, dan mempertahankan relasi sosial untuk saling menguntungkan. Dokumen ini juga menjelaskan model kecerdasan sosial menurut para ahli yang terdiri dari 5 komponen yaitu kesadaran situasional, kehadiran diri, keaslian, kejelasan, dan empati. Kecerdasan sosial diang
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosional (EQ) yang merupakan kemampuan untuk memahami dan mengatur emosi sendiri serta orang lain. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa EQ terdiri dari 5 komponen yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Dokumen tersebut juga membahas implikasi EQ bagi manajemen sumber daya manusia dan organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan sahsiah pelajar berdasarkan teori-teori yang diajarkan. Teori-teori tersebut meliputi Teori Maslow, Teori Psikoanalitik, Teori Frued, dan Teori Pilihan yang semuanya menekankan kebutuhan dasar manusia yang berbeda-beda.
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordKaer Bikers
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi intrapribadi atau intrapersonal. Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang antara dirinya sendiri dengan Tuhan. Komunikasi intrapribadi meliputi aktivitas seperti berdoa, bermeditasi, dan berintrospeksi yang bertujuan untuk memahami diri sendiri. Pemahaman diri diperoleh melalui proses persepsi dan kesadaran diri yang terdiri atas konsep diri, h
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosi yang merupakan materi pelatihan kepemimpinan tingkat IV. Pembelajaran mencakup pengertian, peran, dan penerapan kecerdasan emosi beserta indikator hasil belajar dan metode pelatihan seperti pembekalan pakar, studi kasus, dan evaluasi.
Model & pendekatan dalam supervisi pendidikanrofieamirasyka
1. Dokumen tersebut membahas model dan pendekatan yang digunakan dalam supervisi pendidikan menurut STAIMUS. Ada beberapa model supervisi seperti supervisi artistik, klinis, dan pendekatan seperti langsung, tidak langsung, kolaboratif.
2. Pendekatan yang tepat bergantung pada prototype guru yang diawasi, seperti guru profesional, tukang kritik, terlalu sibuk, atau tidak bermutu.
3. Supervisor perlu
Dokumen tersebut merupakan panduan untuk pendidik dalam merancang pembelajaran yang efektif dengan mengintegrasikan teknologi secara sistematis. Terdiri dari 6 tahapan yaitu menganalisis peserta didik, menentukan standar dan tujuan, memilih strategi dan media pembelajaran, menggunakan teknologi dan media, mengembangkan partisipasi peserta didik, serta mengevaluasi dan merevisi pembelajaran.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, seperti benda, orang, pesan, teknik, dan lingkungan. Sumber belajar harus diorganisir dengan baik agar memiliki makna bagi siswa dan guru. Pendekatan pembelajaran berbasis sumber belajar (BEBAS) memberikan kebebasan kepada siswa untuk membangun pengetahuan melalui berbagai sumber.
Mata kuliah Teknologi Pendidikan membahas tentang pemahaman dan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, meliputi pengertian dan tujuan teknologi pendidikan, domain dan teori yang berkaitan, serta sumber belajar dan strategi pembelajaran menggunakan teknologi. Mahasiswa diharapkan memahami konsep tersebut dan mampu menerapkannya dalam pembelajaran.
1. PENDIDIKAN AFEKTIF DAN RANAH AFEKTIF :
Implikasi terhadap Desain dari berbagai
Teori dan Model Instruksional
AFFECTIVE EDUCATION and AFFECTIVE DOMAIN :
Implication for Instructional-Design Theories and Model
Referensi :
INSTRUCTIONAL – DESIGN THEORIES AND MODELS
Charles M. Reigeluth
Indiana University
3. AFFECTIVE EDUCATION
Apa artinya ?
Affective education menunjuk pada pendidikan untuk pengembangan sosial,
personal, perasaan, emosi, moral, etika; dimana hal tersebut sering terisolasi
(tidak tersentuh) di dalam kurikulum (Ackerson, 1991/1992; Beane, 1990).
Pendidikan affect adalah pendidikan mengenai bagaimana
seharusnya manusia, …( Beane, 1990 )
Pendidikan pengembangan affective yang merujuk kepada sebuah proses yang
dengan sengaja mengintervensi perkembangan para siswa ; bisa memasukkan
affect sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu,yang mungkin diintegrasikan
kedalam kurikulum, atau mungkin masuk ke dalam bahan pengajaran yang
terpisah untuk pengembangan affect sebagai proses atau produk akhir.
5. Theori yang mendasari munculnya hal ini adalah:
ketika berbagai permasalahan sosial dengan skala
yang besar muncul, kita mungkin bereaksi dengan
tindakan legal (sesuai hukum) , akan tetapi solusi
terbaik adalah mendidik generasi muda untuk
mengatasi berbagai permasalahan mereka dan
atau membantu menciptakan masyarakat yang
beretika dan bermoral yang lebih baik. ( Beane,
1990 )
6. Goleman mengadakan Penelitian mengenai rancangan
otak dan bagaimana otak tersebut bekerja, dia
mengemukakan bahwa otak ternyata terdiri dari dua
pikiran yaitu: emosional dan rasional (1995).
Goleman jugamengemukakan penelitiannya mengenai
neuroscientists, dimana kedua komponen otak ini
seringkali bekerja secara harmonis, dan hanya sedikit
bekerja secara independen dimana setiap komponennya
bekerja secara terpisah ( 1995 ).
7. EQ / EI
Goleman (1995) menyebut semua ini sebagai :
”Emotional Intellegence”, dia menjelaskan bahwa
emotional intellegence dapat membantu para pelajar
dan masyarakat untuk mengatasi berbagai
permasalahan sosial masyarakat yang telah
disebutkan sebelumnya. (contoh, pelecehan, depresi,
dan stress dll. ) dengan mengajarkan para pelajar
untuk mampu mengatur (memanage) perasaan mereka
untuk bisa lebih nyaman, dlm memperbaiki hub. sosial
dan keahlian cognitivenya, shg menjadi lebih empati.
8. ECS
( Emotional Cognitive Structure )
• Gray dan La Violette mengajukan suatu teori lain
mengenai otak, yang dinamakan dengan emotional
cognitive structure (ECS), yang mengungkapkan bahwa
keadaaan suatu nuansa emosional merupakan
kemampuan untuk mengorganisasikan (mengatur)
pikiran dan pengetahuan (Ferguson, 1982). .
• Berkenaan dengan pembelajaran, Gray dan La Violette
memberikan saran bahwa mengabaikan suatu perasaan
pada kenyataannya akan memperlambat efisiensi dari
proses pembelajaran,
• dan pemahaman mengenai emosi merupakan kunci
didalam mengembangkan cognitive organization lebih
lanjut.
9. • ....pengalaman affective membantu mereka dalam
berbagai tugas-tugas cognitive.
• Berdasarkan pada eksperimen yang telah dilakukan oleh
Stepen Porges dari Universitas Maryland bahwa bagian-
bagian otak dan sistem nervous berhubungan dengan
pengaturan emosional yang memainkan peranan
penting di dalam cognition (porges, Doussard-Roosevelt,
Portales, & Greenspan, in press). (pp. 9-10).
• Emosi tidak hanya menjadi mediator yang kompleks dari
pengalaman akan tetapi juga melayani pengaturan
internal dan peranan yang berbeda (p.13)
10. • Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena
mempunyai beberapa alasan, yaitu:
• pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti
apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu
kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective.
• Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang
membantu para pendidik untuk menentukan apa yang
penting untuk diajarkan. dan
• ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning
membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga
untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini
adalah fokus utama dalam teori instruksional.
11.
12. Berbagai taxonomy yang lain, telah dikembangkan
sebelumnya (Brandhorst, 1978; Foshay, 1978; gephart &
Ingle, 1976; Hoeper, 1972), telah ditinjau kembali oleh
Martin dan Briggs (1986) :
• Pengembangan mereka pada lingkup psikologi
menekankan pada pengembangan diri
sebagai tujuan. Taxonomy ini juga
memasukkan berbagai macam konstruksi
affective, termasuk sentiment, minat,
kepercayaan, emosi, tingkat sosialnya, dan
respon yang mendalam.
13. Foshay (1978) mendeskripsikan 6
ruang lingkup pembelajaran yaitu
Intelektual, emosional, sosial, fisik,
estetika, dan spiritual. Dia juga
memasukkan dua konstruk affective
yaitu estetika, dan spiritual, yang
mana hal ini tidak terdapat pada
taxonomi-taxonomi yang lain.
14. • Jawaban untuk pertanyaan ini sangatlah penting karena
mempunyai beberapa alasan, yaitu:
• pertama, telah diketahui bahwa pembelajaran yang seperti
apa yang meliputi ruang lingkup affective yang membantu
kita untuk memahami manfaat dari ruang lingkup affective.
• Kedua, hal tersebut memberikan sebuah pilihan yang
membantu para pendidik untuk menentukan apa yang
penting untuk diajarkan. dan
• ketiga, perbedaan dalam jenis affective learning
membutuhkan metode pengajaran yang berbeda juga
untuk mempercepat tercapainya perkembangan, dan hal ini
adalah fokus utama dalam teori instruksional.
15. Dimensi dimensi sebuah kurikulum
pengembangan affective
Spiritual
Estetika Moral
Social
Motivasi
Emosi
16. Dimensi dimensi sebuah kurikulum pengembangan affective
1. Perkembangan Memahami diri sendiri dan perasaan orang lain serta evaluasi affective, belajar utk
Emosi mengatur berbagai perasaan tersebut dan mau malaksanakannya.
2. Perkenbangan Membangun berbagai kode (kode etik) perilaku & dasar pemikiran, termasuk
Moral mengembangkan sikap yang pro sosial, seringkali berhubungan dengan kepedulian,
keadilan, kesamaan dll
3, Perkembangan Membangun ketrampilan dan sikap untuk memulai dan membentuk interaksi dan
Sosial menjaga hubungan dengan berbagai pihak, termasuk teman sebaya, keluarga, para
pekerja, atau siapapun yang berbeda dengan diri kita.
4. Perkembangan Menanamkan sebuah kesadaran dan penghargaan terhadap jiwa seseorang dan hal
Spiritual itu berhubungan dengan jiwa orang lain, berhubungan dengan Tuhan, dan semua
ciptaannya
5. Peekembangan Mendapatkan penghargaan atas suatu keindahan dan gaya, termasuk
Estetika kemampuannya untuk mengenali dan menciptakan keindahan tersebut, umumnya
dihubungkan dengan seni dan musik, tetapi juga termasuk
keindahan (kecemerlangan ide).
6. Perkembangan Penanaman minat dan keinginan untuk membentuknya, didasarkan pada
Motivasi kegembiraan dan kegunaan yang mereka sediakan, termasuk pada kejuruan dan
non kejuruan.
17. MODEL KONSEP YANG LAIN DALAM
RUANG LINGKUP AFFECTIVE
KOMPONEN-KOMPONEN INSTRUCTIONAL VALUE
Dimensi Knowledge Skills Attitudes Others ?
Saya ingn bahagia,
Emotinal Mengenali bahwa yang
lain merasakan emosi
Mampu mengenali
emosi dan Saya tidak ingin
?
Developme
yang sama mengontrol emosi marah
nt
seseorang
Moral Pemahaman akan Ketrampilan dalam saya ingin jujur, saya
?
aturan-aturan moral dan memahami moral, ingin mempunyai
Developme
etika dalam suatu ketrampilan dalam standard etika
nt budaya, seperti memecahkan
kepedulian, keadilan, masalah moral
dan kesamaan
Social Pemahaman akan Ketrampilan sosial, Saya ingin interaktif
?
dinamika kelompok dan termasuk ketrampilan secara positif dengan
Developme
bagaimana idelanya komunikasi antar orang lain, Saya
nt suatu demokrasi, seperti individu dihadapkan untuk
peranan seorang memecahkan
masalah tanpa
fasilitator adanya pertikaian.
18. Dimensi Knowledge Skills Attitudes Others?
Spiritual Pengetahuan akan Ketrampilan untuk Saya ingin sebuah
ajaran-ajaran agama mendapatkan kehidupan yang spiritual, ?
Development mengenai dunia kemampuan yang ada saya ingin berdoa untuk
spiritual, seperti dalam diri sendiri membangun hubungan
mengenai jiwa. untuk mencintai dengan Tuhan
orang lain tanpa
pamrih
Aesthetic Pemahaman akan sifat Ketrampilan- Saya ingin menghiasi diri
subjektif dari estetika ketrampilan untuk saya dengan keindahan, ?
Development (keindahan), seperti menilai kualitas saya sangat mnghargai
hubungan antara nilai- estetika, ketrampilan suatu teori yang elegan
nilai seseorang untuk menciptakan (indah).
dengan pendapat- estetika.
pendapat seseorang
Motivational Pemahaman akan Ketrampilan untuk Saya ingin suatu
penghargaan baik mengembangkan pekerjaan yang saya ?
Development internal maupun minat seseorang, baik menikmatinya, saya tidak
eksternal atas aktivitas dengan cepat atau menyukai kegemaran
yang didukung, seperti yang berhubungan
perasaan dan jangka panjang
kegembiraan dengan senjata
19. SEBUAH APLIKASI MODEL UNTUK
KURIKULUM PENGEMBANGAN AFFECTIVE
• Model aplikasi ini mempunyai tujuh desain
utama untuk membuat kurikulum yaitu:
1. Breadth of dimensions ( limited comprehensive )
2. Nature o the Topics,( prim.Cognitive Prim.Affective)
3. Integration of Curriculum ( Isolated Integrated)
4. Duration of Curr. (One shot Spiral / pervasive)
5. Personal focus of Curr.(Interpersonal Intrapersonal)
6. Instructional methods for curriculum(direct indirect)
7. Orientation of the Topics ( Problem Opportunity)
20. Instructional Methods
(Metode Metode Pembelajaran)
Direct Instuctional Methods Indirect Instructional Methods
(Metode Pembel. langsung) (Metode pemb.tdk langsung)
Skill BuildingDiscussing groups Moral apprenticeship
Keeping a Journal Modelling
Role plays/simulations Mentoring
Activity sheets Parental involvement
Multimedia applications Unstructured ”learning environment”
Bulletin Boards Relaxation technique,including mood
Providing examples/Nonexamples music
Gaining new knowledge Visualization
(reading,media) Altering the school
Lectures/tellingOvert practice,e.g. climate/environment
community service
Direct Rewards
21. Rangkuman
• Ruang lingkup Affective mungkin
mempunyai kesamaan dg kognitif dan
ruang lingkup yang ada mempunyai
dimensi dimensi pengembangan yg
tumpah tindih.