Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Aceh Berjihad-Kelompok 1 oleh kelompok kelas siswa .pptx
1. Kelompok 1
Briliana Filia Putri M / 06
Elsa Angelina Hendra Ong / 13
Rina Nur Latifah / 27
Siti Fatimah / 29
Aceh Berjihad
“Syahid atau Menang”
2. Perang Aceh
Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan
Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904. Kesultanan
Aceh menyerah pada januari 1904, tapi prlawanan Aceh
dengan gerilya terus berlanjut. Pada tanggal 26 Maret
1873 Belanda menyatakan perang kepada Aceh, dan
mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh
dari kapal perang Citadel van Antwerpen. Pada 5 April
1873. Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah
pimpinan Johan Harmen Rudolf Johler, dan langsung
bisa menguasai Masjid Raya Biturrahman. Kohler saat
itu membawa 3.198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya
para perwira.
3. SEBAB-SEBAB PERANG ACEH
1. Sebab umum
Adanya perbedaan atas kedudukan atas status daerah-
daerah menjadi penting dalam pelayaran internasional
karena pembukaan terusan suez.
Semakin berkembangnya imperialisme modern di mana
bangsa bangsa imeperialis industri dan daerah pemasaran.
Adanya politik Ekspansi Belanda ke luar Jawa dalam
usahanya mewujudkan Pax Netherlandica.
2. Sebab khusus
Aceh yang mau mempertahankan kedaulatannya menolak
tuntutan Belanda untuk tidak berhubungan dengan negara
asing dan mengakui Belanda sebagai yang dipertuan.
5. STRATEGI
Aceh menggunakan strategi :
Dalam perang yang bersifat nasional
Mau berkompromi dengan Belanda agar kedudukannya dalam
pemerintahan dan masyarakat idak hilang.
Juga siasat untuk mendapatkan persenjataan dari Belanda untuk gerilya
berjalan lancar.
Dalam perang yang bersifat Keagamaan
Tidak mau berkompromi dan tidak mau menyerah dengan Belanda.
Melakukan perang Jihad yang didasarkan ajaran agama.
Belanda menggunaka strategi :
Penyerangan besar besaran terhadap suatu objek yang diserang.
Sistem konsentrasi stelsel.
Melakukan sistem pendekatan yaitu dengan mengirim ahli Islam yaitu
Dr.Snock Hurgronje yang menganjurkan untuk melakukan sistem devide et
impera antara kaum bangsawam dengan ulama.
6. TAKTIK PERANG
Taktik Perang Gerilya Aceh yang ditiru Van Heutz
Taktik berikutnya dilakukan Belanda adalah dengan
cara penculikan anggota keluarga gerilyawan Aceh.
Taktik selanjutnya, pembersihan dengan cara
membunuh rakyat Aceh yang dilakukan di bawah
pimpinan Gotfried Coenrasd Ernst van Daelan yang
menggantikan Van Heutz.
7. PERANG ACEH PART 1
(1873 – 1874)
Dipimpin oleh Panglima Polim, dan Sultan Mahmud Syah
melawan Belanda yang dipimpin oleh Kohler. Kohler
denga 3000 serdadunya dapat dipatahkan, dimana kohler
tewas pada tanggal 14 April 1873. sepuluh hari kemudian
perang pecah dimana – mana, dan berhasil merebut
kembali Masjid Raya Baiturrahman.
8. PERANG ACEH PART 2
(1874 – 1880)
Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van
Swieten. Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan,
26 Januari 1874, dan dijadikan sebagai pusat
pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874, Van
Swieten mengumumkan bahwa Aceh menjadi bagian
dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan Mahmud Syah
wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku
Muhammad Dawood yang dinobatkan sebagai sultan
di masjid Indrapuri.
9. PERANG ACEH PART 3
(1881 – 1896)
Dilakukan secara gerilya dan dikobarkan perang
fisabilillah. Sistem perang ini dilangsungkan sampai
tahun 1903. pasukan aceh dipimpin oleh Teuku Umar,
bersama Panglima Polim dan Sultan. 1899 terjadi
serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di
Meulaboh, Teuku Umar gugur. Kemudian
perjuangannya dilanjutkan oleh istrinya yaitu Cut
Nyak Dhien.
10. PERANG ACEH PART 4
(1896 – 1910)
Adalah perang gerilya kelompok dan perorangan
dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan
pembunuhan tanpa komando dari pusat
pemerintahan Kesultanan.
12. AKHIR-
Selama perang Aceh, Van Heutz telah menciptakan
surat pendek (korte verklaring, traktat pendek) tentang
penyerahan yang harus ditandatangani oleh para
pemimpin Aceh yang telah tertangkap dan menyerah.
Karena banyak meninggalnya para pemimpin yang
tangguh menyebabkan kedudukan Belanda semakin
kuat di Aceh. Juga karena Belanda mematuhi saran dari
Dr. Hurgronje,sehingga rakyat Aceh ada yang membelot
ke Belanda sehingga memudahkan Belanda untuk
memecahkan rakyat Aceh.
13. AKIBAT PERANG ACEH
1. Bidang Politik
Dikuasainya hampir seluruh wilayah Aceh
Suktan Aceh dipaksa oleh Belanda untuk
menandatangi Plakat pendek yang bunyinya
mengakui Belanda sebagai yang dipertuani di
Aceh.
1. Bidang Ekonomi
Monopoli perdagangan di Aceh yang memiliki letak
yang sangat strategis yaitu di selat Malaka.