SlideShare a Scribd company logo
6.1 DASAR DARI SISTEM BILANGAN
6.2 SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL)
6.3 SISTEM BILANGAN DASAR DUA (SISTEM BINAIR)
6.4 SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS (SISTEM HEKSADESIMAL )
6.5 SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN (SISTEM OKTADESIMAL)
6.6 MACAM-MACAM KONVERSI
 Konversi dari system desimal ke system binair
 Konversi dari system binair ke system desimal
 Konversi binair ke bilangan heksa desimal
 Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair
 Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair
 Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal
 Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal
6.7 PENJUMLAHAN BILANGAN
 a. Bilangan Binair
 b. Bilangan Oktadesimal
 c. Bilangan Heksadesimal
6.8 PENGURANGAN BILANGAN
6.9 KODE YANG MEWAKILI DATA
 Bilangan ialah suatu jumlah dan suku-
suku angka. Dimana tiap suku angka
adalah merupakan hasil perkalian
antara angka dengan hasil
perpangkatan dan bilangan dasar,
dimana pangkat ini sesuai dengan letak
suku angka tersebut.
 Yaitu sistem bilangan yang biasa kita pakai,
dimana menggunakan kombinasi angka-
angka dan not sampai dengan sembilan.
6.3 Sistem Bilangan Dasar Dua (Sistem Binair)
 Mempunyai bilangan dasar (base) = 2, karena
hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1. Sistem
bilangan dasar dua ini dibentuk dengan
kombinasi dari dua notasi diatas.
Digunakan untuk perhitungan didalam
komputer, karena komponen-komponen dasar
komputer hanya dua keadaan saja yaitu
hidup dan mati.
 Mempunyai bilangan dasar (base) = 16.
Kombinasi dari system bilangan
heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0
sampai 9 dan abjad A sampai F.
6.5 Sistem Dasar Bilangan Delapan (Sistem
Okatadesimal)
 Mempunyai bilangan dasar (base) = 8.
Kombinasi dari system bilangan
oktadesimal ini dibentuk dari bilangan 0
sampai 7.
a. Konversi dari system desimal ke system
binair
1. Bilangan Bulat
1. Bilangan Bulat
Contoh :
(10111)2 = ( ……………) 10
1 0 1 1 1
x x x x x
24 23 22 21 20
16 + 0 + 4 + 2 + 1 = (23)10
2. Bilangan pecahan
Contoh :
( . 0 111) 2 = ( ……………) 10
.0 1 1 1
x x x x
2-1 2-2 2-3 2-4
0 + ¼ + 1/8 + 1/16 = (0.4375)10
1. Bilangan bulat
( 1110110111011)2 = ( ………….) 16
0001 1101 1011 1011
1 D B B  (1DBB)16
2. Bilangan pecahan
(.1110110111011)2 = (………….)16
.1110 1101 1101 1000
E D D 8  (.EDD8)16
d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan
binair
Contoh :
(ABC097)16 = (………….) 2
A B C 0 9 7
1010 1011 1100 0000 1001 0111
Hasilnya  (101010111100000010010111)2
e. Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan
binair
Contoh :
(732)8 = (………)2
7 3 2
111 011 010  (111011010)2
f. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal
g. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan
oktadesimal
1. Penjumlahan Bilangan Desimal
2. Penjumlahan Bilangan Binair
3. Penjumlahan Bilangan Okta Desimal
4. Penjumlahan Bilangan Heksa Desimal
1. Pengurangan Bilangan Desimal
2. Pengurangan Bilangan Biner
3. Pengurangan Bilangan Okta Desimal
4. Pengurangan Bilangan Heksa Desimal
Suatu komputer yang berbeda menggunakan
kode biner untuk mewakili suatu karakter.
 Komputer 1 byte untuk 4 bit menggunakan
kode biner yang berbentuk kombinasi 4 bit yaitu
BCD (Binary Coded Decimal).
 Komputer yang menggunakan 1 byte untuk 6
bit, menggunakan kode biner dengan
kombinasi 6 bit yaitu SBCDIC (Standard Binary
Coded Decimal Interchange Code).
 Komputer 1 byte untuk 8 bit menggunakan
kode biner dengan kombinasi 8 bit yaitu
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code) atau ASCII (American
Standard Code for Information Interchange).
 BCD merupakan kode biner yang digunakan
hanya untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu
angka 0 sampai dengan 9. Menggunakan
kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10 kombinasi
yang dipergunakan.
 Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD,
BCD dianggap tanggung, karena masih ada 6 karakter
kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat
digunakan untuk mewakili karakter yang lain.
 SBCDIC banyak digunakan pada komputer generasi
kedua. SBCDIC menggunakan kombinasi 6-bit,
sehingga lebih banyak kombinasi yang dihasilkan yaitu
sebanyak 64 (26 = 64) kombinasi kode adalah 10 kode
untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetic dan
sisanya karakter-karaker khusus yang dipilih. Posisi bit di
SBCDIC dibagi menjadi 2 zone yaitu 2 bit pertama
(diberi nama A dan B) disebut alpha bit position dan 4
bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4 dan bit 1) disebut
numeric bit position.
Dikenal juga dengan ASCII (American
Standard Code for Information
Interchange).
EBCDIC banyak digunakan pada computer
generasi ketiga, seperti IBM S/360.
EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang
memungkinkan untuk mewakili karakter
sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter.
Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit
pertama disebut dengan zone bits dan low-
order bits atau 4 bit kedua disebut dengan
numeric bits.
ASCII singkatan dari American Standard
Code for Information Interchange atau
ada yang menyebut dengan American
Standard Commintee on Information
Interchange dikembangkan oleh ANSI
(American National Standards Institute)
untuk tujuan membuat kode biner yang
standar.
Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit, dengan
kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128) kemungkinan kombinasi,
yaitu:
 26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z
 26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z
 digit decimal dari 0 s/d 9
 34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya
digunakan untuk informasi status operasi computer
 32 karakter khusus (special characters)
ASCII 7-bit banyak digunakan untuk komputer-
komputer generasi sekarang, termasuk komputer mikro.
 ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit
mulai banyak digunakan, karena lebih
banyak memberikan kombinasi karakter.
Dengan ASCII 8-bit, karakter-karakter
graphic yang tidak dapat diwakili ASCII
7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan
sebagainya dapat diwakili. Komputer
IBM PC menggunakan ASCII 8-bit.
TERIMA KASIH


More Related Content

What's hot

Tugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkomTugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkom
princesstaurus
 
Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12
Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12
Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12Assan Atjeh
 
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk AkarUlangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
ika rani
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
laurensius08
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana  -  Manajemen Memori Sistem OperasiYuliana  -  Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
belajarkomputer
 
Kriptografi - Data Encryption Standard
Kriptografi - Data Encryption StandardKriptografi - Data Encryption Standard
Kriptografi - Data Encryption Standard
KuliahKita
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Yusrina Fitriani Ns
 
Mean,Median,Modus,Quartil,Desil
Mean,Median,Modus,Quartil,DesilMean,Median,Modus,Quartil,Desil
Mean,Median,Modus,Quartil,Desil
feroza rosalina
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
ayusartika21
 
MS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptx
MS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptxMS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptx
MS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptx
NenengNurazizah1
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Erlangga Abdul Rahman
 
Topologi jaringan Komputer
Topologi jaringan KomputerTopologi jaringan Komputer
Rpp bab 8 bidang kartesius
Rpp bab 8 bidang kartesiusRpp bab 8 bidang kartesius
Rpp bab 8 bidang kartesius
marifah duabelas
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
Ig Fandy Jayanto
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
Fransiscus Asisi
 
Hlookup dan vlookup
Hlookup dan vlookupHlookup dan vlookup
Hlookup dan vlookup
Anis Ilahi
 
Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)
Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)
Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)
Fadhel Hizham
 
Rpp tik kls xi smt 1 dan 2
Rpp tik kls xi smt 1 dan 2Rpp tik kls xi smt 1 dan 2
Rpp tik kls xi smt 1 dan 2
eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

Tugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkomTugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkom
 
Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12
Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12
Belajar CorelDraw - Menguak Rahasia Corel Draw 12
 
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk AkarUlangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Cache memory
 
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana  -  Manajemen Memori Sistem OperasiYuliana  -  Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
 
Kriptografi - Data Encryption Standard
Kriptografi - Data Encryption StandardKriptografi - Data Encryption Standard
Kriptografi - Data Encryption Standard
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
Mean,Median,Modus,Quartil,Desil
Mean,Median,Modus,Quartil,DesilMean,Median,Modus,Quartil,Desil
Mean,Median,Modus,Quartil,Desil
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Perkalian suku dua soal
Perkalian suku dua   soalPerkalian suku dua   soal
Perkalian suku dua soal
 
MS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptx
MS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptxMS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptx
MS EXCEL VLOOKUP DAN HLOOKUP.pptx
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
Topologi jaringan Komputer
Topologi jaringan KomputerTopologi jaringan Komputer
Topologi jaringan Komputer
 
Rpp bab 8 bidang kartesius
Rpp bab 8 bidang kartesiusRpp bab 8 bidang kartesius
Rpp bab 8 bidang kartesius
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Hlookup dan vlookup
Hlookup dan vlookupHlookup dan vlookup
Hlookup dan vlookup
 
Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)
Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)
Fungsi dan Cara Penggunaan Terminal (CLI, Gedit, dan VI Editor)
 
Rpp tik kls xi smt 1 dan 2
Rpp tik kls xi smt 1 dan 2Rpp tik kls xi smt 1 dan 2
Rpp tik kls xi smt 1 dan 2
 

Similar to 6 sistem bilangan dan kode (pti)

Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptxPer-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
PutriDewintari1
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
mharianto
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeayusartika21
 
AOK 02
AOK 02AOK 02
P5-6
P5-6P5-6
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Ismanu Rahadi
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
Raflyzon Lie
 
Persentasi bab 6
Persentasi bab 6Persentasi bab 6
Persentasi bab 6
GianLuigi EL-bianconerri
 
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.pptsistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
jokosunarto4
 
Sistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kodeSistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kodeYuntika Andini
 
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
SitiFauriah
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
desterinahana
 
Tugas pti 6
Tugas pti 6Tugas pti 6
Tugas pti 6
anasyafridha
 
Bab 1 siskom
Bab 1 siskomBab 1 siskom
Bab 1 siskom
Yogi Reginleif
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
Machfuz Iman
 

Similar to 6 sistem bilangan dan kode (pti) (20)

Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptxPer-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kode
 
Presentasi bab 6
Presentasi bab 6Presentasi bab 6
Presentasi bab 6
 
AOK 02
AOK 02AOK 02
AOK 02
 
Presentation6
Presentation6Presentation6
Presentation6
 
Power poin modul 6
Power poin modul 6Power poin modul 6
Power poin modul 6
 
P5-6
P5-6P5-6
P5-6
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
 
Persentasi bab 6
Persentasi bab 6Persentasi bab 6
Persentasi bab 6
 
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.pptsistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
sistem-dan-kode-bilangan dalam aritmetika.ppt
 
Sistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kodeSistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kode
 
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
 
Tugas pti 6
Tugas pti 6Tugas pti 6
Tugas pti 6
 
Bab 1 siskom
Bab 1 siskomBab 1 siskom
Bab 1 siskom
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
Modul6ppt
Modul6pptModul6ppt
Modul6ppt
 

6 sistem bilangan dan kode (pti)

  • 1.
  • 2. 6.1 DASAR DARI SISTEM BILANGAN 6.2 SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL) 6.3 SISTEM BILANGAN DASAR DUA (SISTEM BINAIR) 6.4 SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS (SISTEM HEKSADESIMAL ) 6.5 SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN (SISTEM OKTADESIMAL) 6.6 MACAM-MACAM KONVERSI  Konversi dari system desimal ke system binair  Konversi dari system binair ke system desimal  Konversi binair ke bilangan heksa desimal  Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair  Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair  Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal  Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal 6.7 PENJUMLAHAN BILANGAN  a. Bilangan Binair  b. Bilangan Oktadesimal  c. Bilangan Heksadesimal 6.8 PENGURANGAN BILANGAN 6.9 KODE YANG MEWAKILI DATA
  • 3.  Bilangan ialah suatu jumlah dan suku- suku angka. Dimana tiap suku angka adalah merupakan hasil perkalian antara angka dengan hasil perpangkatan dan bilangan dasar, dimana pangkat ini sesuai dengan letak suku angka tersebut.
  • 4.  Yaitu sistem bilangan yang biasa kita pakai, dimana menggunakan kombinasi angka- angka dan not sampai dengan sembilan. 6.3 Sistem Bilangan Dasar Dua (Sistem Binair)  Mempunyai bilangan dasar (base) = 2, karena hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan dasar dua ini dibentuk dengan kombinasi dari dua notasi diatas. Digunakan untuk perhitungan didalam komputer, karena komponen-komponen dasar komputer hanya dua keadaan saja yaitu hidup dan mati.
  • 5.  Mempunyai bilangan dasar (base) = 16. Kombinasi dari system bilangan heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 9 dan abjad A sampai F. 6.5 Sistem Dasar Bilangan Delapan (Sistem Okatadesimal)  Mempunyai bilangan dasar (base) = 8. Kombinasi dari system bilangan oktadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 7.
  • 6. a. Konversi dari system desimal ke system binair 1. Bilangan Bulat
  • 7.
  • 8. 1. Bilangan Bulat Contoh : (10111)2 = ( ……………) 10 1 0 1 1 1 x x x x x 24 23 22 21 20 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = (23)10 2. Bilangan pecahan Contoh : ( . 0 111) 2 = ( ……………) 10 .0 1 1 1 x x x x 2-1 2-2 2-3 2-4 0 + ¼ + 1/8 + 1/16 = (0.4375)10
  • 9. 1. Bilangan bulat ( 1110110111011)2 = ( ………….) 16 0001 1101 1011 1011 1 D B B  (1DBB)16 2. Bilangan pecahan (.1110110111011)2 = (………….)16 .1110 1101 1101 1000 E D D 8  (.EDD8)16
  • 10.
  • 11. d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair Contoh : (ABC097)16 = (………….) 2 A B C 0 9 7 1010 1011 1100 0000 1001 0111 Hasilnya  (101010111100000010010111)2 e. Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair Contoh : (732)8 = (………)2 7 3 2 111 011 010  (111011010)2
  • 12. f. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal g. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal
  • 14. 2. Penjumlahan Bilangan Binair 3. Penjumlahan Bilangan Okta Desimal
  • 15. 4. Penjumlahan Bilangan Heksa Desimal
  • 17. 2. Pengurangan Bilangan Biner 3. Pengurangan Bilangan Okta Desimal
  • 18. 4. Pengurangan Bilangan Heksa Desimal
  • 19. Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner untuk mewakili suatu karakter.  Komputer 1 byte untuk 4 bit menggunakan kode biner yang berbentuk kombinasi 4 bit yaitu BCD (Binary Coded Decimal).  Komputer yang menggunakan 1 byte untuk 6 bit, menggunakan kode biner dengan kombinasi 6 bit yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).  Komputer 1 byte untuk 8 bit menggunakan kode biner dengan kombinasi 8 bit yaitu EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
  • 20.  BCD merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu angka 0 sampai dengan 9. Menggunakan kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10 kombinasi yang dipergunakan.
  • 21.  Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD, BCD dianggap tanggung, karena masih ada 6 karakter kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat digunakan untuk mewakili karakter yang lain.  SBCDIC banyak digunakan pada komputer generasi kedua. SBCDIC menggunakan kombinasi 6-bit, sehingga lebih banyak kombinasi yang dihasilkan yaitu sebanyak 64 (26 = 64) kombinasi kode adalah 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetic dan sisanya karakter-karaker khusus yang dipilih. Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone yaitu 2 bit pertama (diberi nama A dan B) disebut alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4 dan bit 1) disebut numeric bit position.
  • 22.
  • 23. Dikenal juga dengan ASCII (American Standard Code for Information Interchange). EBCDIC banyak digunakan pada computer generasi ketiga, seperti IBM S/360. EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low- order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
  • 24.
  • 25. ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange atau ada yang menyebut dengan American Standard Commintee on Information Interchange dikembangkan oleh ANSI (American National Standards Institute) untuk tujuan membuat kode biner yang standar.
  • 26. Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit, dengan kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128) kemungkinan kombinasi, yaitu:  26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z  26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z  digit decimal dari 0 s/d 9  34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya digunakan untuk informasi status operasi computer  32 karakter khusus (special characters) ASCII 7-bit banyak digunakan untuk komputer- komputer generasi sekarang, termasuk komputer mikro.
  • 27.  ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit mulai banyak digunakan, karena lebih banyak memberikan kombinasi karakter. Dengan ASCII 8-bit, karakter-karakter graphic yang tidak dapat diwakili ASCII 7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan sebagainya dapat diwakili. Komputer IBM PC menggunakan ASCII 8-bit.