SlideShare a Scribd company logo
Autism
Adalah: Kelainan Perkembangan anak anak yang
masuk dalam kelompok Pervasive Developmental
Disorder (PDD)
PDD Merupakan:
• Kelompok kelaianan perkembangan
pada anak yang sifatnya luas dan
kompleks, mencakup aspek interaksi
sosial, kognisi, bahasa dan motorik
Yang termasuk dalam kelompok PDD (DSM
IV) adalah:
• Autis
• Asperger Syndrom
• PDD-Nos (not Otherwise Specified)
• Rett’s Syndrome
• Childhood Disintegrative Disorder
(CDD)
Asperger Syndrome (high Functioning Autism)
Gambaran klinis:
• Mengalami gangguan dalam interaksi
sosial, minat, aktifitas terbatas tetapi
tidak disertai dengan keterlambatan
perkembangan bahasa serta tidak
didapatkan gangguan kognitif
Ciri khas yang terlihat:
• Dapat mengenali huruf-huruf
alphabet pada usia 3 tahun
• Fokus dalam mengenal suatu
bentuk (misal: suka dengan mobil
dan hapal dengan berbagai merk
mobil)
• Dapat mmbaca sebelum usia 5
tahun
Autism
• Keterlambatan dalam berbicara
• Tidak menengok ketika namanya
dipanggil
• Tidak bisa ikut bermain bersama
teman-temannya
• Berbicara dengan bahasa yang
tidak bisa kita mengerti
• Tidak bisa diam
• Membuat gerakkan seperti
mengepak-kepakkan tangannya
• Menggigit jarinya sendiri berulang-
ulang
• Bila keinginan tidak terpenuhi, anak
akan mengamuk, membenturkan
kepala
• Terpola (rutinas), melakukan suatu
kegiatan/kegemaran secara
berulang dari hari ke hari
• Menurut Diagnostic And Statistical
of Manual Mental Disorder (DSM
IV), mengurai kriteria Autis:
1. Gangguan komunikasi verbal non
verbal
2. Gangguan interaksi sosial
3. Gangguan perilaku dan bermain
berupa gerakan-gerakan
stereotipik, minat dan aktifitas
anak yang terbatas
Gangguan Dalam bidang
Perilaku/Pola Bermain
• Tidak mengerti cara bermain
(memutar roda mobil)
• Bermain secara
monoton/stereotipik (menjejerkan
mainan/benda)
• Jika senang dengan 1 mainan maka
akan terus dimainkan
Gangguan dalam Bidang Emosi:
• Kurangnya rasa Empati (melihat
anak menangis, tidak merasa
kasihan tapi justru merasa
terganggu sehingga terkadang
memukul anak tersebut)
• Tertawa, menangis, marah tanpa
sebab
• Sering mengamuk tak terkendali,
jika tidak mendapat yang tidak
diinginkannya
Gangguan dalam Persepsi Sensoris
• Mencium-cium atau menjilati
benda apa saja
• Bila mendengar suara keras
langsung menutup telinga
• Tidak menyukai rabaan atau
pelukan
• Tidak nyaman dalam memakai
pakaian dengan bahan tertentu
TIPS:
• Saat anak anda sudah terdiagnosa
Autis segeralah untuk dilakukan
intervensi dini. Semakin cepat
semakin baik. Paling baik sebelum
usia 2 tahun.
• Terapi yang dianjurkan adalah
terapi yang multi disiplin, simultan
dan kontinyu melibatkan peran
orangtua dan keluarga
Tingkat Kecerdasan Anak Autis
• Low Functioning (IQ rendah)
Tidak diharapkan untuk hidup mandiri,
sepanjang hidupnya memerlukan bantuan orang
lain
• Medium Functioning (IQ Sedang)
Bisa hidup bermasyarakat dan masuk sekolah
khusus
• High Functioning (IQ Ting
Bisa hidup mandiri bahkan
dalam pekerjaannya, dapat
Childhood Disintegrative Disorder
. Masalah dalam berbahasa
• Kekurangan dalam perilaku non verba;
• Ketidakmampuan dalam memulai percakapan
• Kekurangan dalam pola bermain
• Kurang dalam mengkontrol pola eliminasi
• Kurangnya kemampuan dalam berbahasa dan
berkomunikasi
• Kurangnya kemampuan motorik
• Kurangnya kemampuan dalam bersosialisasi
• Bermasalah dalam menjalin hubungan dengan
orang lain
Rett Syndrom
• Sindromini terjadi secara eksklusif pada anak
perempuan. Sindrom Rett mengakibatkan
gejala mirip dengan autisme. Banyak bayi
dengan sindrom Rett berkembang secara
normal pada awalnya,tetapi
perkembangannya sering terhambat pada saat
mencapai usia 18 bulan. Seiring waktu, anak-
anak dengan sindrom Rett fungsi motorik
untuk menggunakan tangan, berbicara,
berjalan, mengunyah dan bahkan bernapas
mereka tidak normal
Gejala
• * Tahap I.
Tanda dan gejala pada tahap awal biasanya diabaikan
selama 6 bulan sampai 18 bulan. Sindrom Rett pada Bayi
menunjukkan tanda bayi kurang kontak mata dan mulai
kehilangan minat pada mainan. Bayi juga mengalami
penundaan dalam duduk atau merangkak.
* Tahap II
Tahap II mulai antara usia 1 sampai 4 tahun, anak-anak
dengan sindrom Rett secara bertahap kehilangan
kemampuan untuk berbicara dan menggunakan tangan
mereka secara sengaja. Gerkaan lain seperti gerakan
tangan--meremas-remas, mencuci, bertepuk tangan atau
mengetuk juga sulit dilakukan penderita. Beberapa anak
dengan sindrom Rett menahan napas atau hiperventilasi
dan berteriak atau menangis tanpa sebab.
• * Tahap III
Tahap ketiga adalah puncak gejala yang biasanya dimulai antara usia 2 sampai
10 tahun dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Walaupun masalah
dengan mobilitas berlanjut, perilaku dapat diperbaiki. Anak-anak di tahap ini
sering kurang menangis, tidak mudah marah, menunjukkan peningkatan
kewaspadaan, rentang perhatian dan keterampilan komunikasi nonverbal.
Banyak orang dengan sindrom Rett hidup dengan gejala di tahap III sampai
sisa hidup mereka.
* Tahap IV
Tahap terakhir ditandai dengan berkurangnya mobilitas, kelemahan otot dan
scoliosis (kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang). Tanda lainya
kurangnya pengertian, komunikasi dan keterampilan tangan. Pada
kenyataannya, gerakan tangan yang berulang dapat berkurang. Meskipun
kematian mendadak dalam tidur dapat terjadi, sebagian besar orang dengan
sindrom Rett hidup sampai mereka berusia 40 sampai 50-an. Mereka biasanya
membutuhkan perawatan dan bantuan sepanjang hidup
Perpasive Developmental Disorder-Not Otherwise
Specified (PDD-NOSS)
• Bukan suatu diagnosis tapi sekumpulan diagnosa
• Tidak memenuhi seluruh kriteria yang ada untuk dikatakan autism
• Menunjuk pada istilah APD (Atypical Personality Develompment), APDD
(Atypical PDD) atau Atypical Autism ataupun dikategorikan dalam ASD
yang lebih mendekati pada diagnosis Asperger’s syndrome walaupun
mungkin tidak pas
Gangguan dalam Bidang Komunikasi
Non Verbal
• Terlambat bicara atau tidak dapat
berkomunikasi
• Mengeluarkan kata-kata yang tidak
dapat dimengerti
• Tidak mengeluarkan kata-kata
dalam konteks yang sesuai
• Bicara tidak digunakan untuk
berkomunikasi
• Meniru /membeo/ekolalia
• Kadang intonasi suara seperti robot
Gangguan Dalam Interaksi Sosial:
• Menolak/menghidar dari bertatap
mata
• Tidak menoleh ketika dipanggil
• Merasa tidak senang dan menolak
ketikan dipeluk
• Tidak ada usaha untuk melakukan
intraksi dengan orang lain
• Ingin sesuatu menarik tangan orang
lain
• Tidak mau bergabung dengan
group
Macam-macam Bentuk Terapi:
Terapi Perilaku (Behavior Therapy):
• Metde LOVAAS
• Metode ini menggunakan prinsip
stimulasi respons.
• Tujuannya:
mengubah/menghilangkan perilaku
anak yang dianggap “aneh”
• Metode ini sangat terstruktur,
terarah, terukur, dan
“keberhasilan” tugas yang
dikerjakan berprinsip “reward” dan
“punihment
Reward dan Punishment
• Reward berupa
benda/makanan/mainan/ pujian
(hebat, pintar)
• Punishment berupa
pengurangan/penundaan kegiatan
yang disukainya
Sensorik Integrasi:
• Dikembangkan oleh Ayres
• Diberikan kepada anak yang
mengalami kesulitan belajar dan
gangguan perilaku
• Adalah melakukan bermacam
aktifitas yang diharapkan dapat
memberikan masukan input
sensorik.
• Kegiatan awal adalah anak memilih
bentuk permainan yang disukainya
• Dan terapis berfungsi memberikan
pengarahan agar kegiatan yang
dilakukan anak terarah dan benar.
• Kemudian secara bertahap
diarahkan ke bentuk yang lebih
kompleks, dengan harapan fungsi
otak anak berkembang lebih baik,
anak dapat berfikir kreatif dan
memahami konsep-konsep abstraks
• Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara
lebih baik.
• Terapi Okupasi : untuk melatih motorik halus anak.
• Terapi Bermain : untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambil
bermain.
• Terapi medikamentosa/obat-obatan (drug therapy) : untuk menenangkan
anak melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang.
• Terapi melalui makan (diet therapy) : untuk mencegah/mengurangi tingkat
gangguan autisme.
• Sensory Integration therapy : untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya
indra anak autis (pendengaran, penglihatan, perabaan)
• Auditory Integration Therapy : untuk melatih kepekaan pendengaran anak
lebih sempurna
• Biomedical treatment/therapy : untuk perbaikan dan kebugaran kondisi
tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam
berat, efek casomorphine dan gliadorphine, allergen, dsb)
• Hydro Therapy : membantu anak autistik untuk melepaskan energi yang
berlebihan pada diri anak melalui aktifitas di air.
• Terapi Musik : untuk melatih auditori anak, menekan emosi, melatih
kontak mata dan konsentrasi.
Pendekatan Pembelajaran Anak
Autistik
• Discrete Tial Training (DTT) : Training ini didasarkan pada
Teori Lovaas yang mempergunakan pembelajaran perilaku.
Dalam pembelajarannya digunakan stimulus respon atau
yang dikenal dengan orperand conditioning. Dalam
prakteknya guru memberikan stimulus pada anak agar anak
memberi respon. Apabila perilaku anak itu baik, guru
memberikan reinforcement (penguatan). Sebaliknya
perilaku anak yang buruk dihilangkan melalui time out/
hukuman/kata “tidak”
• Intervensi LEAP (Learning Experience and Alternative
Programfor Preschoolers and Parents) menggunakan
stimulus respon (sama dengan DTT) tetapi anak langsung
berada dalam lingkungan sosial (dengan teman-teman).
Anak auitistik belajar berperilaku melalui pengamatan
perilaku orang lain.
• Floor Time merupakan teknik pembelajaran melalui
kegiatan intervensi interaktif. Interaksi anak dalam
hubungan dan pola keluarga merupakan kondisi
penting dalam menstimulasi perkembangan dan
pertumbuhan kemampuan anak dari segi kumunikasi,
sosial, dan perilaku anak.
• TEACCH (Treatment and Education for Autistic
Childrent and Related Communication Handicaps)
merupakan pembelajaran bagi anak dengan
memperhatikan seluruh aspek layanan untuk
pengembangan komunikasi anak. Pelayanan
diprogramkan dari segi diagnosa, terapi/treatment,
konsultasi, kerjasama, dan layanan lain yang
dibutuhkan baik oleh anak maupun orangtua.
1. Kelas transisi
• Kelas ini diperuntukkan bagi anak autistik yang telah diterapi
memerlukan layanan khusus termasuk anak autistik yang telah
diterapi secara terpadu atau struktur. Kelas transisi sedapat
mungkin berada di sekolah reguler, sehingga pada saat tertentu
anak dapat bersosialisasi dengan anak lain. Kelas transisi
merupakan kelas persiapan dan pengenalan pengajaran dengan
acuan kurikulum SD dengan dimodifikasi sesuai kebutuhan anak.
2. Program Pendidikan Inklusi
• Program ini dilaksanakan oleh sekolah reguler yang sudah siap
memberikan layanan bagi anak autistik. Untuk dapat membuka
program ini sekolah harus memenuhi persyaratan antara lain:
• Guru terkait telah siap menerima anak autistik
• Tersedia ruang khusus (resourse room) untuk penanganan
individual
• Tersedia guru pembimbing khusus dan guru pendamping.
• Dalam satu kelas sebaiknya tidak lebih dari 2 (dua) anak autistik.
• Dan lain-lain yang dianggap perlu.
• 3. Pragram Pendidikan Terpadu
• Program Pendidikan Terpadu dilaksanakan disekolah
reguler. Dalam kasus/waktu tertentu, anak-anak
autistik dilayani di kelas khusus untuk remedial atau
layanan lain yang diperlukan. Keberadaan anak autistik
di kelas khusus bisa sebagian waktu atau sepanjang
hari tergantung kemampuan anak.
• 4. Sekolah Khusus Autis
• Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autistik
terutama yang tidak memungkinkan dapat mengikuti
pendidikan di sekolah reguler. Anak di sekolah ini
sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi dengan adanya
distraksi sekeliling mereka. Pendidikan di sekolah
difokuskan pada program fungsional seperti bina diri,
bakat, dan minat yang sesuai dengan potensi mereka.
5. Program Sekolah di Rumah
• Program ini diperuntukkan bagi anak autistik yang tidak mampu
mengikuti pendidikan di sekolah khusus karena keterbatasannya.
Anak-anak autistik yang non verbal, retardasi mental atau
mengalami gangguan serius motorik dan auditorinya dapat
mengikuti program sekolah di rumah. Program dilaksanakan di
rumah dengan mendatangkan guru pembimbing atau terapis atas
kerjasama sekolah, orangtua dan masyarakat.
6. Panti (griya) Rehabilitasi Autis.
• Anak autistik yang kemampuannya sangat rendah, gangguannya
sangat parah dapat mengikuti program di panti (griya) rehabilitasi
autistik. Program dipanti rehabilitasi lebih terfokus pada
pengembangan:
(1) Pengenalan diri
(2) Sensori motor dan persepsi
(3) Motorik kasar dan halus
(4) Kemampuan berbahasa dan komunikasi
(5) Bina diri, kemampuan sosial
(6) Ketrampilan kerja terbatas sesuai minat, bakat dan potensinya.
Diagnosis:
Menurut DSM IV:
A.Sejumlah enam hal atau lebih dari (1), (2), dan
(3), paling sedikit dua dari (1), dan satu masing-
masing dari (2) dan (3):
1. Secara kualitatif, terdapat kendala dalam
interaksi sosial, sbg manifestasi paling sedikit
dua dari yang berikut ini:
a. Kendala di dalam perilaku non-verbal seperti
pandangan mata ke mata, ekspresi wajah, sikap
tubuh, dan gerak thd rutinitas dalam interaksi
sosial
b. Kegagalan dalam membentuk hubungan
dengan kawan-kawan sesuai tingkat
perkembangannya
c. Kurang kespontanan dalam membagi
kesenangan, daya pikat atau pencapaian akan
orang lain seperti kurang memperhatikan,
mengatakan, atau menunjukkan objek yang
menarik
d. Kurang sosialisasi atau emosi yang labil
2. Secara Kualitatif, terdapat kendala dalam
komunikasi sbg manifestasi paling sedikit satu
dari yang berikut ini:
a. Keterlambatan dalam, atau berkurangnya
perkembangan berbicara (tidak menyertai
usaha mengimbangi cara berkomunikasi
melalui alternatif seperti gerak isyarat atau
gerakan meniru-niru
b. Individu bicara cukup adekuat, kendala dalam
memulai atau meneruskan pembicaraan
dengan oranglain
c. Menggunakan “kata”berulangkali dan steroetipe
(kata-kata aneh)
d. Kurang memvariasikan gerakan spontan yang
seolah-olah atau pura-pura bermain sesuai
tingkat perkembangan
3. Perilaku berulang dan terbatas, tertarik, dan aktif,
sebagai manifestasi paling sedikit satu dari yang
berikut ini:
a. Keasyikan yang meliputi satu atau lebih
stereotipe dan kelainan dalam intensitas
maupun fokus ketertarikan akan sesuatu yang
terbatas
b. Ketaatan terhadap hal tertentu tampak kaku,
rutinitas atau ritualpun tidak fungsional
c. Gerakan stereotipe dan berulang misal
memukul atau memutar arah jari dan
tangannya, meruwetkan gerakan seluruh
tubuhnya
d. Keasyikan thd bagian-bagian objek yang
menetap
B. Keterlambatan atau kelainan fungsi paling
sedikit satu dari yang berikut ini, dengan
serangan sebelum usia 3 thn:
1. Interaksi sosial
2. Bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi
sosial atau
3. Bermain simbol atau berhayal
C. Gangguan ini tidak lebih baik dari gangguan
Rett atau gangguan disintegrasi masa kanak-
kanak
DAFTAR DETEKSI DINI AUTISME
M- CHATT
(Modified Checklist for Autism inToddlers)
Merupakan daftar berisi 23 pertanyaan yang
digunakan untuk memberikan tanda-tanda
dini anak-anak dengan Autisme. Autisme
merupakan gangguan perkembangan yang
sangat sulit untuk dideteksi pada usia balita.
Namun anak-anak balita yang dapat dideteksi
dini memiliki peluang lebih besar untuk
membaik jika penanganan dini diperkenalkan
sebelum usia 5 tahun.
Merupakan daftar berisi 23 pertanyaan yang
digunakan untuk memberikan tanda-tanda
dini anak-anak dengan Autisme. Autisme
merupakan gangguan perkembangan yang
sangat sulit untuk dideteksi pada usia balita.
Namun anak-anak balita yang dapat dideteksi
dini memiliki peluang lebih besar untuk
membaik jika penanganan dini diperkenalkan
sebelum usia 5 tahun.
1. Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang?
Y/T
2. Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada
anak-anak lain? Y/T
3. Apakah anak anda menyukai memanjat,
misalnya tangga? Y/T
4. Apakah anak anda menyukai permainan
cilukba?
5. Apakah anak anda pernah bermain “sandiwara?”
Misal: pura2 bicara di telp? Bicara pada boneka?
6. Apakah anak anda pernah menggunakan
telunjuk untuk meminta sesuatu?
7. Apakah anak anda pernah menggunakan
telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya
pada sesuatu?
8. Dapatkah anak anda bermain dengan mainan
kecil (mobil2an/balok) dengan sewajarnya?
9. Apakah anak anda pernah membawa
obyek/benda dan diperlihatkan kepada anda?
10.Apakah anak anda melihat pada mata anda
lebih dari 1 atau 2 detik?
11. Apakah anak anda tidak pernah sangat
sensitif terhadap bunyi?
12.Apakah anak anda tersenyum pada wajah
anda atau senyuman anda?
13.Apakah anak anda meniru anda? (misal bila
anda membuat raut wajah tertentu anak anda
menirunya?
14.Apakah anak anda memberi reaksi bila
namanya dipanggil?
15.Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di
sisi lain ruangan, apakah anak anda melihat
pada mainan tersebut?
16. Apakah anak anda dapat berjalan?
17.Apakah anak anda juga tidak melihat pada
benda yang anda lihat?
18.Apakah anak anda tidak pernah membuat
gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di sekitar
wajahnya?
19.Apakah anak anda mencoba mencari perhatian
anda untuk kegiatan yang sedang dilakukannya?
20.Apakah anda tidak pernah berpikir bahwa anak
anda tuli?
21.Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan
orang lain?
22.Apakah anak anda tidak pernah menatap
dengan tatapan mata kosong atau mondar-
mandiri tanpa tujuan?
23.Apakah anak anda melihat pada wajah anda
untuk melihat reaksi anda ketika ia dihadapkan
pada situasi yang asing atau tidak ia mengerti?
Keterangan:
Seorang anak berpeluang menyandang autis jika: 3
atau lebih dari pertanyaan M-Chatt dijawab
TIDAK atau minimal 2 dari pertanyaan yang
dicetak tebal dijawab TIDAK
Peran Guru Pendamping
Peran GP
• Mendampingi guru kelas dalam menyiapkan kegiatan yang
berkaitan dengan materi pelajaran
• Mendampingi anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam
menyelesaikan tugasnya dengan pemberian instruksi yang
singkat dan jelas
• Memilih dan melibatkan teman seumur untuk kegiatan
sosialisasinya
• Menyusun kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas
maupun di luar kelas
• Mempersiapkan ABK pada kondisi rutinitas
yang berubah positif
• Menekankan keberhasilan ABK dan
pemberian reward yang sesuai dan pemberian
konsekwensi terhadap perilaku yang tidak
sesuai
• Meminimalisasi kegagalan ABK
• Memberikan pengajaran yang menyenangkan
kepada ABK
• Menjalankan individual program
pembelajaran (PPI)
• Mengawasi dan mengurangi kemungkinan
anak melakukan tingkah laku berulang-ulang
(stereotypic or self stimulatory behavior).
Misalnya body rocking, stimming, flapping,
humming, echolalia dll
• Membantu anak-anak lain (pada saat ABK
sudah kompeten) serta memberikan pujian
pada anak-anak ini
• Bersikap penuh semangat dan antusias dalam
membantu anak tersebut menikmati masa
kanak-kanaknya dengan menyenangkan
PERAN GURU PENDAMPING
Guru Pendamping
• Adalah:
Guru yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang
anak berkebutuhan khusus (yang sudah ditraining) yang
membantu atau bekerjasama dengan Guru sekolah reguler
dalam menciptakan pembelajaran yang inklusi.
Peraturan GP
• Guru Pendamping harus hadir setidaknya sebelum anak yang
didampingi belum hadir. Misal: masuk kelas 7.30 maka GP
harus hadir sekitar jam 7.15
• GP harus sudah siap di gerbang untuk menemani anak menuju
kelas dan melakukan persiapan dalam kegiatan belajar
• Menemani anak dan berada di samping anak tsb dalam
kegiatan belajar
• Mengupayakan membantu dengan mempertimbangkan
kemandirian anak tersebut
• Mengingatkan anak akan tugas yang harus
diselesaikan sesuai pelajaran yang diberikan
oleh Guru kelas
• Menyemangati anak agar turut berpartisipasi
dalam kegiatan kelas
• Berupaya untuk memindahkan anak jika
terjadi kegaduhan yang dilakukan oleh anak
tersebut serta memikirkan jalan keluar agar
anak tidak sering keluar kelas
• Pengawasan anak tidak boleh lepas ( anak
yang memang sangat butuh pangawasan)
• Melakukan pelaporan terhadap kejadian hari
tersebut kepada Orang tua melalui buku
penghubung tanpa kebohongan dan
menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan
mudah dimengerti
• Mengupayakan tercipta komunikasi yang baik
antara Orang tua, guru, GP dan anak
• Bersedia menerima pendapat orang lain
• Bekerjasama dalam kelas bersama Guru agar
tercipta lingkungan yang kondusif
• Jika berhalangan hadir karena sakit atau
kejadian yang sangat mendesak, tidak lupa
untuk memberitahukan kepada orang tua dan
guru kelas (pihak sekolah)
• GP diwajibkan untuk meningkatkan
pengetahuannya dalam memahami tugasnya
• GP diwajibkan untuk mempresentasikan
/berdiskusi mengenai ide/kreatifitas dalam
meningkatkan kemampuan anak
TERIMA KASIH
Add a Slide Title - 5
Two Content Layout with Table
• First bullet point here
• Second bullet point here
• Third bullet point here
Class Group 1
Class 1 82
Class 2 76
Class 3 84
Two Content Layout with SmartArt
• Add your first bullet point here
• Add your second bullet point here
• Add your third bullet point here
Group 1 Group 2
Group 4 Group 5
Picture with Caption Layout
Caption
Add a Slide Title - 1
Add a Slide Title - 2
Add a Slide Title
- 3
ADD A SLIDE TITLE - 4
Add a Slide Title - 5
Add a Slide Title - 6
Add a Slide Title - 7

More Related Content

Similar to 6. Autisme.pptx

Pdd nos-ppt
Pdd nos-pptPdd nos-ppt
Pdd nos-ppt
Rizal1993
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
Septian Muna Barakati
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
HERZYA ELVANNY
 
53226441 autisme (1)
53226441 autisme (1)53226441 autisme (1)
53226441 autisme (1)
Mirachel August
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)KORAN PEDULI DOT COM
 
Makalah autis
Makalah autisMakalah autis
Makalah autisdedehsuherni
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
Septian Muna Barakati
 
Forum gaf3083 kanak
Forum gaf3083 kanakForum gaf3083 kanak
Forum gaf3083 kanakShamsul Amir
 
Deteksi autis gambar
Deteksi autis gambarDeteksi autis gambar
Deteksi autis gambarRiana Budiastuti
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
Wahyuindratmoko
 
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
Dr. Muhammad Arsyad Subu, MSN, PhD
 
Memahami autisme
Memahami autisme  Memahami autisme
Memahami autisme
Razi Baik
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
ZahroMasruroh
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
ZahroMasruroh
 
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIKPelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
dekgusdharmawan
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
Ekta Lifiana
 

Similar to 6. Autisme.pptx (20)

Pdd nos-ppt
Pdd nos-pptPdd nos-ppt
Pdd nos-ppt
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
 
53226441 autisme (1)
53226441 autisme (1)53226441 autisme (1)
53226441 autisme (1)
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Makalah autis
Makalah autisMakalah autis
Makalah autis
 
Konsep adhd
Konsep adhdKonsep adhd
Konsep adhd
 
Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Forum gaf3083 kanak
Forum gaf3083 kanakForum gaf3083 kanak
Forum gaf3083 kanak
 
Deteksi autis gambar
Deteksi autis gambarDeteksi autis gambar
Deteksi autis gambar
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
6. Indonesia - Komunikasi dengan bayi, anak dan remaja.pptx
 
Memahami autisme
Memahami autisme  Memahami autisme
Memahami autisme
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIKPelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
Pelatihan ABA BAGI ANAK PENYANDANG AUTISTIK
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 

More from NessaAynaZahraDevaFu

Organisasi dan Managemen.pptx
Organisasi dan Managemen.pptxOrganisasi dan Managemen.pptx
Organisasi dan Managemen.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
Dasar Dasar Organisas.pptx
Dasar Dasar Organisas.pptxDasar Dasar Organisas.pptx
Dasar Dasar Organisas.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
Penerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptxPenerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
Kepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptxKepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
SWOT dan POAC.pptx
SWOT dan POAC.pptxSWOT dan POAC.pptx
SWOT dan POAC.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
PPT POAC.pptx
PPT POAC.pptxPPT POAC.pptx
PPT POAC.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
new book.pptx
new book.pptxnew book.pptx
new book.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
Contoh IEP TK.docx
Contoh IEP TK.docxContoh IEP TK.docx
Contoh IEP TK.docx
NessaAynaZahraDevaFu
 
9.b. Pubertas Perempuan.pptx
9.b. Pubertas Perempuan.pptx9.b. Pubertas Perempuan.pptx
9.b. Pubertas Perempuan.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
11. Disiplin SRA.ppt
11. Disiplin SRA.ppt11. Disiplin SRA.ppt
11. Disiplin SRA.ppt
NessaAynaZahraDevaFu
 
9.a. Pubertas laki-laki.pptx
9.a. Pubertas laki-laki.pptx9.a. Pubertas laki-laki.pptx
9.a. Pubertas laki-laki.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
10. Management Tantrum.pptx
10. Management Tantrum.pptx10. Management Tantrum.pptx
10. Management Tantrum.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
8. Bullying.pptx
8. Bullying.pptx8. Bullying.pptx
8. Bullying.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
NessaAynaZahraDevaFu
 

More from NessaAynaZahraDevaFu (14)

Organisasi dan Managemen.pptx
Organisasi dan Managemen.pptxOrganisasi dan Managemen.pptx
Organisasi dan Managemen.pptx
 
Dasar Dasar Organisas.pptx
Dasar Dasar Organisas.pptxDasar Dasar Organisas.pptx
Dasar Dasar Organisas.pptx
 
Penerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptxPenerapan POAC.pptx
Penerapan POAC.pptx
 
Kepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptxKepemimpinan.pptx
Kepemimpinan.pptx
 
SWOT dan POAC.pptx
SWOT dan POAC.pptxSWOT dan POAC.pptx
SWOT dan POAC.pptx
 
PPT POAC.pptx
PPT POAC.pptxPPT POAC.pptx
PPT POAC.pptx
 
new book.pptx
new book.pptxnew book.pptx
new book.pptx
 
Contoh IEP TK.docx
Contoh IEP TK.docxContoh IEP TK.docx
Contoh IEP TK.docx
 
9.b. Pubertas Perempuan.pptx
9.b. Pubertas Perempuan.pptx9.b. Pubertas Perempuan.pptx
9.b. Pubertas Perempuan.pptx
 
11. Disiplin SRA.ppt
11. Disiplin SRA.ppt11. Disiplin SRA.ppt
11. Disiplin SRA.ppt
 
9.a. Pubertas laki-laki.pptx
9.a. Pubertas laki-laki.pptx9.a. Pubertas laki-laki.pptx
9.a. Pubertas laki-laki.pptx
 
10. Management Tantrum.pptx
10. Management Tantrum.pptx10. Management Tantrum.pptx
10. Management Tantrum.pptx
 
8. Bullying.pptx
8. Bullying.pptx8. Bullying.pptx
8. Bullying.pptx
 
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
2. Jangan Berhenti Mencintai Ananda - Bojonegoro #20170801.pptx
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 

6. Autisme.pptx

  • 2.
  • 3. Adalah: Kelainan Perkembangan anak anak yang masuk dalam kelompok Pervasive Developmental Disorder (PDD) PDD Merupakan: • Kelompok kelaianan perkembangan pada anak yang sifatnya luas dan kompleks, mencakup aspek interaksi sosial, kognisi, bahasa dan motorik Yang termasuk dalam kelompok PDD (DSM IV) adalah: • Autis • Asperger Syndrom • PDD-Nos (not Otherwise Specified) • Rett’s Syndrome • Childhood Disintegrative Disorder (CDD)
  • 4. Asperger Syndrome (high Functioning Autism) Gambaran klinis: • Mengalami gangguan dalam interaksi sosial, minat, aktifitas terbatas tetapi tidak disertai dengan keterlambatan perkembangan bahasa serta tidak didapatkan gangguan kognitif Ciri khas yang terlihat: • Dapat mengenali huruf-huruf alphabet pada usia 3 tahun • Fokus dalam mengenal suatu bentuk (misal: suka dengan mobil dan hapal dengan berbagai merk mobil) • Dapat mmbaca sebelum usia 5 tahun
  • 5. Autism • Keterlambatan dalam berbicara • Tidak menengok ketika namanya dipanggil • Tidak bisa ikut bermain bersama teman-temannya • Berbicara dengan bahasa yang tidak bisa kita mengerti • Tidak bisa diam • Membuat gerakkan seperti mengepak-kepakkan tangannya • Menggigit jarinya sendiri berulang- ulang • Bila keinginan tidak terpenuhi, anak akan mengamuk, membenturkan kepala
  • 6. • Terpola (rutinas), melakukan suatu kegiatan/kegemaran secara berulang dari hari ke hari • Menurut Diagnostic And Statistical of Manual Mental Disorder (DSM IV), mengurai kriteria Autis: 1. Gangguan komunikasi verbal non verbal 2. Gangguan interaksi sosial 3. Gangguan perilaku dan bermain berupa gerakan-gerakan stereotipik, minat dan aktifitas anak yang terbatas
  • 7.
  • 8. Gangguan Dalam bidang Perilaku/Pola Bermain • Tidak mengerti cara bermain (memutar roda mobil) • Bermain secara monoton/stereotipik (menjejerkan mainan/benda) • Jika senang dengan 1 mainan maka akan terus dimainkan Gangguan dalam Bidang Emosi: • Kurangnya rasa Empati (melihat anak menangis, tidak merasa kasihan tapi justru merasa terganggu sehingga terkadang memukul anak tersebut) • Tertawa, menangis, marah tanpa sebab • Sering mengamuk tak terkendali, jika tidak mendapat yang tidak diinginkannya
  • 9. Gangguan dalam Persepsi Sensoris • Mencium-cium atau menjilati benda apa saja • Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga • Tidak menyukai rabaan atau pelukan • Tidak nyaman dalam memakai pakaian dengan bahan tertentu TIPS: • Saat anak anda sudah terdiagnosa Autis segeralah untuk dilakukan intervensi dini. Semakin cepat semakin baik. Paling baik sebelum usia 2 tahun. • Terapi yang dianjurkan adalah terapi yang multi disiplin, simultan dan kontinyu melibatkan peran orangtua dan keluarga
  • 10. Tingkat Kecerdasan Anak Autis • Low Functioning (IQ rendah) Tidak diharapkan untuk hidup mandiri, sepanjang hidupnya memerlukan bantuan orang lain • Medium Functioning (IQ Sedang) Bisa hidup bermasyarakat dan masuk sekolah khusus • High Functioning (IQ Ting Bisa hidup mandiri bahkan dalam pekerjaannya, dapat
  • 11. Childhood Disintegrative Disorder . Masalah dalam berbahasa • Kekurangan dalam perilaku non verba; • Ketidakmampuan dalam memulai percakapan • Kekurangan dalam pola bermain • Kurang dalam mengkontrol pola eliminasi • Kurangnya kemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi • Kurangnya kemampuan motorik • Kurangnya kemampuan dalam bersosialisasi • Bermasalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain
  • 12. Rett Syndrom • Sindromini terjadi secara eksklusif pada anak perempuan. Sindrom Rett mengakibatkan gejala mirip dengan autisme. Banyak bayi dengan sindrom Rett berkembang secara normal pada awalnya,tetapi perkembangannya sering terhambat pada saat mencapai usia 18 bulan. Seiring waktu, anak- anak dengan sindrom Rett fungsi motorik untuk menggunakan tangan, berbicara, berjalan, mengunyah dan bahkan bernapas mereka tidak normal
  • 13. Gejala • * Tahap I. Tanda dan gejala pada tahap awal biasanya diabaikan selama 6 bulan sampai 18 bulan. Sindrom Rett pada Bayi menunjukkan tanda bayi kurang kontak mata dan mulai kehilangan minat pada mainan. Bayi juga mengalami penundaan dalam duduk atau merangkak. * Tahap II Tahap II mulai antara usia 1 sampai 4 tahun, anak-anak dengan sindrom Rett secara bertahap kehilangan kemampuan untuk berbicara dan menggunakan tangan mereka secara sengaja. Gerkaan lain seperti gerakan tangan--meremas-remas, mencuci, bertepuk tangan atau mengetuk juga sulit dilakukan penderita. Beberapa anak dengan sindrom Rett menahan napas atau hiperventilasi dan berteriak atau menangis tanpa sebab.
  • 14. • * Tahap III Tahap ketiga adalah puncak gejala yang biasanya dimulai antara usia 2 sampai 10 tahun dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Walaupun masalah dengan mobilitas berlanjut, perilaku dapat diperbaiki. Anak-anak di tahap ini sering kurang menangis, tidak mudah marah, menunjukkan peningkatan kewaspadaan, rentang perhatian dan keterampilan komunikasi nonverbal. Banyak orang dengan sindrom Rett hidup dengan gejala di tahap III sampai sisa hidup mereka. * Tahap IV Tahap terakhir ditandai dengan berkurangnya mobilitas, kelemahan otot dan scoliosis (kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang). Tanda lainya kurangnya pengertian, komunikasi dan keterampilan tangan. Pada kenyataannya, gerakan tangan yang berulang dapat berkurang. Meskipun kematian mendadak dalam tidur dapat terjadi, sebagian besar orang dengan sindrom Rett hidup sampai mereka berusia 40 sampai 50-an. Mereka biasanya membutuhkan perawatan dan bantuan sepanjang hidup
  • 15. Perpasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified (PDD-NOSS) • Bukan suatu diagnosis tapi sekumpulan diagnosa • Tidak memenuhi seluruh kriteria yang ada untuk dikatakan autism • Menunjuk pada istilah APD (Atypical Personality Develompment), APDD (Atypical PDD) atau Atypical Autism ataupun dikategorikan dalam ASD yang lebih mendekati pada diagnosis Asperger’s syndrome walaupun mungkin tidak pas
  • 16. Gangguan dalam Bidang Komunikasi Non Verbal • Terlambat bicara atau tidak dapat berkomunikasi • Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti • Tidak mengeluarkan kata-kata dalam konteks yang sesuai • Bicara tidak digunakan untuk berkomunikasi • Meniru /membeo/ekolalia • Kadang intonasi suara seperti robot Gangguan Dalam Interaksi Sosial: • Menolak/menghidar dari bertatap mata • Tidak menoleh ketika dipanggil • Merasa tidak senang dan menolak ketikan dipeluk • Tidak ada usaha untuk melakukan intraksi dengan orang lain • Ingin sesuatu menarik tangan orang lain • Tidak mau bergabung dengan group
  • 17. Macam-macam Bentuk Terapi: Terapi Perilaku (Behavior Therapy): • Metde LOVAAS • Metode ini menggunakan prinsip stimulasi respons. • Tujuannya: mengubah/menghilangkan perilaku anak yang dianggap “aneh” • Metode ini sangat terstruktur, terarah, terukur, dan “keberhasilan” tugas yang dikerjakan berprinsip “reward” dan “punihment Reward dan Punishment • Reward berupa benda/makanan/mainan/ pujian (hebat, pintar) • Punishment berupa pengurangan/penundaan kegiatan yang disukainya
  • 18. Sensorik Integrasi: • Dikembangkan oleh Ayres • Diberikan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar dan gangguan perilaku • Adalah melakukan bermacam aktifitas yang diharapkan dapat memberikan masukan input sensorik. • Kegiatan awal adalah anak memilih bentuk permainan yang disukainya • Dan terapis berfungsi memberikan pengarahan agar kegiatan yang dilakukan anak terarah dan benar. • Kemudian secara bertahap diarahkan ke bentuk yang lebih kompleks, dengan harapan fungsi otak anak berkembang lebih baik, anak dapat berfikir kreatif dan memahami konsep-konsep abstraks
  • 19. • Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara lebih baik. • Terapi Okupasi : untuk melatih motorik halus anak. • Terapi Bermain : untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain. • Terapi medikamentosa/obat-obatan (drug therapy) : untuk menenangkan anak melalui pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang. • Terapi melalui makan (diet therapy) : untuk mencegah/mengurangi tingkat gangguan autisme. • Sensory Integration therapy : untuk melatih kepekaan dan kordinasi daya indra anak autis (pendengaran, penglihatan, perabaan) • Auditory Integration Therapy : untuk melatih kepekaan pendengaran anak lebih sempurna • Biomedical treatment/therapy : untuk perbaikan dan kebugaran kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam berat, efek casomorphine dan gliadorphine, allergen, dsb) • Hydro Therapy : membantu anak autistik untuk melepaskan energi yang berlebihan pada diri anak melalui aktifitas di air. • Terapi Musik : untuk melatih auditori anak, menekan emosi, melatih kontak mata dan konsentrasi.
  • 20. Pendekatan Pembelajaran Anak Autistik • Discrete Tial Training (DTT) : Training ini didasarkan pada Teori Lovaas yang mempergunakan pembelajaran perilaku. Dalam pembelajarannya digunakan stimulus respon atau yang dikenal dengan orperand conditioning. Dalam prakteknya guru memberikan stimulus pada anak agar anak memberi respon. Apabila perilaku anak itu baik, guru memberikan reinforcement (penguatan). Sebaliknya perilaku anak yang buruk dihilangkan melalui time out/ hukuman/kata “tidak” • Intervensi LEAP (Learning Experience and Alternative Programfor Preschoolers and Parents) menggunakan stimulus respon (sama dengan DTT) tetapi anak langsung berada dalam lingkungan sosial (dengan teman-teman). Anak auitistik belajar berperilaku melalui pengamatan perilaku orang lain.
  • 21. • Floor Time merupakan teknik pembelajaran melalui kegiatan intervensi interaktif. Interaksi anak dalam hubungan dan pola keluarga merupakan kondisi penting dalam menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan kemampuan anak dari segi kumunikasi, sosial, dan perilaku anak. • TEACCH (Treatment and Education for Autistic Childrent and Related Communication Handicaps) merupakan pembelajaran bagi anak dengan memperhatikan seluruh aspek layanan untuk pengembangan komunikasi anak. Pelayanan diprogramkan dari segi diagnosa, terapi/treatment, konsultasi, kerjasama, dan layanan lain yang dibutuhkan baik oleh anak maupun orangtua.
  • 22. 1. Kelas transisi • Kelas ini diperuntukkan bagi anak autistik yang telah diterapi memerlukan layanan khusus termasuk anak autistik yang telah diterapi secara terpadu atau struktur. Kelas transisi sedapat mungkin berada di sekolah reguler, sehingga pada saat tertentu anak dapat bersosialisasi dengan anak lain. Kelas transisi merupakan kelas persiapan dan pengenalan pengajaran dengan acuan kurikulum SD dengan dimodifikasi sesuai kebutuhan anak. 2. Program Pendidikan Inklusi • Program ini dilaksanakan oleh sekolah reguler yang sudah siap memberikan layanan bagi anak autistik. Untuk dapat membuka program ini sekolah harus memenuhi persyaratan antara lain: • Guru terkait telah siap menerima anak autistik • Tersedia ruang khusus (resourse room) untuk penanganan individual • Tersedia guru pembimbing khusus dan guru pendamping. • Dalam satu kelas sebaiknya tidak lebih dari 2 (dua) anak autistik. • Dan lain-lain yang dianggap perlu.
  • 23. • 3. Pragram Pendidikan Terpadu • Program Pendidikan Terpadu dilaksanakan disekolah reguler. Dalam kasus/waktu tertentu, anak-anak autistik dilayani di kelas khusus untuk remedial atau layanan lain yang diperlukan. Keberadaan anak autistik di kelas khusus bisa sebagian waktu atau sepanjang hari tergantung kemampuan anak. • 4. Sekolah Khusus Autis • Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autistik terutama yang tidak memungkinkan dapat mengikuti pendidikan di sekolah reguler. Anak di sekolah ini sangat sulit untuk dapat berkonsentrasi dengan adanya distraksi sekeliling mereka. Pendidikan di sekolah difokuskan pada program fungsional seperti bina diri, bakat, dan minat yang sesuai dengan potensi mereka.
  • 24. 5. Program Sekolah di Rumah • Program ini diperuntukkan bagi anak autistik yang tidak mampu mengikuti pendidikan di sekolah khusus karena keterbatasannya. Anak-anak autistik yang non verbal, retardasi mental atau mengalami gangguan serius motorik dan auditorinya dapat mengikuti program sekolah di rumah. Program dilaksanakan di rumah dengan mendatangkan guru pembimbing atau terapis atas kerjasama sekolah, orangtua dan masyarakat. 6. Panti (griya) Rehabilitasi Autis. • Anak autistik yang kemampuannya sangat rendah, gangguannya sangat parah dapat mengikuti program di panti (griya) rehabilitasi autistik. Program dipanti rehabilitasi lebih terfokus pada pengembangan: (1) Pengenalan diri (2) Sensori motor dan persepsi (3) Motorik kasar dan halus (4) Kemampuan berbahasa dan komunikasi (5) Bina diri, kemampuan sosial (6) Ketrampilan kerja terbatas sesuai minat, bakat dan potensinya.
  • 25. Diagnosis: Menurut DSM IV: A.Sejumlah enam hal atau lebih dari (1), (2), dan (3), paling sedikit dua dari (1), dan satu masing- masing dari (2) dan (3): 1. Secara kualitatif, terdapat kendala dalam interaksi sosial, sbg manifestasi paling sedikit dua dari yang berikut ini: a. Kendala di dalam perilaku non-verbal seperti pandangan mata ke mata, ekspresi wajah, sikap tubuh, dan gerak thd rutinitas dalam interaksi sosial
  • 26. b. Kegagalan dalam membentuk hubungan dengan kawan-kawan sesuai tingkat perkembangannya c. Kurang kespontanan dalam membagi kesenangan, daya pikat atau pencapaian akan orang lain seperti kurang memperhatikan, mengatakan, atau menunjukkan objek yang menarik d. Kurang sosialisasi atau emosi yang labil
  • 27. 2. Secara Kualitatif, terdapat kendala dalam komunikasi sbg manifestasi paling sedikit satu dari yang berikut ini: a. Keterlambatan dalam, atau berkurangnya perkembangan berbicara (tidak menyertai usaha mengimbangi cara berkomunikasi melalui alternatif seperti gerak isyarat atau gerakan meniru-niru b. Individu bicara cukup adekuat, kendala dalam memulai atau meneruskan pembicaraan dengan oranglain
  • 28. c. Menggunakan “kata”berulangkali dan steroetipe (kata-kata aneh) d. Kurang memvariasikan gerakan spontan yang seolah-olah atau pura-pura bermain sesuai tingkat perkembangan 3. Perilaku berulang dan terbatas, tertarik, dan aktif, sebagai manifestasi paling sedikit satu dari yang berikut ini: a. Keasyikan yang meliputi satu atau lebih stereotipe dan kelainan dalam intensitas maupun fokus ketertarikan akan sesuatu yang terbatas
  • 29. b. Ketaatan terhadap hal tertentu tampak kaku, rutinitas atau ritualpun tidak fungsional c. Gerakan stereotipe dan berulang misal memukul atau memutar arah jari dan tangannya, meruwetkan gerakan seluruh tubuhnya d. Keasyikan thd bagian-bagian objek yang menetap B. Keterlambatan atau kelainan fungsi paling sedikit satu dari yang berikut ini, dengan serangan sebelum usia 3 thn:
  • 30. 1. Interaksi sosial 2. Bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi sosial atau 3. Bermain simbol atau berhayal C. Gangguan ini tidak lebih baik dari gangguan Rett atau gangguan disintegrasi masa kanak- kanak
  • 31. DAFTAR DETEKSI DINI AUTISME M- CHATT (Modified Checklist for Autism inToddlers)
  • 32. Merupakan daftar berisi 23 pertanyaan yang digunakan untuk memberikan tanda-tanda dini anak-anak dengan Autisme. Autisme merupakan gangguan perkembangan yang sangat sulit untuk dideteksi pada usia balita. Namun anak-anak balita yang dapat dideteksi dini memiliki peluang lebih besar untuk membaik jika penanganan dini diperkenalkan sebelum usia 5 tahun.
  • 33. Merupakan daftar berisi 23 pertanyaan yang digunakan untuk memberikan tanda-tanda dini anak-anak dengan Autisme. Autisme merupakan gangguan perkembangan yang sangat sulit untuk dideteksi pada usia balita. Namun anak-anak balita yang dapat dideteksi dini memiliki peluang lebih besar untuk membaik jika penanganan dini diperkenalkan sebelum usia 5 tahun.
  • 34. 1. Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang? Y/T 2. Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain? Y/T 3. Apakah anak anda menyukai memanjat, misalnya tangga? Y/T 4. Apakah anak anda menyukai permainan cilukba? 5. Apakah anak anda pernah bermain “sandiwara?” Misal: pura2 bicara di telp? Bicara pada boneka? 6. Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk meminta sesuatu?
  • 35. 7. Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukkan rasa tertariknya pada sesuatu? 8. Dapatkah anak anda bermain dengan mainan kecil (mobil2an/balok) dengan sewajarnya? 9. Apakah anak anda pernah membawa obyek/benda dan diperlihatkan kepada anda? 10.Apakah anak anda melihat pada mata anda lebih dari 1 atau 2 detik? 11. Apakah anak anda tidak pernah sangat sensitif terhadap bunyi?
  • 36. 12.Apakah anak anda tersenyum pada wajah anda atau senyuman anda? 13.Apakah anak anda meniru anda? (misal bila anda membuat raut wajah tertentu anak anda menirunya? 14.Apakah anak anda memberi reaksi bila namanya dipanggil? 15.Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak anda melihat pada mainan tersebut?
  • 37. 16. Apakah anak anda dapat berjalan? 17.Apakah anak anda juga tidak melihat pada benda yang anda lihat? 18.Apakah anak anda tidak pernah membuat gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di sekitar wajahnya? 19.Apakah anak anda mencoba mencari perhatian anda untuk kegiatan yang sedang dilakukannya? 20.Apakah anda tidak pernah berpikir bahwa anak anda tuli? 21.Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan orang lain?
  • 38. 22.Apakah anak anda tidak pernah menatap dengan tatapan mata kosong atau mondar- mandiri tanpa tujuan? 23.Apakah anak anda melihat pada wajah anda untuk melihat reaksi anda ketika ia dihadapkan pada situasi yang asing atau tidak ia mengerti? Keterangan: Seorang anak berpeluang menyandang autis jika: 3 atau lebih dari pertanyaan M-Chatt dijawab TIDAK atau minimal 2 dari pertanyaan yang dicetak tebal dijawab TIDAK
  • 40. Peran GP • Mendampingi guru kelas dalam menyiapkan kegiatan yang berkaitan dengan materi pelajaran • Mendampingi anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam menyelesaikan tugasnya dengan pemberian instruksi yang singkat dan jelas • Memilih dan melibatkan teman seumur untuk kegiatan sosialisasinya • Menyusun kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas
  • 41. • Mempersiapkan ABK pada kondisi rutinitas yang berubah positif • Menekankan keberhasilan ABK dan pemberian reward yang sesuai dan pemberian konsekwensi terhadap perilaku yang tidak sesuai • Meminimalisasi kegagalan ABK • Memberikan pengajaran yang menyenangkan kepada ABK • Menjalankan individual program pembelajaran (PPI)
  • 42. • Mengawasi dan mengurangi kemungkinan anak melakukan tingkah laku berulang-ulang (stereotypic or self stimulatory behavior). Misalnya body rocking, stimming, flapping, humming, echolalia dll • Membantu anak-anak lain (pada saat ABK sudah kompeten) serta memberikan pujian pada anak-anak ini • Bersikap penuh semangat dan antusias dalam membantu anak tersebut menikmati masa kanak-kanaknya dengan menyenangkan
  • 43.
  • 45. Guru Pendamping • Adalah: Guru yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang anak berkebutuhan khusus (yang sudah ditraining) yang membantu atau bekerjasama dengan Guru sekolah reguler dalam menciptakan pembelajaran yang inklusi.
  • 46. Peraturan GP • Guru Pendamping harus hadir setidaknya sebelum anak yang didampingi belum hadir. Misal: masuk kelas 7.30 maka GP harus hadir sekitar jam 7.15 • GP harus sudah siap di gerbang untuk menemani anak menuju kelas dan melakukan persiapan dalam kegiatan belajar • Menemani anak dan berada di samping anak tsb dalam kegiatan belajar • Mengupayakan membantu dengan mempertimbangkan kemandirian anak tersebut
  • 47. • Mengingatkan anak akan tugas yang harus diselesaikan sesuai pelajaran yang diberikan oleh Guru kelas • Menyemangati anak agar turut berpartisipasi dalam kegiatan kelas • Berupaya untuk memindahkan anak jika terjadi kegaduhan yang dilakukan oleh anak tersebut serta memikirkan jalan keluar agar anak tidak sering keluar kelas • Pengawasan anak tidak boleh lepas ( anak yang memang sangat butuh pangawasan)
  • 48. • Melakukan pelaporan terhadap kejadian hari tersebut kepada Orang tua melalui buku penghubung tanpa kebohongan dan menggunakan bahasa yang sopan, jelas dan mudah dimengerti • Mengupayakan tercipta komunikasi yang baik antara Orang tua, guru, GP dan anak • Bersedia menerima pendapat orang lain • Bekerjasama dalam kelas bersama Guru agar tercipta lingkungan yang kondusif
  • 49. • Jika berhalangan hadir karena sakit atau kejadian yang sangat mendesak, tidak lupa untuk memberitahukan kepada orang tua dan guru kelas (pihak sekolah) • GP diwajibkan untuk meningkatkan pengetahuannya dalam memahami tugasnya • GP diwajibkan untuk mempresentasikan /berdiskusi mengenai ide/kreatifitas dalam meningkatkan kemampuan anak
  • 51. Add a Slide Title - 5
  • 52. Two Content Layout with Table • First bullet point here • Second bullet point here • Third bullet point here Class Group 1 Class 1 82 Class 2 76 Class 3 84
  • 53. Two Content Layout with SmartArt • Add your first bullet point here • Add your second bullet point here • Add your third bullet point here Group 1 Group 2 Group 4 Group 5
  • 54. Picture with Caption Layout Caption
  • 55. Add a Slide Title - 1
  • 56. Add a Slide Title - 2
  • 57. Add a Slide Title - 3
  • 58. ADD A SLIDE TITLE - 4
  • 59. Add a Slide Title - 5
  • 60. Add a Slide Title - 6
  • 61.
  • 62. Add a Slide Title - 7