SlideShare a Scribd company logo
Modul I/O
 Dua fungsi utama :
     Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan
      memori melalui bus sistem.

     Sebagai piranti antarmuka dengan
      peralatan peripheral lainnya dengan
      menggunakan link data tertentu



supardi/Orkom      BAB IV Input Output       1
Model generik dari suatu modul I/O




supardi/Orkom   BAB IV Input Output   2
Modul I/O
 Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem
  komputer
   Bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah
     perangkat luar atau lebih
   Bertanggung jawab pula dalam pertukaran data
     antara perangkat luar tersebut dengan memori
     utama ataupun dengan
 register – register CPU.
 Antarmuka internal dengan komputer (CPU dan
  memori utama)
 Antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk
  menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan


supardi/Orkom       BAB IV Input Output             3
Fungsi Modul I/O

   Kontrol dan pewaktuan.
   Komunikasi CPU.
   Komunikasi perangkat eksternal.
   Pem-buffer-an data.
   Deteksi kesalahan


supardi/Orkom   BAB IV Input Output   4
Kontrol dan Pewaktuan
 Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing)
  merupakan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja
  masing – masing komponen penyusun komputer.
 Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu
  atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan
  kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik
  dengan perangkat internal seperti register – register,
  memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral.
 Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol
  dan pewaktuan yang mengatur sistem secara
  keseluruhan
 Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem
  bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan
  kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih


supardi/Orkom          BAB IV Input Output               5
Langkah-langkah pemindahan data dari
peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O


  Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari
   CPU ke modul I/O.
  Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
  Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer
   data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul
   I/O.
  Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang
   tertentu dari peripheral.
  Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan
   sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh
   modul I/O sehingga paket – paket data dapat
   diterima CPU dengan baik

 supardi/Orkom        BAB IV Input Output              6
Proses fungsi komunikasi
antara CPU dan modul I/O
 Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah
  – perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi
  bus kontrol.
 Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima
  perintah:
   Read sector, Scan record ID, Format disk.
 Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui
  bus data.
 Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul
  I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa
  status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam –
  macam kondisi kesalahan (error).
 Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen
  penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil
  maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada
  perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus
  mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya
supardi/Orkom         BAB IV Input Output               7
Skema suatu perangkat peripheral




supardi/Orkom   BAB IV Input Output   8
Buffering
 Tujuan utama adalah mendapatkan
  penyesuaian data sehubungan
  perbedaan laju transfer data dari
  perangkat peripheral dengan
  kecepatan pengolahan pada CPU.
 Laju transfer data dari perangkat
  peripheral lebih lambat dari
  kecepatan CPU maupun media
  penyimpan

supardi/Orkom   BAB IV Input Output   9
Deteksi Kesalahan

 Bila perangkat peripheral terdapat masalah
  sehingga proses tidak dapat dijalankan,
  maka modul I/O akan melaporkan
  kesalahan tersebut.
 Misal informasi kesalahan pada peripheral
  printer seperti: kertas tergulung, pinta
  habis, kertas habis.
 Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan
  adalah penggunaan bit paritas

supardi/Orkom    BAB IV Input Output      10
Struktur Modul I/O

 Berbagai macam modul I/O seiring
  perkembangan komputer.
 Intel 8255A yang sering disebut PPI
  (Programmable Peripheral Interface).
 Bagaimanapun kompleksitas suatu
  modul I/O,terdapat kemiripan
  struktur.

supardi/Orkom   BAB IV Input Output   11
Struktur Modul I/O




                Blok diagram struktur modul I/O
supardi/Orkom           BAB IV Input Output       12
Struktur Modul I/O
 Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus
  sistem komputer terdapat tiga saluran
          Saluran data
          Saluran alamat
          Saluran kontrol.
 Bagian terpenting adalah blok logika I/O
  yang berhubungan dengan semua
  peralatan antarmuka peripheral, terdapat
  fungsi pengaturan dan switching pada blok
  ini

supardi/Orkom           BAB IV Input Output   13
I/O Terprogram

 Data saling dipertukarkan antara CPU
  dan modul I/O.
 CPU mengeksekusi program yang
  memberikan operasi I/O kepada CPU
  secara langsung
     Pemindahan data
     Pengiriman perintah baca maupun tulis
     Monitoring perangkat

supardi/Orkom     BAB IV Input Output         14
I/O Terprogram

 Kelemahan :
     CPU akan menunggu sampai operasi I/O
      selesai dilakukan modul I/O sehingga akan
      membuang waktu, CPU lebih cepat proses
      operasinya.
     Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat
      melakukan interupsi kepada CPU terhadap
      proses – proses yang diinteruksikan
      padanya.
     Seluruh proses merupakan tanggung jawab
      CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan

supardi/Orkom      BAB IV Input Output        15
Klasifikasi perintah I/O
1. Perintah control.
    Perintah ini digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral
    dan memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya.
2. Perintah test.
    Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status
    modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu mengetahui perangkat
    peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk
    mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta
    mendeteksi kesalahannya.
3. Perintah read.
    Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data
    kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya
    paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi
    data maupun kecepatan transfernya.
4. Perintah write.
    Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O
    untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada
    perangkat peripheral tujuan data tersebut.

supardi/Orkom              BAB IV Input Output                    16
I/O terprogram

 Implementasi perintah dalam
  instruksi I/O :
     Memory-mapped I/O
     Isolated I/O




supardi/Orkom   BAB IV Input Output   17
Memory-mapped I/O
 Terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan
  perangkat I/O.
 CPU memperlakukan register status dan register data
  modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan
  instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik
  memori maupun perangkat I/O.
 Konskuensinya adalah diperlukan saluran tunggal
  untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk
  penulisan.
 Keuntungan memory-mapped I/O adalah efisien
  dalam pemrograman, namun memakan banyak ruang
  memori alamat


supardi/Orkom        BAB IV Input Output           18
Isolated I/O

 Dilakukan pemisahan ruang pengalamatan
  bagi memori dan ruang pengalamatan bagi
  I/O.
 Dengan teknik ini diperlukan bus yang
  dilengkapi dengan saluran pembacaan dan
  penulisan memori ditambah saluran
  perintah output.
 Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya
  instruksi I/O

supardi/Orkom    BAB IV Input Output      19
Interrupt – Driven I/O
 Proses tidak membuang – buang waktu
 Prosesnya :
     CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O,
      bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O
      maka CPU akan melakukan eksekusi perintah –
      perintah lainnya.
     Apabila modul I/O telah selesai menjalankan
      instruksi yang diberikan padanya akan
      melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya
      telah selesai


supardi/Orkom       BAB IV Input Output          20
Interrupt – Driven I/O

 Kendali perintah masih menjadi tanggung
  jawab CPU, baik pengambilan perintah dari
  memori maupun pelaksanaan isi perintah
  tersebut.
 Terdapat selangkah kemajuan dari teknik
  sebelumnya
     CPU melakukan multitasking beberapa perintah
      sekaligus
     Tidak ada waktu tunggu bagi CPU = Proses
      cepat

supardi/Orkom       BAB IV Input Output          21
Interrupt – Driven I/O

 Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O
     Modul I/O menerima perintah, misal read.
     Modul I/O melaksanakan perintah pembacaan
      dari peripheral dan meletakkan paket data ke
      register data modul I/O
     Modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU
      melalui saluran kontrol.
     Modul menunggu datanya diminta CPU. Saat
      permintaan terjadi
     Modul meletakkan data pada bus data
     Modul siap menerima perintah selanjutnya


supardi/Orkom        BAB IV Input Output             22
Interrupt
   Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah
    menyelesaikan sebuah operasi I/O :
        Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
        CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya
         kemudian merespon interupsi.
        CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan
         mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk
         menghentikan interupsinya.
        CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine
         interupsi. Hal yang dilakukan adalah menyimpan informasi
         yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi
         dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang
         diperlukan berupa:
               Status prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program
                status word).
               Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi.
    Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack
    pengontrol sistem.

supardi/Orkom                    BAB IV Input Output                           23
Interrupt
 Pengolahan interupsi saat perangkat I/O
  telah menyelesaikan sebuah operasi I/O :
     CPU akan menyimpan PC (program counter)
      eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol
      bersama informasi PSW.
     Mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
     CPU memproses interupsi sempai selesai
     Bila pengolahan interupsi selasai, CPU akan
      memanggil kembali informasi yang telah
      disimpan pada stack pengontrol untuk
      meneruskan operasi sebelum interupsi .

supardi/Orkom        BAB IV Input Output           24
Interrupt
 Teknik yang digunakan CPU dalam
  menangani program interupsi
        Multiple Interrupt Lines.
        Software poll.
        Daisy Chain.
        Arbitrasi bus




supardi/Orkom         BAB IV Input Output   25
Multiple Interrupt Lines

 Teknik yang paling sederhana
 Menggunakan saluran interupsi
  berjumlah banyak
 Tidak praktis untuk menggunakan
  sejumlah saluran bus atau pin CPU ke
  seluruh saluran interupsi modul –
  modul I/O

supardi/Orkom   BAB IV Input Output   26
Software poll
 CPU mengetahui adanya sebuah interupsi,
  maka CPU akan menuju ke routine layanan
  interupsi yang tugasnya melakukan poll
  seluruh modul I/O untuk menentukan
  modul yang melakukan interupsi
 Kerugian software poll
     memerlukan waktu yang lama karena harus
      mengidentifikasi seluruh modul untuk
      mengetahui modul I/O yang melakukan
      interupsi

supardi/Orkom       BAB IV Input Output         27
Daisy chain

 Teknik yang lebih efisien
 Menggunakan hardware poll
 Seluruh modul I/O tersambung dalam
  saluran interupsi CPU secara melingkar
  (chain)
 Apabila ada permintaan interupsi, maka
  CPU akan menjalankan sinyal acknowledge
  yang berjalan pada saluran interupsi
  sampai menjumpai modul I/O yang
  mengirimkan interupsi

supardi/Orkom   BAB IV Input Output     28
Arbitrasi bus

 Modul I/O memperoleh kontrol bus
  sebelum modul ini menggunakan
  saluran permintaan interupsi
 Hanya akan terdapat sebuah modul
  I/O yang dapat melakukan interupsi



supardi/Orkom   BAB IV Input Output    29
Pengontrol Interrupt Intel 8259A

 Intel mengeluarkan chips 8259A
 Sebagai interrupt arbiter pada
  mikroprosesor Intel 8086
 Manajemen interupsi modul - modul I/O
 Chips ini dapat diprogram untuk
  menentukan prioritas modul I/O yang lebih
  dulu ditangani CPU apabila ada permintaan
  interupsi yang bersamaan
 Mode – mode interupsi ?

supardi/Orkom    BAB IV Input Output      30
Mode pada Interrupt Intel 8259A

 Fully Nested
  Permintaan interupsi dengan prioritas mulai
  0 (IR0) hingga 7(IR7).
 Rotating
  Bila sebuah modul telah dilayani
  interupsinya akan menempati prioritas
  terendah.
 Special Mask
  Prioritas diprogram untuk modul I/O
  tertentu secara spesial.

supardi/Orkom    BAB IV Input Output       31
Pemakaian pengontrol interupsi
8559A pada 8086




supardi/Orkom   BAB IV Input Output   32
Kesimpulan
1. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka
   (interface) bagi sistem bus atau switch
   sentral dan mengontrol satu atau lebih
   perangkat peripheral.
2. Modul I/O adalah suatu komponen dalam
   sistem komputer yang bertanggung jawab
   atas pengontrolan sebuah perangkat luar
   atau lebih dan bertanggung jawab pula
   dalam pertukaran data antara perangkat
   luar tersebut dengan memori utama
   ataupun dengan register – register CPU.

supardi/Orkom   BAB IV Input Output      33

More Related Content

What's hot

Sistem Operasi Komputer
Sistem Operasi KomputerSistem Operasi Komputer
Sistem Operasi Komputer
Aqidatul Izzah Taufiq
 
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.pptPertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
agro6
 
Soal uas imk bsi
Soal uas imk bsiSoal uas imk bsi
Soal uas imk bsi
Jimmy Linkin Park Jimmy_Lp
 
komponen penyusun komputer
komponen penyusun komputerkomponen penyusun komputer
komponen penyusun komputer
NurLisa10
 
[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASIDedes ssi
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
7GALVAROCAKRAWARDHAN
 
Sistem Operasi
Sistem OperasiSistem Operasi
Sistem Operasi
Solehudin Solehudin
 
Pertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memoryPertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memory
Buhori Muslim
 
Laporan Perakitan PC
Laporan Perakitan PCLaporan Perakitan PC
Laporan Perakitan PC
Fariz Arifuddin Arifuddin
 
Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2
Rahmat Sholeh
 
Makalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiMakalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasi
IKHSAN MAHRURI
 
Interupsi
InterupsiInterupsi
Interupsi
achmad_fahmi
 
Pengantar Teknologi Informasi.ppt
Pengantar Teknologi Informasi.pptPengantar Teknologi Informasi.ppt
Pengantar Teknologi Informasi.ppt
RIJALULFIKRI20
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
Bina Sarana Informatika
 
Sistem interkoneksi dan bus
Sistem interkoneksi dan busSistem interkoneksi dan bus
Sistem interkoneksi dan busbutterfly_rahmat
 
Ppt bab 4 informatika
Ppt bab 4 informatikaPpt bab 4 informatika
Ppt bab 4 informatika
GanendraValent
 
Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8
Farichah Riha
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
Buhori Muslim
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
Angling_seto
 
Bab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Bab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan KomunikasiBab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Bab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
7g syifa apic
 

What's hot (20)

Sistem Operasi Komputer
Sistem Operasi KomputerSistem Operasi Komputer
Sistem Operasi Komputer
 
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.pptPertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
Pertemuan 2 - Organisasi dan Arsitektur Komputer.ppt
 
Soal uas imk bsi
Soal uas imk bsiSoal uas imk bsi
Soal uas imk bsi
 
komponen penyusun komputer
komponen penyusun komputerkomponen penyusun komputer
komponen penyusun komputer
 
[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
[PPT] BAB 2 KONSEP DASAR SISTEM, INFORMASI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Sistem Operasi
Sistem OperasiSistem Operasi
Sistem Operasi
 
Pertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memoryPertemuan 10 memory
Pertemuan 10 memory
 
Laporan Perakitan PC
Laporan Perakitan PCLaporan Perakitan PC
Laporan Perakitan PC
 
Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2Perangkat input dan output.ppt 2
Perangkat input dan output.ppt 2
 
Makalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasiMakalah sistem-operasi
Makalah sistem-operasi
 
Interupsi
InterupsiInterupsi
Interupsi
 
Pengantar Teknologi Informasi.ppt
Pengantar Teknologi Informasi.pptPengantar Teknologi Informasi.ppt
Pengantar Teknologi Informasi.ppt
 
Jawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihanJawaban Struktur data soal-latihan
Jawaban Struktur data soal-latihan
 
Sistem interkoneksi dan bus
Sistem interkoneksi dan busSistem interkoneksi dan bus
Sistem interkoneksi dan bus
 
Ppt bab 4 informatika
Ppt bab 4 informatikaPpt bab 4 informatika
Ppt bab 4 informatika
 
Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
Bab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Bab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan KomunikasiBab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
Bab 3 Informatika - Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
 

Similar to 57594452 io-modul

Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
JakkKuort
 
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
radianb
 
Penjelasan I/O
Penjelasan I/OPenjelasan I/O
Penjelasan I/Ohajyer
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & outputWandi Parlente
 
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.pptdokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
kusumosuryanto
 
Input/Output
Input/OutputInput/Output
Input/Output
Adelina Putri
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
GardeniaLavenn
 
Input output
Input outputInput output
Input output
Ali Must Can
 
Pertemuan 9 - Unit Input Output.pdf
Pertemuan 9 - Unit Input Output.pdfPertemuan 9 - Unit Input Output.pdf
Pertemuan 9 - Unit Input Output.pdf
AsrilZahwa
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
ArifColab
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
reynaldiazhar18064
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
AldhyGuess
 
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1France Rhezhek
 
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
belajarkomputer
 
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptManajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
awirawanm
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queen
haviedz21
 

Similar to 57594452 io-modul (20)

Pert.6 organisasi input output
Pert.6 organisasi input outputPert.6 organisasi input output
Pert.6 organisasi input output
 
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan OutputMikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
Mikroprosesor & Interfacing, Bab Input dan Output
 
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
04 - Unit Input Output - Radian Baratasena.pdf
 
Input output
Input outputInput output
Input output
 
Penjelasan I/O
Penjelasan I/OPenjelasan I/O
Penjelasan I/O
 
8. modul input & output
8. modul input & output8. modul input & output
8. modul input & output
 
Sistem input output
Sistem input outputSistem input output
Sistem input output
 
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.pptdokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
dokumen.tech_sistem-input-output-5584985b42fd6.ppt
 
Input/Output
Input/OutputInput/Output
Input/Output
 
Pertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkomPertemuan 11 orkom
Pertemuan 11 orkom
 
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
3. Struktur CPU dan Sistem Interkoneksi.pdf
 
Input output
Input outputInput output
Input output
 
Pertemuan 9 - Unit Input Output.pdf
Pertemuan 9 - Unit Input Output.pdfPertemuan 9 - Unit Input Output.pdf
Pertemuan 9 - Unit Input Output.pdf
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.ppt
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output Untuk Belajar
 
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
9A-DESIGN_SISTEM_INPUT-output.........................
 
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
Pertemuan 6-organisasi-input-dan-output1
 
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan OutputBernis Sagita - Manajemen Input dan Output
Bernis Sagita - Manajemen Input dan Output
 
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.pptManajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
Manajemen device dan pengetahuan teknologi.ppt
 
Modul n-queen
Modul n-queenModul n-queen
Modul n-queen
 

More from Alvin Setiawan

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Alvin Setiawan
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearAlvin Setiawan
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Alvin Setiawan
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsAlvin Setiawan
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaAlvin Setiawan
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlvin Setiawan
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierAlvin Setiawan
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3Alvin Setiawan
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlAlvin Setiawan
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciAlvin Setiawan
 

More from Alvin Setiawan (20)

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linear
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2
 
Pedoman ta2008
Pedoman ta2008Pedoman ta2008
Pedoman ta2008
 
Pbw week 01 basics
Pbw week 01   basicsPbw week 01   basics
Pbw week 01 basics
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Nl eqn lab
Nl eqn labNl eqn lab
Nl eqn lab
 
Modul6
Modul6Modul6
Modul6
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
 
Ml2 f304213
Ml2 f304213Ml2 f304213
Ml2 f304213
 
Micro sim template_2
Micro sim template_2Micro sim template_2
Micro sim template_2
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Metode regula falsi
Metode regula falsiMetode regula falsi
Metode regula falsi
 
Metode biseksi
Metode biseksiMetode biseksi
Metode biseksi
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linier
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinci
 

57594452 io-modul

  • 1. Modul I/O  Dua fungsi utama :  Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.  Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu supardi/Orkom BAB IV Input Output 1
  • 2. Model generik dari suatu modul I/O supardi/Orkom BAB IV Input Output 2
  • 3. Modul I/O  Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer  Bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih  Bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan  register – register CPU.  Antarmuka internal dengan komputer (CPU dan memori utama)  Antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan fungsi – fungsi pengontrolan supardi/Orkom BAB IV Input Output 3
  • 4. Fungsi Modul I/O  Kontrol dan pewaktuan.  Komunikasi CPU.  Komunikasi perangkat eksternal.  Pem-buffer-an data.  Deteksi kesalahan supardi/Orkom BAB IV Input Output 4
  • 5. Kontrol dan Pewaktuan  Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer.  Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral.  Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan  Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih supardi/Orkom BAB IV Input Output 5
  • 6. Langkah-langkah pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O  Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.  Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.  Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O.  Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.  Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat diterima CPU dengan baik supardi/Orkom BAB IV Input Output 6
  • 7. Proses fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O  Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol.  Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah:  Read sector, Scan record ID, Format disk.  Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.  Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam – macam kondisi kesalahan (error).  Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya supardi/Orkom BAB IV Input Output 7
  • 8. Skema suatu perangkat peripheral supardi/Orkom BAB IV Input Output 8
  • 9. Buffering  Tujuan utama adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU.  Laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan supardi/Orkom BAB IV Input Output 9
  • 10. Deteksi Kesalahan  Bila perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut.  Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis.  Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas supardi/Orkom BAB IV Input Output 10
  • 11. Struktur Modul I/O  Berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer.  Intel 8255A yang sering disebut PPI (Programmable Peripheral Interface).  Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O,terdapat kemiripan struktur. supardi/Orkom BAB IV Input Output 11
  • 12. Struktur Modul I/O Blok diagram struktur modul I/O supardi/Orkom BAB IV Input Output 12
  • 13. Struktur Modul I/O  Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran  Saluran data  Saluran alamat  Saluran kontrol.  Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini supardi/Orkom BAB IV Input Output 13
  • 14. I/O Terprogram  Data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O.  CPU mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung  Pemindahan data  Pengiriman perintah baca maupun tulis  Monitoring perangkat supardi/Orkom BAB IV Input Output 14
  • 15. I/O Terprogram  Kelemahan :  CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, CPU lebih cepat proses operasinya.  Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya.  Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan supardi/Orkom BAB IV Input Output 15
  • 16. Klasifikasi perintah I/O 1. Perintah control. Perintah ini digunkan untuk mengaktivasi perangkat peripheral dan memberitahukan tugas yang diperintahkan padanya. 2. Perintah test. Perintah ini digunakan CPU untuk menguji berbagai kondisi status modul I/O dan peripheralnya. CPU perlu mengetahui perangkat peripheralnya dalam keadaan aktif dan siap digunakan, juga untuk mengetahui operasi – operasi I/O yang dijalankan serta mendeteksi kesalahannya. 3. Perintah read. Perintah pada modul I/O untuk mengambil suatu paket data kemudian menaruh dalam buffer internal. Proses selanjutnya paket data dikirim melalui bus data setelah terjadi sinkronisasi data maupun kecepatan transfernya. 4. Perintah write. Perintah ini kebalikan dari read. CPU memerintahkan modul I/O untuk mengambil data dari bus data untuk diberikan pada perangkat peripheral tujuan data tersebut. supardi/Orkom BAB IV Input Output 16
  • 17. I/O terprogram  Implementasi perintah dalam instruksi I/O :  Memory-mapped I/O  Isolated I/O supardi/Orkom BAB IV Input Output 17
  • 18. Memory-mapped I/O  Terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O.  CPU memperlakukan register status dan register data modul I/O sebagai lokasi memori dan menggunakan instruksi mesin yang sama untuk mengakses baik memori maupun perangkat I/O.  Konskuensinya adalah diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan.  Keuntungan memory-mapped I/O adalah efisien dalam pemrograman, namun memakan banyak ruang memori alamat supardi/Orkom BAB IV Input Output 18
  • 19. Isolated I/O  Dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan ruang pengalamatan bagi I/O.  Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi dengan saluran pembacaan dan penulisan memori ditambah saluran perintah output.  Keuntungan isolated I/O adalah sedikitnya instruksi I/O supardi/Orkom BAB IV Input Output 19
  • 20. Interrupt – Driven I/O  Proses tidak membuang – buang waktu  Prosesnya :  CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya.  Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai supardi/Orkom BAB IV Input Output 20
  • 21. Interrupt – Driven I/O  Kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut.  Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya  CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus  Tidak ada waktu tunggu bagi CPU = Proses cepat supardi/Orkom BAB IV Input Output 21
  • 22. Interrupt – Driven I/O  Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O  Modul I/O menerima perintah, misal read.  Modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O  Modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol.  Modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi  Modul meletakkan data pada bus data  Modul siap menerima perintah selanjutnya supardi/Orkom BAB IV Input Output 22
  • 23. Interrupt  Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O :  Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.  CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.  CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.  CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa:  Status prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program status word).  Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem. supardi/Orkom BAB IV Input Output 23
  • 24. Interrupt  Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O :  CPU akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW.  Mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.  CPU memproses interupsi sempai selesai  Bila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum interupsi . supardi/Orkom BAB IV Input Output 24
  • 25. Interrupt  Teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi  Multiple Interrupt Lines.  Software poll.  Daisy Chain.  Arbitrasi bus supardi/Orkom BAB IV Input Output 25
  • 26. Multiple Interrupt Lines  Teknik yang paling sederhana  Menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak  Tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul – modul I/O supardi/Orkom BAB IV Input Output 26
  • 27. Software poll  CPU mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan interupsi  Kerugian software poll  memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan interupsi supardi/Orkom BAB IV Input Output 27
  • 28. Daisy chain  Teknik yang lebih efisien  Menggunakan hardware poll  Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain)  Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi supardi/Orkom BAB IV Input Output 28
  • 29. Arbitrasi bus  Modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan interupsi  Hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan interupsi supardi/Orkom BAB IV Input Output 29
  • 30. Pengontrol Interrupt Intel 8259A  Intel mengeluarkan chips 8259A  Sebagai interrupt arbiter pada mikroprosesor Intel 8086  Manajemen interupsi modul - modul I/O  Chips ini dapat diprogram untuk menentukan prioritas modul I/O yang lebih dulu ditangani CPU apabila ada permintaan interupsi yang bersamaan  Mode – mode interupsi ? supardi/Orkom BAB IV Input Output 30
  • 31. Mode pada Interrupt Intel 8259A  Fully Nested Permintaan interupsi dengan prioritas mulai 0 (IR0) hingga 7(IR7).  Rotating Bila sebuah modul telah dilayani interupsinya akan menempati prioritas terendah.  Special Mask Prioritas diprogram untuk modul I/O tertentu secara spesial. supardi/Orkom BAB IV Input Output 31
  • 32. Pemakaian pengontrol interupsi 8559A pada 8086 supardi/Orkom BAB IV Input Output 32
  • 33. Kesimpulan 1. Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral. 2. Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan register – register CPU. supardi/Orkom BAB IV Input Output 33