Sistem Input Output CPU dan Pertemuan 11 tentang Prosesor I/O
1.
2. Sistem I/O terdiri atas piranti I/O (disebut jg peripheral), pengendali piranti (device controller) yang dilalui piranti I/O untuk berkomunikasi dengan CPU atau memori utama dalam suatu aturan yang baku (protocol) dan perangkat lunak untuk operasi I/O dan pelayanan.
3.
4. Operasi I/O terdiri atas tiga mode dasar yg di bedakan atas derajat keterlibatan CPU pd eksekusinya. Mode-mode tersebut adalah I/O terprogram, I/O interupsi dan direct memory access (DMA). I/O Terprogram I/O terprogram adalah sebuah metode dimana CPU mengendalikan transaksi I/O secara keseluruhan dengan menjalankan serangkaian instruksi I/O (sebuah program). Program tersebut memulai, mengarahkan dan memberhentikan operasi-operasi I/O.
5. Perangkat keras yg terlibat dalam sebuah transfer I/O terdiri dari sebuah register status, sebuah register buffer, sebuah counter data dan sebuah pointer buffer. Register status berisi status piranti I/O saat ini dan data yg akan dikirimkan. Register buffer digunakan untuk menyimpan data untuk sementara. Jumlah karakter yg akan di transfer di-load ke counter data. Begitu karakter ditransfer, counter data berkurang dan diuji apakah bernilai nol.
6. I/O Interupsi I/O interupsi adalah suatu teknik yang di kendalikan oleh permintaan, CPU hanya bereaksi ketika suatu piranti mengeluarkan permintaan untuk pelayanan. Permintaan ini di sebut sebagai interupsi. Ada dua jenis utama interupsi yaitu : maskable atau nonmaskable. Sebuah interupsi maskable adalah sebuah interupsi yang dapat disable untuk sementara dengan sebuah intruksi disable interupsi khusus. Interupsi nonmaskable adalah sebuah interupsi yg tidak dapat didisablekan dengan instruksi perangkat lunak.
7. DMA ( Direct Memory Access ) Komunikasi antara CPU atau memori utama dan piranti eksternal pada I/O terprogram atau I/O interupsi selalu terjadi di bawah pengawasan dan pengendalian CPU. Metode DMA melibatkan sejenis pembagian waktu pada memori utama antara piranti I/O dan program yg berjalan pada CPU dan dapat diterapkan pada hamper semua komputer.
8. Piranti I/O dapat mentransfer sejumlah besar blok data di bawah DMA dalam suatu operasi yg terus-menerus yg disebut sebagai transfer blok DMA, Pada skema ini baik CPU dan DMA controller berusaha mengakses memori utama melalui memory address register (MAR) dan memory buffer register (MBR).
9.
10. Transfer data serial lebih rumit. Disini data dikirim secara berurutan dalam suatu baris komunikasi tunggal. Untuk mengirimkan data secara serial, pengirim dan penerima harus berbagi batas waktu pengiriman karakter tersebut menjadi beberapa subinterval sehingga setiap bit akan dikirim dan di terima selama satu subinterval tersebut.
11. Mode Transfer Data Proses pemberian sinyal pada transfer data paralel maupun serial dapat bersifat synchronous atau asynchronous. Pada transfer synchronous baris kendali digunakan untuk mensinkronkan waktu pada semua kejadian yg terjadi selama periode waktu tertentu. CPU dapat memasok data ke atau menerima data dari bagian eksternal tanpa berkomunikasi lebih dahulu selain dengan alamat suatu piranti. Transfer data synchronous, suatu piranti harus bereaksi selama periode waktu tertentu yg di berikan oleh CPU. Dengan kata lain semua piranti harus dapat bereaksi dengan kecepatan yg sama.
12. 3. Interfacing Piranti Untuk berkomunikasi dengan CPU, piranti-piranti tersebut memerlukan hadap-muka dan mengendalikan perangkat keras dan perangkat lunak untuk menghubungkan mereka ke bus. Fungsi pokok sebuah interface adalah untuk mensinkronkan transfer data antara CPU dan peripheral. Sewaktu data masuk, interface menerima data dalam kecepatan yg dihasilkan oleh peripheral dan kemudian mengirimnya melalui bus kedalam CPU kapan pun ia tersedia. Jika data keluar interface menerima data dari bus dan kemudian mengirimkannya ke peripheral dengan kecepatan tertentu sehingga ia dapat diterima. Pada kedua kasus itu, interface menyediakan tempat penyimpanan (buffer storage) bagi data.
13. 4. Prosesor I/O System Resident Prosesor I/O biasanya berisi sejumlah saluran DMA, memiliki CPU sendiri dan kumpulan instruksi dan menjalankan programnya secara parallel pada CPU utama. Mereka diinisialisasi oleh CPU utama dan berkomunikasi dengan CPU hanya jika mereka telah merampungkan tugasnya.
14. Saluran I/O Saluran I/O adalah suatu pengendali yg lebih canggih dari pada fasilitas DMA tetapi melakukan operasi I/O dlm mode DMA. Saluran I/O merupakan sebuah prosesor khusus dengan kemampuan terbatas yg disusun untuk interface beberapa piranti I/O ke memori, saluran tersebut dapat melakukan pendeteksian dan pembetulan kesalahan secara ekstensif, konversi kode dan pemformatan data.