Dokumen tersebut membahas pengelolaan lingkungan sekolah dalam era new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan. Termasuk penjelasan tentang pengelolaan lingkungan hidup sekolah secara abiotik, biotik, dan budaya sosial serta penjelasan tentang social mixing dan penularan Covid-19."
Pelatihan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) memberikan pemahaman tentang pendekatan STBM yang meliputi lima pilar STBM dan tangga perubahan perilaku. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku sanitasi secara mandiri.
Rencana kegiatan sekolah Adiwiyata jangka pendek tahun ajaran 2019/2020 ini mencakup (1) latar belakang program Adiwiyata, (2) tujuan dan manfaat program, (3) rincian program kerja sekolah Adiwiyata, dan (4) susunan tim Adiwiyata.
Pelatihan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) memberikan pemahaman tentang pendekatan STBM yang meliputi lima pilar STBM dan tangga perubahan perilaku. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku sanitasi secara mandiri.
Rencana kegiatan sekolah Adiwiyata jangka pendek tahun ajaran 2019/2020 ini mencakup (1) latar belakang program Adiwiyata, (2) tujuan dan manfaat program, (3) rincian program kerja sekolah Adiwiyata, dan (4) susunan tim Adiwiyata.
Program kerja Go Green School bertujuan untuk menciptakan sekolah yang peduli lingkungan dengan mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan ekstrakurikuler yang peduli lingkungan, serta pengelolaan sarana sekolah yang ramah lingkungan seperti pengaturan kelas, kantin, dan pengelolaan sampah.
Dokumen tersebut membahas dampak sampah plastik terhadap kesehatan, termasuk pengelolaan sampah rumah tangga di Indonesia, bahaya kesehatan dari mikroplastik dan sampah plastik, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya seperti program Germas dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria sekolah Adiwiyata dan tahapan penilaian calon sekolah Adiwiyata. Terdapat empat komponen utama yang harus dipenuhi yaitu perencanaan Gerakan PBLHS, pelaksanaan Gerakan PBLHS, kurikulum berbasis lingkungan, dan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif."
20211407 buku saku phbs sekolah di masa pandemiDelimaks1
Dokumen tersebut membahas pedoman penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas selama pandemi COVID-19, meliputi cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, pengelolaan sampah, kebersihan toilet, manajemen kebersihan menstruasi, menggosok gigi, menggunakan air bersih, minum obat cacing, aktivitas f
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Sekretariat STBM
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah memberikan panduan langkah-langkah pelaksanaan pemicuan di sekolah untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat siswa sebagai agen perubahan di keluarga, meliputi tahap persiapan, pendataan lokasi, rapat koordinasi antarsektor, dan pelaksanaan pemicuan di sekolah sasaran.
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Zainal Suarja
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Aceh untuk mengurangi dampak bencana, serta inisiasi pemahaman terhadap generasi muda untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui program edukasi.
PHBS yang dapat dilakukan di satuan pendidikan banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir diakui secara global sebagai salah satu perilaku kebersihan yang paling mendasar dengan dampak kesehatan yang besar. Terlebih saat terjadi kondisi kritis seperti pandemi atau munculnya wabah penyakit menular misalnya: Diare, Cacingan, Flu Burung, dan Corona (Covid-19), CTPS merupakan salah satu upaya mendasar dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMReza Hendrawan
Pemerintah Indonesia secara jelas telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi, terbukti dengan berbagai kebijakan, strategi, dan kemajuan yang ada. Namun demikian, sekolah perlu lebih dilibatkan termasuk dalam perencanaan, pemantauan, dan pendanaan strategi dan program untuk mencapai tujuan SDGs. Anak-anak di Indonesia dapat menjadi lebih baik dengan lingkungan belajar yang bersih dan aman, dan menjadi lebih siap untuk mempertahankan norma sosial dan perilaku positif hidup bersih dan sehat yang diperlukan untuk mancapai Indonesia sehat.
Advokasi Sanitasi Sekolah - Kupang February 2020Reza Hendrawan
Presentation slides on Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) in Schools Advocacy, delivered in Kupang, East Nusa Tenggara Province, Indonesia in February 2020.
Dokumen tersebut membahas permasalahan lingkungan di sekitar area parkir Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES seperti sampah berserakan dan permukaan parkir yang tidak rata, serta solusi yang dapat dilakukan seperti peningkatan kesadaran lingkungan, perbaikan infrastruktur, dan perluasan area parkir.
Program Adiwiyata di SMP Negeri 3 Gresik mencakup pembentukan tim, monitoring dan evaluasi, serta pencapaian target melalui rencana aksi lingkungan yang meliputi kurikulum berbasis lingkungan, partisipasi masyarakat, dan sarana prasarana.
Workshop sosialisasi Gerakan Nasional Bersih Negeriku (GNBN) dan perencanaan penggunaan dana BOS triwulan I tahun 2013 di SMP IT Nurul Yaqin Sorong membahas latar belakang, tujuan dan sasaran GNBN, hasil yang diharapkan, pembentukan organisasi GNBN, rencana kegiatan, pelaksanaan program, sarana prasarana, dan instrumen pengamatan.
Program kerja Go Green School bertujuan untuk menciptakan sekolah yang peduli lingkungan dengan mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan ekstrakurikuler yang peduli lingkungan, serta pengelolaan sarana sekolah yang ramah lingkungan seperti pengaturan kelas, kantin, dan pengelolaan sampah.
Dokumen tersebut membahas dampak sampah plastik terhadap kesehatan, termasuk pengelolaan sampah rumah tangga di Indonesia, bahaya kesehatan dari mikroplastik dan sampah plastik, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya seperti program Germas dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria sekolah Adiwiyata dan tahapan penilaian calon sekolah Adiwiyata. Terdapat empat komponen utama yang harus dipenuhi yaitu perencanaan Gerakan PBLHS, pelaksanaan Gerakan PBLHS, kurikulum berbasis lingkungan, dan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif."
20211407 buku saku phbs sekolah di masa pandemiDelimaks1
Dokumen tersebut membahas pedoman penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas selama pandemi COVID-19, meliputi cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, pengelolaan sampah, kebersihan toilet, manajemen kebersihan menstruasi, menggosok gigi, menggunakan air bersih, minum obat cacing, aktivitas f
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Sekretariat STBM
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah memberikan panduan langkah-langkah pelaksanaan pemicuan di sekolah untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat siswa sebagai agen perubahan di keluarga, meliputi tahap persiapan, pendataan lokasi, rapat koordinasi antarsektor, dan pelaksanaan pemicuan di sekolah sasaran.
Inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda d...Zainal Suarja
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Aceh untuk mengurangi dampak bencana, serta inisiasi pemahaman terhadap generasi muda untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui program edukasi.
PHBS yang dapat dilakukan di satuan pendidikan banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir diakui secara global sebagai salah satu perilaku kebersihan yang paling mendasar dengan dampak kesehatan yang besar. Terlebih saat terjadi kondisi kritis seperti pandemi atau munculnya wabah penyakit menular misalnya: Diare, Cacingan, Flu Burung, dan Corona (Covid-19), CTPS merupakan salah satu upaya mendasar dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMReza Hendrawan
Pemerintah Indonesia secara jelas telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi, terbukti dengan berbagai kebijakan, strategi, dan kemajuan yang ada. Namun demikian, sekolah perlu lebih dilibatkan termasuk dalam perencanaan, pemantauan, dan pendanaan strategi dan program untuk mencapai tujuan SDGs. Anak-anak di Indonesia dapat menjadi lebih baik dengan lingkungan belajar yang bersih dan aman, dan menjadi lebih siap untuk mempertahankan norma sosial dan perilaku positif hidup bersih dan sehat yang diperlukan untuk mancapai Indonesia sehat.
Advokasi Sanitasi Sekolah - Kupang February 2020Reza Hendrawan
Presentation slides on Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) in Schools Advocacy, delivered in Kupang, East Nusa Tenggara Province, Indonesia in February 2020.
Dokumen tersebut membahas permasalahan lingkungan di sekitar area parkir Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES seperti sampah berserakan dan permukaan parkir yang tidak rata, serta solusi yang dapat dilakukan seperti peningkatan kesadaran lingkungan, perbaikan infrastruktur, dan perluasan area parkir.
Program Adiwiyata di SMP Negeri 3 Gresik mencakup pembentukan tim, monitoring dan evaluasi, serta pencapaian target melalui rencana aksi lingkungan yang meliputi kurikulum berbasis lingkungan, partisipasi masyarakat, dan sarana prasarana.
Workshop sosialisasi Gerakan Nasional Bersih Negeriku (GNBN) dan perencanaan penggunaan dana BOS triwulan I tahun 2013 di SMP IT Nurul Yaqin Sorong membahas latar belakang, tujuan dan sasaran GNBN, hasil yang diharapkan, pembentukan organisasi GNBN, rencana kegiatan, pelaksanaan program, sarana prasarana, dan instrumen pengamatan.
Similar to 51944432001pptprof.sringabekti.pptx (20)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. SEKOLAH DI ERA NEW NORMAL
Sekolah harus beradaptasi dengan situasi baru selama
pandemi covid 19
Mempersiapkan sarana dan prasarana u melaksanakan
protokol kesehatan: termogan, tempat cuci tangan dan
sabun, menata tempat duduk di kelas, luar kelas, semprot
desinfektan, rak sepatu, dll
Melaksanakan protokol kesehatan
Protokol kesehatan untuk siswa ketika nanti sudah
pembelajaran di sekolah, dapat dilihat di video animasi
sbb.
Contoh protokol kesehatan di sekolah era new normal
dapat dilihat pada banner sbb.
4. PENILAIAN CS ADIWIYATA 2020
Penilaian calon sekolah adiwiyata th 2020 ditingkat nasional ditiadakan.
Penilaian calon sekolah adiwiyata th 2020 ditingkat provinsi melalui penilaian dokumen,
tidak ada ferifikasi lapangan.
Dasar penilaian Permen LHK RI No P 52/MenLHK/Setjen/Kum.1/9/2019 tentang gerakan
Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (PBLHS) tentang Dasar Penilaian Adiwiyata,
dan
Permen LHK RI No P 53/MenLHK/Setjen/Kum.1/9/2019 tentang Penghargaan Adiwiyata
Surat Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi LingkunganKLHK
Nomor: S.23/LATMAS/PGL/SDM.2/1/2020 tanggal17 Januari2020
terkaitKebijakanPelaksanaanPeraturanMenteriLHK tentangGerakanPBLHS
danPenghargaanAdiwiyata
5. KEPANJANGAN BBRP SINGKATAN
Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (PBLHS) adalah aksi
kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang
dilakukan oleh Sekolah
PRLH: Perilaku Ramah Lingkungan Hidup
Laporan Evaluasi Diri Sekolah (Laporan EDS) adalah suatu dokumen yang
berisi hasil proses evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan
pemangku kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan 8 standar
nasional pendidikan.
Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup (IPMLH) adalah
pemetaan potensi dan masalah lingkungan hidup Sekolah dan lokal/daerah
dengan memperhatikan isu lingkungan hidup global.
6. DOKUMEN SEKOLAH ADIWIYATA
I. KOMPONEN PERENCANAAN PBLHS
Kesesuaian Rencana Gerakan PBLHS dengan Laporan EDS dan hasil IPMLH
Banyaknya Pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen Rencana
Gerakan PBLHS
Kelengkapan Dokumen Satu KTSP (visi, misi, tujuan sekolah, dan Program
Pengembangan Diri) yang memuat Rencana Gerakan PBLHS
Rencana gerakan PBLHS terintegrasi dalam RPP: jumlah aspek dan %RPP
7. II. PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS
Pembelajaran pada mata pelajaran, ekstrakurikuler, dan pembiasaan diri yang
mengintegrasikan Penerapan PRLH di sekolah: kebersihan, fungsi sanitasi, dan
drainase; pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/ tanaman,
upaya konservasi air dan energi, inovasi terkait Penerapan PRLH lainnya
berdasarkan hasil IPMLH.
Penerapan PRLH untuk masyarakat sekitar sekolah dan/ atau di daerah: jml aksi,
kebersihan dan pengelolaan sampah
Membentuk jejaring kerja dan komunikasi: jml jejaring dan media komunikasi
Kampanye dan publikasi Gerakan PBLHS: jml kampanye dan publikasi
Membentuk dan memberdayakan Kader Adiwiyata: % Kader Adiwiyata yang
dibentuk dan jumlah kegiatan pemberdayaan Kader Adiwiyata
8. III. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
GERAKAN PBLHS
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Gerakan PBLHS:
frekuensi per tahun, dan % gerakan PBLHS yg terlaksana
Pemantauan dan evaluasi melibatkan Kepala Sekolah, dewan pendidik,
komite sekolah, peserta didik, dan masyarakat: fihak yang terlibat
Aturan baru penilaian CS Adiwiyata 2020, menyebabkan 4 kabupaten di Prov.
Jateng tidak mengirimkan dokumen: Semarang, Brebes, Pemalang, dan Demak.
9. PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN (PPLH)
UU 32 2009 TENTANG PPLH
PPLH: upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi LH dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau lerusakan LH,
yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan dan penegakan hukum.
Pengertian ini terinternalisasi pada misi sekolah adiwiyaya, sebagai bagian
dari ciri kurikulum sekolah berbasis lingkungan, dan termasuk penilaian
komponen: perencanaan
10. LINGKUNGAN HIDUP
LH adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya
SECARA EKOLOGIS
Abiotik : Lingkungan tak hidup (tanah, air, udara): benda, daya, keadaan
Biotik : makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia)
Culture : Sosial budaya manusia
11. ABIOTIK: TANAH/ LAHAN SEKOLAH
Lahan terbuka, tertutup tumbuhan sampai permukaan tanah, kecuali untuk
fasilitas jalan, lapangan upacara, tempat parkir
Terawat dengan baik, bersih, indah.
Drainase lancar karena ada biopori, sumur resapan, saluran air.
Mengelola sampah, limbah, dan bahan pencemar lain
Pengelolaan sampah scr kesinambungan
12. SAMPAH
Pengelolaan sampah di sekolah dapat berlangsung dengan baik dan
mencapai tujuan yang diinginkan, apabila setiap kegiatan pengelolaan
sampah mau mengikuti cara-cara yang baik dan benar.
Tahapan-tahapan pengelolaan sampah di sekolah mengikuti prinsip “3 R”
yaitu Reduce, Reuse, & Recycle. Yang paling mudah dan murah adalah
reduce dan reuse.
Melakukan upaya2 daur ulang sampah: komposting, pupuk organik cair,
pemanfaatan plastik bekas, dll.
Melakukan berbagai upaya mengurangi timbunan sampah seminimal
mungkin
Melibatkan semua warga sekolah
13. ABIOTIK: AIR
Pengelolaan air/ konservasi air di sekolah sangat penting dilakukan dalam upaya
menjaga lingkungan sekolah sehat.
Ketersediaan air bersih di sekolah sangat diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak,
apalagi pada masa pandemi covid 19.
Sumber air bersih yang digunakan bagi pemenuhan kebutuhan warga sekolah dapat
berasal dari air PDAM, sumur gali, sumur pompa, atau sumber mata air, yang dialirkan
bagi sekolah-sekolah yang terletak di pegunungan.
Sekolah-sekolah dapat melakukan inovasi teknologi pengelolaan air limbah, sehingga
air bersih yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sekolah menggunakan kembali air
yang sudah dipakai setelah melalui proses pengolahan.
Pemanenan air hujan perlu dilakukan oleh sekolah-sekolah yang kekurangan air di saat
musim kemarau, terutama jika kontur lahan terassering, atau sekolah bertingkat
15. ABIOTIK: UDARA
Menjaga kualitas udara tetap bersih dengan menanan tanaman hijau:
pembibitan, penanaman, perawatan/ pemeliharaan
Bebas polutan udara: asap, suara bising, debu dan partikel udara lainnya dari
hasil pembakaran sampah dan bahan bakar fosil. Beberapa sekolah membuat
aturan matikan mesin saat masuk area sekolah, 1 motor berdua.
Minimalisir penggunaan kipas angin, AC, manfaatkan udara segar dengan
ventilasi yg baik
Penggunaan kipas angin dan AC pada ruangan dengan ventilasi kurang baik
justru mempermudah penyebaran kuman/ virus
16. ENERGI
Pengelolaan penggunaan energi di sekolah sangat penting agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Cara-cara yang dapat dilakukan dalam rangka pengelolaan energi di
sekolah, misalnya melalui penggunaan cahaya matahari secara maksimal
untuk menerangi ruang, menghemat energi listrik dan upaya2 yg lain (> 7
upaya).
Tunjukkan rekening pembayaran listrik sbg indikator keberhasilan
mengelola energi
17. BIOTIK TUMBUHAN
Sekolah sebagai tempat belajar perlu memiliki halaman sekolah yang bersih dan
hijau agar tercipta suasana belajar yang nyaman.
Untuk sekolah dengan lahan yg luas, tanaman sebaiknya ditanam di tanah,
sehingga memiliki fungsi ganda yaitu sebagai sumber oksigen dan penyerap air/
penyimpan air tanah.
Untuk keperluan sekolah adiwiyata, pengelolaan tanaman dapat dilakukan di
green house, taman toga, dan tanaman pagar. Jika lahan sekolah terbatas,
penanaman secara vertikal juga sangat disarankan.
Untuk pembelajaran siswa dalam wirausaha, dapat dilakukan pula penanaman
secara hidroponik, pertanian organik,
Pengelompokan tanaman berdasarkan taksonomi, sangat bagus sebagai sumber
belajar
18.
19. CULTURE: SOSIAL
Sosial budaya dan perilaku manusia: siswa, guru, dan seluruh warga yang
ada di sekolah
Wajib mengikuti tata tertib sekolah dan protokol kesehatan
Wajib mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid 19/
era Normal Baru, seperti social mixing/ social distancing, pakai masker,
sering cuci tangan pakai sabun, dll.
Di beberapa provinsi, sudah melakukan uji coba membuka sekolah dengan
protokol kesehatan yang ketat.
20. Kajian social mixing membantu menilai dan mengidentifikasi risiko transmisi dalam
masyarakat. Ada 2 alasan utama yg menentukan peluang terjadi penularan dalam social
mixing yaitu kontak sosial; peluang bahwa si A ketemu si B dan; kontak fisik (erat) selama
pertemuan tersebut.
Untuk memahami pengaruh social mixing terhadap proses penularan penyakit maka
perlu dibagi dalam klaster-klaster, lokasi kontak dan besar kecilnya kontak fisik, seperti yg
terlihat pada tabel berikut:
SOCIAL MIXING
21. Tipologi Social mixing penularan penyakit di masyarakat
Kluster Lokasi Kontak Kontak Fisik (%)
Keluarga Rumah 73,3
Sekolah dan tempat Tempat kerja 55,8
Sekolah Formal 71,1
Pra-sekolah 73.3
Tempat Olahraga 53.8
Transportasi Mobil 25,8
Tempat belanja
Relasi Sosial
Sumber : Sebong H.P
(2020)
Transportasi umum
Ruang Publik
Toko klontong
Mall
Restoran
Teman dan saudara
8,3
28,3
8,3
18,0
30,8
80,1
22. Penyakit menular memiliki resiko penularan yg bervariasi di masyarakat. Contoh :
kontak fisik di rumah jauh lebih besar dp di toko klontong akibat struktur sosial yg
berbeda dan pola social mixing di lokasi tersebut.
Dalam social mixing ada beberapa kondisi yang mempengaruhi penularan penyakit
seperti kontak erat, durasi kotak, frekuensi kontak. Kontak yg lebih erat, durasi yg
lama dan sering akan membawa resiko penularan yg lebih besar.(Stromgren et.al
2017 dalam Sebong P.H)
Deskripsi yg tepat tentang variasi kontak dlm social mixing penting untuk pelacakan
kontak selama wabah berlangsung.
23. Saat ini WHO mengakui bahwa Covid 19 dapat menular tidak hanya melalui droplet tetapi dpt
melalui aerosol /airborne khusunya di ruangan tertutup. Ini yang menimbulkan penularan masal.
Aerosol dapat melayang-layang di udara di dlm ruangan yg ventilasinya buruk dan ini dihirup oleh
orang-orang yg ada di dalam ruangan tsb.
Virus covid 19 dapat hidup 8 jam di udara (direktur lembaga Eijkman)
Resiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym
atau theater.
Tempat lain yg beresiko sangat tinggi adalah : konferensi/pertemuan bisnis, sekolah, tempat kerja,
pesta/acara pernikahan,.
Tempat yg beresiko tinggi adalah : restoran, WC dan fasilitas umum dan aktivitas di dalam ruang.
(http://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/faq.html)