SlideShare a Scribd company logo
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
ARUS, TEGANGAN, DAN
TAHANAN LISTRIK
OTO.KR05.002.01
MODUL 1 DARI 8
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Isi
Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Pengenalan Arus Tegangan dan Tahanan Listrik 7
ā€¢ Arus Tegangan dan Tahanan Listrik 7
ā€¢ Teori Atom Listrik 7
ā€¢ Atom Bermuatan Listrik 9
ā€¢ Arus 10
ā€¢ Istilah Listrik 11
ā€¢ Hukum Ohm 13
ā€¢ Rumus hukum Ohm 14
ā€¢ Mengukur Ukuran Listrik 15
ā€¢ Voltmeter 15
ā€¢ Ammeter 16
ā€¢ Ohmmeter 17
ā€¢ Multimeter 20
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 2/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang
diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
ā€¢ Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
ā€¢ Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 3/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
ā€¢ informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
ā€¢ kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
ā€¢ kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
ā€¢ kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
ā€¢ kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
ā€¢ kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
ā€¢ metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
ā€¢ sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
ā€¢ semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
ā€¢ petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
ā€¢ catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
ā€¢ menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
ā€¢ menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
ā€¢ menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
ā€¢ memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
ā€¢ menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 4/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
ā€¢ menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
ā€¢ menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
ā€¢ memberikan jawaban pada Buku Kerja
ā€¢ mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
ā€¢ memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 5/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 6/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, peserta tanpa
bantuan, harus dapat mengerjakan pengukuran kelistrikan untuk mengkonfirmasikan
hubungan antara arus, tegangan, dan tahanan.
Menerangkan dan mengikuti aturan-aturan keselamatan yang harus dilakukan untuk
mencegah kecelakaan dan kerusakan sistem kelistrikan dan komponen.
ā€¢ Menyebutkan istilahā€“ istilah kelistrikan yang umum dan daftar simbol.
ā€¢ Menggunakan alat ukur listrik untuk mengukur arus, tegangan, dan tahanan.
ā€¢ Menerangkan hubungan antara arus, tegangan dan tahanan.
Pengenalan
Pada program ini, anda akan diperkenalkan tiga dasar satuan listrik.
ā€¢ Volt
ā€¢ Ampere
ā€¢ Ohm
Setiap hari anda akan menggunakan tiga satuan listrik tersebut secara benar
didalam kehidupan kerja sebagai seorang ahli kelistrikan otomotif. Hal ini sangat
penting bagi anda untuk mendapat pemahaman yang lengkap tentang hal tersebut.
Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda harus dapat melengkapi modul berikut ini:
ā€¢ OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 7/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Keselamatan Kerja
Seluruh kegiatan yang dilakukan harus berdasar pada undang undang dan peraturan
keselamatan kerja dilingkungan kerja.
Pakaian dan perlengkapan pengaman dipakai setiap saat.
Bengkel kelistrikan otomotif dan sistem laboratorium, termasuk gedung dan
kelengkapannya harus mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan kerja
pemerintah.
Semua prosedur dan aturan keselamatan seperti yang terpasang pada kendaraan
dan manual peralatan bengkel, harus dipatuhi selama kegiatan praktek atau bekerja
pada kendaraan bermotor.
Umum
Peserta harus mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja.
Pribadi
Modul ini akan diterapkan didalam lingkungan kerja yang bebas dari gangguan.
Berhubungan dengan listrik membutuhkan peraturan keamanan yang keras.
Tegangan yang ada dikebanyakan kendaraan bermotor adalah kecil, namun
bagaimanapun juga harus diperlakukan dengan hati-hati. Kegiatan didalam program
ini mensimulasi rangkaian listrik otomotif dan juga harus diperlakukan dengan hati-
hati.
Berhati-hatilah ketika menyentuh sesuatu yang ada hubungan listriknya.
Bunga api timbul melalui ā€˜hubungan pendekā€™ atau menyambung/memutuskan kabel
merupakan bahaya yang sangat potensial disekitar batterei.
Perhiasan besi merupakan konduktor arus yang besar; benda tersebut berbahaya
sekali. Untuk keamanan anda lepas dan simpan dahulu, jangan ambil resiko.
ā€˜Elektroliteā€™ didalam batterei adalah zat asam, harus berhati-hati untuk menghindari
kontak langsung dengan kulit. Apabila elektrolite tersebut mengenai kulit atau mata
anda, basuhlah dengan air alam dengan jumlah yang banyak dan dengan cepat
meminta bantuan medis.
Rangkaian elektronik didalam kendaraan butuh perawatan yang hati-hati, berhati-
hatilah ketika menyambung/memutuskan apabila sistem kelistrikan dihubungkan
dengan baterai. Kerusakan yang fatal pada komponen elektronik mungkin terjadi.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 8/22
Kemungkinan adanya ledakan bisa terjadi.
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 2
Pengenalan Arus, Tegangan dan Tahanan Listrik
Arus, Tegangan dan Tahanan Listrik
Materi ā€˜Listrikā€™ adalah sekumpulan teori dan hukum yang dibuat oleh ahli dalam
usahanya untuk menjelaskan hasil dan pengamatan setelah bertahun-tahun
melakukan percobaan.
Listrik merupakan salah satu bentuk tenaga yang tak dapat dilihat, walaupun
pengaruhnya bisa berbentuk panas, magnit dan reaksi kimia. Pengaruh tersebut
dipakai oleh alat-alat listrik kita sehari-hari untuk memberi kita sesuatu seperti
cahaya, panas, gerak, batterei dan lain sebagainya.
Istilah dasar listrik seperti Tegangan, Arus, dan Tahanan dipakai untuk
menggambarkan aspek-aspek listrik yang berbeda seperti kekuatan listrik (tekanan),
gerak listrik dan lawan dari gerak.
Sebelum menjelaskan lebih jauh lagi istilah dasar, perlu untuk mengenal struktur
ā€˜Rangkaian Dasarā€™ dan melihat ā€˜Teori Atom Listrikā€™.
Teori Atom Listrik
Para ahli berpikir bahwa listrik diproduksi oleh partikel yang sangat kecil sekali yang
bermuatan listrik, disebut elektron dan proton. Partikel-partikel tersebut sangat kecil
untuk dilihat, tetapi ada disetiap benda. Proton ditemukan di pusat kumpulan atom
didalam inti. Elektron mengelilingi inti. inti juga berisi neutron yang tidak mempunyai
muatan listrik.
Gambar 1. Struktur Atom
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 9/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gabungan proton, elektron, dan neutron membentuk atom dasar. Semua benda
yang kita ketahui menggunakan bermacam-macam atom dasar seperti bangunan
yang tersusun untuk membentuk karakteristiknya sendiri-sendiri.
Inti (Nucleus)
Nucleus terdiri dari kumpulan atom yang sangat banyak. Proton dan neutron
terkandung dalam nucleus. Electron mengelilingi sekitar nucleus.
1. Proton
Atom sendiri dapat dibagi dalam partikel yang disebut proton, elektron, dan
neutron. Sebuah proton diasumsikan sebagai sebuah pertikel kecil yang
bermuatan listrik positif. Proton merupakan bagian tengah, pusat, nucleus dari
atom. Sejumlah proton didalam sebuah atom berbeda dari unsur yang satu
dengan unsur lainnya.
2. Elektron
Sebuah elektron merupakan sebuah partikel kecil yang mempunyai muatan
listrik negative. Elektron lebih berat daripada proton tetapi pengaruh listriknya
benar-benar seimbang atau sama rata daripada proton.
Elektron memutari orbitnya disekitar nucleus dan mungkin dalam situasi tertentu
bergerak dari satu atom menuju atom lainnya.
3. Neutron
Neutron adalah sebuah partikel didalam atom nucleus yang tidak mempunyai
muatan listrik.
Pernah dikira susunannya menempel pada sebuah proton, tetapi saat ini neutron
dianggap sebagai partikel yang terpisah. Neutron dan proton dipercaya sebagai
dasar bangunan batu yang semuanya tersusun dari inti atom.
Atom Bermuatan Listrik
Atom terdiri dari jumlah proton dan elektron yang sama, bisa mengandung listrik
netral atau seimbang.
Atom bisa menjadi tidak seimbang karena penyusunan kembali elektron, dan oleh
karena hal tersebut mungkin bisa bermuatan ā€˜positiveā€™ atau ā€˜negativeā€™.
Apabila hal ini terjadi atom tersebut dinamakan ā€˜IONā€™.
Ion dan Ionisasi
Definisi Apabila sebuah atom normal habis atau mencapai sebuah elektron,
keseimbangan listrik terganggu dan atom menjadi terionisasi atau
bermuatan listrik.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
10/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Contoh: Atom Helium
Diagram 2. Atom Normal ā€“ Positif dan Negatif seimbang.
4 proton, 4 elektron
Diagram 3 Ion Positif (kekurangan elektron)
Bermuatan positif
Diagram 4. Ion Negatif (kelebihan elektron)
Bermuatan Negatif
Atom yang membawa muatan listrik disebut ion, proses pembentukan ion
dinamakan ionisasi.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
11/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Arus
Teori Aliran Arus Elektron
Apabila kekuatan listrik (Voltase) diterapkan pada sebuah konduktor, elektron dari
tiap-tiap atom menekan keluar dari orbitnya dan menjadi ā€œelektron bebasā€ yang
mampu berpindah ke atom yang lain
Diagram 5. Perpindahan elektron dari atom ke atom lain
didalam konduktor
Perpindahan elektron disebut ā€œAliran Elektronā€.
Elektron bergerak dari terminal negatif menuju terminal positif dalam sumber listrik
pada rangkaian listrik.
Teori Aliran Arus Konvensional
Pada awalnya di tahun 1800-an para ahli tidak mengetahui tentang perpindahan
elektron. Dan melalui perundingan konvensi mereka menganggap bahwa apa yang
terjadi didalam konduktor yakni ā€œPerpindahan Listrik dari Positif menuju Negatifā€.
Teori aliran arus konvensional terkatung-katung terlalu lama, banyak ahli yang
memperdebatkan bahwa teori aliran arus elektron tersebut tidak tentu benar,
sehingga saat ini kita mempunyai dua teori.
Simbol elektronik dan kedua teori tersebut digambarkan dalam buku referensi.
Catatan :
Tetapi kalau dijelaskan secara spesifik, teori aliran arus yang dipakai dalam
pelajaran kelistrikan otomotif yaituā€ Aliran Arus Konvensionalā€.
ā€œ Perpindahan arus dari positif ke negatifā€
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
12/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Istilah Listrik
Arus
Perpindahan Arus
Diagram 6. Aliran Arus
Apabila anda menyambung sebuah batterei dan lampu dengan menggunakan kabel
tembaga seperti yang digambarkan diatas, lampu tersebut akan menyala. Hal ini
disebabkan karena perpindahan (aliran) listrik dari terminal baterai, didalam kabel
tembaga, lampu dan kembali lagi menuju batterei melalui terminal tembaga.
Ampere (amps)
Merupakan satuan pengukuran dari aliran arus listrik; sama dengan kata amp,
huruf ā€œIā€, dan ā€œAā€ juga dipakai untuk menunjukkan aliran arus.
Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol
Arus I Ampere (amp) A
Tegangan
Kekuatan Listrik (tekanan)
Diagram 7. Tegangan ā€“ Tekanan Listrik
Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan batterei dan kabel, arus akan mengalir
dari batterei menuju lampu dan lampu tersebut akan menyala.
Hal ini terjadi karena adanya kelebihan muatan negatif pada terminal negatif (-) dan
berkurangnya muatan negatif pada terminal positif (+). Ketidakseimbangan muatan
listrik tersebut menyebabkan tekanan listrik. Tekanan listrik menyebabkan aliran arus
pada rangkaian tersebut.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
13/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Apabila terjadi ketidakseimbangan muatan listrik, pelepasan menyebabkan tekanan,
beban, atau kekuatan listrik antara muatan positif dan negatif yang mencoba untuk
menyeimbangkan kembali. Sebab kekuatan listrik potensial untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
Perbedaan antara muatan listrik dinamakan ā€˜perbedaan potensialā€™ atau PD. Satuan
pengukurannya yaitu volt dengan simbol V. Tekanan elektromotif juga dipakai
dengan simbol E atau EMF.
Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol
Perbedaan
potensial
PD Volt E atau V
Tekanan
Elektromotif
EMF
Tahanan
Perlawanan dari aliran listrik
Diagram 8. Filamen lampu bolam memberikan perlawanan aliran arus.
Dalam sebuah rangkaian listrik, komponen seperti lampu bolam, akan membatasi
aliran arus.
Seluruh komponen dan rangkaian listrik mempunyai tahanan yang akan
menyebabkan perlawanan aliran arus.
Bagian tahanan dari tiap-tiap rangkaian dipakai untuk mengubah energi listrik
menjadi bentuk lain.
Contoh: Bola Lampu - Cahaya
Coil - Magnit
Elemen - Panas
Ohm
Satuan pengukuran ini dipakai untuk tahanan aliran arus. Juga diwakili dengan huruf
ā€œRā€ atau simbol ā„¦.
Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol
Tahanan R Ohm ā„¦
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
14/22
Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir pada suatu
rangkaian sebanding dengan tegangan pada rangkaian dan
berbanding terbalik dengan resistansi rangkaian dalam keadaan
konstan.
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hukum Ohm
George Ohm dalam experimennya menunjukkan adanya hubungan atara tegangan,
arus, dan tahanan.
Diagram berikut ini menunjukkan penjelasan yang lebih mudah dari apa yang telah
diterangkan sebelumnya.
Diagram 9. Perubahan Tegangan.
Apabila kita meningkatkan tegangan dalam sirkuit, arus juga akan meningkat.
Apabila kita menurunkan tegangan didalam sirkuit, arus akan turun juga.
Catatan:
Untuk mempermudah penjelasan, perlu diingat bahwa tahanan lampu tetap
konstan.
Diagram 10. Perubahan Tahanan.
Jika kita meningkatkan tahanan dalam sirkuit, arus akan menurun. Jika kita
menurunkan tahanan dalam sirkuit, arus akan meningkat.
Catatan:
Tegangan tetap konstan.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
15/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Rumus Hukum Ohm
George Ohm juga menyatakan dalilnya dalam bentuk rumus. Ini merupakan rumus
dasar yang digunakan untuk menghitung nilai listrik. Nilai tersebut bisa dihitung
selama dua nilai lainnya diketahui.
Rumus : I = E
R
Dimana I = Arus listrik diukur dalam ampere.
E = Tekanan listrik diukur dalam Volt.
R = Hambatan/Tahanan diukur dalam Ohm.
Untuk menentukan tegangan jika arus dan tahanan diketahui, kita ubah rumus
sebelumnya.
E = I x R
Juga bisa diubah untuk menentukan tahanan jika arus dan tegangan diketahui.
R = E
I
Cara yang mudah untuk mengingat dasar Hukum Ohm yaitu mengingat lingkaran
kecil yang ditunjukkan pada diagram dibawah ini.
Jika anda mengetahui adanya dua nilai dalam sirkuit, anda dapat menentukan salah
satu yang hilang dengan menggunakan rusmus Hukum Ohm dan berikut
prosedurnya.
1. Tutuplah hruf yang tidak diketahui nilainya.
2. Gantilah huruf sisanya dengan nilai yang sudah diketahui
3. Pecahkan nilai yang hilang dengan menggunakan Rumus Hukum
Ohm.
Diagram 11. Penggunaan Rumus Hukum Ohm.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
16/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Mengukur Ukuran Listrik
Pendahuluan
Instrumen percobaan dasar yang digunakan untuk mendiagnosa masalah dalam
sirkuit listrik yaitu Voltmeter, Ohmmeter, dan Ammeter. Supaya cakap dalam
memperbaiki kendaraan, perlu meningkatkan pemahaman meter ini.
Operasi Dasar
Tanpa menggunakan meter listrik tertentu, sebenarnya tidak mungkin dapat
mendiagnosa kesalahan secara akurat dalam kendaraan bermotor, memeperbaiki
beberapa komponen, atau menyesuaikan listrik dari berbagai jenis unit kontrol.
Penting sekali bagi anda untuk mengenal secara lengkap karakteristik dan
penggunaan sebuah bentuk instrumen percobaan. Yang paling banyak digunakan
yaitu Voltmeter, Ammeter, dan Ohmmeter.
Ada dua bentuk susunan atau desain meter, analog dan digital. Masing masing alat
ukur tersebut saat ini banyak digunakan dalam industri.
Voltmeter
Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan (tekanan listrik) antara dua titik dalam
sirkuit listrik.
Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tingkat tegangan yang ada dalam batterei.
Voltmeter juga digunakan untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit.
Diagram 12. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit
yaitu positif ke positif, negatif ke negatif.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
17/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Skala Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk test otomotif yang mempunyai skala yang menunjukkan
lebih dari satu tingkat tegangan.
Diagram 13. Sambungan Voltmeter
Mengukur Tegangan
Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan
mencegah rusaknya meter tersebut.
Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-)
(hitam) pada negatif (-) batterei.
Tempatkan skala yang sesuai:
(Skala 0 ā€“ 20) (Skala 0 ā€“ 50)
Sistem 12 Volt Sistem 24 Volt
Ammeter
Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik.
Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Putuskan sirkuit, kemudian sambung
kembali dengan Ammeter.
Penggunaan Ammeter
Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan ā€œOFFā€ (putuskan sirkuit dengan
batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya).
Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi.
Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi
baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam) pada sambungan input komponen.
Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh
jarum meter.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
18/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan
saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil
pembacaan yang lebih akurat.
Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala.
Ohmmeter
Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian.
Ohmmeter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering
untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.
Perubahan skala tidaklah linier.
Catatan :
Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang
ditunjukkan oleh saklar putar)
Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000
kali.
Diagram 14. Ohmmeter
Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi
dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes
sebuah komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power
supply harus diputus.
Ohmmeter mempunyai skala range yang menunjukkan lebih dari satu range nilai
tahanan. Untuk menghitung resistansi, pembacaan pada skala dikalikan dengan nilai
saklar putar yang dipilih.
Persiapan Penggunaan Ohmmeter
1. Pilih range yang dikehendaki.
2. ā€œNolkanā€ meter.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
19/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Untuk melakukannya :
Diagram 15. Hubungkan kedua jarum penduga.
Diagram 16. Gunakan ā€˜penyesuai titik nolā€ hingga pembacaan
meter menunjukkan angka nol.
Catatan :
Meter harus disetel pada angka nol setiap kali merubah skala range.
Prosedur Pengoperasian Ohmmeter
PERINGATAN : Untuk melindungi Ohmmeter terhadap kerusakan elektronis
yang permanen ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati.
Catatan :.
Jangan sekali-kali menghubungkan Ohmmeter pada rangkaian yang beraliran
arus.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
20/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Putuskan hubungan power supply pada rangkaian.
1. Hubungkan tester pada komponen atau rangkaian yang hendak dites.
2. Pilih skala yang paling sesuai.
3. Agar diperoleh akurasi maksimum nol-kan ohmmeter jika mengganti range.
4. Jika diperoleh pembacaan pada skala range yang sesuai, lihat nilai meter dan
hitung resistansi dengan mengalikannya dengan nilai saklar range.
5. Selalu matikan meter jika tidak digunakan.
Diagram 17. Pengoperasian Ohmmeter
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
21/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Multi Meter
Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe analog dan
tipe digital. Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat
digunakan untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus (ampere).
Meter-meter analog dihubungkan, dirubah skalanya dan diatur (dinolkan) sama
seperti meter analog yang telah disebutkan di muka.
Penggunaan Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas. Multimeter digital jauh lebih akurat
daripada multimeter tipe analog. Meter macam ini memiliki pilihan saklar range untuk
memilih kuantitas yang akan diukur (tegangan, arus, resistansi, dan lain-lain).
Meter yang ditunjukkan pada gambar berikut tidak memiliki skala range untuk tiap
pilihan pengukuran. Meter ini autoranging
(tidak perlu diatur range-nya).
Penggunaan Meter
Diagram 18. Multimeter Digital
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
22/22
Tombol Range
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pengukuran Tegangan
Pilih DC V(arus searah) pada tombol range, pasang probe/colok merah positif (+)
pada terminal positif baterai. Pasang probe hitam negatif (-) pada negatif baterai.
Pembacaan tegangan akan ditampilkan di layar meter.
Diagram 19. Sambungan Voltmeter.
Pengukuran Arus
Catatan :
Multimeter digital tidak bisa mengukur aliran arus besar, biasanya paling besar 10
ampere.
Pilih Am pada skala range. Lepaskan probe/jarum penduga merah positif (+) dan
pasang pada terminal 10A. Matikan power supply dan putuskan hubungannya pada
rangkaian dan hubungkan probe-probe meter dalam hubungan seri, nyalakan catu
daya dan baca nilai yang ditunjukkan meter.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
23/22
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Diagram 20. Sambungan Ammeter
Pengukuran Tahanan
Lepaskan baterai. Pilih skala meter pada ā„¦ (ohm). Hubungkan probe/jarum penduga
pada kedua ujung komponen. Pembacaan akan ditampilkan dalam ā„¦, Kā„¦ (K=1000),
atau Mā„¦ (M=mega/juta). Selalu matikan meter jika tidak sedang digunakan.
Diagram 21. Ohmmeter.
Hubungkan probe/jarum penduga pengukur seperti yang ditunjukan pada gambar.
Satuan tahanan ditunjukkan pada layar dalam ā„¦, Kā„¦ atau Mā„¦.
Yakinkan bahwa alat yang diukur tidak terhubung dengan baterai, jika terjadi maka
bisa timbul kerusakan pada meter.
Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01
Buku Informasi
24/22

More Related Content

What's hot

50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
Ā 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
Ā 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
Ā 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 

What's hot (20)

50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Ā 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Ā 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Ā 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Ā 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
Ā 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Ā 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Ā 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 

Viewers also liked

Empathy map and problem statement
Empathy map and problem statementEmpathy map and problem statement
Empathy map and problem statementPankaj Kumar
Ā 
Obras civiles
Obras civilesObras civiles
Obras civiles
d-iana
Ā 
Transporte como elemento de ventas en Ecommerce
Transporte como elemento de ventas en EcommerceTransporte como elemento de ventas en Ecommerce
Transporte como elemento de ventas en Ecommerce
Mauricio SƔnchez Spitman
Ā 
Specsavers Annual Review
Specsavers Annual ReviewSpecsavers Annual Review
Specsavers Annual ReviewSinead Convery
Ā 
P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10
P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10
P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10
Rivers of Joy Baptist Church, Pastor/Teacher Charles e Whisnant
Ā 
Exegesis and exposition_2
Exegesis and exposition_2Exegesis and exposition_2
Do bi - KT - LMS 101
Do bi - KT - LMS 101Do bi - KT - LMS 101
Do bi - KT - LMS 101
Stripovi Klub
Ā 
Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.
Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.
Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.
labinskiir-33
Ā 

Viewers also liked (11)

Resume_Dorcas_Rodriguez
Resume_Dorcas_RodriguezResume_Dorcas_Rodriguez
Resume_Dorcas_Rodriguez
Ā 
Empathy map and problem statement
Empathy map and problem statementEmpathy map and problem statement
Empathy map and problem statement
Ā 
Obras civiles
Obras civilesObras civiles
Obras civiles
Ā 
Presentation(tell)
Presentation(tell)Presentation(tell)
Presentation(tell)
Ā 
Transporte como elemento de ventas en Ecommerce
Transporte como elemento de ventas en EcommerceTransporte como elemento de ventas en Ecommerce
Transporte como elemento de ventas en Ecommerce
Ā 
Higiene 3 jnkjnk
Higiene 3 jnkjnkHigiene 3 jnkjnk
Higiene 3 jnkjnk
Ā 
Specsavers Annual Review
Specsavers Annual ReviewSpecsavers Annual Review
Specsavers Annual Review
Ā 
P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10
P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10
P H I L I P P I A N S 2 Outline 01 03 10
Ā 
Exegesis and exposition_2
Exegesis and exposition_2Exegesis and exposition_2
Exegesis and exposition_2
Ā 
Do bi - KT - LMS 101
Do bi - KT - LMS 101Do bi - KT - LMS 101
Do bi - KT - LMS 101
Ā 
Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.
Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.
Š‘ŃƒŠ“Š¾Š²Š° ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń. Š’ŠøŠ“Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½ŠµŠ²Šøх сŠøстŠµŠ¼. Š’ŠøŠ“Š¾Š·Š¼Ń–Š½Šø ŠŗŠ¾Ń€ŠµŠ½Ń.
Ā 

Similar to 50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)

50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Eko Supriyadi
Ā 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)Eko Supriyadi
Ā 
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
Ā 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
Ā 
50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
Ā 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Eko Supriyadi
Ā 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
Ā 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
Ā 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
Ā 

Similar to 50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1) (16)

50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Ā 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Ā 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Ā 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-10-k (3)
Ā 
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Ā 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Ā 
50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-5-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Ā 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Ā 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Ā 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Ā 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Ā 

More from Eko Supriyadi

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
Eko Supriyadi
Ā 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Eko Supriyadi
Ā 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
Eko Supriyadi
Ā 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
Eko Supriyadi
Ā 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Eko Supriyadi
Ā 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Eko Supriyadi
Ā 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Eko Supriyadi
Ā 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Eko Supriyadi
Ā 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
Eko Supriyadi
Ā 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Eko Supriyadi
Ā 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
Eko Supriyadi
Ā 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
Eko Supriyadi
Ā 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
Eko Supriyadi
Ā 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
Eko Supriyadi
Ā 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
Eko Supriyadi
Ā 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
Eko Supriyadi
Ā 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Eko Supriyadi
Ā 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
Eko Supriyadi
Ā 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Eko Supriyadi
Ā 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
Eko Supriyadi
Ā 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
Ā 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Ā 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
Ā 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
Ā 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Ā 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Ā 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Ā 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Ā 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
Ā 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Ā 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
Ā 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
Ā 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
Ā 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
Ā 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
Ā 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
Ā 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Ā 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
Ā 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Ā 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
Ā 

50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL ARUS, TEGANGAN, DAN TAHANAN LISTRIK OTO.KR05.002.01 MODUL 1 DARI 8 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Keselamatan Kerja 6 Bagian - 2 7 Pengenalan Arus Tegangan dan Tahanan Listrik 7 ā€¢ Arus Tegangan dan Tahanan Listrik 7 ā€¢ Teori Atom Listrik 7 ā€¢ Atom Bermuatan Listrik 9 ā€¢ Arus 10 ā€¢ Istilah Listrik 11 ā€¢ Hukum Ohm 13 ā€¢ Rumus hukum Ohm 14 ā€¢ Mengukur Ukuran Listrik 15 ā€¢ Voltmeter 15 ā€¢ Ammeter 16 ā€¢ Ohmmeter 17 ā€¢ Multimeter 20 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01 Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 2/22
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : ā€¢ Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. ā€¢ Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 3/22
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : ā€¢ informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: ā€¢ kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi ā€¢ kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. ā€¢ kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan ā€¢ kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : ā€¢ kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan ā€¢ metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan ā€¢ sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan ā€¢ semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja ā€¢ petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek ā€¢ catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : ā€¢ menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan ā€¢ menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan ā€¢ menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan ā€¢ memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja ā€¢ menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 4/22
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : ā€¢ menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan ā€¢ menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja ā€¢ memberikan jawaban pada Buku Kerja ā€¢ mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja ā€¢ memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 5/22
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 6/22
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hasil Pelatihan Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, peserta tanpa bantuan, harus dapat mengerjakan pengukuran kelistrikan untuk mengkonfirmasikan hubungan antara arus, tegangan, dan tahanan. Menerangkan dan mengikuti aturan-aturan keselamatan yang harus dilakukan untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan sistem kelistrikan dan komponen. ā€¢ Menyebutkan istilahā€“ istilah kelistrikan yang umum dan daftar simbol. ā€¢ Menggunakan alat ukur listrik untuk mengukur arus, tegangan, dan tahanan. ā€¢ Menerangkan hubungan antara arus, tegangan dan tahanan. Pengenalan Pada program ini, anda akan diperkenalkan tiga dasar satuan listrik. ā€¢ Volt ā€¢ Ampere ā€¢ Ohm Setiap hari anda akan menggunakan tiga satuan listrik tersebut secara benar didalam kehidupan kerja sebagai seorang ahli kelistrikan otomotif. Hal ini sangat penting bagi anda untuk mendapat pemahaman yang lengkap tentang hal tersebut. Prasyarat Sebelum memulai modul ini, anda harus dapat melengkapi modul berikut ini: ā€¢ OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 7/22
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Keselamatan Kerja Seluruh kegiatan yang dilakukan harus berdasar pada undang undang dan peraturan keselamatan kerja dilingkungan kerja. Pakaian dan perlengkapan pengaman dipakai setiap saat. Bengkel kelistrikan otomotif dan sistem laboratorium, termasuk gedung dan kelengkapannya harus mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan kerja pemerintah. Semua prosedur dan aturan keselamatan seperti yang terpasang pada kendaraan dan manual peralatan bengkel, harus dipatuhi selama kegiatan praktek atau bekerja pada kendaraan bermotor. Umum Peserta harus mematuhi/menuruti undang-undang tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang diberlakukan oleh pemerintah dan tempat kerja. Pribadi Modul ini akan diterapkan didalam lingkungan kerja yang bebas dari gangguan. Berhubungan dengan listrik membutuhkan peraturan keamanan yang keras. Tegangan yang ada dikebanyakan kendaraan bermotor adalah kecil, namun bagaimanapun juga harus diperlakukan dengan hati-hati. Kegiatan didalam program ini mensimulasi rangkaian listrik otomotif dan juga harus diperlakukan dengan hati- hati. Berhati-hatilah ketika menyentuh sesuatu yang ada hubungan listriknya. Bunga api timbul melalui ā€˜hubungan pendekā€™ atau menyambung/memutuskan kabel merupakan bahaya yang sangat potensial disekitar batterei. Perhiasan besi merupakan konduktor arus yang besar; benda tersebut berbahaya sekali. Untuk keamanan anda lepas dan simpan dahulu, jangan ambil resiko. ā€˜Elektroliteā€™ didalam batterei adalah zat asam, harus berhati-hati untuk menghindari kontak langsung dengan kulit. Apabila elektrolite tersebut mengenai kulit atau mata anda, basuhlah dengan air alam dengan jumlah yang banyak dan dengan cepat meminta bantuan medis. Rangkaian elektronik didalam kendaraan butuh perawatan yang hati-hati, berhati- hatilah ketika menyambung/memutuskan apabila sistem kelistrikan dihubungkan dengan baterai. Kerusakan yang fatal pada komponen elektronik mungkin terjadi. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 8/22 Kemungkinan adanya ledakan bisa terjadi.
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 2 Pengenalan Arus, Tegangan dan Tahanan Listrik Arus, Tegangan dan Tahanan Listrik Materi ā€˜Listrikā€™ adalah sekumpulan teori dan hukum yang dibuat oleh ahli dalam usahanya untuk menjelaskan hasil dan pengamatan setelah bertahun-tahun melakukan percobaan. Listrik merupakan salah satu bentuk tenaga yang tak dapat dilihat, walaupun pengaruhnya bisa berbentuk panas, magnit dan reaksi kimia. Pengaruh tersebut dipakai oleh alat-alat listrik kita sehari-hari untuk memberi kita sesuatu seperti cahaya, panas, gerak, batterei dan lain sebagainya. Istilah dasar listrik seperti Tegangan, Arus, dan Tahanan dipakai untuk menggambarkan aspek-aspek listrik yang berbeda seperti kekuatan listrik (tekanan), gerak listrik dan lawan dari gerak. Sebelum menjelaskan lebih jauh lagi istilah dasar, perlu untuk mengenal struktur ā€˜Rangkaian Dasarā€™ dan melihat ā€˜Teori Atom Listrikā€™. Teori Atom Listrik Para ahli berpikir bahwa listrik diproduksi oleh partikel yang sangat kecil sekali yang bermuatan listrik, disebut elektron dan proton. Partikel-partikel tersebut sangat kecil untuk dilihat, tetapi ada disetiap benda. Proton ditemukan di pusat kumpulan atom didalam inti. Elektron mengelilingi inti. inti juga berisi neutron yang tidak mempunyai muatan listrik. Gambar 1. Struktur Atom Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 9/22
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gabungan proton, elektron, dan neutron membentuk atom dasar. Semua benda yang kita ketahui menggunakan bermacam-macam atom dasar seperti bangunan yang tersusun untuk membentuk karakteristiknya sendiri-sendiri. Inti (Nucleus) Nucleus terdiri dari kumpulan atom yang sangat banyak. Proton dan neutron terkandung dalam nucleus. Electron mengelilingi sekitar nucleus. 1. Proton Atom sendiri dapat dibagi dalam partikel yang disebut proton, elektron, dan neutron. Sebuah proton diasumsikan sebagai sebuah pertikel kecil yang bermuatan listrik positif. Proton merupakan bagian tengah, pusat, nucleus dari atom. Sejumlah proton didalam sebuah atom berbeda dari unsur yang satu dengan unsur lainnya. 2. Elektron Sebuah elektron merupakan sebuah partikel kecil yang mempunyai muatan listrik negative. Elektron lebih berat daripada proton tetapi pengaruh listriknya benar-benar seimbang atau sama rata daripada proton. Elektron memutari orbitnya disekitar nucleus dan mungkin dalam situasi tertentu bergerak dari satu atom menuju atom lainnya. 3. Neutron Neutron adalah sebuah partikel didalam atom nucleus yang tidak mempunyai muatan listrik. Pernah dikira susunannya menempel pada sebuah proton, tetapi saat ini neutron dianggap sebagai partikel yang terpisah. Neutron dan proton dipercaya sebagai dasar bangunan batu yang semuanya tersusun dari inti atom. Atom Bermuatan Listrik Atom terdiri dari jumlah proton dan elektron yang sama, bisa mengandung listrik netral atau seimbang. Atom bisa menjadi tidak seimbang karena penyusunan kembali elektron, dan oleh karena hal tersebut mungkin bisa bermuatan ā€˜positiveā€™ atau ā€˜negativeā€™. Apabila hal ini terjadi atom tersebut dinamakan ā€˜IONā€™. Ion dan Ionisasi Definisi Apabila sebuah atom normal habis atau mencapai sebuah elektron, keseimbangan listrik terganggu dan atom menjadi terionisasi atau bermuatan listrik. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 10/22
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Contoh: Atom Helium Diagram 2. Atom Normal ā€“ Positif dan Negatif seimbang. 4 proton, 4 elektron Diagram 3 Ion Positif (kekurangan elektron) Bermuatan positif Diagram 4. Ion Negatif (kelebihan elektron) Bermuatan Negatif Atom yang membawa muatan listrik disebut ion, proses pembentukan ion dinamakan ionisasi. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 11/22
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Arus Teori Aliran Arus Elektron Apabila kekuatan listrik (Voltase) diterapkan pada sebuah konduktor, elektron dari tiap-tiap atom menekan keluar dari orbitnya dan menjadi ā€œelektron bebasā€ yang mampu berpindah ke atom yang lain Diagram 5. Perpindahan elektron dari atom ke atom lain didalam konduktor Perpindahan elektron disebut ā€œAliran Elektronā€. Elektron bergerak dari terminal negatif menuju terminal positif dalam sumber listrik pada rangkaian listrik. Teori Aliran Arus Konvensional Pada awalnya di tahun 1800-an para ahli tidak mengetahui tentang perpindahan elektron. Dan melalui perundingan konvensi mereka menganggap bahwa apa yang terjadi didalam konduktor yakni ā€œPerpindahan Listrik dari Positif menuju Negatifā€. Teori aliran arus konvensional terkatung-katung terlalu lama, banyak ahli yang memperdebatkan bahwa teori aliran arus elektron tersebut tidak tentu benar, sehingga saat ini kita mempunyai dua teori. Simbol elektronik dan kedua teori tersebut digambarkan dalam buku referensi. Catatan : Tetapi kalau dijelaskan secara spesifik, teori aliran arus yang dipakai dalam pelajaran kelistrikan otomotif yaituā€ Aliran Arus Konvensionalā€. ā€œ Perpindahan arus dari positif ke negatifā€ Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 12/22
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Istilah Listrik Arus Perpindahan Arus Diagram 6. Aliran Arus Apabila anda menyambung sebuah batterei dan lampu dengan menggunakan kabel tembaga seperti yang digambarkan diatas, lampu tersebut akan menyala. Hal ini disebabkan karena perpindahan (aliran) listrik dari terminal baterai, didalam kabel tembaga, lampu dan kembali lagi menuju batterei melalui terminal tembaga. Ampere (amps) Merupakan satuan pengukuran dari aliran arus listrik; sama dengan kata amp, huruf ā€œIā€, dan ā€œAā€ juga dipakai untuk menunjukkan aliran arus. Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol Arus I Ampere (amp) A Tegangan Kekuatan Listrik (tekanan) Diagram 7. Tegangan ā€“ Tekanan Listrik Apabila sebuah lampu dihubungkan dengan batterei dan kabel, arus akan mengalir dari batterei menuju lampu dan lampu tersebut akan menyala. Hal ini terjadi karena adanya kelebihan muatan negatif pada terminal negatif (-) dan berkurangnya muatan negatif pada terminal positif (+). Ketidakseimbangan muatan listrik tersebut menyebabkan tekanan listrik. Tekanan listrik menyebabkan aliran arus pada rangkaian tersebut. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 13/22
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Apabila terjadi ketidakseimbangan muatan listrik, pelepasan menyebabkan tekanan, beban, atau kekuatan listrik antara muatan positif dan negatif yang mencoba untuk menyeimbangkan kembali. Sebab kekuatan listrik potensial untuk melakukan pekerjaan tersebut. Perbedaan antara muatan listrik dinamakan ā€˜perbedaan potensialā€™ atau PD. Satuan pengukurannya yaitu volt dengan simbol V. Tekanan elektromotif juga dipakai dengan simbol E atau EMF. Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol Perbedaan potensial PD Volt E atau V Tekanan Elektromotif EMF Tahanan Perlawanan dari aliran listrik Diagram 8. Filamen lampu bolam memberikan perlawanan aliran arus. Dalam sebuah rangkaian listrik, komponen seperti lampu bolam, akan membatasi aliran arus. Seluruh komponen dan rangkaian listrik mempunyai tahanan yang akan menyebabkan perlawanan aliran arus. Bagian tahanan dari tiap-tiap rangkaian dipakai untuk mengubah energi listrik menjadi bentuk lain. Contoh: Bola Lampu - Cahaya Coil - Magnit Elemen - Panas Ohm Satuan pengukuran ini dipakai untuk tahanan aliran arus. Juga diwakili dengan huruf ā€œRā€ atau simbol ā„¦. Besaran Simbol Satuan Pengukuran Simbol Tahanan R Ohm ā„¦ Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 14/22
  • 15. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir pada suatu rangkaian sebanding dengan tegangan pada rangkaian dan berbanding terbalik dengan resistansi rangkaian dalam keadaan konstan. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hukum Ohm George Ohm dalam experimennya menunjukkan adanya hubungan atara tegangan, arus, dan tahanan. Diagram berikut ini menunjukkan penjelasan yang lebih mudah dari apa yang telah diterangkan sebelumnya. Diagram 9. Perubahan Tegangan. Apabila kita meningkatkan tegangan dalam sirkuit, arus juga akan meningkat. Apabila kita menurunkan tegangan didalam sirkuit, arus akan turun juga. Catatan: Untuk mempermudah penjelasan, perlu diingat bahwa tahanan lampu tetap konstan. Diagram 10. Perubahan Tahanan. Jika kita meningkatkan tahanan dalam sirkuit, arus akan menurun. Jika kita menurunkan tahanan dalam sirkuit, arus akan meningkat. Catatan: Tegangan tetap konstan. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 15/22
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Rumus Hukum Ohm George Ohm juga menyatakan dalilnya dalam bentuk rumus. Ini merupakan rumus dasar yang digunakan untuk menghitung nilai listrik. Nilai tersebut bisa dihitung selama dua nilai lainnya diketahui. Rumus : I = E R Dimana I = Arus listrik diukur dalam ampere. E = Tekanan listrik diukur dalam Volt. R = Hambatan/Tahanan diukur dalam Ohm. Untuk menentukan tegangan jika arus dan tahanan diketahui, kita ubah rumus sebelumnya. E = I x R Juga bisa diubah untuk menentukan tahanan jika arus dan tegangan diketahui. R = E I Cara yang mudah untuk mengingat dasar Hukum Ohm yaitu mengingat lingkaran kecil yang ditunjukkan pada diagram dibawah ini. Jika anda mengetahui adanya dua nilai dalam sirkuit, anda dapat menentukan salah satu yang hilang dengan menggunakan rusmus Hukum Ohm dan berikut prosedurnya. 1. Tutuplah hruf yang tidak diketahui nilainya. 2. Gantilah huruf sisanya dengan nilai yang sudah diketahui 3. Pecahkan nilai yang hilang dengan menggunakan Rumus Hukum Ohm. Diagram 11. Penggunaan Rumus Hukum Ohm. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 16/22
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Mengukur Ukuran Listrik Pendahuluan Instrumen percobaan dasar yang digunakan untuk mendiagnosa masalah dalam sirkuit listrik yaitu Voltmeter, Ohmmeter, dan Ammeter. Supaya cakap dalam memperbaiki kendaraan, perlu meningkatkan pemahaman meter ini. Operasi Dasar Tanpa menggunakan meter listrik tertentu, sebenarnya tidak mungkin dapat mendiagnosa kesalahan secara akurat dalam kendaraan bermotor, memeperbaiki beberapa komponen, atau menyesuaikan listrik dari berbagai jenis unit kontrol. Penting sekali bagi anda untuk mengenal secara lengkap karakteristik dan penggunaan sebuah bentuk instrumen percobaan. Yang paling banyak digunakan yaitu Voltmeter, Ammeter, dan Ohmmeter. Ada dua bentuk susunan atau desain meter, analog dan digital. Masing masing alat ukur tersebut saat ini banyak digunakan dalam industri. Voltmeter Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan (tekanan listrik) antara dua titik dalam sirkuit listrik. Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tingkat tegangan yang ada dalam batterei. Voltmeter juga digunakan untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit. Diagram 12. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit yaitu positif ke positif, negatif ke negatif. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 17/22
  • 18. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Skala Voltmeter Voltmeter digunakan untuk test otomotif yang mempunyai skala yang menunjukkan lebih dari satu tingkat tegangan. Diagram 13. Sambungan Voltmeter Mengukur Tegangan Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-) batterei. Tempatkan skala yang sesuai: (Skala 0 ā€“ 20) (Skala 0 ā€“ 50) Sistem 12 Volt Sistem 24 Volt Ammeter Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik. Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Putuskan sirkuit, kemudian sambung kembali dengan Ammeter. Penggunaan Ammeter Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan ā€œOFFā€ (putuskan sirkuit dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya). Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi. Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah) pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam) pada sambungan input komponen. Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 18/22
  • 19. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang lebih akurat. Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan pembagian skala. Ohmmeter Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohmmeter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka. Perubahan skala tidaklah linier. Catatan : Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang ditunjukkan oleh saklar putar) Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000 kali. Diagram 14. Ohmmeter Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes sebuah komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber power supply harus diputus. Ohmmeter mempunyai skala range yang menunjukkan lebih dari satu range nilai tahanan. Untuk menghitung resistansi, pembacaan pada skala dikalikan dengan nilai saklar putar yang dipilih. Persiapan Penggunaan Ohmmeter 1. Pilih range yang dikehendaki. 2. ā€œNolkanā€ meter. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 19/22
  • 20. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Untuk melakukannya : Diagram 15. Hubungkan kedua jarum penduga. Diagram 16. Gunakan ā€˜penyesuai titik nolā€ hingga pembacaan meter menunjukkan angka nol. Catatan : Meter harus disetel pada angka nol setiap kali merubah skala range. Prosedur Pengoperasian Ohmmeter PERINGATAN : Untuk melindungi Ohmmeter terhadap kerusakan elektronis yang permanen ikuti langkah-langkah berikut dengan hati-hati. Catatan :. Jangan sekali-kali menghubungkan Ohmmeter pada rangkaian yang beraliran arus. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 20/22
  • 21. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Putuskan hubungan power supply pada rangkaian. 1. Hubungkan tester pada komponen atau rangkaian yang hendak dites. 2. Pilih skala yang paling sesuai. 3. Agar diperoleh akurasi maksimum nol-kan ohmmeter jika mengganti range. 4. Jika diperoleh pembacaan pada skala range yang sesuai, lihat nilai meter dan hitung resistansi dengan mengalikannya dengan nilai saklar range. 5. Selalu matikan meter jika tidak digunakan. Diagram 17. Pengoperasian Ohmmeter Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 21/22
  • 22. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Multi Meter Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe analog dan tipe digital. Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus (ampere). Meter-meter analog dihubungkan, dirubah skalanya dan diatur (dinolkan) sama seperti meter analog yang telah disebutkan di muka. Penggunaan Multimeter Digital Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas. Multimeter digital jauh lebih akurat daripada multimeter tipe analog. Meter macam ini memiliki pilihan saklar range untuk memilih kuantitas yang akan diukur (tegangan, arus, resistansi, dan lain-lain). Meter yang ditunjukkan pada gambar berikut tidak memiliki skala range untuk tiap pilihan pengukuran. Meter ini autoranging (tidak perlu diatur range-nya). Penggunaan Meter Diagram 18. Multimeter Digital Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 22/22 Tombol Range
  • 23. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pengukuran Tegangan Pilih DC V(arus searah) pada tombol range, pasang probe/colok merah positif (+) pada terminal positif baterai. Pasang probe hitam negatif (-) pada negatif baterai. Pembacaan tegangan akan ditampilkan di layar meter. Diagram 19. Sambungan Voltmeter. Pengukuran Arus Catatan : Multimeter digital tidak bisa mengukur aliran arus besar, biasanya paling besar 10 ampere. Pilih Am pada skala range. Lepaskan probe/jarum penduga merah positif (+) dan pasang pada terminal 10A. Matikan power supply dan putuskan hubungannya pada rangkaian dan hubungkan probe-probe meter dalam hubungan seri, nyalakan catu daya dan baca nilai yang ditunjukkan meter. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 23/22
  • 24. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Diagram 20. Sambungan Ammeter Pengukuran Tahanan Lepaskan baterai. Pilih skala meter pada ā„¦ (ohm). Hubungkan probe/jarum penduga pada kedua ujung komponen. Pembacaan akan ditampilkan dalam ā„¦, Kā„¦ (K=1000), atau Mā„¦ (M=mega/juta). Selalu matikan meter jika tidak sedang digunakan. Diagram 21. Ohmmeter. Hubungkan probe/jarum penduga pengukur seperti yang ditunjukan pada gambar. Satuan tahanan ditunjukkan pada layar dalam ā„¦, Kā„¦ atau Mā„¦. Yakinkan bahwa alat yang diukur tidak terhubung dengan baterai, jika terjadi maka bisa timbul kerusakan pada meter. Arus, Tegangan, dan Tahanan Listrik OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 24/22