SlideShare a Scribd company logo
TEORI MEKANIKA KUANTUM 
Walaupun teori Bohr telah melukiskan struktur atom cukup detil, namun masih ada sesuatu yang hilang. 
Untuk ini perlu kiranya ditinjau kembali mengenai sifat cahaya. Para ilmuwan selalu saja mendapat 
kesulitan dalam melukiskan sifat karakteristik cahaya. Banyak percobaan dengan jelas menunjukkan 
bahwa cahaya bersifat gelombang, tetapi pada percobaan lain menunjukkan bahwa cahaya bersifat 
sebagai partikel (yang nantinya dikenal sebagai aliran foton yang membawa paket-paket energi atau 
sejumlah energi diskret terkuantisasi), sebagaimana terjadi pada berbagai jenis gejala. 
Dari perbandingan gejala-gejala tersebut dapat dipertimbangkan bahwa sifat cahaya atau energi radiasi 
secara umum berhubungan dengan sifat gelombang dan sifat partikel atau sering dikenal sebagai 
dualisme cahaya yaitu sifat gelombang partikel. Dalam hal seperti ini, sejumlah asumsi kemudian 
merupakan dasar pengembangan teori kuantum dapat dirumuskan sebagai berikut: 
1. Atom-atom berkelakuan sebagai osilator, menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan 
frekuensi gelombang yang karakteristik bagi atom yang bersangkutan. 
2. Energi tidak dibawa oleh gelombang itu sendiri melainkan oleh foton yang kecepatan alirnya 
diberikan oleh intensitas gelombang yang bersangkutan. 
3. Kecepatan pancaran gelombang oleh osilator-osilator menentukan peluang pancaran foton oleh 
sumbernya. 
Ketiga asumsi tersebut dapat diringkas dalam bentuk kuantum asli seperti yang diusulkan oleh Max 
Planck, yaitu bahwa osilator-osilator memancarkan energi dalam bentuk kelipatan integral dari paket 
energi basis (yaitu foton) sebagai: 
E = nhv 
dengan: 
n = bilngan kuantum atau diskret 
v = frekuensi osilator).
BILANGAN KUANTUM 
Pengertian Bilangan Kuantum 
Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan 
kuantum menggambarkan sifat orbital dan elektron dalam orbital. 
Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital, orientasi orbital, 
dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum. 
Macam-Macam Bilangan Kuantum 
Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum, yaitu: 
1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi. 
2. Bilangan kuantum azimut (ℓ) yang menyatakan bentuk orbital. 
3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi. 
4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom. 
Penjelasan Bilangan Kuantum 
Bilangan kuantum utama 
Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang dimiliki oleh 
elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tinggi nilai n 
semakin tinggi pula energi elektron. 
Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang mengandung 
elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. 
Nilai-nilai tersebut melambangkan K, L, M, dst. 
Kulit K L M N O 
Nilai n 1 2 3 4 5 
Bilangan kuantum azimut 
Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular (sudut). Energi sebuah 
elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut. 
Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum 
azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol ℓ. 
Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit
yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan kuantum azimut berturut-turut adalah 0, 
1, 2, 3. 
Bilangan kuantum magnetik 
Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak adanya 
medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ yang sama tetapi berbeda 
m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut 
dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar. 
Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan dengan 
aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. 
Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan 
menggunakan bilangan kuantum magnetik m. 
Kulit 
(n) 
Subkulit 
(l) 
Nama Orbital 
(nl) 
Orientasi (m1) 
Jumlah 
Orbital 
Maksimum 
Terisi 
n = 1 l = 0 1s ml = 0 1 2 e-n 
= 2 
l = 0 2s ml = 1, 0-1 1 2 e-l 
= 1 2p ml = 1, 0-1 (or px, py, pz) 3 6 e-n 
= 3 
l = 0 3s ml = 0 1 2e-l 
= 1 3p ml = 1, 0-1 3 6 e-l 
= 2 3d 
ml = 2, 1, 0, -1, -2 (or dxy, dyz, 
dxz) 
5 10 e- 
Bilangan kuantum spin 
Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai simbol s atau 
sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan 
kuantum spin s = +½ atau –½. 
Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh, 
untuk nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah jarum 
jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. 
Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah 
adalah 50% .

More Related Content

What's hot

Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Yesica Adicondro
 
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
AndiRahmania Rahma
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
Mekanisme propagasi
Mekanisme propagasiMekanisme propagasi
Mekanisme propagasi
Dimayana P
 
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
pureheart99
 
Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2
Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2
Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2Bayu Putra
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
 
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAMakalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Annisa Triana
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiNamirah Namirah
 
Pert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 d
Pert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 dPert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 d
Pert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 d
jayamartha
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Kalderizer
 
Materi Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorMateri Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorYudi Hartawan
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
roslinais
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
apriliantihermawan
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Arning Susilawati
 
Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan Soal APBN Ekonomi SMA
Latihan Soal APBN Ekonomi SMALatihan Soal APBN Ekonomi SMA
Latihan Soal APBN Ekonomi SMASiti Mugi Rahayu
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
Widya arsy
 

What's hot (20)

Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan NasionalMakalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
Makalah Ekonomi Makro Pendapatan Nasional
 
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
Modul 2-spektrum-dari-bentuk-gelombang-
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Mekanisme propagasi
Mekanisme propagasiMekanisme propagasi
Mekanisme propagasi
 
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
Bahan kuliah statistik_tatap_muka_1_2
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2
Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2
Lec4 klasifikasi minyak-bumi-2
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAMakalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
 
Pert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 d
Pert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 dPert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 d
Pert 9 persamaan schrodinger dalam koordinat bola 3 d
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
 
Materi Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : OsilatorMateri Elektrinika : Osilator
Materi Elektrinika : Osilator
 
Fisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TVFisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TV
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 
Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)
 
Latihan Soal APBN Ekonomi SMA
Latihan Soal APBN Ekonomi SMALatihan Soal APBN Ekonomi SMA
Latihan Soal APBN Ekonomi SMA
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 

Similar to 5 teori mekanika kuantum

Kelompok 4 fismod rustam
Kelompok 4 fismod rustamKelompok 4 fismod rustam
Kelompok 4 fismod rustam
Rustam Wabula
 
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
Siti Herdiana
 
PPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAUPPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAU
rinaldi4081
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Ridhanty Husniah
 
Struktur atom (5)
Struktur atom (5)Struktur atom (5)
Struktur atom (5)
Rivaldi Julian
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
wafiqasfari
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bayu Ariantika Irsan
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01sanoptri
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Tri Ningrum
 
Bilangan Kuantum
Bilangan KuantumBilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
Christina Dwi Rahayu
 
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science ChemistryBab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Ariff Shafzan
 
kimia
kimia kimia
Kimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektron
Kimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektronKimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektron
Kimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektron
Aziz_Kurniawan
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O MIwan Setiawan
 
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaSTRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
Resma Puspitasari
 

Similar to 5 teori mekanika kuantum (20)

Kelompok 4 fismod rustam
Kelompok 4 fismod rustamKelompok 4 fismod rustam
Kelompok 4 fismod rustam
 
Bahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xiBahan ajar kimia xi
Bahan ajar kimia xi
 
PPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAUPPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PPT Bilangan Kuantum.pptx UNIVERSITAS ISLAM RIAU
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
 
Struktur atom (5)
Struktur atom (5)Struktur atom (5)
Struktur atom (5)
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
 
Kimia presentasi struktur atom polielektron
Kimia   presentasi struktur atom polielektronKimia   presentasi struktur atom polielektron
Kimia presentasi struktur atom polielektron
 
Bilangan Kuantum
Bilangan KuantumBilangan Kuantum
Bilangan Kuantum
 
Perkembanganteoriatom
PerkembanganteoriatomPerkembanganteoriatom
Perkembanganteoriatom
 
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science ChemistryBab 1 Stuktur Atom (Malay)  - Science Chemistry
Bab 1 Stuktur Atom (Malay) - Science Chemistry
 
kimia
kimia kimia
kimia
 
Kimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektron
Kimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektronKimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektron
Kimia pertemuan ke 5 struktur atom polielektron
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaSTRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 Yogyakarta
 

More from Rahmanifitriah (20)

Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
 
Entalpi
EntalpiEntalpi
Entalpi
 
Entalpi pembentukan standar
Entalpi pembentukan standarEntalpi pembentukan standar
Entalpi pembentukan standar
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
3 alkuna
3 alkuna3 alkuna
3 alkuna
 
2 alkena
2 alkena2 alkena
2 alkena
 
3 alkuna
3 alkuna3 alkuna
3 alkuna
 
2 alkena
2 alkena2 alkena
2 alkena
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
3 korosi
3 korosi3 korosi
3 korosi
 
1 bilangan oksidasi biloks
1 bilangan oksidasi biloks1 bilangan oksidasi biloks
1 bilangan oksidasi biloks
 
2 elektrolit lemah
2 elektrolit lemah2 elektrolit lemah
2 elektrolit lemah
 
3 eletrolit kuat
3 eletrolit kuat3 eletrolit kuat
3 eletrolit kuat
 
Perhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatasPerhitungan pereaksi pembatas
Perhitungan pereaksi pembatas
 
Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1Perhitungan pereaksi pembata1
Perhitungan pereaksi pembata1
 
2 hokum boyle
2 hokum boyle2 hokum boyle
2 hokum boyle
 
1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa
 
6 ikatan logam
6 ikatan logam6 ikatan logam
6 ikatan logam
 

5 teori mekanika kuantum

  • 1. TEORI MEKANIKA KUANTUM Walaupun teori Bohr telah melukiskan struktur atom cukup detil, namun masih ada sesuatu yang hilang. Untuk ini perlu kiranya ditinjau kembali mengenai sifat cahaya. Para ilmuwan selalu saja mendapat kesulitan dalam melukiskan sifat karakteristik cahaya. Banyak percobaan dengan jelas menunjukkan bahwa cahaya bersifat gelombang, tetapi pada percobaan lain menunjukkan bahwa cahaya bersifat sebagai partikel (yang nantinya dikenal sebagai aliran foton yang membawa paket-paket energi atau sejumlah energi diskret terkuantisasi), sebagaimana terjadi pada berbagai jenis gejala. Dari perbandingan gejala-gejala tersebut dapat dipertimbangkan bahwa sifat cahaya atau energi radiasi secara umum berhubungan dengan sifat gelombang dan sifat partikel atau sering dikenal sebagai dualisme cahaya yaitu sifat gelombang partikel. Dalam hal seperti ini, sejumlah asumsi kemudian merupakan dasar pengembangan teori kuantum dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Atom-atom berkelakuan sebagai osilator, menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi gelombang yang karakteristik bagi atom yang bersangkutan. 2. Energi tidak dibawa oleh gelombang itu sendiri melainkan oleh foton yang kecepatan alirnya diberikan oleh intensitas gelombang yang bersangkutan. 3. Kecepatan pancaran gelombang oleh osilator-osilator menentukan peluang pancaran foton oleh sumbernya. Ketiga asumsi tersebut dapat diringkas dalam bentuk kuantum asli seperti yang diusulkan oleh Max Planck, yaitu bahwa osilator-osilator memancarkan energi dalam bentuk kelipatan integral dari paket energi basis (yaitu foton) sebagai: E = nhv dengan: n = bilngan kuantum atau diskret v = frekuensi osilator).
  • 2. BILANGAN KUANTUM Pengertian Bilangan Kuantum Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan sifat orbital dan elektron dalam orbital. Bilangan kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital, orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan kuantum. Macam-Macam Bilangan Kuantum Untuk menjelaskan elektron secara lengkap dibutuhkan empat macam bilangan kuantum, yaitu: 1. Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi. 2. Bilangan kuantum azimut (ℓ) yang menyatakan bentuk orbital. 3. Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi. 4. Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom. Penjelasan Bilangan Kuantum Bilangan kuantum utama Bilangan kuantum utama (primer) digunakan untuk menyatakan tingkat energi utama yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah bernilai nol. Semakin tinggi nilai n semakin tinggi pula energi elektron. Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang mengandung elektron terluar. Bilangan kuantum utama mempunyai nilai sebagai bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai tersebut melambangkan K, L, M, dst. Kulit K L M N O Nilai n 1 2 3 4 5 Bilangan kuantum azimut Bilangan kuantum azimut sering disebut dengan bilangan kuantum angular (sudut). Energi sebuah elektron berhubungan dengan gerakan orbital yang digambarkan dengan momentum sudut. Momentum sudut tersebut dikarakterisasi menggunakan bilangan kuantum azimut. Bilangan kuantum azimut menyatakan bentuk suatu orbital dengan simbol ℓ. Bilangan kuantum azimut juga berhubungan dengan jumlah subkulit. Nilai ini menggambarkan subkulit
  • 3. yang dimana elektron berada. Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan kuantum azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3. Bilangan kuantum magnetik Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron dalam medan magnet. Tidak adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ yang sama tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet, nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan magnet luar. Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut elektron, gerakannya berhubungan dengan aliran arus listrik. Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital. Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum magnetik m. Kulit (n) Subkulit (l) Nama Orbital (nl) Orientasi (m1) Jumlah Orbital Maksimum Terisi n = 1 l = 0 1s ml = 0 1 2 e-n = 2 l = 0 2s ml = 1, 0-1 1 2 e-l = 1 2p ml = 1, 0-1 (or px, py, pz) 3 6 e-n = 3 l = 0 3s ml = 0 1 2e-l = 1 3p ml = 1, 0-1 3 6 e-l = 2 3d ml = 2, 1, 0, -1, -2 (or dxy, dyz, dxz) 5 10 e- Bilangan kuantum spin Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut suatu partikel. Spin mempunyai simbol s atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik). Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = +½ atau –½. Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s = -½ berarti searah jarum jam (ke bawah). Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian, peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan peluang untuk mengarah ke bawah adalah 50% .