SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH MATA KULIAH GELOMBANG

    “GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK”




                 Disusun oleh:

         1. Fitriyana (NIM. 06091011039)
        2. Feni Kurnia (NIM. 06091011035)
        3. Dwi Agustine A (NIM. 06091011
          4. Indri Pratiwi (NIM. 06091011
    5. Dian fatriyani Pertiwi (NIM. 06091011036)
    6. Fika Nurul Hidayati (NIM. O6o91011038)
       7. Revi Celviani (NIM. 06091011037)




   PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
          UNIVERSITAS SRIWIJAYA
                     2011
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Pengertian Gelombang Elektromagnetik

         Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
Medan listrik
walau tidak ada medium. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal yang gangguannya berupa medan listrik E dan medan magnet B saling
tegak lurus dan keduanya tegak lurus arah rambat gelombang. Karena gangguan
gelombang elektromagenik adalah medan listrik dan medan magnetik maka
gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam vakum. Semua jenis
gelombang elektromagnetik merambat dalam vakum dengan kecepatan sama yaitu
c = 3 x 108 m/s yang disebut denan tetapan umum.
            Medan Magnet




                                                   Y



                                                              X
                       Arah Gelombang
                                          Z




Spektrum Gelombang Elektromagnetik

         Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang
gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum
elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam
satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang
gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi
yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti
radiasi X-ray dan Gamma Ray.

    1. Gelombang Radio
         Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau
frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah
atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan
dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh
muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-
muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula.
Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan
mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.


   2. Gelombang mikro
       Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan
frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh
sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan
menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang
waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave
oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
       Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio
Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah
benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat
pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c
= 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan
penerimaan.
   3. Sinar Inframerah
       Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau
daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa
spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang
dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung
spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum
merah itu disebut radiasi inframerah.
       Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang
bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan
sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada
suhu dan warna benda.
4. Cahaya tampak
       Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh
kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik
yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi
tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk
cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya
salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang
telekomunikasi dan kedokteran.
   5. Sinar Ultraviolet
       Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016
Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini
dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber
utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang
ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan
meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup
dibumi.
   6. Sinar X
       Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang
gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi
sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal
beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.
   7. Sinar Gamma
       Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau
panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang
menyebabkan efek yang ser jika diserap oleh jaringan tubuh.
Frekuensi
                                                                         semakin
                                                                         Tinggi
  Gel radio gel mikro inframerah sinar tampak UV sinar X sinar


Panjang
gelombang
semakin Besar



  Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik


  Gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
      1.   Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium

      2. Gelombang Elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
      3. Gelombang elektromagnetik tidak memiliki muatan listrik sehingga
           bergerak lurus dalam medan magnet maupun medan listrik.
      4. Gelombang elektromagnetik dapat mengalami pemantulan (refleksi),
           pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi),
           pengutuban (polarisasi).
      5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan,
           sehingga medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus.
Konsep Gelombang Elektromagnetik


       Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada hipotesis
Maxwell “James Clark Maxwell ” dengan mengacu pada 3 fakta relasi antara
listrik dan magnet yang sudah ditemukan :

   a. percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam
       konduktor menghasilkan medan magnet disekitarnya (jarum kompas
       menyimpang bila di dekatkan pada kawat yang dialiri arus listrik)

   b. percobaan Faraday yang berhasil membuktikan batang konduktor yang
       menghasilkan GGL induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan
       magnet

   c. percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada
       kumparan menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut

       Didasarkan pada penemuan Faraday “Perubahan Fluks magnetik dapat
menimbulkan medan listrik”     dan arus pergeseran yang sudah dihipotesakan
Maxwell sebelumnya, maka Maxwell mengajukan suatu hipotesa baru : “Jika
perubahan fluks magnet dapat menimbulkan medan listrik maka perubahan Fluks
listrik juga harus dapat menimbulkan medan magnet”          Hipotesa ini dikenal
dengan sifat simetri medan listrik dengan medan magnet.

       Bila Hipotesa Maxwell benar, konsekuensinya perubahan medan listrik
akan mengakibatkan medan magnet yang juga berubah serta sebaliknya dan
keadaan ini akan terus berulang. Medan magnet atau medan listrik yang muncul
akibat perubahan medan listrik atau medan magnet sebelumnya akan bergerak
(merambat) menjauhi tempat awal kejadian. Perambatan medan listrik dan medan
magnet inilah yang disebut sebagai gelombang elektromagnetik. Kebenaran
Hipotesa Maxwell tentang adanya gelombang elektromagnetik pada akhirnya
dibuktikan oleh “ Heinrich Hertz”
Maxwell menyatakan bahwa gangguan pada gelombang elektromegnetik
berupa meda listrik dan medang magnetik yang selalu saling tegak lurus, dan
keduanya tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang.




Rumus cepat rambat gelombang elektromagnetik Maxwell:




c : cepat rambat gelombang elektromagnetik = 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108 m/s

   : permeabilitas vakum = 4 x 10-7 Wb A-1 m-1

  : permitivitas vakum = 8,85418 x 10-12 C2N-1m-2

         Pada pembicaraan kita mengenai gelombang elektromagnetik, kita batasi
pada gelombang elektromagnetik yang mempunyai medan listrik                 sejajar sumbu
Y, induksi magnetik    sejajar sumbu Z dan    tegak lurus        , sedangkan sumbu x
adalah arah rambat.
            Y+
                 A          D                Vektor medan listrik dar gelombang
                                             elektromegnetik sejajar sumbu y

                             dy
            E                                Sumbu x merupakan arah
                             C               rambatgelombang elektromagnetik
                 B     dx

                                              x+

    Z+
Ambil kontur : ABCDA pada medan listrik, maka:




Menurut hukum Henry Farady




                   Y+




                                                                      x+
       B             P                           S

              Q                       R
  Z+
    Vektor induksi magnetik dari gelombang elektromagnetik sejajar sumbu Z, sumbu X
    mrupakan arah rambat

Lihat kontur PQRSP pada bidang X-Z (medan magnet) pada gambar di atas.
Menurut hukum Ampere- Maxwell:




Jika (pers.1) kita turunkan terhadap x:




Dan (pers.2) kita turunkan tehadap t:




Kita peroleh:




(Pers.3) menunjukkan bahwa medan listrik merambat sepanjang sumbu x dengan
kecepatan:
Jika (pers.1) kita turunkan terhadap t:




Dan (pers.2)kita turunkan terhadap x:




(Pers.4) menunjukkan bahwa mwwdan magnet merambat sepanjang sumbu x
dengan kecepatan


       diberi notasi c (cepat rambat cahaya dalam vakum), karena secara

eksperimen, henry Hertz mandapatkan bahwa                                  , sama

denagn cepat rambat cahaya dalam vakum. (Pers.3) dan (pers.4) mempunyai
solusi umum :

                                                (per. 5)

                                                (pers.6)

Gelombang dari medan listrik      dan medan magnet         mempunyai fase sama, E
dan B adalah amplitudo dari masing-masing gelombang dan mempunyai
hubungan sebagai berikut.

Apabila (pers.5) dan (pers.6) masing-masing kita turunkan terhadap x dan t:
Sedangkan menurut (pers.1) :




Hubungan Antara Amplitudo Kuat Medan Listrik dan Amplitudo Kuat
Medan Magnet

       Berdasarkan persamaan maxwell, solusi terbaik dari gelombang bidang
elektromagnetik adalah suatu gelombang E dan B berubah terhadap x dan t seusai
dengan persamaan:


                                E = Em cos (kx-ωt) ; dengan

                                B = Bm cos (kx-ωt)

                                Ket : Em = Nilai maxsimum amplitudo kuat medan
                                listrik

                                          Bm = Nilai maxsimum amplitudo kuat medan

                                                magnetik


Untuk mendapatkan hubungan antara Em dan Bm maka
Persamaan Vektor Pointing (S)

         Laju energi yang dipindahkan melalui gelombang elekrtomagnetik disebut
poynting ( lambang S ). Dan didefinisikan oleh persamaan vektor:
             E


                            E dan B saling tegak lurus

                        S
    90
    °


     B




                                   Karena
Dimana       vektor poynting                  P = daya

   = kuat medan listrik                       A = luas penampang

   = kuat medan magnet



Intensitas Gelombang Elektromagnetik

       Kita ketahui rapat energi listrik:




Rapat energi magnet:




Jadi rapat energi total (rapat energi elektromagnetik):




Intensitas gelombang elektromagnetik;



Intensitas rata-rata gelombang elektromagnetik adalah;



Dalam hal gelombang elektromgnetik harmonik, maka;




Jadi intensitas rata-ratanya adalah:
Sedangkan momentum persatuan volumenya                jadi;




    Difraksi Cahaya

                                           Difraksi merupakan pembelokan gelombang
                                   di sekitar suatu penghalang atau pinggir celah.

                                           Cahaya yang melewati sebuah celah sempit
                                   yang seukuran dengan panjang gelombang cahaya,
                                   mengalami lenturan atau Difraksi. Utuk difraksi celah
                                   tunggal yang kita amati adalah pita gelap. Pita gelap
                                   ke – n terjadi jika,

                                          Difraksi minimum

                                                                              ������ sin ������
                                                 ������ sin ������ = ������ ������ ;   ������ =
                                                                                  ������


                                   n = 1,2,3,…
                    y1
d                                  n = 1 untuk pita gelap ke – 1, n = 2 untuk pita gelap ke
                    y1             – 2,….

         L
    Difraksi maksimum




    n = 0,1,2,3,…

    n = 0 untuk pita terang pusat, n = 1 untuk pita terang ke – 1,….
θ = sudut simpang (Sudut Deviasi).

d= lebar celah

Lebar pita terang pusat = 2y1, dengan y1 adalah jarak pita gelap ke - 1 dari titik
tengah terang pusat , dihitung sebagai berikut :




Dengan L adalah jarak celah tunggal ke layar.



Perbesaran Sistem Alat Optik dibatasi oleh Difraksi

        Suatu kriteria yang menyatakan bagaimana bayangan dari dua dua benda
titik yang masih dapat dipisahkan dengan baik oleh suatu lensa, pertama
diusulkan oleh Lord Rayleigh (1887-1905), disebut kriteria Rayleigh, yang
berbunyi sebagai berikut:

“Dua benda titik tepat akan dapat pisahkan jika pusat dari pola difraksi benda
titik pertama berimpit dengan minimum pertama dari pada difraksi benda titik
dua”

        Ukuran sudut pemisahan agar dua benda titik masih dapat dipisahkan
secara tepat brdasarkan kriteria Rayleigh disebut batas sudut resolusi atau sudut
resolusi minimum (lambang θm), dinyatakan oleh:




Karena sudut θm sangat kecil maka sin θm ≈ θm , sehingga persamaan menjadi




Jarak pisah terpendek dari dua benda titik dimana bayangan yang dihasilkannya
masih dapat ditampilkan sebagai dua titik terpisah yang disebut btas resolusi atau
daya urai alat optik (dm)

Karena sudut θm sangat kecil maka tan θm ≈ θm ≈
Dengan : θm = sudut resolusi minimum (radian)

                  = Panjang gelombang (m)

             d = Diameter bukaan alat optik (m)

                   = batas resolusi atau daya urai lensa (m)

             L = jarak benda dari lensa (m)



Interferensi Cahaya

         Ketika kedua gelombang yang berpadu sefase (beda fase 0, 2��� , 4 ��� ,..../ 0,
��� , 2 ��� , 3 ��� ,....) maka yang terjadi adalah interferensi konstruktif9 saling
menguatkan) dan gelombang memiliki amplitudo maksimum. Sedangkan ketika
gelombang yang berpadu berlawanan fase ( beda fase: ��� , 3 ��� , 5 ��� , .../ ½ ��� , 1 ½
��� ,...) maka yang terjadi adalah interferensi destruktif ( saling melemahkan) an
gelombang memiliki amplitudo nol.

                                    Layar          Intensitas cahaya di P adaah resultan
                                                   intensitas cahaya datang dari S1 dan S2.
                                          P
                                              y
                                                          Lintasan S1P lebih pendek
            S1                                            daripada lintasan S2P.
                                      o
          d Q                                             Selisihnya disebut beda
Sumber       S2    R                                      lintasan.
cahaya                                                    Apabila S2P dipotong di titik R
                                                          maka lintasan S1P= RP
                            L                                    S2P- S1P = S2R
         Sudut OQP = sudut S2 S1R karena di depan sudut               adlah 90° (sama)
         sehingga nya juga sama.




         Interferensi maksimum terjadi jika fase sama, karena sefase maka ini
         terjadi pada pita terang ( interferensi konstruktif) sehingga beda
         lintasannya;


                                       n= 0, 1,2,3,...
Interferensi minimum terjadi jika berlawana fase (Destruktif) atau beda
       lintasannya ½ , 1 ½ , 2 ½ ,...



                            n = ½ , 1 ½ , 2 ½ ,...

       Jarak pita terang dan gelap ke ke-n ke terang pusat

            Untuk pita terang                        Untuk pita gelap

                    , sin ≈ tan    ≈




Kisi Difraksi

               Kisi difraksi merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan
pola interferensi yang lebih tajam pada layar yang memiliki celah dengan lebar
sama dan jarak antar celah yang berdekatan juga sama.

Tetapan kisi garis terang




n= 0 menyatakan maksimum orde ke nol atau pusat terang, n =1 menyatakan
maksimum orde ke-1(garis terang ke-1), dan seterusnya.



Polarisasi Cahaya

        Polarisasi cahaya yaitu merupakan terserapnya sebagian arah getar cahaya.
Cahaya yang mempunyai satu arah getar saja disebut cahaya terpolarisasi linear.
Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal. Ada empat cara untuk
memperoleh cahaya terpolarisasi:

   1. Penyerapan selektif
   2. Pemantulan
3. Pembiasan ganda
    4. Hamburan

             Arah rambat          Sumbub
             gelombang            transmisi




                          Bahan               Intensitas cahaya
 Intensitas cahaya
                          polarisasi          terpolarisasi (I1)
 terpolarisasi (I0)




Polarisasi dengan penyerapan selektif,

Menurut hukum malus:




Maka intensitas cahaya yang diteruskan oleh sistem polaroid mencapai
maksimum kedua sumbu transmisi atau polarisasi adaah sejajar ( = 0°/ 180°) dan
mencapai minimum jika kedua sumbu polarisasi saling tegak lurus ( = 90°).

Polarisasi dengan pemantulan

Malus menemukan cahaya terpolarisasi akibat pemantulan yaitu melalui dua
medium. Ada tiga keungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan yaitu:

    1. Cahaya pantul tak terpolarisasi ( sudut datang 0°/90°)
    2. Cahaya pantul terpolarisasi sebagian (sudut datang 0°<         <90°)
    3. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna.
                      Sinar pantul
Sinar                                             Sudut datang yang menghasilkan
                      (terpolarisasi
datang                                    sinar pantul terpolarisasi sempurna disebut
                      sempurna)
                                          sudut polarisasi atau sudut Brewster ( .
                 90°

                         Sinar bias
                         (terpolarisasi
                         sebagian)
Gunakan persamaan dasar pembiasan:




Jika cahaya datang dari udara (      ) menuju ke bahan dengan indeks bias n
maka;




Persamaan ini disebut dengan hukum Brewster.



Efek Dopler Pada Gelombang Elektromagnetik

          Efek dopler pada gelombang elektromagnetik misalnya cahaya adalah
perubahan frekuensi jika sumber cahaya bergerak. Frekuensi akan menjadi rendah
jika sumber cahaya menjauhi pengamat, berarti    menjadi besar. Untuk cahaya
tampak,    besar berada pada daerah warna merah, berarti jika terjadi
pergerakan sumber cahaya yang menjauh maka spektrum cahaya akan
bergeser ke arah warna merah. Misal: sebuah bintang di langit yang bergerak
menjauhi bumi,maka warna bintang akan beralih ke warna merah.

          Dalam efek Doppler untuk gelombang bunyi, kecepatan bunyi
berperan penting dan kecepatan ini bergantung pada medium sebagai acuan.
Misalnya, kecepatan bunyi terhadap acuan udara bergerak berbeda dengan
kecepatan bunyi terhadap acuan udara diam. Kontras dengan gelombang bunyi,
kecepatan rambat gelombang elektromagnetik juga sama, baik diukur relatif
terhadap pengamat bergerak maupun relatif terhadap pengamat yang bergerak
dengan kecepatan tetap.

             Ketika gelombang elektromagnetik, sumber gelombang, dan pengamat
bergerak sepanjang garis lurus yang sama melalui vakum, maka untuk vrell << c




fp = frekuensi yang di terima pengamat (Hz)

fs = frekuensi yang dipancarkan sumber gelombang (Hz)

vrel = kecepatan antara sumber dan pengamat saling relatif.
c = kecepatan cahaya dalam vakum

             efek Doppler terutama digunakan untuk menentukan laju gerak
kendaraan.    Radar   adalah   suatu    detektor   yang   dapat   mengukur   jarak
denganmenggunakan gelombang mikro ( = 3 cm), yaitu dengan mengukur
waktu gema pada saat gelombang dipantulkan kembali. Berikut adalah
contoh aplikasi radar.

             1. Radar untuk menentukan kecepatan gerak (radar Doppler)
             2. Menentukan     posisi    pesawat    udara     atau   benda-benada
                lain(mengukur jarak).
             3. Mengamati lalu lintas untuk kendaraan yang melebihi kecepatan
                maksimum yang diizinkan.
Daftar Pustaka

Sarajo, Abi Ganijanty. 2011. Gelombang dan Optika untuk Universitas.
Jakarta: Salembateknika.
Riyn. 2010. Gelombang elektromagnetik.
http://riyn.multiply.com/journal/item/48/Gelombang_elektromagnetik.
diakses pada tanggal 22 oktober 2011
Syafira.2011. gelombang elektromagnetik.
http://www.slideshare.net/ruypudjo/a1-gel-elektromagnetik-
syafira/download. diakses pada tanggal 22 oktober 2011.
Mohtar. 2011. Gelombang elektromagnetik ppt. http://www.uns.ac.id.
diakses pada tanggal 22 oktober 2011.
Nurwani. 2010. Gelelektromagnetikppt.
http://www.slideshare.net/nurwani/gelombang-elektromagnetik/download.
diakses pada tanggal 22 oktober 2011.
kanginan, marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Erliana Amalia Diandra
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
Warnet Raha
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
FEmi1710
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
Ahmad Ilhami
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
Najarudin Irfani
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
noussevarenna
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
sumiati25
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
fahmimn21
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
emildaemiliano
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
ameliarizkap
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Annisa Icha
 
PPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxPPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptx
WildanAngelou
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
Erva Eriezt
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Makalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetikMakalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetik
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
Fisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TVFisika (X) - Gelombang TV
Fisika (X) - Gelombang TV
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
PPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptxPPT Arus Bolak-balik.pptx
PPT Arus Bolak-balik.pptx
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 

Similar to Makalah gelombang elektromagnetik

Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Shaifull Niell
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
khairunnisak880
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikauliarika
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
Rahmat Iqbal
 
kls x bab 8
kls x bab 8kls x bab 8
kls x bab 8
Rahmat Iqbal
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Ardabellaviescha
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
FernandoManik1
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
Septian Muna Barakati
 
Buku Fisika kela X-bab 8
Buku Fisika kela X-bab 8Buku Fisika kela X-bab 8
Buku Fisika kela X-bab 8
Arif Wicaksono
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
pagio
 
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanOperator Warnet Vast Raha
 
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik SyafiraA1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
ruy pudjo
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangSeptiani Pratiwi
 

Similar to Makalah gelombang elektromagnetik (20)

Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
Aplikasi gelombang dalam sains dan teknologi 2
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
kls x bab 8
kls x bab 8kls x bab 8
kls x bab 8
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika sma
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
 
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
 
Makalah razak
Makalah razakMakalah razak
Makalah razak
 
Buku Fisika kela X-bab 8
Buku Fisika kela X-bab 8Buku Fisika kela X-bab 8
Buku Fisika kela X-bab 8
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
 
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
Radiasi gelombang elektromagnetik (FISIKA UNNES)
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik SyafiraA1 Gel Elektromagnetik Syafira
A1 Gel Elektromagnetik Syafira
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
 
Melly saq
Melly saqMelly saq
Melly saq
 

More from Fitriyana Migumi

semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekasFitriyana Migumi
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsor
Fitriyana Migumi
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiFitriyana Migumi
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSFitriyana Migumi
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikaFitriyana Migumi
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahFitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruFitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruFitriyana Migumi
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Fitriyana Migumi
 
GALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARUGALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARU
Fitriyana Migumi
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
Fitriyana Migumi
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
Fitriyana Migumi
 

More from Fitriyana Migumi (20)

semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsor
 
Proposal pia 2011
Proposal pia 2011Proposal pia 2011
Proposal pia 2011
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
 
Konsep fasor
Konsep fasorKonsep fasor
Konsep fasor
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
 
Sistem banyak partikel
Sistem banyak partikelSistem banyak partikel
Sistem banyak partikel
 
sistem banyak partikel
sistem banyak partikelsistem banyak partikel
sistem banyak partikel
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
 
GALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARUGALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARU
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 

Makalah gelombang elektromagnetik

  • 1. MAKALAH MATA KULIAH GELOMBANG “GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK” Disusun oleh: 1. Fitriyana (NIM. 06091011039) 2. Feni Kurnia (NIM. 06091011035) 3. Dwi Agustine A (NIM. 06091011 4. Indri Pratiwi (NIM. 06091011 5. Dian fatriyani Pertiwi (NIM. 06091011036) 6. Fika Nurul Hidayati (NIM. O6o91011038) 7. Revi Celviani (NIM. 06091011037) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011
  • 2. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Pengertian Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat Medan listrik walau tidak ada medium. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal yang gangguannya berupa medan listrik E dan medan magnet B saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus arah rambat gelombang. Karena gangguan gelombang elektromagenik adalah medan listrik dan medan magnetik maka gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam vakum. Semua jenis gelombang elektromagnetik merambat dalam vakum dengan kecepatan sama yaitu c = 3 x 108 m/s yang disebut denan tetapan umum. Medan Magnet Y X Arah Gelombang Z Spektrum Gelombang Elektromagnetik Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray. 1. Gelombang Radio Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah
  • 3. atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan- muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi. 2. Gelombang mikro Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis. Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan. 3. Sinar Inframerah Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
  • 4. 4. Cahaya tampak Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran. 5. Sinar Ultraviolet Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup dibumi. 6. Sinar X Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm. 7. Sinar Gamma Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang ser jika diserap oleh jaringan tubuh.
  • 5. Frekuensi semakin Tinggi Gel radio gel mikro inframerah sinar tampak UV sinar X sinar Panjang gelombang semakin Besar Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium 2. Gelombang Elektromagnetik merupakan gelombang transversal. 3. Gelombang elektromagnetik tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet maupun medan listrik. 4. Gelombang elektromagnetik dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi). 5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus.
  • 6. Konsep Gelombang Elektromagnetik Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada hipotesis Maxwell “James Clark Maxwell ” dengan mengacu pada 3 fakta relasi antara listrik dan magnet yang sudah ditemukan : a. percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam konduktor menghasilkan medan magnet disekitarnya (jarum kompas menyimpang bila di dekatkan pada kawat yang dialiri arus listrik) b. percobaan Faraday yang berhasil membuktikan batang konduktor yang menghasilkan GGL induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan magnet c. percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada kumparan menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut Didasarkan pada penemuan Faraday “Perubahan Fluks magnetik dapat menimbulkan medan listrik” dan arus pergeseran yang sudah dihipotesakan Maxwell sebelumnya, maka Maxwell mengajukan suatu hipotesa baru : “Jika perubahan fluks magnet dapat menimbulkan medan listrik maka perubahan Fluks listrik juga harus dapat menimbulkan medan magnet” Hipotesa ini dikenal dengan sifat simetri medan listrik dengan medan magnet. Bila Hipotesa Maxwell benar, konsekuensinya perubahan medan listrik akan mengakibatkan medan magnet yang juga berubah serta sebaliknya dan keadaan ini akan terus berulang. Medan magnet atau medan listrik yang muncul akibat perubahan medan listrik atau medan magnet sebelumnya akan bergerak (merambat) menjauhi tempat awal kejadian. Perambatan medan listrik dan medan magnet inilah yang disebut sebagai gelombang elektromagnetik. Kebenaran Hipotesa Maxwell tentang adanya gelombang elektromagnetik pada akhirnya dibuktikan oleh “ Heinrich Hertz”
  • 7. Maxwell menyatakan bahwa gangguan pada gelombang elektromegnetik berupa meda listrik dan medang magnetik yang selalu saling tegak lurus, dan keduanya tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang. Rumus cepat rambat gelombang elektromagnetik Maxwell: c : cepat rambat gelombang elektromagnetik = 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108 m/s : permeabilitas vakum = 4 x 10-7 Wb A-1 m-1 : permitivitas vakum = 8,85418 x 10-12 C2N-1m-2 Pada pembicaraan kita mengenai gelombang elektromagnetik, kita batasi pada gelombang elektromagnetik yang mempunyai medan listrik sejajar sumbu Y, induksi magnetik sejajar sumbu Z dan tegak lurus , sedangkan sumbu x adalah arah rambat. Y+ A D Vektor medan listrik dar gelombang elektromegnetik sejajar sumbu y dy E Sumbu x merupakan arah C rambatgelombang elektromagnetik B dx x+ Z+
  • 8. Ambil kontur : ABCDA pada medan listrik, maka: Menurut hukum Henry Farady Y+ x+ B P S Q R Z+ Vektor induksi magnetik dari gelombang elektromagnetik sejajar sumbu Z, sumbu X mrupakan arah rambat Lihat kontur PQRSP pada bidang X-Z (medan magnet) pada gambar di atas.
  • 9. Menurut hukum Ampere- Maxwell: Jika (pers.1) kita turunkan terhadap x: Dan (pers.2) kita turunkan tehadap t: Kita peroleh: (Pers.3) menunjukkan bahwa medan listrik merambat sepanjang sumbu x dengan kecepatan:
  • 10. Jika (pers.1) kita turunkan terhadap t: Dan (pers.2)kita turunkan terhadap x: (Pers.4) menunjukkan bahwa mwwdan magnet merambat sepanjang sumbu x dengan kecepatan diberi notasi c (cepat rambat cahaya dalam vakum), karena secara eksperimen, henry Hertz mandapatkan bahwa , sama denagn cepat rambat cahaya dalam vakum. (Pers.3) dan (pers.4) mempunyai solusi umum : (per. 5) (pers.6) Gelombang dari medan listrik dan medan magnet mempunyai fase sama, E dan B adalah amplitudo dari masing-masing gelombang dan mempunyai hubungan sebagai berikut. Apabila (pers.5) dan (pers.6) masing-masing kita turunkan terhadap x dan t:
  • 11. Sedangkan menurut (pers.1) : Hubungan Antara Amplitudo Kuat Medan Listrik dan Amplitudo Kuat Medan Magnet Berdasarkan persamaan maxwell, solusi terbaik dari gelombang bidang elektromagnetik adalah suatu gelombang E dan B berubah terhadap x dan t seusai dengan persamaan: E = Em cos (kx-ωt) ; dengan B = Bm cos (kx-ωt) Ket : Em = Nilai maxsimum amplitudo kuat medan listrik Bm = Nilai maxsimum amplitudo kuat medan magnetik Untuk mendapatkan hubungan antara Em dan Bm maka
  • 12. Persamaan Vektor Pointing (S) Laju energi yang dipindahkan melalui gelombang elekrtomagnetik disebut poynting ( lambang S ). Dan didefinisikan oleh persamaan vektor: E E dan B saling tegak lurus S 90 ° B Karena
  • 13. Dimana vektor poynting P = daya = kuat medan listrik A = luas penampang = kuat medan magnet Intensitas Gelombang Elektromagnetik Kita ketahui rapat energi listrik: Rapat energi magnet: Jadi rapat energi total (rapat energi elektromagnetik): Intensitas gelombang elektromagnetik; Intensitas rata-rata gelombang elektromagnetik adalah; Dalam hal gelombang elektromgnetik harmonik, maka; Jadi intensitas rata-ratanya adalah:
  • 14. Sedangkan momentum persatuan volumenya jadi; Difraksi Cahaya Difraksi merupakan pembelokan gelombang di sekitar suatu penghalang atau pinggir celah. Cahaya yang melewati sebuah celah sempit yang seukuran dengan panjang gelombang cahaya, mengalami lenturan atau Difraksi. Utuk difraksi celah tunggal yang kita amati adalah pita gelap. Pita gelap ke – n terjadi jika, Difraksi minimum ������ sin ������ ������ sin ������ = ������ ������ ; ������ = ������ n = 1,2,3,… y1 d n = 1 untuk pita gelap ke – 1, n = 2 untuk pita gelap ke y1 – 2,…. L Difraksi maksimum n = 0,1,2,3,… n = 0 untuk pita terang pusat, n = 1 untuk pita terang ke – 1,….
  • 15. θ = sudut simpang (Sudut Deviasi). d= lebar celah Lebar pita terang pusat = 2y1, dengan y1 adalah jarak pita gelap ke - 1 dari titik tengah terang pusat , dihitung sebagai berikut : Dengan L adalah jarak celah tunggal ke layar. Perbesaran Sistem Alat Optik dibatasi oleh Difraksi Suatu kriteria yang menyatakan bagaimana bayangan dari dua dua benda titik yang masih dapat dipisahkan dengan baik oleh suatu lensa, pertama diusulkan oleh Lord Rayleigh (1887-1905), disebut kriteria Rayleigh, yang berbunyi sebagai berikut: “Dua benda titik tepat akan dapat pisahkan jika pusat dari pola difraksi benda titik pertama berimpit dengan minimum pertama dari pada difraksi benda titik dua” Ukuran sudut pemisahan agar dua benda titik masih dapat dipisahkan secara tepat brdasarkan kriteria Rayleigh disebut batas sudut resolusi atau sudut resolusi minimum (lambang θm), dinyatakan oleh: Karena sudut θm sangat kecil maka sin θm ≈ θm , sehingga persamaan menjadi Jarak pisah terpendek dari dua benda titik dimana bayangan yang dihasilkannya masih dapat ditampilkan sebagai dua titik terpisah yang disebut btas resolusi atau daya urai alat optik (dm) Karena sudut θm sangat kecil maka tan θm ≈ θm ≈
  • 16. Dengan : θm = sudut resolusi minimum (radian) = Panjang gelombang (m) d = Diameter bukaan alat optik (m) = batas resolusi atau daya urai lensa (m) L = jarak benda dari lensa (m) Interferensi Cahaya Ketika kedua gelombang yang berpadu sefase (beda fase 0, 2��� , 4 ��� ,..../ 0, ��� , 2 ��� , 3 ��� ,....) maka yang terjadi adalah interferensi konstruktif9 saling menguatkan) dan gelombang memiliki amplitudo maksimum. Sedangkan ketika gelombang yang berpadu berlawanan fase ( beda fase: ��� , 3 ��� , 5 ��� , .../ ½ ��� , 1 ½ ��� ,...) maka yang terjadi adalah interferensi destruktif ( saling melemahkan) an gelombang memiliki amplitudo nol. Layar Intensitas cahaya di P adaah resultan intensitas cahaya datang dari S1 dan S2. P y Lintasan S1P lebih pendek S1 daripada lintasan S2P. o d Q Selisihnya disebut beda Sumber S2 R lintasan. cahaya Apabila S2P dipotong di titik R maka lintasan S1P= RP L S2P- S1P = S2R Sudut OQP = sudut S2 S1R karena di depan sudut adlah 90° (sama) sehingga nya juga sama. Interferensi maksimum terjadi jika fase sama, karena sefase maka ini terjadi pada pita terang ( interferensi konstruktif) sehingga beda lintasannya; n= 0, 1,2,3,...
  • 17. Interferensi minimum terjadi jika berlawana fase (Destruktif) atau beda lintasannya ½ , 1 ½ , 2 ½ ,... n = ½ , 1 ½ , 2 ½ ,... Jarak pita terang dan gelap ke ke-n ke terang pusat  Untuk pita terang  Untuk pita gelap , sin ≈ tan ≈ Kisi Difraksi Kisi difraksi merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan pola interferensi yang lebih tajam pada layar yang memiliki celah dengan lebar sama dan jarak antar celah yang berdekatan juga sama. Tetapan kisi garis terang n= 0 menyatakan maksimum orde ke nol atau pusat terang, n =1 menyatakan maksimum orde ke-1(garis terang ke-1), dan seterusnya. Polarisasi Cahaya Polarisasi cahaya yaitu merupakan terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya yang mempunyai satu arah getar saja disebut cahaya terpolarisasi linear. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal. Ada empat cara untuk memperoleh cahaya terpolarisasi: 1. Penyerapan selektif 2. Pemantulan
  • 18. 3. Pembiasan ganda 4. Hamburan Arah rambat Sumbub gelombang transmisi Bahan Intensitas cahaya Intensitas cahaya polarisasi terpolarisasi (I1) terpolarisasi (I0) Polarisasi dengan penyerapan selektif, Menurut hukum malus: Maka intensitas cahaya yang diteruskan oleh sistem polaroid mencapai maksimum kedua sumbu transmisi atau polarisasi adaah sejajar ( = 0°/ 180°) dan mencapai minimum jika kedua sumbu polarisasi saling tegak lurus ( = 90°). Polarisasi dengan pemantulan Malus menemukan cahaya terpolarisasi akibat pemantulan yaitu melalui dua medium. Ada tiga keungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan yaitu: 1. Cahaya pantul tak terpolarisasi ( sudut datang 0°/90°) 2. Cahaya pantul terpolarisasi sebagian (sudut datang 0°< <90°) 3. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna. Sinar pantul Sinar Sudut datang yang menghasilkan (terpolarisasi datang sinar pantul terpolarisasi sempurna disebut sempurna) sudut polarisasi atau sudut Brewster ( . 90° Sinar bias (terpolarisasi sebagian)
  • 19. Gunakan persamaan dasar pembiasan: Jika cahaya datang dari udara ( ) menuju ke bahan dengan indeks bias n maka; Persamaan ini disebut dengan hukum Brewster. Efek Dopler Pada Gelombang Elektromagnetik Efek dopler pada gelombang elektromagnetik misalnya cahaya adalah perubahan frekuensi jika sumber cahaya bergerak. Frekuensi akan menjadi rendah jika sumber cahaya menjauhi pengamat, berarti menjadi besar. Untuk cahaya tampak, besar berada pada daerah warna merah, berarti jika terjadi pergerakan sumber cahaya yang menjauh maka spektrum cahaya akan bergeser ke arah warna merah. Misal: sebuah bintang di langit yang bergerak menjauhi bumi,maka warna bintang akan beralih ke warna merah. Dalam efek Doppler untuk gelombang bunyi, kecepatan bunyi berperan penting dan kecepatan ini bergantung pada medium sebagai acuan. Misalnya, kecepatan bunyi terhadap acuan udara bergerak berbeda dengan kecepatan bunyi terhadap acuan udara diam. Kontras dengan gelombang bunyi,
  • 20. kecepatan rambat gelombang elektromagnetik juga sama, baik diukur relatif terhadap pengamat bergerak maupun relatif terhadap pengamat yang bergerak dengan kecepatan tetap. Ketika gelombang elektromagnetik, sumber gelombang, dan pengamat bergerak sepanjang garis lurus yang sama melalui vakum, maka untuk vrell << c fp = frekuensi yang di terima pengamat (Hz) fs = frekuensi yang dipancarkan sumber gelombang (Hz) vrel = kecepatan antara sumber dan pengamat saling relatif. c = kecepatan cahaya dalam vakum efek Doppler terutama digunakan untuk menentukan laju gerak kendaraan. Radar adalah suatu detektor yang dapat mengukur jarak denganmenggunakan gelombang mikro ( = 3 cm), yaitu dengan mengukur waktu gema pada saat gelombang dipantulkan kembali. Berikut adalah contoh aplikasi radar. 1. Radar untuk menentukan kecepatan gerak (radar Doppler) 2. Menentukan posisi pesawat udara atau benda-benada lain(mengukur jarak). 3. Mengamati lalu lintas untuk kendaraan yang melebihi kecepatan maksimum yang diizinkan.
  • 21. Daftar Pustaka Sarajo, Abi Ganijanty. 2011. Gelombang dan Optika untuk Universitas. Jakarta: Salembateknika. Riyn. 2010. Gelombang elektromagnetik. http://riyn.multiply.com/journal/item/48/Gelombang_elektromagnetik. diakses pada tanggal 22 oktober 2011 Syafira.2011. gelombang elektromagnetik. http://www.slideshare.net/ruypudjo/a1-gel-elektromagnetik- syafira/download. diakses pada tanggal 22 oktober 2011. Mohtar. 2011. Gelombang elektromagnetik ppt. http://www.uns.ac.id. diakses pada tanggal 22 oktober 2011. Nurwani. 2010. Gelelektromagnetikppt. http://www.slideshare.net/nurwani/gelombang-elektromagnetik/download. diakses pada tanggal 22 oktober 2011. kanginan, marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.