Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islamSchool
Kerajaan Islam Mataram berdiri pada tahun 1588-1681 M di Jawa Tengah dengan ibu kota awal di Kota Gede. Kerajaan ini bermula dari keluarga petani Ki Ageng Giring di Yogyakarta sebelum akhirnya dipimpin oleh keturunan Ki Gede Pemanahan. Masa keemasan Mataram terjadi pada pemerintahan Sultan Agung yang memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur.
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominyaFitriHastuti2
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-16 di ujung utara Pulau Sumatera. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan komoditas seperti emas dan lada. Masyarakat Aceh hidup menganut aturan Islam dan terbagi dalam dua kelompok sosial, yaitu bangsawan dan ulama. Warisan budayanya meliputi masjid Baiturrahman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian dan ciri-ciri historiografi modern serta perkembangannya di Indonesia.
2. Historiografi modern adalah karya sejarah yang ditulis secara kritis dengan menggunakan metode ilmiah.
3. Perkembangan historiografi modern dimulai sejak masa pergerakan nasional dan terus berlanjut melalui serangkaian kongres sejarah nasional.
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIppghybrid4
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, unsur, dan teknik tari. Ada dua jenis tari yaitu tari tradisional dan non-tradisional. Unsur-unsur tari terdiri dari unsur utama seperti gerak dan unsur pendukung seperti iringan, rias, busana, dan tema. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik gerak dasar dalam tari tradisional dan non-tradisional.
Power point sejarah kerajaan islam di demak dan mataram islamSchool
Kerajaan Islam Mataram berdiri pada tahun 1588-1681 M di Jawa Tengah dengan ibu kota awal di Kota Gede. Kerajaan ini bermula dari keluarga petani Ki Ageng Giring di Yogyakarta sebelum akhirnya dipimpin oleh keturunan Ki Gede Pemanahan. Masa keemasan Mataram terjadi pada pemerintahan Sultan Agung yang memperluas wilayah kekuasaan hingga Jawa Timur.
sejarah Kerajaan aceh, letak geografis, dan kondisi politik ekonominyaFitriHastuti2
Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke-16 di ujung utara Pulau Sumatera. Kerajaan ini makmur berkat perdagangan komoditas seperti emas dan lada. Masyarakat Aceh hidup menganut aturan Islam dan terbagi dalam dua kelompok sosial, yaitu bangsawan dan ulama. Warisan budayanya meliputi masjid Baiturrahman.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian dan ciri-ciri historiografi modern serta perkembangannya di Indonesia.
2. Historiografi modern adalah karya sejarah yang ditulis secara kritis dengan menggunakan metode ilmiah.
3. Perkembangan historiografi modern dimulai sejak masa pergerakan nasional dan terus berlanjut melalui serangkaian kongres sejarah nasional.
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIppghybrid4
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, unsur, dan teknik tari. Ada dua jenis tari yaitu tari tradisional dan non-tradisional. Unsur-unsur tari terdiri dari unsur utama seperti gerak dan unsur pendukung seperti iringan, rias, busana, dan tema. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik gerak dasar dalam tari tradisional dan non-tradisional.
1. Beberapa tarian tradisional daerah di Indonesia meliputi Tari Seudati dari Aceh, Tari Saman Meuseukat, Tari Legong dan Tari Kecak dari Bali, Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Remong dari Jawa Timur, Tari Monong dan Tari Zapin Tembung dari Kalimantan Barat, Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan, serta
Kerajaan Kalingga didirikan pada tahun 732 M di Jawa Tengah dengan Sanjaya sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini bercorak Hindu dan berpusat di daerah Jepara sekarang. Kalingga awalnya dipimpin oleh Ratu Sima pada tahun 674-675 M dengan pemerintahan yang ketat dan disiplin. Kerajaan ini mempunyai hasil bumi seperti kulit penyu, emas, perak, dan menganut agama Buddha aliran Hinayana.
Panggung sebagai dasar penempatan artistikIwan Ridwan
Materi ini mungkin tidak begitu lengkap. Namun setidaknya ini gambaran mengenai tata artistik untuk televisi dan film. Slide ini dibuat untuk bahan ajar pada semester VI Kelas Broadcasting Fak. Ilmu Komunikasi Univ. Bina Sarana Informatika Bandung.
Teks tersebut membahas tentang dua kerajaan Islam di Nusa Tenggara yaitu Kerajaan Selaparang di Lombok dan Kesultanan Bima di Sumbawa. Kerajaan Selaparang berkembang pesat di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Gowa dan Mataram. Sedangkan Kesultanan Bima memerintah wilayah Sumbawa dan sekitarnya sampai akhirnya menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha pertama kali bermunculan di Indonesia pada abad ke-4 Masehi, di antaranya Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur dan Kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Pada abad-abad berikutnya berdiri kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya di Sumatera dan Majapahit di Jawa Timur. Kerajaan-kerajaan ini berlangsung hingga abad ke-15 ketika kerajaan-keraja
Tari topeng Cirebon adalah tarian tradisional yang menggunakan topeng untuk menggambarkan perwatakan manusia dan memberikan pesan moral. Terdapat 5 jenis topeng utama yang melambangkan tahapan kehidupan manusia dari lahir hingga tua. Tari topeng digunakan pada masa lalu untuk menyebarkan agama Islam di Cirebon dan kini masih diajarkan di sanggar sebagai media budaya dan edukasi.
Letak Geografis Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Kehidupan Politik Kerajaan Buleleng : Raja-raja Kerajaan Buleleng (Dinasti Warmadewa), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Karangasem), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti)
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng
Kehidupan Budaya Kerajaan Buleleng : Prasasti
Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil
Arca misalnya arca durga
Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti
Pada zaman Jayasakti agama Budha dan Syiwa berlambang dengan baik bahkan raja sendiri disebut sebagai penjelmaan dewa Wisnu (airan Waisnawa)
Prasasti di Bali paling banyak menggunakan bahasa Jawa kuno sehingga hubungan dengan Jawa diperkirakan terjalin dengan baik.
Pada prasasti-prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu, telah disebut beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Namun baru pada zaman Raja Anak Wungsu dapat membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat yang biasanya berkeliling menghibur rakyat. Berikut jenis-jenis seni yang berkembang pada masa itu :
a) Patapukan (atapuk / topeng)
b) Pamukul (amukul / penabuh gamelan)
c) Abanwal (permainan badut)
d) Abonjing (bujing musik Angklung)
e) Bhangin (peniup suling)
f) Perbwayang (permainan wayang)
Kehidupan Keagamaan Kerajaan Buleleng :
Agama Hindu Syiwa mendominasi kehidupan masyarakat Buleleng. Tetapi tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat Buleleng. Kondisi ini dibuktukan dengan ditemukannya beberapa bangunan pemujaan seperti punden berundak di sekitar pura-pura di Hindu. Pada masa pemerintahan Janasadhu Warmadewa agama Budha mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan unsure-unsur Budha seperti arca Budha di Gua Gajah dan stupa di pura Pegulingan.
Agama Hindu dan Budha mulai mendapat peranan penting pada masa Raja Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan brahmana Budha diangkat sebagai salah satu penasehat raja. Masyarakat Buleleng menganut agama Hindu Waesnawa.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur dekat kota Tenggarong. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman, yang membuktikannya dengan memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir ketika Raja Dharma Setia tewas dalam pe
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarahanisaf7
Dokumen tersebut merangkum pengertian sejarah dan sifat-sifat ilmu sejarah dalam 3 kalimat. Sejarah didefinisikan sebagai rekonstruksi kejadian masa lampau berdasarkan bukti-bukti sejarah. Ilmu sejarah bersifat faktual, diakronis, ideografis, unik, dan empiris serta mempelajari perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan masyarakat dalam dimensi waktu.
Proposal ini merencanakan berbagai kegiatan peringatan HUT RI ke-71 di RW IV Lingkungan Paraaman seperti lomba untuk anak-anak dan dewasa serta resepsi. Lomba untuk anak-anak meliputi lari kelereng, tusuk jarum, lari karung, sedangkan untuk dewasa meliputi domino, catur, dan paduan suara. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus dengan estimasi biaya Rp11,7 juta.
Jawa Timur terletak di pulau Jawa, mayoritas penduduknya adalah suku Jawa. Bahasa daerahnya adalah bahasa Jawa dengan beberapa dialek. Agama mayoritas adalah Islam. Kesenian khasnya antara lain Ludruk, Reog Ponorogo, dan berbagai tarian seperti Ngremo dan Gambyo. Makanan khas meliputi Rawon, Rujak Petis, dan Lontong Balap.
Tari serimpi dan sajojo merupakan tarian tradisional Jawa dan Papua. Tari serimpi berasal dari istilah bermimpi dan menggambarkan empat unsur alam, sementara sajojo menggambarkan semangat gotong royong masyarakat Papua. Kedua tarian ini memiliki gerakan khas yang diiringi musik tradisional dan busana adat.
Tari Saman merupakan tarian tradisional dari Aceh yang diciptakan pada abad ke-14 oleh Syekh Saman sebagai media dakwah. Awalnya hanya permainan rakyat, kini menjadi tarian yang menampilkan gerakan serentak dan diiringi syair-syair berisi petuah agama."
1. Beberapa tarian tradisional daerah di Indonesia meliputi Tari Seudati dari Aceh, Tari Saman Meuseukat, Tari Legong dan Tari Kecak dari Bali, Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Remong dari Jawa Timur, Tari Monong dan Tari Zapin Tembung dari Kalimantan Barat, Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan, serta
Kerajaan Kalingga didirikan pada tahun 732 M di Jawa Tengah dengan Sanjaya sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini bercorak Hindu dan berpusat di daerah Jepara sekarang. Kalingga awalnya dipimpin oleh Ratu Sima pada tahun 674-675 M dengan pemerintahan yang ketat dan disiplin. Kerajaan ini mempunyai hasil bumi seperti kulit penyu, emas, perak, dan menganut agama Buddha aliran Hinayana.
Panggung sebagai dasar penempatan artistikIwan Ridwan
Materi ini mungkin tidak begitu lengkap. Namun setidaknya ini gambaran mengenai tata artistik untuk televisi dan film. Slide ini dibuat untuk bahan ajar pada semester VI Kelas Broadcasting Fak. Ilmu Komunikasi Univ. Bina Sarana Informatika Bandung.
Teks tersebut membahas tentang dua kerajaan Islam di Nusa Tenggara yaitu Kerajaan Selaparang di Lombok dan Kesultanan Bima di Sumbawa. Kerajaan Selaparang berkembang pesat di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Gowa dan Mataram. Sedangkan Kesultanan Bima memerintah wilayah Sumbawa dan sekitarnya sampai akhirnya menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha pertama kali bermunculan di Indonesia pada abad ke-4 Masehi, di antaranya Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur dan Kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat. Pada abad-abad berikutnya berdiri kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya di Sumatera dan Majapahit di Jawa Timur. Kerajaan-kerajaan ini berlangsung hingga abad ke-15 ketika kerajaan-keraja
Tari topeng Cirebon adalah tarian tradisional yang menggunakan topeng untuk menggambarkan perwatakan manusia dan memberikan pesan moral. Terdapat 5 jenis topeng utama yang melambangkan tahapan kehidupan manusia dari lahir hingga tua. Tari topeng digunakan pada masa lalu untuk menyebarkan agama Islam di Cirebon dan kini masih diajarkan di sanggar sebagai media budaya dan edukasi.
Letak Geografis Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Sumber Sejarah Kerajaan Buleleng
Kehidupan Politik Kerajaan Buleleng : Raja-raja Kerajaan Buleleng (Dinasti Warmadewa), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Karangasem), Raja-raja Kerajaan Buleleng (Wangsa Panji Sakti)
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Buleleng
Kehidupan Budaya Kerajaan Buleleng : Prasasti
Cap Materai kecil dari tanah liat yang disimpan dalam stupa kecil
Arca misalnya arca durga
Dua kitab undang-undang yang dipakai pada masa pemerintahan Jayasakti yaitu Uttara Widdhi Balawan dan Rajawacana/Rajaniti
Pada zaman Jayasakti agama Budha dan Syiwa berlambang dengan baik bahkan raja sendiri disebut sebagai penjelmaan dewa Wisnu (airan Waisnawa)
Prasasti di Bali paling banyak menggunakan bahasa Jawa kuno sehingga hubungan dengan Jawa diperkirakan terjalin dengan baik.
Pada prasasti-prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu, telah disebut beberapa jenis seni yang ada pada waktu itu. Namun baru pada zaman Raja Anak Wungsu dapat membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat yang biasanya berkeliling menghibur rakyat. Berikut jenis-jenis seni yang berkembang pada masa itu :
a) Patapukan (atapuk / topeng)
b) Pamukul (amukul / penabuh gamelan)
c) Abanwal (permainan badut)
d) Abonjing (bujing musik Angklung)
e) Bhangin (peniup suling)
f) Perbwayang (permainan wayang)
Kehidupan Keagamaan Kerajaan Buleleng :
Agama Hindu Syiwa mendominasi kehidupan masyarakat Buleleng. Tetapi tradisi megalitik masih mengakar kuat dalam masyarakat Buleleng. Kondisi ini dibuktukan dengan ditemukannya beberapa bangunan pemujaan seperti punden berundak di sekitar pura-pura di Hindu. Pada masa pemerintahan Janasadhu Warmadewa agama Budha mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan unsure-unsur Budha seperti arca Budha di Gua Gajah dan stupa di pura Pegulingan.
Agama Hindu dan Budha mulai mendapat peranan penting pada masa Raja Udayana. Pada masa ini pendeta Syiwa dan brahmana Budha diangkat sebagai salah satu penasehat raja. Masyarakat Buleleng menganut agama Hindu Waesnawa.
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam di Kalimantan Timur dekat kota Tenggarong. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi dan masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Raja Mulawarman, yang membuktikannya dengan memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Kutai berakhir ketika Raja Dharma Setia tewas dalam pe
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarahanisaf7
Dokumen tersebut merangkum pengertian sejarah dan sifat-sifat ilmu sejarah dalam 3 kalimat. Sejarah didefinisikan sebagai rekonstruksi kejadian masa lampau berdasarkan bukti-bukti sejarah. Ilmu sejarah bersifat faktual, diakronis, ideografis, unik, dan empiris serta mempelajari perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan masyarakat dalam dimensi waktu.
Proposal ini merencanakan berbagai kegiatan peringatan HUT RI ke-71 di RW IV Lingkungan Paraaman seperti lomba untuk anak-anak dan dewasa serta resepsi. Lomba untuk anak-anak meliputi lari kelereng, tusuk jarum, lari karung, sedangkan untuk dewasa meliputi domino, catur, dan paduan suara. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus dengan estimasi biaya Rp11,7 juta.
Jawa Timur terletak di pulau Jawa, mayoritas penduduknya adalah suku Jawa. Bahasa daerahnya adalah bahasa Jawa dengan beberapa dialek. Agama mayoritas adalah Islam. Kesenian khasnya antara lain Ludruk, Reog Ponorogo, dan berbagai tarian seperti Ngremo dan Gambyo. Makanan khas meliputi Rawon, Rujak Petis, dan Lontong Balap.
Tari serimpi dan sajojo merupakan tarian tradisional Jawa dan Papua. Tari serimpi berasal dari istilah bermimpi dan menggambarkan empat unsur alam, sementara sajojo menggambarkan semangat gotong royong masyarakat Papua. Kedua tarian ini memiliki gerakan khas yang diiringi musik tradisional dan busana adat.
Tari Saman merupakan tarian tradisional dari Aceh yang diciptakan pada abad ke-14 oleh Syekh Saman sebagai media dakwah. Awalnya hanya permainan rakyat, kini menjadi tarian yang menampilkan gerakan serentak dan diiringi syair-syair berisi petuah agama."
Tari kipas dan tari piring merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan dan Minangkabau. Tari kipas Pakarena berasal dari Gowa dan menggunakan kipas sebagai propertinya, sedangkan Tari Piring berasal dari Solok dan menggunakan piring sebagai propertinya. Kedua tarian ini memiliki gerakan dinamis dan diiringi alat musik tradisional.
Teks tersebut merangkum berbagai jenis tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari tarian primitif hingga tarian modern. Jenis tarian yang dijelaskan antara lain tari primitif, tari daerah Kutai Kalimantan, tarian Bali seperti legong dan kecak, serta tarian Jawa seperti gambyong.
Dokumen tersebut membahas tentang tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dengan menjelaskan ciri-ciri, contoh tari, ragam gerak, dan teknik gerak masing-masing daerah. Daerah yang dibahas antara lain Jawa Barat, Bali, Kalimantan, Aceh, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa tarian tradisional di beberapa provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan dan Maluku. Tarian-tarian tersebut masing-masing memiliki makna dan fungsi kultural serta ritual yang berbeda-beda sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis tari tradisional Indonesia beserta ciri khasnya. Terdapat tari tradisional klasik yang tumbuh di kalangan bangsawan istana dengan gerak yang baku, serta tari tradisional rakyat yang lebih sederhana dan spontan tumbuh di kalangan masyarakat. Dokumen ini juga membedakan tari kreasi dan kontemporer yang merupakan perpaduan unsur tradisional dengan gaya baru.
1. Gamelan umumnya digunakan sebagai iringan tari, upacara adat, pertunjukan seni, wayang, dan acara pernikahan. Gamelan hanya dimainkan pada kesempatan khusus.
2. Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Terdapat juga komunitas Tionghoa, Arab, Sunda dan Samin.
3. Tari rakyat tumbuh dari budaya lokal dan diturunkan secara turun temurun. Memiliki gerak, ri
Similar to 455645994-Makalah-Tari-Kipas-Pakarena.docx (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. MAKALAH SENI TARI
DESKRIPSI TARI KIPAS PAKARENA (SULAWESI SELATAN)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seni Tari
Dosen Pengampu :
Atip Nurharini, S.Pd., M.Pd.
Oleh :
Silva Mufti Adlia
1401418308/01
Rombel G
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang berjudul Deskripsi Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan) sebagai tugas mata
kuliah Seni Tari. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang pengertian dari
Tari Kipas Pakarena, sejarah Tari Kipas Pakarena, makna Tari Kipas Pakarena, fungsi Tari Kipas
Pakarena, busana dan properti Tari Kipas Pakarena, pengiring Tari Kipas Pakarena, gerakan Tari
Kipas Pakarena, pola lantai Tari Kipas Pakarena, perkembangan Tari Kipas Pakarena, dan nilai
yang diajarkan Tari Kipas Pakarena.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat penulis butuhkan guna memperbaiki karya-karya di
waktu-waktu mendatang.
Semarang, 23 Maret 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Kipas Pakarena............................................................................ 3
B. Sejarah Tari Kipas Pakarena................................................................................. 4
C. Makna Tari Kipas Pakarena.................................................................................. 4
D. Fungsi Tari Kipas Pakarena.................................................................................. 5
E. Busana dan Properti Tari Kipas Pakarena ............................................................ 6
F. Pengiring Tari Kipas Pakarena ............................................................................. 6
G. Gerakan Tari Kipas Pakarena ............................................................................... 7
H. Pola Lantai Tari Kipas Pakarena......................................................................... 10
I. Perkembangan Tari Kipas Pakarena ................................................................... 11
J. Nilai yang diajarkan pada Tari Kipas Pakarena.................................................. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 14
4. 1
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai bangsa yang multikultural, tentunya banyak sekali budaya-budaya unik yang
terdapat di Indonesia. Budaya tersebut terus diwariskan secara terun-temurun oleh nenek
moyang terhadap cucu dan cicit-cicitnya. Budaya yang diwariskan tidak hanya berupa cara
hidup, nilai-norma, dan gagasan dalam bentuk wujud ideal melainkan juga aktivitas berupa
tradisi dan seni-seni yang terdapat didalamnya. Seperti Seni Tari Kipas Pakarena.
Tari Kipas Pakarena adalah ekspresi kesenian masyarakat kabupaten Gowa, Sulawesi
Selatan, dengan kipas sebagai atribut utamanya. Tari ini kerap dipertontonkan untuk
mempromosikan pariwisata khas Sulawesi Selatan. Tari ini juga sering di tarikan keluarga
kerabat Kerajaan Gowa sebagai wujud kecintaan Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa
yang Ke XVI pada tarian ini. Tarian ini telah menjadi kebiasaan di kalangan penduduk
Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa. Awalnya tari ini merupakan Tari Klasik
karena tari ini merupakan simbol pemujaan dimana keyakinan manusia pada masa lampau
bergantung kepada alam gaib. Kemudian setelah masuknya agama Islam di daerah Gowa,
tari ini menjadi Tari Adat dimana tari ini hidup dan berkembang dalam lingkungan istana
yang ditampilkan dalam upacara-upacara adat.
Ekspresi kelembutan akan banyak tampak dalam gerakan Tari Kipas Pakarena, hal
ini mencerminkan sifat atau karakteristik perempuan Gowa yang memiliki sikap sopan
santun, setia, patuh serta hormat pada laki laki pada umumnya, terutama pada suami. Pada
dasarnya Tari Kipas Pakarena sesungguhnya terdiri dari dua belas bagian, walau begitu sulit
untuk di bedakan bagi orang awam lantaran pola gerakan pada satu bagian cenderung mirip
dengan bagian yang lain. Namun tiap-tiap pola memiliki makna tersendiri. Seperti gerakan
duduk sebagai isyarat awal serta akhir pementasan tarian ini. Sedangkan pada gerakan
berputar yang searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia. Sementara gerakan
naik turun mencerminkan perjalanan kehidupan yang terkadang berada dibawah dan
terkadang diatas.
Tarian Kipas Pakarena mempunyai ketentuan yang begitu unik, dimana penarinya
tidak diperbolehkan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kaki penari tidak
bisa di angkat terlalu tinggi. Karena banyaknya ketentuan yang harus dilakukan dalam
5. 2
menarikan tarian ini, maka orang yang menarikan tarian ini dituntut untuk memiliki kondisi
fisik yang prima.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tari Kipas Pakarena?
2. Bagaimana sejarah Tari Kipas Pakarena?
3. Apa makna Tari Kipas Pakarena?
4. Apa saja fungsi Tari Kipas Pakarena?
5. Bagaimana busana dan properti Tari Kipas Pakarena?
6. Apa pengiring Tari Kipas Pakarena?
7. Bagaimana gerakan Tari Kipas Pakarena?
8. Bagaimana pola lantai Tari Kipas Pakarena?
9. Bagaimana perkembangan Tari Kipas Pakarena?
10. Apa saja nilai yang diajarkan pada Tari Kipas Pakarena?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Tari Kipas Pakarena
2. Mengetahui sejarah Tari Kipas Pakarena
3. Mengetahui makna Tari Kipas Pakarena
4. Mengetahui fungsi Tari Kipas Pakarena
5. Mengetahui busana dan properti Tari Kipas Pakarena
6. Mengetahui pengiring Tari Kipas Pakarena
7. Mengetahui gerakan Tari Kipas Pakarena
8. Mengetahui pola lantai Tari Kipas Pakarena
9. Mengetahui perkembangan Tari Kipas Pakarena
10. Mengetahui nilai yang diajarkan Tari Kipas Pakarena
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah
Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana
adat dan menari dengan gerakannya yang khas serta memainkan kipas sebagai atribut
menarinya. Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal
di Sulawesi Selatan, terutama di daerah Gowa. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai
acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah
satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa.
Tari Kipas Pakarena adalah ekspresi kesenian suku makassar yang telah mentradisi di
kalangan masyarakat Gowa yang merupakan wilayah bekas kerajaan Gowa. Dalam
perkembangannya, tarian ini selalu dikaitkan dengan perilaku perempuan Makassar yang
banyak dijumpai di Kabupaten Gowa, Takalar, Bataeng, dan kepulauan Selayar, Sulawesi
Selatan.
Tarian ini dimainkan oleh kurang lebih 4 penari perempuan dengan gerakan yang
lembut dan halus. Sebenarnya, tarian ini terdiri dari 12 babak, namun oleh karena kehalusan
gerakan, sehingga sulit membedakan pembabakan itu. Hanya gerakan posisi duduk yang
menandakan awal dan akhr tarian.
Gerakan ditampilkan dengan sangat artistik dan bermakna. Ada gerakan berputar
mengikuti arah jarum jam menggambarkan siklus kehidupan manusia, ada juga gerakan naik
turun mencerminkan irama kehidupan.
Para pemusik bermain dengan sangat kencang. Terlebih pada pemain gendang yang
memainkan alat musik membranofon dengan sangat enerjik. Pemain gendang adalah
7. 4
pemimpin yang menetukan irama serta tempo. Selain itu ada juga alat musik lain seperti
gong, katto-katto, dan puik-puik.
B. Sejarah Tari Kipas Pakarena
Menurut sejarahnya, Tari Kipas Pakarena ini merupakan salah satu tarian peninggalan
Kerajaan Gowa di daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa ini dulunya pernah
berjaya di sulawesi bagian selatan sampai berabad-abad. Sehingga kebudayaan yang ada
pada saat itu sangat mempengaruhi corak budaya masyarakat Gowa saat ini, salah satunya
adalah Tari Kipas Pakarena. Nama Tari Kipas Pakarena ini dambil dari kata “karena” yang
berarti “main”. Sehingga tarian ini juga dapat diartikan sebagi tarian yang memainkan kipas.
Tarian ini kemudian diwariska turun temurun hingga menjadi suatu tradisi yang masih
dipertahankan hingga sekarang.
Asal usul dari Tari Kipas Pakarena ini masih belum bisa diketahui secara pasti. Namun
menurut mitos masyarakat disana, tarian ini bermula dari kisah tentang perpisahan penghuni
boting langi (negeri kahyangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dulu. Sebelum
berpisah, boting langi mengajarkan lino mengenai tata cara hidup, beroccok tanam, beternak
hingga cara berburu melalui gerakan-gerakan tangan, badan, dan kaki. Gerakan tersebut
kemudian dijadikan tari ritual oleh penduduk lino untuk menyampaikan rasa syukur kepada
boting langi.
Selain cerita tersebut, ada juga yang menghubungkan Tarian ini dengan legenda
Tumanurung ri Tamalate yang merupakan somba (raja) pertama kerajaan Gowa. Untuk
pertama kalinya, Pakarena muncul bersamaan dengan putri tumanurung ri Tamalate.
Katanya, Pakarena adalah tarian pengiring dan pelengkap kebesaran Tumanurung ri
Tamalate.
C. Makna Tari Kipas Pakarena
Secara umum, makna dari Tari Kipas ini adalah menggambarkan karakter dan juga
watak dari wanita Gowa. Gerakan yang gemulai menggambarkan wanita Gowa yang
lembut. Namun tambahan properti tari menggambarkan kalau wanita Makassar itu kuat dan
tegas.
8. 5
Untuk makna yang lainnya bisa dilihat dari setiap gerakan Tari Kipas ini.
Penggambarkan akan kehidupan yang harus dijalani dengan sabar, menjadi kunci utamanya.
Ditambah dengan adanya bau mistik yang kental terkait dari fungsi ritual Tari Kipas ini juga
menyiratkan makna yang sampai menembus batin.
Makna dari Tari Kipas ini pun juga bisa dilihat dari para gender penari Tari Kipas
yang kebanyakan adalah perempuan. Di mana mereka adalah cermin dari perwakilan para
wanita Gowa pada umumnya. Wanita Makassar itu sopan, lembut, ramah, setia, patuh,
namun juga tegas. Ketegasan tersebut bisa dilihat dari gerakan tempo cepat seperti
menggambarkan ketangkasan laki-laki. Dan wanita Gowa pun bisa.
D. Fungsi Tari Kipas Pakarena
Sama seperti tarian daerah lainnya yang memang dipentaskan dengan maksud tertentu.
Tari Kipas ini pun juga memiliki maksud dalam pementasannya. Maksud atau fungsi yang
dimaksud adalah :
1. Tarian ritual
Terkait dengan sejarah Tari Kipas yakni tentang bumi dan langit atau dunia
kahyangan, di mana tari Pakarena ini memang dimainkan untuk memberikan ucapan
terima kasih bumi terhadap langit. Pada beberapa upacara adat di Gowa selalu tidak
pernah ketinggalan menampilkan pertunjukkan Tari Kipas.
2. Pengiring raja
Kaitannya juga dengan munculnya Tari Kipas di masa kerajaan Gowa. Sampai
sekarang pun tarian ini selalu menjadi tarian favorit raja di beberapa kesultanan Sulawesi.
3. Sarana dakwah
Mengingatkan akan serba-serbi kehidupan lewat gerakan-gerakan yang ada di
dalam Tari Kipas ini. Sebuah penggambaran kalau hidup itu susah, harus dibawah sabar
dan usaha, jangan sampai putus asa.
4. Wujud syukur
Dulu, masyarakat di Kerajaan Gowa selalu meyelenggaranan Tari Kipas ini sebagai
ungkapan syukur karena kegiatan bertani mereka sukses dengan bisa memperoleh oanen
yang melimpah
5. Sarana hiburan
9. 6
Menjadi salah satu saraba hibuan bagi masyarakat Sulawesi sehingga para generasi
muda bisa mengenal lebih dekat dengan Tari Kipas ini. Selain itu, juga sebagai sarana
hiburan bagi para wisatawan yang sedang berwisata di Gowa dan sekitarnya.
E. Busana dan Properti Tari Kipas Pakarena
Para penari menggunakan pakaian tradisional masyarakat Bugis Makassar yaitu Baju
Bodo. Baju ini terbuat dari kain kasa transparan berlengan pendek dan dijahit bersambung
dengan bagian lengan bagian dalam. Ukuran baju ini biasanya mencapai lutut manusia dan
berbentuk persegi empat. Dulu, Baju Bodo memiliki warna-warna tertentu sebagai penanda
stratifikasi sosial masyarakat. Namun sekarang sudah bersifat umum dan memadukan
beragam warna, selain itu bahan kain juga ada yang dibuat dari kain sutra.
Para penari juga mengenakan sarung (top). Mulanya, sarung yang digunakan polos
tidak bercorak. Namun sekarang, sudah digunakan sarung yang bermotif. Properti lainnya
adalah selendang yang di selempang di pundak kiri yang warnanya bisa disesuaikan dengan
warna baju bodo. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi dengan
tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris
seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa penari juga membawa
kipas lipat yang digunakan untuk menari.
F. Pengiring Tari Kipas Pakarena
Dalam pertunjukan Tari Kipas Pakarena biasanya diiringi oleh alat musik tradisional
yang sering disebut dengan gondrong rinci. Gondrong rinci ini merupakan musik tradisional
yang terdiri dari gendrang dan seruling. Musik pengiring ini biasanya dimaikan oleh 4-7
orang pemain musik. Salah satu pemusik biasanya memainkan seruling dan yang lainnya
memainkan gendrang dengan cara yang berbeda-beda sehingga menghasilkan suara yang
10. 7
padu. Dalam tarian ini walaupun penari menari dengan gerakan yang lemah lembut, namun
irama yang dimainkan musik pengiring bertempo cepat. Hal inilah yang menjadi salah satu
keunikan dari Tari Kipas Pakarena.
Iringan tetabuhan yang disebut Gandrang Pakarena merupakan gambaran karakter
keras kaum pria makassar. Ada juga pendamping gendang, yaitu seruling, para pasrak, atau
bambu belah dan gong. Komposisi ini dikenal sebagai Gondrong Rinci. Dalam hal ini,
pemain Gandrang sangat berperan besar dimana irama musik yang dimainkan selalu
bergantung pada pukulan Gandrang.
Hal inilah yang menuntut pemain gandrang harus menyadari kepemimpinananya dan
harus paham jenis gerakan dari Tari Pakarena. Ada dua jenis pukulan dalam Gandrang.
Pertama pukulan menggunakan stik yang terbuat dari tanduk kerbau, kedua pukulan tambu
yang dipukul hanya menggunakan tangan.
Selain musik, ada juga iringan berupa syair atau lagu yang penyajiannya disesuaikan
dengan acara yang diadakan. Misalnya, jika dipentaskan pada acara penyambutan pahlawan-
pahlawan perang atau pada pesta bulan purnama. Salah satu lagu tarian ini adalah Dongang-
dongang.
G. Gerakan Tari Kipas Pakarena
Tarian ini melibatkan sekitar 3,4,6 atau lebih penari perempuan. Para penari
membawakan tari dengan lebih banyak menampilkan gerakan tangan terayun ke kanan dan
ke kiri, serta ke depan secara beraturan dalam tempo yang lamban. Gerakan tangan mereka
terangkat paling tinggi hanya sebatas bahu dan tidak pernah terangkat hingga setinggi kepala
dengan tangan kanan yang dilengkapi dengan kipas.
11. 8
Pandangan para penari selalu tertuju ke lantai paling jajuh dua hingga tiga meter dari
ujung kaki mereka. Adapun gerakan kaki hanya bergeser (ke kanan, kiri, depan, dan
belakang) namun tidak terangkat dari permukaan lantai.
Untuk mengetahui lebih detail, ada beberapa nama gerakan yang menjadi bagian dari
Tari kipas ini. Diantaranya adalah :
1. Jangan leak-leak
Gerakan ini adalah gerakan ayam berkokok yang selalu ada di dalam pertunjukkan
Tari Kipas. Maknanya yaitu tentang pertunjukkan Tari Kipas yang semalam suntuk dan
berakhir di waktu subuh, sekitar jam 4 pagi. Di jam 4 pagi itulah biasanya ayam jago
berkokok, yang menandakan sebentar lagi pagi. Untuk makna mendalamnya adalah
bahwa gerakan Jangan Leak-leak ini mengingatkan para manusia untuk kembali ke jalan
yang benar.
2. Samboritta
Samboritta atau Paulu Jaga yang berarti gerakan berteman. Gerakan yang satu ini
selalu ditampilkan di awal pertunjukkan tari. Maknanya adalah semalam suntuk, sesuai
dengan durasi pertunjuukan Tari Kipas ini. Adapun makna lainnya adalah untuk
menyambut tamu, karena gerakannya yang ada di paling awal.
3. Ma’biring Kassi
Ada beberapa babak dalam pertunjukkan Tari Kipas ini, sehingga ada gerakan
Ma’biring Kassi yang dipertunjukkan di babak yang kedua. Makna literalnya adalah
mendarat, jadi akan digambarkan gerakan mendarat ke pantai. Para penari akan
berletidak-lenggok di dalam melaksanakan gerakan ini sebagai ucapan syukur karena
permohonan yang sudah terkabul.
4. Angingkamalino
Masih di babak kedua, selain gerakan Ma’biring Kassi, ada juga gerakan
Angingkamalino. Gerakan ini bermakna gerakan angin yang berhembus. Penari akan
menunjukkan mimik wajah agak kecewa saat menarikan gerakan ini.
5. Bisei ri lau’
Bermakna semangat hidup, menjadi latar belakang munculnya gerakan Bisei ri lau’
pada Tari Kipas ini. Para penari akan memperagakan gerakan mendayung menuju kearah
12. 9
timur. Maknanya, karena semangat hidup diawali dengan terbitnya mataharai dari arah
timur.
6. Dale tabbua
Dan masih di babak kedua juga, gerakan ini dimainkan. Penggambaran yang ingin
disampaikan oleh penari Tari Kipas kepada penonton adalah tentang kesabaran hidup.
Sebuah makna filosofis yang sangat penting di dalam pertunjukkan Tari Kipas.
7. Anni-anni
Gerakan memintai benang untuk kemudian dibuat menjadi kain tenun, sebuah kain
khas Medan yang super mahal dan indah. Maknanya adalah dalam hidup harus telaten
dalam bekerja, sehingga nantinya hasil yang maksimal bisa didapatkan.
Untuk gerakan ini, tidak selalu ditampilkan di dalam pertunjukkan Tari Kipas
karena memang khusus banget maknanya. Di mana memintai benang adalah pekerjaan
para wanita. Maka para penari hanya akan menggunakan gerakan ini saat pentas di
hajatan pernikahan.
8. So’nayya
Bermimpi. Apakah penarinya akan menginterpretasikan gerakan ini dengan tidur?
Ya, bisa jadi, tapi tidak berbaring.
Makna dari gerakan Tari Kipas ini adalah bahwa semua yang kalian jalani dalam
hidup harus berawal dari mimpi yang kuat atau tekad yang kuat. Namun tidak boleh
terlalu banyak mimpinya, yang penting apa yang diidam-idamkan bisa terwujud.
9. Nigandang
Nigandang yang bermakna “berulang-ulang”. Sebuah makna yang tidak
memudahkan, karena kalian semua bisa melakukan sesuatu hal secara berulang untuk
kesempurnaan dari action yang sebelumnya. Para penari akan mengulangi gerakan ini
untuk menyebarkan kepada penonton kalau hidup itu dilarang menyerah. Putus asa itu
bukan solusi, tapi sebuah masalah.
10. Lambassari
Gerakan yang satu memiliki makna yang sama dengan gerakan angin berhembus
sebelumnya, yakni tentang rasa kecewa. Di mana untuk makna yang mendalam
disampaikan bahwa dalam hidup tidak menutup kemungkinan untuk merasakan kecewa.
11. Leko’ bo’dong
13. 10
Bulan purnama menjadi figure yang ditirukan oleh penari Tari Kipas yang
kemudian diwujudkan dalam gerakan tari yang bernama Leko’ bo’dong ini yang
memiliki makna bulat sempurna.
12. Iyolle’
Gerakan Tari Kipas ini menggambarkan bagaimana cara mencari kebenaran.
Sepuah pengingat yang penting agar kejahatan tidak meraja lela. Sangat disayangkan juga
kalau kebenaran hanya akan menjadi sebuah pemanis kata saja nantinya untuk generasi
mendatang.
13. Sanro beja’
Tari Kipas memang tarian yang eksis di tengah masyarakat Makassar karena
fleksibel gerakannya. Tarian ini bisa menyesuaikan gerakan dengan jenis acara yang
dihadiri. Seperti pada gerakan Sanro’ beja’ ini.
Makna gerakan yang melambangkan keadaan wanita setelah masa persalinan ini
hanya akan ditampilkan saat pentas di acara kelahiran. Di mana para wanita harus pintar
merawat diri walaupun sudah pernah melahirkan.
H. Pola Lantai Tari Kipas Pakarena
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seseorang penari dengan
perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari.
Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seseorang
penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam
sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan.
Dalam hal pola lantai, para penari harus saling bekerja sama untuk membagi
perpindahan posisi menari, sehingga akan terlihat indah. Ada 3 sampai 6 orang penari yang
akan masuk ke dalam posisi pola lantai pada Tari Pakarena ini.
Pola lantai beraturan, dengan maju mundur, ke kanan dan ke kiri akan lebih dominan
sehingga tidak ribet dalam pembuatannya. Pengaturan penari pun juga lebih mudah. Selain
itu, pada beberapa gerakan yang mencerminkan kehidupan manusia menuntut pola lantai
melingkar. Pola ini mewakili bentuk bumi yang bulat papat dan terus berputar.
Gerakan tari kipas diawali dengan gerakan duduk, lalu diikuti gerakan melingkar, dan
gerakan naik turun. Dalam gerakan tersebut dilakukan secara teratur dan indah. Kompak
14. 11
semua penari melakukan dengan penuh penghayatan. Untuk gerakan kaki yang dimainkan
tari kipas pakarena ini menggunakan empat pola motif gerakan lantai, yaitu pola lurus, pola
diagonal, pola lantai lengkung dan pola lantai tidak beraturan. Gerakan kaki yang sesuai
dengan suara musik,dipadukan dengan gerakan tangan yang cantik. Dan sesekali memainkan
selendang.
(b) Pola melingkar
(a) Pola lurus lorizontal
(c) Pola lantai lengkung (d) Pola lantai tidak beraturan
(e) Pola diagonal
I. Perkembangan Tari Kipas Pakarena
15. 12
Walaupun merupakan tarian yang sudah ada sejak lama, Tari Kipas Pakarena masih
terus dipertahankan dan dikembangkan hingga sekarang. Tarian ini masih sering
ditampilkan di berbagai acara baik acara adat maupun acara hiburan. Selain itu tarian ini
juga sering ditampilkan di acara budaya seperti pertunjukan tari, festival budaya dan
promosi wisata. Dalam perkembangannya, berbagai kreasi dan variasi juga sering
ditambahkan dalam pertunjukannya. Hal ini tentu dilakukan agar terlihat lebih menarik,
namun tidak meninggalkan ciri khas dan pakem yang ada didalamnya.
J. Nilai yang diajarkan pada Tari Kipas Pakarena
Tari kipas pakarena mengajarkan nilai saling menghormati dengan gerakan tari kipas
yang diawali dan diakhiri dengan gerakan duduk. Sikap ini adalah percontohan
mulia.walaupun tari kipas pakarena berasal dari Sulawesi Selatan, namun nilai ini sangat
baik untuk di contoh oleh seluruh masyarakat indonesia.
Dengan mencontoh nilai ini akan tercipta masyarakat dengan penghargaan sesama
yang tinggi. Terlebih kepada orang lain yang telah berjasa kepada kita mengajarkan ilmu
bermanfaat. Kemudian gerakan melingkar jarum jam syarat makna akan kehidupan yang
mempunyai roda berputar. Apa yang dibawah akan merasakan posisi diatas, dan yang diatas
suatu saat akan berada di bawah.
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak sombong. Menjadi orang sehebat apapun, atau
seberguna apapun karena suatu saat semua akan berotasi, keadaan bisa berbalik. Selain itu
gerakan naik turun mengajarkan bahwa kehidupan tidak hanya berada di satu posisi yang
tetap. Tetapi akan silih berganti. Suka diganti duka, kegagalan akan disusul dengan
keberhasilan.
Dengan ini maka sangat bijak untuk berlaku tidak putus asa dalam menghadapi
masalAh hidup yang diterima. Naik turun.hidup punya ritme nya sendiri. Gerakan yang
halus juga menggambarkan perwatakan warga Sulawesi Selatan yang lembut, penuh kasih
dan sopan santun. Tidak ada gerakan menghentak. Semua gerakan dilakukan dengan lemah
gemulai.
Tari kipas pakarena yang syarat akan makna ini adalah lambang kekayaan budaya
warga Sulawesi Selatan. Salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan dan dipahami
maknanya untuk pedoman kehidupan.
16. 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari area Gowa,
Provinsi Sulawesi Selatan, tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat. Gowa
ialah mantan Kerajaan Gowa ceritanya diawali dari perpisahan antara penghuni Boting
Lang (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman lampau.
Menurut ceritanya , sebelum berpisah, penghuni Boting Langi ini sempat
mengajarkan kepada penghun Lino cara melalui hidup, menyerupai bercocok tanam,
beternak, dan berburu kisah itu diawetkan dalam gerakan tarian, arti gerakan tari Kipas.
Pola Lanti Tari Pakarena yaitu gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan
siklus hidup manusia, gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang
berada di bawah dan kadang di atas, cara menari yang lembut mencerminkan abjad
wanita Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat, secara keseluruhan gerakan tari ini
mengungkapkan rasa syukur.
B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni
tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.