Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Tari Sumbawa edit sw.pdf dari pulau Sumbawa Indonesia
1.
2. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu
dilihat dari segi keindahan, kehalusan, dan sebagainya.
Sedangkan seni tari tradisional Samawa adalah seni tari yang
tumbuh dan berkembang di daerah Samawa yang memiliki nilai
historis atau sejarah tinggi, sebagai pedoman, dapat
beradaptasi dengan adat istiadat lingkungan sekitar tempat
tumbuh dan berkembangnya.
Apa itu Seni?
3. Lalu, apa saja sih macam-
macam seni tari tradisional
Samawa?
Ada banyak macam seni tari
tradisional samawa, namun
sebelum itu kita harus
mengenal apa itu seni tari
tradisional samawa.
Seni tari tradisional yang dimiliki oleh
tau samawa begitu banyak dan tercermin
dari pola dan kebiasaan kehidupan
sehari-hari, misalnya yang berkaitan
dengan pertanian, ekonomi, social dan
agama.
4. Seni tari tau samawa adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak
yang indah dari tubuh/fisik dan mimic. Seni tari tau samawa secara umum memiliki
aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni teri tau samawa
memiliki unsur-unsur ruang, tenaga dan waktu.
Untuk lebih jelasnya dipahami tentang seni tari
tradisional samawa, maka kita harus memahami
tentang pengertian, unsur-unsur serta fungsi dan
peranan dari tari tradisional tau samawa.
A. Mengenal Seni Tari Tradisional Samawa
Pengertian Seni Tari Tau Samawa
5. Berdasarkan aktifitasnya:
1. Tari tau samawa menggunakan gerak setempat
2. Tari tau samawa menggunakan gerak berpindah
tempat
Berdasarkan bentuknya:
1. Tari tau samawa menggunakan gerak realistis/gerak
wantah.
2. Tari tau samawa menggunakan gerak stilir
3. Tari tau samawa menggunakan gerak simbolik
Berdasarkan sifatnya:
1. Tari tau samawa menggunakan gerak lemah
2. Tari tau samawa menggunakan gerak tegang
3. Tari tau samawa menggunakan gerak lembut
4. Tari tau samawa menggunakan gerak kasar
6. Fungsi dan Peranan Tari Tradisional
Tau Samawa
Sebagai suatu kegiatan seni, tari tradisional tau samawa
memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Seni tari sebagai sarana upacara yang dapat digunakan
sebagai sarana upacara. Seperti tari upacara keagamaan.
2. Seni sebagai hiburan yang diperuntukkan untuk
menghilangkan kebosanan, dan menjenuhkan. Seperti tari
yang menggunakan tema yang sederhana.
3. Seni tari sebagai penyaluran terapi. Biasanya untuk
penyandang cacat fisik atau cacat mental.
4. Seni tari sebagai media pendidikan. Tari ini seperti
mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari
tingkahlaku yang menyimpang.
7. Begitu banyak macam-macam seni tari tradisional yang
dimiliki oleh tau samawa dalam pola dan kehidupannya.
B. Macam-Macam Seni Tari Tradisional Samawa
Seni tari tradisional tau samawa diantaranya adalah :
Seni Tari Tanjung Mu
Nangis
Seni Tari Awi Lampo Seni Tari Empar Samawa
Seni Tari Pasaji
Seni Tari Rapancar
Seni Tari Sakede Seni Tari Tama Kengkam
Seni Tari Aristanewang
Seni Tari Mata’ Rame Seni Tari Ngumang Rame
8. Seni Tari Pasaji
Tari pasaji memiliki tujuh gerakaran:
1. Nyema (menyembah)
2. Mempersiapkan hidangan
3. Memperlihatkan hidangan
4. Menyembah
5. Menyerahkan hidangan
6. Mundur
7. Diakhiri dengan menyembah lagi
Tari pasaji merupakan tari kreasi baru
tau samawa yang intinya mengungkapkan
persembahan hidangan kepada raja atau
sultan. Seni tari pasaji identik dengan
gerakan nyema (persembahan) yang penuh
sopan dan santun.
Busana penari pasaji:
1. Sluar (celana)
2. Lamung pene
3. Topi (sapu’)
4. Kere alang
5. Bobat
Perhiasannya adalah:
1. Bengkar
2. Tonang beranak
3. Kemang kementek
4. Kilap baku
5. Ponto
6. Sisin (cincin)
7. Sanggul bentuk
punyung lakang
9. Seni tari ini dituangkan dari satu kisah yang
sangat terkenal di Sumbawa dan dinamakan
tarian “Tanjung Mu Nangis”.
Tarian ini mengikuti jalur cerita dari
cerita rakyat tanjung menangis. Tari
Tanjung Mu Nangis ini biasa ditampilkan
pada setiap acara besar seperti festival
Moyo, dll.
Seni Tari Tanjung Mu Nangis
10. Seni Tari Awi Lampo
Kata “awi lampo” berasal dari bahasa Samawa yang artinya kain
pengantin yang memberi makna bahwa setiap pemuda dan pemudi
yang memasuki jenjang pernikahan dimandikan terlebih dahulu.
Tari awi lampo menitikberatkan pada garis besar yang
memvisualisasikan gerakan betapa kedua pengantin
mengenakan/memakai awi lampo pada saat akan dimandikan sebelum naik
pelaminan.
Dalam tari awi lampo ini ada semacam gerakan yang berkaitan dengan
pasaji (medo bura atau ramuan obat yang sudah didoakan), yang
dirangkaikan dengan pabinter (proses pengobatan yang dilakukan
sandro), dan lain-lain.
11. Seni Tari Empar Samawa
Empar dalam bahasa samawa artinya “tameng”. Tari Empar Samawa memiliki arti sebagai suatu
tameng/filter masyarakat Samawa dalam menghadapi masuknya tata nilai baru yang
bertentangan dengan pandangan hidup tau samawa berdasarkan tatanan nilai yaitu “adat
bersendikan syara, dan syara bersendikan kitabullah”.
Tari empar samawa memvisualisasikan gerak dinamik mengikuti alur kehidupan serasi,
harmonis dan berazaskan kekeluargaan, yang mengacu pada motto daerah Kabupaten
Sumbawa yaitu “Sabalong Samalewa”.
Ciri khusus Tari Empar Samawa:
1. Linting sere
2. Lunte
3. Ngumang
4. Tabe
5. Geo polak
6. Tanak eneng ujan
7. Tanak juran
12. Rapancar merupakan tradisi tau samawa dalam merias kuku tangan yang
dimilikinya. Proses rapancar ini diubah dan dikreasi dalam bentuk tari
yang mana setiap gerakan dasar berasal dari bagaimana memberikan
warna pada setiap kuku tangannya.
Tari ini diramu dengan:
1. Gerak lunte
2. Rempak sisik
3. Ulat bejengkal
4. Tanak
5. Linting sere
6. Nyengal
7. Bagintik
Seni Tari Rapancar
13. Seni Tari Sakede
Tari sakede ini memiliki gerak:
1. Lunte
2. Jempit
3. Gero
4. Polka
5. Bakaliung
6. Basarenjo
7. Sere,
Dan lain-lain seingga terbentuk tari
kreasi baru yang dinamis.
Tari sakede lahir dari kebiasaan tau samawa
dalam membersihkan biji beras dan sekamnya
dan lain sebagainya yang menggunakan tampi.
Tampi memiliki banyak fungsi, seperti
barangin, nepi, sakede, barerok, basaresi,
badidik dan lain-lain. Dari beragam fungsi
tampi inilah lahir dari sakede (proses
memisahkan beras dari gabah).
14. Seni Tari Tama Kengkam
Tari tama kengkam adalah sebuah tari tau samawa garapan baru yang
mengetengahkan sisi lain dari bagian adat pernikahan zaman lampau.
Dimana dulu, orang tua sangat berperan untuk menentukan calon suami
bagi putrinya. Dengan alasan misalnya mereka takut anak gadisnya
kawin lari dan dianggap melanggar adat dan tercela (merari nan ila).
Tama kengkam berarti calon pengantin masuk
pengitan keluarga. Dan melalui adat istiadat dalam
perkawinan ini, maka tama kengkam dijadikan tari
kreasi baru yang diramu dengan gerakan dasar tari
samawa dan menggunakan alat musik seperti gong,
genang, serunai, dan rebana ode/rea.
15. “Aristanewang” dalam bahasa samawa
berarti “arus bergelora” dalam diri tau
samawa. Jadi, tari aristanewang ini
merupakan gambaran arus yang
bergelora pada sikap pemuda-pemudi
pesisir dalam semangat hidup yang
bergejolak untuk mencapai masa depan
yang lebih cerah.
Tari ini diramu dengan gerak dasar tari sumbawa:
1. Tanak
2. Linting sere
3. Lunte
4. Rempak sisik
5. Ngumang
Seni Tari Aristanewang
16. Seni Tari Mata’ Rame
Tari mata’ rame ini memiliki gerak:
1. Tanak
2. Linting sere
3. Lunte
4. Rempak sisik
5. Ngumang
Dalam gerakan tari memberikan
isyarat agar setiap dalam pekerjaan
harus disertai gotong royong dan saling
membantu sama lain.
Tari mata’ rame atau “tarian panen
raya”, merupakan tari traisional yang
memiliki arti kebersamaan dan
semangat dalam bekerja khususnya
pada saat bekerja di sawah atau bertani.
Tari mata’ rame mengeepankan suasana
gotong royong muda-mudi di saat
menuai padi di sawah. Hal ini
dimaksudkan untuk lebih meningkatkan
gaira kerja sama.
17. Seni Tari Ngumang Rame
Tari ngumang rame menjadi bagian dalam tradisi panen
raya (mata’ rame) yang mana pada tarian ini disertai
dengan ngumang (melantunkan lawas/pantun) dalam
memikat hati pasangannya.
Gerakan tari ini dilakukan secara dinamis dan sembari
mengacung tangan ke atas tempik dengan selingan
sorak beberapa pemuda atau remaja untuk
mengungkapkan suatu pernyataan kegirangan dalam
memulai suatu kerja gotong royong.