2. A. Tujuan Percobaan
1. Memahamiperpindahanelektrondarisatubendake
bendalain(padamuatansejenismaupunberlainan
jenis).
2. Menunjukkanhubungangaya danmuatanlistrikpada
jaraktetap.
3. Menunjukkanhubunganantara gayadanjarak pada
muatantetap.
2
3. B. Dasar Teori
Listrik statis adalah ketidaksetimbangan muatan listrik
pada permukaan benda. Muatan listrik tetap ada
sampai benda kehilangan muatannya dengan cara
sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik. Lisrtik
statis kontras dengan arus listrik yang mengalir
melalui kabel atau konduktor lainnya dan
mentrasmisikan listrik.
4. Gaya Coloumb
Gaya Coloumb adalah gaya yang timbul akibat
benda-benda yang bermuatan listrik dan
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu besar muatan
listrik dankuadratjarakdarimasing-masing.
5. B. Alat dan Bahan
1.SedotanPlastik
2.Tisukering
3.Botolplastikbekas
4.Penggris
6. C. Langkah Percobaan dengan Variasi Jumlah Gosokan
1. Menyiapkanalatdanbahanyangakandigunakan
2. Menggosokkantisupadasedotansebanyak5,10, 15dan20kaligosokan(sedotan
dalamkeadaankering)
3. Meletakkansedotanyangsudahdigosokdiatasmulutbotoldalamkeadaan
seimbang(tidakmemegangsisisedotanyangsudahdigosok)
4. Mendekatkantanganpadasisisedotanyangsudahdigosoksebelumnya,aturagar
jaraknyapadamasing-masingpercobaansama,yaitu5cm
5. Mengamatiinteraksidanmembandingkanbesargaya(F) terhadapbanyaknya
gosokan(q)
6. Melakukanpercobaandengancarayangsamapada2sedotan (muatansama)
7. D. Langkah Percobaan dengan Variasi Jumlah Gosokan
1. Menggosokkan tisupada sedotansebanyak 10kaligosokan (sedotan
dalamkeadaan kering)
2. Meletakkansedotanyang sudah digosok diatasmulutbotol dalam
keadaan seimbang(tidakmemegangsisisedotanyangsudahdigosok)
3. Mendekatkan tangan pada sisisedotanyang sudahdigosok
sebelumnya,atur agarjaraknya padamasing-masingpercobaan5cm,
10cm,15cmdan20cm
4. Mengamatiinteraksidanmembandingkan besargaya (F)terhadap
banyaknya gosokan (q)
5. Melakukan percobaandengan carayang samapada2sedotan
(muatansama)
8. VariabelBebas :BanyaknyaMuatan(Q)
VariabelKontrol :Jarak(R)
VariabelTerikat :BesarnyaGaya(F)
Varian :MuatanTakSejenis(TanganDenganSedotan)
DenganRespon TarikMenarik.
PERCOBAAN 1
NO. JARAK (CM) GAYA (F)
1 20 Tidak terlihat terjadinya gaya
2 15 Tidak terlihat terjadinya gaya
3 10
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak,, walaupun
masih dikategorikan kecil
4 5
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jarak 5
cm ini bisa disimpulkan gaya terbesar dari gaya pada jarak
percobaan sebelumnya
9. VariabelBebas :BanyaknyaMuatan(Q)
VariabelKontrol :Jarak(R)
VariabelTerikat :BesarnyaGaya(F)
Varian :MuatanSejenis(SedotanDenganSedotan)Dengan
ResponTolakMenolak
NO. JARAK (CM) GAYA (F)
1 20 Tidak terlihat terjadinya gaya
2 15 Tidak terlihat terjadinya gaya
3 10
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak,, walaupun
masih dikategorikan kecil
4 5
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jarak 5 cm
ini bisa disimpulkan gaya terbesar dari gaya pada jarak
percobaan sebelumnya
PERCOBAAN 2
10. VariabelBebas :Jarak(R)
VariabelKontrol :Banyaknya Muatan (Q)
VariabelTerikat :BesarnyaGaya(F)
Varian :MuatanTakSejenis(Tangan DenganSedotan)
DenganResponTarikMenarik.
NO.
JUMLAH
GOSOKAN
GAYA (F)
1 5 x Pada jumlah gosokan sebanyak 5x, belum terjadi gaya
2 10 x
Gaya yang terjadi adalah gaya tarik menarik, pada jumlah
gosokan 10x, terdapat gaya walaupun masih kecil
3 15 x
Gaya yang terjadi adalah gaya tarik menarik, pada jumlah
gosokan 15 x ini, gaya mulai bertambah besar daripada besar
gaya pada jumlah gosokan 10x
4 20 x
Gaya yang terjadi adalah gaya tarik menarik, pada jumlah
gosokan sebanyak 20x ini, gayanya semakin besar dari gaya
pada 10x dan 15x gosokan
PERCOBAAN 3
11. VariabelBebas :Jarak(R)
VariabelKontrol :BanyaknyaMuatan (Q)
VariabelTerikat :BesarnyaGaya(F)
Varian :MuatanSejenis(Sedotan DenganSedotan)
DenganResponTolakMenolak
NO.
JUMLAH
GOSOKAN
GAYA (F)
1 5x Pada jumlah gosokan sebanyak 5x, belum terjadi gaya
2 10x
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jumlah
gosokan 10x, terdapat gaya walaupun masih kecil
3 15x
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jumlah
gosokan 15 x ini, gaya mulai bertambah besar daripada
besar gaya pada jumlah gosokan 10x
4 20x
Gaya yang terjadi adalah gaya tolak menolak, pada jumlah
gosokan sebanyak 20x ini, gayanya semakin besar dari gaya
pada 10x dan 15x gosokan
PERCOBAAN 4
14. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan hubungan antara kuat medan
magnet dan arus pada jarak tetap (B~𝐼).
2. Menunjukkan hubungan antara kuat medan
magnet dan jarak pada besar arus tetap
(B~1/𝑎).
3. Menunjukkan bahwa kuat medan magnet (B)
adalah vector yang dipengaruhi oleh arah arus
(I).
4. Menunjukkan hubungan antara kuat medan
magnet dan banyaknya lilitan (B~𝑁).
5. Menunjukkan hubungan antara kuat medan
magnet dengan medium yang digunakan.
15. DASAR TEORI
Kumparan kawat berinti besi yang dialiri
listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini
menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus
listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh
kawat penghantar lurus yang dialiri listrik.
Dengan begitu, arus listrik yang mengaliri
dalam kawat penghantar ini menghasilkan
medan magnetik, atau disekitar kawat berarus
listrik terdapat medan magnetik.
16. DASAR TEORI
• Arah medan magnetik di sekitar kawat
penghantar lurus berarus listrik dapat
ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Jika arah ibu jari menunjukkan arah arus
listrik (I), maka arah keempat jari yang lain
menunjukkan arah medan magnetik (B).
Kaidah tangan kanan ini juga dapat
digunakan untuk menemukan arah medan
magnetik pada penghantar berbentuk
lingkaran yang dialiri listrik
17. DASAR TEORI
Besarnya medan magnetik yang ditimbulkan leh
kawat penghantar berarus listrik disebut induksi
magnetic atau kuat medan magnet, yang besarnya
dirumuskan sabagi berikut :
Dengan B = kuat medan magnet (T)
I = kuat arus pada kawat (A)
a = jarak kawat ke suatu titik (m)
k =
𝜇0
4𝜋
= konstanta (10−7𝑊𝑏/𝐴 m)
𝐵 = 𝑘
𝑖
𝑎
19. LANGKAH PERCOBAAN 1
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengatur jarak antara kompas dengan paku.
3. Melilitkan paku dengan tembaga secara full.
4. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus
tertentu dengan cara mengatur besar tegangan
baterai.
5. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak
yang sudah ditentukan.
6. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan
paku dan membandingkan besar kuat medan
magnet (B) terhadap arus (I).
7. Mengulangi langkah 4 - 6 untuk variasi besar
kuat arus yang lainnya.
20. LANGKAH PERCOBAAN 2
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan
cara mengatur besar tegangan baterai.
3. Melilitkan paku dengan tembaga secara full.
4. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus yang sudah
ditentukan.
5. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak tertentu.
6. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku
dan membandingkan besar kuat medan magnet (B)
terhadap jarak (a).
7. Mengulangi langkah 4 - 6 untuk variasi besar jarak yang
lainnya.
21. LANGKAH PERCOBAAN 3
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan
cara mengatur besar tegangan baterai.
3. Melilitkan paku dengan tembaga secara full.
4. Mengatur arah arus dimana (sisi A) dihubungkan dengan
kutub negatif baterai dan sisi lainnya (sisi B) dengan
kutub positif baterai, sehingga arus akan mengalir dari
(sisi B) ke (sisi A).
5. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus yang
sudah ditentukan.
6. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak tertentu.
7. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku
8. Mengulangi langkah 4 – 7 dengan mengubah arah
arusnya dari sisi lain menuju ujung paku (kutub negatif di
22. LANGKAH PERCOBAAN 4
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan cara
mengatur besar tegangan baterai.
3. Mengatur jarak antara kompas dengan paku.
4. Melilitkan paku dengan tembaga secara setengah full bagian
dari paku.
5. Menghubungkan paku dengan besar kuat arus yang sudah
ditentukan.
6. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak yang sudah
ditentukan.
7. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan paku dan
membandingkan besar kuat medan magnet (B) terhadap
banyaknya lilitan (N).
23. LANGKAH PERCOBAAN 5
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengatur besar kuat arus yang akan digunakan dengan
cara mengatur besar tegangan baterai.
3. Mengatur jarak antara kompas dengan paku.
4. Membuat lilitan tembaga yang didalamnya tidak terdapat
pakunya.
5. Menghubungkan lilitan tembaga dengan besar kuat arus
yang sudah ditentukan.
6. Mendekatkan paku dengan kompas pada jarak yang sudah
ditentukan.
7. Mengamati interaksi pada jarum kompas dengan lilitan
tembaga dan membandingkan besar kuat medan magnet
(B) terhadap medium yang digunakan.
8. Mengulangi langkah 4 - 8 untuk lilitan tembaga yang
24. HASIL PERCOBAAN 1
VARIABEL BEBAS : TEGANGAN (V)
VARIABEL KONTROL : JARAK (A)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)
No. V (Tegangan) a (Jarak) B (Kuat medan magnet)
1 0 volt 0,5 cm Diam
2 1,5 volt 0,5 cm Lemah
3 3 volt 0,5 cm Kuat
25. HASIL PERCOBAAN 2
VARIABEL BEBAS : JARAK (A)
VARIABEL KONTROL : TEGANGAN (VOLT)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)
No. a (Jarak) V (Tegangan) B (Kuat medan magnet)
1 5 cm 3 volt Lemah
2 3 cm 3 volt Sedang
3 1 cm 3 volt Kuat
26. HASIL PERCOBAAN 3
VARIABEL BEBAS : ARAH ARUS
VARIABEL KONTROL : JARAK (A) DAN TEGANGAN (V)
VARIABEL TERIKAT : ARAH KUAT MEDAN MAGNET (B)
(sisi A) (sisi B) Arah arus baterai Arah magnet pada paku Interaksi paku dengan kompas
Kutub
baterai
negatif Positif Dari sisi B ke sisi A
Sisi A menjadi kutub utara
Sisi B menjadi kutub selatan
Sisi A akan menarik jarum
kompas selatan.
Sisi B menarik jarum utara.
positif Negatif Dari sisi A ke sisi B
Sisi A menjadi kutub selatan
Sisi B menjadi kutub utara
Sisi A akan menarik jarum
kompas utara.
Sisi B menarik jarum selatan.
27. HASIL PERCOBAAN 4
VARIABEL BEBAS : JUMLAH LILITAN (N)
VARIABEL KONTROL : JARAK (A) DAN TEGANGAN
(V)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)
No. N (Jumlah lilitan) a (Jarak) V(Tegangan)
B (Kuat medan
magnet)
1 Setengah bagian dari paku 3 cm 3 volt Diam
2 penuh 3 cm 3 volt Kuat
28. No. Medium a (Jarak) V (Tegangan)
B (Kuat medan
magnet)
1
Dengan
paku
3 cm 3 volt Ada magnet
2 Tanpa paku 3 cm 3 volt Diam
HASIL PERCOBAAN 5
VARIABEL BEBAS : MEDIUM
VARIABEL KONTROL : JARAK (A) DAN TEGANGAN (V)
VARIABEL TERIKAT : KUAT MEDAN MAGNET (B)
29. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpukan bahwa:
1. Hubungan kuat medan magnet berbanding lurus
dengan kuat arus pada jarak tetap (B~𝐼).
2. Hubungan kuat medan magnet berbanding terbalik
dengan jarak pada besar tegangan tetap (B ~
1
𝑎
).
3. Kuat medan magnet (B) adalah vector yang
dipengaruhi oleh arah arus (i) karena arah arus
menentukan kutub magnet yang terbentuk.
4. Hubungan kuat medan magnet berbanding lurus
dengan banyaknya lilitan (B~𝑁).
5. Kuat medan magnet dengan medium udara dan
medium paku di dalam lilitan memiliki nilai konstanta
(k) yang berbeda.