Makalah ini membahas tentang gerak parabola dalam fisika. Terdapat pembahasan mengenai pengertian gerak parabola, fenomena gerak parabola secara sistematis, jenis-jenis gerak parabola, dan persamaan khusus yang terkait dengan gerak parabola seperti waktu untuk mencapai titik tertinggi dan tinggi maksimum. Beberapa contoh soal juga diberikan beserta pembahasannya untuk memahami konsep gerak parabola
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rangka batang, termasuk pengertian, macam-macam, dan metode penghitungan gaya pada batang. Secara khusus dijelaskan metode Cremona dan Ritter beserta contoh perhitungannya untuk menentukan gaya pada setiap batang rangka.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
This document is a lab report on an Atwood machine experiment. It contains an abstract describing the Atwood machine and how it is used to explain relationships between tension, potential energy, and kinetic energy using two masses of different weights connected by a string over a pulley. The experiment aims to study concepts like moment of inertia, Newton's laws through a pulley system, and accelerated and constant velocity motion. It also checks if Newton's laws apply to pulley systems and calculates the moment of inertia of the pulley given the acceleration due to gravity. The procedures involve measuring the masses, attaching them to strings and pulleys, releasing one mass and measuring the time taken for motion with varying distances. The moment of inertia values calculated
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar gerak pada bidang, gerak melingkar, dan gerak parabola. Terdapat penjelasan mengenai posisi, kecepatan, percepatan, kecepatan sudut, dan percepatan sudut pada ketiga jenis gerak tersebut. Diberikan juga contoh penyelesaian soal yang terkait.
Dokumen tersebut merupakan materi ajar fisika kelas XI tentang gerak lurus, melingkar, dan parabola menggunakan vektor. Materi tersebut mencakup pengertian vektor satuan, vektor posisi, persamaan gerak, hubungan antar besaran seperti posisi, kecepatan dan percepatan, serta contoh soal dan latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rangka batang, termasuk pengertian, macam-macam, dan metode penghitungan gaya pada batang. Secara khusus dijelaskan metode Cremona dan Ritter beserta contoh perhitungannya untuk menentukan gaya pada setiap batang rangka.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
This document is a lab report on an Atwood machine experiment. It contains an abstract describing the Atwood machine and how it is used to explain relationships between tension, potential energy, and kinetic energy using two masses of different weights connected by a string over a pulley. The experiment aims to study concepts like moment of inertia, Newton's laws through a pulley system, and accelerated and constant velocity motion. It also checks if Newton's laws apply to pulley systems and calculates the moment of inertia of the pulley given the acceleration due to gravity. The procedures involve measuring the masses, attaching them to strings and pulleys, releasing one mass and measuring the time taken for motion with varying distances. The moment of inertia values calculated
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep dasar gerak pada bidang, gerak melingkar, dan gerak parabola. Terdapat penjelasan mengenai posisi, kecepatan, percepatan, kecepatan sudut, dan percepatan sudut pada ketiga jenis gerak tersebut. Diberikan juga contoh penyelesaian soal yang terkait.
Dokumen tersebut merupakan materi ajar fisika kelas XI tentang gerak lurus, melingkar, dan parabola menggunakan vektor. Materi tersebut mencakup pengertian vektor satuan, vektor posisi, persamaan gerak, hubungan antar besaran seperti posisi, kecepatan dan percepatan, serta contoh soal dan latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak menggelinding, yang merupakan gabungan dari gerak translasi dan rotasi. Gerak menggelinding murni terjadi jika tidak terdapat slip antara benda dan permukaan alasnya. Benda akan menggelinding jika permukaan alas kasar, sedangkan akan tergelincir jika permukaan alas licin. Dokumen ini juga menjelaskan rumus percepatan benda yang menggelinding pada bidang datar dan miring
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar vektor dan aplikasinya dalam bidang teknik sipil. Vektor digunakan untuk menentukan panjang, sudut, dan letak komponen bangunan serta perhitungan momen balok, kekuatan gaya pada struktur, dan kemiringan atap. Vektor juga digunakan untuk mengukur tinggi gedung dengan mempertimbangkan sudut elevasi.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran beda tinggi antara dua titik menggunakan sipel datar, meliputi syarat-syarat dan cara kerjanya.
2. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung antara dua titik atau berantai jika jaraknya jauh, hasilnya digunakan untuk membuat profil memanjang dan melintang.
3. Profil digunakan untuk perencanaan proyek seperti jalan, saluran irigasi unt
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan integral untuk menghitung volume benda putar dengan menjelaskan tiga metode yaitu metode cakram, metode cincin, dan metode kulit tabung beserta contoh soalnya.
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingEko Efendi
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan angka penting dalam ilmu fisika. Terdapat penjelasan mengenai kesalahan pengukuran, satuan pengukuran terkecil, salah mutlak, dan salah relatif. Juga dijelaskan tentang definisi dan aturan penentuan angka penting pada hasil pengukuran."
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Bab 2 dokumen tersebut membahas tentang gerak satu dimensi sepanjang garis lurus, termasuk konsep perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Gerak satu dimensi dibedakan menjadi gerak dengan percepatan konstan dan gerak jatuh bebas di bawah pengaruh gravitasi. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak melingkar dan gerak peluru. Gerak melingkar dibedakan menjadi gerak melingkar beraturan dan berubah aturan, dengan rumus-rumus kinematika yang berbeda. Gerak peluru dianalisis dengan memisahkan komponen horizontal dan vertikal, dengan menerapkan hukum gerak lurus dan jatuh bebas. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep yang dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola. Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal dan hanya dipengaruhi oleh gaya berat. Dokumen ini menjelaskan pengertian, contoh, dan rumus-rumus gerak parabola termasuk rumus untuk mencari waktu dan ketinggian maksimum benda yang bergerak parabola.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak menggelinding, yang merupakan gabungan dari gerak translasi dan rotasi. Gerak menggelinding murni terjadi jika tidak terdapat slip antara benda dan permukaan alasnya. Benda akan menggelinding jika permukaan alas kasar, sedangkan akan tergelincir jika permukaan alas licin. Dokumen ini juga menjelaskan rumus percepatan benda yang menggelinding pada bidang datar dan miring
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar vektor dan aplikasinya dalam bidang teknik sipil. Vektor digunakan untuk menentukan panjang, sudut, dan letak komponen bangunan serta perhitungan momen balok, kekuatan gaya pada struktur, dan kemiringan atap. Vektor juga digunakan untuk mengukur tinggi gedung dengan mempertimbangkan sudut elevasi.
1. Dokumen menjelaskan tentang pengukuran beda tinggi antara dua titik menggunakan sipel datar, meliputi syarat-syarat dan cara kerjanya.
2. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung antara dua titik atau berantai jika jaraknya jauh, hasilnya digunakan untuk membuat profil memanjang dan melintang.
3. Profil digunakan untuk perencanaan proyek seperti jalan, saluran irigasi unt
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan integral untuk menghitung volume benda putar dengan menjelaskan tiga metode yaitu metode cakram, metode cincin, dan metode kulit tabung beserta contoh soalnya.
FISIKA DASAR_02 pengukuran dan-angka-pentingEko Efendi
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan angka penting dalam ilmu fisika. Terdapat penjelasan mengenai kesalahan pengukuran, satuan pengukuran terkecil, salah mutlak, dan salah relatif. Juga dijelaskan tentang definisi dan aturan penentuan angka penting pada hasil pengukuran."
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Bab 2 dokumen tersebut membahas tentang gerak satu dimensi sepanjang garis lurus, termasuk konsep perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Gerak satu dimensi dibedakan menjadi gerak dengan percepatan konstan dan gerak jatuh bebas di bawah pengaruh gravitasi. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak melingkar dan gerak peluru. Gerak melingkar dibedakan menjadi gerak melingkar beraturan dan berubah aturan, dengan rumus-rumus kinematika yang berbeda. Gerak peluru dianalisis dengan memisahkan komponen horizontal dan vertikal, dengan menerapkan hukum gerak lurus dan jatuh bebas. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep yang dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola. Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal dan hanya dipengaruhi oleh gaya berat. Dokumen ini menjelaskan pengertian, contoh, dan rumus-rumus gerak parabola termasuk rumus untuk mencari waktu dan ketinggian maksimum benda yang bergerak parabola.
Modul ini membahas tentang gerak parabola, termasuk definisi, contoh dalam kehidupan sehari-hari, penerapan vektor, besaran gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, serta titik tertinggi dan jarak terjauh pada gerak parabola.
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan benda tegar dan unsur-unsur yang mempengaruhinya seperti momen inersia, energi kinetik rotasi, dan momentum sudut. Untuk mencapai kesetimbangan, sebuah benda tegar harus memenuhi syarat bahwa resultan gaya dan momen gaya yang bekerja pada benda tersebut harus sama dengan nol.
Teks tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar dinamika dan hukum-hukum gerak Newton, termasuk gaya normal, gaya gesekan, berat badan, dan contoh penerapan hukum-hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari seperti berenang dan menembak senjata api.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dalam program magister pendidikan fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2010. Dokumen menjelaskan teori gerak parabola sebagai perpaduan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang dipengaruhi gravitasi dan kecepatan awal, serta menggunakan simulasi Phet untuk membantu siswa memahami konsep dan melakukan simulasi percobaan gerak parabola.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Gerak benda selalu bersifat relatif terhadap titik acuan dan dapat berupa gerak lurus, melingkar, atau parabola. Gaya dapat berupa gaya sentuh atau tak sentuh, dan dipengaruhi oleh massa dan percepatan sesuai hukum Newton.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi gerak dan jenis-jenis gerak, perbedaan antara kelajuan dan kecepatan, serta konsep dasar tentang gaya dan gaya gesekan. Dokumen tersebut juga menyertakan beberapa contoh untuk mengilustrasikan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi gerak, jenis-jenis gerak, kelajuan dan kecepatan, gerak lurus beraturan, percepatan, gaya, dan gaya gesekan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi gerak, jenis-jenis gerak, kelajuan dan kecepatan, gerak lurus beraturan, percepatan, gaya, dan gaya gesekan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk definisi, rumus, contoh, dan grafiknya. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap, sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah akibat adanya percepatan tetap.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak dan gaya. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga jenis gerak yaitu gerak lurus, melingkar, dan parabola. Dokumen juga mendefinisikan besaran-besaran yang berkaitan dengan gerak seperti kelajuan, kecepatan, percepatan, perlambatan, serta ketiga hukum gerak Newton.
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
WA 081388333722 Jual Dildo Penis IKat Pinggang Di Surabaya Codajongshopp
WA 081–388–333–722 JUAL VAGINA SENTER ELEKTRIK ALAT BANTU SEKS PRIA DI SURABAYA COD
SIAP ANTAR / COD : SURABAYA, SIDOARJO, MOJOKERTO
KUNJUNGI TOKO KAMI DI : TOKO AJONG VITALITASS JL. RAYA KLETEK NO.112 TAMAN SIDOARJO ( sebrang BRI kletek / sebelah jualan bambu )
2. Nama kelompok
• DESTIA RAHMA PUTRI S (11)
• DIAN AYU LESTARI (12)
• INTAN FAMALIN (19)
• NELA ANANDA FEBRIYANI (27)
3. • DAFTAR ISI
• Hal
• KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
• DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
• BAB I PENDAHULUAN
• A. Latar Belakang................................................................................................. 1
• B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
• C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................... 2
• D. Manfaat Penulisan Makalah............................................................................. 2
• BAB II PEMBAHASAAN
• A. Pengertian Gerak Parabola dan Fungsinya..................................................... 3
• B. Fenomena Gerak Parabola Secara Sistematis.................................................. 4
• C. Gambar Gerak Parabola................................................................................. 5
• D. Jenis-jenis Gerak Parabola............................................................................... 6
• E. Persamaan khusus Gerak Parabola.................................................................. 7
• E.1.Waktu untuk mencapai titik tertinggi ...................................................... 8
• E.2.Tinggi Maksimum MUM(H) .................................................................. 9
• E.3.Komponen Gerak pada sumbu (Y) .......................................................... 10
• BAB III PENUTUP
• A. Kesimpulan..................................................................................................... 11
• B. Saran............................................................................................................... 11
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA
Gerak Parabola (Perpaduan GLB dan GLBB) Gerak parabola adalah gerak yang membentuk
sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak parabola, gesekannya diabaikan, dan
gaya yang bekerja padanya hanyalah gaya berat atau percepatan gravitasinya saja.
Gerak yang lintasannya berbentuk parabola disebut gerak parabola. Contoh umum gerak
parabola adalah gerak benda yang dilemparkan ke atas membentuk sudut tertentu terhadap
permukaan tanah. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal
(sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB),dengan arah horizontal
(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).Siapa saja waktu SMA pernah belajar
fisika kinematika, tentu masih ingat tentang Gerak Parabola. Biasanya yang paling sering
ditanya dalam ujian adalah jarak dan tinggi maksimum dari benda yang dilempar. Namun
bagaimana jika yang ditanya adalah panjang lintasan maksimum yang dilalui benda?
Lintasan Gerak Parabola dalam Koordinat Cartesian
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penulis menulisnya dalam makalah sederhana.
Berikut adalah kutipan dari artikel yang saya dapat dari internet.Dalam analisis gerak
parabola sering diperhitungkan bagaimana cara untuk mendapatkan jarak maksimum.
Perumusannya yaitu dengan mengatur arah kecepatan dengan sudut terhadap sumbu
horizontal.
5. BAB II
PEMBAHASAN TENTANG GERAK PARABOLA
A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA
Gerak Parabola (Perpaduan GLB dan GLBB) Gerak parabola adalah gerak yang
membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak
parabola,gesekannya diabaikan,dan gaya yang bekerja hanya gaya berat atau
percepatan gravitasinya saja. Gerak yang lintasannya berbentuk parabola disebut
gerak parabola. Contoh umum gerak parabola adalah gerak benda yang dilempar
ke atas membentuk sudut tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak parabola
dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan arah horizontal (sumbu-x) yang
merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
Fungsi gerak parabola Fungsi dari gerak parabola cukup banyak pertama fungsi
dari gerak parabola misalnya dalam kemiliteran yaitu pada saat menembakan
rudal maupun mortir yaitu membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan
dengan gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga dapat
mencapai tempat tertentu dan menembakan ke arah yang benar atau mencapai
tempat yang diinginkan rudal ataupun mortir tersebut.
6. B. FENOMENA GERAK PARABOLA SECARA SISTEMATIS
Pada pokok bahasan Gerak Lurus, baik GLB dan GLBB kita telah membahas gerak benda
dalam satu dimensi, ditinjau dari perpindahan, kecepatan dan percepatan. Kali ini kita mempelajari
gerak dua dimensi di dekat permukaan bumi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pernakah anda menonton pertandingan sepak bola? walaupun hanya melalui Televisi.
Gerakan bola yang ditendang oleh para pemain sepak bola kadang berbentuk melengkung.
Mengapa bola bergerak dengan cara demikian ?
Selain gerakan sepak,bola banyak sekali contoh gerakan parabola yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Diantaranya adalah gerak bola volly, gerakan bola basket, bola tenis, bom
yang dijatuhkan serupa dengan gerak parabola.untuk contoh-contoh lain dapat kita temukan
sendiri. Apabila di amati secara saksama, benda-benda yang melakukan gerak parabola selalu
memiliki lintasan berupa lengkungan.Benda-benda yang bergerak seperti gerak pearabola
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:1.benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan.
Gaya Pada kesempatan ini,belum menjelaskan bagaimana proses benda-benda tersebut
dilemparkan, ditendang dan diberi gaya pada umumnya. Kita hanya memandang gerakan benda
tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh daripadah
gravitasi.2.seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak parabola
dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah menuju pusat bumi dengan besar g = 9,8 m/s2.3.
hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut benda tersebut diberikan kecepatan awal
hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya bergantung kepada gravitasi atau gesekan pada
hambatan udara. Karena kita menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak parabola
selalu berpengaruh terhdap gravitasi.
7. Menurut Galileo’s
1. Untuk persamaan parabola y² = px
- Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
- Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, persamaan
parabola x² = py
- Jika p > 0, parabola terbuka keatas
- Jika p < 0, parabola terbuka kebawah
8. C. JENIS-JENIS GERAK PARABOLA
1. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan
sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak gerakan benda yang berbentuk
demikian.diantarany gerak bola basket yang dilemparkan secara vertikal, gerakan
bola tenis, gerakan bola volly, gerakan lompat jauh dan gerakan peluru yang
ditembakan dari permukaan bumi menuju titik tertentu.
2. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada
ketinggian tertentu dengan arah sejajar horisontal, sebagaimana tampak pada
gambar di bawah. Beberapa contoh gerakan jenis ini yang kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, meliputi gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau
benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
3. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari
ketinggian tertentu dengan sudut teta terhadap garis horisontal, sebagaimana
tampak pada gambar di bawah ini
9. D. PERSAMAAN KHUSUS GERAK PARABOLA
1. WAKTU UNTUK MENCAPAI TITIK TERTINGGI
Pada saat benda melakukan gerak parabola sampai mencapai titik tertinggi, kecepatan benda
pada komponen vertikal (sumbu-y) vy = 0
vy = v0y – gtAB
0 = v0 sin α – gtAB
gtAB = v0 sin α
2. TINGGI MAKSIMUM(H)
Tinggi maksimum benda yang melakukan gerak parabola dapat ditentukan dari penurunan
persamaan di atas adalah sebagai berikut dikuadratkan menjadi
3. KOMPONEN GERAK PADA SUMBU (Y)
karena dipengaruhi percepatan grafitasi maka kecepatan pada arah ini akan selalu berubah.
adapun nilai kecepatan pada arah vertikal yang terjadi setiap saat adalah :
Rumus Gerak Parabola
Gerak pada sumbu x = Vox. t
Gerak pada sumbu y = Vy = g. t
Keterangan :
x = Jarak jangkauan benda(m/s) t= waktu(m/s)
Vox = Kecepatan awal pada sumbu x Vo =kecepatan awal(m/s)
Vy = Kecepatan benda pada sumbu y h=tinggi(m)
g = percepatan gravitasi
10. Komponen Gerak pada Gerak Parabola
Gerak Parabola merupakan gabungan dari dua komponen gerak, yakni
komponen gerak horizontal (sumbu x) dan komponen gerak vertikal
(sumbu y).
Mari kita bahas kedua komponennya:
Komponen gerak parabola sisi horizontal (pada sumbu X):
– Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap rentang waktu
karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu x ,
sehingga:
– Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen gerak
horizontal dalam setiap rentang waktu, sehingga:
– Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu X, maka
untuk mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang waktu (t) dapat kita
hitung dengan rumus:
11. • Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu y): Komponen
gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap rentang waktu
karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g) pada sumbu y.
Jadi kamu harus pahami bahwa benda mengalami perlambatan
akibat gravitasi
• Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen
gerak vertikal , sehingga:
• Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak
vertikal pada selang waktu (t) dapat kita cari dengan rumus:
• Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t)
dengan rumus:
12. • Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran gerak
parabola lainnya: Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat
langsung mencari jarak tempuh benda terjauh (), yakni dari titik A hingga
ke titik B, dengan menggabungkan kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal:
Komponen gerak vertikal:
Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita mendapatkan
persamaan:
• Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda maksimum dengan
persamaan:
• Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita dapat
mencari kecepatan benda jika kedua komponen lainnya diketahui.
• Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat mengetahui
besarnya sudut θ yang dibentuk, yaitu:
13. Contoh Soal Gerak Parabola
Soal 1:
Seorang stuntman melaju mengendarai sepeda motor menuju ujung tebing setinggi 50 m. Berapa
kecepatan yang harus dicapai motor tersebut saat melaju dari ujung tebing menuju landasan
dibawahnya sejauh 90 m dari tebing? Abaikan gesekan udara.
Pembahasan:
• Kemudian kita identifikasi komponen-komponen yang diketahui,
• m.
• Mau diskon 40% paket RuangGuru? WA: 0813 7693 4946
• , jadi kita tahu bahwa
• Dengan rumus untuk mencari ketinggian benda, kita bisa mendapatkan waktu tempuh:
• Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan kecepatan motor:
• .
• Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100 km/h (101,55 km/h).
Dengan rumus untuk mencari ketinggian benda, kita bisa mendapatkan waktu tempuh:
Dengan rumus untuk mencari jarak tempuh, kita bisa mendapatkan kecepatan motor:
.
Jadi, kecepatan yang harus dicapai harus sebesar 28,21 m/s atau sekitar 100 km/h (101,55 km/h).
14. CONTOH SOAL
Contoh 1
Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 37˚ dan kecepatan awal 10 m/s. Tentukan
kecepatan bola setelah 0,2 detik! ( cos 37˚= 4/5, sin 37˚=3/5)
Pembahasan:
Diketahui:
α = 37˚
vo = 10 m/s
t = 0,2 s
Ditanya: v saat t = 0,2 s
Jawab:
Kecepatan pada sumbu x:
vx = vo cos α
vx = 10 cos 37˚
vx = 10 (4/5) = 8 m/s
Kecepatan pada sumbu y:
vy = vo sin α - g.t
vy = 10 sin 37˚ - 10 (0,2)
vy = 10 (3/5) – 2
vy = 6 – 2 = 4 m/s
sehingga kecepatan setelah 0,2 s:
15. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah penulis paparkan dalam makalah ini.maka dapat
penulis simpulkan bahwa,parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu
terhadap bidang horizontal. Pada gerak parabola yang gesekannya diabaikan, dan
gaya yang bekerja hanya gaya berat atau percepatan gravitasinya saja.1.Gerak
parabola adalah gerak benda yang dilemparkan ke atas membentuk sudut tertentu
terhadap permukaan tanah.2. Gerak parabola dapat dipandang dalam dua arah,
yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB), dan arahhorizontal(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
3.persamannya x =Vox.t
y =Vy = g.t
16. Dengan waktu yang di gunakan adalah(t).h=tinggi,g=gaya,x=jarak
jangkauan benda,Vox=kecepatan awal pada sumbu x,Vy=kecepatan
benda pada sumbu y.
1. benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai
Gaya dilemparkan dan sebagainya.Kita hanya memandang gerakan benda
tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara,itu semua
terjadi hanya dengan pengaruh gravitasi.
2. seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak
parabola dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah menuju (pusat
bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2.
3. Hambatan atau gesekan udara. Setelah benda tersebut ditendang,
dilempar atau dengan kata lain benda tersebut diberikan kecepatan awal
hingga bergerak, maka gerakannya akan bergantung pada gaya gravitasi,
Karena kita menggunakan model ideal, maka dalam menganalisis gerak
parabola yang berpengaruh terhadap benda adalah gaya gravitasi.
17. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah Agar pembaca biasa
mengetahui apa yang di maksud dgan gerak parabola dan bagaimna
bentuk dari gerak parabola beserta rumus dasar dari gerak
parabola.dihrapakan juga kepda pembaca untuk memberikan masukan
terhadap makalah yang telah di buat, meskipun masih sangat jauh dalam
menuju kesempurnaan.