rpl sosial yang memiliki tema melawan bullying ini memiliki maksud supaya kita semua dapat dengan cepat menanggapi kasus-kasus bullying yang saat ini sangat membuat semua menjadi khawatir, baik pada lingkungan sekolah maupun teman sepergaulan anak yang terkada merugikan salah satu pihak.
Kesulitan belajar adalah suatu hambatan-hambatan yang berkaitan dengan belajar yang di alami oleh individu/siswa baik di rumah maupun di sekolah. Dengan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam individu sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar. Kesulitan belajar menjadi salah satu alasan mengapa siswa sering tidak masuk kelas, menganggap ketidakmampuan dalam belajar yang menjadi penghambat baginya.
rpl sosial yang memiliki tema melawan bullying ini memiliki maksud supaya kita semua dapat dengan cepat menanggapi kasus-kasus bullying yang saat ini sangat membuat semua menjadi khawatir, baik pada lingkungan sekolah maupun teman sepergaulan anak yang terkada merugikan salah satu pihak.
Kesulitan belajar adalah suatu hambatan-hambatan yang berkaitan dengan belajar yang di alami oleh individu/siswa baik di rumah maupun di sekolah. Dengan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam individu sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar. Kesulitan belajar menjadi salah satu alasan mengapa siswa sering tidak masuk kelas, menganggap ketidakmampuan dalam belajar yang menjadi penghambat baginya.
Indonesia is starting to give more attention on Early Child Education. However most of the centers are managed by people without proper education background. This presentation is targeted to help ECE practitioners.
1. PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK PARAMITRA
Jl. Kaliurang km 10, Gadingan No.333 Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A Komponen Layanan dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Mengetahui bakat minat
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik dapat mengetahui tentang bakat yang dimiliki
oleh peserta didik itu sendiri
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik memahami tentang pengertian bakat.
2. Peserta didik dapat mengetahui macam-macam bakat.
3. Peserta didik dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi
4. Peserta didik dapat mengerti faktor-faktor yang
mendukung pengembangan bakat dan minat.
5. Peserta didik dapat mengetahui tentang cara
mendeteksi bakat dan minat.
G Sasaran Layanan Kelas XII
H Materi Layanan 1. Pengertiaan bakat .
2. Macam-macam bakat
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat
4. Faktor faktor yang mendukung pengembangan bakatdan
minat.
5. Cara mendeteksi bakat dan minat
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1.Dra. Hj. Siti Hartinah DS., MM., Konsep dasar
bimbbingan kelompk
2. Jurnal Panduan Operasional Pelaksanaan Bimbingan
Konseling SMA
3.achmad-sk25.mhs.narotama.ac.id/2016/11/04/penipuan-
melalui-media-sosial/
K Metode/Teknik Ceramah
L Media / Alat LCD, laptop, PPT
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal
2. a. pernyataan tujuan 1. Guru bk menyapa peserta didik dan membuka dengan
salam dan berdoa
Guru bk menyampaikan tujuan yang sesuai dengan tujuan
khusus diatas
b. penjelasan tentang
langkah-langah kegiatan
kelompok
Menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan bimbingan.
Apabila menggunakan teknik yang sudah dipilih maka,
guru bimbingan dan konseling atau konselor perlu
menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
jawab siswa
c. Mengarahkan kegiatan
langkah-langkah
( konsolidasi )
Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan dan mennayakan kepada pesert didik tentang
kegiatan yang akan dilakukannya
d. Tahap Peralihan
( transisi )
1. Guru Bk melakukan ice breaking
2. Guru bk menanyakan kesiapan kelompok dalam
melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok
3. Guru bk memberi kesempatan bertanya tentang
pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok tersebut
4. Guru bk menjelaskan kembali secara singkat dalam
pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok
2. Tahap Inti
1. Setiap kelompok memberikan pertangung jawaban
tentang hasil diskusi tentang penipuan di media sosial
2. Guru Bk menjadi pengarah dalam setiap masalah dalam
layanan bimbingan kelompok
3. Guru bk menjadi pendengar yang baik
4. Guru bk memberikan sebuah penguat/ reward
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2. Guru bk melakukan tindak lanjut
3. Guru BK melakukan ice breaking
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
Evaluasi
M 1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
3. 2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Tegal , april 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK PARAMITRA Guru BK
Drs. Konselor, M.Pd.Kons. Paramitra, S.Pd.,M.Pd.
NIP 19640209 199203 1 003 NIP 19990209 201503 1
001
4. MATERI
Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata – rata
yang telah ada pada diri kita secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal.
Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara
bertingkat membentuk bakat. Bakat baru muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau
dikembangkan. Sehingga mungkin saja seseorang tidak mengetahui dan mengembangkan bakatnya
sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada
sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan
seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
1. Macam – Macam Bakat :
a) ACHIEVER
Memiliki stamina tinggi dan juga seorang pekerja keras. Mendapat kepuasan dari kesibukan dan
produktivitas.
b) ACTIVATOR
Mampu merealisasikan ide-ide atau gagasan menjadu suatu tindakan nyata. Cenderung tidak sabar.
c) ADAPTIBILITY
Cenderung bisa mengikuti arus , mampu menjadi orang masa kini maupun menyiapkan untuk masa
mendatang.
d) ANALYTICAL
Cenderung mencari penjelasan dan sebab sesuatu terjadi. Punya kemampuan mencari tahu faktor-
faktor yang mempengaruhi situasi.
e) ARRANGER
Terorganisir, tetapi juga fleksibel. Senang berusaha memanfaatkan sumber-sumber yang ada agar
menghasilkan produktivitas maksimal.
f) BELIEF
Memiliki nilai-nilai atau prinsip yang cenderung menetap, dalam mencapai tujuan hidupnya.
g) COMMAND
Mampu mengontrol situasi dan membuat keputusan
h) COMMUNICATION
Mampu menyampaikan gagasan melalui kalimat yang mudah dipahami, seorang lawan bicara dan
presenter yang baik.
5. 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Bakat
a) Interest atau minat
Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang bersangkutan tidak memiliki
inters atau minat terhadap bakatnya. Misalnya saja, anak dengan bakat matematika, bakatnya tidak
akan berkembang tanpa adanya ketertarikan atau minat sang anak terhadap hitung-hitungan. Anak
dengan bakat musik tidak akan berkembang tanpa ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan nada.
b) Motivasi
Bakat anak kurang berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau
dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut.
Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Jika
kurang motivasi untuk menjadi olahragawan, maka seorang anak dengan bakat sepakbola,
menghadapi rintangan kecil saja dalam belajar sepakbola akan menghilangkan semangatnya berlatih.
c) Value atau penilaian
Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian terhadap bidang bakat yang
dimilikinya Jadi bisa disimpulkan bahwa meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa seseorang
dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya selama anak yang bersangkutan tidak
menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari
lingkungan, baik orangtua secara khusus dan masyarakat pada umumnya.
3. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat
1) Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat
sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi
melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor
hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat
sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal,
intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah
spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri
dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan
percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).
2) Faktor Ekstern
a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan
bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
Lingkungan keluarga
6. Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh
pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono
; 1998 ; 171).
Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal.
Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini
minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan
mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.
4. Cara Mendeteksi Bakat dan Minat
a. Lakukan yang kita mau dan suka
Cara terbaik untuk melihat minat dan bakat kita terhadap suatu hal, adalah dengan melakukan segala
sesuatu secara totalitas, nggak setengah-setengah. Artinya nggak cuma sekedar suka saja, kita juga
perlu menggali lebih dalam tentang potensi tersebut. Misalnya ketika kita suka bermain musik, kita
bisa mengasah kemampuan kita dengan cara ikut les musik.
b. Jangan takut mencoba
Aktif di berbagai organisasi, ekskul atau mengikuti kegiatan lain di dalam maupun di luar sekolah,
bisa membantu kita menemukan minat dan bakat kita, lho. Saat kita ingin melakukan sesuatu, dorong
diri kita sendiri untuk aktif ikut berbagai kegiatan. Misalnya kita suka menyanyi, kita bisa bergabung
dengan paduan suara sekolah. Tertarik dengan olahraga basket, kita bisa daftar menjadi salah satu
anggotanya. Bisa atau nggak menjalani kegiatan tersebut, kita akan tahu saat kita sudah terjun di
bidang tersebut. Kalau kita nggak mau mencoba, kita nggak akan pernah tahu apa yang benar-benar
kita mau dan ingin kita lakukan.
c. Tes bakat dan minat
Biasanya tes ini dilakukan selama kurang lebih 4 jam, yang terdiri dari wawancara dan tes. Tes ini
terdiri dari tes kemampuan umum (intelegensi), sikap, minat, serta kepribadian. Tes ini sebenarnya
nggak wajib dilakukan, tapi tes ini bisa membantu kita menggali potensi yang kita punya. Sebelum
melakukan tes, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Pastikan tubuh kita dalam keadaan fit
dengan cukup tidur dan sarapan sebelum tes. Karena biasanya tes bakat dan minat dilakukan di pagi
hari. Setelah melakukan tes, kita bisa ngobrol langsung dengan psikolog untuk mengetahui hasil tes.