Dokumen tersebut membahas tentang teknik dasar pencak silat yang meliputi kuda-kuda, sikap pasang, langkah dan belaan seperti tangkisan serta serangan tangan. Kuda-kuda, sikap pasang dan langkah merupakan latihan dasar untuk memperkuat otot kaki, sementara belaan dan serangan digunakan dalam pertarungan.
1. KUDA-KUDA
DITINJAU DARI BENTUKNYA
Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua kaki dalam keadaan
statis. Teknik ini digunakan untuk mendukung sikap pasang Pencak Silat. Kuda-Kuda juga
dipergunakan sebagai latihan dasar Pencak Silat untuk memperkuat otot-otot kaki.
kuda-kuda ringan kuda-kuda sedang kuda-kuda berat
Kuda-kuda ringan, yakni sikap kuda-kuda dengan salah satu badan atau kedua kaki menopang
sebagian berat badan dan cenderung bersifat aktif.
Kuda-kuda sedang, yakni sikap kuda-kuda dengan kedua kaki menopang sebagian berat badan,
bisa bersifat aktif maupun pasif.
Kuda-kuda berat, yakni sikap kuda-kuda yang salah satu atau kedua kaki menopang seluruh
berat badan dan cenderung bersifat pasif.
DlTINJAU DARI BOBOTNYA
KUDA-KUDA DEPAN
Kuda-Kuda Depan, yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan sedangkan
kaki lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Posisi kedua telapak kaki
membentuk sudut + 30 derajat.
kuda-kuda depan lurus kuda-kuda depan lurus kuda-kuda depan serong
tampak depan tampak sisi kanan
2. KUDA-KUDA BELAKANG
Kuda-Kuda Belakang, yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di depan,
sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh kaki
belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk sudut + 60
derajat.
tampak sisi kanan tampak sisi kiri tampak sisi depan
KUDA-KUDA TENGAH
Kuda-Kuda Tengah, yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan
berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong.
Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut + 30 derajat.
tampak depan tampak samping tampak depan
3. KUDA-KUDA SAMPING
Kuda-Kuda Samping, yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh
dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke dua telapak kaki sejajar
membentuk sudut + 30 derajat.
tampak depan
SIKAP PASANG
Sikap Pasang merupakan kombinasi sikap kaki dan sikap tangan dengan kuda-kuda maupun
tanpa kuda-kuda yang selalu disertai dengan kesiagaan mental dan indera secara total
Sikap Pasang Terbuka Sikap Pasang Tertutup
4. Sikap Pasang ditinjau dari taktik penggunaannya
Sikap Pasang Terbuka, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang tidak
melindungi tubuh.
Sikap Pasang Tertutup, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang melindungi
tubuh.
MACAM-MACAM SIKAP PASANG
SIKAP PASANG SATU
Sikap Pasang Satu, yakni sikap dengan kuda-kuda tengah belakang, dengan berat badan di
tengah, posisi kaki depan dan belakang sejajar (sikap pasang tertutup). Posisi ke dua telapak
tangan terbuka.
tampak depan tampak sisi kanan
SIKAP PASANG DUA
Sikap Pasang Dua, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah serong (sikap pasang tertutup,
dengan satu tangan mengepal).
5. tampak depan tampak sisi kanan
SIKAP PASANG TIGA
Sikap Pasang Tiga, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda samping (sikap pasang tertutup, posisi
tangan kanan lurus, tangan kiri bersilang di dada atau sebaliknya. Posisi kedua telapak tangan
terbuka menghadap ke atas.
tampak depan tampak sisi kiri
SIKAP PASANG EMPAT
Sikap Pasang Empat, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda depan (posisi telapak tangan depan
mengepal, telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada.
tampak depan tampak sisi kiri
6. SIKAP PASANG LIMA
Sikap Pasang Lima, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah seliwa (posisi telapak tangan
mengepal menghadap ke atas dan telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada.
SIKAP PASANG ENAM
Sikap Pasang Enam, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah disertai ke dua telapak tangan
terbuka silang di dada.
SIKAP PASANG TUJUH
7. Sikap Pasang Tujuh, yakni sikap pasang yang terbuka dimana salah satu kaki disilangkan di
belakang kaki lainnya dan pandangan mata searah dengan kaki yang disilang. Posisi ke dua
telapak tangan terbuka menghadap ke atas.
tampak samping tampak depan
SIKAP PASANG DELAPAN
Sikap Pasang Delapan, yakni sikap pasang yang salah satu kaki disilangkan ke depan kaki
lainnya, kedua belah tangan di depan dada dengan telapak tangan terbuka.
tampak sisi kanan tampak depan
SIKAP PASANG SEMBILAN
Sikap Pasang Sembilan, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda belakang. Posisi telapak tangan
satu terbuka dan telapak tangan lainnya
tampak depan tampak sisi kanan tampak sisi kanan
8. SIKAP PASANG SEPULUH
Sikap Pasang Sepuluh, yakni sikap pasang berdiri satu kaki terbuka dengan sikap tangan seliwa,
posisi salah satu telapak tangannya mengepal dan telapak tangan lainnya terbuka silang di dada.
tampak depan tampak sisi kanan
SIKAP PASANG SEBELAS
Sikap Pasang Sebelas, yakni sikap pasang dengan satu lutut bertumpu pada lantai dengan kaki
lainnya ditekuk tegak lurus, sedangkan posisi telapak tangannya terbuka menghadap ke depan
dan telapak tangan lainnya menghadap ke atas.
tampak depan
9. SIKAP PASANG DUABELAS
Sikap Pasang Dua Belas, yakni sikap pasang dengan posisi bersila (sempok) dengan posisi
kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas.
tampak depan tampak sisi kanan
10. LANGKAH
DITINJAU DARI ARAHNYA
LANGKAH
1. a. A1 - D1 : Langkah lurus depan kiri
b. A2 - D1 : Langkah lurus depan kanan
c. A1 - D2 : Langkah lurus mundur kiri
d. A2 - D2 : Langkah lurus mundur kanan
2. a. A1 - B1 : Langkah samping kiri
b. A2 - B2 : Langkah samping kanan
3. a. A1 - C1 : Langkah serong depan kiri
b. A2 - C2 : Langkah serong depan kanan
c. A1 - C3 : Langkah serong belakang kiri
11. d. A1 - C4 : Langkah serong belakang kanan
1. Langkah Lurus
a. Langkah lurus depan kiri b. Langkah lurus depan kanan
b.Langkah lurus mundur kiri d. Langkah lurus mundur kanan
2. Langkah Samping
a. Langkah samping kiri b. Langkah samping kanan
3. Langkah Serong
a. Langkah serong depan kiri b. Langkah serong depan kanan
12. c. Langkah serong belakang kiri d. Langkah serong belakang kanan
4. Langkah Silang
a. Langkah silang depan kiri b. Langkah silang depan kanan
5. Langkah Pilin
a. Langkah silang belakang kiri (pilin) b. Langkah silang belakang kanan (pilin)
13. 6. Langkah Putar
a. Langkah berputar kanan b. Langkah berputar kiri
DITINJAU DARI TEKNIKNYA
LANGKAH ANGKATAN
Angkatan, salah satu teknik untuk mendekati atau menghindari serangan dengan cara
mengangkat/ memindahkan salah satu kaki ke segala arah.
LANGKAH GESER
14. Geser, salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan
dengan cara menggeserkan telapak kaki ke segala arah.
LANGKAH SESER
Seser, salah satu teknik gerakan langkah mendekati lawan dengan cara menyeret telapak kaki
yang dilakukan dengan kaki kanan/kiri di depan atau bergantian.
LANGKAH LOMPAT
Lompat, salah satu teknik gerak langkah untuk mendekati sasaran atau menghindari serangan
dengan cara melompat (kedua kaki berpindah) ke segala arah.
15. BELAAN
TANGKISAN
TANGKISAN TEPIS
Tangkisan Tepis, yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau kedua telapak tangan terbuka
dengan kenaannya telapak tangan dalam, arah gerakan dari dalam ke luar dan atas bawah
tampak depan menepis tendangan
TANGKISAN GEDIK
Tangkisan Gedik yakni tangkisan dengan menggunakan satu lengan dengan tangan mengepal
yang kenaannya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas ke bawah.
tampak depan menggedik persendian kaki
16. TANGKISAN KELIT
Tangkisan Kelit, yakni tangkisan yang menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka
yang kenaannya telapak tangan luar dan arah gerakan dari dalam ke luar atau sebaliknya
menangkis pukulan dengan kelit tampak sisi kiri
TANGKISAN SIKU
Tangkisan Siku, yakni tangkisan yang menggunakan siku, dengan lintasan dari luar ke dalam.
tampak depan tampak sisi kiri menangkis
dengan siku
17. TANGKISAN JEPIT ATAS
Tangkisan Jepit Atas, yakni tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyllang dengan
kenaannya sudut persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya.
tampak depan menangkis dengan tangkisan jepit atas
TANGKISAN JEPIT BAWAH
Tangkisan Jepit Bawah, uraiannya sama dengan tangkisan jepit atas, hanya saja posisi tangan
mengepal.
18. tampak depan tampak samping menangkis dengan jepit bawah
TANGKISAN POTONG
Tangkisan Potong, yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan digerakkan ke
samping bawah seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengah bawah luar, dengan posisi
tangan terbuka.
tampak sisi kiri menangkis dengan tangkisan potong
TANGKISAN SANGGA
Tangkisan Sangga yakni tangkisan yang menggunakan satu lengan yang membentuk siku-siku
dengan kenaannya lengan bawah luar dan gerakannya dari bawah ke atas, dengan posisi tangan
mengepal.
tampak depan tampak sisi kiri menangkis dengan tangkisan sangga
19. TANGKISAN GALANG
Tangkisan Galang, yakni tangkisan yang menggunakan lengah bawah dalam yang tegak lurus
dengan tangan mengepal yang digerakkan ke samping dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar.
tampak depan menangkis dengan tangkisan galang
TANGKISAN KEPRUK
Tangkisan Kepruk, yakni tangkisan yang menggunakan kedua tangan mengepal dan tengan
berbentuk siku-siku yang digerakkan ke bawah dengan kenaannya punggung kepalan tangan.
tampak depan menangkis dengan tangkisan kepruk
20. TANGKISAN KIBAS
Tangkisan Kibas, yakni tangkisan yang menggunakan kaki dan tungkai yang dikibaskan ke atau
dari samping dengan kenaannya telapak kaki.
tampak depan menangkis dengan tangkisan kibas
TANGKISAN LUTUT
Tangkisan Lutut, yakni tangkisan yang menggunakan gerakan lutut setinggi pinggang, dengan
lintasannya dari dalam ke luar.
21. tampak depan menangkis dengan tangkisan lutut (pesilat kanan yang menangkis)
HINDARAN
ELAKAN
Elakan yakni teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan salah satu kaki (ke belakang
atau ke samping) untuk mengubah posisi tubuh.
proses awal mengelak dengan memindahkan mengelak
dengan memindahkan
kaki kanan ke belakang
kaki kiri ke samping
22. EGOSAN
Egosan, yakni teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan kedua belah kaki untuk
mengubah posisi tubuh
proses awal mengelak dengan merubah posisi mengelak dengan merubah
hadap tubuh, tanpa memindahkan posisi badan merendah,
tanpa
kedua telapak kaki memindahkan kedua
telapak kaki
23. KELITAN
Kelitan, yakni teknik hindaran tanpa memindahkan posisi kaki
proses awal mengelak dengan memindahkan kedua kaki ke belakang
SERANGAN
SERANGAN TANGAN
PUKULAN DEPAN
Pukulan Depan, yakni pukulan yang lintasannya lurus ke depan, dengan titik sasaran atas,
tengah dan bawah.
proses awal tampak sisi kiri
tampak depan pukulan depan dengan sasaran ulu hati
24. PUKULAN SAMPING
Pukulan Samping, yakni pukulan yang lintasannya ke arah samping badan, posisi tangan
mengepal.
proses awal tampak depan pukulan samping dengan sasaran muka
PUKULAN SANGKOL
Pukulan Sangkol, yakni pukulan yang lintasannya dari bawah ke atas dengan kenaannya
kepalan tangan terbalik ke sasaran kemaluan, ulu hati dan dagu.
proses awal tampak samping kiri
25. tampak depan pukulan sangkol dengan sasaran kemaluan
PUKULAN LINGKAR
Pukulan Lingkar, yakni pukulan yang lintasannya melingkar dari luar ke dalam, titik
sasarannya rahang dan rusuk.
Posisi salah satu telapak tangan mengepal menghadap ke bawah dengan kenaan seluruh buku-
buku jari.
tampak depan tampak sisi kiri pukulan lingkar dengan sasaran
muka
26. TEBASAN
Tebasan, yakni serangan dengan menggunakan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan
kenaannya sisi telapak tangan luar, lintasan dari luar ke dalam atau dari atas ke bawah dengan
sasaran muka, leher, bahu dan pinggang
proses awal tampak sisi kiri
tampak dari depan tebasan dengan sasaran leher
27. TEBANGAN
Tebangan, yakni serangan yang menggunakan satu atau dua telapak tangan terberbuka dengan
kenaannya sisi telapak tangan dalam, lintasannya darl dalam ke luar atau darl tuar ke dalam
dengan sasaran leher.
proses awal akhir serangan tebangan dengan sasaran leher
SANGGA
Sangga, yakni serangan dengan dengan satu atau dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya
pangkal telapak tangan dalam, lintasannya dari bawah ke atas dengan sasaran dagu dan hidung.
proses awal tampak depan
tampak sisi kiri sangga dengan sasaran dagu
28. TAMPARAN
Tamparan, yakni serangan dengan menggunakan telapak tangan dalam yang ke lima jari
tangannya merapat satu dengan lainnya, lintasannya dari luar ke dalam dengan sasaran telinga.
proses awal tampak sisi kiri
tampak depan tamparan dengan sasaran telinga
KEPRET
29. Kepret, yakni serangan dengan menggunakan telapak tangan luar yang ke lima jari tangannya
merapat satu dengan lainnya, lintasannya dari dalam ke luar atau bawah ke atas dengan sasaran
muka dan kemaluan.
Proses awal tampak sisi kiri kepret dengan sasaran telinga
TUSUKAN
Tusukan, yakni serangan dengan menggunakan jari tangan, dengan posisi jari merapat, arahnya
lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan.
tampak sisi kiri tusukan dengan sasaran tenggorokan
TOTOKAN
Totokan, yakni serangan dengan menggunakan tangan setengah menggenggam yang kenaannya
ruas ke dua dari buku jari-jari, arahnya lurus ke depan dengan sasaran mata dan tenggorokan.
proses awal tampak sisi kiri
30. tampak depan totokan dengan sasaran mata
PATUKAN
Patukan, yakni serangan dengan menggunakan lima jan tangan yang menguncup (teknisnya
sedikit ditarik ke belakang) dengan sasaran mata.
proses awal tampak sisi kiri tampak depan
tampak sisi kiri patukan dengan sasaran mata
31. CENGKERAMAN
Cengkeraman, yakni serangan yang menggunakan kelima jari tangan memcengkeram dengan
lintasan luar ke dalam atau ke segala arah, sasarannya muka dan kemaluan.
proses awal tampak depan
tampak sisi kiri cengkeraman dengan sasaran muka
GENTUSAN
32. Gentusan, yakni serangan yang menggunakan sisi tengan bagian dalam dengan posisi telapak
tangan mengepal, dengan sasaran leher dan pelipis.
proses awal tampak depan
tampak sisi kiri gentusan dengan sasaran leher
SIKUAN
Sikuan, yakni serangan yang menggunakan siku tangan dengan lintasannya ke atas, bawah,
depan, samping dan belakang.
Sikuan Atas
tampak depan tampak sisi kiri sikuan atas dengan sasaran dagu
33. Sikuan Tusuk
proses awal tampak sisi kiri sikuan
tusuk dengan sasaran ulu hati
Sikuan Samping
tampak depan tampak sisi kiri sikuan samping dengan sasaran rahang
34. Sikuan Belakang
proses awal tampak sisi kiri
tampak depan tampak sisi kiri
DOBRAKAN
Dobrakan, yakni serangan yang menggunakan ke dua telapak tangan terbuka dengan sasaran
dada
35. proses awal tampak depan
tampak sisi kiri dobrakan dengan sasaran dada
SERANGAN KAKI
TENDANGAN LURUS
Tendangan Lurus, yakni tendangan yang lintasannya ke depan kenaannya pangkal jari-jari kaki
bagian dalam, dengan sasaran kemaluan, ulu hati dan dagu.
proses awal tampak depan
36. tampak sisi kiri tendangan lurus dengan sasaran perut
TENDANGAN TUSUK
Tendangan Tusuk, yakni tendangan yang lintasannya ke depan dengan kenaannya ujung jari-
jari kaki dengan sasaran kemaluan dan ulu hati.
tampak depan tampak sisi kiri tendangan tusuk dengan sasaran
perut
37. TENDANGAN KEPRET
Tendangan Kepret, yakni tendangan ke arah depan dan samping dengan kenaan punggung kaki,
sasarannya kemaluan.
tampak sisi kiri bentuk kaki tendangan kepret dengan sasaran
kemaluan
TENDANGAN JEJAG
38. Tendangan Jejag, yakni tendangan ke depan yang sifatnya mendorong ke sasaran dada dengan
kenaannya telapak kaki penuh.
proses awal tampak depan
tampak sisi kiri tendangan jejak dengan sasaran dada
TENDANGAN GAJUL
Tendangan Gajul, yakni tendangan dengan kenaannya tumit dari arah bawah ke atas, dengan
sasaran ulu hati dan dagu.
tampak sisi kiri tendangan gajul dengan sasaran ulu hati
39. BENTUK-BENTUK TENDANGAN T
Tendangan T, yakni serangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus ke
depan dan kenaannya pada tumit, telapak kaki dan sisi luar telapak kaki, posisi lurus, biasanya
digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
TENDANGAN T TUMIT
proses awal tampak sisi kiri tendangan T tumit
TENDANGAN T TELAPAK KAKI
tampak depan tendangan T telapak kaki dengan sasaran perut
40. TENDANGAN T SISI LUAR TELAPAK KAKI
tampak depan bentuk sisi luar telapak kaki
tampak sisi kiri tendangan T sisi luar telapak kaki dengan sasaran dada
TENDANGAN CELORONG
Tendangan Celorong, yakni tendangan gejig dengan merebahkan badan dengan sasaran lutut
dan kemaluan.
41. tampak depan tampak sisi kiri
tendangan celorong dengan sasaran persendian lutut
TENDANGAN BELAKANG
Tendangan Belakang, yakni tendangan dengan menggunakan sebelah kaki dan tungkai,
lintasannya lurus ke belakang tubuh (membelakangi lawan), dilaksanakan dengan melihat
sasaran atau tanpa melihat, dengan sasaran seluruh bagian tubuh,
tampak depan tampak sisi kiri tendangan belakang
dengan sasaran ulu hati
TENDANGAN KUDA
42. Tendangan Kuda, yakni tendangan yang menggunakan dua kaki menutup atau membuka,
lintasannya lurus ke belakang dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
tendangan kuda dengan sasaran dada
TENDANGAN TAJI
Tendangan Taji, yakni tendangan yang menggunakan sebelah kaki dan tungkai dengan kenaan
tumit, lintasannya ke arah belakang dengan sasaran kemaluan.
tampak depan tampak sisi kiri tendangan taji dengan sasaran kemaluan
TENDANGAN SABIT KEPRET
Tendangan Sabit Kepret, yakni tendangan yang lintasannya setengah lingkaran, kenaannya
punggung telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
tampak depan tampak sisi kiri tendangan belakang dengan
sasaran ulu hati
43. TENDANGAN SABIT JEJAK
Tendangan Sabit Jejak, yakni tendangan yang lintasannya setengah lingkaran, kenaannya
pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
tampak depan tendangan sabit jejak dengan sasaran rusuk/pinggang
TENDANGAN BALING
Tendangan Baling, yakni tendangan melingkar ke arah luar dengan kenaannya tumit luar dan
posisi tubuh berputar, dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
proses awal tampak depan tendangan baling dengan
sasaran ulu hati
44. TENDANGAN BALING SETENGAH
Tendangan Baling Setengah, yakni tendangan melingkar ke arah luar dengan kenaannya tumit
luar dan posisi tubuh tidak berputar dengan sasaran seluruh bagian tubuh.
proses awal tampak depan tendangan baling setengah
HENTAK BAWAH
Hentak Bawah, yakni serangan yang menggunakan telapak kaki menghadap keluar, yang
dilaksanakan dengan posisi badan direbahkan, bertujuan untuk mematahkan persendian kaki.
tampak depan tampak sisi kanan
hentak bawah dengan sasaran persendian lutut
45. TENDANGAN GEJIG
Tendangan Gejig, yakni serangan yang menggunak sebelah kaki dan tungkai, lintasannya lurus
ke samping ke arah persendian kaki/lutut,dengan tujuan mematahkan.
tampak sisi kiri tendangan gejig dengan sasaran persendian lutut
SAPUAN TEGAK
Sapuan Tegak, yakni serangan menyapu kaki dengan kenaannya telapak kaki ke arah bawah
mata kaki, lintasannya dari luar ke dalam bertujuan menjatuhkan lawan.
proses awal gerak
lanjutan akhir gerakan
46. SAPUAN REBAH DEPAN
Sapuan Rebah Depan, yakni serangan menyapu kaki dengan sasaran betis bawah.
tampak depan sapuan rebah depan
dengan sasaran betis bawah
48. Sabetan, yakni serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering ke sasaran betis
dengan lintasan dari luar ke dalam.
BESET
Beset, yakni serangan menjatuhka lawan dengan alat penyasar betis.
awal gerakan akhir gerakan
DENGKULAN
49. DENGKULAN DEPAN
Dengkulan, yakni serangan yang menggunakan lutut/dengkul sebagal alat penyerang, dengan
sasaran kemaluan, dada dan pinggang belakang.
tampak depan tampak sisi kiri dengkulan depan dengan sasaran kemaluan, dada,
pinggang belakang
DENGKULAN SAMPING DALAM
Dengkulan Samping Dalam, yaitu dengkulan dengan lintasan seperti busur dari luar ke dalam,
dengan sasaran ke arah dada.
tampak depan tampak sisi kiri dengkulan samping dalam dengan sasaran
dada
DENGKULAN SAMPING LUAR
Dengkulan Samping Luar, yakni dengkulan dengan lintasannya dari dalam ke luar dengan
sasaran perut.
50. tampak depan dengkulan samping luar dengan sasaran perut/pinggang
GUNTINGAN
Guntingan, yakni teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan ke dua
tungkai kaki pada sasasan leher, pinggang atau tungkal lawan sehingga lawan jatuh.
Guntingan terdiri dari:
- Guntingan luar
- Guntingan dalam
guntingan dengan sasaran kaki guntingan dengan sasaran pinggang
guntingan dengan sasaran leher
51. SERANGAN DENGAN ANGGOTA TUBUH YANG LAIN
TABRAK
Tabrak, yakni serangan jarak dekat yang menggunakan bahu dan badan sebagai alat penyerang.
proses awal tampak depan
tampak sisi kiri tabrak dengan sasaran dada
52. TEKNIK KUNCIAN
Definisi Kuncian
Adalah suatu teknik untuk menguasai lawan atau membuat lawan tidak berdaya dengan
menggunakan kaki, tangan ataupun anggota badan lainnya yang diawali teknik tangkapan.
TEKNIK KUNCIAN 1
Sasaran lengan bagian atas
TEKNIK KUNCIAN 2
Sasaran leher
53. TEKNIK KUNCIAN 4
Sasaran pinggang/punggung lawan, dengan cara menekankan lutut dan menarik kaki maupun
tangan/bahu lawan.
TEKNIK KUNCIAN 5
Sasaran pergelangan kaki lawan
54. TEKNIK KUNCIAN 6
Teknik mengunci lawan dengan kaki
Kegunaan: Teknik ini digunakan untuk menggagalkan usaha lawan menangkap kaki, dengan
cara menekukkan kaki/mengunci tangan lawan dan mebawa ke bawah/membanting.
TEKNIK KUNCIAN 7
Sasaran lengan tangan atas
55. TEKNIK KUNCIAN 8
Kegunaan: Salah satu cara mengunci kaki lawan dengan kaki dengan tujuan agar lawan tidak
mampu bergerak/melangkah.
61. KUNCIAN LEHER 14
Kegunaan : suatu teknik menguasai lawan dengan cara mengunci/memutar sendi leher lawan
dengan kedua belah tangan.
KUNCIAN KAKI 15
62. Sasaran pangkal paha
Kegunaan: untuk memusnahkan serangan kaki dengan cara menangkap, mendorong dan
menjatuhkan lawan, yang diakhiri dengan kuncian.
KUNCIAN KAKI 16
Sasaran lutut
Pelaksanaannya dengan diawali tangkapan kaki dan dilanjutkan teknik bantingan bahu diakhiri
teknik kuncian
TEKNIK KUNCIAN 17
Sasaran badan lawan, dengan cara menekan dada lawan dengan ibu jari yang dibantu tangan kiri.
63. TEKNIK BANTINGAN
Bantingan, adalah teknik menjatuhkan dengan mengangkat anggota tubuh lawan, yang diawali
dengan teknik tangkapan.
TEKNIK BANTINGAN 1
Kegunaan : memusnahkan serangan kaki lawan dengan menggunakan teknik bantingan dengan
bantuan besetan.
TEKNIK BANTINGAN 2
Kegunaan: salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dengan teknik bantingan melalui
bahu/pundak.
64. TEKNIK BANTINGAN 3
Kegunaan: salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dari belakang dengan teknik
bantingan melalui bahu/pundak
65. TEKNIK BANTINGAN 4
Kegunaan: salah satu cara untuk mengakhiri serangan lawan dengan cara mengangkat tubuh
lawan pada saat titik berat lawan masih berada di atas (belum stabil).