Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan volume galian dan timbunan dengan beberapa metode seperti metode tampang melintang, metode luas satuan, dan metode kontur. Juga dibahas sumber kesalahan dalam perhitungan seperti kesalahan pengukuran, pemakaian rumus yang salah, dan kesalahan dalam menghitung luas dan volume. Perlu ketelitian dalam melakukan perhitungan volume galian dan timbunan agar hasilnya akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peta kontur, cara menghitung dan menggambar garis kontur serta tracking jalan pada peta kontur menggunakan dua metode yaitu interpolasi linier dan grafis. Juga dijelaskan cara menghitung luas dan volume daerah yang dibatasi garis kontur tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran beda tinggi dengan metode penyipat datar. Metode ini dijelaskan sebagai metode pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Dokumen juga menjelaskan beberapa istilah terkait pengukuran beda tinggi dengan penyipat datar seperti tinggi alat, elevasi garis bidik, dan cara-cara pengukuran ke belakang dan ke muka.
Laboratorium ukur tanah merangkum teknik pengukuran vertikal dan horizontal menggunakan alat ukur seperti waterpass dan theodolite untuk membuat peta dan menghitung volume galian serta kemiringan tanah. Metode pengukuran meliputi poligon terbuka dan tertutup dengan rumus-rumus perhitungan jarak, sudut, dan tinggi titik untuk menentukan kontur tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan volume galian dan timbunan dengan beberapa metode seperti metode tampang melintang, metode luas satuan, dan metode kontur. Juga dibahas sumber kesalahan dalam perhitungan seperti kesalahan pengukuran, pemakaian rumus yang salah, dan kesalahan dalam menghitung luas dan volume. Perlu ketelitian dalam melakukan perhitungan volume galian dan timbunan agar hasilnya akurat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian peta kontur, cara menghitung dan menggambar garis kontur serta tracking jalan pada peta kontur menggunakan dua metode yaitu interpolasi linier dan grafis. Juga dijelaskan cara menghitung luas dan volume daerah yang dibatasi garis kontur tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran beda tinggi dengan metode penyipat datar. Metode ini dijelaskan sebagai metode pengukuran beda tinggi yang paling teliti. Dokumen juga menjelaskan beberapa istilah terkait pengukuran beda tinggi dengan penyipat datar seperti tinggi alat, elevasi garis bidik, dan cara-cara pengukuran ke belakang dan ke muka.
Laboratorium ukur tanah merangkum teknik pengukuran vertikal dan horizontal menggunakan alat ukur seperti waterpass dan theodolite untuk membuat peta dan menghitung volume galian serta kemiringan tanah. Metode pengukuran meliputi poligon terbuka dan tertutup dengan rumus-rumus perhitungan jarak, sudut, dan tinggi titik untuk menentukan kontur tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang garis kontur, termasuk pengertian, sifat, interval, indeks, dan interpolasi garis kontur. Garis kontur digunakan untuk memperlihatkan ketinggian permukaan tanah pada peta dan memiliki beberapa sifat seperti berbentuk kurva tertutup dan tidak berpotongan. Interval kontur dan indeks kontur digunakan untuk menentukan kerapatan garis kontur.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran poligon tertutup. Metode ini digunakan untuk menentukan titik kontrol horisontal berupa poligon yang akan berfungsi sebagai kerangka peta. Terdapat beberapa jenis poligon berdasarkan bentuk dan titik ikatnya. Pengukuran dilakukan menggunakan peralatan seperti theodolit, statif, bak ukur, dan meteran. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penentuan titik pol
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pasbond
Modul ini membahas pengukuran jarak dan sudut dalam ilmu ukur tanah. Terdapat tiga metode pengukuran jarak yaitu secara langsung menggunakan pita ukur, optis menggunakan teodolit, dan elektronik menggunakan perangkat EDM. Modul ini juga menjelaskan cara membaca sudut horizontal dan vertikal pada teodolit serta menghitung sudut dari nilai bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan keterampilan dasar pemetaan, meliputi pengertian peta, keuntungan menggunakan peta, fungsi utama peta, jenis peta berdasarkan skala dan isinya, komponen peta, simbol, skala peta, datum geodetik, proyeksi peta, sistem koordinat, dan cara mencari informasi geografi dalam atlas dan globe.
Peta adalah gambar konvensional yang menggambarkan permukaan bumi dalam skala tertentu dengan simbol dan tulisan. Peta berisi judul, skala, orientasi, garis astronomi, simbol, tulisan, warna, legenda, dan informasi pembuat untuk memberikan informasi geografis secara ringkas.
Proyeksi peta mengkonversikan lokasi di permukaan bumi ke dalam sistem koordinat datar dari sistem koordinat ruang, mengakibatkan distorsi bentuk akibat perubahan dari 3D ke 2D. Ada beberapa jenis proyeksi yang umum digunakan seperti proyeksi azimuthal untuk pengamatan global, proyeksi kerucut untuk area timur-barat, dan proyeksi silinder untuk daerah utara/selatan dan ekuator.
Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit. Faktor ketelitian pengukuran melip
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Ukur aras digunakan untuk menentukan ketinggian titik-titik di atas permukaan bumi berbanding dengan titik rujukan. Ia penting untuk pemetaan kontur, memplot keratan muka bumi, membentuk titik ketinggian dalam projek, dan menetapkan kedalaman dan ketinggian untuk pembinaan. Alat utama ialah setaf aras dan alat aras, manakala kaedah pengiraan menggunakan kaedah naik-turun atau kenaikan-turunan
Dokumen tersebut membahas empat jenis bangunan pengatur tinggi muka air pada sistem irigasi, yaitu pintu skot balok, pintu sorong, mercu tetap, dan kontrol celah trapesium. Dijelaskan prinsip kerja, rumus hidrolika, kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis bangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang garis kontur, termasuk pengertian, sifat, interval, indeks, dan interpolasi garis kontur. Garis kontur digunakan untuk memperlihatkan ketinggian permukaan tanah pada peta dan memiliki beberapa sifat seperti berbentuk kurva tertutup dan tidak berpotongan. Interval kontur dan indeks kontur digunakan untuk menentukan kerapatan garis kontur.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran poligon tertutup. Metode ini digunakan untuk menentukan titik kontrol horisontal berupa poligon yang akan berfungsi sebagai kerangka peta. Terdapat beberapa jenis poligon berdasarkan bentuk dan titik ikatnya. Pengukuran dilakukan menggunakan peralatan seperti theodolit, statif, bak ukur, dan meteran. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penentuan titik pol
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pasbond
Modul ini membahas pengukuran jarak dan sudut dalam ilmu ukur tanah. Terdapat tiga metode pengukuran jarak yaitu secara langsung menggunakan pita ukur, optis menggunakan teodolit, dan elektronik menggunakan perangkat EDM. Modul ini juga menjelaskan cara membaca sudut horizontal dan vertikal pada teodolit serta menghitung sudut dari nilai bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan keterampilan dasar pemetaan, meliputi pengertian peta, keuntungan menggunakan peta, fungsi utama peta, jenis peta berdasarkan skala dan isinya, komponen peta, simbol, skala peta, datum geodetik, proyeksi peta, sistem koordinat, dan cara mencari informasi geografi dalam atlas dan globe.
Peta adalah gambar konvensional yang menggambarkan permukaan bumi dalam skala tertentu dengan simbol dan tulisan. Peta berisi judul, skala, orientasi, garis astronomi, simbol, tulisan, warna, legenda, dan informasi pembuat untuk memberikan informasi geografis secara ringkas.
Proyeksi peta mengkonversikan lokasi di permukaan bumi ke dalam sistem koordinat datar dari sistem koordinat ruang, mengakibatkan distorsi bentuk akibat perubahan dari 3D ke 2D. Ada beberapa jenis proyeksi yang umum digunakan seperti proyeksi azimuthal untuk pengamatan global, proyeksi kerucut untuk area timur-barat, dan proyeksi silinder untuk daerah utara/selatan dan ekuator.
Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit. Faktor ketelitian pengukuran melip
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Ukur aras digunakan untuk menentukan ketinggian titik-titik di atas permukaan bumi berbanding dengan titik rujukan. Ia penting untuk pemetaan kontur, memplot keratan muka bumi, membentuk titik ketinggian dalam projek, dan menetapkan kedalaman dan ketinggian untuk pembinaan. Alat utama ialah setaf aras dan alat aras, manakala kaedah pengiraan menggunakan kaedah naik-turun atau kenaikan-turunan
Dokumen tersebut membahas empat jenis bangunan pengatur tinggi muka air pada sistem irigasi, yaitu pintu skot balok, pintu sorong, mercu tetap, dan kontrol celah trapesium. Dijelaskan prinsip kerja, rumus hidrolika, kelebihan dan kelemahan masing-masing jenis bangunan.
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang drainase permukaan, termasuk definisi, tujuan, dan pengaruh drainase terhadap fisika tanah dan pertumbuhan tanaman. Drainase bertujuan mengendalikan genangan air dan kedalaman air tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian."
This document provides an overview of the components and processes involved in television broadcasting in India. It discusses the key elements of a television studio, including cameras, lighting, microphones, and a vision mixer to switch between video sources. It describes the typical video and audio chains used. The master switching room is discussed as housing most of the switching electronics. Earth stations are described as uplink centers that transmit signals to satellites for broadcasting to specified areas. Outside broadcasting vans are mobile studios used to broadcast news and sports events remotely. They include production, audio, video, and transmission areas. Microwave links and digital satellite news gathering are options for transmitting live signals from remote locations.
The document provides background information on a community engaged assessment of art and healing programs in HOPE SF communities conducted from January to July 2015. It describes the purpose of examining how art can promote community building and healing. Methods included interviews with 17 resident artists, 21 program staff, and 27 key stakeholders, as well as workshops and discussions. The assessment aimed to understand current art programs, barriers to participation, and opportunities to incorporate art into community development.
Students from several Oakland Schools Technical Campuses won medals and awards at the State HOSA Conference and State Skills Competition in various categories like health education, EMT, welding, and culinary arts. Businesses are invited to a job fair on May 16th at the Oakland Schools Technical Campus Southwest to connect with students looking for summer or entry-level jobs. Additionally, a charity bowl-a-thon will be held on May 21st by the Business, Management, Marketing & Technology students at the Oakland Schools Technical Campus Southeast to benefit the Muscular Dystrophy Association.
Dokumen ini memberikan pedoman perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung. Terdiri dari persyaratan material baja dan alat sambung, analisis beban dan struktur, serta perhitungan kuat lentur, geser, tekan, dan tarik untuk berbagai komponen struktur seperti pelat badan, pengaku, dan kolom.
The document summarizes a charity gala dinner and fashion show held on May 9th, 2014 at The Royale Bintang Resort and Spa Seremban. The event honored the late Tunku Munirah TUNKU MUSTAPHA’s charities and featured several fashion shows by designers such as Azila Cara, Nazirul Mubinn, Alana Ilham, and Yustie Dienna. Proceeds from the event benefited charities including Pink Unity, Nasam, and the Negeri Sembilan Parkinson Society. The highlight was an evening fashion show showcasing designs fusing traditional Malaysian songket with modern styles.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas pengajaran materi menggambar konstruksi saluran irigasi untuk siswa kelas XII.
2. Materi akan diajarkan melalui 4 pertemuan dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis masalah.
3. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu mengkategorikan dan menggambar konstruksi saluran irigasi sesuai spesifikasi teknis.
Dokumen tersebut membahas tentang waduk, termasuk definisi, komponen, manfaat, dan permasalahan yang ditimbulkan oleh waduk. Waduk dijelaskan sebagai danau buatan yang besar yang digunakan untuk menampung air dan memiliki berbagai komponen seperti bendungan, pelimpah, dan rumah pembangkit listrik. Manfaat waduk meliputi penyediaan air, irigasi, pengendalian banjir, dan pariwisata. Namun waduk juga
Dokumen tersebut membahas tentang parameter bangunan untuk perencanaan irigasi, mencakup bahan bangunan seperti tanah, beton, dan bata merah; tegangan rencana seperti beban, tekanan tanah dan air, serta gempa; serta pondasi tiang.
Dokumen tersebut membahas tentang standar perencanaan irigasi khususnya untuk petak tersier. Mencakup tujuan, ruang lingkup, dan prosedur perencanaan petak tersier secara terperinci agar pengelolaan air dapat berjalan dengan baik dan mudah dioperasikan oleh petani dengan biaya rendah. Kriteria perencanaan ini bertujuan untuk memudahkan pembuatan desain irigasi petak tersier secara standar serta melibatkan pet
Kegiatan belajar 1 membahas konstruksi bangunan air dan pengairan, termasuk jenis konstruksi saluran air, tujuan pembuatan bangunan air, dan cara menghitung dimensi saluran. Siswa diajarkan menggambar konstruksi tersebut dengan AutoCAD.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang standar perencanaan irigasi yang meliputi kriteria perencanaan, gambar bangunan irigasi, dan persyaratan teknis untuk memfasilitasi perencanaan pembangunan irigasi yang handal dan berkualitas."
1. Ada beberapa cara untuk mengubah skala peta, seperti mengubah skala angka menjadi skala grafis atau sebaliknya, mengubah skala garis menjadi skala angka, atau mengubah skala satu sistem ukur menjadi sistem lain seperti inci-mil.
2. Proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem koordinat bumi ke bidang datar peta. Ada beberapa jenis proyeksi yang berbeda kelebihan dan
Dokumen tersebut membahas tentang peta dan industri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian peta, jenis peta, komponen peta, membaca peta, dan menentukan lokasi industri dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bahan mentah, pasar, dan sumber energi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran kerangka dasar vertikal dengan menjelaskan tujuan, prinsip dasar, volume pekerjaan, metode penulisan, studi lapangan, dan studi literatur yang dilakukan. Juga dibahas mengenai landasan teori pengukuran sipat datar, macam-macam alat ukur, penentuan beda tinggi antara dua titik, penyetelan instrumen, dan kesalahan yang mungkin terjadi."
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil dan dilengkapi tulisan serta simbol. Peta berfungsi untuk menunjukkan lokasi, ukuran, dan bentuk permukaan bumi serta menyajikan dan mengkomunikasikan informasi ruang. Peta dibedakan berdasarkan jenis, skala, cara pembuatan, dan isinya.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Pengantar
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Pemetaan/ pembuatan peta adalah pengukuran secara langsung atau tidak
langsung akan menghasilkan suatu gambar situasi/ permukaan tanah
yang menggambarkan bentuk dan beda tinggi/ beda elevasi antara titik
satu dengan titik yang lain.
Biasanya di batasi suatu kerangka poligon, dimana titik batas poligon
dipakai sebagai referensi letak ( koordinat ) dan elevasi ( ketinggian )
Ilmu Ukur Tanah 2
dipakai sebagai referensi letak ( koordinat ) dan elevasi ( ketinggian )
dalam pengukuran titik-titik detail di lapangan.
Dari titik-titik detail pengukuran, bila dihubungkan akan membentuk
bangunan dan atau bila elevasi titik-titik detail yang mempunyai
ketinggian yang sama akan membentuk suatu garis kontur ( garis kontur
sebetulnya adalah garis maya yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian/ elevasi yang sama ).
4. Konsep
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Membuat Kontur, bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Secara Langsung dengan alat dan penempatan patok pada titik-titik detail
yang mempunyai elevasi yang sama di lapangan.
2. Secara Tidak Langsung, yang harus dihitung terlebih dahulu, kemudian
4
2. Secara Tidak Langsung, yang harus dihitung terlebih dahulu, kemudian
menggambarkannya, baru kemudian membuat garis Kontur, yaitu
menghubungkan titik-titik yang mempunyai relative elevasi yang sama
(Garis Kontur).
Cara 1 : Secara langsung, berarti harus siap dengan alat theodolit/ waterpas dan
beberapa patok yang siap dipasang pada titik-titik yang diamati.
Ilmu Ukur Tanah
5. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Tinggi alat 1,500+50,00
5
Tinggi alat 1,500
Tinggi alat 1,500
+49,00
+48,00
Ilmu Ukur Tanah
6. Konsep
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
a. Alat berdiri diatas suatu patok (misal BM + 50,00 ), sentring alat di atas BM,
atur nivo2 semua tepat di tengah-tengah, untuk theodolit atur juga sudut
vertical 0 º 0’ 0” , untuk alat WP sentring dan atur nivo2 agar stabil,
kemudian ukur jarak antara patok dengan alat ( as teropong alat), missal 1,500
b. Bidik arah patok tersebut dengan bacaan bebentring, atur Benang Tengah
(BT) sebesar 1,500 m, maka elevasi patok tersebut adalah + 50,00
6
c. Lakukan bidikan ke lain arah, atur agar bacaan benang tengah 1,500 m,
pasang patok dan seterusnya, sehingga akan terpasang patok-patok dengan
elevasi + 50,00 yang merupakan garis kontur lapangan.
d. Lakukan pemindahan alat ke lokasi lain, missal di atas patok dengan elevasi
+ 49,00 atau + 51,00 yang sudah diketahui elevasinya.
e. Lakukan dengan cara yang sama seperti a) sampai dengan b) dan seterusnya,
sehingga akan terbentuk garis-garis kontur lapangan sesuai dengan referensi
ketinggian/ elevasinya.
Ilmu Ukur Tanah
7. Konsep
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Cara 2 : Secara Tidak langsung, berarti dilakukan pengukuran kerangka polygon dan
pengukuran detail daerah yang akan dipetakan
a. Misal melakukan pengukuran suatu bidang tanah, dan dibuat secara grid
dengan jarak tetap sekitar 50 m, diambil salah satu grid dan ditampilkan
seperti di bawah:
7
Setelah kita gambar, kita ambil salah satu grid, kita ukur jarak d1
dengan skala jarak 100, missal kita ambil elevasi 102,00 ; 102,25 ; 102
50 ; 102,75 ; 103,00 dan sterusnya
Ilmu Ukur Tanah
8. Konsep
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
b. Tinggi titik A : 101,90 ; Tinggi titik B : 103,73 ; Jarak AB = 1000
mm , maka jarak titik dengan ketinggian 102,00 adalah :
• Selisih tinggi 1102,00 – 101,9 = 0,10
• Beda tinggi B dengan A = 103,75 – 101,9 = 1,85
•
8
• Maka jarak tinggi titik 102,25 ke titik A = (0,35/1,85)x 1000 mm = 189,189 mm
• Maka jarak tinggi titik 102,00 ke titik A = ( 0,1/1,85)x 1000 mm = 54,05541 mm
• Begitu juga dengan titik lainnya
• Dengan cara yang sama pada sisi A-6 dan titik-titik lainnya, kemudian
dihubungkan titik yang sama dengan garis sebagai berikut seperti di bawah
Ilmu Ukur Tanah
9. Ringkasan
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Peta situasi merupakan Peta berkontur, karena dengan peta situasi
(berkontur) akan mempermudah pengamatan keadaan permukaan tanah,
sehingga dari Peta berkontur bisa dihitung berapa elevasi bila diratakan,
atau apabila dinaikkan elevasinya, bisa dihitung berapa besar volume
tanah diperlukan.Selain itu untuk mengetahui berapa besar volume galian
dan timbunan.
9
dan timbunan.
Dengan Peta berkontur akan bisa membayangkan bentuk permukaan
tanah yang diukur, selain itu bisa memfisualisasikan/ membayangkan
apakah bentuk permukaan tanah merupakan suatu BUKIT atau
CEKUNGAN.
Ilmu Ukur Tanah
10. Latihan
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
GAMBAR GARIS KONTUR DENGAN BEDA
KONTUR 1.00 METER
Sumbu X : A ;B; C , D dan E
Sumbu Y : 1, 2 , 3 , 4 , 5, 6, 7 dan 8
Elevasi 1
A 1 +58,50
Elevasi 1
B 1 +58,30
Elevasi 1
C 1 +58,20
Elevasi 1
D 1 +58,10
Elevasi 1
E 1 +57,50
10
2 +57,10
3 +54,80
4 +53,30
5 +52,00
6 +50,30
7 +51,00
8 +53,00
2 +57,00
3 +54,80
4 +53,20
5 +52,00
6 +50,30
7 +52,00
8 +53,20
2 +57,10
3 +55,00
4 +53,00
5 +51,00
6 +50,00
7 +52,00
8 +53,20
2 +57,00
3 +54,50
4 +52,40
5 +50,00
6 +50,00
7 +58,16
8 +52,50
2 +55,70
3 +53,60
4 +52,00
5 +50,30
6 +49,50
7 +50,40
8 +51,80
Ilmu Ukur Tanah
11. Latihan
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• Buat dahulu gambar dengan grid dengan ukuran yang sama
• Cantumkan elevasi pada titik-titik grid /koordinat (titik potong grid)
• Buat garis kontur dengan bantuan grid dipotong diagonal ( segitiga)
11Ilmu Ukur Tanah