Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
3322 6485-1-sm
1. Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga... (Sulistyarini, dkk)
ISSN 2528-5912
56
SKRINING FITOKIMIA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER BATANG BUAH NAGA
(Hylocereus polyrhizus)
Indah Sulistyarini*
, Diah Arum Sari dan Tony Ardian Wicaksono
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi Semarang”
Jl Letjend Sarwo Edie Wibowo KM 1 Plamongansari Semarang, 50193
*
Email : indahsulistyarinistifar@gmail.com
Abstrak
Skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder batang buah naga pada penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa secara kualitatif kandungan dari batang buah naga, sehingga
harapan selanjutnya adalah agar pemanfaatan dari limbah batang buah naga ini bisa lebih
dikembangkan. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 yaitu proses penyerbukan
simplisia, dilanjutkan dengan proses ekstraksi dengan pelarut etanol 96%, dan dilanjutkan
dengan fraksinasi menggunakan pelarut n- heksan, etil asetat dan air. Tahap keduanya
adalah skrining fitokimia berupa uji reaksi warna, uji terbentuknya busa, dan uji reaksi
pengendapan, baik pada serbuk, ekstrak maupun pada fraksi batang buah naga (Hylocereus
polyrhizus) terhadap beberapa golongan senyawa, diantaranya adalah flavonoid, alkaloid,
saponin, tanin dan terpenoid. Skrining menunjukkan bahwa serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan
dan fraksi etil asetat mengandung flavonoid, steroid dan saponin. Sedangkan fraksi air
mengandung senyawa flavonoid dan saponin.
Kata kunci: skrining fitokimia, metabolit sekunder, batang buah naga
PENDAHULUAN
Pembudidayaan tanaman buah naga mulai berkembang seiring dengan permintaan pasar.
Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, maka dilakukan peningkatan budidaya tumbuhan, agar
buah yang dihasilkan semakin banyak. Untuk memacu pembuahan pada tanaman buah naga
dilakukan pemangkasan cabang batang tanaman buah naga, karena batang yang sudah berbuah
tidak akan bisa berbuah kembali. Pemangkasan batang yang sudah pernah berbuah akan
merangsang pembuahan kembali.
Batang buah naga ini diperoleh dari petani buah naga di desa Wonokerto Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang. Batang buah naga yang dibuang, dimanfaatkan dengan cara dibuat tepung,
sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui kandungan senyawanya. Penggunaan
batang buah naga dalam penelitian ini merupakan solusi untuk menanggulangi penimbunan limbah
batang buah naga, dan merupakan alternatif pendayagunaan sumber bahan alam untuk
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, makanan, maupun kosmetik.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan untuk penelitian adalah almari pengering, blender, neraca analitik,
vacuum rotary evapotaror, ayakan mesh 30/40, bejana untuk remaserasi, alat-alat gelas, statif,
klem, cawan porselen, waterbath.
Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah serbuk kering batang buah naga, etanol 96%,
serbuk Mg, HCl pekat, amyl alkohol, HCl 2N, dragendroff, bouchardat, FeCl3 10%, NaCl, gelatin,
asam asetat anhidrat, H2SO4 pekat, NaNO2, NaOH, asam sulfanilat, asam salisilat, etil asetat,
kloroform, n-butanol, asam asetat glasial, air, n-heksan, etil asetat, toluen, NH3, anisaldehid-
H2SO4.
Prosedur Penelitian
Cara kerja serbuk batang buah naga diremaserasi dengan etanol 96%. Ekstrak yang didapat
diuapkan dengan rotary vacum evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental etanol. Sisa serbuk
dan ekstrak kental kemudian diuji skrining fitokimia. Setelah itu dilakukan proses fraksinasi
menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Masing-masing kelompok fraksi dilanjutkan
2. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 57
dengan uji skrining fitokimia Uji Skrining fitokimia meliputi uji reaksi warna dan uji reaksi
pengendapan yang dilakukan terhadap beberapa golongan senyawa, diantaranya:
1. Uji Flavanoid
Sampel sebanyak 1 gram ditambahkan 10 ml air panas, didihkan selama 5 menit dan disaring
dalam keadaan panas, filtrat yang diperoleh kemudian diambil 5 ml lalu ditambahkan 0,1 gram
serbuk Mg dan 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah
dan diperhatikan warna yang terbentuk pada lapisan amil alkohol ( Marjoni, 2016)
2. Uji Tanin
Sampel sebanyak 5 gram disari dengan 10 ml air suling, disaring lalu filtratnya diencerkan
dengan air suling sampai tidak berwarna. Dua ml larutan ditambahkan 1 sampai 2 tetes
pereaksi besi (III) klorida.
3. Uji Alkaloid
Sampel sebanyak 0,5 gram ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan
di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat dipakai untuk tes
alkaloida. Diambil 3 tabung reaksi lalu ke dalam masing-masing tabung reaksi dimasukkan 0,5
ml filtrat. Pada masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes pereaksi, dan diamati hasilnya.
4. Uji Steroid/ terpenoid
Sample sebanyak 0,5 gr dilarutkan dengan etanol dimasukkan ke dalam cawan + eter kemudian
diuapkan hingga kering. Kemudian ditambahkan 5 tetes H2SO4(p) + 3 tetes asam asetat
anhidrat.
5. Uji Saponin
Sampel sebanyak 0,5 gram dicampur dengan 10 ml air panas kemudian didinginkan dan
dikocok kuat selama 10 detik hingga muncul buih. Lalu ditambahkan 1 tetes HCl 2 N, untuk
mengamati ketahanan buih. adanya buih yang mantap menunjukkan saponin (Marjoni, 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses remaserasi yang dilakukan didapatkan berat ekstrak kental sebesar 22,52 gram
dengan jumlah rendemen sebesar 9,02% dari 250 gram serbuk. Proses fraksinasi dimulai dengan
cara melarutkan ekstrak kental Batang Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dengan pelarut
aquadest yang bersifat polar untuk memperbesar tegangan permukaan antar pelarut, sehingga saat
dilakukan fraksinasi menggunakan pelarut dengan tingkat kepolaran yang berbeda dapat dipisahkan
secara baik. Ekstrak yang sudah dilarutkan dengan aquadest difraksinasi dengan penambahan
pelarut n-heksan yang bersifat non polar untuk menarik senyawa non polar. Fase air kemudian
difraksinasi lagi menggunakan etil asetat untuk menarik senyawa yang bersifat semi polar. Fraksi
sisa yaitu fraksi air diharapkan mampu menarik senyawa yang bersifat polar. Fraksinasi dilakukan
hingga pelarut n-heksan dan etil asetat tidak berwarna lagi, yang menandakan bahwa tidak ada lagi
senyawa yang tersari dalam pelarut. Diperoleh tiga fraksi berupa fraksi n-heksan, fraksi etil asetat,
fraksi air.Fraksi yang diperoleh kemudian diuapkan untuk memperoleh fraksi kental.
Skrining fitokimia merupakan tahap awal dalam mengidentifikasi senyawa kimia yang
terkandung dalam simplisia. Berikut adalah hasil dari skrining fitokimia pada serbuk, ekstrak,
maupun masing-masing fraksi.
1. Uji Flavonoid
Flavonoid diuji keberadaannya menggunakan Mg dan HCl pekat. Penambahan Mg dan
HCl, dilakukan pada serbuk, estrak dan masing-masing fraksi batang buah naga, dan terbentuk
warna merah, hal ini menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung flavonoid. Menurut
Harborne (1987), senyawa flavonoid akan tereduksi dengan Mg dan HCl sehingga menghasilkan
warna merah, kuning atau jingga.
3. Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga... (Sulistyarini, dkk)
ISSN 2528-5912
58
Gambar 1. Uji flavonoid dengan pereaksi Mg dan HCl
(serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
2. Uji Tanin
Pengujian tanin dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan uji reaksi warna dengan
penambahan FeCl3 dan dengan uji gelatin. Jika uji reaksi warna terjadi warna biru atau hijau
kehitaman menunjukkan adanya tanin (Marjoni, 2016). Jika dengan penambahan larutan gelatin
1% dalam natrium klorida 10% akan terjadi endapan warna putih menunjukkan adanya tannin
(Hanani, 2015).
Gambar 2.1. Uji tanin dengan menggunakan reaksi warna FeCl3
(serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
Senyawa tanin adalah senyawa yang bersifat polar karena adanya gugus OH, oleh
karena itu ketika sampel ditambahkan FeCl3 10% akan terjadi perbahan warna seperti biru tua atau
hijau kehitaman yang menandakan adanya senyawa tanin (Jones dan Kinghorn, 2006; Robinson,
1991). Sedangkan menurut Sangi, dkk (2008), senyawa tanin dengan FeCl3 akan terhidrolisis
membentuk warna biru kehitaman. Hasil uji tanin dengan FeCl3 baik pada serbuk, ekstrak dan
semua fraksi menunjukkan negatif tanin, karena hasil yang diperoleh adalah warna kuning.
Gambar 2.2. Uji tanin dengan menggunakan gelatin menunjukkan hasil negatif tanin
(serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
4. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 59
Hasil uji gelatin pada serbuk, ekstrak dan fraksi tidak menunjukkan adanya endapan putih, hal
ini menunjukkan bahwa serbuk, ekstrak dan fraksi tidak mengandung tanin tannin (Sari, dkk.2015).
3. Uji Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa yang mengandung atom nitrogen dan bersifat basa sehingga
untuk mengekstraknya dibutuhkan penambahan asam klorida. Penambahan asam klorida
bertujuan untuk mengekstrak alkaloid yang bersifat basa dengan menggunakan larutan asam
(Farnsworth, 1966; Jones dan Kinghorn, 2006).
Pengujian alkaloid dapat dilakukan dengan menggunakan 3 pereaksi, yaitu mayer,
dragendorff, dan bouchardat. Hasil positif senyawa alkaloid pada pereaksi mayer ditunjukkan
dengan terbentuknya endapan putih hingga kekuningan. Senyawa alkaloid akan berinteraksi
dengan ion tetraiodomerkurat (II) sehingga membentuk senyawa komplek dan mengendap. Hal ini
dikarenakan ion merkuri merupakan ion logam berat yang mampu mengendapkan senyawa
alkaloid yang bersifat basa. (Svehla, 1990).
Pada pereaksi dragendorf, senyawa alkaloid ditunjukkan dengan terbentuk endapan merah
bata (Septiana dkk., 2005). Sedangkan menurut McMurry dan Fay, (2004); Marliana dkk., (2005);
Sangi dkk., (2013), jika suatu senyawa mengandung alkaloid, maka pada pengujian dengan reagen
Dragendorff akan membentuk endapan berwarna coklat orange, atau jingga, karena senyawa
alkaloid akan berinteraksi dengan ion tetraiodobismutat (III).
Hasil positif pada uji bauchardat ditandai dengan terbentuknya endapan coklat. Endapan
yang terbentuk terjadi karena adanya ikatan kovalen koordinasi antara ion logam K+ dengan
alkaloid sehingga terbentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap (Nafisah dkk., 2014).
Pereaksi bauchardat mengandung kalium iodida dan iod.
Gambar 3.1. Uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi Bouchardat
(serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua sampel yang diuji dengan pereaksi Bouchardat
tidak didapatkan endapan berwarna coklat kehitaman yang menandakan tidak adanya alkaloid.
Gambar 3.2. Uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi Mayer
(serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
5. Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga... (Sulistyarini, dkk)
ISSN 2528-5912
60
Pengujian alkaloid pada serbuk, ekstrak, dan masing-masing fraksi batang buah naga
menunjukkan hasil negatif alkaloid. Hasil negatif alkaloid ditunjukkan dengan tidak adanya
endapan putih pada uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi Mayer (HgCl2 + KI). Warna larutan
tetap bening, tidak menjadi keruh dan tidak terbentuk endapan putih. Tidak adanya endapan putih
tersebut karena tidak tebentuk kompleks kalium-alkaloid.
Gambar 3.3. Uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi Dragendorff
(serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
Pengujian Dragendorff pada serbuk, ekstrak dan masing-masing fraksi batang buah naga tidak
menyebabkan terbentuknya endapan jingga pada penambahan pereaksi Dragendorff karena tidak
memiliki atau mungkin sedikit memiliki alkaloid dimana nitrogen tidak digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen koordinat dengan K+ yang merupakan ion logam sehingga terbentuk
endapan jingga.
4. Uji Steroid
Uji Steroid dilakukan dengan pengujian Liebermann-Burchard. Pada uji Liebermann-Burcha
jika terbentuk warna merah atau ungu menunjukkan adanya triterpenoid. Sedangkan jika terbentuk
warna hijau menunjukkan adanya steroid (Depkes RI, 1995)
Hasil pengujian terhadap sampel menunjukkan terbentuknya warna hijau pada serbuk, ekstrak,
fraksi n heksan dan fraksi etil asetat. Hal ini sesuai dengan Robinson (1995) yang menyatakan
bahwa suatu steroid jika direaksikan dengan asam asetat anhidrat dan setetes asam sulfat pekat
akan menghasilkan warna hijau atau biru. Reaksi yang terjadi antara steroid dengan asam asetat
anhidrat adalah reaksi asetilasi gugus –OH pada steroid.
Gambar 4. Uji steroid dengan menggunakan reagen Liebermann-Burchard. (serbuk,
ekstrak, fraksi n-heksan, etil asetat, air)
Adanya senyawa steroid pada serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat
dikarenakan senyawa steroid merupakan senyawa non polar yang tidak larut dalam fraksi air yang
merupakan senyawa polar. Penambahan asam asetat anhidrat bertujuan untuk membentuk turunan
asetil, sedangkan penambahan H2SO4 bertujuan untuk menghidrolisis air yang bereaksi dengan
turunan asetil membentuk larutan warna. Perubahan warna yang terbentuk karena terjadinya
oksidasi pada senyawa triterpenoid/steroid melalui pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi.
6. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 61
5. Uji Saponin
Saponin merupakan senyawa aktif permukaan yang mudah terdeteksi melalui
kemampuannya dalam membentuk busa. Komponen ikatan glikosida yang terdapat
didalam saponin menyebabkan senyawa ini cenderung bersifat polar (Harborne, 1987).
Keberadaan saponin positif karena sampel yang diuji membentuk busa setinggi 1-10cm
dengan selang waktu ±10 menit (Depkes RI, 1995). Berdasarkan hasil skrining fitokimia
menunjukkan bahwa serbuk, ekstrak dan semua fraksi batang buah naga mengandung saponin.
Gambar 5. Uji saponin dengan uji busa (serbuk, ektrak, fraksin heksan, fraksi air,
fraksi etil asetat)
Buih yang dihaslkan pada pengujian ini bersifat stabil. Penambahan HCl mampu membuat
busa lebih mantap dan stabil . Busa yang timbul disebabkan karena senyawa saponin mengandung
senyawa yang sebagian larut dalam air (hidrofilik) dan senyawa yang larut dalam pelarut nonpolar
(hidrofobik) sebagai surfaktan yang dapat menurunkan tegangan permukaan (Harborne, 1987).Saat
digojok, gugus hidrofil akan berikatan dengan air sedangkan gugus hidrofob akan berikatan dengan
udara sehingga membentuk buih.
KESIMPULAN
1. Ekstrak kental yang diperoleh dari remaserasi dengan pelarut etanol 96% adalah sebesar
9,02%.
2. Favonoid, steroid dan saponin terdapat dalam serbuk, ekstrak, fraksi n-heksan dan fraksi etil
asetat pada batang buah naga (Hylocereus polyrhizus).
3. Sedangkan fraksi air hanya mengandung flavonoid dan saponin, tidak mengandung steroid.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI, Jakarta;
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Farsnworth, N. R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plant. Journal of
Pharmaceutical Sciences 55: 59
Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. Jakarta :EGC
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia . Terjemahan: Padmawinata, K., dan Soediro, I.
Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Jones, W.P., Kinghorn, A.D. 2006. Extraction of Plant Secondary Metabolites. In: Sharker,
S.D. Latif Z., Gray A.L, eds. Natural Product Isolation . 2nd edition. Humana Press. New
Jersey.
Marjoni, R. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia. CV. Trans Info Media. Jakarta.
Marliana, S.D., Suryanti, V., dan Suyono. 2005. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi
Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz) dalamEkstrak
Etanol, Biofarmasi.3(1):26-31
McMurry, J. dan Fay, R.C., 2004. McMurry fay chemistry, 4th edition. Belmont: Pearson
Education Internastional.
7. Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga... (Sulistyarini, dkk)
ISSN 2528-5912
62
Nafisah,M., Tukiran., Suyanto., Nurul, H. 2014, Uji Skrining Fitokimia Pada Ekstrak Heksan,
Kloroform, Dan Metanol Dari Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia hirta), Jurusan FMIPA,
Prosiding Seminar Nasional Kimia Surabaya, 20 September 2014, Universitas Negeri
Surabaya, 279- 286.
Sangi, M., Runtuwene, M. R. J., Simbala, H. E. I. Dan Makang, V. M. A. 2008. Analisis Fitokimia
Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chem. Prog. Vol. 1, No.1: 47-53.
Sangi, M.S., Momuat, L.I., dan Kumaunang, M. 2013. Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia
Tepung Gabah Pelepah Aren (Arange pinnata). Universitas Sam Ratulangi. Manado
Sari, K., dan Ernawati. 2015. Kandungan SenyawaKimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit
Buah Alpukat (Persea americana. Mill) Terhadap Bakteri Vibrio cholerae. Universitas
andalas.
Septiana, A.T., Dwiyanti, H., Muchtadi, D., dan Zakaria, F.R. (2005). Kajian Antioksidan
Zingiberaceae sebagai Penghambat Oksidasi Lipoprotein Densitas Rendah (LDL) dan
Akumulasi Kolesterol pada Makrofag. Laporan Penelitian Hibah Pekerti Tahun 2. Fakultas
Pertanian. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Svehla, G., 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi kelima,
diterjemahkan oleh Setiono, L & Pudjaatmaka, A. H, Jakarta, Media Pusaka
Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Obat Tinggi. Diterjemahkan Oleh Kokasih
Padmawinata, 191-193, ITB. Bandung.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB. Bandung. Hal 71- 285.