SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL
PROLOG TENTANG PERKEMBANGAN
SOSIAL & EMOSIONAL
Perkembangan emosi merupakan perkembangan
yang mengarah pada kegiatan mengenal,
mengekspresikan dan memberikan reaksi
emosional.
Perkembangan sosial merupakan perolehan
kemampuan berperilaku yang sesuai dengan
tuntutan dan harapan sosial.


Perkembangan
Perkembangan
Perkembangan
emosi
sosial
emosi
---- intrapersonal
--- interpersonal
dan sosial memiliki



relevansi yang kuat.
MENGAPA SOSIAL EMOSIONAL PERLU
DIKEMBANGKAN?
Egosentris ----- sosiosentris.
Anak memerlukan kecerdasan intra dan
interpersonal dalam rangka menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
Anak memiliki self-self yang perlu dikelola untuk
keberhasilan hidupnya.
Anak adalah makhluk sosial yang memiliki
kebutuhan afiliasi.
Aspek sosial emosional dapat mempengaruhi
perkembangan aspek lainnya.
Kompleksitas kehidupan yang dihadapi anak.
Ketangguhan sosial emosional diperlukan untuk
menghadapi tantangan zaman.
Mengimbangi pandangan tentang keunggulan IQ
dibandingkan EI.








PANDANGAN AHLI PETER SOLOVEY
JOHN MAYER(1990)
DAN
 Sasaran
pengembangan sosial
emosional adalah
untuk membantu
meningkatkan
kualitas-kualitas
emosi dan sosial yang
penting bagi
keberhasilan anak.
11 INDIKATOR SASARAN PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL
1. Kualitas empati(melibatkan perasaan orang
lain)
2. Kualitas dalam mengungkap
perasaan
dan memahami
3.
4.
5.
6.
Kualitas
Kualitas
Kualitas
Kualitas
dalam mengalokasikan rasa marah
kemandirian
dalam kemampuan
di sukai atau tidak
menyesuaikan diri
LANJUTAN
7. Kualitas dalam kemampuan
memecahkan masalah antar pribadi
8.
9.
Kualitas ketekunan
Kualitas kesetiakawanan
10.Kualitas kesopanan
11.Kualitas sikap hormat
Kesebelas sasaran pengembangan sosial
tersebut sifatnya menyatu.
SASARAN PENGEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL
Arah pengembangan emosi anak, yaitu:
1.Membantu perolehan kemampuan
mengendalikan diri atau mengontrol ekspresi
emosi.
2.Membantu
3.Membantu
4.Membantu
5.Membantu
mengenali emosi diri sendiri.
kemampuan memotivasi diri.
mengenali emosi orang lain.
kemampuan membina hubungan
dengan orang lain.
LANJUTAN
Arah pengembangan sosial anak, yaitu:
1. Membantu pencapaian kematangan
hubungan sosial.
dalam
2. Membantu kemampuan menyesuaikan diri
dengan norma-norma kelompok, tradisi dan
moral(agama).
Membantu kemampuan dalam memperluas
hubungan anak dengan masyarakat (mulai
3.
teman sebaya sampai yang lebih luas).
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
EMOSIONAL
SOSIAL
Usia 6-8 tahun
 Belajar membina persahabatan
 Menunjukakan rasa setia kawan
 Berpenampilan menarik dan bersih
 Berperilaku sayang pada semua ciptaan Tuhan
 Berkomunikasi dengan orang dewasa
 Mengurangi pengaruh orang tua dan mengikuti
teman
 Hidup rukun dalam keluarga
 Emosi cepat meninggi pada saat sakit atau lelah
(sumber: menu pembelajaran PAUD)
FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL ANAK
 Keteladanan
 Kegiatan rutin
 Pembiasaan
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIKSON
 Erick Erikson mengemukakan delapan tahap
perkembangan psikososial, yaitu: basic trust vs
mistrust (0-1 tahun), autonomy vs shame & doubt
(2-3 tahun), initiative vs guilt (4-5 tahun),
industry vs inferiority (6 tahun-pubertas),
identity & repudiation vs identity diffusion (masa
remaja), intimacy & solidarity vs isolation (masa
dewasa muda), generativity vs stagnation
dan
integrity vs despair (masa tua).
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Basic-trust vs Mis-trust
• Ortu memberikan kebutuhan fisiologis dan psikologis (tidak
menelantarkan), shg anak merasa aman, nyaman & tenang. Ketika
hope terpenuhi, maka anakdalam diri anak akan tumbuh trust
pada ortu & lingkungannya.
Autonomy vs Shame & Doubt
• Kemandirian anak dipengaruhi oleh basic trust.
• Kemandirian ditandai dgn kepercayaan diri, merasa aman, bebas
dan optimis.
• Mandiri ---- percaya diri dalam mengambil keputusan dan memilh
• Malu-malu & ragu ---- pesimis
Inisitive vs Guilt
• Exploration activity ----- decision making
• Berani menyatakan ide, punya inisiatif berdasarkan keyakinan diri
PERMASALAHAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK
 Maladjusment
 Egosentrisme
 Anak yang terisolasi
 Agresif
 Negativisme
 Bossy
PERKEMBANGAN
EMOSI
Emosi adalah perasaan
yg ada dalam diri
kita,dapat berupa
perasaan senang atau
tidak senang,perasaan
baik atau tidak baik.
Dalam world book
dictionary, emosi
didefinisikan sebagai
perasaan yang kuat
seperti perasan benci,
takut, marah, senang
dan sedih.


LANJUTAN
Syamsudin (1990:69) mengemukakan
bahwa ”emosi merupakan suatu suasana
yg kompleks (a complex feeling state) dan
getaran jiwa (stit up state) yg menyertai
atau muncul sebelum atau sesudah
terjadinya suatu perilaku”.
Goleman menyatakan bahwa emosi
merujuk pada perasaan atau pikiran
khasnya, suatu keadaan biologis dan
psikologis serta kecenderungan untuk
bertindak.


PROSES TERJADINYA EMOSI
LEWIS AND ROSENBLUM (STEWART,AT.AL.1985)
Elicitors
Yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa
misal ada peristiwa kebakaran. Peristiwa kebakaran sbg
stimulus munculnya emosi.
Receptor
Yaitu aktivitas di pusat sistem syaraf.setelah indra
menerima rangsangan dari luar. Dlm hal ini mata
melihat peristiwa kebakaran maka mata berfungsi sbg
indra penerima stimulus atau respon awal. Setelah itu
melanjutkan rangsangan tsb ke otak sbg pusat sistem
syaraf.
State
Yaitu perubahan spesifik yg terjadi dlm aspek fisiologis.
Setelah rangsangan mencapai otak maka otak
menerjemahkan dan mengolah stimulus tsb serta
menyebarkan kembali stimulus yg telah di terjemahkan
tadi ke berbagai bagian tubuh lain yg terkait shg terjadi
perubahan fisiologis ,spt jantung berdetak keras ,tekanan
1.
2.
3.
LANJUTAN
4. Expression
Yaitu terjadi perubahan pd daerah yg dpt di
amati ,spt pd wajah,tubuh, suara atau tindakan
yg terdorong oleh perubahan fisiologis.misal otot
wajah mengencang,tubuh tegang, mulut terbuka,
dan suara keras berteriak atau bahkan lari
kencang menjauh .
Experience
Yaitu persepsi dan interpretasi individu pd
kondisi emosionalnya.dgn pengalaman individu
dlm menerjemahkan dan merasakan
perasaannya sbg rasa takut,stres,terkejut dan
ngeri.
5.
MENGENALI PERKEMBANGAN
EMOSI ANAK
DASAR-DASAR PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL
Anak bukanlah miniatur adulthood,
tapi anak memiliki karakteristik yang
Kondisi emosi anak bersifat dinamis,
Kondisi emosi anak bersifat fluktuatif,
drastis dan cepat.
labil dan tak menentu.
unik dan khas.
PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
Cara berpikir anak belum
mendalam, artinya anak belum
mampu menganalisa, mengevaluasi
dan memikirkan dampak suatu hal,
sehingga hal ini pun mempengaruhi
perbedaan perkembangan
emosinya.
Awalnya anak bersifat egosentris
yang kemudian berkembang
menjadi decentris (Hughes), shg
anak lebih mampu mengembangkan
sikap empati (Crain).


FUNGSI DAN PERANAN EMOSI
PADA PERKEMBANGAN ANAK
 bentuk
 bentuk
 bentuk
komunikasi dengan lingkungannya
kepribadian
tingkahlaku yg dapat di terima
lingkungannya
 upaya pengembangan diri
KARAKTERISTIK EMOSI ANAK
1. Reaksi emosi anak sangat
kuat
Reaksi emosi seringkali
muncul pada setiap
peristiwa dengan cara yg di
inginkannya
Reaksi emosi anak mudah
berubah dari satu kondisi ke
kondisi lainnya
Reaksi emosi bersifat
individual
2.
3.
4.
5. Keadaan emosi anak dapat
di kenali melalui gejala
tingkah laku yg di tampilkan.
PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Bayi bereaksi terhadap emosi apapun dgn

mengeluarkan suara tangisan yang tidak di
bedakan.
Ketika bayi tumbuh, tangisan ini mulai dapat
bedakan dan di gunakan utk mencerminkan
berbagai emosi.
di

Dlm beberapa bln kemudian, bayi mulai

menjerit dgn penuh kemarahan meskipun tdk
mengeluarkan air mata di mana hal ini di
sebabkan oleh adanya kesakitan fisik.
BASIC
Gembira
EMOTION PADA ANAK
Marah
Takut
Sedih
Cemburu
Ingin tahu
Cemas
Iri hati
dsb
JENIS EMOSI
Emosi positif
•Senang atau bahagia ---- tertawa
Emosi negatif
•jengkel, takut, marah, curiga,
khawatir kecewa, bingung,
meras terancam, dsb
EMOSI POSITIF
1.Eagerness (rela)
2.Humor (lucu)
3.Joy (kegembiraan/keceriaan )
4.Pleasure (kesenangan /kenyamanan)
5.Curiosity (rasa ingin tahu)
6.Happiness (kebahagiaan)
7.Delight (kesukaan)
8.Love (rasa cinta /kasih sayang)
9.Excitement (ketertarikan /takjub)
EMOSI NEGATIF
1. Impatience (tidak sabaran )
2.Uncertainty (kebimbangan)
3.Anger (rasa marah)
4.Suspicion (kecurigaan)
5.Anxiety (rasa cemas)
6.Guilt (rasa bersalah)
7.Jealousy (rasa cemburu)
8.Annoyance (rasa jengkel)
9.Fear (rasa takut)
10.Depression (depresi)
11.Sadness (kesedihan)
12.Hate(rasa benci)
dan sebagainya
INTROVERT
 Introvert adalah kecenderungan seseorang utk
menarik diri dari lingkungan sosialnya .
 Minat,sikap,ataupun keputusan-keputusan yg di
ambil selalu didasarkan pd perasaan pemikiran,
dan pengalaman sendiri.
 Orang-orang dgn kecenderungan introvert
biasanya pendiam dan tdk membutuhkan orang
lain krn merasa segala kebutuhannya bisa di
penuhi sendiri.
EXTROVERT

Extrovert
adalah kecenderungan seseorang utk
mengarahkan perhatian keluar dirinya shg
segala minat,sikap, dan keputusan-keputusan yg
di ambilnya lebih di tentukan oleh peristiwa-
peristiwa yg terjadi di luar dirinya .
 Orang extrovert
cenderung dan ramah
tamah.
aktif, suka berteman,
ANTARA INTROVERT & EXTROVERT
Seorang ahli menyatakan introvert dan
extrovert

hanya merupakan suatu tipe dari reaksi yg di
tunjukkan seseorang.
Jika seseorang menunjukkan reaksi yg terus

menerus seperti itu atau sudah menjadi
kebiasaan barulah bisa di anggap sbg tipe
kepribadiannya .
Sementara ahli lain menyatakan bahwa suatu

kepribadian yangg sehat atau seimbang
haruslah memiliki kedua kecenderungan ini.
PENGARUH EMOSI TERHADAP
ASPEK PERKEMBANGAN
Emosi dapat mempengaruhi aktivitas mental seperti
konsentrasi, daya ingat, penalaran.
Pengaruh emosi pada aspek mental akan membawa
pada melemahnya kemampuan mengingat (recall).
Downshifting. Suasana menyenangkan akan
mengundang anak menjadi lebih kreatif dibanding
suasana yang penuh tekanan (Shaffer, 1995).
Rasa aman merupakan hal penting dalam proses
belajar.
Temuan Hurlock tentang emotionally starved
(kehausan dan kelaparan emosi).
Keadaan sedih dapat menghambat sekresi hormon
kelenjar dibawak otak termasuk hormon
pertumbuhan --- interaksi dengan anak penting.






DAMPAK PERUBAHAN EMOSI
TERHADAP FISIK
Jenis Emosi Perubahan Fisik
Terpesona Reaksi elektris pada kulit
Mara Peredaran darah bertambah
cepat
Pupil mata membesar
Terkejut Detak jantung bertambah cepat
Kecewa Bernafas panjang
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN EMOSI
 Keadaan dalam diri
 Konflik dalam proses
perkembangan
 Sebab-sebab dari
lingkungan
TIPE ANAK
Easy
children
Difficult
children
Slow to
warm-
up
children
Attention & support
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TEMPERAMEN
Herediter
• Temuan Geurin & Gotfried: anak yang lahir
dari unadaptable parents,
peluang sama dg ortunya.
• Temperamen dipengaruhi
pusat.
Lingkungan
ternyata memiliki
oleh sistem syaraf
• Hubungan dengan lingkungan sekitar.
KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
 Anak akan merasa aman apabila merasa
orang dewasa telah menerimanya dengan
kelebihan dan kekurangannya.
 Kebutuhan itu sangat berperan dalam
bahwa
segala
menciptakan kondisi bahagia pada masa awal
kanak-kanak.
KELEKATAN EMOSI (ATTACHMENT)
adalah ikatan emosional yang
bersifat timbal balik antara
seorang anak dengan
pengasuhnya yang disebabkan
perkembangan kualitas hubungan
sebelumnya.

orang tua yang memenuhi
kebutuhan dasar dengan layak
akan menimbulkan perasaan
aman, nyaman dan tenang bagi
anak (Papalia).

POLA-POLA KELEKATAN EMOSIONAL
secure
attachment
avoidant attachment
ambivalent or resistant
attachment
disorganized-disoriented
attachment
GAMBARAN PERILAKU
Kelekatan emosi Gambaran Perilaku
secure anak merespon hangat ketika ibu
mendekati dirinya.
insecure-avoidant anak tidak menunjukkan kontak mata
ketika ibunya hadir, tidak peduli
dengan orang-orang terdekat/keluarga.
insecure-resistant anak merasa tidak nyaman dan cemas
sebelum ibunya meninggalkan dirinya.
anak bingung menyikapi kehadiran
ibunya.
disaorganized- anak memberikan respon dengan tidak
disoriented konsisten. Kadang stres kadang
tenang.
EMOTIONAL ANXIETY
Stranger anxiety
Separation anxiety
CERDAS EMOSI
Kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri,
mengelola dan mengekspresikan emosi dengan
tepat,
orang
orang
memotivasi diri, memahami perasaan
lain, dan membina hubungan dengan
lain.
FENOMENA MENARIK
Kurangnya teladan
Kesibukan orang tua
Cara anak menyikapi masalah
Resilience
Dealing with feeling ---- orang tua “kalah”
anak, mandiri vs memanjakan
Tekanan dan tuntutan yang berat dari
lingkungan




dg


Malpraktik pola asuh (overprotective ,
permisif
dsb)

LANJUTAN
 Aspek kognitif lebih penting
 IQ lebih penting, SQ dan EQ agak diabaikan
 Kurang ditegakkannya sopan santun
 Perilaku impulsif
 Anak tidak boleh mengenal lingkungan yang
tidak baik
INTERVENSI DINI
Menjamin kebutuhan dasar secara layak dan
memadai.
Menyediakan waktu khusus untuk
berkomunikasi dan mewujudkan kasih
sayang.
Memberikan dukungan sosial dan
mendorong anak melakukan aktivitas
merasa takut berbuat salah.
tanpa
MEMBANTU ANAK MENGELOLA EMOSI
Pengelolaan emosi
membutuhkan latihan dan
proses.
Dengan mengalami ujian
dan tantangan mental,
emosi akan semakin
terasah dan kuat.
Ujian dan tantangan
dapat terjadi pada
peristiwa alami atau
rekayasa kejadian.



KEBUTUHAN EMOSI ANAK
rasa aman
pengakuan
pengontrolan
KEBUTUHAN RASA AMAN

 Anak mencari rasa aman dari diri dan
lingkungannya.
Seorang psikolog Dr. Gary Chapman

mengatakan bahwa setiap individu
memiliki tangki cinta psikologis yang
harus diisi. Jika tangkinya anak, maka
orangtuanya yang sebaiknya mengisi
tangkinya.
Anak yang tangki cintanya penuh,
maka dia akan menyukai dirinya
sendiri, tenang dan merasa aman. Hal
ini dapat diartikan sebagai anak yang
berbahagia dan memiliki “inner”
motivasi.

LANJUTAN
Seorang ibu memarahi anaknya yang sedang bermain
dengan kalimat “Ayo, berhenti main dan belajar
sekarang” lalu apa yang ada dibenak anak? Mungkin
“Yach… Ibu tidak sayang padaku, dan ibu tidak bisa
memahami kesenanganku.
Anak menerimanya sebagai hal yang negatif,
meskipun kemarahan ibu merupakan salah satu
bentuk rasa cinta kepada anaknya. Namun pola
komunikasi tersebut ternyata dapat menghancurkan
rasa cinta, dan bisa menjadi akar permasalahan
antara orangtua dan anak atau guru.
Butuh “kalimat sarat cinta” dan pola dua arah



APA YANG MENYEBABKAN KEBUTUHAN
RASA AMAN TIDAK TERPENUHI?
AKAN
Membandingkan
Mengkritik dan
kesalahan
mencari
Kekerasan fisik dan verbal
KEBUTUHAN AKAN PENGAKUAN
Sebagian orangtua membuat anak

mereka merasa kecil dan tidak berarti,
dengan ancaman. Orangtua justru
senang jika anak melakukan hal yang
diperintahkan, tapi yang ada dipikiran
anak adalah mereka merasa kalah
dengan melakukan apa yang
diperintahkan orangtua dengan cara
seperti itu.
Sebagian anak menunda atau tidak
mengerjakan apa yang ditugaskan
orangtua (bahkan dengan ancaman
sekalipun) untuk memenuhi kebutuhan
emosionalnya akan pengakuan.

LANJUTAN
Jika anak-anak tidak merasa dicintai dan diterima oleh
orangtua, mereka akan terdorong untuk mencarinya di
tempat yang salah.
Biasakan menatap mata saat berbicara pada anak,
usahakan tatapan mata adalah datar atau “mata sayang”.
Sentuh bagian bahu saat berbicara atau bagian manapun
asal sopan, untuk menunjukkan bahwa kita ada bersama
dan dekat dengan anak.
Usahakan sejajar (berdiri sejajar dengan anak atau
berlutut).
Katakan: apapun yang terjadi ayah dan ibu tetap sayang
sama kamu, kamu tetap jagoan ayah dan ibu, dimata ayah
dan ibu kamulah yang paling cantik.





LANJUTAN
Ada kasus ekstrim pada 16 april 2007,
seorang siswa US Virginia Tech, Cho
Seng-hui. Menembak dan menewaskan
32 siswa.
Apa yang mendorong perilaku tersebut,
sehingga dia melakukan hal yang begitu
luar biasa gila?
Dia melakukan hanya karena
kebutuhan
pengakuan dan rasa pentingnya begitu
besar, tetapi tidak terpenuhi oleh
orang-orang yang mengabaikannya dan
menghinanya. Hal itu memaksanya
keluar dari dunia
logika dan merenggut nyawa orang lain
serta dirinya sendiri, dalam pikirannya
dia berpikir lebih baik mati bersama



KEBUTUHAN UNTUK MENGONTROL
Seiring pertumbuhan anak, muncul kebutuhan
emosional untuk bebas dan mandiri.

Gunakan komunikasi yang tidak bermaksud memaksa
anak dengan nasihat kita. Buatlah seakan-akan
mereka belajar dan bekerja keras untuk diri mereka
sendiri. Dengan demikian anak tahu siapa yang paling
mengerti dan sayang, serta kepada siapa dia akan
datang pada saat membutuhkan seseorang untuk
mendengar, yaitu kita orangtuanya.
Beri kesempatan dan kepercayaan, namun tetap
dalam pengawasan.


LANJUTAN
• Jika memungkinkan melihat anak bisa melakukan
sesuatu sendiri, maka ijinkanlah karena itu adalah
proses belajar.
Harga diri anak akan semakin tinggi, jika kita rajin
memberikan kontrol kepada anak, karena anak
merasa mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan
(tentunya kegiatan yang aman sesuai dengan
kebijaksanaan orangtua).

CARA MEMAHAMI ANAK
Emosi sangat menguasai logika berpikir
anak-anak. Anak-anak jauh lebih banyak
didorong oleh perasaan mereka daripada
pemikiran yang baik untuk mereka.

Membombardir pikiran mereka dengan
nasehat positif, menjadikan diri kita
motivator di depan mereka tidak akan
mempan. Justru membuat anak
bertambah “sebal” dengan kelakuan kita.
Komentar atau nasihat seperti : “kamu
harus giat belajar ”, “jangan buang
waktumu dengan bermain terus”, “jaga
kebersihan dikamarmu”, kecuali bila kita
sudah terlebih dahulu mengenali
perasaan mereka.

LANJUTAN
 Dalam kondisi emosi negatif, seorang anak tidak
dapat menerima input dan nasehat meskipun
yang dapat mengubah perilaku mereka. Berbeda
hasilnya jika kita mampu mengerti dan
mengenali perasaan emosi mereka terlebih
dahulu, maka mereka akan terbuka dan
mendengarkan saran logis dari kita.
MEMAHAMI DENGAN MENDENGAR
Yang dibutuhkan anak kadangkala
hanya didengar saja, bukan solusinya.
Dengan memberikan perhatian 100%
kita bisa terkejut, ternyata anak mau
terbuka dan mau berbagi pikiran dan
perasaan. Hanya dengan berkata
“hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Anak
hanya akan meyatakan pikiran dan
perasaan yang sejujurnya tanpa takut
dihakimi.
Ketika kita biarkan anak
mengungkapkan emosi dan pikirannya
dengan bebas (saat kita ada untuk
memberi dukungan emosional), kita
akan membantu mengembangkan rasa
percaya diri untuk menghadapi
tantangan – tantangan hidup.
Misal : “saya tadi berkelahi dengan



Jika anak datang dan berkata “Joni tidak mau
bermain bola dengan ku” apa jawab kita? “Sini main
sama ayah dan ibu, maen sama yang lain saja ya atau
ya sudah.. maen sendiri saja”.
Ungkapan anak menunjukkan rasa kecewa dan sepi.
Bagaimana respon kita? “Hmm.. kamu pengen banget
ya maen sama Joni?” atau “mm.. kamu kesepian yah,
pengen main ya?” lalu tunggu responnya, biasanya
anak akan bercerita panjang lebar, kemudian solusi
sebaiknya diserahkan kepada anak, caranya “lalu apa
yang bisa ayah dan ibu bantu buat kamu? Mau maen
sama ayah dan ibu? Atau ada ide lain?” Biarkan anak
memilih solusi terbaik bagi dirinya. Hafalkan tabel
diatas dan gunakan untuk berkomunikasi dengan
anak, pahami seiap kasus yang dialami anak.


 Dengan turut mengerti perasaan emosi anak dan
membiarkan menemukan solusi masalahnya sendiri,
maka anak akan merasa dipahami dan nyaman. Serta
akan tumbuh rasa percaya diri di lingkungan yang
menghargai dia. Dan berikutnya akan mudah bagi
anak untuk terbuka terhadap orangtuanya, dan sikap
saling percaya antara orangtua dan anak akan
terbentuk dengan baik.
STRATEGI MENGARAHKAN
Coba tanyakan “bolehkah ayah dan ibu usul?” Setelah ada
ijin dari anak, maka berikan masukan yang Anda rasa
paling tepat.
Terkadang cara pandang anak tidak sama dengan
orangtua, kita tahu jika anak memilih solusi yang kurang
tepat (menurut orangtua) dengan nilai, norma yang
berlaku di lingkungan sosial, maka kita bisa
“menggiringnya” dengan model komunikasi yang sopan dan
tetap menghargai anak.
Pintu gerbang kekerasan hati anak akan terbuka lebar
saat kita mau menerima dan mengerti anak kita, dan anak
akan mempersilahkan kita masuk dan bertamu di dalam
lubuk hatinya yang paling dalam. Ditempat itulah kita
dapat meletakan pesan, arahan dan masukan positif bagi
kebaikan masa depan anak.



Seorang anak laki-laki kecil tanpa sengaja
merusakkan raket milik ayahnya. Karena

KISAH RAKET
RUSAK
takut, ia menyembunyikan raket itu di
bawah tempat tidur dalam kamarnya.
Setiap kali ayahnya memasuki kamar,
hatinya ketakutan. Ia sengaja duduk di
atas tempat tidur, khawatir sang ayah
mengangkat tempat tidur kemudian
menemukan raket yang ia rusakkan.
Karena itulah ia selalu berusaha
memindahkan raket yang ia rusakkan ke
tempat lain sesering mungkin, dengan
harapan sang ayah tidak akan dapat
menemukannya. Sejauh ini semuanya
selalu bisa diatasi dengan baik.
Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat
di depan ayahnya. Namun, selama itu pula
hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa
bersalah muncul dan menghakiminya.
Kemana pun ia pergi, hatinya selalu
tertuju kepada raket sang ayah yang
pernah ia rusakkan.
Semakin sering ia memindahkan raket yang ia rusakkan, ia
semakin gelisah, karena itu berarti semakin sedikit tempat yang
memungkinkan ia menyembunyikan raket rusak itu. Dalam
ketertekanannya, akhirnya ia mengambil raket rusak itu,
membawanya di tangan kanannya, kemudian mendatangi
ayahnya dengan takut. Setelah berada di depan ayahnya, ia pun
berkata sambil menunjukkan raket rusaknya, “ayah, maafkan
aku karena telah merusakkan raket ayah, aku siap untuk
dihukum.” Mendengar pengakuan anaknya, sang ayah
membungkuk dan berkata, “nak, ayah sudah tahu semua itu dari
minggu lalu, ayah hanya menunggu kamu mempunyai
keberanian untuk mengakuinya. Sekarang ayah hendak berkata
kepadamu bahwa ayah memaafkanmu.” Kalimat terakhir dari
sang ayah benar-benar membuat sang anak lega dan merasa
bebas. Mengakui kesalahan adalah awal dari sebuah perbuatan
besar, dan mempertanggungjawabkan kesalahan adalah langkah
menuju kebahagiaan.

PENDIDIKAN KARAKTER
Suatu hari seorang anak laki-laki sedang
memperhatikan sebuah kepompong, eh ternyata di
dalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk
melepaskan diri dari dalam kepompong. Kelihatannya
begitu sulitnya, kemudian si anak laki-laki tersebut
merasa kasihan pada kupu-kupu itu dan berpikir cara
untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar
dengan mudah. Akhirnya si anak laki-laki tadi
menemukan ide dan segera mengambil gunting dan
membantu memotong kepompong agar kupu-kupu
bisa segera keluar dr sana. Alangkah senang dan
leganya si anak laki laki tersebut.Tetapi apa yang
terjadi?

Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana.
Tetapi kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang,
hanya dapat merayap. Apa sebabnya? Ternyata
bagi seekor kupu-kupu yang sedang berjuang
dari kepompongnya tersebut, yang mana pada
saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada
suatu cairan didalam tubuhnya yang mengalir
dengan kuat ke seluruh tubuhnya yang membuat
sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat
terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan
tersebut maka sayapnya tidak dapat
mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu-
kupu yang hanya dapat merayap.

LANJUTAN
Itulah potret singkat tentang pembentukan karakter,
akan terasa jelas dengan memahami contoh kupu-
kupu tersebut. Seringkali orangtua dan guru lupa
akan hal ini. Bisa saja mereka tidak mau repot, atau
kasihan pada anak. Kadangkala Good Intention atau
niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang
baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita.
Kadangkala kita sering membantu mereka karena
kasihan atau rasa sayang, tapi sebenarnya malah
membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi
dalam dirinya tidak berkembang. Memandulkan
kreativitasnya, karena kita tidak tega melihat mereka
mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka
berhasil melewatinya justru menjadi kuat dan
berkarakter.

LANJUTAN
Sama halnya bagi pembentukan karakter seorang
anak, memang butuh waktu dan komitmen dari
orangtua dan sekolah atau guru (jika
memprioritaskan hal ini) untuk mendidik anak
menjadi pribadi yang berkarakter. Butuh upaya,
waktu dan cinta dari lingkungan merupakan tempat
dia bertumbuh, cinta disini jangan disalah artikan
memanjakan. Jika kita taat dengan proses ini maka
dampaknya bukan ke anak kita, kepada kitapun
berdampak positif, paling tidak karakter sabar,
toleransi, mampu memahami masalah dari sudut
pandang yang berbeda, disiplin dan memiliki
integritas (ucapan dan tindakan sama) terpancar di
diri kita sebagai orangtua ataupun guru.

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
MENGELOLA EMOSI ANAK
Keterampilan mengenal dan merespon emosi
Kemampuan mengungkapkan perasaan











Keterampilan mengalokasikan
Katarsis emosi
Asertif
Simpati dan empati
Menyibukkan diri
Menemukan teman
rasa marah
Membantu mengenali
Sense of humor
Mengembangkan hobi
diri
YANG PERLU DILAKUKAN ORANG DEWASA
Menjadi teladan
Mengenalkan bentuk-bentuk emosi
Tanggapi perasaan anak
Melatih pengendalian diri
Melatih pengelolaan emosi
Menerapkan sikap empati
Melatih keterampilan komunikasi
Melatih asertif/mengungkapkan emosi
kata
Memperbanyak permainan dinamis







 dengan kata-




Memperdengarkan musik dengan ritme teratur
Membuat iklim positif
dan sebagainya (Tartila Tartusi & Zirly Fera Jamil)
PERKEMBANGAN SOSIAL
Menurut Plato, secara
potensial manusia adalah
zoon politicon.
Muhibbin (1999: 35)
mengatakan bahwa
perkembangan sosial
merupakan proses
pembentukan social life.
Menurut Hurlock,
perkembangan sosial
merupakan perolehan
kemampuan berperilaku
yang sesuai dengan
tuntutan sosial.



PERKEMBANGAN SOSIAL
 Perkembangan sosial anak dimulai dari sifat
egosentrik individual ke arah interaktif komunal.
 Pada mulanya anak bersifat egosentris, yaitu
hanya dpt memandang dr satu sisi yaitu dari
dirinya sendiri. Anak tdk mengerti bahwa orang
lain bisa berpandangan berbeda dgn dirinya.
 Oleh krn itu pd masa usia 2-3 th anak masih
suka bermain sendiri(individual).
TINGKATAN BERMAIN SOSIAL
 Perkembangan tingkat bermain anak akan terus
berkembang sesuai dengan perkembangan
keterampilan sosial yang di miliki anak.
 Egosentris ---- sosiosentris.
 Permainan
 Anak tidak
sosial yang
solitare ---- permainan cooperative.
hanya memerlukan pengalaman
baik dan menyenangkan, tapi juga
memerlukan pengalaman yang tidak baik dan
tidak menyenangkan.
PROSES PERKEMBANGAN SOSIAL
 Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang
bisa diterima masyarakat.
 Belajar memainkan peran sosial yang adaa di
masyarakat.
 Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial
terhadap individu lain.
POLA PERILAKU
Hurlock (1978)
DALAM SITUASI SOSIAL
Kerjasama
Persaingan
Kemurahan hati
Hasrat penerimaan
Simpati
Empati
Ketergantungan
Sikap ramah
Meniru
Perilaku kelekatan










sosial
(attachment)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN SOSIAL
 Keluarga
 Lingkungan sekitar
 Pengalaman sosial awal
PENYEBAB ANAK BERMASALAH AL:
 Pola asuh overprotected , otoriter
 Pola asuh permisif
 Kurang kasih sayang dan perhatian
 Lingkungan
 Minimnya kesempatan anak untuk bergaul
 Anak kurang dihargai, terlalu banyak dituntut
PENGEMBANGAN ASPEK
 Pengelompokan anak
 Modelling dan imitating
 Bermain kooperatif
 Manajemen konflik
 Kepercayaan diri
SOSIAL
 Pertemanan dan afiliasi
SIKAP
 Sikap
 Sikap
DAN TINDAKAN YG KOOPERATIF
dan tindakan mau menolong
dan tindakan bertanggung jawab
 Mengapresiasi dan menghargai persamaan dan
perbedaan individu
 Peka terhadap lingkungan
KETERAMPILAN MANAJEMEN KONFLIK
Pendekatan konflik sosial adalah masalah

riil memerlukan penanganan yg
sungguh-sungguh dan kesabaran dari
guru.
Jika terjadi konflik sosial di antara anak,

maka guru perlu mendorong mereka utk
membicarakan dgn anak-anak lainnya.
Curry dan Johnson dalam Mary Hohman

(1995) percaya bahwa strategi ini adalah
penting di lakukan ketika anak-anak
menceritakan persoalan
kpd anak lain.
yg di alaminya
PELIBATAN ORANG TUA
Dialog dan pertemuan dengan
orang tua
“the important thing to
remember is to meet with
parents as often as is
necessary
to maintain close contact, and
to be an advocate for the child
and his or her best interest.
Conferences to be succesful
should also relate to the
parentys needs” (Swick).
Bisa melalui parenting


LANJUTAN
 Guru dapat
keputusan
melibatkan orang tua dalam pengambilan
“ positive effect will also be felt when parents are
include
as members of policy planning commitees or board
involved in decision making and/or evalaution related
to be scholl or centre” (Becher).
LANJUTAN
 Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah
anak didik (home visit)
“these visits provide the opportunity to relate
to families on their own “ground’ and to gain
valuable information about the child’s need”
(Powell).
LANJUTAN
 Orang tua dapat terlibat secara langsung dalam
membantu proses pembelajaran di kelas.
“research indicates that gains made by children in
early childhood education program are
maintained to a greater extent when parents
involved in the program than when they are not”
(Becher, Coleman, Henderson, Schaffer, Welberg).
TEKNIK EVALUASI
 Observasi
 Anecdotal record
 Analisis foto
 Analisis gambar
 Daftar checklist
 Recording (rekaman wawancara)
METODE PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL
Bernyanyi dan bermain musik
Role playing
Permainan hand puppet
Relaksasi dan meditasi dengan musik
Cerita dan dongeng





Demonstrasi (showing, doing,
show & tell
Gerak dan lagu
Permainan feeling band
Career day
Market day
and telling) ---





PROGRAM PENDUKUNG PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL
 Brosur
 Buletin
 Buku penghubung
 Pertemuan parenting
 Website
 Home visit
 Referal
 Raport
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAT 

More Related Content

Similar to 3.2 Bahan Ajar Pengembangan Sosial Emosional (1).pptx

Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasipjj_kemenkes
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
 
Tugas Presentasi PPT Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi PPT Perkembangan Masa AnakTugas Presentasi PPT Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi PPT Perkembangan Masa AnakIvarizkyArifah
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiIriani_kehi
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfRonasimbolon1
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Rozaidi Yusof
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainKb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainpjj_kemenkes
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mentalFoenk Aji
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
kaedah penceritaan
kaedah penceritaankaedah penceritaan
kaedah penceritaanRina Intang
 
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAND:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATANNyoman Rahayu
 
Modul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptx
Modul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptxModul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptx
Modul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptxEfaLulukErnayanti1
 
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasPendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasCindy Loventa
 

Similar to 3.2 Bahan Ajar Pengembangan Sosial Emosional (1).pptx (20)

Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
Tugas Presentasi PPT Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi PPT Perkembangan Masa AnakTugas Presentasi PPT Perkembangan Masa Anak
Tugas Presentasi PPT Perkembangan Masa Anak
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
 
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdfstimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
stimulasi_tumbuh_kembang_anak_optimal.pdf
 
Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2Modul 5 kb 2
Modul 5 kb 2
 
Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermainKb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
Kb3 stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain
 
Sosio emosi
Sosio emosiSosio emosi
Sosio emosi
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
 
kaedah penceritaan
kaedah penceritaankaedah penceritaan
kaedah penceritaan
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAND:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
D:\PPT\PPT KEP. ANAK D IV KEPERAWATAN
 
Modul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptx
Modul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptxModul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptx
Modul 04 Pengenalan Teori dan Tahapan Perkembangan Sosial dan Emosional.pptx
 
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - TunalarasPendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus - Tunalaras
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

3.2 Bahan Ajar Pengembangan Sosial Emosional (1).pptx

  • 2. PROLOG TENTANG PERKEMBANGAN SOSIAL & EMOSIONAL Perkembangan emosi merupakan perkembangan yang mengarah pada kegiatan mengenal, mengekspresikan dan memberikan reaksi emosional. Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan dan harapan sosial.   Perkembangan Perkembangan Perkembangan emosi sosial emosi ---- intrapersonal --- interpersonal dan sosial memiliki    relevansi yang kuat.
  • 3. MENGAPA SOSIAL EMOSIONAL PERLU DIKEMBANGKAN? Egosentris ----- sosiosentris. Anak memerlukan kecerdasan intra dan interpersonal dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan. Anak memiliki self-self yang perlu dikelola untuk keberhasilan hidupnya. Anak adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan afiliasi. Aspek sosial emosional dapat mempengaruhi perkembangan aspek lainnya. Kompleksitas kehidupan yang dihadapi anak. Ketangguhan sosial emosional diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman. Mengimbangi pandangan tentang keunggulan IQ dibandingkan EI.        
  • 4. PANDANGAN AHLI PETER SOLOVEY JOHN MAYER(1990) DAN  Sasaran pengembangan sosial emosional adalah untuk membantu meningkatkan kualitas-kualitas emosi dan sosial yang penting bagi keberhasilan anak.
  • 5. 11 INDIKATOR SASARAN PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL 1. Kualitas empati(melibatkan perasaan orang lain) 2. Kualitas dalam mengungkap perasaan dan memahami 3. 4. 5. 6. Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas dalam mengalokasikan rasa marah kemandirian dalam kemampuan di sukai atau tidak menyesuaikan diri
  • 6. LANJUTAN 7. Kualitas dalam kemampuan memecahkan masalah antar pribadi 8. 9. Kualitas ketekunan Kualitas kesetiakawanan 10.Kualitas kesopanan 11.Kualitas sikap hormat Kesebelas sasaran pengembangan sosial tersebut sifatnya menyatu.
  • 7. SASARAN PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL Arah pengembangan emosi anak, yaitu: 1.Membantu perolehan kemampuan mengendalikan diri atau mengontrol ekspresi emosi. 2.Membantu 3.Membantu 4.Membantu 5.Membantu mengenali emosi diri sendiri. kemampuan memotivasi diri. mengenali emosi orang lain. kemampuan membina hubungan dengan orang lain.
  • 8. LANJUTAN Arah pengembangan sosial anak, yaitu: 1. Membantu pencapaian kematangan hubungan sosial. dalam 2. Membantu kemampuan menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral(agama). Membantu kemampuan dalam memperluas hubungan anak dengan masyarakat (mulai 3. teman sebaya sampai yang lebih luas).
  • 9. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSIONAL SOSIAL Usia 6-8 tahun  Belajar membina persahabatan  Menunjukakan rasa setia kawan  Berpenampilan menarik dan bersih  Berperilaku sayang pada semua ciptaan Tuhan  Berkomunikasi dengan orang dewasa  Mengurangi pengaruh orang tua dan mengikuti teman  Hidup rukun dalam keluarga  Emosi cepat meninggi pada saat sakit atau lelah (sumber: menu pembelajaran PAUD)
  • 10. FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK  Keteladanan  Kegiatan rutin  Pembiasaan
  • 11. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIKSON  Erick Erikson mengemukakan delapan tahap perkembangan psikososial, yaitu: basic trust vs mistrust (0-1 tahun), autonomy vs shame & doubt (2-3 tahun), initiative vs guilt (4-5 tahun), industry vs inferiority (6 tahun-pubertas), identity & repudiation vs identity diffusion (masa remaja), intimacy & solidarity vs isolation (masa dewasa muda), generativity vs stagnation dan integrity vs despair (masa tua).
  • 12. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Basic-trust vs Mis-trust • Ortu memberikan kebutuhan fisiologis dan psikologis (tidak menelantarkan), shg anak merasa aman, nyaman & tenang. Ketika hope terpenuhi, maka anakdalam diri anak akan tumbuh trust pada ortu & lingkungannya. Autonomy vs Shame & Doubt • Kemandirian anak dipengaruhi oleh basic trust. • Kemandirian ditandai dgn kepercayaan diri, merasa aman, bebas dan optimis. • Mandiri ---- percaya diri dalam mengambil keputusan dan memilh • Malu-malu & ragu ---- pesimis Inisitive vs Guilt • Exploration activity ----- decision making • Berani menyatakan ide, punya inisiatif berdasarkan keyakinan diri
  • 13. PERMASALAHAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK  Maladjusment  Egosentrisme  Anak yang terisolasi  Agresif  Negativisme  Bossy
  • 14. PERKEMBANGAN EMOSI Emosi adalah perasaan yg ada dalam diri kita,dapat berupa perasaan senang atau tidak senang,perasaan baik atau tidak baik. Dalam world book dictionary, emosi didefinisikan sebagai perasaan yang kuat seperti perasan benci, takut, marah, senang dan sedih.  
  • 15. LANJUTAN Syamsudin (1990:69) mengemukakan bahwa ”emosi merupakan suatu suasana yg kompleks (a complex feeling state) dan getaran jiwa (stit up state) yg menyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku”. Goleman menyatakan bahwa emosi merujuk pada perasaan atau pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta kecenderungan untuk bertindak.  
  • 16. PROSES TERJADINYA EMOSI LEWIS AND ROSENBLUM (STEWART,AT.AL.1985) Elicitors Yaitu adanya dorongan berupa situasi atau peristiwa misal ada peristiwa kebakaran. Peristiwa kebakaran sbg stimulus munculnya emosi. Receptor Yaitu aktivitas di pusat sistem syaraf.setelah indra menerima rangsangan dari luar. Dlm hal ini mata melihat peristiwa kebakaran maka mata berfungsi sbg indra penerima stimulus atau respon awal. Setelah itu melanjutkan rangsangan tsb ke otak sbg pusat sistem syaraf. State Yaitu perubahan spesifik yg terjadi dlm aspek fisiologis. Setelah rangsangan mencapai otak maka otak menerjemahkan dan mengolah stimulus tsb serta menyebarkan kembali stimulus yg telah di terjemahkan tadi ke berbagai bagian tubuh lain yg terkait shg terjadi perubahan fisiologis ,spt jantung berdetak keras ,tekanan 1. 2. 3.
  • 17. LANJUTAN 4. Expression Yaitu terjadi perubahan pd daerah yg dpt di amati ,spt pd wajah,tubuh, suara atau tindakan yg terdorong oleh perubahan fisiologis.misal otot wajah mengencang,tubuh tegang, mulut terbuka, dan suara keras berteriak atau bahkan lari kencang menjauh . Experience Yaitu persepsi dan interpretasi individu pd kondisi emosionalnya.dgn pengalaman individu dlm menerjemahkan dan merasakan perasaannya sbg rasa takut,stres,terkejut dan ngeri. 5.
  • 19. DASAR-DASAR PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL Anak bukanlah miniatur adulthood, tapi anak memiliki karakteristik yang Kondisi emosi anak bersifat dinamis, Kondisi emosi anak bersifat fluktuatif, drastis dan cepat. labil dan tak menentu. unik dan khas.
  • 20. PERKEMBANGAN EMOSI ANAK Cara berpikir anak belum mendalam, artinya anak belum mampu menganalisa, mengevaluasi dan memikirkan dampak suatu hal, sehingga hal ini pun mempengaruhi perbedaan perkembangan emosinya. Awalnya anak bersifat egosentris yang kemudian berkembang menjadi decentris (Hughes), shg anak lebih mampu mengembangkan sikap empati (Crain).  
  • 21. FUNGSI DAN PERANAN EMOSI PADA PERKEMBANGAN ANAK  bentuk  bentuk  bentuk komunikasi dengan lingkungannya kepribadian tingkahlaku yg dapat di terima lingkungannya  upaya pengembangan diri
  • 22. KARAKTERISTIK EMOSI ANAK 1. Reaksi emosi anak sangat kuat Reaksi emosi seringkali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yg di inginkannya Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya Reaksi emosi bersifat individual 2. 3. 4. 5. Keadaan emosi anak dapat di kenali melalui gejala tingkah laku yg di tampilkan.
  • 23. PERKEMBANGAN EMOSIONAL Bayi bereaksi terhadap emosi apapun dgn  mengeluarkan suara tangisan yang tidak di bedakan. Ketika bayi tumbuh, tangisan ini mulai dapat bedakan dan di gunakan utk mencerminkan berbagai emosi. di  Dlm beberapa bln kemudian, bayi mulai  menjerit dgn penuh kemarahan meskipun tdk mengeluarkan air mata di mana hal ini di sebabkan oleh adanya kesakitan fisik.
  • 25. JENIS EMOSI Emosi positif •Senang atau bahagia ---- tertawa Emosi negatif •jengkel, takut, marah, curiga, khawatir kecewa, bingung, meras terancam, dsb
  • 26. EMOSI POSITIF 1.Eagerness (rela) 2.Humor (lucu) 3.Joy (kegembiraan/keceriaan ) 4.Pleasure (kesenangan /kenyamanan) 5.Curiosity (rasa ingin tahu) 6.Happiness (kebahagiaan) 7.Delight (kesukaan) 8.Love (rasa cinta /kasih sayang) 9.Excitement (ketertarikan /takjub)
  • 27. EMOSI NEGATIF 1. Impatience (tidak sabaran ) 2.Uncertainty (kebimbangan) 3.Anger (rasa marah) 4.Suspicion (kecurigaan) 5.Anxiety (rasa cemas) 6.Guilt (rasa bersalah) 7.Jealousy (rasa cemburu) 8.Annoyance (rasa jengkel) 9.Fear (rasa takut) 10.Depression (depresi) 11.Sadness (kesedihan) 12.Hate(rasa benci) dan sebagainya
  • 28. INTROVERT  Introvert adalah kecenderungan seseorang utk menarik diri dari lingkungan sosialnya .  Minat,sikap,ataupun keputusan-keputusan yg di ambil selalu didasarkan pd perasaan pemikiran, dan pengalaman sendiri.  Orang-orang dgn kecenderungan introvert biasanya pendiam dan tdk membutuhkan orang lain krn merasa segala kebutuhannya bisa di penuhi sendiri.
  • 29. EXTROVERT  Extrovert adalah kecenderungan seseorang utk mengarahkan perhatian keluar dirinya shg segala minat,sikap, dan keputusan-keputusan yg di ambilnya lebih di tentukan oleh peristiwa- peristiwa yg terjadi di luar dirinya .  Orang extrovert cenderung dan ramah tamah. aktif, suka berteman,
  • 30. ANTARA INTROVERT & EXTROVERT Seorang ahli menyatakan introvert dan extrovert  hanya merupakan suatu tipe dari reaksi yg di tunjukkan seseorang. Jika seseorang menunjukkan reaksi yg terus  menerus seperti itu atau sudah menjadi kebiasaan barulah bisa di anggap sbg tipe kepribadiannya . Sementara ahli lain menyatakan bahwa suatu  kepribadian yangg sehat atau seimbang haruslah memiliki kedua kecenderungan ini.
  • 31. PENGARUH EMOSI TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN Emosi dapat mempengaruhi aktivitas mental seperti konsentrasi, daya ingat, penalaran. Pengaruh emosi pada aspek mental akan membawa pada melemahnya kemampuan mengingat (recall). Downshifting. Suasana menyenangkan akan mengundang anak menjadi lebih kreatif dibanding suasana yang penuh tekanan (Shaffer, 1995). Rasa aman merupakan hal penting dalam proses belajar. Temuan Hurlock tentang emotionally starved (kehausan dan kelaparan emosi). Keadaan sedih dapat menghambat sekresi hormon kelenjar dibawak otak termasuk hormon pertumbuhan --- interaksi dengan anak penting.      
  • 32. DAMPAK PERUBAHAN EMOSI TERHADAP FISIK Jenis Emosi Perubahan Fisik Terpesona Reaksi elektris pada kulit Mara Peredaran darah bertambah cepat Pupil mata membesar Terkejut Detak jantung bertambah cepat Kecewa Bernafas panjang
  • 33. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI  Keadaan dalam diri  Konflik dalam proses perkembangan  Sebab-sebab dari lingkungan
  • 35. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEMPERAMEN Herediter • Temuan Geurin & Gotfried: anak yang lahir dari unadaptable parents, peluang sama dg ortunya. • Temperamen dipengaruhi pusat. Lingkungan ternyata memiliki oleh sistem syaraf • Hubungan dengan lingkungan sekitar.
  • 36. KEBUTUHAN PSIKOLOGIS  Anak akan merasa aman apabila merasa orang dewasa telah menerimanya dengan kelebihan dan kekurangannya.  Kebutuhan itu sangat berperan dalam bahwa segala menciptakan kondisi bahagia pada masa awal kanak-kanak.
  • 37. KELEKATAN EMOSI (ATTACHMENT) adalah ikatan emosional yang bersifat timbal balik antara seorang anak dengan pengasuhnya yang disebabkan perkembangan kualitas hubungan sebelumnya.  orang tua yang memenuhi kebutuhan dasar dengan layak akan menimbulkan perasaan aman, nyaman dan tenang bagi anak (Papalia). 
  • 38. POLA-POLA KELEKATAN EMOSIONAL secure attachment avoidant attachment ambivalent or resistant attachment disorganized-disoriented attachment
  • 39. GAMBARAN PERILAKU Kelekatan emosi Gambaran Perilaku secure anak merespon hangat ketika ibu mendekati dirinya. insecure-avoidant anak tidak menunjukkan kontak mata ketika ibunya hadir, tidak peduli dengan orang-orang terdekat/keluarga. insecure-resistant anak merasa tidak nyaman dan cemas sebelum ibunya meninggalkan dirinya. anak bingung menyikapi kehadiran ibunya. disaorganized- anak memberikan respon dengan tidak disoriented konsisten. Kadang stres kadang tenang.
  • 41. CERDAS EMOSI Kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri, mengelola dan mengekspresikan emosi dengan tepat, orang orang memotivasi diri, memahami perasaan lain, dan membina hubungan dengan lain.
  • 42. FENOMENA MENARIK Kurangnya teladan Kesibukan orang tua Cara anak menyikapi masalah Resilience Dealing with feeling ---- orang tua “kalah” anak, mandiri vs memanjakan Tekanan dan tuntutan yang berat dari lingkungan     dg   Malpraktik pola asuh (overprotective , permisif dsb) 
  • 43. LANJUTAN  Aspek kognitif lebih penting  IQ lebih penting, SQ dan EQ agak diabaikan  Kurang ditegakkannya sopan santun  Perilaku impulsif  Anak tidak boleh mengenal lingkungan yang tidak baik
  • 44. INTERVENSI DINI Menjamin kebutuhan dasar secara layak dan memadai. Menyediakan waktu khusus untuk berkomunikasi dan mewujudkan kasih sayang. Memberikan dukungan sosial dan mendorong anak melakukan aktivitas merasa takut berbuat salah. tanpa
  • 46. Pengelolaan emosi membutuhkan latihan dan proses. Dengan mengalami ujian dan tantangan mental, emosi akan semakin terasah dan kuat. Ujian dan tantangan dapat terjadi pada peristiwa alami atau rekayasa kejadian.   
  • 47. KEBUTUHAN EMOSI ANAK rasa aman pengakuan pengontrolan
  • 48. KEBUTUHAN RASA AMAN   Anak mencari rasa aman dari diri dan lingkungannya. Seorang psikolog Dr. Gary Chapman  mengatakan bahwa setiap individu memiliki tangki cinta psikologis yang harus diisi. Jika tangkinya anak, maka orangtuanya yang sebaiknya mengisi tangkinya. Anak yang tangki cintanya penuh, maka dia akan menyukai dirinya sendiri, tenang dan merasa aman. Hal ini dapat diartikan sebagai anak yang berbahagia dan memiliki “inner” motivasi. 
  • 49. LANJUTAN Seorang ibu memarahi anaknya yang sedang bermain dengan kalimat “Ayo, berhenti main dan belajar sekarang” lalu apa yang ada dibenak anak? Mungkin “Yach… Ibu tidak sayang padaku, dan ibu tidak bisa memahami kesenanganku. Anak menerimanya sebagai hal yang negatif, meskipun kemarahan ibu merupakan salah satu bentuk rasa cinta kepada anaknya. Namun pola komunikasi tersebut ternyata dapat menghancurkan rasa cinta, dan bisa menjadi akar permasalahan antara orangtua dan anak atau guru. Butuh “kalimat sarat cinta” dan pola dua arah   
  • 50. APA YANG MENYEBABKAN KEBUTUHAN RASA AMAN TIDAK TERPENUHI? AKAN Membandingkan Mengkritik dan kesalahan mencari Kekerasan fisik dan verbal
  • 51. KEBUTUHAN AKAN PENGAKUAN Sebagian orangtua membuat anak  mereka merasa kecil dan tidak berarti, dengan ancaman. Orangtua justru senang jika anak melakukan hal yang diperintahkan, tapi yang ada dipikiran anak adalah mereka merasa kalah dengan melakukan apa yang diperintahkan orangtua dengan cara seperti itu. Sebagian anak menunda atau tidak mengerjakan apa yang ditugaskan orangtua (bahkan dengan ancaman sekalipun) untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya akan pengakuan. 
  • 52. LANJUTAN Jika anak-anak tidak merasa dicintai dan diterima oleh orangtua, mereka akan terdorong untuk mencarinya di tempat yang salah. Biasakan menatap mata saat berbicara pada anak, usahakan tatapan mata adalah datar atau “mata sayang”. Sentuh bagian bahu saat berbicara atau bagian manapun asal sopan, untuk menunjukkan bahwa kita ada bersama dan dekat dengan anak. Usahakan sejajar (berdiri sejajar dengan anak atau berlutut). Katakan: apapun yang terjadi ayah dan ibu tetap sayang sama kamu, kamu tetap jagoan ayah dan ibu, dimata ayah dan ibu kamulah yang paling cantik.     
  • 53. LANJUTAN Ada kasus ekstrim pada 16 april 2007, seorang siswa US Virginia Tech, Cho Seng-hui. Menembak dan menewaskan 32 siswa. Apa yang mendorong perilaku tersebut, sehingga dia melakukan hal yang begitu luar biasa gila? Dia melakukan hanya karena kebutuhan pengakuan dan rasa pentingnya begitu besar, tetapi tidak terpenuhi oleh orang-orang yang mengabaikannya dan menghinanya. Hal itu memaksanya keluar dari dunia logika dan merenggut nyawa orang lain serta dirinya sendiri, dalam pikirannya dia berpikir lebih baik mati bersama   
  • 54. KEBUTUHAN UNTUK MENGONTROL Seiring pertumbuhan anak, muncul kebutuhan emosional untuk bebas dan mandiri.  Gunakan komunikasi yang tidak bermaksud memaksa anak dengan nasihat kita. Buatlah seakan-akan mereka belajar dan bekerja keras untuk diri mereka sendiri. Dengan demikian anak tahu siapa yang paling mengerti dan sayang, serta kepada siapa dia akan datang pada saat membutuhkan seseorang untuk mendengar, yaitu kita orangtuanya. Beri kesempatan dan kepercayaan, namun tetap dalam pengawasan.  
  • 55. LANJUTAN • Jika memungkinkan melihat anak bisa melakukan sesuatu sendiri, maka ijinkanlah karena itu adalah proses belajar. Harga diri anak akan semakin tinggi, jika kita rajin memberikan kontrol kepada anak, karena anak merasa mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan (tentunya kegiatan yang aman sesuai dengan kebijaksanaan orangtua). 
  • 56. CARA MEMAHAMI ANAK Emosi sangat menguasai logika berpikir anak-anak. Anak-anak jauh lebih banyak didorong oleh perasaan mereka daripada pemikiran yang baik untuk mereka.  Membombardir pikiran mereka dengan nasehat positif, menjadikan diri kita motivator di depan mereka tidak akan mempan. Justru membuat anak bertambah “sebal” dengan kelakuan kita. Komentar atau nasihat seperti : “kamu harus giat belajar ”, “jangan buang waktumu dengan bermain terus”, “jaga kebersihan dikamarmu”, kecuali bila kita sudah terlebih dahulu mengenali perasaan mereka. 
  • 57. LANJUTAN  Dalam kondisi emosi negatif, seorang anak tidak dapat menerima input dan nasehat meskipun yang dapat mengubah perilaku mereka. Berbeda hasilnya jika kita mampu mengerti dan mengenali perasaan emosi mereka terlebih dahulu, maka mereka akan terbuka dan mendengarkan saran logis dari kita.
  • 58. MEMAHAMI DENGAN MENDENGAR Yang dibutuhkan anak kadangkala hanya didengar saja, bukan solusinya. Dengan memberikan perhatian 100% kita bisa terkejut, ternyata anak mau terbuka dan mau berbagi pikiran dan perasaan. Hanya dengan berkata “hmm.. okay, begitu ya.. lalu..” Anak hanya akan meyatakan pikiran dan perasaan yang sejujurnya tanpa takut dihakimi. Ketika kita biarkan anak mengungkapkan emosi dan pikirannya dengan bebas (saat kita ada untuk memberi dukungan emosional), kita akan membantu mengembangkan rasa percaya diri untuk menghadapi tantangan – tantangan hidup. Misal : “saya tadi berkelahi dengan   
  • 59. Jika anak datang dan berkata “Joni tidak mau bermain bola dengan ku” apa jawab kita? “Sini main sama ayah dan ibu, maen sama yang lain saja ya atau ya sudah.. maen sendiri saja”. Ungkapan anak menunjukkan rasa kecewa dan sepi. Bagaimana respon kita? “Hmm.. kamu pengen banget ya maen sama Joni?” atau “mm.. kamu kesepian yah, pengen main ya?” lalu tunggu responnya, biasanya anak akan bercerita panjang lebar, kemudian solusi sebaiknya diserahkan kepada anak, caranya “lalu apa yang bisa ayah dan ibu bantu buat kamu? Mau maen sama ayah dan ibu? Atau ada ide lain?” Biarkan anak memilih solusi terbaik bagi dirinya. Hafalkan tabel diatas dan gunakan untuk berkomunikasi dengan anak, pahami seiap kasus yang dialami anak.  
  • 60.  Dengan turut mengerti perasaan emosi anak dan membiarkan menemukan solusi masalahnya sendiri, maka anak akan merasa dipahami dan nyaman. Serta akan tumbuh rasa percaya diri di lingkungan yang menghargai dia. Dan berikutnya akan mudah bagi anak untuk terbuka terhadap orangtuanya, dan sikap saling percaya antara orangtua dan anak akan terbentuk dengan baik.
  • 61. STRATEGI MENGARAHKAN Coba tanyakan “bolehkah ayah dan ibu usul?” Setelah ada ijin dari anak, maka berikan masukan yang Anda rasa paling tepat. Terkadang cara pandang anak tidak sama dengan orangtua, kita tahu jika anak memilih solusi yang kurang tepat (menurut orangtua) dengan nilai, norma yang berlaku di lingkungan sosial, maka kita bisa “menggiringnya” dengan model komunikasi yang sopan dan tetap menghargai anak. Pintu gerbang kekerasan hati anak akan terbuka lebar saat kita mau menerima dan mengerti anak kita, dan anak akan mempersilahkan kita masuk dan bertamu di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ditempat itulah kita dapat meletakan pesan, arahan dan masukan positif bagi kebaikan masa depan anak.   
  • 62. Seorang anak laki-laki kecil tanpa sengaja merusakkan raket milik ayahnya. Karena  KISAH RAKET RUSAK takut, ia menyembunyikan raket itu di bawah tempat tidur dalam kamarnya. Setiap kali ayahnya memasuki kamar, hatinya ketakutan. Ia sengaja duduk di atas tempat tidur, khawatir sang ayah mengangkat tempat tidur kemudian menemukan raket yang ia rusakkan. Karena itulah ia selalu berusaha memindahkan raket yang ia rusakkan ke tempat lain sesering mungkin, dengan harapan sang ayah tidak akan dapat menemukannya. Sejauh ini semuanya selalu bisa diatasi dengan baik. Kesalahannya tetap tertutup rapat-rapat di depan ayahnya. Namun, selama itu pula hatinya tidak tenang. Setiap saat rasa bersalah muncul dan menghakiminya. Kemana pun ia pergi, hatinya selalu tertuju kepada raket sang ayah yang pernah ia rusakkan.
  • 63. Semakin sering ia memindahkan raket yang ia rusakkan, ia semakin gelisah, karena itu berarti semakin sedikit tempat yang memungkinkan ia menyembunyikan raket rusak itu. Dalam ketertekanannya, akhirnya ia mengambil raket rusak itu, membawanya di tangan kanannya, kemudian mendatangi ayahnya dengan takut. Setelah berada di depan ayahnya, ia pun berkata sambil menunjukkan raket rusaknya, “ayah, maafkan aku karena telah merusakkan raket ayah, aku siap untuk dihukum.” Mendengar pengakuan anaknya, sang ayah membungkuk dan berkata, “nak, ayah sudah tahu semua itu dari minggu lalu, ayah hanya menunggu kamu mempunyai keberanian untuk mengakuinya. Sekarang ayah hendak berkata kepadamu bahwa ayah memaafkanmu.” Kalimat terakhir dari sang ayah benar-benar membuat sang anak lega dan merasa bebas. Mengakui kesalahan adalah awal dari sebuah perbuatan besar, dan mempertanggungjawabkan kesalahan adalah langkah menuju kebahagiaan. 
  • 64. PENDIDIKAN KARAKTER Suatu hari seorang anak laki-laki sedang memperhatikan sebuah kepompong, eh ternyata di dalamnya ada kupu-kupu yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong. Kelihatannya begitu sulitnya, kemudian si anak laki-laki tersebut merasa kasihan pada kupu-kupu itu dan berpikir cara untuk membantu si kupu-kupu agar bisa keluar dengan mudah. Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera mengambil gunting dan membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dr sana. Alangkah senang dan leganya si anak laki laki tersebut.Tetapi apa yang terjadi? 
  • 65. Si kupu-kupu memang bisa keluar dari sana. Tetapi kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang, hanya dapat merayap. Apa sebabnya? Ternyata bagi seekor kupu-kupu yang sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yang mana pada saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada suatu cairan didalam tubuhnya yang mengalir dengan kuat ke seluruh tubuhnya yang membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan tersebut maka sayapnya tidak dapat mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu- kupu yang hanya dapat merayap. 
  • 66. LANJUTAN Itulah potret singkat tentang pembentukan karakter, akan terasa jelas dengan memahami contoh kupu- kupu tersebut. Seringkali orangtua dan guru lupa akan hal ini. Bisa saja mereka tidak mau repot, atau kasihan pada anak. Kadangkala Good Intention atau niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. Kadangkala kita sering membantu mereka karena kasihan atau rasa sayang, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Memandulkan kreativitasnya, karena kita tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya justru menjadi kuat dan berkarakter. 
  • 67. LANJUTAN Sama halnya bagi pembentukan karakter seorang anak, memang butuh waktu dan komitmen dari orangtua dan sekolah atau guru (jika memprioritaskan hal ini) untuk mendidik anak menjadi pribadi yang berkarakter. Butuh upaya, waktu dan cinta dari lingkungan merupakan tempat dia bertumbuh, cinta disini jangan disalah artikan memanjakan. Jika kita taat dengan proses ini maka dampaknya bukan ke anak kita, kepada kitapun berdampak positif, paling tidak karakter sabar, toleransi, mampu memahami masalah dari sudut pandang yang berbeda, disiplin dan memiliki integritas (ucapan dan tindakan sama) terpancar di diri kita sebagai orangtua ataupun guru. 
  • 68. MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MENGELOLA EMOSI ANAK Keterampilan mengenal dan merespon emosi Kemampuan mengungkapkan perasaan            Keterampilan mengalokasikan Katarsis emosi Asertif Simpati dan empati Menyibukkan diri Menemukan teman rasa marah Membantu mengenali Sense of humor Mengembangkan hobi diri
  • 69. YANG PERLU DILAKUKAN ORANG DEWASA Menjadi teladan Mengenalkan bentuk-bentuk emosi Tanggapi perasaan anak Melatih pengendalian diri Melatih pengelolaan emosi Menerapkan sikap empati Melatih keterampilan komunikasi Melatih asertif/mengungkapkan emosi kata Memperbanyak permainan dinamis         dengan kata-     Memperdengarkan musik dengan ritme teratur Membuat iklim positif dan sebagainya (Tartila Tartusi & Zirly Fera Jamil)
  • 70. PERKEMBANGAN SOSIAL Menurut Plato, secara potensial manusia adalah zoon politicon. Muhibbin (1999: 35) mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan social life. Menurut Hurlock, perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.   
  • 71. PERKEMBANGAN SOSIAL  Perkembangan sosial anak dimulai dari sifat egosentrik individual ke arah interaktif komunal.  Pada mulanya anak bersifat egosentris, yaitu hanya dpt memandang dr satu sisi yaitu dari dirinya sendiri. Anak tdk mengerti bahwa orang lain bisa berpandangan berbeda dgn dirinya.  Oleh krn itu pd masa usia 2-3 th anak masih suka bermain sendiri(individual).
  • 72. TINGKATAN BERMAIN SOSIAL  Perkembangan tingkat bermain anak akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan keterampilan sosial yang di miliki anak.  Egosentris ---- sosiosentris.  Permainan  Anak tidak sosial yang solitare ---- permainan cooperative. hanya memerlukan pengalaman baik dan menyenangkan, tapi juga memerlukan pengalaman yang tidak baik dan tidak menyenangkan.
  • 73. PROSES PERKEMBANGAN SOSIAL  Belajar untuk bertingkah laku dengan cara yang bisa diterima masyarakat.  Belajar memainkan peran sosial yang adaa di masyarakat.  Mengembangkan sikap/tingkah laku sosial terhadap individu lain.
  • 74. POLA PERILAKU Hurlock (1978) DALAM SITUASI SOSIAL Kerjasama Persaingan Kemurahan hati Hasrat penerimaan Simpati Empati Ketergantungan Sikap ramah Meniru Perilaku kelekatan           sosial (attachment)
  • 75. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL  Keluarga  Lingkungan sekitar  Pengalaman sosial awal
  • 76. PENYEBAB ANAK BERMASALAH AL:  Pola asuh overprotected , otoriter  Pola asuh permisif  Kurang kasih sayang dan perhatian  Lingkungan  Minimnya kesempatan anak untuk bergaul  Anak kurang dihargai, terlalu banyak dituntut
  • 77. PENGEMBANGAN ASPEK  Pengelompokan anak  Modelling dan imitating  Bermain kooperatif  Manajemen konflik  Kepercayaan diri SOSIAL  Pertemanan dan afiliasi
  • 78. SIKAP  Sikap  Sikap DAN TINDAKAN YG KOOPERATIF dan tindakan mau menolong dan tindakan bertanggung jawab  Mengapresiasi dan menghargai persamaan dan perbedaan individu  Peka terhadap lingkungan
  • 79. KETERAMPILAN MANAJEMEN KONFLIK Pendekatan konflik sosial adalah masalah  riil memerlukan penanganan yg sungguh-sungguh dan kesabaran dari guru. Jika terjadi konflik sosial di antara anak,  maka guru perlu mendorong mereka utk membicarakan dgn anak-anak lainnya. Curry dan Johnson dalam Mary Hohman  (1995) percaya bahwa strategi ini adalah penting di lakukan ketika anak-anak menceritakan persoalan kpd anak lain. yg di alaminya
  • 80. PELIBATAN ORANG TUA Dialog dan pertemuan dengan orang tua “the important thing to remember is to meet with parents as often as is necessary to maintain close contact, and to be an advocate for the child and his or her best interest. Conferences to be succesful should also relate to the parentys needs” (Swick). Bisa melalui parenting  
  • 81. LANJUTAN  Guru dapat keputusan melibatkan orang tua dalam pengambilan “ positive effect will also be felt when parents are include as members of policy planning commitees or board involved in decision making and/or evalaution related to be scholl or centre” (Becher).
  • 82. LANJUTAN  Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah anak didik (home visit) “these visits provide the opportunity to relate to families on their own “ground’ and to gain valuable information about the child’s need” (Powell).
  • 83. LANJUTAN  Orang tua dapat terlibat secara langsung dalam membantu proses pembelajaran di kelas. “research indicates that gains made by children in early childhood education program are maintained to a greater extent when parents involved in the program than when they are not” (Becher, Coleman, Henderson, Schaffer, Welberg).
  • 84. TEKNIK EVALUASI  Observasi  Anecdotal record  Analisis foto  Analisis gambar  Daftar checklist  Recording (rekaman wawancara)
  • 85. METODE PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL Bernyanyi dan bermain musik Role playing Permainan hand puppet Relaksasi dan meditasi dengan musik Cerita dan dongeng      Demonstrasi (showing, doing, show & tell Gerak dan lagu Permainan feeling band Career day Market day and telling) ---     
  • 86. PROGRAM PENDUKUNG PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL  Brosur  Buletin  Buku penghubung  Pertemuan parenting  Website  Home visit  Referal  Raport