2. TOPIK BAHASAN
Apakah emosi itu?
Bagaimana emosi mempengaruhi penyesuain
pribadi dan sosial anak?
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan
emosi anak
Bagaimana perkembangan emosi anak?
Pola Emosi yang muncul pada anak
Kondisi yang mempengaruhi emosi
Bagaimana mengelola emosi
3. Pengertian tentang EMOSI
Emosi merujuk pada suatu perasaan
dan pikiran yang khas, suatu keadaan
biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya
adalah dorongan untuk bertindak.
Daniel Goleman (2002)
4.
5. PANDUAN MEMAHAMI EMOSI
1. Emosi adalah sesuatu yang kita rasakan pada saat
terjadinya
2. Emosi bersifat fisiologis (jantung berdebar,
berkeringat, hormon meningkat, dll) dan berbasis
perasaan emosional.
3. Emosi pd saat kedatangannya menimbulkan efek
pada pemikiran, perasaan dan perilaku.
4. Emosi menimbukan dorongan pada seseorang
yang mengalaminya (energi untuk “bergerak”)
5. Emosi mengacu pada cara pengekspresian yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk: bahasa,
ekspresi wajah, isyarat, dll.
6. BAGAIMANA EMOSI MEMPENGARUHI
PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL ANAK
1. Emosi menambahkan rasa nikmat bagi
pengalaman sehari-hari
2. Emosi menyiapkan tubuh untuk
melakukan tindakan
3. Ketegangan emosi mengganggu
keterampilan motorik
4. Emosi merupakan suatu bentuk
komunikasi
7. Lanjutan…
5. Emosi merupakan sumber penilaian diri
dan sosial
6. Emosi mewarnai pandangan anak
terhadap kehidupan
7. Emosi mempengaruhi interaksi sosial
8. Emosi mempengaruhi suasana
psikologis
9. Reaksi emosional apabila diulang-ulang
akan menjadi kebiasaan.
9. PERAN KEMATANGAN
Perkembangan emosi pada anak akan mengikuti
perkembangan usia kronologisnya.
Kematangan sistem syaraf dan otot akan mengembangakan
potensi untuk berbagai macam reaksi.
Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk
memahami makna, memperhatikan satu rangsangan dlm
jangka lama, dan memutuskan ketegangan emosi pd satu
objek.
Perkembangan kelenjar endokrin dan andrenalin penting
untuk kematangan perilaku emosi.
10. PERAN BELAJAR
BELAJAR SECARA COBA DAN
RALAT
◦ biasa digunakan pd masa kanak-kanak awal, tetapi tdk pernah
ditinggalkan sama sekali hingga dewasa)
BELAJAR DENGAN CARA MENIRU
BELAJAR DENGAN CARA
MENGIDENTIFIKASI DIRI
BELAJAR MELALUI
PENGKONDISIAN
PELATIHAN
11.
12. Faktor belajar lebih penting dalam
perkembangan emosi anak,
karena belajar merupakan faktor
yang dapat dikendalikan.
Faktor kematangan juga dapat
dikendalikan tetapi hanya dg
mempengaruhi kesehatan fisik dan
memelihara keseimbangan tubuh.
13. PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK BAYI HINGGA
USIA 18 BULAN
Bayi -4
Minggu
• Butuh belajar dan mengetahui bahwa lingkungan di sekitarnya
aman dan familier.
• Mulai tersenyum jika ia merasa nyaman dan tenang
4 – 15 Bln
• Mulai belajar mengekspresikan emosi seperti gembira, terkejut,
marah dan takut
• Ia akan gelisah jika ia dihampiri orang asing yang belum dikenalnya.
18 bulan
• Mulai mengamati dan meniru reaksi emosi yang di tunjukan
orang- orang yang berada di sekitar dalam merespon kejadian
tertentu
14. PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK
USIA 18 BULAN SAMPAI 3 TAHUN
Anak mulai mencari-cari aturan dan batasan
yang berlaku di dingkungannya. Mulai melihat
akibat perilaku dan perbuatannya yang akan
banyak mempengaruhi perasaan dalam
menyikapi posisinya di lingkungan.
Memahami keterkaitan ekspresi
wajah dengan emosi dan
perasaan.
Mampu mengekspresikan
emosinya dengan bahasa verbal
15. PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK
USIA ANTARA 3 SAMPAI 5 TAHUN
Mulai belajar dan menjalin hubungan
pertemanan yang baik dengan anak
lain, bergurau dan melucu serta
mulai mampu merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain.
Mampu memahami bahwa satu
peristiwa bisa menimbulkan reaksi
emosional yang berbeda pada
beberapa orang.
16. PERKEMBANGAN EMOSI PADA ANAK
USIA ANTARA 5 SAMPAI 12 TAHUN
Mulai mempelajari kaidah dan
aturan.
Anak telah menginternalisasikan
rasa malu dan bangga.
Anak dapat menverbalisasikan
konflik emosi yang dialaminya.
Anak dapat mengatur ekspresi
emosi dalam situasi sosial. Selain
itu dapat mengontrol emosi negatif
seperti takut dan sedih.
Pengertian anak tentang baik-buruk
menjadi bertambah dan juga lebih
fleksibel, tidak sekaku saat di usia
kanak-kanak awal.
17. POLA EMOSI YANG UMUM PADA
ANAK
RASA TAKUT
RASA KHAWATIR
RASA CEMAS
RASA MARAH
RASA CEMBURU
DUKACITA
KEINGINTAHUAN
KASIH SAYANG
KEGEMBIRAAN/KERIANGAN/KESENANG
AN
fatin
18. RASA TAKUT
1. Ragsangannya
2. Variasi rasa takut
3. Faktor yang mempengaruhi
a. Inteligensi
b. Jenis Kelamin
c. Status Sosial
d. Kondisi fisik
e. Hubungan sosial
f. Urutan kelahiran
g. Kepribadian
4. Pola emosi yang terkait: rasa
malu,rasa canggung,
19. RASA KHAWATIR
Rasa gelisah tanpa alasan.
Merupakan produk pikiran anak.
Dipengaruhi oleh apa yg dianggap
bermakna dlm kehidupan mereka pd
saat itu
Cara mengeksprsikan tergantung pd
pola kepribadian anak
(ekstrovert/introvert, rendah
diri/percaya diri)
20. RASA CEMAS
Keadaan mental yang tidak enak
berkenaan dg sakit yang mengancam
atau yang dibayangkan.
Ditandai dg perasaan khawatir dan
tidak berdaya.
Bedanya dg rasa khawatir. Rasa
cemas adalah keadaan emosi yg
lebih umum, disebabkan oleh masalah
yg bersifat subjektif.
21. RASA MARAH
1. Ekspresi yg sering muncul pada
anak, krn rangsangannya banyak.
2. Rangsangannya berbeda: bayi,
prasekolah, masa sekolah/lebih tua.
3. Reaksi kemarahan:
a. Impulsif (agresi) > bersifat menghukum
keluar (extrapunitive)
b. Ditekan > bersifat menghukum kedalam
(intrapunitive)
22. RASA CEMBURU
Adalah reaksi yang normal terhadap
kehilangan kasih sayang yang nyata,
dibayangkan atau ancaman
kehilangan kasih sayang.
Kombinasi rasa takut dan rasa marah.
Terjadi pada situasi sosial.
25. EMOSI YANG DOMINAN PADA ANAK
Adalah salah satu atau beberapa emosi
yang menimbulkan pengaruh kuat
terhadap perilaku anak.
Emosi yang dominan akan menentukan
TEMPERAMEN atau “suasana hati yang
dirasakan” anak.
26. KONDISI YANG MEMPENGARUHI
EMOSI YANG DOMINAN
KONDISI KESEHATAN
SUASANA RUMAH
CARA MENDIDIK ANAK
HUBUNGAN ANTAR ANGGOTA
KELUARGA
HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA
POLA PENGASUHAN
BIMBINGAN DALAM MENGENDALIKAN
EMOSI
28. PENGENDALIAN EMOSI
Adalah mengarahkan energi emosi
ke saluran ekspresi yang
bermanfaat dan dapat diterima
secara sosial.
Bukan hanya memperhatikan aspek
fisik tetapi juga aspek mental.
Diperlukan untuk mencapai
keseimbangan emosi.
29. PENGENDALIAN EMOSI
Belajar menilai rangsangan
yang menimbulkan emosi
sebelum bereaksi
Belajar mengekspresikan
emosi dalam pola perilaku
yang dapat diterima secara
sosial.
31. KATARSIS EMOSI
Pengertian: “Pembersihan sistem energi yang
terkurung, yang terjadi apabila ekspresi
emosi dikendalikan”.
Ada dua jenis:
a. Katarsis fisik,
b. Katarsis mental
32. KATARSIS FISIK
• Setiap aktivitas yang menggunakan
seluruh energi yang dihasilkan oleh
perubahan fisik yang menyertai emosi
akan menimbulkan katarsis bagi energi
ini dan memulihkan keseimbangan.
Contoh:
• Menyibukkan diri,
• Menangis, atau
• Tertawa
33. KATARSIS MENTAL
Katarsis juga berlaku untuk jiwa, apabila keadaan
mental yang menyertai emosi tidak ditangani
secara tepat akan menimbulkan sikap yang tidak
menyenangkan sehingga penyesuaian pribadi dan
sosial anak akan kurang baik.
Mengubah pandangan anak atau menghilangkan
sumber kerusuhan emosi
34.
35. BANTUAN BAGI KATARSIS EMOSI
Kegiatan menyibukkan diri
Pengembangan rasa
humor
Memiliki hubungan yang
akrab dg ortu maupun
teman sebaya
Kesediaan untuk terbuka
Pengertian dari pihak lain
36. PERAN GURU
Peran guru dalam pelatihan emosi adalah
menumbuhkan kemampuan anak untuk:
Memahami diri sendiri
Mengeskpresikan emosi secara tepat
Memotivasi diri sendiri
Mengatur keadaan emosi diri sendiri
Memecahkan masalah dengan segala
resikonya
Menyelesaikan konflik
Berempati