Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan proses menggunakan Data Flow Diagram (DFD) yang mencakup pengertian, komponen, aturan pembuatan, penurunan level, dan langkah-langkah pembuatan DFD."
2. Perancangan Sistem Informasi
Materi
• Model dan Model Proses
• Data Flow Diagram (DFD)
• Versi Representasi DFD
• Komponen DFD
o Proses, Entitas, Aliran Data, Data store
• Aturan-aturan dalam Pembuatan DFD
• Penurunan Level pada DFD
• Bentuk kesalahan dalam Penggambaran DFD
• Langkah-langkah Pembuatan DFD
• Kapan memodelkan proses
3. Perancangan Sistem Informasi
Apa itu model…?
• Model:
o representasi dari realitas, umumnya dinyatakan
dalam bentuk grafis
• Pemodelan proses:
o teknik untuk menata dan mendokumentasikan
proses, input, output, dan simpanan data dalam
suatu sistem
• Pemodelan proses :
o alat dalam rekayasa perangkat lunak
o sering dipakai untuk memodelkan hal lain yang
bukan perangkat lunak
4. Perancangan Sistem Informasi
Tiga Alasan Pemodelan
• Dapat memfokuskan pada hal-hal penting
dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu
jauh.
• Mendiskusikan perubahan dan koreksi
terhadap kebutuhan pemakai dengan
resiko dan biaya minimal.
• Menguji pengertian penganalisa sistem
terhadap kebutuhan pemakai dan
membantu pendesain sistem dan
pemrogram membangun sistem.
5. Perancangan Sistem Informasi
Karakteristik Pemodelan
• Dibuat dalam bentuk grafis dan tambahan
keterangan secara tekstual.
• Dapat diamati dengan pola top-down dan
partitioned.
• Memenuhi persyaratan minimal redundancy.
• Dapat mempresentasikan tingkah laku sistem
dengan cara yang transparan.
6. Perancangan Sistem Informasi
APA ITU...?
• Data Flow Diagram (DFD)
• Diagram Arus Data (DAD)
o alat bantu pemodelan proses yang menggambarkan aliran data
dalam suatu sistem serta aktivitas atau pemrosesan yang dilakukan
oleh sistem tersebut
o sinonim : model proses, data flow diagram (DFD)
7. Perancangan Sistem Informasi
DFD/DAD
• Process modeling – teknik yang digunakan untuk
mengatur dan mendokumentasikan proses sebuah
sistem
o Aliran data melalui proses
o Logik
o Kebijakan (policies)
o Prosedur
• Data flow diagram (DFD) – proses yang digunakan untuk
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja
yang dilakukan oleh sistem
• Sinonim: bubble chart, transformation graph, dan
process model.
• DFD sering dipakai untuk business process redesign.
8. Perancangan Sistem Informasi
DFD/DAD
• Data Flow Diagram atau DFD adalah salah satu tools
penting yang digunakan oleh analis sistem.
• Penggunaan DFD dipopulerkan oleh DeMarco (1978)
dan Gane & Sarson (1979) melalui metodologi analisis
sistem terstruktur (structured systems analysis
methodologies).
• Mereka menganjurkan agar DFD menjadi alat pertama
yang digunakan “analis sistem” untuk membuat sebuah
model sistem yang menunjukkan keterkaitan setiap
komponen-komponen sistemnya.
• Komponen sistem tersebut adalah proses-proses dalam
sistem, data yang digunakan oleh proses-proses
tersebut, eksternal entitas yang berinteraksi dengan
sistem dan aliran data/informasi di dalam sistem.
9. Perancangan Sistem Informasi
DFD/DAD
• Menggunakan beberapa simbol untuk merepresentasikan
aliran data antara proses, penyimpanan data dan aliran data
ke dalam dan keluar sistem
• Mengutamakan aliran data dibandingkan aliran dokumen
atau laporan
• Lebih bersifat konseptual, tampilan non fisik / logika data dalam
sistem, menyediakan dokumentasi aliran data dan proses
pengolahan data yang lebih baik
• Tidak memperlihatkan urutan atau waktu dari setiap proses
• Tidak menampilkan keputusan
• Memiliki pandangan sistem secara global dan rinci (sub
sistem/proses) serta digambarkan dalam hierarki level
• Dapat digunakan untuk mendeskripsikan aliran data dalam
berbagai level dan antar level
10. Perancangan Sistem Informasi
Pemodelan Proses (Process Modeling)
• Pemodelan Proses (Process Modeling), merupakan
teknik yang digunakan untuk mengelola dan
mendokumentasikan proses sistem.
• Teknik mengelola dan mendokumentasikan struktur
dan aliran data melalui PROSES sistem dan atau
logika, kebijakan dan prosedur yang akan
diimplementasikan oleh PROSES sistem. Suatu tipe
khusus model proses yang disebut diagram konteks.
• Pemodelan proses berasal dari metode engineering
perangkat lunak, oleh sebab itu kita mungkin harus
menghadapi beberapa tipe model proses misalnya
bagan struktur program, flowchart logika, atau tabel
keputusan dalam bidang aplikasi pemrograman.
13. Perancangan Sistem Informasi
Proses (Process)
• kerja yang dilakukan oleh sebuah sistem menanggapi
aliran data yang masuk atau kondisikondisi tertentu.
Sinonimnya adalah transform.
• Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan terhadap data
yang masuk (input) untuk menghasilkan data keluaran
(output)
• Proses memperlihatkan mengenai apa yang dilakukan
oleh sistem, kaitannya dengan aktifitas pengolahan data
(perekaman, pengolahan, pembentukan informasi, dsb)
• Proses hanya menunjukkan kegiatannya saja, tidak
merujuk orang/pihak yang melakukan
• Setiap proses mempunyai satu atau lebih data input dan
menghasilkan satu atau lebih data output.
• Setiap proses mempunyai nomor dan nama yang unik.
✓ contoh: proses pembayaran, proses cetak KRS, dll
✓ Contoh: Pembuatan Faktur Penjualan, dsb)
14. Perancangan Sistem Informasi
Entitas (Entity)
• Entitas Luar (External Entity )
Merupakan pihak di luar organisasi (bisa orang atau
organisasi) yang mengirimkan input ke sistem atau
menerima output dari sistem berupa data atau
informasi guna menunjukkan batasan dari sistem
• Entitas (Entity), Merupakan pihak di dalam atau
diluar organisasi (bisa orang atau organisasi) yang
mengirimkan input ke sistem atau menerima output
dari sistem berupa data atau informasi guna
menunjukkan batasan dari sistem
• Perannya memberi input data ke sistem atau
menerima output data/informasi dari sistem.
• Desainer (analis sistem) tidak mempunyai kontrol
atau kekuasaan terhadap entitas eksternal.
• Tidak sama dengan entitas dalam basis data
• contoh: Bank, Sekretariat, Kaprodi, Departemen
Pendidikan, dll
15. Perancangan Sistem Informasi
Aliran Data (Data Flow)
• Data flow (aliran data) adalah data yang mengalir di
dalam sistem, tepatnya adalah :
o diantara dua proses
o dari data store ke proses dan sebaliknya
o dari entitas eksternal ke sistem dan sebaliknya
• Dari sifatnya data yang mengalir dapat sebagian
atau keseluruhan tergantung kebutuhan dan
dilepaskan dari pandangan proses fisik
• Nama sebuah aliran data diusahakan sesuai mewakili
objek data sebenarnya dan sedapat mungkin tidak
menimbulkan kesan proses, atau sesuatu yang
berkaitan dengan format/media (misalnya : Laporan,
Faktur, Surat, dsb)
• menyatakan data masukan ke suatu proses atau
data keluaran dari suatu proses
• dapat juga menyatakan update data dalam suatu
file, basis data atau simpanan data yang lain.
• contoh: Matakuliah yang diambil, Jumlah yang
dibayarkan, Saldo terakhir, dll
17. Perancangan Sistem Informasi
Diverging and Converging Data Flows
• Aliran divergen dan konvergen
aliran ini digunakan untuk
menggambarka aliran data
menyebar atau memusat pada
diagram aliran data.
o Aliran data divergen adalah
suatu aliran yang terpisah
menjadi banyak data, hal ini
mengindikasikan bahwa semua
atau sebagian aliran data
tunggal terkirim ke tujuan yang
berbeda
o Aliran data konvergen adalah
penyatuan banyak aliran data
menjadi aliran data tunggal,
hal ini mengindikasikan bahwa
aliran data dari sumber yang
berbeda dating sebagai paket
tunggal untuk pengolahan
selanjutnya.
18. Perancangan Sistem Informasi
Simpanan Data (Data Store)
• Data store adalah tempat penyimpanan
atau ‘file cabinet’ (repository).
• Setiap data store mempunyai nama
yang unik.
• Pandangan data store dilepaskan dari
konsep file database komputer atau
arsip dokumen manual.
• Bisa berupa file atau basis data tapi tidak
selalu berupa file atau basis data
• Merupakan kumpulan data
• contoh: file Mahasiswa, data KRS, dll
20. Perancangan Sistem Informasi
ATURAN-ATURAN PEMBUATAN
DAD
Minimal salah satu
ujung suatu aliran
data adalah proses.
Jadi tidak boleh ada
aliran data :
•Dari entitas ke entitas
•Dari entitas ke simpanan data
•Dari simpanan data ke entitas
•Dari simpanan data ke simpanan
data
21. Perancangan Sistem Informasi
ATURAN-ATURAN PEMBUATAN DAD
1. Data yang mengalir dalam
setiap level DAD harus konsisten
(jumlah data masuk dan keluar
dalam suatu proses harus
konsisten)
2. Suatu proses harus punya output
Blackhole: proses tanpa output
3. Suatu proses harus punya input
Miracle: proses tanpa input
4. Suatu proses harus punya cukup
input untuk menghasilkan
output
Gray hole: proses tanpa input
memadai untuk menghasilkan
output
22. Perancangan Sistem Informasi
ATURAN-ATURAN PEMBUATAN DAD
7. Data-data yang berasal dari sumber yang
sama dan mengalir dengan tujuan yang
sama dapat digambar dalam satu aliran
data (aliran data komposit)
8. Jangan gunakan aliran data menyebar untuk
DAD yang penting. Sebaiknya aliran data
dipisahkan menurut komponen-
komponennya
9. Sebaiknya simpanan data diberi nama sesuai
dengan nama yang dipakai dalam model
data (diagram ER). Kata DATA tidak perlu
dipakai.
10. Untuk mengurangi kompleksitas gambar,
simbol-simbol proses, entitas, simpanan data
dapat dibuat duplikatnya
23. Perancangan Sistem Informasi
Bagaimana Membuat DFD Yang Baik?
• Sebuah DFD yang baik harus:
o Tidak ada data flow yang terbagi (split) menjadi
beberapa data flow
o Tidak ada data flow yang bertumpuk (crossing lines)
o Tidak mempunyai looping untuk mengontrol elemen
seperti dalam flow chart
o Tidak ada data flow yang berfungsi sebagai ‘sinyal’
untuk menjalankan suatu proses
• Catatan:
Membangun model sistem dengan tools DFD, tidak
dapat dilepaskan dari penguasaan konsep data dan
proses pada analisis dan desain sebuah sistem informasi
24. Perancangan Sistem Informasi
Model – gambaran dari realitas
Logical model – sebuah
gambaran non-teknis yang
melukiskan sebuah sistem.
Sinonim: essential model,
conceptual model, dan
business model.
Physical model – sebuah
gambaran teknis yang
melukiskan bagaimana
sebuah sistem dijalankan.
Sinonim: implementation
model dan technical model.
Model Proses
25. Perancangan Sistem Informasi
Nomor Proses
Nama Proses
Entitas
Data Store
Nama Aliran Data (input)
Nama Aliran Data (output)
Nama Aliran Data
Nama Aliran Data
Diagram Aliran Data
Menambah Data
Mengubah Data
Menghapus Data
Membaca, Menampilkan
Struktur Data
Spesifikasi Proses
27. Perancangan Sistem Informasi
1.1
Mencatat
Pelanggan Baru
Administrasi
SQL Server 2005:
Pelanggan
Win GUI XP: Identitas_pelanggan_baru
Pelanggan_baru
SQL Insert: Pelanggan_Baru
SQL Select: Pelanggan
Diagram Aliran Data (Fisik)
28. Perancangan Sistem Informasi
Mengapa menggunakan Model Sistem Logik?
• Meniadakan bias yang dihasilkan dari cara
yang dijalankan sistem saat ini
• Mengurangi resiko hilangnya business
requirement karena kita terlalu terpengaruh
dengan hasil-hasil teknis
• Memudahkan komunikasi dengan end-users
dalam bahasa non-teknis
30. Perancangan Sistem Informasi
Perbedaan antara DFD dan Flowchart
• Proses dalam DFD dapat dilakukan secara paralel
(pada saat yang sama)
o Proses dalam flowchart dilakukan satu per satu (one
at a time)
• DFD memperlihatkan aliran data melalui sebuah sistem
o Flowchart memperlihatkan aliran kontrol (urutan dan
pemindahan kontrol)
• Proses pada DFD dapat memiliki satuan waktu yang
berbeda (daily, weekly, on demand)
o Proses pada flowchart adalah bagian dari sebuah
program tunggal dengan satuan waktu yang
konsisten (a single program with consistent timing)
31. Perancangan Sistem Informasi
Penurunan level dalam DFD
• Konteks Diagram
• Diagram Aliran Data Level 0
• Diagram Aliran Data Level 1
• Diagram Aliran Data Level
…
• Diagram Aliran Data Level N
• Konteks Diagram
• Diagram Dekomposisi
• Diagram Aliran Data
Kejadian
• Diagram Aliran Data
Subsistem
• Diagram Aliran Data Sistem
36. Perancangan Sistem Informasi
Diagram Konteks (Context Diagram )
• Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam
diagram aliran data dan hanya memuat satu proses,
menunjukkan sistem secara keseluruhan.
• Proses tersebut diberi nomor nol.
• Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram
konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju
dan dari sistem.
• Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data
dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu
entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran daa
menuju dan dari sistem diketahui penganalisis dari
wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis
dokumen.
37. Perancangan Sistem Informasi
Diagram Konteks (Context Diagram )
• Context Diagram adalah data flow diagram tingkat
atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling
tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang
menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan
ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-
entitas eksternal.
• CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran
dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran
tersebut menggambarkan keseluruhan proses
dalam sistem.
38. Perancangan Sistem Informasi
Aturan dalam (Context Diagram )
• Menggunakan satu simbol proses,
• Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai
dengan fungsi sistem tersebut,
• Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan
komunikasi langsung
• Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak
masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk
digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah
penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan
tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
• Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya
diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
• Aliran data ke proses dan keluar sebagai output
keterangan aliran data berbeda.
39. Perancangan Sistem Informasi
Dekomposisi Proses (Process Decomposition)
Sistem kompleks biasanya terlalu sulit untuk di
pahami secara menyeluruh pada saat ditampilkan
sebagai suatu keseluruhan (dalam arti sebagai
suatu proses tunggal atau yang utuh). Oleh karena
itu system yang seperti ini dalam analisis sistem
diuraikan menjadi subsistem-subsistem yang lebih
kecil sampai kita mendapatkan subset yang
mampu di kelola keseluruhan sistem.
40. Perancangan Sistem Informasi
Dekomposisi Proses (Process Decomposition)
• Dekomposisi adalah kegiatan menguraikan sistem
ke dalam subsistem, proses dan subproses
komponennya. Tiap tingkatan abstraksi
menampilkan detail lebih banyak atau lebih sedikit
(sesuai keinginan) mengenai keseluruhan sistem
atau subset system tersebut.
• Dekomposisi diagram adalah alat yang digunakan
untuk menggambarkan dekomposisi system.
Disebut juga bagan hirarki, menunjukkan
dekomposisi fungsional top-down dan struktur
sistem. Dekomposisi diagram merupakan alat
perencanaan untuk model proses yang lebih detail,
yaitu diagram aliran data.
42. Perancangan Sistem Informasi
Dekomposisi Proses (Process
Decomposition)
Decomposition –
tindakan membagi
sebuah sistem ke dalam
beberapa subkomponen.
Masing-masing tingkat
abstraksi menampilkan
lebih banyak atau lebih
sedikit rincian.
43. Perancangan Sistem Informasi
Ketentuan Dalam Pendekomposisian
• Tiap proses dalam diagram dekomposisi merupakan
proses induk, proses anak, atau keduanya.
• Induk harus memiliki dua anak atau lebih-satu anak
tunggal tidak masuk akal karena tidak akan
menunjukkan detail tambahan mengenai system
tersebut.
• Pada sebagian besar standar pendiagraman
dekomposisi satu anak hanya dapat memiliki satu
induk
• Pada akhirnya anak dari satu induk dapat menjadi
induk dari anak-anaknya sendiri.
44. Perancangan Sistem Informasi
Diagram Dekomposisi (Decomposition
Diagrams)
• Decomposition diagram
Alat yang digunakan
untuk menggambarkan
dekomposisi sebuah
sistem.
• Disebut juga hierarchy
chart.
45. Perancangan Sistem Informasi
Diagram Dekomposisi (Decomposition
Diagrams)
Konvensi penamaan untuk proses logika tergantung
pada letak proses dalam diagram dekomposisi/diagram
aliran data dan tipe proses yang di gambarkan.ada 3
tipe proses logika: fungsi, kejadian, dan proses
elementer.
o Function/fungsi: satu sel kegiatan yang saling
berkaitan dan berkelajutan pada suatu bisnis.
o Event/kejadian: unit kerja logika yang harus
diselesaikan secara keseluruhan.
o Elementary process/proses elementer: kegiatan atau
tugas diskrit dan detail yang dibutuhkan untuk
merespon suatu kejadian.proses elementer harus
dinamai dengan kata kerja kuat diikuti dengan
klausa objek yang mendeskripsikan “tindakan apa
yang dilakukan pada (atau untuk)….”
46. Perancangan Sistem Informasi
Diagram Level n / Data
Flow Diagram Levelled
• Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk
menggambarkan diagram fisik maupun diagram
diagram logis.
• Dimana Diagram Level n merupakan hasil
pengembangan dari Context Diagram ke dalam
komponen yang lebih detail tersebut disebut
dengan top-down partitioning.
• Jika kita melakukan pengembangan dengan
benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang
seimbang.
47. Perancangan Sistem Informasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat DFD
• Pemberian Nomor pada diagram level n
• Jangan menghubungkan langsung antara satu
penyimpanan dengan penyimpanan lainnya
(harus melalui proses).
• Jangan menghubungkan langsung dengan
tempat penyimpanan data dengan entitas
eksternal / terminator (harus melalui proses),
atau sebaliknya.
• Jangan membuat suatu proses menerima input
tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang
disebut dengan istilah “black hole”.
48. Perancangan Sistem Informasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat DFD
• Jangan membuat suatu tempat penyimpanan
menerima input tetapi tidak pernah digunakan
untuk proses.
• Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap
dengan data yang terbatas yang disebut dengan
istilah “magic process”.
• Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak
masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk
digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah
penggambaran yang terlalu rumit, dengan
memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( #
), begitu dengan bentuk penyimpanan.
• Aliran data ke proses dan keluar sebagai output
keterangan aliran data berbeda.
49. Perancangan Sistem Informasi
Pemberian Nomor pada diagram level n
• Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus
mampu merepresentasikan proses tersebut dalam
sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya
belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke
level yang lebih rendah.
• Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
• Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan
dengan jumlah level yang sama karena yang
kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana
mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena
tidak semua proses dalam level yang sama punya
derajat kompleksitas yang sama juga.
50. Perancangan Sistem Informasi
Pemberian Nomor pada diagram level n
• Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada
pemakai dengan cara top-down atau botten-
up.
• Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu
proses di level n harus berhubungan dengan
aliran data yang masuk dan keluar pada level
n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan
sub-proses pada level n tersebut.
• Penyimpanan yang muncul pada level n harus
didefinisikan kembali pada level n+1,
sedangkan penyimpanan yang muncul pada
level n tidak harus muncul pada level n-1
karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
55. Perancangan Sistem Informasi
Jenis bahasa pemrograman berdasarkan
metodanya
o Pemrograman terstruktur : Pascal, C/C++,
…
o Pemrograman berorientasi objek : C++,
Java, …