Bisnis rencana untuk membangun pondok organik yang akan memproduksi dan memasarkan pupuk organik dan pestisida nabati. Rencana ini mencakup tujuan, analisis pasar dan situasi, rencana kebutuhan bahan dan biaya, rencana pemasaran, dan rencana arus kasnya.
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan Produk Pertanian.
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan Produk Pertanian.
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa) dan MANGGA (Mangifera indica) di AREAL PERSAWAHAN BALAI BENIH PALUR, DESA SONOBIJO, KEC. MOJOLABAN, KAB. SUKOHARJO, SURAKARTA”
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRIKen Kebumen
FERMENTASI KOMPOS NGAPAK MANDIRI
PROGRAM UNGGULAN PAGUYUBAN NGAPAK DALAM MENYELAMATKAN LINGKUNGAN BERUPA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK TEKNIK MODERN
Pengolahan Sampah Organik Dengan Teknologi Modern/ Fermentasi
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos)
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti, Sisa makanan dan sayuran, ampas teh dan kopi, bunga, dagingm ikan, cangkang telur, Roti, daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik
Masyarakat biasanya masih mernggunakan metode pembuatan kompos dengan cara lama, dengan cara yang dianggp JOROK oleh sebagian masyarakat karena harus menggunakan bahan bahan yg kotor, misalnya penggunaan cacing dan kotoran hewan.
Namun kini Organisasi PAGUYUBAN NGAPAK akan menggunakan Metode yang Modern yang akan menjadi kebiasaan baru dan teknologi baru yang tentunya sangat mudah, Murah, tidak mendatangkan Kecoa, Lalat,Tikus dan sangat bersih Tanpa Alat yang mahal, Tidak Berbahaya dan Hanya membutuhkan 30 Detik Untuk Melakukan. dan di diamkan selama 2 Minggu maka akan menjadi KOmpos Organik.
Adapun jenis Sampah Organik yang tidak bisa di kopos menggunakan Fermentasi adalah, Kotoran Binatang, Popok bayi dan Pembalut, Tulang Besar, Makanan Berkuah, Daging Busuk dan tanaman yang mengandung penyakit.
Estimasi dan prospek PENGOLAHAN SAMPAK ORGANIK NGAPAK MANDIRI Di Lingkungan dan melibatkan 200 warga.
Setiap keluarga menghasilkan 1 kg sampah organik per hari. berarti sebulan mendapatkan 30 kg.
30 kg dikalikan 200 maka menghasilkan 6000 kg Per Bulan.
Harga Kompos Organik Rp 2000/ kg
Maka Penghasilan Kita Perbulan 6000 X 2000 = 12.000.000
Dari sampah yang tidak berguna bahkan menjijikan kita sulap menjadi Hal yang bermanfaat untuk lingkungan dan menhasilkan sisi ekonomi yang lumayan.
Kegiatan Ini Real dan bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja dimana berada. Hasil kompos sudah ada pembelinya, Jadi jangan takut tentang pemasarannya.
Agricultural Fertilizer to many application
Pupuk pertanian dan perkebunan untuk berbagai aplikasi sangat bermanfaat dan murah untuk sawit karet dan lain lain
Bahan presentasi disajikan dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
1. BUSINESS PLAN
“ Pondok Organik “
OLEH :
Kelompok Organik
Jl. Timor Raya km 09, Oesapa – Kupang
KUPANG
2009
2. LEMBAR PENGESAHAN
BUSINESS PLAN
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)
NAMA USAHA : PONDOK ORGANIK
NAMA PEMILIK : 1. Farid Aswan
2. Thomas M. Seran
3. Amelia A. Anda
4. Ivi Boymau
Alamat Usaha : Jl. Timor Raya km 08,
RT 028/RW 010, Kel. Oesapa
Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang
4. “ PONDOK ORGANIK “
Kompleks Masjid Al-Fitrah Jl. Timor Raya km 08, Oesapa - Kupang
Nama dan Alamat Pemilik
1. Farid Aswan ( HP : 085239005018/ E-mail : areed_14@yahoo.com )
2. Thomas M. Seran (HP : 085239141246/ E-mail : thomiseran86@yahoo.com )
3. Amelia A. Anda (HP : 081339439739 )
4. Ivi Boymau (HP : 081241825122)
Alamat : Jl. Pantai Oesapa, Km 08,
Rt 028/Rw 010, Kel. Oesapa
Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang
Nama dan Alamat Penanggung Jawab Yang Dapat Dihubungi Sewaktu-Waktu
Farid Aswan
Kompleks masjid Al-Fitrah Jl. Timor Raya Km 08, Oesapa – Kupang
Email : areed_14@ymail.com
No. HP : 085239005018
A. TUJUAN
Tujuan Umum :
5. Menjadi salah satu ikon pemasaran produk organik terbaik dari Provinsi NTT, khususnya
Kota Kupang bagi masyarakat lokal maupun luar dareah.
Tujuan Khusus :
1. Sebagai salah satu solusi atas kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia
2. Sebagai salah satu percontohan upaya pemanfaatan limbah rumah tangga.
3. Sebagai tindak lanjut dari kampanye pemerintah, agar semuanya kembali pada alam
(Back tu narute)
B. ANALISIS SITUASI
Trend masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) telah
menyebabkan permintaan produk pertanian berbasis organik di seluruh dunia tumbuh
pesat sekitar 20% per tahun. Sehingga diperkirakan pada tahun 2010 pangsa pasar dunia
terhadap produk pertanian organik akan mencapai U$ 100 milyar (Ditjen BPPHP Deptan,
2001).
Untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil produk pangan
organik yang dapat mengisi pasar dunia, Departemen Pertanian telah mencanangkan
program “Go Organic 2010”. Standar Nasional Indonesia tentang Sistem Pangan Organik
telah tersusun dalam SNI 01-6729-2002 yang berisi panduan tentang cara-cara budidaya
pangan organik (tanaman pangan dan ternak), pengemasan, pelabelan dan sertifikasinya.
Pertanian organik yang merupakan bentuk dari pemanfaatan secara keseluruhan
dari bahan-bahan organik dalam penarapannya akan memberikan dampak yang baik bagi
6. lingkungan sekitar, sehingga pertanian yang berkelanjutan yang diharapkan mampu
memberikan hasil yang konsisten setiap musim panen dapat di capai. Saat ini dengan
sistem pertanian moderen (pemanfaatan bahan2 kimia anorganik) sebenarnya sudah
mampu meberikan hasil yang maksikmal, tetapi efek samping dari sistem pertanian
moderen sangat merugikan lingkungan dan konsumen produk pertanian seperti rusaknya
ekosistem dan penyakit-penyakit jangka panjang pada manusia.
Pertanian organik selain melindungi lingkungan, juga dapat melindungi
konsumen pemanfaat hasil pertanian salah satunya adalah dengan menggunakan Pondok
organik. Banyak sekali hasil penelitian yang mengungkapkan penyakit2 yang
ditimbulkan oleh penerapan pertanian modern seperti kanker dan tumor, akan tetapi
masalah inipun masih menjadi polemik dimasyarakat. Pemanfaatan pestisida berlebihan
memang menimbulkan kerusakan lingkungan dan kesehatan, apalagi bahan-bahan kimia
yang berasal dari pestisida kimia susah untuk di daur ulang oleh lingkungan dan
cenderung bertahan dilingkungan yang mengakibatkannya sebagai sumber racun bagi
mahluk hidup disekitarnya. Dengan adanya Pondok organik yang dalam kegiatannya
mencakup pembuatan pestisida organik, pupuk organik cair dan bokashi pupuk kandang,
sekiranya dapat memenuhi kebutuhan dalam lingkup pertanian.
C. TARGET PEMASARAN
No. Market Target
1. Dinas Pertanian (Kota dan Provinsi)
2. Dinas Perkebunan
3. Dinas Hortikultura
4. Dinas Kehutanan
5. Swalayan
6. Mini Market
7. Petani
8. Masyarakat Umum
9. Penjual Bunga (Nursery)
D. RENCANA KEBUTUHAN
1. Rencana kebutuhan Materil
No. Material Jlh Harga Harga Keterangan
7. Kebutuhan Satuan Total
1. Pestisida organik
Blender 1 buah Rp. 250.000 Rp. 200.000 Kap. 1000 ml
Jergen 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000 Kap. 5 L
Pisau 2 buah Rp. 7.500 Rp. 15.000
Total Rp. 225.000
2. Bokhasi Padat
Alat Pencacah
Sampah
1 Buah Rp 8.500.000 Rp 8.500.000
Bak penampung 1 (6 m3
) Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
Ember biasa 6 buah Rp. 20.000 Rp. 120.000 Kap 20 L
Ember Kumbang 4 buah Rp. 150.000 Rp. 600.000
Total Rp. 11.220.000
3. Bokhasi cair
Drum 2 buah Rp. 100.000 Rp 200.000 Kap. 100-120 L
Total Rp 200.000
4. Lain-lain Rp. 1.000.000 Tak Terduga
Total 1+2+3 Rp 12.645.000
2. BIAYA KEBUTUHAN PER MINGGU
No Material
Jumlah
Kebutuhan
Harga
Satuan
Harga Total Keterangan
1. Makan 4 Org/hr Rp.20.000,- Rp. 80.000,-
2. Uang Transportasi 4 Org/hr Rp. 5.000,- Rp. 20.000,-
3. Lain-lain Rp. 20.000,- Biaya tak terduga
Jumlah Rp. 120.000
3. BIAYA KEBUTUHAN PER BULAN
No. Material Jlh
Kebutuhan
Harga
Satuan
Harga
Total
Keterangan
1. Non Material
Tenaga Kerja 4 Orang Rp. 400.000,- Rp. 1.200.000
Sewa
tempat/rumah
Per bulan Rp. 300.000,- Rp. 300.000
Biaya
Transportasi
(bokashi padat)
4 truk Rp 500.000 Rp 2.000.000
Lain-lain Rp. 350.000
Total Rp. 3.850.000
2. Pestisida Organik
Merica 1 Kg Rp 60.000 Rp 60.000
Kunyit 1 Kg Rp 20.000 Rp 20.000
Jahe 1 Kg Rp 20.000 Rp 20.000
8. Kencur 1 Kg Rp 30.000 Rp 30.000
Bawang merah 1 Kg Rp 20.000 Rp 20.000
Bawang putih 1 Kg Rp 25.000 Rp 25.000
Langkuas 1 Kg Rp 25.000 Rp 25.000
Daun Sare 1 Kg Rp 20.000 Rp 20.000
Kencur 1 Kg Rp 25.000 Rp 25.000
Total Rp. 245.000
3. Bokhasi Pupuk Kandang
Kotoran Sapi 600 Kg Rp 1000 Rp. 600.000
Dedak Halus 100 Kg Rp 1.000 Rp. 100.000
Sekam 300 Kg Rp 1.000 Rp. 300.000
Larutan
gula/molase
2 L Rp 40.000 Rp. 80.000
EM-4 2 L Rp 20.000 Rp. 40.000
Karung 100 buah Rp 2.000 Rp. 200.000 Kap. 10 Kg
Total Rp. 1.320.000
4. Bokhasi cair
Kotoran
Kambing
100 Kg Rp 2.500 Rp 250.000
Air bersih 3 galon Rp 20.000 Rp 60.000
Ragi tape 1 Kg Rp 40.000 Rp 40.000
EM-4 2 L Rp 20.000 Rp 40.000
Total Rp. 390.000
5. Bokhasi Padat
Hijau
daun/sampah
500 kg Rp. 3.000 Rp. 1.500.000
Dedak Halus 250 kg Rp. 1.000 Rp. 250.000
Gula merah 100 kg Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
Karung 100 buah Rp. 2.000 Rp. 200.000 Kap. 10 Kg
Total Rp 2.950.000
Total 1+2+3+4+5 Rp 8.875.000
Pengeluaran tdk tetap = total pengeluaran bulanan + biaya operasional bulanan (4 kali kerja)
= Rp. 8.875.000+ Rp. 480.000
= Rp. 9.355.000
Total Pengeluaran = Biaya materil + Biaya tidak tetap
= Rp. 12.645.000 + Rp 9.355.000
= Rp. 22.000.000,-
9. E. Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik
Kelebihan Kekurangan
• Mampu memperbaiki struktur dan
tekstur tanah serta infiltrasi air
• Dapat membantu mengendalikan
hama dan penyakit yang berasal dari
tanah dan gulma jika ditanam pada
waktu tanah bero
• Meningkatkan daya menahan air
(water holding capacity). Sehingga
kamampuan tanah untuk menyediakan
air menjadi lebih banyak. Kelengasan air
tanah lebih terjaga.
• Dapat meningkatkan daya sangga
(buffering capasity) terhadap goncangan
perubahan drastis sifat tanah.
• Meningkatkan KPK (Kapasitas
Pertukaran Kation ) sehingga
kemampuan mengikat kation menjadi
lebih tinggi, akibatnya apabila dipupuk
dengan dosis tinggi hara tanaman tidak
mudah tercuci.
• Bahan organik yang mempunyai C/N
masih tinggi berarti masih mentah.
Kompos yang belum matang (C/N
tinggi) dianggap merugikan, karena bila
diberikan langsung ke dalam tanah
maka bahan organik diserang oleh
mikrobia (bakteri maupun fungi) untuk
memperoleh enersi. Sehingga populasi
mikrobia yang tinggi memerlukan juga
hara tanaman untuk tumbuhan dan
kembang biak. Hara yang seharusnya
digunakan oleh tanaman berubah
digunakan oleh mikrobia.
• Bahan organik yang berasal dari sampah
kota atau limbah industri sering
mengandung mikrobia patogen dan
logam berat yang berpengaruh buruk
bagi tanaman, hewan dan manusia.
F. ANALISIS SWOT
Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan
Mempunyai jiwa
Enterpreneur
Pernah menggeluti
beberapa usaha
Mendapat
Belum
pernah
melakukan
pembuatan
Pondok organik
Tingkat
permintaan organic
yang tinggi
Ketersediaan
pupuk organik
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
akan pentingnya
pupuk organik
10. Pembekalan
Modal awal
tersedia
Bahan baku mudah
didapatkan
Mendapat
tambahan ilmu dari
kampus
dalam skala
besar
Belum
pernah
memasarkan
keluar daerah.
yang kurang
Kurangnya
pengusaha dalam
bidang ini.
Harganya
terjangkau untuk
masyarakat/petani
ekonomi rendah.
Persaingan
G. RENCANA PENAWARAN DAN BIAYA
Pupuk dikemas dalam karung dengan kapasitas @ = 10 Kg dengan harga normal Rp.
30.000,- /karung untuk bokhasi pupuk kandang dan Rp. 40.000,- /karung untuk harga
bokhasi padat, sedangkan harga untuk pelanggan tetap dan harga pesanan/borongan (>10
karung) Rp. 27.500,- /karung untuk bokhasi pupuk kandang dan Rp. 37.500,- /karung
untuk bokhasi padat. Apabila konsumen menginginkan barang diantar sampai ke tempat
tujuan (dalam kota Kupang), maka akan dikenakan biaya operasional sebesar Rp. 5.000,-
Untuk pestisida organik, dikemas dalam botol, dengan harga per liternya adalah Rp
20.000,-
H. IKLAN
butuh bahan – bahan pertanian yang alami ???
Kami punya solusinya …
Dapatkan segera !!! hanya…
“Pondok Organik”
Alamat : Jl. Pantai Oesapa, Km 08,
Rt 028/Rw 010, Kel. Oesapa
Kec. Kelapa Lima, Kota Kupang
Info lanjut, hub :
Faried ( Hp : 085239005018/ E-mail : areed_14@yahoo.com )
Tomi (Hp : 085239141246/ E-mail : thomiseran86@yahoo.com )
Amelia (HP : 081339439739 )
Ivi (HP : 081241825122)
11.
12. RENCANA ARUS KAS
Modal Awal : Rp 22.000.000,-
Harga penjualan
1. Pestisida Organik
- Konsumen biasa = 20.000,- /L : harga normal
= 25.000,- /L : harga normal + antar
- Pelanggan Tetap/Borongan = 17.500,- /L : harga normal
= 20.000,- /L : harga normal + antar
2. Bokhasi Pupuk Kandang
- Konsumen biasa = 30.000,- / karung : harga normal
= 35.000,- / karung : harga normal + antar
- Pelanggan Tetap/Borongan = 27.500,- / karung : harga normal
= 32.500,- / karung : harga normal + antar
3. Bokhasi Padat
13. - Konsumen biasa = 40.000,- / karung : harga normal
= 45.000,- / karung : harga normal + antar
- Pelanggan Tetap/Borongan = 37.500,- / karung : harga normal
= 42.500,- / karung : harga normal + antar
4. Organik Cair
- Konsumen biasa = 20.000,- / L : harga normal
= 25.000,- / L : harga normal + antar
- Pelanggan Tetap/Borongan = 17.500,- / L : harga normal
= 20.000,- / L : harga normal + antar
Asumsi : Jika rata-rata penjualan/permintaan normal (selain pesanan/borongan) per hari
Pestisida Organik sebanyak 10 liter, Bokhasi pupuk kandang 10 karung dan Bokhasi
padat 10 karung untuk pelanggan yang berbeda, maka harga normal plus harga antar
menjadi :
Penerimaan per hari
1. Pestisida Organik : 5 L x Rp. 20.000,- = Rp. 100.000,- (Normal)
: 5 L x Rp. 25.000,- = Rp. 125.000,- (biaya antar)
Jumlah = Rp. 225.000,-
14. 2. Bokhasi Pupuk Kandang : 5 karung x Rp. 30.000,- = Rp. 150.000
5 karung x Rp. 35.000,- = Rp. 175.000
Jumlah = Rp. 325.000,-
3. Bokhasi Padat : 5 karung x Rp. 40.000,- = Rp. 200.000,-
5 karung x Rp. 45.000,- = Rp. 225.000,-
Jumlah = Rp. 425.000,-
4. Organik Cair : 5 L x Rp. 20.000,- = Rp. 100.000
: 5 L x Rp. 25.000,- = Rp. 125.000,-
Jumlah = Rp. 225.000,-
Penerimaan per bulan : (225.000 + 325.000 + 425.000 + 225.000) x 30 = Rp. 36.000.000,
Pengeluaran per bulan : = Rp. 8.875.000+ Rp. 480.000
= Rp. 9.355.000
Dari perhitungan di atas, maka penerimaan keuntungan per bulan adalah : Rp. 36.000.000 –
Rp. 9.355.000 = Rp 26.645.000
Total pemasukan diatas belum termasuk dalam penerimaan harga pesanan dari dinas-dinas
dalam jumlah yang banyak serta pesanan oleh kelompok-kelompok tani, sehingga
diprediksikan pada bulan ke dua setelah usaha ini berjalan lancar telah mencapai break event
15. point ; semua modal awal sudah dapat dilunasi dan pada bulan berikutnya sudah
mmendapatkan keuntungan bersih.