Jumlah penduduk Kabupaten Semarang sekitar 1,04 juta jiwa yang menghasilkan sampah sebesar 520 ton per hari. Hanya sekitar 132 ton atau 26,71% sampah yang terangkut ke TPA, sisanya dibuang sembarangan ke sungai. Bank sampah berperan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah sejak sumber serta menjadikan sampah bermanfaat ekonomis melalui reduksi, daur ulang, dan pemanfaatan kembali
3. jumlah penduduk Kabupaten Semarang sekitar 1.040.629
jiwa (BPS,2018)
per orang menghasilkan sampah 0,5 kg/orang/hari, maka
produksi sampah 520,31 ton/hari.
4. SAMPAH TERANGKUT KE TPA BLONDO
132 ton/hari atau kurang lebih 26,71% dari jumlah sampah
yang dihasilkan oleh seluruh penduduk kabupaten Semarang yang
baru terangkut ke TPA, sisanya antara lain diindikasikan dibuang ke
sungai. (Juli 19)
5. DATA VOLUME SAMPAH MASUK Kg
TPA BLONDO BAWEN KABUPATEN SEMARANG 2015-2017
NO
TAHUN
JUMLAH SAMPAH (TON)
TAHUN BULAN HARI
1 2015 35.067 2.922 97
2 2016 33.871 2.823 94
3 2017 37.721 3.143 105
4Juni 19 3.935 131
5Juli 19 3.973 132
6.
7. Sampah :
Sisa-sisa kegiatan kita sehari-hari yang
sudah tidak dapat
dimanfaatkan/termanfaatkan lagi.
8. 8
Whork Shop Cinta Lingkungan. BINA INSANI PLUS_ Lembaga Riset Muda Indonesia LRMI
• sampah yang dapat diuraikan dan mudah membusuk. Seperti sisa makanan,
dedaunan, dan masih banyak lagi.
ORGANIK
• sampah yang tidak bisa diuraikan dan tidak dapat membusuk. Sampah ini
termasuk sampah kering yang dapat dijadikan sampah komersial atau sampah
yang layak dijual kembali untuk diolah menjadi barang yang bisa dimanfaatkan
lagi.
ANORGANIK
• sampah yang beracun yang berpengaruh pada lingkungan, kesehatan, dan
kehidupan manusia. Sampah ini mempunyai sifat korosif yang akan memperoleh
dampak negatif untuk manusia. Sampah ini biasanya berasal dari limbah pabrik
yang dibuang begitu saja ke sungai-sungai yang besifat merusak.
SAMPAH
BERBAHAYA
JENIS
SAMPAH
9. DAMPAK NEGATIF SAMPAH THD. LINGKUNGAN
Pencemaran Air
Pencemaran Tanah
Kerusakan Tanah
8/2/2022
mawar/widi/2013
Konflik Sosial
10. Mengutip Jurnal Pengelolaan Sampah ITB,
masyarakat rata-rata menghasilkan sampah
sekitar 0,35-0,4 kilogram per hari. Pengelolaan
sampah di beberapa wilayah yang kurang baik,
akhirnya membuat sampah-sampah tersebut
menumpuk, menggunung, dan menimbulkan bau
tak sedap
Masyarakat lantas banyak yang salah kaprah dan berpendapat bahwa
membakar sampah merupakan cara yang paling cepat dan efektif untuk
membersihkan pekarangan rumah. Tapi nyatanya, membakar sampah justru
menimbulkan masalah baru bagi lingkungan dan kesehatan kita.
Proses pembakaran sampah menghasilkan gas-gas berbahaya. Saat
membakar tumpukan sampah, bagian luar yang cukup mendapat oksigen akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2), sementara bagian dalam tumpukkan
sampah yang kekurangan oksigen akan menghasilkan karbon monoksida (CO)
11. Karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan-bahan organik, seperti
sampah dapur ataupun sampah daun memberikan kontribusi peningkatan gas
rumah kaca sebesar 5 persen. Gas rumah kaca merupakan gas yang dapat
menangkap panas matahari sehingga bisa menghasilkan efek seperti di dalam
rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan salah satu faktor yang bisa
mempengaruhi pemanasan global. Tak hanya itu, menghirup karbon dioksida terlalu
sering bisa menimbulkan masalah pada saluran pernapasan, seperti sesak napas.
Gas berbahaya lain yang dihasilkan dari pembakaran sampah adalah karbon
monoksida. Menghirup CO terlalu sering bisa mengganggu fungsi hemoglobin di
dalam darah yang seharusnya mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika sudah
parah, hal tersebut bisa berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran sampah juga menghasilkan
hidrokarbon benzopirena. Gas tersebut ternyata 350 kali lebih berbahaya daripada
asap rokok dan berdampak negatif karena bisa menimbulkan penyakit, seperti
infeksi paru-paru, asma dan bronkhitis.
Sementara sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan zat-zat berbahaya
seperti dioksin. Zat tersebut bisa meningkatkan risiko munculnya kanker, serta efek
buruk lainnya bagi binatang dan manusia.
12. Dampak Negatif
1. Limbah yang Dihasilkan Industri Dapat Menimbulkan Pencemaran
Lingkungan
2. Adanya Polusi Udara
3. Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit
4. Rusaknya Alam
5. Daerah Resapan Air Berkurang
6. Lahan Pertanian akan Berkurang
7. Lahan Terbuka Hijau Berubah Menjadi Lahan Tertutup
8. Masalah Persampahan yang makin serius
Kenapa?
15. TIMBULAN SAMPAH BERDASARKAN SUMBERNYA
NO KOMPONEN SUMBER SAMPAH
SATUAN VOLUME
Ltr Kg
1 Rumah Permanen 2,25-2,50 0,35-0,40
2 Rumah Semi Permanen 2,00-2,25 0,30-0,35
3 Rumah Non Permanen 1,75-2,00 0,25-0,30
4 Kantor/pegawai/hari 0,50-0,75 0,03-0,1
5 Pertokoan/pegawai/hari 2,50-3,00 0,15-0,35
6 Sekolah/murid/haari 0,10-0,15 0,01-0,35
7 Jalan Arteri Sekunder/m/hari 0,10-0,15 0,,01-0,05
8 Jalan Kolektor Sekunder/m/hari 0,10-0,15 0,011-0,05
9 Jalan Lokal/m/haaari 005-0,10 0,005-0,025
10 Pasar/m2/hari 0,20-0,60 0,1-0,3
Secara praktis sumber sampah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Sampah dari pemukiman atau sampah rumah tangga
b. Sampah dari non-pemukiman yang sejenis sampah rumah tangga, seperti pasar dan daerah
komersial. Kedua jenis sumber sampah diatas dikenal sebagai sampah domestik, sedangkan sampah
atau limbah yang bukan sejenis sampah rumah tangga sebagai contoh limbah proses industri
disebut sebagai sampah non-domestik.
Sumber : SNI 19-3983-1995
Pasal 4
Pengelolaan sampah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kualitas lingkungan serta
menjadikan sampah
sebagai sumber daya
16. USIA PENGURAIAN SAMPAH
1. Kertas : 2 bulan
2. Kardus/karton : 3.-5 bulan
3. Filter Rokok : 10-12 tahun
4. Kantong plastik : 10-12 tahun
5. Benda-benda kulit : 25-40 tahun
6. Kain nilon : 30-40 tahun
7. Jaring ikan : 30-40 tahun
8. Aluminium : 80-100 tahun
9. Baterai bekas : 100 tahun
10.Plastik : 50-80 tahun
11.Batu baterai : 100 tahun
12.Botol kaca : 1 juta tahun
13.Botol plastik : tidak dapat
16
TUMBLE
R
SE BUP
17.
18. DASAR HUKUM
UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
UU No. 32 / 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Permendagri No. 33 / 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah;
PP No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
Perda Kab Semarang No 13 Tahun 2018 tentang Retribusi Jasa Umum;
Perda Kab Semarang No 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
Permen LH No. 13 / 2013 tentang Pedoman Reduce, Reuse dan Recycle
melalui Bank Sampah;
Permen LH No. 53 / 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Adipura;
Perbup Kab Semarang No 34 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
19. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Pasal 12
(1) Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib
mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan
Pasal 19
Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas:
a. pengurangan sampah; dan
b. penanganan sampah.
Pasal 20
(1) Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a meliputi kegiatan:
a. pembatasan timbulan sampah;
b. pendauran ulang sampah; dan/atau
c. pemanfaatan kembali sampah
Pasal 28
(1) Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
(2) Peran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui:
a. pemberian usul, pertimbangan, dan saran kepada Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah;
b. perumusan kebijakan pengelolaan sampah; dan/atau
c. pemberian saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan.
20. Dasar Kebijakan Pemerintah
UU 18/2008
Mengedepankan pengurangan sampah.
Penutupan semua TPA open dumping pada Th. 2013.
Monitoring kualitas lingkungan pasca penutupan TPA sampai 20 tahun.
Permen PU 21/PRT/2006 Peningkatan cakupan layanan dan kualitas
Pengelolaan
PP 81/2012
Setiap orang wajib melakukan pengurangan dan penanganan sampah
Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan fasilitas pengolahan sampah antara lain
berupa TPS 3R
Permen PU 3/2013
• pemilahan sampah
• pemilahan sampah dilakukan oleh:
1. Setiap orang pada sumbernya;
2. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya;
3. Pemerintah kabupaten/kota
21.
22.
23. BAB XVI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 47
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), ayat (4) atau ayat (5),
Pasal 16 dan Pasal 40 dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Perda Kab Semarang No 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
24. TUGAS PEMERINTAH
(pasal 6)
Menumbuhkembangkan & meningkatkan
kesadaran masyarakat dlm pengelolaan
sampah
• Memfasilitasi, mengembangkan,
melaksanakan
pengurangan, penanganan & pemanfaatan
sampah
• Melaksanakan koordinasi antar lembaga,
masyarakat, dunia usaha, agar terdapat
keterpaduan
dalam pengelolaan sampah.
25. HAK Masyarakat
Mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan
sampah secara baik dan berwawasan
lingkungan
dari pemerintah/pihak lain yg diberi tanggung
jawab.
• Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan
pengawasan di bidang pengelolaan sampah.
26. KEWAJIBAN MASYARAKAT
Setiap orang wajib mengelola sampah rumah
tangga dan sejenis sampah rumah tangga
dengan cara yang berwawasan lingkungan.
(pasal 12).
• Produsen wajib mengelola kemasan dan/atau
barang yang di produksinya yang tidak atau
sulit terurai oleh proses alam.(pasal 15), “PP”
30. DEFINISI BANK SAMPAH
ADALAH SATU KEGIATAN MENABUNG,
PENGUMPULAN, BARTER, SIMPAN PINJAM,
ATAU TRANSAKSI LAIN DENGAN SAMPAH
(ANORGANIC), DARI SAMPAH YANG DAPAT
DIDAUR ULANG DAN/ATAU DIGUNAKAN ULANG,
YANG MEMILIKI NILAI EKONOMI
SAMPAH=UANG
BS PLN
31. BANK SAMPAH
TUJUAN & MANFAAT
1. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENGELOLA
SAMPAH SEJAK DARI SUMBER, KEPEDULIAN TERHADAP
LINGKUNGANNYA.
2. MENJADIKAN SAMPAH LEBIH BERMANFAAT DAN MEMPUNYAI NILAI
EKONOMIS DENGAN PELAKSANAAN PENGURANGAN, PEMAKAIAN
KEMBALI DAN PENDAURULANGAN SAMPAH UNTUK MENGHASILKAN
PENDAPATAN.
3. MENGATASI MASALAH TIMBULAN SAMPAH DI ZONA PERUMAHAN,
TERUTAMA BAGI YANG BELUM TERLAYANI OLEH DINAS LINGKUNGAN
HIDUP, MENGURANGI BUANGAN SAMPAH KE TPA.
TPA BLONDO
32. Apa yang dimaksud dengan
bank sampah....???
Sistem pengelolaan sampah rumah tangga dengan
cara menabung atau menginvestasikan sampah
anorganik terpilah ke dalam suatu bank yang
didirikan oleh masyarakat
Sebagai salah satu alternatif dalam membantu
masyarakat/pemerintah menangani permasalahan
sampah.
33. Mengapa bank sampah
dirintis,....???
Masih banyak warga yang membakar dan atau
menimbun sampah (plastik)
Potensi munculnya TPA liar tinggi
Membiasakan warga untuk memilah sampah
Membiasakan warga terutama anak-anak
menabung secara dini
Menambah pendapatan dari sampah
Menciptakan lingkungan rumah menjadi bersih
43. PET Bening
Rp 2.000 –
Rp 4.000/Kg
PET Warna
Rp 600 –
Rp 1.000/Kg
ISTILAH LAIN
=
MAINAN / BLEWING
Rp 1.300 – Rp 2.000/Kg
Rp 200 – Rp 400/Kg
Rp 400 – Rp 700/Kg
47. Koran
Rp 900 – Rp 1.400/Kg
Duplex
Rp 200 – Rp 400/Kg
HVS / Arsip
Rp 1.000 – Rp 1.700/Kg
Box / Kardus
Rp 900 – Rp 1.200/Kg Tetra Pax, Combi Pax, Omni Box Rp 400 – Rp 600/Kg
48. Kuningan
Rp 14.000 – Rp 19.000/Kg
Alumunium
Rp 6.000 – Rp 8.000/Kg
Seng / Kaleng
Rp 1.000 – Rp 1.500/Kg
Botol
Kaca
Rp 200 – Rp 500/Kg
49. NO JENIS SAMPAH/RONGSOK
HARGA/KG/
UNIT (Rp.)
1Aki , 10.000
2Alumunium Bekas, 13.000
3Alumunium kaleng, 10.500
4Alumunium panci, 12.000
5Atom Campur, 2.300
6Atom hitam, 1.000
7Atom warna keras 200
8Beling Bening, 400
9Beling Campur, 150
10Beling Coklat, 200
11Besi tua bekas, 3.000
12Botol plastik, 2.200
13CPU komplit , 20.000
14Gelas Bening, 3.000
15Gelas Campur, 2.200
16Gelas plastik air minum mineral, 8.000
17HP bekas , 50.000
18Jelantah Minyak Goreng, -
19Kaleng, 1.100
20Kardus Bekas, 1.500
21Karpet plastik, 800
22Kertas Buku Buku Bekas Dan Majalah ,Koran, 1.300
23Kertas Semen Bekas, 3.000
24Kulkas bekas ,
25Kuningan, 32.000
26Lampu TL Bekas 2U , 500
27Lampu TL Bekas 3U , 1.000
28Mainboard , 15.000
29Monitor komputer , 25.000
30Monitor LCD , 15.000
31Plastik Bening Campur, 1.500
32Plastik Kemasan, 100
33Plastik Kresek, 500
34
Plastik tipis transparan sisa kemasan
elektonik, 4.000
35Pralon, 900
36Putihan/HDPE, 4.100
37Sanda, 700
38Seng Bekas, 550
39Seng, 500
40Tembaga Bekas, 55.000
41TV bekas , -
NO JENIS SAMPAH/RONGSOK
HARGA/KG
/UNIT (Rp.)
50. Graha sapta asri
tembalang selatan no 1 gedawang,
Gedawang, Kec. Banyumanik, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50266
Rosok Kertas
Jalan Medoho Raya nomor 22, Kel.
Kalicari, Kec. Gayamsari, Kalicari, Kec.
Pedurungan, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50198
0813-9088-6969
ARGA AGUSTA Jl Pesanggrahan Raya No 15 Semarang 81542471758
Barang Bekas Rosok Recycling
l. Pesanggrahan Raya No.15, Mlatibaru,
Kec. Semarang Tim., Kota Semarang,
Jawa Tengah 50122
0815-4247-1758
Jordan Plastics Jl.Industri 18 No.420 (024) 65 833 83
MEMED KUDUS 85740722203
SUMBER PLASTIK Kembangarum Rt 06/rw5 Kota:Demak
BEBERAPA PENGUSAAHA/PABRIK DAUR ULANG
64. APA SUMABNGSIH KITA BAGI NEGARA
JAMAN PENJAJAHAN RAKYAT BERJUANG DENGAN BAMBU RUNCING
IKHLAS KARENA MERASA SATU NASIB
SEKARANG SAATNYA KITA MEMBERIKAN SUMBANGSIH BAGI NEGARA
YANG TERBAIK BERJUANG MENGISI KEMERDEKAAN WALAU DENGAN
KEGIATAN YANG KECIL….
MELALUI……BANK SAMPAH
TERIMA KASIH….SEMBAH NUWUN….